Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Health Coaching. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Health Coaching. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Jumat, 01 Agustus 2025

Briefing dengan Pj PTM dari 4 Puskesmas terkait Persiapan Health Coaching untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer

Bakda salat Jumat (01/08), dr. Arief Alamsyah, MMRS - staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) yang tengah menempuh Program Doktor di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada - menggelar briefing dengan empat penanggung jawab program pengendalian penyakit tidak menular (Pj PTM) dari Puskesmas Wagir, Ngajum, Gondanglegi, dan Pakisaji. 

Pertemuan tersebut berlangsung hangat dan produktif di Warung Lesehan Yogyakarta Cabang Kepanjen yang terletak di Jalan Dr. Ir. Soekarni No. 8 Area Sawah/Kebun, Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, aau yang terkenal dengan sebutan Jalan Lingkar Barat (Jalibar).

Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan tahap ketiga dalam disertasi dr. Arief yang berjudul "Pengembangan Model Health Coaching untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer". Tahap ini menandai penerapan model intervensi Health Coaching Hipertensi yang dirancang secara ilmiah dan kontekstual.

Keempat Pj PTM yang hadir adalah Fenny Noviana, A.Md.Kep. (Puskesmas Wagir), Masfu Lailiyah, A.Md.Kep. (Puskesmas Ngajum), Ilham Tri Wicaksa, A.Md.Kep. (Puskesmas Gondanglegi), dan Sirotul Maisaroh, A.Md.Kep. (Puskesmas Pakisaji). Selain itu juga hadir personil Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Briefing dengan Pj PTM dari 4 Puskesmas di Warung Lesehan Yogyakarta Kepanjen

Dalam paparannya, dr. Arief menjelaskan bahwa intervensi dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design yang melibatkan pasien hipertensi sebagai subjek penelitian. Kelompok intervensi akan mendapatkan sesi health coaching menggunakan model SEHAT, yang merupakan singkatan dari: Sasaran dan Target, Evaluasi Faktor Risiko, Hambatan, Aksi dan Dukungan, serta Tindak Lanjut.

Intervensi direncanakan berlangsung selama dua bulan. Bulan pertama, coaching difokuskan pada kepatuhan minum obat dan salah satu dari pola makan atau aktivitas fisik, sesuai pilihan pasien. Bulan kedua, coaching melanjutkan intervensi terhadap aspek yang belum disentuh di bulan pertama.

dr. Arief juga memaparkan kriteria inklusi, eksklusi, dan withdrawal dalam pemilihan pasien, serta mekanisme penjadwalan sesi coaching oleh dokter di masing-masing Puskesmas. Untuk efisiensi dan menjaga stamina dokter, sesi dibatasi maksimal 3 - 4 pasien per hari.

Setiap Puskesmas akan menyeleksi 13 pasien hipertensi, yang akan dijadwalkan hadir secara bertahap dalam 4 hari sesi coaching (12 - 15 Agustus 2025). Sementara itu, kelompok kontrol akan dikumpulkan secara bersamaan sebanyak 13 orang per Puskesmas dan hanya akan mendapatkan edukasi kesehatan rutin. Sesi kelompok kontrol dijadwalkan berlangsung pada 18 - 22 Agustus 2025.

Personil Tim SMARThealth UB turut hadir dalam briefing tersebut

Semua pasien, baik dari kelompok intervensi maupun kontrol, akan diwawancara menggunakan kuesioner standar oleh enumerator yang telah dilatih. Para Pj PTM memiliki peran strategis, yaitu dalam proses rekrutmen dan mobilisasi pasien ke lokasi intervensi di Puskesmas masing-masing.

Kegiatan briefing ini berakhir pada pukul 14.32 WIB, dan ditutup dengan makan siang bersama dari menu yang hadir dari Warung Lesehan Yogyakarta tersebut, seperti ayam goreng kremes, gurami bakar, bandeng pesmol, tahu tempe penyet, oseng kangkung dan oseng tauge. 

Setelah makan siang, 6 orang yang hadir dalam briefing tersebut kembali ke rumah masing-masing. Briefing dengan Pj PTM dari 4 Puskesmas di Warung Lesehan Yogyakarta ini menjadi langkah awal penting menuju implementasi health coaching berbasis evidence dalam pengendalian hipertensi di layanan primer. 

Dengan kolaborasi lintas Puskesmas dan pendekatan coaching yang lebih personal, diharapkan intervensi ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap kendali tekanan darah pasien dan kualitas pelayanan kesehatan primer ke depan. *** [010825]



Share:

Rabu, 27 Maret 2024

Minggu Ke-3 Maret 2024, In-Depth Interview di Puskesmas Gondanglegi

Sempat tertunda beberapa saat lantaran kesibukan dan kelelahan, dr. Arief Alamsyah, MMRS – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) kembali melakukan in-depth interview di Puskesmas Gondanglegi pada Rabu (27/03).

In-depth interview ini dilaksanakan sebagai bahan menyusun disertasi mengenai health coaching hipertensi di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.

Terakhir, sebulan yang lalu, dr. Arief Alamsyah melakukan in-depth interview di Puskesmas Ngajum, dan hari ini agendanya in-depth interview di Puskesmas Gondanglegi. Perlu diketahui, dalam penelitian disertasi ini ada 4 locus yang menjadi enumeration area (EA), yaitu Puskesmas Pakisaji, Puskesmas Kepanjen, Puskesmas Ngajum, dan Puskesmas Gondanglegi.

Audiensi dengan Kapus Gondanglegi, Kabupaten Malang

Kendati suratnya sudah masuk beberapa bulan sebelumnya, namun dr. Arief Alamsyah baru berkesempatan berkunjung ke Puskesmas Gondanglegi dalam rangka in-depth interview dengan sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di lingkungan Puskesmas Gondanglegi.

Sebenarnya dr. Arief Alamsyah sudah tak asing lagi dengan Puskesmas Gondanglegi karena dulu ia pernah menjadi dokter muda (koas) di Puskesmas Gondanglegi. Tapi, kali ini kunjungannya dalam rangka penelitian mengenai health coaching hipertensi untuk memenuhi disertasinya.

In-depth interview dengan Pj. PTM Puskesmas Gondanglegi

Begitu tiba di Puskesmas Gondanglegi, dr. Arief Alamsyah yang didampingi salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) langsung menghadap Kepala Puskesmas Gondanglegi drg. Imam Mashuda.

Di ruang kerja Kapus yang berada di ujung sisi selatan layanan Puskesmas tersebut, dr. Arief Alamsyah diterima oleh Kapus Imam, dan di dalam ruangan juga ada Penanggung jawab (Pj) PTM dan Promkes Puskesmas Gondanglegi.

In-depth interwiew dengan bagian Promkes Puskesmas Gondanglegi

Dr. Arief beraudiensi dengan Kapus Gondanglegi untuk kulo nuwun terlebih dahulu dan sekaligus mengutarakan maksud dan tujuan kehadirannya dalam rangka in-depth interview guna menyusun disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Health Coaching Untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer.”

Kapus Imam menerima dengan baik kehadirian dr. Arief Alamsyah, dan mempersilakan untuk melakukan in-depth interview. Kemudian dr. Arief Alamasyah dipandu oleh Pj. PTM menuju ke ruang pertemuan Puskesmas Gondanglegi yang berada di Lantai 2.

In-depth interview dengan Pj. Prolanis Puskesmas Gondanglegi

Di ruang pertemuan itu, dr. Arief Alamsyah melakukan in-depth interview secara one by one. In-depth interview pertama bersama Pj. PTM Puskesmas Gondanglegi Ilham Tri Wicaksa, A.Md.Kep. Wawancara mendalam dilakukan dengan santai untuk menggali perihal health coaching yang selama ini telah dijalankan di lingkungan Puskesmas Gondanglegi. Wawancara mendalam tersebut memakan waktu sekitar 27 menit.

Kemudian, in-depth interview kedua dilaksanakan dengan bagian Promkes Puskesmas Gondanglegi Mohamad Amiril Mu’minin, SKM. Wawancara mendalam dengan bagian Promkes tersebut berlangsung selama 21 menit.

In-depth interview dengan dokter fungsional Puskesmas Gondanglegi

Setelah itu, dilanjutkan dengan in-depth interview bersama Pj. Prolanis Puskesmas Gondanglegi Dwi Ira Puspita, A.Md.Keb. Wawancara mendalam dengan Pj. Prolanis ini, dr. Arief Alamsyah memerlukan waktu sekitar 20 menit.

In-depth interview terakhir dilakukan dengan dokter fungsional Puskesmas Gondanglegi dr. Raudhatul Jannah, yang kebetulan alumni FKUB. Wawancara mendalam dengan dokter fungsional ini memerlukan waku sekitar 10 menit.

Rangkaian in-depth interview dengan 4 tenaga kesehatan di Puskesmas Gondanglegi itu berakhir menjelang pukul 11.00 WIB. Kemudian dr. Arief Alamsyah dan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB berpamitan kepada dr. Raudhatul mewakili Kapus Gondanglegi yang sedang menjalankan tugas lain usai menerima kunjungan dr. Arief Alamsyah. *** [270324]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 05 Februari 2024

Mengawali Eksplorasi Data Dalam Pengembangan Model Health Coaching Hipertensi Di Lingkungan Puskesmas Kepanjen

Setelah berdiskusi dengan Sub Substansi PTM dan Keswa serta Sub Substansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat enam belas hari yang lalu di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, hari ini, Senin (05/02), dr. Arief Alamsyah – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) - melakukan eksplorasi dalam pengumpulan data tahap 1: Kualitatif untuk studi S3 di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.

Mengawali eksplorasi data buat disertasi yang menyangkut pengembangan model health coaching hipertensi ini, dr. Arief melakukan kunjungan ke Puskesmas Kepanjen yang beralamatkan di Jalan Jatirejoyoso No. 4 Dusun Dawuhan, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

dr. Arief menjelaskan kepada Kapus Kepanjen dalam pengembangan model health coaching hipertensi

Tujuan kunjungan tersebut adalah berjumpa dengan Kepala Puskesmas Kepanjen untuk kula nuwun, dan sekaligus melakukan indepth interview dengan sejumlah tenaga kesehatan (nakes) maupun sejumlah pasien hipertensi yang aktif dalam kegiatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).

Begitu tiba di Puskesmas Kepanjen, dr. Arief diterima Kepala Puskesmas (Kapus) Kepanjen dr. Ruri Pujianti di ruang kerjanya. Kapus menyambutnya dengan baik dan kemudian memfasilitasinya untuk melakukan indepth interview terhadap sejumlah nakesnya.

Indepth interview dengan Penanggung Jawab Promkes Puskesmas Kepanjen

Sebenarnya, hari ini dr. Arief menargetkan melakukan indepth interview terhadap dokter, Penanggung Jawab PTM Puskesmas, dan Penanggung Jawab Promkes Puskesmas Kepanjen. Namun yang bisa dijumpai di Puskesmas Kepanjen adalah Penanggung Jawab Promkes (Pj. Promkes), sebab dokternya kebetulan sedang mengambil libur hari ini.

Indepth pun kemudian dilakukan sendiri oleh dr. Arief di Aula Puskesmas Kepanjen yang berada di Lantai 2, berdekatan dengan ruang kerja Kapus Kepanjen. Mula-mula, dr. Arief mengutarakan maksud dari indepth ini kepada Pj. Promkes, kemudian menyodorkan consent form, sebuah formulir yang ditandatangani oleh seseorang yang setuju untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan, prosedur, dan lain-lain dengan suka rela.

Observasi giat Posbindu PTM Kelurahan Cepokomulyo yang di dalamnya ada skrining faktor risiko hipertensi

Usai menadatangani consent form, Pj. Promkes Luluk Lady Laily, SKM langsung diwawancarai secara mendalam (indept interview) oleh dr. Arief, dalam indept tersebut berkenan untuk direkam melalui handphone (HP) milik dr. Arief. Perekaman ini sebagai bahan dalam transkrip dan sekaligus sebagai bukti adanya indepth interview.

Setelah selesai, dr. Arief berpamitan dengan Kapus dan melanjutkan indepth dengan Pj. PTM Puskesmas Kepanjen. Kebetulan Pj. PTM yang merangkap sebagai perawat Kelurahan Cepokomulyo sedang ada giat Posbindu PTM di Jalan Teratai Indah RT 09 RW 01 Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen.

Indepth interview dengan pasien hipertensi yang aktif dalam Prolanis yang sedang ikut dalam giat Posbindu PTM 

Dr. Arief yang didampingi salah seorang anggota Tim SMARThealth UB pun langsung meluncur ke lokasi giat Posbindu PTM tersebut. Di lokasi tersebut, selain menunggu Pj. PTM yang sedang melakukan pemeriksaan dan edukasi, dr. Arief bisa melakukan observasi pelaksanaan giat Posbindu PTM dan sekaligus menyapa warga yang berkunjung di giat Posbindu dan kader yang bertugas membantu nakes dalam giat tersebut.

Di sela-sela observasi itu, dr. Arief juga berkesempatan menjumpai pasien hipertensi yang aktif dalam Prolanis, dan mewawancarainya. Kebetulan pasien tersebut juga menjabat sebagai Ketua RW 01, sehingga indepth pun bisa berjalan secara mengalir.

Indepth interview dengan Penanggung Jawab PTM Puskesmas Kepanjen di lokasi giat Posbindu PTM Kelurahan Cepokomulyo

Setelah selesai indepth dengan Ketua RW 01 itu, dr. Arief masih nunggu beberapa saat menanti longgarnya Pj. PTM dalam pemeriksaan, dan kemudian kesempatan wawancara tersebut bisa berjalan.

Wawancara indepth ini dilakukan di tepi sungai samping gapura masuk kawasan Teratai Indah mepet dengan Pos Kamling RT 09 RW 01 yang dijadikan sebagai lokasi pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM tersebut dengan sebutan Pos II, dan menjelang bergemanya adzan Dhuhur, dr. Arief mampu menyelesaikannya.

Setelah dr. Arief bergegas dengan sopirnya untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Situbondo untuk menghadiri acara lainnya. *** [050224

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Minggu, 11 Februari 2024

In-depth Dengan Dokter, Penanggung Jawab Prolanis dan Pasien Hipertensi di Puskesmas Kepanjen

Sebelumnya, dr. Arief Alamsyah – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) telah melakukan eksplorasi dalam pengumpulan data tahap 1 (kualitatif) untuk bahan disertasinya di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan dengan in-depth interview terhadap Penanggung Jawab Promosi Kesehatan (Pj Promkes) di Aula Puskesmas Kepanjen dan Pj PTM Puskesmas Kepanjen di Pos Kamling RT 09 RW 01 Kelurahan Cepokomulyo pada Senin (05/02).

In-depth interview (wawancara mendalam) adalah teknik penelitian kualitatif yang melibatkan pelaksanaan wawancara individu secara intensif dengan sejumlah kecil responden untuk mengeksplorasi perspektif mereka mengenai ide, program, atau situasi tertentu.

In-depth interview dengan dokter fungsional Puskesmas

Wawancara mendalam dijelaskan Andrea Fontana & James H. Frey (2000) sebagai jenis wawancara yang menggunakan pertanyaan terstruktur hingga 'teks negosiasi', namun mereka juga menggambarkannya sebagai wawancara terbuka dan etnografis. Lebih bermanfaat lagi, mereka mengatakan bahwa hal ini digunakan sebagai upaya “untuk memahami perilaku kompleks anggota masyarakat tanpa memaksakan kategorisasi a-priori yang dapat membatasi bidang penyelidikan”. Mereka juga menganggap pembentukan ‘hubungan antar manusia’, sebagai hal mendasar dalam wawancara mendalam.

Jadi, wawancara mendalam (in-depth interview), kata Steinar Kvale & Svend Brinkmann (2009), dianggap sebagai percakapan penelitian. Sebagai salah satu genre percakapan, wawancara mendalam memiliki konvensi dan aturan tersendiri, berbeda dengan obrolan dengan teman, interogasi hukum, sesi terapi, atau diskusi profesional. Yang membedakannya adalah tujuan pembicaraannya. Dalam penelitian kualitatif tujuannya adalah untuk 'menghasilkan' pengetahuan, “adalah wawancara dimana pengetahuan dikonstruksikan dalam interaksi antara pewawancara dan orang yang diwawancara”.

In-depth interview dengan pasien hipertensi asal Cepokomulyo yang aktif dalam Prolanis

Hari Rabu (07/02) kemarin, dr. Arief kembali melakukan in-depth interview dengan dokter fungsional, Pj Prolanis, dan dua pasien hipertensi di Puskesmas Kepanjen. Waktu pelaksanaan fleksibel, mana yang longgar bisa in-depth terlebih dahulu.

In-depth interview dengan pasien hipertensi asal Jatirejoyoso yang aktif dalam Prolanis

Di aula Puskesmas Kepanjen, dr. Arief yang didampingi salah seorang anggota Tim SMARThealth UB mula-mula melaksanakan in-depth interview dengan dokter fungsionalis Puskesmas Kepanjen dr. Hadaya Trias Ramadhani terkait health coaching untuk pengendalian hipertensi di layanan primer.

Kemudian setelah itu, dilanjutkan dengan pasien hipertensi yang aktif dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

In-depth interview dengan Penanggung Jawab Prolanis Puskesmas

Setelah berhasil in-depth interview dengan dua pasien hipertensi yang aktif di Prolanis dari Kelurahan Cepokomulyo dan Desa Jatirejoyoso, kemudian dr. Arief mewawancarai Pj Prolanis Puskesmas Kepanjen Indri Puspaning Asri untuk mendapatkan gambaran kegiatan dan edukasi yang telah dilaksanakan selama ini.

Begitu selesai, dr. Arief Alamsyah langsung kembali untuk melakukan transkrip hasil rekaman in-depth interview dengan empat orang tersebut. Sementara, salah seorang anggota Tim SMARThealth UB yang turut mendampingi dan menyaksikan jalannya in-depth interview dari awal hingga akhir pun kemudian melanjutkan langkah untuk menghadiri giat Posyandu Anggrek 3 di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. *** [110224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 21 Februari 2024

In-Depth Interview di Puskesmas Ngajum pada Minggu Ke-3 Bulan Februari 2024

Setelah 9 hari melakukan in-depth interview di Puskesmas Pakisaji, Rabu (21/02) ini dr. Arief Alamsyah – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) kembali melakukan in-depth interview.

Pada Minggu ke-3 di bulan Februari 2024, sesusai jadwalnya, in-depth interview dilakukan di Puskesmas Ngajum. In-depth interview ini dilakukan sebagai bahan menyusun disertasi mengenai health coaching hipertensi di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.

Audiensi dengan Kapus Ngajum untuk kulo nuwun dan izin in-depth interview

Sebelum melakukan in-depth interview dengan sejumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Ngajum, terlebih dahulu dr. Arief Alamsyah mengutarakan maksud dan tujuannya kepada Kepala Puskesmas (Kapus Ngajum, dr. Maritha Devi.

Dr. Arief Alamsyah yang didampingi oleh salah seorang anggota Tim SMARThealth UB diterima oleh Kapus Ngajum di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Ngajum pada pukul 09.25 WIB. Kebetulan dr. Devi adalah teman sekelas saat menempuh pendidikan S1 Kedokteran di FKUB, sehingga obrolan pun terlihat santai tapi tersampaikan maksud dan tujuannya.

In-depth interview bersama Pj PTM

Berhubung pengumpulan data tahap 1 bersifat kualitatif maka metode yang digunakan adalah dengan in-depth interview alias wawancara mendalam. Sehingga, prosesnya tidak mengganggu jalannya layanan di Puskesmas Ngajum, karena pada in-depth interview ini tidak sama seperti focus group discussion (FGD) yang semua respondennya perlu dikumpulkan secara bersamaan.

In-depth interview ini dilakukan secara one by one. Oleh karena itu, Kapus dr. Devi bisa mengaturnya dengan leluasa. Artinya, mana dulu nakes yang longgar bisa melakukan in-depth interview.

In-depth interview pertama bersama Penanggung jawab (Pj) PTM Puskesmas Ngajum Masfu Lailiyah, A.Md.Kep.  Wawancara mendalam dilakukan dengan santai untuk menggali perihal health coaching selama ini yang telah dijalankan oleh pihak Puskesmas Ngajum. In-depth ini berlangsung sekitar 25 menit.

Menunggu mobil untuk meluncur ke Pustu Balesari

Kemudian setelah merampungkan in-depth interview dengan Pj. PTM, selanjutnya hendak mewawancara dokter fungsional Puskesmas Ngajum dr. Indrawati, tapi sayangnya sang dokter baru sibuk melayani pasien yang sifatnya gawat darurat, sehingga dokter memintanya setelah menyelesaikan layanan kepada pasien-pasiennya tersebut.

Akhirnya, Kapus dr, Devi dan Pj. PTM mengajaknya untuk mewawancarai terlebih dahulu kepada Pj. Promkes dan Pj. Prolanis Puskesmas Ngajum terlebih dahulu. Tapi keduanya kebetulan sedang bertugas dalam Sub PIN Putaran 2 di Desa Balesari.

Sehingga, dr. Arief yang didampingi Kapus dan Pj. PTM serta salah seorang anggota Tim SMARThealth UB meluncur dengan mobilnya dr. Arief menuju ke Pustu Balesari, tempat mereka akan bertemu.

In-depth interview bersama Pj. Promkes

Pustu Balesari berada di lereng Gunung Kawi, sehingga perjalanan menuju ke sana bernuasa pegunungan yang berkelok-kelok dengan panorama yang asri karena banyaknya pepohonan di kiri kanan jalan yang dilaluinya dan berhawa sejuk.

Namun bila berpapasan dengan truk-truk pengangkut susu dari Pabrik Susu Greenfields Gunung Kawi yang letaknya berada di perbatasan antara Kecamatan Ngajum dan Kecamatan Wagir itu, diperlukan kehatian-hatian dalam berkendara karena banyak tikungan tajam dengan jalanan yang sempit. Kendaraan yang berpapasan harus mengalah yang satunya. 

In-depth interview bersama Pj. Prolanis

Di Pustu Balesari, dr. Arief melakukan in-depth interview di ruang pemeriksaan umum. Lokasi Pustu Balesari berada di Jalan Balesari, Dusun Balesari RT 01 RW 04 Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Jarak dari Pustu Balesari ke Puskesmas Ngajum sekitar 10 kilometer.

In-depth pertama diruang pertemuan umum Pustu Balesari dalah dengan Pj. Promkes Puskesmas Ngajum Denok Pitra Rhena, SKM. Interview guideline-nya sama, hanya saja dari sisi kualitatifnya akan berbeda, karena hal ini menyangkut persepsi dan pengalamannya masing-masing.

Kunjungan staf pengajar FKUB diabadikan dalam foto bersama

Selesai dengan Pj. Promkes, dilanjutkan dengan wawancara mendalam bersama Pj. Prolanis Dedy Setya Darma, A.Md.Kep. Sama dengan yang lainnya, setiap akan diwawancarai diminta kesediannya untuk menandatangi consent form sebagai wujud kesediaan berpartisipasi dalam in-depth interview.

Selesai in-depth interview di Pustu Balesari, dr. Arief beserta salah seorang anggota Tim SMARThealth UB sempat disuruh mencicipi lupis khas Desa Balesari. Aneka warna lupis memikat hati. Ada putih, hijau, dan pink.

In-depth interview bersama dokter fungsional

Sebelum meninggalkan tempat, dr. Arief diajak foto bersama di depan Pustu Balesari untuk kenang-kenangan atas kunjungannya selama di Pustu Balesari, dan setelahnya rombongan mobil dr. Arief langsung kembali ke Puskesmas Ngajum yang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 22 Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Ngajum.

Tiba di ruang pertemuan lantai 2 Puskesmas Ngajum, dr. Arief pun kemudian melakukan wawancara secara mendalam dengan dokter fungsional Puskesmas Ngajum dr. Indrawati yang sudah longgar usai melayani pemeriksaan pasien. Dr. Indrawati ini juga terlibat dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).

Rangkaian in-depth interview selesai pada pukul 12.55 WIB, dan kemudian dr. Arief berpamitan untuk kembali ke Malang guna mengerjakan transkrip rekaman hasil in-depth interview terhadap empat nakes di Puskesmas Ngajum. *** [210224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 05 Februari 2024

Giat Posbindu PTM di Pos Kamling Kelurahan Cepokomulyo

Pos Kamling RT 09 RW 01 Kelurahan Cepokomulyo terlihat sederhana tapi bersih dan rapi. Hal ini selaras dengan predikatnya sebagai kampung yang ikut meramaikan dalam penilaian kebersihan untuk piala Adipura di Kabupaten Malang.

Berada di samping kali tersier limpahan dari Kali Molek dan gapura Teratai Indah warna biru yang kokoh serta aneka tanaman yang menghijau, bangunan dengan nomor registasi B II 020/0263/03170 itu tidak hanya digunakan sebagai Pos Keamanan dan Ketertiban Lingkungan (Pos Kamling) saja namun juga untuk kegiatan warga lainnya.

Giat Posbindu PTM Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen

Hari ini, Senin (05/02), Pos Kamling digunakan dalam giat Posbindu PTM Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Kerumunan warga menjadi penanda adanya sebuah giat dalam bangunan tersebut.

Giat Posbindu PTM ini sebenarnya berbarengan dengan giat Posyandu Balita. Hanya saja, lokasi kebetulan terpisah. Lokasi giat Posyandu Balita berada di sebelah timurnya giat Posbindu PTM, jaraknya sekitar 50 meter. Kalau giat Posbindu PTM dihandle oleh perawat Kelurahan Cepokomulyo, sedangkan giat Posyandu Balita ditangani oleh bidan Kelurahan Cepokomulyo.

Giat Posbindu PTM dimulai pada pukul 09.00 WIB. Perawat Kelurahan Cepokomulyo Marina Anjarwati, A.Md.Kep bersama empat kader kesehatan, yaitu Elly Setyo Rini (kader SMARThealth dan Lansia), Alifah (kader Lansia), Kastini (kader Lansia), dan Ucik Aminah (kader Lansia), bahu membahu memberikan layanan pemeriksaan kepada warga setempat.

Pos Kamling RT 09 RW 01 Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen

Warga yang berdatangan, ada yang di antar keluarganya dan ada juga yang datang sendirian. Umumnya yang hadir dalam giat Posbindu PTM adalah lansia. Mulai dari pensiunan, swasta hingga wiraswasta.

Seorang pesiunan berumur 64 tahun yang memiliki faktor risiko hipertensi yang juga menjadi Ketua RW 01 secara rutin hadir dalam giat Posbindu PTM dan juga terlibat aktif dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).

Menurut pensiunan tersebut yang dikenal dengan panggilan Pak Murwanto tersebut, ia merasa senang bisa menghadiri giat Posbindu PTM untuk memantau hipertensi yang dimilikinya. Dari rumahny, ia berjalan kaki melewati jembatan yang berada di sebelah barat gapura biru tersebut.

Antrean pemeriksaan laborat ringan

Giat Posbindu PTM Kelurahan Cepokomulyo yang berlangsung di Pos Kamling itu juga dihadiri oleh staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dr. Arief Alamsyah, MMRS yang didampingi anggota Tim SMARThealth UB.

Kebetulan dr. Arief sedang menyelesaikan S3 di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, dan ingin menyusun disertasinya mengenai Pengembangan Model Health Coaching Untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer. Sehingga giat Posbindu PTM ini memberikan gambaran dalam melakukan analisa data nantinya, dan sekaligus dalam pengembangan model health coaching hipertensi nantinya.

Hingga pukul 12.00 WIB, giat Posbindu PTM tersebut berhasil melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) sebanyak 45 orang, dengan rincian laki-laki berjumlah 9 orang dan perempuan sebanyak 36 orang. *** [050224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 06 Juni 2024

Dari Posyandu Anggrek Desa Palaan Menuju Posyandu Nusa Indah Desa Maguan

Saat tidak menjumpai pasien hipertensi yang rajin dalam giat Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) dalam giat Posyandu Anggrek Desa Palaan, atas saran perawat Usnul Khoiriyah, A.Md.Kep., staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dr. Arief Alamsyah, MMRS yang didampingi salah seorang anggota Tim SMARThealth UB menuju ke Desa Maguan.

Kebetulan pada hari dan jam yang sama, di Desa Maguan juga diadakan giat Posyandu Nusa Indah yang dipusatkan Ponkesdes yang berada di Balai Desa Maguan yang berlamatkan di Jalan Ir. Soekarno No. 21, Dusun Maguan RT 01 RW 01 Desa Maguan, Kecamatan Ngajum. Kabupaten Malang.

Penimbangan balita dalam Posyandu Balita Nusa Indah Desa Maguan, Kecamatan Ngajum

Tiba di Balai Desa Maguan, dr. Arief dan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB diterima oleh perawat Desa Maguan Masfu Lailiyah A.Md.Kep., bersamaan dengan ada giat Focus Group Discussion (FGD) di Pendopo. Sehigga parkiran mobil di depan Balai Desa cukup penuh, namun tertata rapi karena perangkat desa bersama dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa berusaha mengaturnya.

Ponkesdes yang berada di sisi samping utara bagian belakang Balai Desa, terlihat ramai warga yang berbondong-bondong untuk mengikuti giat Posyandu Nusa Indah yang terdiri dari Posyandu Balita, Posbindu, dan Posyandu Lansia.

Suasana giat Posbindu/Posyandu Lansia Nusa Indah Desa Maguan, Kecamatan Ngajum

Dalam giat Posyandu Nusa Indah itu, dr. Arief melihat prosesi gelaran Posyandu Nusa Indah karena dr. Arief sedang menyelesaikan S3 di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, ingin menyusun disertasinya mengenai Pengembangan Model Health Coaching Untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer.

Dalam giat Posyandu Balita, kader melakukan pengukuran antropometri balita seperti penimbangan badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala. Kemudian hasilnya dicatatkan dalam buku Balita.

Staf pengajar FKUB (berbaju batik) melihat prosesi dalam giat Posbindu/Posyandu Lansia Nusa Indah Desa Maguan, Kecamatan Ngajum

Sedangkan, dalam giat Posbindu/Posyandu Lansia, perawat desa dengan dibantu kader Posbindu/Lansia melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular, seperti pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Di sela-sela giat Posyandu Nusa Indah, dr. Arief sempat melakukan in-depth interview dengan 3 pasien PTM di serambi depan rumah Sukadi yang berada di Jalan Ir. Soekarno No. 18 Dusun Maguan RT 01 RW 01 agar tak bersahutan dengan suara sound system FGD. Lokasinya di depan pintu masuk paduraksa SD Negeri 1 Maguan.

In-depth interview dengan pasien pertama yang rajin dalam giat Prolanis

Ketiga pasien tersebut aktif berkegiatan di Prolanis. Pasien pertama adalah Kardi, kemudian disusul dengan Haryanto dan istrinya, Katmiati. Sejoli lansia tersebut juga aktif dalam giat Prolanis. Sehingga, dr. Arief bisa mendapatkan gambaran untuk permodelan terkait health coaching bagi penderita hipertensi nantinya.

Perlu diketahui, target sasaran Posyandu Nusa Indah dalam mengkover cukup banyak meliputi 4 RW, yakni RW 01 (RT 01 dan RT 02), RW 02 (RT 03 dan RT 04), RW 03 (RT 05, RT 06, dan RT 07) dan RW 04 (RT 08 dan RT 09).

In-depth interview dengan sejoli lansia yang rajin dalam giat Prolanis

Dari 4 RW tersebut, menurut salah seorang kader mengatakan bahwa untuk target sasaran dalam Posyandu Lansia ada 45 orang, Posbindu terdapat 40 orang, dan Posyandu Balita ada sekitar 75 balita.

Pukul 09. 57 WIB, dr. Arief dan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB berpamitan dengan perawat Liya dan 11 kader kesehatan yang membantunya, yang terdiri dari 5 orang kader Posbindu/Posyandu Lansia, dan 6 orang kader Posyandu Balita. *** [060624]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 24 Januari 2024

Langkah Awal Penelitian Disertasi Seorang Staf Pengajar FKUB

Setiap memasuki akhir studi, mahasiswa senantiasa melakukan penelitian untuk jenjang S1, S2 maupun S3. Penelitian tersebut kemudian bisa dialbumkan dalam skripsi, thesis, disertasi ataupun jurnal.

Arief Alamsyah, salah seorang staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) yang saat ini tengah merampungkan studinya di Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), juga sedang mengusulkan penelitian disertasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S3.

Langkah awal yang telah dilakukannya adalah membuat proposal disertasi. Begitu disetujui pembimbing, akan dilanjutkan dengan menyurati kepada instansi terkait untuk memperoleh surat izin penelitian.

Kebijakan di lokasi penelitian, yaitu Kabupaten Malang, setiap akan mengurus izin penelitian di Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Malang haruslah menyertakan surat keterangan kesediaan menjadi lokasi dalam penelitian. 

Karena penelitian disertasi menyangkut pengembangan model health coaching untuk pengendalian hipertensi di layanan primer, maka perlulah mengurus surat keterangan kesediaannya di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang terlebih dahulu. Surat ini diurus pada akhir November 2023 dan keluar setelah 10 hari kemudian.

Diskusi bersama Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang (Selasa, 23/01)

Lalu, surat terbitan Dinkes tersebut dilampirkan ke Bakesbangpol dan diproseslah surat izin penelitan dari Bakesbangol. Biasanya sehari selesai namun karena pimpinan sedang dinas luar, maka dua hari setelahnya barulah surat izin penelitian disertasi itu keluar (11/12/2023).

Hari Selasa (23/01/2024), Arief Alamsyah yang didampingi salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) menghadap ke Dinkes, dalam hal ini Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) serta Sub Substansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat.

Pukul 09.01 WIB, Arief Alamsyah diterima oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM di ruang kerjanya di lingkungan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).

Di ruangan itu, Arief Alamsyah pertama-tama melakukan kulo nuwun terlebih dahulu, dan kemudian mengutarakan maksud dan tujuan dari penelitian disertasinya. Ini langsung disambut dengan baik oleh Sub Koordinator (Subkon) Paulus Gatot, mengingat masalah hipertensi juga menjadi fokus dari Sub Substansi PTM dan Keswa tersebut.

Setelah selesai berdiskusi di Sub Substansi PTM dan Keswa, disarankan untuk menghadap ke Sub Substansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat yang ada di gedung lain dalam lingkungan Kantor Dinkes Kabupaten Malang, namun karena Sub Koordinator Substansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Retno Endarti, SKM, M.M.Kes sedang ada pertemuan, diminta untuk berjumpa pada pukul 11.00 WIB.

Diskusi bersama Sub Koordinator Substansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Malang (Selasa, 23/01)

Sambil menunggu pertemuan itu, Tim SMARThealth UB mengajaknya untuk menunggu ke Sekretariat SMARThealth yang berada di Jalan Sidoluhur No. 59B Dusun Lemah Duwur RT 07 RW 01 Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Di Sekretariat, kami mengobrol juga mengenai update replikasi SMARThealth di Kabupaten Malang. Bagaimana pun juga, Arief Alamsyah juga merupakan pionir dalam pengembangan program SMARThealth di Kabupaten Malang, dan dalam proposalnya pun termasuk dalam bagian Tim SMARThealth.

Menjelang pukul 11.00 WIB, kami berangkat kembali menuju ke Dinkes Kabupaten Malang untuk bersua dengan Subkon Substansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat. Begitu sampai, langsung diterima di ruang kerjanya.

Sama halnya seperti kala di Sub Substansi PTM dan Keswa, Arief Alamsyah juga mengawali dengan kulo nuwun dan kemudian disambung dengan mengutarakan maksud dan tujuannya menghadap. Hal ini juga disambut dengan keakraban oleh Subkon Substansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat.

Dari pertemuan di dua di Dinkes tadi, hasilnya Dinkes akan mendukung dalam penelitian disertasi tersebut dan siap membantu mrenahke dalam tahapan penelitian yang terdiri atas 3 tahapan, yaitu studi kualitatif, pengembangan model health coaching, dan studi kuantitatif, dengan memberikan informasi kepada 4 Puskesmas (Ngajum, Pakisaji, Kepanjen, Gondanglegi) yang akan menjadi lokasi penelitian nantinya. *** [240124]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 06 Juni 2024

Phlebotomy Dalam Giat Posyandu Lansia Larasati Desa Kebonagung

Phlebotomy adalah tindakan memasukkan jarum ke vena yang umumnya dilakukan untuk mengambil darah yang akan dipakai dalam analisis hematologi, biokimia, atau mikrobiologi. Phlebotomy atau pengambilan darah tersebut adalah tindakan prosedur medis yang bersifat invasif dan sudah dikerjakan sejak berabad lalu.

Dalam giat Posyandu Lansia Larasati yang berada di Jalan Penamas No. 32 Dusun Sukosari RT 41 RW 09 Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang ini, terdapat phlebotomy untuk pemeriksaan profil lipid yang dilakukan oleh Penanggung jawan (Pj) PTM Puskesmas Pakisaji Ns. Sirotul Maisaroh, S.Kep.

Lokasi giat Posyandu Lansia Larasati di Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji

Pemeriksaan profil lipid atau pemeriksaan kolesterol adalah prosedur pemeriksaan untuk mengetahui kadar lemak di dalam darah. Prosedur pemeriksaan ini biasanya mencakup perhitungan empat jenis lemak di dalam tubuh, yaitu kolesterol total, Low Density Lippprotein (LDL), High Density Lippoprotein (HDL), dan trigliserida.

Pemeriksaan kolesterol adalah salah satu metode skrining kesehatan yang penting dilakukan untuk memantau serta mewaspadai risiko penumpukan plak lemak pada pembuluh darah arteri yang menjadi penyebab dari berbagai penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi hingga stroke.

Pengukuran tekanan darah yang dilakuka kader kesehatan

Pasalnya, dua penyakit tersebut termasuk ke dalam daftar penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Menurut data BPS tahun 2018, telah terjadi peningkatan prevalensi hipertensi dari 25,8% (tahun 2013) menjadi 34,1% (tahun 2018). Di sisi lain, menurut Riskesdas 2018, tingkat prevalensi stroke di Indonesia pada tahun 2018 telah mencapai 10,9%.

Giat Posyandu Lansia yang dimulai pada pukul 09.00 WIB terlihat ramai. Halaman rumah Ketua RW 09 atau rumah salah seorang kader Posyandu Lansia (Sri Supinem) dipenuhi warga lansia yang antusias untuk menghadiri giat Posyandu Lansia Larasati yang diselenggarakan oleh perawat Desa Kebonagung Lailia Fuji Rahayu, A.Md.Kep dengan dibantu 11 orang kader kesehatan.

Staf pengajar FKUB melakukan observasi untuk melihat prosesi giat Posyandu Lansia Larasati Desa Kebonagung

Ke-11 kader kesehatan tersebut terdiri dari seorang kader SMARThealth (Anis Sasmita), 5 kader Posyandu Lansia (Mona Ika Isnawati, Fitri Rusita, Piping Desi Andrayani, Novie Darmayanti, Sri Supinem), dan 5 kader Posyandu Balita yang turut membantu (Siti Sundari, Sari Wahyuni Dewi, Triani Endah, Titik Mulyani, Nina Agustina).

Warga lansia dari RT 47 hingga RT 51 yang berada di wilayah RW 09 berdatangan ke lokasi giat Posyandu Lansia Larasati untuk melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) setiap sebulan sekali.

Pj PTM Puskesmas Pakisaji melakukan phlebotomy untuk pemeriksaan profil lipid

Pada giat Posyandu Lansia hari ini, Kamis (06/06), warga lansia Dusun Sukosari mendapatkan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, pengecekan kadar gula darah, dan pemeriksaan profil lipid.

Pengukuran antropometri ditujukan untuk deteksi dini obesitas dini, pengukuran tekanan darah (tensi) sebagai upaya untuk deteksi hipertensi secara dini, pengecekan kadar gula darah untuk deteksi dini diabetes mellitus, dan pemeriksaan profil lipid menurut Pj PTM Puskesmas Pakisaji sebagai upaya deteksi dini stroke.

In-depth interview pertama dengan pasien yang memiliki riwayat hipertensi

Staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dr. Arief Alamsyah, MMRS yang hadir bersama dengan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB tampak melihat prosesi dalam giat skrining kesehatan terhadap warga lansia tersebut.

Di sela-sela giat itu, dr. Arief yang sedang menyusun disertasinya mengenai Pengembangan Model Health Coaching Untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer pada Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, melakukan in-depth interview dengan 2 orang pasien yang memiliki riwayat hipertensi.

In-depth interview kedua dengan pasien yang punya riwayat hipertensi

In-depth interview dilakukan di ruang tamu pemilik lokasi yang digunakan dalam giat Posyandu Lansia Larasati. Ada 2 pasien hipertensi yang diwawancara mendalam oleh dr. Arief, yaitu Salamah (65 tahun) dan Turi (54 tahun). 

Begitu in-depth interview selesai, dr. Arief berpamitan untuk kembali ke Kampus UB karena ada jadwal mengajar, sementara salah seorang anggota Tim SMARThealth UB masih tinggal untuk melihat lagi giat Posyandu Lansia Larasati hingga pukul 10.33 WIB dan terus mengundurkan diri untuk kembali ke Sekretariat SMARThealth di Kepanjen. *** [060624]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 12 Februari 2024

Minggu Ke-2 Bulan Ini, In-Depth Interview di Puskesmas Pakisaji

Setelah menyelesaikan in-depth interview selama dua hari dengan hari terpisah di wilayah kerja Puskesmas Kepanjen, dr. Arief Alamsyah – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) - yang sedang menyusun disertasi perihal health coaching di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, melanjutkan pengumpulan data kualitatif di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji.

Hari ini, Senin (12/02), dr. Arief berkunjung ke Puskesmas Pakisaji. Di tengah kesibukan meeting terkait TBC dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kepala Puskesmas (Kapus) Pakisaji dr. Yulia Rachamawati berkenan meluangkan waktu sebentar untuk menerima dr. Arief bersama dengan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB di ruang kerjanya.

Kunjungan dr. Arief Alamsyah diterima Kapus Pakisaji di ruang kerjanya

Ternyata, Kapus Pakisaji merupakan adik kelas sewaktu belajar di SMA Negeri 3 Malang, dan kemudian menjadi adik kelas dalam menempuh kedokterannya, sehingga tanpa bertele-tele komunikasi pun lancar dalam kulo nuwun.

Kemudian Kapus dr. Yulia langsung menghubungi beberapa stafnya yang akan diajak in-depth interview oleh dr. Arief. Staf-staf itu meliputi dr. Herdiana (dokter fungsional yang terlibat dalam Prolanis), Mochammad Faizin (Penanggung jawab Promkes Puskesmas Pakisaji), dan Sirotul Maisaroh, A.Md.Kep (Penanggun jawab PTM Puskesmas Pakisaji).

In-Depth interview dengan dokter fungsional Puskesmas Pakisaji

Mereka bertiga langsung berkumpul di ruang kerja Kapus. Namun karena metodologi yang digunakan adalah in-depth interview, maka kemudian mereka dipisah terlebih dahulu. Karena pengumpulan data dengan in-depth interview dengan focus group discussion berbeda.

Akhirnya, in-dept interview dilakukan one by one antara staf yang menjadi responden dengan meminjam ruang kerja Kapus. Selain pewawancara dan yang diwawancarai terdapat salah seorang anggota Tim SMARThealth UB yang bertindak sebagai saksi dalam pelaksanaan in-depth interview tersebut.

In-Depth interview dengan Pj Promkes Puskesmas Pakisaji

In-depth interview (wawancara mendalam) yang pertama ditujukan kepada dokter fungsional Puskesmas yang aktif dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) mengingat kesibukan dokter yang bertugas memeriksa pasien-pasien yang datang ke Puskesmas Pakisaji. Kebetulan habis libur panjang, aktivitas Puskesmas Pakisaji tadi pagi cukup ramai sekali. 

Wawancara mendalam dengan dr. Herdiana memakan waktu sekitar 20 menit saja, dan setelah itu dilanjutkan dengan in-depth interview bersama Penanggung jawab (Pj Promkes) Mochammad Faizin. Wawancara juga dilaksanakan di ruang kerja Kapus, memakan waktu hampir sama dengan in-depth interview  bersama dr. Herdiana.

In-Depth interview dengan Pj PTM Puskesmas Pakisaji

Selesai dengan Pj. Promkes, kesempatan berikutnya adalah in-depth interview dengan Pj. PTM Sirotul Maisaroh, A.Md.Kep. Waktu wawancara pun lamanya seukuran dengan Pj. Promkes. Fokus pertanyaan juga berkenaan dengan masalah promkes yang telah dijalankan oleh Puskesmas Pakisaji selama ini.

Begitu selesai, Pj. PTM menawarkan mencarikan pasien hipertensi yang aktif di Prolanis yang kebetulan sedang melakukan kontrol secara rutin di Puskesmas Pakisaji. Ia pun di antar ke ruang kerja Kapus setelah selesai melakukan kontrol pemeriksaan.

In-Depth interview dengan pasien yang aktif dalam Prolanis

Kira-kira, dr. Arief menunggu pasien tersebut di ruang kerja Kapus selama 23 menit. Setelah itu barulah bisa melakukan in-depth dengannya. Pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki berumur 53 tahun asal Dusun Segaran, Desa Kebonagung, dan dalam kontrol tadi tekanan darahnya masih 200 an.

Rangkaian wawancara rampung pada pukul 10.37 WIB. Kemudian dr. Arief bersama salah seorang anggota Tim SMARThealth UB berpamitan dengan Kapus yang sedang berada di ruang pertemuan. In-depth berikutnya akan disambung usai coblosan, dengan lokasi yang ada giat Posbindu PTM di salah satu desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji, dan ini akan dikoordinasikan dengan Pj. PTM nantinya.

Setelah keluar hingga sampai area parkir, dr. Arief dengan berkendara mobil kembali ke rumah untuk melanjutkan transkrip hasil in-depth tadi. Sedangkan, anggota Tim SMARThealth UB yang mendampinginya juga melanjutkan langkah dengan berkendara motor untuk menghadiri giat Posbindu PTM di Posyandu Anggrek 4 di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. *** [120224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog