Tampilkan postingan dengan label kader SMARThealth. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kader SMARThealth. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 September 2024

Jalan Sehat Kemerdekaan Kelurahan Kepanjen dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

 “Berjalan adalah obat terbaik bagi manusia.” – Hippocrates

Panggung kegiatan Jalan Sehat Kemerdekaan berdiri kokoh di tikungan Jalan Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Tikungan tersebut menghubungkan Pasar Kepanjen dan Stasiun Kepanjen.

Pagi itu, Ahad (08/09), sekitar pukul 06.00 WIB, warga Kelurahan Kepanjen tumpah ruah untuk mengikuti kegiatan Jalan Sehat Kemerdekaan yang digelar Pemerintah Kelurahan Kepanjen dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-79.

Bupati Malang memimpin start Jalan Sehat Kemerdekaan Kelurahan Kepanjen

Deretan hadiah yang dipajang di atas panggung menjadi magnet tersendiri bagi peserta Jalan Sehat Kemerdekaan, terutama dua hadiah utamanya, yakni berupa dua motor. Satu Honda Vario, dan yang satunya Honda Beat. 

Sebelum acara kegiatan Jalan Sehat Kemerdekaan dimulai, Carik Kepanjen Adi Surasa, S.H. telah menginformasikan dari atas panggung bahwa tiket kegiatan yang berbendel-bendel telah ludes terjual semalam sejak warga mengetahui hadiah utamanya. Konon, tiket seharga Rp2.000 tercetak ratusan bendel, dan setiap bendelnya terdiri dari 100 tiket.

Bupati Malang ikut Jalan Sehat Kemerdekaan hingga pojok Pasar Kepanjen sebelum melintas Jalan Ahmad Yani menuju Jalan Welirang

Sambil menanti kedatangan Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M., Lurah Kepanjen Bobby Setya Abdi, S.STP, M.M. dan Camat Kepanjen Yateno, S.H., M.Si melakukan inspeksi ke beberapa titik dalam penyelenggaran kegiatan Jalan Sehat Kemerdekaan, mulai dari lokasi panggung hingga tempat pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan oleh kader SMARThealth di halaman Café Garputala Kepanjen.

Begitu Bupati Malang beserta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tiba di lokasi sekitar pukul 07.15 WIB, langsung meresmikan jalan paving yang letaknya berada di depan Grajen Coffee Shop, yang tepatnya di belakang panggung dan bersebelahan dengan Café Garputala.

Peserta Jalan Sehat Kemerdekaan melewati Jalan Kawi Kepanjen

Bupati Malang Sanusi yang diapit oleh Lurah dan Camat Kepanjen itu dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim berkenan meresmikan dengan memotong pita warna merah yang membujur dari barat ke timur sebagai tanda jalan paving tersebut telah dibuka secara resmi.

Usai meresmikan jalan paving, Bupati Malang langsung menuju ke panggung. Di atas panggung, Bupati menyapa peserta Jalan Sehat Kemerdekaan yang diadakan oleh Pemerintah Kelurahan Kepanjen, dan sekaligus memberikan sambutan.

Peserta Jalan Sehat Kemerdekaan lewat depan Kantor Kelurahan Kepanjen yang berada di pojokan lampu merah

Dalam sambutannya, Bupati Malang mengingatkan kepada kita semua, arti pentingnya melakukan aktivitas fisik sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim melakukan aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah raga. Kemudahan – kemudahan dalam kehidupan sehari – hari karena bantuan teknologi dan minimnya waktu karena banyaknya kesibukan telah menjadikan banyak orang menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Oleh karena itu, kegiatan jalan sehat ini sangatlah tepat untuk menjaga kesehatan kita semua, dan patut diapresiasi.

Selesai sambutan, Bupati Malang memimpin start kegiatan Jalan Sehat Kemerdekaan. Mulai dari mengibarkan bendera hingga mengikutinya sampai dengan Jalan Ahmad Yani di pojok barat laut Pasar Kepanjen.

Atraksi kesenian dihadapan peserta Jalan Sehat Kemerdekaan yang telah memasuki garis finish

Dalam perjalanan itu, Bupati Malang yang gemar bersholawat itu tak segan menyapa warga yang dilaluinya, seperti para pedagang pasar yang berjualan di luar. Kemudian banyak peserta yang mengajaknya foto bersama.

Selesai mengiringi peserta Jalan Sehat Kemerdekaan, Bupati Malang berpamitan untuk melanjutkan perjalanan dinas ke Kecamatan Bululawang, dan peserta gerak jalan terus melintas Jalan Ahmad Yani menuju Jalan Welirang, terus belok ke Jalan Punten dan bertemu dengan Jalan Kawi.

Banner penanda lokasi pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan oleh kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen

Dari Jalan Kawi, peserta gerak jalan menuju ke arah timur melintasi lampu merah Kepanjen dan Kantor Kelurahan Kepanjen yang berada di pojokan lampu merah tersebut, hingga Taman Contong. Dari Taman Contong, perserta gerak jalan menuju ke utara melewati Jalan K.H. Agus Salim sampai mentok SD/SMP Muhammadiyah.

Dari pertigaan SD/SMP Muhammadiyah, peserta gerak jalan belok kanan. Di penghujung belokan itu, terdapat sejumlah panitia yang membawa kotak untuk menerima potongan tiket untuk diundi penerimaan hadiah, kemudian belok ke kiri menuju Jalan Banurejo tempat lokasi panggung dan terop peserta.

Usai ikut gerak jalan, Lurah dan Ketua TP-PKK Kelurahan Kepanjen stay di lokasi pemeriksaan kesehatan gratis

Sambil menunggu peserta lainnya sampai ke garis finish, peserta gerak jalan disuguhi berbagai atraksi kesenian. Selain menikmati sajian kesenian tersebut, banyak juga warga yang menuju ke Café Garputala untuk periksa kesehatan gratis yang dilakukan oleh kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen.

Delapan kader – Agustin Shintowati, Kristin Mariana, Rusmini, Indri Astutik, Wiwik Setyo Anggraeni, S.H., Edy Hartutik, Sri Handayani, Wiwin Waluyo Ningsih - melayani pemeriksaan gratis berupa pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. Sementara itu, perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep dan Mamik Makrifatin, S.ST dari Ponkesdes Panji Husada bertugas di ambulance yang disiapkan oleh Puskesmas Kepanjen.

Suasana skrining faktor risiko PTM gratis di halaman cafe Garuputala

Hingga pukul 11.00 WIB, delapan kader kesehatan tersebut mampu melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 197 orang dengan rincian 45 laki-laki dan 152 perempuan. Pemeriksaan kesehatan gratis ini juga dihadiri oleh Koordinator Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dan salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Setelah selesai memberikan layanan pemeriksaan gratis itu, kedelapan kader kesehatan membaur dengan peserta gerak jalan lainnya untuk menyimak tiketnya yang masih dalam pengumuman undian pemenang.

Lurah Kepanjen yang didampingi Ketua TP-PKK turut periksa kadar gula darah

Hingga akhir kegiatan, sekitar pukul 13.30 WIB, dua hadiah utama berupa dua motor itu pun semakin jelas siapa yang mendapatkannya. Honda Vario didapat peserta gerak jalan dari Jalan Seruji RT 12 RW 01 Kelurahan Kepanjen, dan Honda Beat berhasil dibawa pulang oleh peserta gerak jalan dari Jalan Welirang RT 38 RW 02.

Kegiatan Jalan Sehat Kemerdekaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kelurahan Kepanjen itu dengan segudang hadiah itu tergolong sukses dan meriah. Warga bisa bersilaturahmi massal dan berkumpul dalam gerak jalan sehat. “Sehat tubuhnya, sehat harapannya.”

Namun yang terpenting dari semua itu, hakikat dari jalan sehat tersebut sesungguhnya juga untuk meningkatkan kebugaran tubuh kita. Hippocrates (460 SM - 375 SM), seorang dokter Yunani kuno yang hidup selama periode Klasik Yunani dan secara tradisional dianggap sebagai Bapak Kedokteran pernah berujar, “Walking is man’s best medicine” (Berjalan adalah obat terbaik bagi manusia). *** [080924]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 07 September 2024

Giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen Dikunjungi Dinkes, Lurah dan Ketua TP-PKK

Rutinitas giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen ini sudah tidak diragukan lagi. Semenjak mendapatkan pelatihan SMARThealth dari dokter-dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) di bulan-bulan akhir 2016, kader kesehatan tersebut terus mempraktekkan ‘ilmunya’ untuk membantu tenaga kesehatan Ponkesdes Panji Husada memberikan layanan pemeriksaan kesehatan berupa skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) hingga sekarang.

Setiap hari Sabtu minggu pertama dalam setiap bulannya, kader SMARThealth yang berkolaborasi dengan tenaga kesehatan (nakes) Panji Husada, yakni perawat dan bidan, senantiasa mengadakan skrining faktor risiko PTM di Balai RW 01 yang terletak di Jalan Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Semangat dan integritasnya dalam membantu memberikan layanan kesehatan di kelurahannya tak pernah kendor. Merawat (follow up) antara 30 hingga 50 warga setiap bulannya dalam kontinuitas tersebut sudah merupakan prestasi tersendiri.

Kader berpose bersama nakes, Dinkes, lurah, dan Ketua TP-PKK Kelurahan Kepanjen

Hari ini, Sabtu (07/09), pemeriksaan dan skrining rutin PTM dalam giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen mendapat kunjungan dari Koordinator Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dan Kepala Kelurahan (lurah) Kepanjen beserta Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kelurahan Kepanjen.

Koordinator Sub Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM menyempatkan diri berkunjung ke giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 dalam perjalanannya hendak ke Malang untuk mencari seng buat atap bangunan kos-kos-an yang sedang dibangun di rumahnya.

Kunjungan tersebut selain melihat kegiatan yang diadakan oleh kader SMARThealth, Ponkesdes Panji Husada, dan Puskesmas Kepanjen berupa Posbindu SMARThealth, juga menyemangati para kader maupun nakes serta memberikan bantuan strip gula darah.

SMARThealth tidak hanya terpatri dalam papan nama tapi juga sanubari

Dalam kesempatan itu, Paulus juga mengatakan bahwa pemberdayaan kader kesehatan ini mampu memberikan nilai tambah dalam membantu tugas Dinkes terutama dalam indikator capaian SPM PTM meningkat.

Giat Posbindu SMARThealth tersebut berisi skrining faktor risiko PTM, seperti pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), tekanan darah, cek kadar gula darah/kolesterol/asam urat) dan konsultasi dokter serta pemberian obat.

Enam kader berbagi tugas dalam meja yang telah disediakan. Meja 1 berada di teras depan, kader Indri Astutik memberikan layanan pendaftaran. Kader ini hafal sekali dengan warga yang di-follow up dalam giat ini. Buku pencatatan riwayat pemeriksaan, selalu disimpannya dengan rapi. Ia juga mampu menghafal siapa saja yang tidak datang bulan lalu, dan menanyainya.

Suasana mengantre untuk konsultasi kesehatan dengan dokter Puskesmas

Meja 2 memberikan layanan pengukuran antropometri. Kader Wiwik Setyo Anggraeni, S.H. dan Edi Hartutik silih berganti memberikan layanan pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, dan pengukuran lingkar perut.

Kemudian meja 3 digunakan untuk pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah. Pengukuran tensi dilakukan oleh kader Nanik Triyudhani, dan pengecekan kadar gula darah dilakukan oleh kader Agustin Shintowati dan Kristin Mariana.

Dari meja 3 tersebut, warga yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) maka akan disarankan oleh kader tersebut untuk menuju ke meja 4. Meja 4 adalah meja konseling kesehatan. Dalam tradisi giat Posbindu PTM di Kelurahan Kepanjen, meja tersebut senantiasa diisi oleh dokter dari Puskesmas Kepanjen. 

Nakes Ponkesdes Panji Husada dalam konsultasi obat

Kali ini yang bertugas di meja tersebut adalah dr. Nabilah Rohadatul ‘Aisy. Dokter tersebut selalu memanyakan keluhannya, minum obatnya dan memberikan edukasi kepada warga yang menghadap kepadanya.

Setelah mendapatkan konseling kesehatan, warga akan meneruskan ke meja 5. Meja 5 adalah meja obat, yang ditandai dengan banyaknya tumpukan obat di atas meja tersebut. Perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep dan bidan Mamik Makrifatin, S.ST dari Ponkesdes Panji Husada akan memberikan layanan obat kepada warga.

Pada kesempatan itu, Lurah Kepanjen Bobby Setya Abdi, S.STP, M.M. dan Ketua TP-PKK Kepanjen Zena Alyssha, S.IP juga hadir pada giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2. Lurah Kepanjen yang muda dan ganteng itu merasa senang atas peran kader kesehatannya yang terampil. Ia berharap agar peran kader tersebut ditingkatkan dan jangan kendor dalam memberikan layanan kepada warga Kepanjen.

Lurah Kepanjen mengajak rembug bersama untuk pemeriksaan esok pagi dalam gelaran event Gerak Jalan Sehat

Di akhir giat Posbindu SMARThealth, Lurah Bobby juga menawarkan agar kader SMARThealth besok hari tampil dalam pemeriksaan gratis dalam event Gerak Jalan Sehat Kelurahan Kepanjen yang bakal diikuti oleh seribuan orang dengan hadiah utama dua motor roda dua.

Untuk mematangkan ini, Lurah Bobby mengajak meeting sebentar. Perangkat kelurahan, Dinkes, nakes Ponkesdes Panji Husada, dokter Puskesmas Kepanjen, dan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB diajak berembug untuk mendesain pelaksanaan layanan kesehatan gratis esok hari, mulai petugasnya, BMHP, lokasi hingga tenda dibahas secara matang.

Acara ini ditutup menjelang Dhuhur dengan makan bersama yang telah disediakan oleh kader. Ada nasi putih, pecel kembang turi, sambal goreng tahu tempe dan koro serta peyek dan kerupuk. Menunya bersifat prasmanan. Siapa pun tinggal mengambil sendiri. *** [070924

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 24 Agustus 2024

Lomba Ibu-Ibu Kelurahan Kepanjen Di HUT RI Ke-79 Itu Begitu Meriah

Memperingati HUT RI biasanya melibatkan serangkaian acara seperti upacara bendera, pawai, dan berbagai lomba tradisional. Ini adalah waktu untuk merayakan kemerdekaan dengan berbagai aktivitas yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Lomba-lomba dalam rangka HUT RI seringkali melibatkan berbagai jenis kegiatan, dan ini biasanya bertujuan merayakan semangat kemerdekaan dengan cara menyenangkan dengan penuh kebersamaan.

Sabtu (24/08) pagi hingga siang ini, Kelurahan Kepanjen menggelar lomba ibu-ibu dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 di halaman depan Kantor Kelurahan Kepanjen yang beralamatkan di Jalan Sultan Agung , RT 06 RW 03 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Lokasinya tepat berada di tenggara perempatan lampu merah Kepanjen.

Kemeriahan lomba ibu-ibu di Kantor Kelurahan Kepanjen 

Lomba yang dipertandingkan meliputi kebaya jadul, makan kerupuk, sepak terong, lomba drama dan bernyanyi serta lomba joget berpasangan. Bisa Anda bayangkan betapa heboh dan meriahnya acara lomba tersebut. Betapa tidak? Dua orang ibu bertemu saja sudah kerap heboh, apalagi bertemu dalam satu kelurahan dalam melakukan lomba, pastinya lebih heboh dan meriah.

Dan, benar juga ternyata! Setiap tahapan lomba selalu mengundang mata para pengendara yang berhenti di lampu merah. Mereka selalu menoleh ke selatan tiap mendengar kehebohan ibu-ibu yang sedang bertanding, serta teriakan para supporternya.

Salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang diundang dalam memeriahkan lomba ibu-ibu tersebut juga merasakan gegap gempita di halaman depan Kantor Kelurahan Kepanjen.

Lurah Kepanjen yang didampingi Sekretaris Kelurahan, berikan arahan dalam final lomba sepak terong

Mulai dari lomba fashion show kebaya jadul, lomba makan kerupuk, lomba sepak terong, lomba drama, dan lomba joget kerap menghadirkan ketawa, teriakan maupun menangis dari para pengunjung yang menyaksikannya.

Dari pantauan anggota Tim SMARThealth UB, lomba sepak terong yang paling banyak bikin heboh. Banyak penontonnya yang pada ketawa karena melihat kelucuan dari ibu-ibu yang berlomba. Sebuah terong hijau diikatkan dipinggang dan nglengsreh ke bawah. Terong yang gemandul itu digoyangkan untuk menyepak bola yang ada di depannya.

Lalu, pada lomba drama menghadirkan semua RW yang ada di Kelurahan Kepanjen. Drama 1 ditampilkan oleh RW 04, drama 2 RW 03, drama 3 RW 01, drama 4 RW 05, dan drama 5 RW 02. Drama-drama yang ditampilkan umumnya berlatar belakang penjajahan namun endingnya tidak diakhiri sebuah kekejaman namun adanya transfer pengetahuan. Seperti seorang anak petani miskin, yang diambil oleh seorang nonik Belanda untuk disekolahkan dan dijaga kesehatannya sehingga tidak menjadi stunting. Drama itu barangkali membawa pesan, “Jangan hanya merdeka dari penjajah, tetapi merdekakan juga pikiran dan hati.”

Lomba sepak terong yang gondal-gandul

Maka ketika, noni Belanda itu datang membawa anak pribuminya untuk dipertemukan kembali dengan orangtuanya terjadi dialog yang bikin ketawa semua penonton. Noni Belanda itu bilang ke ibu kandungnya, “Ini anakmu sudah besar. Saya sekolahkan, dan tubuhnya berkembang cepat karena asupan nutrisi cukup baik. Tidak kayak ibunya, pertumbuhannya koq malah stunting?”

Dialog yang natural ini, lepas begitu saja karena pemeran orangtuanya kebetulan ibu yang bertubuh mungil. Kalah tambun dari anaknya, dan itu ditangkap oleh pemeran noni Belanda untuk menyindir ibu kandungnya yang malah dianggap stunting.

Kemudian pada lomba joget berpasangan juga tak kalah lucunya. Mereka akan membuat para penonton terbahak-bahak. Penonton melihat kelucuan dari ibu-ibu yang ikut lomba yang dibekali juga dengan balon.

Lomba drama perjuangan: noni Belanda dan petani miskin

Lomba ibu-ibu Kelurahan Kepanjen dalam rangka memperingati HUT ke-79 yang dibuka langsung oleh Lurah Kepanjen Bobby Setya Abdi, S.STP, M.M.patut diacungi jempol. Idenya mengadakan lomba yang sederhana tapi mengena itu, menjadi kekuatan dari lomba itu sendiri. Karena lomba yang ditampilkan terlihat lain daripada yang lain di Kabupaten Malang ini.

Yang menariknya lagi, seluruh perangkat kelurahan beserta kader PKK maupun kader kesehatan berperan aktif dalam penyelenggaraan lomba ibu-ibu tersebut. Terlihat banyak kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen yang berpartisipasi dalam kegiatan lomba tersebut. Ada yang menjadi panitia, dan ada juga yang menjadi peserta.

Acara lomba ibu-ibu Kelurahan Kepanjen dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 yang dimulai pada pukul 07.30 WIB itu berakhir pada pukul 13.30 WIB melahirkan kecerian wajah para peserta, penonton, maupun panitia. *** [240824]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 15 Desember 2023

Posbindu PTM Desa Sidorahayu Dapat Kunjungan Peserta CADA 2023

National Institute for Health and Care Research-Global Health Research (NIHR-GHR) untuk Penyakit Tidak Menular dan Perubahan Lingkungan (Non-communicable Diseases and Environmental Change) dianugerahi GHR Cohort Academic Development Award NIHR-GHR-CADA 2022-2023.

Penghargaan ini akan membantu melatih para peneliti muda dari International Center for Diarrheal Disease Research di Bangladesh, The George Institute for Global Health di India, Sri Ramachandra Institute of Higher Education & Research di India, dan Universitas Brawijaya di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk membangun kapasitas penelitian para peneliti karir awal dan manajer penelitian dan dirancang serta menjadikan mereka lebih baik dalam melakukan penelitian, mengelola proyek penelitian, dan mengkomunikasikan temuan mereka.

Peserta CADA 2023 berpose dengan perangkat desa, Kecamatan, Puskesmas, dan FKUB

Pada hari ke-5, Jumat (15/12), peserta Workshop Internasional Cohort Academic Development Award (CADA) Tahun 2023 yang digelar di Malang, mengagendakan field visit di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Salah satu di antaranya adalah kunjungan untuk melihat giat Posbindu PTM Desa Sidorahayu, yang diadakan di Pendopo Balai Desa Sidorahayu yang berada di Jalan Kresna No. 01 Dusun Niwen RT 12 RW 03 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Penyuluhan dan edukasi dilakukan oleh bagian Kardiologi FKUB

Dalam giat tersebut, kader SMARThealth dan tenaga kesehatan desa setempat serta Puskesmas Wagir berkoloborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) menyelenggarakan giat Posbindu PTM dan pemeriksaan jantung.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut jajaran dari Kecamatan Wagir, Desa Sidorahayu, dan personil dari Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), seperti Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, dan Kristina Dewi, A.Md.Keb, serta anggota Tim SMARThealth UB.

Kapus Wagir berdialog dengan peserta CADA 2023

Peserta Workshop CADA dari rombongan 2 yang terdiri 6 orang dari India dan Bangladesh, tiba di Pendopo Balai Desa Sidorahayu dengan mengendarai mobil Toyota Hiace Premio, dan disambut oleh Kepala Puskesmas Wagir dr. Siti Hariyanti dan perwakilan dari FKUB Dr. Annisa Putri Kamila, Sp.JP, yang kemudian juga bertemu dengan jajaran Kecamatan Wagir maupun Desa Sidorahayu.

Di Pendopo Balai Desa Sidorahayu, peserta Workshop CADA melihat-lihat kegiatan Posbindu PTM. Di situ ada penyuluhan dan edukasi yang dilakukan oleh bagian Kardiologi FKUB, dan giat skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) yang berimplikasi terhadap penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya, oleh kader SMARThealth.

Peserta CADA 2023 dari India melihat aktivitas di meja pendaftaran

Peserta Workshop CADA bisa melihat kader-kader SMARThealth yang terampil yang bersinergi dengan perawat Dimas Kurniawan, A.Md.Kep, bidan Okta Wiyanti Prastika, A.Md.Keb, pemegang program PTM Fenny Noviana, A.Md.Kep dan dr. Fauziah dari Puskesmas Wagir.

Kader yang bertugas dalam skrining faktor risiko PTM terdiri dari 5 kader SMARThealth (Sri Marianah, Sri Ribut, Sumartiani, dan Beny Yuliaty) yang dibantu 5 kader Lansia (Mislikah, Ventin, Sri Rusyanti, Warsini, dan Titin).

Peserta CADA dari Bangladesh melihat kiprah kader dalam pengukuran kesehatan

Dalam kunjungannya, peserta Workhsop CADA mendapat penjelasan dari FKUB, Kepala Puskesmas Wagir, jajaran Desa Sidorahayu, maupun tenaga kesehatan desa, dan kemudian melakukan foto bersama.

Setelah foto bersama, mereka berkeliling untuk melihat kegiatannya. Termasuk juga melihat kiprah kader dalam membantu tenaga kesehatan melakukan skrining faktor risiko PTM. Peserta Workshop CADA telah mendengar gaung kiprahnya kader SMARThealth di Kabupaten Malang sebagai pengejawantahan community health worker empowerment yang cukup berhasil di negara-negara berpenghasilan rendah dan menegah (low and middle-income countries/LMICs).

Selesai melihat giat Posbindu PTM di Desa Sidorahayu, rombongan peserta Workshop CADA 2 menuju ke Desa Mendalanwangi untuk bergabung dengan rombongan Workshop CADA 3 yang telah berada dalam giat Posbindu PTM di Pendopo Balai Desa Mendalanwangi. *** [151223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 31 Agustus 2023

Skrining PTM dan Pendengaran pada Hipertensi dan Diabetes Melitus di Kantor Kelurahan Kepanjen dan Ponkesdes Panji Husada

Pagi tadi, Kamis (31/08), halaman Kantor Kelurahan Kepanjen ramai dipenuhi warga yang akan mengikuti skrining penyakit tidak menular (PTM dan pendengar bagi masyarakat Kepanjen yang memiliki faktor risiko hipertensi maupun diabetes mellitus.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Puskesmas Kepanjen, Ponkesdes Panji Husada, Pemerintah Kelurahan Kepanjen, dan kader kesehatan dengan berkolaborasi bersama pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB).

Pagi-pagi meja pendaftaran sudah dipenuhi warga yang antusias ikut skrining PTM dan pendengaran

Sesuai undangan bernomor 400.7/5/135.07.13.1010/2023 yang dikeluarkan oleh Lurah Kepanjen, Debby Lavenia Ecantada, S.STP, pemeriksaan kesehatan gratis untuk PTM dan pendengaran dijadwalkan berdasarkan RW agar supaya tidak terjadi tumpukan massa di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen.

RW 01 (08.00-08.30 WIB), RW 02 (08.30-09.00 WIB), RW 03 (09.00-09.30 WIB), RW 04 (09.30-10.00 WIB), dan RW 05 (10.00 – 10.30 WIB). Namun pada kenyataan, sedari masih tata-tata (mengatur meja dan kursi), sudah banyak masyarakat yang berdatangan.

Perawat Ponkesdes Panji Husada dibantu kader melakukan wawancara lembar pengumpulan data dari FKUB

Skrining PTM yang dilakukan dalam pemeriksaan di sini sedikit berbeda dengan apa yang dilakukan dalam giat Posbindu PTM. Pemeriksaan kali ini lebih lengkap. Pihak Puskesmas Kepanjen menurunkan petugas laboratorium untuk pengecekan gula darah puasa, HDL, dan trigliserida. Mereka bertempat di ruangan yang berada di sebelah barat halaman Kantor Kelurahan Kepanjen, dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh kader kesehatan dalam menyiapkan peralatan sekali pakai.

Selain itu, kader kesehatan yang berisi gabungan dari kader Posyandu, Posbindu, dan SMARThealth, bertugas dalam pendaftaran dan pengukuran berat badan (BB), tinggi badan (TB) maupun lingkar perut (LP). Sebagian ada juga yang membantu melakukan wawancara dengan lembar pengumpulan data dari FKUB bersama perawat/bidan Ponkesdes Panji Husada.

Antrian pemeriksaan warga RW 01 Kepanjen di pagi hari

Dari rangkaian pemeriksaan yang dimulai pendaftaran, pengukuran BB/TB/LP dilanjutkan pengukuran tekanan darah yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Kepanjen dan wawancara, terus disambung dengan pemeriksaan laboratorium.

Begitu hasil pemeriksaan laboratorium keluar, warga bisa berkonsultasi dengan dokter dari Puskesmas Kepanjen yang menempati ruangan dalam laboratorium. Bila ternyata dalam pemeriksaan tersebut terindikasi memiliki gula darah tinggi maupun mempunyai gangguan pendengaran, warga harus lanjut pemeriksaan pendengaran ke Poli THT yang menempati Ponkesdes Panji Husada.

Pemeriksaan telinga dengan menggunakan headset 

Di Poli THT itu, tenaga kesehatan yang menangani adalah para dokter dari FKUB yang tergabung dalam skrining pendengaran pada diabetes mellitus di Kabupaten Malang. Mereka akan melakukan layanan pemeriksaan pendengaran dengan mengecek kuping warga, mulai dari menggunakan alat cek kuping hingga mengenakan headset berisi lantunan tembang-tembang.

Usai dari Poli THT, warga yang perlu diobati akan mengambil obat yang telah disediakan oleh Puskesmas Kepanjen meja yang berada di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen, yang sederet dengan meja pemeriksaan sebelumnya.

Skrining PTM dan pendengaran yang dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB itu berhasil memeriksa sebanyak 177 orang dari target sasaran 200 orang. Dari 177 orang tersebut, 35 laki-laki dan 142 perempuan. *** [310823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 25 Juli 2023

Tiga Kader SMARThealth Desa Arjosari Kunjungi Rumah Warga Untuk Skrining PTM

Desa Arjosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang bagian selatan. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Kalirejo, timur dengan Desa Arjowilangun, selatan dengan Desa Purworejo dan Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo. Sedangkan di sebelah barat, berbatasan dengan Desa Sukorame, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar.

Berdasarkan Kecamatan Kalipare Dalam Angka 2021 (BPS Kabupaten Malang, 2021), luas Desa Arjosari adalah 1.239 hektar, dan merupakan desa dengan luas nomor lima dari sembilan desa yang ada di lingkungan Kecamatan Kalipare, atau 11,01% dari total luas Kecamatan Kalipare.

Desa ini memiliki enam dusun, yaitu Sidodadi, Kedungawaru I, Kedung Waru II, Sumbertimo, Mentaraman, dan Tumpakmiri. Jumlah penduduknya sebanyak 6,933 jiwa dengan kepadatan 560 per km², yang umumnya bermatapencaharian sebagai petani, dan kebanyakan ditanami tebu.

Kader berpose bersama pensiunan staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, PP PTM Puskesmas Kalipare, dan tenaga kesehatan Ponkesdes Arjosari

Kondisi geografi Desa Arjosari berbukit-bukit dan dataran rendah merupakan tempat yang cocok untuk bertani. Desa tersebut memiliki letak ketinggi 300 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan 20⁰.

Hari ini, Selasa (25/07) pensiunan staf PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Gatot Sujono, S.ST., M.Pd mengajak seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) untuk melakukan kunjungan ke Desa Arjosari guna melihat jalannya skrining penyakit tidak menular (PTM) yang dilakukan oleh tiga kader SMARThealth setempat, yaitu Subatin, Nesy Puspitasari, dan Nur Alfi Lail.

Gatot Sujono dan seorang anggota Tim SMARThealth UB tiba di Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) Arjosari pada pukul 10.14 WIB. Letaknya berada di Jalan Raya Arjosari, Dusun Sumbertimo RT 01 RW 01 Desa Arjosari, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.

Skrining di rumah pertama yang terdiri dari dua KK

Lokasi Ponkesdes ini berdampingan dengan SMP PGR 04 Kalipare, dan berjarak sekitar 180 meter dari Balai Desa Arjosari. Menurut bidan Nanik Tri Suryati, A.Md.Keb dan perawat Bayu Agung Santosa, A.Md.Kep dari Ponkesdes Arjosari, letak Ponkesdes ini dulunya berada di Balai Desa Arjosari. Namun sejak 2021 pindah ke sebelah utara berdampingan dengan SMP PGRI 04 Kalipare. Tanahnya milik desa, dan bangunannya didirikan oleh Dinkes Kabupaten Malang.

Jarak dari Ponkesdes ke Puskesmas Kalipare sekitar 12 km; ke Puskesmas Binangun, Kabupaten Blitar, sekitar 9 km; ke Puskesmas Wates, Kabupaten Blitar sekitar 8 km, dan ke Rumah Sakit Wava Husada Kesamben, Kabupaten Blitar sekitar 11 km.

Di Ponkesdes, tampak hadir juga Pemegang Program PTM Puskesmas Kalipare Afdyatama Tugas Hayuda, A.Md.Kep yang akan mendampingi Gatot Sujono, perawat Ponkesdes dan kader SMARThealth melakukan kunjungan dari pintu ke pintu.

Skrining di rumah kedua terdiri atas dua KK

Dalam skrining itu, terdapat tiga rumah yang dikunjungi. Tiga rumah itu terdiri dari lima KK. Pertama ketiga kader tersebut mengujungi rumah Kateman yang berada di sebelah timur Ponkesdes. Di rumah itu ada dua KK, yaitu kedua orangtuanya dan anaknya yang masih punya bayi. Ada tiga orang yang berhasil dilakukan skrining PTM.

Dari situ, ketiga kader pindah ke seberang jalan yang sudah beda RT, yaitu ke rumah Jono. Rumah kedua yang dikunjungi itu ada banner bertuliskan Roro Srikandi Salon: Profesional Hair & Make Up. Di rumah kedua ini, kader berhasil memeriksa dua orang, suami istri. Namun kemudian, orangtuanya yang tinggal di sebelah rumah yang sudah lansia dipanggilnya agar ikut skrining faktor risiko PTM.

Dari rumah kedua, kader bergerak lagi ke seberang jalan lagi. Tepatnya belakang rumah pertama kunjungan tadi. Sambil berjualan untuk jajanan anak-anak sekolah SMP PGRI 04 Kalipare, Yatinem pun dengan senang hati diskrining oleh kader yang didampingi pensiunan staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Pemegang Program PTM Puskesmas Kalipare, dan perawat Desa Arjosari, serta seorang anggota Tim SMARThealth UB.

Skrining di rumah ketiga

Sementara itu, bidan Desa Arjosari tidak mengikuti skrining PTM yang dilakukan oleh kader SMARThealth karena ia harus menjaga atau standby di Ponkesdes bila sewaktu-waktu ada pasien yang berkunjung ingin memeriksakan diri.

Acara skrining PTM yang dilakukan oleh ketiga kader itu berakhir menjelang adzan Dhuhur. Setelah singgah lagi di Ponkesdes, pensiunan staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten dan seorang anggota Tim SMARThealth UB berpamitan.

Dalam pulangnya, pensiunan staf PTM dan Keswa dan seorang anggota Tim SMARThealth UB berpencar. Gatot Sujono, pulangnya menapaki jalan ketika berangkat. Sedangkan, seorang anggota Tim SMARThealth UB, pulangnya mencoba lewat Binangun, Kabupaten Blitar, yang berbatasan dengan Desa Arjosari. *** [250723]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 19 Juni 2023

Tiga Kader Kesehatan Kepanjen Hadiri Pertemuan PKK RT 02 RW 01 Untuk Skrining PTM

Pensiunan staf Sub-Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang bersama kader kesehatan Kelurahan Kepanjen melakukan kunjungan dan edukasi di rumah warga

Pertemuan rutin PKK RT 02 RW 01 dimanfaatkan oleh tiga kader kesehatan Kelurahan Kepanjen untuk melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) khususnya penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya, di rumah Ketua RT 02 RW 01 Kelurahan Kepanjen Adityo Arief Wibisono, pada Ahad (18/06) sore. Ketiga kader tersebut terdiri dari kader SMARThealth (Agustin Shintowati), kader SIMPLI (Indri Astutik) dan seorang kader Posyandu Lansia Edi Hartutik.

Mereka pun menuju ke Pertemuan PKK tersebut sesuai jam yang diagendakan Ketua RT 02 RW 01. Sambil menunggu berkumpulnya anggota PKK yang diketuai oleh istri Ketua RT 02 RW 01 Kasmiati,  ketiga kader kesehatan menyempatkan mengunjungi pasien lama yang rumahnya berjarak sekitar 20 meter dari rumah Ketua RT 02 RW 01, bersama pensiunan staf Sub-Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Gatot Sujono, S.ST., M.Pd. Begitu masuk rumah, pasien bernama Parkon itu bertanya kepada kader. “Koq lama saya gak dikunjungi lagi,” tanya pasien tersebut.

Begitu didatangi kader, pasien Parkon merasa senang. Pasien ini dulu merupakan pasien follow up SMARThealth semasa pilot project. Setahun yang lalu, pasien ini memakai kursi roda semenjak mengalami jatuh dan kakinya patah hingga harus dioperasi untuk dipasang pen. Pada kesempatan itu, Gatot Sujono juga berkenan memberikan edukasi dengan mendekat dan sambil melihat kakinya yang dipen tersebut.

Dari rumah pasien ini, kader kesehatan langsung bergeser ke rumah Ketua RT 02 RW 01 untuk melaksanakan skrining faktor risiko PTM dan pemeriksaan antropometri, pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah.

Istri Ketua RT 02 RW 01 yang juga menjadi Ketua PKK RT 02 RW 01 itu membantu kader kesehatan dengan memberikan informasi kepada anggotanya perihal skrining tersebut sehingga mereka pun secara bergantian melakukan skrining dan pemeriksaan.

Ketiga kader tersebut kemudian berbagi peran. Pengukurun antropometri dilakukan oleh Edi Hartutik, pengukuran tekanan darah ditangani Indri Astutik, dan pengecekan kadar gula darah dilakukan oleh Agustin Shintowati.

Selama satu jam, kader kesehatan berhasil melakukan skrining terhadap 25 orang di rumah Ketua RT 02 RW 01, dengan rincian 15 wanita dan 10 laki-laki. Kesepuluh laki-laki tersebut merupakan Ketua RT 02 RW 01 dan suami dari anggota PKK yang ada di sekitar rumah Ketua RT 02 RW 01. *** [190623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 25 Mei 2023

Dua Kader SMARThealth Desa Sumberpetung Lakukan Skrining Door to Door

Dua kader SMARThealth Desa Sumberpetung – Karni dan Tri Praptiani – melakukan skrining PTM secara door to door di Dusun Cungkul RT 08 RW 02 Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, pada Kamis (25/05).

Pensiunan Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), Gatot Sujono, S.ST, M.Pd, yang masih membawahi binaan Puskesmas Kalipare terkait SMARThealth melakukan kunjungan untuk melihat jalannya skrining door to door bersama perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Seusai menghadap Kepala Puskesmas Kalipare Endah Pujiati, S.ST, M.Kes., dengan dipandu oleh Afdyatama Tugas Hayuda, A.Md.Kep (Pemegang Program PTM Puskesmas Kalipare yang baru saja diantik) yang didampingi oleh Saptiati Budi Asih, A.Md.Keb (Pemegang Program PTM Puskesmas Kalipare yang lama), Gatot Sujono diantar menuju ke Dusun Cungkal, yang berjarak sekitar 4,5 kilometer.

Pensiunan Sub-Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang melihat kader SMARThealth melakukan skrining secara door to door di Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare

Awalnya kedua kader tersebut ingin melakukan skrining PTM di rumah Muda’iyah yang tepat berada di sebelah utara musholla Ainul Yakin, namun ternyata tetangga yang berada di kiri kanannya pun tertarik untuk ikut skrining PTM.

Selama satu jam di rumah Muda’iyah yang juga merupakan tempat Posyandu Melati 3 itu, akhirnya kedua kader SMARThealth melakukan skrining sebanyak 23 orang. Kader sempat kewalahan ketika salah seorang kader harus menjemput anaknya pulang dari TK.

Dalam situasi itu, perawat Afdyatama Tugas Hayuda dan bidan Saptiati Budi Asih langsung turun tangan membantu kader Karni dalam melakukan skrining tersebut hingga kader Tri Praptiani kembali lagi.

Warga pun berdatangan ikut skrining PTM di rumah Muda'iyah

Antusias masyarakat Dusun Cungkal yang kebanyakan dari keturunan Madura cukup tinggi dalam ikut deteksi dini PTM di daerahnya. Menurut kader Karni, “kita akan mengunjungi warga yang tidak bisa hadir dalam giat Posyandu maupun Pobindu. Juga yang tidak ada Posyandu Lansia, selalu akan didatangi oleh kader SMARThealth dalam rangka deteksi dini.”

Pada kesempatan itu, Gatot Sujono juga melakukan pembinaan terkait implementasi SMARThealth terhadap tenaga kesehatan maupun kadernya. Hal ini agar supaya kendala di lapangan bisa diminimalisir sedemikian rupa sehingga giat skrining atau deteksi dini PTM bisa berjalan secara kontinyu.

Dari 23 orang yang terperiksa oleh kader tersebut terdapat 3 orang laki-laki, dan kesemuanya itu yang memiliki faktor risiko tekanan darah tinggi ada 10 orang dan gula darah sebanyak 6 orang. Mereka yang terindikasi mempunyai faktor risiko tersebut disarankan oleh kedua tenaga kesehatan yang mendampingi Gatot Sujono, untuk melakukan kontrol setiap bulan ke Puskesmas Kalipare.

Tenaga kesehatan dari Puskesmas Kalipare ikut membantu skrining karena warga berdatangan secara bersamaan

Skrining door to door ini berakhir pada pukul 10.20 WIB, dan akan diteruskan sore hari nanti atau keesokan harinya mengingat masih banyak tugas lain yang harus dikerjakan oleh kader SMARThealth tersebut.

Setelah semua berpamitan kepada pemilik rumah, Gatot Sujono dan perwakilan Tim SMARThealth UB pun juga berpamitan dan pulangnya akan berganti arah. Kalau berangkat tadi dari Kepanjen lewat Sumberpucung terus ke barat hingga menyusuri Waduk Karangkates sisi barat sejauh 30 kilometer, pulangnya melalui Dadapan, Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak dengan menggunakan kapal penyebarangan Waduk Karangkates hingga Rajut Indah, Kecopokan, sampai dengan Kepanjen hanya sejauh  16, 3 kilometer.

Dari Dusun Cungkul menuju ke dermaga Dadapan yang ada Warung SAHABAT Nasi Tiwul Ikan Nila itu berjarak sekitar 2 kilometer. Untuk mencapai ke dermaga Dadapan itu, Gatot Sujono dan perwakilan Tim SMARThealth UB dipandu oleh kader Karni. *** [250523]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 11 Februari 2023

Promkes dalam Deteksi Dini Faktor Risiko PTM melalui Giat Posbindu PTM di Desa Ternyang

Salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) sempat ke sasar ke arah barat mengikuti google map menuju ke lokasi giat Posbindu PTM yang diadakan di rumah kader Posyandu Lansia, Minarsih, yang beralamatkan di Jalan Krajan, Dusun Krajan RT 16 RW 04 Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (11/02/2023). 

Kendati terlambat, Tim SMARThealth UB masih menyaksikan kemeriahan giat Posbindu PTM tersebut selama dua jam, hingga pemeriksaan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM)  tersebut dinyatakan ditutup oleh perawat Desa Ternyang, Nofita, A.Md.Kep.

Selang 10 menit tiba di lokasi, acara giat Posbindu PTM diisi dengan promosi kesehatan (promkes) oleh Penanggung Jawab Program PTM Puskesmas Sumberpucung, Istitik Wahyuni, S.Kep.Ners.

Promkes PTM oleh Pj Program PTM Puskesmas Sumberpucung dalam giat Posbindu PTM di Desa Ternyang

Dalam promkes, Istitik menyampaikan pentingnya deteksi dini faktor risiko PTM. Mengapa? PTM merupakan penyebab kematian terbesar secara global dan terus meningkat, seperti hipertensi dan diabetes. Salah satu upaya penanggulangan PTM di Indonesia adalah dengan deteksi dini faktor risiko PTM melalui Posbindu PTM ini.

Dengan deteksi dini tersebut, penanggulangan dan pencegahan akan menjadi lebih mudah. Bila diabaikan, dampak PTM berpotensi terus meningkat akibat faktor risiko PTM yang tidak dikelola dan ditemukan dalam giat Posbindu PTM akan meningkatkan angka kesakitan hingga kematian.

Oleh karena itu, pada kesempatan itu, Istitik berpesan kepada warga yang hadir dalam giat Posbindu PTM untuk secara rutin ikut skrining faktor risiko PTM. Bagi yang tidak bisa hadir, diharapkan yang hadir bisa menyebarkan informasi ini agar mau periksa rutin setiap ada giat Posbindu PTM di desanya.

Suasana pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM di Desa Ternyang

Selesai memberikan promkes, Istitik juga menyempatkan membriefing kader SMARThealth sebentar sebelum berpamitan menuju ke Balai Desa Ngadilangkung untuk menjadi narasumber dalam pelatihan baby spa untuk kader di sana.

Dalam giat Posbindu PTM hari ini, ada 4 kader Posyandu Lansia dan 5 kader SMARThealth yang membantu perawat Nofita. Keempat kader Posyandu Lansia itu terdiri dari Andryani Candra Luckyta Asari, Sunarmi Tri Handayani, Robiyah Atu Manik, dan Minarsih. Sementara itu, kelima kader SMARThealth meliputi Supami, Titik Yuliati, Mei Shandy, Ranni Tia Andriani, dan Menik Suyanti.

Mereka berbagi peran. Kader Posyandu Lansia yang mengenakan seragam biru muda dan celana hitam itu menangani pendaftaran di meja 1 dan pengukuran antropomteri (berat/tinggi badan dan lingkar perut) di meja 2 dan 3. Sedangkan, kader SMARThealth yang mengenakan seragam warna ungu muda dengan lengan warna ungu tua, memberikan layanan pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah di meja 4.

Kader SMARThealth dengan SMARThealth Kit melakukan pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM di Desa Ternyang

Setiap warga yang hadir dalam giat Posbindu itu harus melalui meja-meja tersebut untuk mendapatkan skrining faktor risiko PTM sebagai wujud deteksi dini faktor risiko tersebut. Setelah 4 meja itu dilalui warga, mereka kemudian dipersilakan menuju ke meja 5, yaitu meja konseling dan pengobatan.

Di meja 5 itu, perawat Nofita akan melakukan identifikasi faktor risiko PTM, memberikan konseling/edukasi serta tindak lanjut lainnya. Bila dari hasil skrining faktor risiko PTM itu ada warga yang terindikasi memiliki risiko tinggi (highrisk), maka perawat akan memberikan obat untuk beberapa hari.

Acara giat Posbindu PTM yang diadakan di desa penghasil jeruk siam itu dimulai pada pukul 08.30 WIB dan ditutup layanan pemeriksaannya pada pukul 12.00 WIB. Dari target sasaran untuk warga RT 16 RW 04, RT 17 RW 05, dan RT 18 RW 05 itu, berhasil terperiksa sejumlah 46 orang dengan rincian 12 laki-laki dan 34 perempuan. *** [110223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 22 Desember 2022

Di Hari Ibu, Perawat Desa Talangsuko dan Kader SMARThealth Gelar Posbindu PTM di Rumah Kue Calista

Bertepatan dengan Hari Ibu, perawat Desa Talangsuko dan kader SMARThealth menggelar giat Posbindu PTM di rumah Ketua RT 03 RW 02 yang terletak di Jalan Raya Talangsuko, Dusun Krajan, Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Lokasi rumah ini berada di depan TK Muslimat Miftakhul Ulum dan Mitra Usaha Beton Cor & Toko Bahan Bangunan, atau sebelah barat daya PT Menara Suci Sejahtera, penyelenggara resmi umroh dan haji khusus.

Pada saat perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) menanyakan alamat ini di Kantor Desa Talangsuko yang berjarak sekitar 650 meter dari lokasi rumah tersebut, mereka terlihat sudah hafal. 

Bahkan, mereka memberi tahu kepada perwakilan Tim SMARThealth UB, rumah Ketua RT 03 RW 02 dikenal dengan Rumah Kue Calista. Karena kebetulan istri Ketua RT 03 RW 02 jago bikin aneka kue basah dan senantiasa terima pesanan.

Kader SMARThealth berpose bersama perawat, Pj PTM Puskemas Turen, dan Dokter Muda UNISMA

Maka tak mengherankan bila di ruang tamu tadi terlihat banyak kue basah dalam giat Posbindu PTM. Ada onde-onde basah, bolu kukus, pastel, kue carabikang, kue lapis, dan pudding telor. Rasanya enak dan fresh.

Acara giat Posbindu PTM ini sudah dimulai dengan melakukan pendaftaran terlebih dahulu di meja registrasi sejak pukul 08.00 WIB. Kader Posbindu Lilik Mulyati melayani pendaftaran setiap warga yang datang dalam giat Posbindu PTM tersebut.

Namun mereka dispersilakan duduk dulu di serambi depan, sambil menunggu staf Promkes Puskesmas Turen, Dwi Agus Irawan, S.Kep. Ners, memberikan penyuluhan Diabetes Mellitus (DM). Staf Promkes tiba di lokasi sekitar pukul 08.34 WIB, dan langsung berdiri dihadapan warga yang telah mengantre guna memberikan promosi kesehatan (promkes).

Dalam penyuluhan itu, Dwi Agus mengatakan bahwa pengidap DM dikatakan sembuh manakala kadar gula darahnya bisa terkontrol. Caranya dengan gaya hidup sehat, beraktivitas fisik, dan minum obat seumur hidup.

Staf Promkes Puskesmas Turen beri penyuluhan DM

Yang ditemui di masyarakat, tambah Dwi Agus, “Kadang kalau badannya sudah enak, mereka umumnya terus tidak minum obat. Ini yang terkadang tanpa disadari menyebabkan komplikasi karena kadar gula darah tidak dikontrolnya.”

“Ada yang salah persepsi dalam mengkonsumi obat DM. Katanya akan menyerang ginjal, padahal tidak,” urai lebih lanjut Dwi Agus kepada warga yang datang dalam giat Posbindu PTM tersebut.

Selesai penyuluhan, Dwi Agus kemudian berpamitan untuk kembali bertugas di Puskesmas Turen lagi. Acara giat Posbindu PTM langsung dilanjutkan dengan pemeriksaan sesuai alurnya. Setelah melakukan pendaftaran, warga akan menerima layanan pengukuran antropometri, seperti pengukuran berat/tinggi badan dan lingkar perut.

Kader SMARThealth Yayuk akan melayani pengukuran berat badan dan lingkar perut di depan rumah Ketua RT 03 RW 02, dan terus dilanjutkan dengan pengukuran tinggi badan oleh kader SMARThealth Firman. Hasil pengukurannya dicatat oleh kader SMARThealth Lisharnanik.

Dokter Muda dari UNISMA berpartisipasi dalam giat Posbindu PTM di Desa Talangsuko, Turen

Usai mendapat layanan pengukuran antropometri, warga akan mengantre dalam pemeriksaan laborat ringan, seperti pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah maupun kolesterol.

Di meja itu, pelayanan ditangani oleh dokter muda dari Universitas Islam Malang (UNISMA) yang praktik di Puskesmas Turen. Ada tiga dokter muda yang memberikan layanan tersebut, yaitu Alma Nur Azizah, S.Ked, Zaterapio TS Gagas P., S.Ked, dan Salsabila Sahara, S.Ked.

Pada saat mulai layanan pemeriksaan itu, penanggung jawab PTM Puskesmas Turen, Dita Trisnaningtyas, S.Kep.Ners, berkesempatan hadir dalam giat Posbindu PTM, dan langsung turut memantau jalannya giat Posbindu tersebut yang dipandu oleh perawat Desa Talangsuko, Putri Dhina P., A.Md.Kep.

Dalam pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM ini, warga berdatangan secara mengalir. Tidak datang bersamaan, tapi satu per satu atau berdua bersama tetangga lainnya. Di saat sudah mulai sepi, penanggung jawab PTM Puskesmas Turen mengajak kader untuk melakukan foto bersama terlebih dahulu, dan kemudian ia mengajak meeting dengan perawat maupun kader di ruang tamu rumah Ketua RT 03 RW 02.

Briefing bersama kader dan perawat oleh penanggung jawab PTM Puskesmas Turen di ruang tamu

Setelah itu, masih ada warga yang selesai menghadiri acara peringatan Hari Ibu di sekolah anaknya, singgah di lokasi giat Posbindu PTM untuk ikut melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Acara giat Posbindu PTM di Desa Talangsuko ini ditutup pada pukul 11.20 WIB selang 20 menit penanggung jawab PTM Puskesmas Turen berpamitan karena mau ada pertemuan dengan kader di tempat lain.

Dari hasil rekapitulasi di bagian pendaftaran, diketahui dalam giat Posbindu PTM ini berhasil terskrining sebanyak 26 orang, dengan rincian 5 laki-laki dan 21 perempuan. Kedua puluh enam orang itu merupakan pasien baru yang ikut skrining faktor risiko PTM di giat Posbindu PTM.

Giat Posbindu PTM di Desa Talangsuko yang bertepatan di Hari Ibu itu, seakan mewakili tema Hari Ibu 2022: “Perempuan Berdaya Indonesia Maju.” *** [221222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog