Tampilkan postingan dengan label Skrining Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Skrining Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Senin, 17 Februari 2025

ILP Posyandu Nusa Indah 3 Tlogorejo Berlangsung di Pendopo Balai Desa

Pelaksanaan kegiatan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Posyandu Nusa Indah 3 Desa Tlogorejo menjadi langkah strategis dalam meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat. Kegiatan ini mengusung konsep layanan terpadu yang melibatkan berbagai aspek kesehatan, mulai dari pencegahan hingga pengobatan. 

Bertempat di Pendopo Balai Desa Tlogorejo yang beralamatkan di Dusun Dadapan No. 4 RT 16 RW 06 Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, warga mendapatkan berbagai layanan yang mencakup pemeriksaan kesehatan, edukasi gizi, serta pendampingan bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, dan lansia.

Kegiatan ILP Posyandu Nusa Indah 3 Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang

Langkah pertama dalam kegiatan ILP adalah pendaftaran peserta yang dilakukan oleh kader kesehatan, yaitu Dian dan Ana. Warga yang datang dicatat identitasnya serta riwayat kesehatannya untuk memastikan layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Selanjutnya, peserta diarahkan ke pemeriksaan kesehatan dasar pada langkah dua (penimbangan dan pengukuran), meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut (dewasa), lingkar lengan dan kepala (balita). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dini potensi risiko kesehatan yang mungkin dialami oleh warga. Petugas yang melakukan adalah kader Yanti dan Riska.

Meja langkah 1 (pendaftaran)

Setelah pemeriksaan dasar, peserta menuju ke meja langkah tiga (pencatatan dan pelaporan). Dua kader – Suliami dan Sri Widyowati – bertugas melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pengukuran dan penimbangan tadi.

Kemudian, warga disarankan menuju ke meja langkah empat (pelayanan kesehatan) untuk mendapatkan konsultasi kesehatan dari tenaga medis yang bertugas, yaitu bidan Sulianik, A,Md.Keb, dan Wahono, A.Md.Kep. 

Home visit 1

Konsultasi ini mencakup saran terkait pola makan sehat, pencegahan penyakit, serta edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan pola hidup sehat. Di dekat neja langkah empat ini juga terlihat ada dua orang kader – Arlih dan Suwinarti - yang bertugas membantu tenaga kesehatan dalam melakukan pengukuran tekanan darah maupun pengecekan kadar gula darah.

Langkah terakhir dalam ILP adalah langkah lima, yaitu penyuluhan dan PMT. Dua petugas, yakni kader Sutarmi dan Yuliati, membantu tenaga kesehatan memberikan penyuluhan terkait pola hidup sehat maupun jadwal-jadwal kegiatan berikutnya.

Home visit 2

Selain itu, kegiatan ILP juga mencakup layanan imunisasi bagi balita (BCG, DPT, Campak, IPV) serta pemberian tambahan gizi berupa makanan sehat bagi ibu hamil dan anak-anak. Langkah ini memastikan bahwa kelompok rentan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatan mereka.

Namun, yang menarik dari kegiatan ini bukan hanya layanan yang diberikan di Pendopo Balai Desa, tetapi juga inisiatif tiga orang kader kesehatan yang sigap melakukan home visit bagi warga yang tidak dapat hadir langsung. Atas permintaan keluarga, para kader dengan cepat bergerak menuju rumah-rumah warga yang membutuhkan layanan kesehatan tetapi terhalang kondisi fisik atau keterbatasan lainnya.

Konsultasi kesehatan dengan tenaga kesehatan dari Pustu Tlogorejo

Salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam kegiatan ILP tersebut turut mendampingi home visit, yang jaraknya sekitar 300 meter dari Pendopo Balai Desa. Tiga orang kader – Dian, Sutarmi, dan Yanti – melakukan home visit di rumah Keluarga Udin dan Ponimi, yang keduanya berada di Dusun Dadapan RT 12 RW 04.

Ketiga kader tersebut membawa perlengkapan, seperti tinggi/berat bedan, metlin, tensimeter, dan glucose meter serta buku pencatatan dan pelaporan. Di Keluarga Udin, terperiksa dua orang. Istrinya yang bernama Sunarmi dan kakak istrinya yang bernama Martiah.

Kembul bujana usai layanana ILP selesai

Dari Keluarga Udin, ketiga kader berpindah ke rumah Keluarga Ponimin untuk memeriksa dirinya. Pemeriksaan dilakukan apa adanya. Pasien tidak perlu berdandan. Pulang dari sawah dan masih ngligo (bertelanjang dada, tubuh bagian atas tidak memakai pakaian).

Dengan penuh dedikasi, mereka memastikan setiap warga tetap mendapatkan pemeriksaan dan pendampingan yang diperlukan. Salah satu kader, Sutarmi atau yang akrab disapa Bu Yud itu, mengungkapkan bahwa pelayanan kesehatan harus merata dan tidak boleh terhambat oleh keterbatasan fisik pasien. "Kami datang langsung ke rumah agar mereka tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan seperti warga lainnya," ujarnya sambil mempersiapkan alat pemeriksaan.

Usai mnghadiri ILP Desa Tlogorejo, Tim SMARThealth UB pulangnya dengan berlayar menyeberang Waduk Karangkates

Tindakan cepat dan sigap dari para kader ini menunjukkan betapa pentingnya peran mereka dalam menjangkau dan memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga. Kehadiran mereka tidak hanya memberikan bantuan medis, tetapi juga menghadirkan rasa aman dan kepedulian yang mendalam bagi warga Desa Tlogorejo. Dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang erat, ILP di Pos Nusa Indah 3 bukan hanya sekadar program kesehatan, tetapi juga wujud nyata kepedulian terhadap sesama.

Dalam kegiatan ILP yang diselenggarakan pada hari Sabtu (15/02) ini, dari jumlah tareget balita sebanyak 75, berhasil hadir dan diperiksa sebanyak 60 balita. Terus untuk lansianya dari yang ditargetkan sebanyak 6 orang, terperiksa sebanyak 5 orang.

Selesai rekapitulasi, acara dilanjutkan dengan kembul bujana antara tenaga kesehatan, kader, Ketua TP PKK Desa Tlogorejo Sulis Nurhayati, dan tak lupa mengajak anggota Tim SMARThealth UB. Di atas tikar, tersaji banyak menu, seperti nasi putih, oseng-oseng kates, bader tempe tahu, bobor daun singkong, urap, lompong teri, sambal goreng kates, kulupan dan sambel orek, kothokan mujaer, dan botok krokot. *** [170225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Minggu, 27 Oktober 2024

Skrining Kesehatan di SMPN 2 Pagak

Sebelum Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Pendopo Kecamatan Pagak dimulai, fasilitator NIHR yang juga anggota Tim SMARThealth, menyempatkan diri untuk melihat skrining kesehatan terhadap siswa-siswi kelas 7 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Pagak yang beralamatkan di Jalan Batu Putih No. 1 Dusun Krajan RT 11 RW 03 Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.

Kebetulan lokasi SMPN 2 Pagak dengan Kantor Camat Pagak tidaklah jauh. Tepatnya berada di belakang tembok Pendopo Kecamatan Pagak. Melalui pintu pagar tralis samping Pendopo tersebut, kita sudah tertuju dengan pintu gerbang SMPN 2 Pagak.

Gapura SMPN 2 Pagak, yang lokasinya berada di belakang Pendopo Kecamatan Pagak

Kegiatan ini diketahui oleh fasilitator NIHR ketika mendapat pesan singkat dari whatsapp perawat Desa Pagak yang kebetulan juga turut mengawali skrining kesehatan yang diadakan di Ruang Aula SMPN 2 Pagak.

Skrining kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Pagak ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun, dan pada hari Kamis (24/10) ini jadwalnya untuk skrining siswa-siswi kelas 7. 

Penjaringan kesehatan siswa-siswi (skrining) tersebut adalah salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi dini siswa-siswi yang memiliki masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin serta tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta didik.

Suasana skrining kesehatan di Ruang Aula SMPN 2 Pagak

Skrining tersebut dimulai pada pukul 08.30 WIB, dan meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan mata, pemeriksaan kulit, dan pemeriksaan telinga serta pemeriksaan mulut.

Mula-mula acara diisi dengan pengarahan dari perawat Ponkesdes Pagak Sri Hidayati, S.Kep.Ners yang kebetulan menjadi peserta FGD di Pendopo Kecamatan Pagak bersama dengan bidan Ponkesdes Pagak Anita Fitri Astuti, A.Md.Keb.

Lalu, siswa-siswi kelas 7 yang sudah berada di Ruang Aula untuk mengisi lembar skrining yang telah diberikan oleh nakes dari Puskesmas Pagak. Mereka diminta mengisi biodatanya dan disuruh memegangnya untuk diserahkan ke nakes ketika mendapatkan giliran pemeriksaan.

Skrining mata 

Alur pemeriksaannya, siswa-siswi kelas 7 akan dipanggil oleh nakes satu per satu. Mereka akan diukur tinggi maupun berat badan terlebih dahulu. Setelah mereka akan menuju ke bagian pemeriksaan mata yang berada di utara sisi timur, mepet tembok Ruang Aula yang dekat dengan pintu masuk dari sisi timur.

Tes skrining/pemeriksaan mata merupakan rangkaian pemeriksaan termasuk tes buta warna dan tajam penglihatan yang dapat membantu identifikasi masalah tajam penglihatan dan kelainan mata, termasuk di antaranya plus-minus.

Ada 3 nakes yang bertugas melakukan pemeriksaan mata, yakni Ibnu Irham Tyas Lukito, A.Md.Kep; Lilis Mustafiah, A.Md.Keb., dan Anita Fitri Astuti, A.Md.Keb. Dua nakes dari Puskesmas atau mereka bilang nakes Induk. Sedangkan, yang satunya merupakan bidan Ponkesdes Pagak.

Skrining kulit dan kuku

Usai pemeriksaan mata, mereka akan menuju ke meja yang ada di podium. Di situ, ada seorang nakes dari Puskesmas Pagak Jonathan Dwi Prasetyo, A.Md.Kep., dan 4 dokter muda (koas) dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK Unisma) - Fakhry Setiawan, S.Ked., M.Dimas Taufandi, S.Ked., Syafira Inayah Puteri A., S.Ked., dan Isna Aulia Zamzamy, S.Ked.

Perawat Jonathan melakukan pemeriksaan kulit dengan dibantu koas Fakhry dan Isna yang melakukan pemeriksaan kuku dan kulit. Sementara itu, 2 koas lainnya, yaitu Dimas dan Syafira, bertugas melaksanakan pemeriksaan telinga dan mulut.

Skrining kulit digunakan untuk mencari tanda-tanda penyakit kulit, seperti scabies dan frambusia. Scabies atau juga dikenal dengan kudis adalah salah satu masalah kulit yang menimbulkan rasa gatal. Kudis disebabkan oleh tungau atau mite bernama Sarcoptes scabiei. Tungai tersebut nantinya akan menggigit dan bersembunyi di balik kulit penderita kudis.

Skrining telinga dan mata

Lalu, frambusia atau lebih dikenal dengan penyakit patek, puru, atau yaws, adalah penyakit menular menahun yang kambuhan disebabkan oleh bakteri Treponema pertenue dan pada umumnya menyerang kulit dan bahkan ada yang sampai menyerang tulang. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit atau kontak melalui lalat. Umumnya menyerang anak-anak usia < 15 tahun.

Setelah itu, barulah dilanjutkan pemeriksaan kuku, telinga, dan gigi/mulut. Pemeriksaan kesehatan tersebut sangat penting dilakukan karena dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik sejak dini untuk hidup bersih dan sehat yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah dan dapat diterapkan di mana pun mereka berada.

Penjaringan kesehatan (skrining) anak usia sekolah, seperti siswa-siswi kelas 7 SMPN 2 Pagak ini merupakan pemeriksaan kesehatan dasar yang bertujuan untuk mengetahui status kesehatan muridnya sebagai salah satu upaya deteksi dini jika siswa-siswi memiliki masalah kesehatan. Kegiatan ini merupakan program rutin dari Puskesmas Pagak dalam pelayanan kesehatan anak sekolah di wilayah kerja Puskesmas Pagak di Kabupaten Malang. *** [271024]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog