Tampilkan postingan dengan label Pelatihan Kader SMARThealth Tahun 2021. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pelatihan Kader SMARThealth Tahun 2021. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 Oktober 2021

Puskesmas Dampit Adakan Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth Tahun 2021 Di Ruang Rapat

Gelaran pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan kapasitas menjadi kader SMARThealth yang terakhir diadakan di Ruang Rapat Puskesmas Dampit yang berada di Jalan Semeru Selatan No. 4 RT 05 RW 02 Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (27/10).

Puskesmas Dampit menyelenggarakan pelatihan kader di urutan yang ke-10 dari 10 Puskesmas yang melakukan peningkatan kapasitas kader SMARThealth pada tahun 2021. Selain Puskesmas Dampit, ada 9 Puskesmas lainnya yang juga melakukan peningkatan kapasitas kader SMARThealth untuk menjalankan replikasi SMARThealth di Kabupaten Malang di tahun 2021 ini, yaitu Wagir, Sumberpucung, Turen, Wajak, Gedangan, Gondanglegi, Pakisaji, Ketawang, dan Pamotan.

Sambutan dari Ketua UKM Esensial mewakili Kepala UPT Puskesmas Dampit

Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Nomor: 440/93/KEP/35.07.103/2021 tentang Penetapan Puskesmas Replikasi SMARThealth Tahun 2021 disebutkan bahwa, ada 10 Puskesmas dengan 85 desa yang akan menjalankan replikasi SMARThealth, di antaranya Puskesmas Dampit.

Acara pelatihan kader ini dimulai pada pukul 08.40 WIB, dan diikuti oleh 6 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Dampit, yaitu Dampit, Amadanom, Bumirejo, Baturetno, Srimulyo, dan Sukodono.

Ruang Rapat Puskesmas Dampit, Kabupaten Malang

Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatan untuk ditingkatkan kapasitasnya menjadi kader SMARThealth. Jadi, pelatihan kader hari ini diikuti oleh sebanyak 30 kader kesehatan dan 6 perawat desa.

Acara langsung diisi dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan perwakilan Puskesmas Dampit, yaitu Ani Herawati, A.Md. Kep, Ketua UKM Esensial Puskesmas Dampit. Ani mewakili Kepala UPT Puskesmas Dampit yang pada hari itu sedang menghadiri undangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malam dalam rembug stunting di Ijen Suites Resort & Convention Malang.

Peserta pelatihan kader yang berada di pojok timur laut ruang rapat Puskesmas Dampit

Setelah itu, kemudian disusul dengan sambutan yang kedua. Sambutan kedua disampaikan oleh Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan (Kasi PTM dan Keswa Dinkes) Kabupaten Malang.

Dalam sambutannya, Paulus mengatakan bahwa kenapa perlu adanya peningkatan kapasitas kader SMARThealth? Karena tren kematian saat ini banyak diakibatkan oleh penyakit jantung. Ada 40% kematian di Kabupaten Malang adalah stroke dan penyakit jantung.

Instalasi aplikasi eKader oleh staf PTM Dinkes Kabupaten Malang

Jika mengandalkan tenaga kesehatan saja pasti akan kewalahan, maka perlu peningkatan kapasitas kader SMARThealth. Awalnya kader kesehatan tahunya mengukur berat badan saja, dan sekarang akan dilatih untuk bisa melakukan pengukuran tekanan darah dan cek gula darah.

Tidak hanya itu saja, kader kesehatan yang hadir di sini juga akan diajari melakukan skrining untuk deteksi dini penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya dengan menggunakan aplikasi eKader.

Kader belajar pengukuran lingkar perut

Untuk itu dalam pelatihan kader ini diharapkan peserta benar-benar memahami materi pelatihan yang akan disampaikan oleh 3 orang dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Materi pertama diisi oleh Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, staf PTM Dinkes, dengan mengambil judul “Posbindu SMARThealth dan Penyakit Jantung.”

Mula-mula Nur Ani memutar video implementasi SMARThealth di Kelurahan Kepanjen. Tujuannya agar visualisasi apa yang dikerjakan oleh seorang kader SMARThealth mudah dipahami oleh peserta pelatihan kader kesehatan di Puskesmas Dampit ini.

Kader belajar mengukur tekanan darah

Setelah itu, Nur Ani menjelaskan kasus penyakit jantung di Indonesia, peningkatan kasus di Kabupaten Malang, pandemi COVID-19, beban biaya PTM, kebijakan Posbindu PTM, apa itu SMARThealth, deteksi dini faktor risiko, skrining, follow up, pencegahan maupun tindak lanjut.

Pukul 10.47 WIB materi pertama selesai, dan disambung dengan materi kedua yang disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners, staf PTM Dinkes, dengan materi bertitel “Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM.”

Perawat desa mengajari kader mengenai cara cek gula darah

Dalam paparannya, Bastamil menjelaskan ruang lingkup kader yang terhubung dengan petugas kesehatan. Kader SMARThealth akan melakukan deteksi dini faktor risiko PTM yang di dalamnya termasuk penyakit kardiovaskular.

Dalam skrining itu, hasil inputannya akan terhubung dengan aplikasi tenaga kesehatan maupun ePuskesmas, dan dalam melakukan skrining itu terdapat item mengenai hasil pengukuran tinggi dan berat badan, lingkar perut, tekanan darah dan cek gula darah.

Oleh karena itu, setelah memberikan pemahaman akan konsep-konsep dalam skrining kemudian para kader akan diajarkan cara melakukan pengukuran item-item tersebut. Praktek cara melakukan pengukuran yang benar, kader akan diberi contoh oleh perawat desanya masing-masing yang turut mendampingi dalam pelatihan kader tersebut.

Sementara itu, rombongan dari Dinkes akan melakukan pemantauan terhadap kader kesehatan yang sedang melakukan pengukuran item-item tersebut. Turut memantau juga, perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB)

Pukul 12.27 WIB diteruskan dengan materi yang ketiga. Materi ketiga disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom., staf IT Seksi PTM Dinkes, dengan mengambil judul “Instalasi Aplikasi eKader.” Dalam paparannya, Candra menjelaskan cara instalasi aplikasi eKader dan cara menggunakan aplikasi tersebut untuk melakukan skrining deteksi dini faktor risiko PTM termasuk di dalamnya penyakit kardiovaskular.

Selain itu, Candra juga mengajarkan kepada tenaga kesehatan mengenai ePuskesmas untuk melihat hasil entry data kader SMARThealth setelah melakukan skrining terhadap warganya. Termasuk juga melakukan follow up terhadap warga yang telah diskrining oleh kader SMARThealth.

Pukul 13.28 WIB paparan materi ketiga selesai, dan dilanjutkan dengan closing statement oleh Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Dalam closing statement itu diisi pemantapan perihal serapan pengetahuan kader dalam mengikuti pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan menjadi kader SMARThealth. *** [271021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 14 Oktober 2021

Puskesmas Pakisaji Gelar Pelatihan SMARThealth Di Balai Desa Karangpandan Selama Dua Hari

Balai Desa Karangpandan, pagi itu ramai. Kader kesehatan dari tujuh desa di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji menghadiri pelatihan SMARThealth yang dipusatkan di Pendopo Balai Desa Karangpandan, yang beralamatkan di Jalan Garuda, Dusun Bendo RT 06 RW 02 Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (13/10).

Sesuai bannernya, nama kegiatan ini sebenarnya cukup panjang, yaitu Pembinaan Kader Posbindu Dengan Pelatihan SMARThealth Pada Program Pembimbingan Teknis Dan Supervisi Pengembangan Dan Pelaksanaan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakisaji, atau kalau disingkat menjadi Pelatihan Kader SMARThealth

Sambutan Kepala Puskesmas Pakisaji di hari pertama pelatihan kader SMARThealth

Karena pada dasarnya, pelatihan ini merupakan peningkatan kapasitas kader kesehatan menjadi kader SMARThealth. Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat, dalam hal ini kader disebut juga sebagai penggerak atau promotor kesehatan.

Setiap desa memiliki kader kesehatan, dan dari sekian kader kesehatan yang ada, dipilih lima orang di setiap desa untuk mengikuti pelatihan kader SMARThealth. SMARThealth sendiri adalah program inovasi deteksi penyakit jantung dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk mendeteksi dini dan pelayanan penderita penyakit jantung secara komprehensif melalui aplikasi berbasis mobile yang terkoneksi antara pasien, kader kesehatan desa, perawat/bidan dan dokter sebagai pemberi layanan komprehensif.

Peserta pelatihan kader SMARThealth hari pertama diikuti oleh 7 desa di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji

Acara pelatihan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Master of Ceremony (MC) Indi Wahyuningtyas, A.Md. Kep., dari Puskesmas Pakisaji, mengawalinya dengan mengucapkan selamat datang kepada peserta pelatihan yang datang ke Pendopo Balai Desa Karangpandan.

Hari ini, pelatihan diikuti oleh 35 kader kesehatan ditambah 7 perawat desa dari Glanggang, Jatisari, Karangpandan, Pakisaji, Permanu, Sutojayan, dan Wadung.

Kemudian MC membacakan susunan acara dalam pelatihan ini, dan setelah itu diteruskan dengan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Kepala UPT Puskesmas Pakisaji dr. Nur Syamsu Dhuha.

Kepala Desa Karangpandan bersedia dicek gula darahnya oleh kader Pakisaji

Usai sambutan yang pertama, lalu disambung dengan sambutan yang kedua datang dari Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, dan terus disusul dengan sambutan yang ketiga dari Kepala Desa Karangpandan Djumain.

Setelah sambutan, acara pelatihan langsung memasuki pemaparan dari para narasumber yang berasal dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Narasumber yang pertama adalah Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners dengan mengambil judul “Posbindu SMARThealth.”

Perawat desa Wadung beri contoh kadernya yang akan menjadi kader SMARThealth dalam praktek pengukuran

Dalam paparannya, Nur Ani mengawali dengan memutar video kader Kepanjen yang berkunjung dari rumah ke rumah dengan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) karena masa pandemi. Dari video itu, Nur Ani mulai bercerita perihal SMARThealth. Mulai dari apa itu SMARThealth hingga apa saja yang dikerjakan oleh kader SMARThealth. Kemudian juga dijelaskan tentang kebijakan Posbindu PTM, gaya hidup Cerdik, kaitan SMARThealth dengan program pemerintah, prosedur pelayanan SMARThealth, jantung dan peredaran darah serta letak anatomis jantung.

Pada saat Nur Ani memberikan materi ini, layar proyektor dengan tripod (Tripod Screen Projector) jatuh sebanyak tiga kali, yaitu pada pukul 09.23 WIB, 09.43 WIB, dan 10.13 WIB. Jatuhnya layar ini disebabkan angin yang berhembus melintasi pendopo.

Tim SMARThealth UB melihat praktek pengukuran kesehatan kader SMARThealth Desa Karangpandan

Rencana sebelumnya memang diadakan di GOR Garuda, sebuah gedung pertemuan milik Desa yang berada di belakang Balai Desa yang menyatu dengan Kantor Kepala Desa, namun pada hari pelaksanaan acaranya diselenggarakan di Pendopo Balai Desa yang yang berada di depan.

GOR itu tidak bisa digunakan karena di depan pintu warna biru yang ada di gang itu bertuliskan: “ GOR Garuda Untuk Sementara Diliburkan Sementara, Menghindari Penyebaran Virus Corona COVID-19.” Akhirnya kegiatannya dipindahkan di Pendopo Balai Desa.

Paparan Nur Ani selesai pada pukul 10.17 WIB dan diteruskan dengan pemaparan yang kedua yang disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners dengan judul “Praktek Pengukuran Dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM.”

Mahasiswi magang dari Jurusan Ilmu Pemerintahan UMM bantu kader dalam praktek penggunaan aplikasi eKader

Namun sebelum praktek, Bastamil menjelaskan terlebih dahulu mengenai hipertensi, pencegahan dan pengendalian hipertensi, penilaian faktor risiko PTM, pencegahan, tujuan pembelajaran, dan mengapa perlu dilakukan skrining PTM. Termasuk juga cara pengukuran yang benar dalam pengukuran tekanan darah, gula darah, tinggi dan berat badan serta lingkar perut.

Setelah itu, pemaparan konsep diselingi dengan senam peregangan (stretching) dengan mengambil dari Youtube yang berjudul “Chicken Dance dengan Costume.” Dalam menampilkan Youtube ini perlu 9 menit untuk mengkonekkan laptop dengan sound systemnya dulu.

Senam peregangan Chicken Dance

Selesai stretching, baru praktek. Dalam praktek ini setiap kader harus mencoba dan dibimbing langsung oleh perawat desanya masing-masing. Setiap desa yang menghadirkan 5 kadernya dalam pelatihan ini didampingi oleh seorang perawat di desanya.

Dalam praktek itu, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) menyaksikan kader dari Desa Pakisaji mendapat kehormatan untuk melakukan pengukuran tekanan darah dan gula darah Kepala Desa Karangduren. Selain itu, Tim SMARThealth UB juga melihat dari dekat praktek kader dari Desa Glanggang dan Desa Karangduren.

Kepala Desa Karangpandan beri sambutan dan sekaligus buka pelatihan kader SMARThealth di hari kedua

Begitu praktek pengukuran selesai, acara langsung disambung dengan pemaparan materi yang ketiga yang disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom. Dalam paparannya, Candra menerangkan perihal instalasi aplikasi eKader dan diteruskan dengan praktek skrining menggunakan aplikasi tersebut. 

Skrining ini sesungguhnya merupakan pemeriksaan faktor risiko PTM yang langsung diinput ke dalam aplikasi eKader. Setelah terinput, tenaga kesehatan desa akan langsung bisa melihat hasil skrining kadernya melalui ePuskesmas, dan bisa melakukan follow up dengan aplikasi eKader untuk tenaga kesehatan.

Pemateri 1 di hari kedua digantikan oleh Gatot Sujono, karena yang bersangkutan sedang sakit

Pukul 13.05 WIB acara pelatihan kader SMARThealth di hari pertama selesai. Esok hari, menurut Indah Ratri Ayunaningtyas, S.Tr. Keb., penanggung jawab program PTM Puskesmas Pakisaji, pelatihan kader SMARThealth di hari kedua akan diikuti oleh 5 desa lainnya di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji.

Hari Kedua Pelatihan Kader SMARThealth

Hari kedua pelatihan kader SMARThealth dilaksanakan pada Kamis (14/10) diikuti oleh 5 desa berikutnya, yaitu Genengan, Karangduren, Kebonagung, Kendalpayak, dan Wonokerso. Dari 5 desa tersebut, dua desa di antaranya merupakan desa pilot project dalam implementasi program SMARThealth.

Peserta pelatihan kader SMARThealth di hari kedua diikuti oleh 5 desa di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji

Dua desa tersebut adalah Karangduren dan Kendalpayak. Desa Karangduren merupakan desa intervensi, dan Desa Kendalpayak merupakan desa kontrol pada waktu baseline. Sedangkan, pada replikasi SMARTealth, kedua desa tersebut menjadi desa intervensi. Artinya, di dalam desa intervensi itu ada pemberdayaan kader dalam membantu tenaga kesehatan untuk melakukan skrining deteksi dini penyakit kardiovaskular dan pembuluh darahnya lainnya.

Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB. Rundown acara sama dengan hari pertama. Hanya saja sambutan di hari kedua ini, cuma diisi oleh dua orang, yaitu Kasi PTM dan Keswa Dinkes dan Kepala Desa Karangduren.

Kepala Desa Karangduren dalam kapasitas mewakili Camat Pakisaji yang tidak bisa hadir, dan berkenan membuka acara pelatihan ini usai memberikan sambutan.

Setelah itu memasuki pemaparan materi. Susunan pemberian materinya juga masih sama dengan pelaksanaan pelatihan kader SMARThealth di hari pertama. Akan tetapi untuk pemateri pertamanya disampaikan oleh Gatot Sujono, S.St.,M.Pd., karena pemateri pertama di hari kedua ini sedang sakit.

Jadwal pelaksanaan pelatihan hari kedua ini tergolong lebih cepat ketimbang hari pertama. Karena dalam prakteknya, kader dari Karangduren dan Kendalpayak membantu perawat desa lainnya dalam mendampingi pengukuran kesehatan setiap kadernya.

Pelaksanaan pelatihan kader di hari kedua ini selesai pada pukul 11.58 WIB dengan closing statement dari Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang dengan mengetes pelajaran yang diserap kader SMARThealth yang baru dan sekaligus menginformasikan agar supaya kader segera menjadwalkan untuk Posbindu PTM. *** [141021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Rabu, 29 September 2021

Dua Hari Puskesmas Turen Adakan Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth Tahun 2021

Dua hari ini Puskesmas Turen mengadakan peningkatan kapasitas kader SMARThealth tahun 2021 yang dihelat di Aula Pertemuan Hamur Pedes yang beralamatkan di Jalan Mentaraman Gg. 1 RT 02 RW 07 Dusun Jatirenggo, Desa Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dari tanggal 28 hingga 29 September 2021.

Hamur Pedes (House of Chili) merupakan sebuah warung ndeso dengan konsep kafe yang memiliki menu beragam aneka masakan, dan sekaligus menjadi destinasi wisata. Di Hamur Pedes ini juga tersedia kolam renang bagi keluarga yang ingin sekalian berlibur main air.

Aula Pertemuan Hamur Pedes (House of Chili) Talok

Berdirinya Hamur Pedes ini baru sekitar 8 bulan yang lalu. Kisahnya berawal dari sepinya selepan (penggilingan) jagung milik pemilik Hamur Pedes pada waktu itu. Kemudian timbul ide untuk membuat kuliner sekaligus wisata bernuansa desa.

Puskesmas Turen memilih Hamur Pedes sebagai tempat peningkatan kapasitas kader SMARThealth Tahun 2021 yang diikuti 5 kader kesehatan untuk setiap desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Turen. Puskesmas Turen memilih tempat ini bukan asal pilih saja melainkan dengan pertimbangan bahwa tempatnya cukup representatif dan rekreatif.

Pemateri 1 dalam pelatihan kader SMARThealth di Kecamatan Turen

Hari pertama, Selasa (28/09/2021), diikuti oleh kader SMARThealth dari 8 desa dan 1 kelurahan, yaitu Sanankerto, Sananrejo, Kedok, Tumpakrenteng, Talangsuko, Jeru, Tanggung, Turen, dan Pagedangan.

Sementara itu, hari kedua, Rabu (29/09/2021), peningkatan kapasitas kader SMARThealth ini diikuti oleh 7 desa dan 1 kelurahan, yaitu Talok, Sedayu, Undaan, Gedog Kulon, Gedog Wetan, Tawangrejeni, Sawahan, dan Kemulan.

Pemateri 2 Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth di Kecamatan Turen

Pelatihan kader SMARThealth dalam peningkatan kapasitasnya itu dilandasi kenyataan bahwa Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi salah satu tantangan dalam pembangunan di bidang kesehatan. 

Semakin tingginya angka PTM terutama pada usia produktif mendorong bidang kesehatan untuk terus berinovasi menciptakan bentuk pelayanan yang efektif guna menanggulangi PTM, salah satunya adalah SMARThealth.

Pemateri 3 Pelatihan Kader SMARThealth di Kecamatan Turen

SMARThealth (Systematic Medical Appraisal Referral and Treatment) adalah sistem layanan dasar untuk mendeteksi dini PTM dan pengelolaan Penyakit Jantung pada layanan dasar berbasis teknologi Android. Aplikasi berbasis teknologi ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat.

Selasa, 28 September 2021

Acara pelatihan kader SMARThealth ini dimulai pada pukul 09.00 WIB. Master of Ceremony (MC) Dita Trisnaningtyas, S.Kep. Ners dari Puskesmas Turen mengawali dengan acara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian membacakan susunan acaranya dan diteruskan dengan doa terlebih dahulu sebelum memasuki acara selanjutnya.

Cek login aplikasi eKader 

Setelah itu diisi dengan sambutan dari Kepala Puskesmas Turen dr. Wahyu Widiyanti. Sambutan berikutnya diisi oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Turen Bayu Jatmiko, S.STP yang mewakili Camat Turen yang berhalangan hadir karena sedang ada pertemuan dengan DPRD Kabupaten Malang.

Usai sambutan Sekcam, sebelum memasuki materi yang pertama, acara diisi rehat sebentar (coffee break) guna persiapan bagi pemateri. Materi pertama pelatihan kader SMARThealth diawali oleh Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns, Koordinator PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dengan judul Replikasi SMARThelth dan Penyakit Jantung.

Perawat desa sedang mengajari cara mengukur tekanan darah yang benar

Materi kedua disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ns, staf PTM Dinkes, dengan judul Praktek Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko. Setelah itu disusul dengan pemaparan materi ketiga yang disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom. staf IT Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes, perihal penggunaan aplikasi eKader untuk kader SMARThealth dan 17 perawat desa yang hadir mendampingi kadernya.

Sebelum mengakhiri acara ini, MC menyampaikan sebuah pantun yang berbunyi:


“Pergi ke Qatar yok, naik pesawat.

Makin keren, pake kacamata.

Pasti gak datar dong, tentulah hebat!

Kader SMARThealth Turen, oke dan sigap.”


Staf IT Seksi PTM dan perawat Puskesmas pantau ePuskesmas setelah kader melakukan entri data

Pelaksanaan pelatihan kader SMARThealth dalam peningkatan kapasitasnya di tahun 2021 ini berakhir pada pukul 14.00 WIB. Pelatihan hari pertama ini diikuti oleh 45 kader SMARThealth dan 9 perawat desa yang menyertainya.

Rabu, 29 September 2021

Pelatihan kader SMARThealth hari kedua dimulai pada pukul 09.00 WIB. Rundown kegiatan ini sama dengan hari pertama, hanya yang memberikan sambutan agak berbeda urutannya. Pertemuan Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth hari kedua ini diawali dengan sambutan dari Kepala Puskesmas Turen.

Penampakan dari luar tempat pelatihan kader SMARThealth Kecamatan Turen

Kemudian dilanjutkan dengan arahan dari Kepala Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Setelah itu, baru diisi dengan sambutan dari Camat Turen Drs Tri Sulawanto, M.Si.

Sementara itu pemateri dan judul materi serta urutannya juga sama dengan pelatihan kader SMARThealth di hari pertama pelaksanaan pelatihan kader SMARThealth dalam peningkatan kapasitasnya di tahun 2021.

Dalam closing ceremony, MC mengucapkan terima kasih atas kehadiran peserta peningkatan kapasitas kader SMARThealth tahun 2021 di Kecamatan Turen, serta mohon maaf untuk segala kekurangannya.

Sebelum mengakhiri acara ini, MC juga melontarkan pantun yang berbunyi:


“Bikin kare, jang lupa tomat.

Makin nyam-nyam, dagingnya rusa.

Kader SMARThealth Turen oke dan sigap.

Cegah PTM, tentulah bisa.”


Pelaksanaan pelatihan kader SMARThealth hari kedua yang diselenggarakan oleh Puskesmas Turen ini selesai pada pukul 14.15 WIB dengan dihadiri oleh 40 kader SMARThealth dan 8 perawat desa yang menyertai kadernya.

Selama 2 hari pelaksanaan pelatihan kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Turen ini, sedari awal hingga selesainya acara kegiatan ini senantiasa berhadapan dengan proses instalasi aplikasi eKader yang tidak kelar.

Banyak faktor yang mempengaruhi. Pemateri yang dibantu oleh mahasiswi Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah yang sedang mengambil skripsi periham implementasi aplikasi SMARThealth mengaku heran.

Kalau hanya spesifikasi handphonenya masih mudah diatasi dengan menyampaikan kepada pemiliknya bahwa spesifikasi handphone yang tidak compatible dengan persyaratan untuk instal aplikasi tersebut.

Sinyal? Tidak masalah di Aula Pertemuan yang full sinyal. Terbukti dengan handphone yang memenuhi syarat, akan mudah dalam melakukan download dan instal aplikasi. Permasalahan yang masih mengganjal dalam aplikasi tersebut adalah ketika melakukan login.

Ada lebih dari setengah peserta mengalami kesulitan. Kendala yang ditemui adalah instal dari Play Store mudah, namun pada saat melakukan entri data mengalami trouble di provinsi. *** [290921]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog