Tampilkan postingan dengan label SMARThealth. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SMARThealth. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 Februari 2023

Pertemuan Linsek Tahun 2023 di Aula Puskesmas Pakis

Gempita pertemuan lintas sektor (linsek) dalam bentuk lokakarya mini (lokmin) mulai terasa sejak Camat Pakis dan Plt. Kepala Puskesmas (Kapus) Pakis mememasuki Aula Puskesmas yang berada di lantai 2 Gedung Puskesmas Pakis yang beralamatkan di Jalan Raya Pakiskembar No. 70, Dusun Krajan Timur RT 02 RW 03 Desa Pakiskembar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, pada Senin (27/02/2023).

Kedua srikandi itu akan memandu jalannya pertemuan linsek yang dihadiri Muspika Pakis (Camat, Koramil, Polsek), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, KUA Pakis, Korwil Disdik Pakis, sejumlah kader, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), dan 15 Kepala Desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pakis, meliputi: Sekarpuro, Ampeldento, Sumberkradenan, Kedungrejo, Banjarejo, Pucangsongo, Sukoanyar, Sumberpasir, Pakiskembar, Pakisjajar, Bunut Wetan, Asrikaton, Saptorenggo, Mangliawan, dan Tirtomoyo.

Pertemuan linsek ini merupakan suatu pertemuan antar petugas puskesmas dengan sektor terkait untuk meningkatkan kerja sama tim, memantau cakupan pelayanan puskesmas dan membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi puskesmas.

Acara pertemuan linsek dimulai pada pukul 09.42 WIB. Master of Ceremony (MC) Khusnul Khotimah, A.Md.Keb, seorang bendahara Puskesmas Pakis, mengawali penyambutan tamu dengan ucapan selamat datang dan kemudian membacakan susunan acara dalam pertemuan ini.

Sambutan Camat Pakis dalam pertemuan linsek di Aula Puskesmas Pakis

Setelah itu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh layar monitor yang menampilkan video lagu Indonesia Raya berikut teksnya dan lambaian bendera merah putih.

Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara berikutnya diisi dengan sambutan Camat Pakis Prasetiya Yunika AP, S.Sos, M.Si. Dalam sambutannya, Camat Yunika mengatakan bahwa inti dari pertemuan ini selain advokasi SMARThealth juga melakukan evaluasi target sasaran yang telah dicapai dan yang akan dicapai.

Selain menyinggung masalah reproduksi wanita yang menikah dini, Camat Yunika memfokuskan kepada permasalahan stunting, ODF, dan penyakit tidak menular (PTM) di wilayah Kecamatan Pakis. Ketiga hal ini menjadi prioritas yang harus dikedepankan lebih dahulu.

Pukul 10.05 WIB, acara disambung dengan sambutan dari Plt. Kapus Pakis dr. Wiwit Wijayanti. Sejak Kapus yang lama menjadi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dr. Wiwit merangkap jabatan sebagai Kapus Poncokusumo, dan Plt. Kapus Pakis.

Peserta pertemuan linsek mendengarkan Capaian SPM 2022 Puskesmas Pakis

Pada kesempatan ini, dr. Wiwit menjelaskan bahwa pertemuan linsek ini merupakan program rutin, dan merupakan pertemuan linsek pertama di tahun 2023 yang dilaksanakan. Pertemuan ini ingin memberikan umpan balik yang sudah dilakukan Puskesmas Pakis. Apa yang sudah terealisir dan apa saja yang belum tercapai.

“Yang tercapai sudah banyak, tapi kita akan membicarakan yang belum tercapai karena terkait lokmin ini,” tegas Kapus dr. Wiwit dihadapan peserta pertemuan linsek ini. “Yang belum tercapai harus ada dukungan linsek, seperti stunting, ODF, dan PTM. Tanpa bantuan linsek tidak mungkin akan berhasil.”

Sehabis sambutan dari Kapus Pakis, acara diselingi dengan foto bersama seluruh peserta petemuan linsek, dan setelahnya, Kapus menambahkan sedikit mengenai perubahan status Puskesmas Pakis yang telah berubah menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah).

Dengan menjadi BLUD, Puskesmas Pakis mempunyai fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan sehingga bisa menyerap keinginan masyarakat Kecamatan Pakis untuk dipenuhi dalam layanannya secara bertahap.

Peserta pertemuan linsek Puskesmas Pakis

Hanya saja untuk masalah pengobatan gratis untuk tahun ini agak susah untuk obat-obatannya. Karena Puskesmas Pakis hanya mendapat 35% bantuan obat dari Dinkes. Kalau kehabisan obat, layanan kesehatan juga akan terkendala.

Pukul 10.38 WIB, acara diisi dengan paparan materi dari Yunisworo Budhiwan, A.Md.KL, penanggung jawab UKM Puskesmas Pakis, yang membahas Capaian SPM 2022 yang terdiri dari 7 indikator pelayanan kesehatan, yaitu ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, balita, usia pendidikan dasar, usia produktif, dan usia lanjut.

Selesai paparan Capaian SPM 2022, acara diisi dengan ice breaking gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) terlebih dahulu. Semua peserta berdiri dan bergoyang mengikuti gerakan yang ada dalam layar monitor.

Pukul 11.01 WIB, acara diteruskan dengan paparan materi dari Dinkes Kabupaten Malang mengenai Program Posbindu SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Di Kabupaten Malang, yang disampaikan oleh Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes, Kepala Bidang (Kabid) P2P.

Pemandangan pertemuan linsek dari sudut barat daya Aula Puskesmas Pakis

Kabid P2P menerangkan perihal seluk beluk SMARThealth. Mulai dari pilot project hingga replikasi yang direncanakan secara bertahap. Kemudian untuk road mapnya hingga regulasinya, paparan disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Memasuki diskusi, suasana pertemuan di Aula Puskesmas Pakis semakin gayeng. Camat Yunika langsung memimpin diskusi. Kendati Camatnya seorang wanita, namun pembawaannya memiliki ketegasan dan solutif, sehingga dalam komunikasi bisa berjalan dua arah.

Begitu pula dengan Plt. Kapus Pakis juga piawai dalam menjelaskan setiap pertanyaan yang diajukan dari pihak desa dalam isu yang mengemuka, seperti stunting, ODF, dan PTM. Sehingga dengan dua srikandi dalam diskusi itu, peserta mendapat gambaran yang jelas terkait permasalahan yang ada di masing-masing desa tersebut. Binar-binar menghiasi wajah kepala desa dalam membubuhkan tanda tangan Komitmen Dukungan Lintas Sektor.

Menjelang acara ditutup pada pukul 13.00 WIB, staf PTM Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners menambahkan perihal pelaksanaan Posbindu SMARThealth, yang menuntut kejelian kadernya dalam sebuah acara. Selain bisa nunut dalam event, seperti majelis taklim, arisan PKK, dan lain-lain, kader juga bisa menyasar target pada giat Posyandu Balita, yaitu yang mengantarkan balita. Entah itu orangtuanya atau neneknya. *** [270223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 03 Desember 2022

Nakes dan Kader SMARThealth Adakan Giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen di Awal Desember

Rutinitas giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen dirintis mulai akhir 2016 sejak adanya program SMARThealth. Tenaga kesehatan (nakes) dan kader SMARThealth menjadwalkan pada Sabtu Minggu pertama.

Awal bulan Desember ini, giat Posbindu PTM Anggrek 2 diadakan di Gedung Balai RW 01 Kelurahan Kepanjen yang berada di Jalan Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (03/12/2022).

Hadir dalam giat Posbindu Anggrek 2 itu adalah caleg DPRD asal Cepokomulyo dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). Kebetulan caleg tersebut memiliki kepedulian dalam hal kesehatan.

Salah seorang warga menjajal Karada Scan Body Composition Monitor HBF-375

Malahan, pada giat Posbindu kali ini, caleg tersebut membawa Omron Karada Scan HBF-375, sebuah alat yang dapat secara efektif menganalisa fisik tubuh seseorang mulai dari berat badan, persentase lemak tubuh, persentase lemak Subkutan, tingkat lemak Visceral, dan massa otot tubuh seseorang.

Alat ini bisa digunakan sebagai bagian dari program manajemen berat badan yang sedang seseorang lakukan. Tampilan grafis pada monitornya dapat membantu seseorang memahami hasil pengukuran dengan tepat dan dilengkapi kapasitas memori untuk menyimpan data pengukuran untuk 4 pengguna.

Caleg tersebut juga tak segan-segan langsung membantu kader dan nakes untuk melakukan pengukuran dengan Omron Karada Scan HBF-375. Banyak warga yang telah secara rutin ikut dalam giat Posbindu PTM Anggrek 2 itu ingin menjajalnya.

Warga mengujungi giat Posbindu PTM di Balai RW 01 Kepanjen

Acara giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen dimulai pada pukul 08.30 WIB. Kebanyakan warga yang hadir merupakan pasien follow up. Pasien follow up adalah pasien yang mendapat tindak lanjut dari nakes, seperti mengingatkan pasien mengenai jadwal pemeriksaan selanjutnya, pemantauan minum obat, dan edukasi perilaku hidup sehat.

Dalam SMARThealth, follow up pasien yang mempunyai faktor risiko tinggi (highrisk) dilakukan oleh dokter atau nakes. Pasien highrisk akan dikumpulkan di suatu tempat, seperti di Posyandu, Posbindu atau di Balai Desa, guna mendapatkan pemeriksaan oleh dokter atau perawat maupun bidan desa yang telah mendapat delegasi kewenangan dari Puskesmas setempat. 

Pemeriksaan akan dilakukan setelah kader melakukkan follow up terlebih dahulu terhadap pasiennya, seperti mengukur tinggi bada/berat badan maupun lingkar perutnya, tekanan darah, dan cek kadar gula darah/kolesterol/asam urat. Hasil dari pengukuran oleh kader terlatih tersebut akan diserahkan kepada pasien untuk dibawa pada saat pemeriksaan oleh dokter atau nakes lainnya.

Meja pengukuran tekanan darah dan cek kadar gula darah

Dalam giat Posbindu PTM Anggrek 2 ini ada 4 kader yang bertugas dalam layanan pemeriksaan kesehatan. Registrasi dilayani oleh kader SIMPLI Indri Astutik, dan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut) dilakukan oleh kader SIMPLI Wiwik Setyo Anggraeni, S.H.

Sementara itu, pengukuran tekanan darah dijalankan oleh kader SMARThealth Nanik Triyudhani, dan pengecekan kadar gula darah/kolesterol/asam urat dilayani oleh kader SMARThealth Agustin Shintowati. Sedangkan, nakes yang bertugas memberikan konsultasi maupun edukasi kesehatan dilakukan oleh perawat Ponkesdes Panji Husada Kelurahan Kepanjen, Nurul Masfiyah, A.Md.Kep.

Pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM Anggrek 2 ini sebenarnya bukan hanya masalah fisik belaka, tapi yang jauh lebih penting adalah adanya health education oleh nakes. Mindset seseorang yang awalnya berobat dilakukan jika seseorang mengalami keluhan sakit dan tubuh tidak mampu lagi berjuang melawan penyebab penyakit musti diganti dengan memberikan kesadaran kepada warga untuk mau datang ke nakes walau hanya sekadar check up ketika merasa sehat. Karena penyakit tidak menular (PTM) itu seringkali tidak menimbulkan gejala keluhan di badan.

Kader SMARThealth dan SIMPLI berpose bersama perawat Panji Husada dan Caleg

Rutinitas giat ditambah dengan follow up terhadap pasien highrisk ini, membuat giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen senantiasa menjadi jujugan warga sekitar. Bahkan menurut perawat Nurul, banyak pasien highrisk yang punya BPJS senang berkunjung ke Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen ini. Di samping dekat juga bisa berkonsultasi dengan nakes tanpa harus mengantre berjam-jam.

Giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen ini berakhir pada pukul 11.00 WIB dan berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 41 orang, dengan riancian laki-laki sebanyak 7 orang dan perempuan sejumlah 34 orang. *** [031222

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 19 November 2022

Bupati Malang Buka Sosialisasi Pengembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Aplikasi di Kabupaten Malang

Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M membuka Sosialisasi Pengembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Aplikasi di Pendopo Agung Kabupaten Malang yang beralamatkan di Jalan K.H. Agus Salim No. 7 Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (19/11/2022).

Kegiatan yang terkait dengan Kick Off Pengembangan Layanan Jantung di Kabupaten Malang ini, dihadiri anggota DPRD Jawa Timur, Dr. Sri Untari Bisowarno, MAP, Ketua PERKI Cabang Malang, Prof. dr. M. Saifur Rohman, SpJP(K), Ph.D, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med., Sp.A(K), Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Malang Raya Hj. Hanik Dwi Martya P, S.Farm, MAP, dan Ketua Malang Community of Cardiovascular Care (MC3) Dharmawan Boedi Rachmanto.

Bupati Malang serahkan ambulance Wuling kepada YJI Cabang Malang Raya di Pringgitan

Sesuai daftar rekapitulasi undangan peserta dalam kegiatan ini, totalnya ada 481 orang. Dari total itu, meliputi DPRD Kabupaten Malang, sejumlah OPD, RSUD Kanjuruhan dan Lawang beserta PSC, BUMD, BPJS Malang, 5 Puskesmas (Wagir, Pakisaji, Kepanjen, Gondanglegi, Dampit), Paramedis dan driver 32 PSC (Public Safety Center) di Kabupaten Malang, 5 Camat dari daerah pilot project SMARThealth (Wagir, Pakisaji, Kepanjen, Gondanglegi, Dampit), dan 8 Kepala Desa/Lurah, 8 perawat desa serta kader kesehatan dari 8 desa/kelurahan pilot project SMARThealth (Sidorahayu, Mendalanwangi, Karangduren, Kendalpayak, Kepanjen, Cepokomulyo, Sepanjang, Majangtengah).

Dalam sambutannya, Bupati Malang Sanusi mengatakan bahwa saat ini semua dihadapkan pada tantangan masalah kesehatan, yaitu beban ganda masalah penyakit di mana penyakit menular yang selama ini masih menjadi ancaman kehidupan manusia yang belum selesai teratasi, sudah ada peningkatan kasus kesakitan dan kematian penyakit tidak menular (PTM).

Sehingga perlu adanya upaya pengendalian dan pencegahan yang terstruktur dan terintegrasi antar instansi untuk melindungi masyarakat akan kesejahteraan dan kesehatan dapat dipenuhi dengan optimal.

Bupati Malang perlihatkan fasilitas dalam ambulance yang didampingi Kadinkes

“Peningkatan kasus kesakitan dan kematian pada penyakit tidak menular sudah melebihi penyakit menular. Penyakit tidak menular bukan disebabkan oleh bakteri, kuman atau virus tetapi disebabkan oleh adanya lifestyle/gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, pola tidur yang kurang, kebiasaan merokok, pola stress tak terkendali serta tidak periksa kesehatan secara berkala,” ujar Bupati Sanusi.

Dari data laporan surveilans kesakitan PTM, Bupati Malang menjelaskan bahwa hingga Oktober 2022 tercatat sebanyak 165.993 kasus PTM. Dari banyaknya kasus itu, persentase tertinggi ditempati oleh penyakit Hipertensi ada 86.455 kasus (48,6%), kemudian Diabetes Mellitus (DM) dengan total 40.613 kasus (21,5%), dan disusul dengan penyakit jantung sebanyak 10.464 kasus (5,7%). Sementara itu, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) terlapor sebanyak 6.609 kasus (3,6%), asma 5.298 kasus (3%), dan kanker payudara tercatat ada 1.534 kasus (1%) dari total laporan PTM.

Berdasarkan Survey Kematian Kabupaten Malang tahun 2020, disebutkan bahwa data penyebab kematian akibat PTM memperlihatkan ada 18.130 kasus kematian, yang terdiri dari penyakit jantung sebanyak 3.460 kasus (19,1%), stroke 3.142 kasus (17,3%), Diabetes Mellitus (DM) 1.593 kasus (8,8%), dan PPOK 800 kasus (4,4%).

Foto bersama usai seremonial pembukaan Sosialisasi Pengembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Aplikasi

Lebih lanjut, Bupati Sanusi menerangkan bahwa tingginya angka kesakitan dan kematian ini, salah satunya disebabkan karena rendahnya angka skrining/deteksi dini faktor risiko PTM serta pelayanan terpadu PTM (Pandu PTM) di pelayanan kesehatan.

Terobosan yang perlu dilakukan adalah dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, inovasi pelayanan kesehatan berbasis aplikasi dan memperkuat pemberdayaan masyarakat melalui Posbindu SMARThealth sebagaimana pilar utama arah pembangunan adalah kemandirian dengan basis utama adalah pemberdayaan masyarakat.

Pada kesempatan ini, Bupati Sanusi memberikan apresiasi atas inovasi SMARThealth dari FKUB, Manchester University, dan The George Institute for Global Health bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang telah menginisiasi bagi lahirnya terobosan kesehatan dalam skrining faktor risiko PTM berbasis aplikasi, yang sekarang memasuki tahap replikasi di Kabupaten Malang.

Bupati Malang berpose dengan Kepala Desa usai inspeksi ambulance desa dan ambulance PSC

Dengan mengumpulkan seluruh komponen masyarakat, khususnya pemerhati penyakit kardiovaskular seperti FKUB, PERKI, YJI, MC3 dan dinas terkait untuk mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat dalam kegiatan Sosialisasi Pengembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Aplikasi tahun 2022 ini, Bupati Sanusi berharap untuk dimanfaatkan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, baik menular dan tidak menular dalam membangun masyarakat Kabupaten Malang yang sehat dan produktif.

Usai dibuka secara resmi, Bupati Malang menyerahkan ambulance Wuling dari Dinkes Kabupaten Malang kepada YJI Cabang Malang Raya dan diteruskan dengan berkeliling di halaman Pendopo untuk melihat ambulance desa dan fasilitas yang ada di dalam mobil PSC.

Perlu diketahui, bahwa di Kabupaten Malang ini ada 68 desa yang sudah melakukan pengadaan mobil ambulance desa. Dari 69 unit yang ada, 63 melalui APBDesa dan 6 hibah dari pihak ketiga atau perorangan.

ToT bagi kader SMARThealth, dokter fungsional Puskesmas, dan perawat desa oleh PERKI mengenai Early Detection, Awareness dan Sosialisasi Aplikasi Detak 

Setelah inspeksi ambulance, Bupati Malang meninggalkan tempat dan acara kemudian dibagi dua, yaitu Training of Trainer (ToT) dan Focus Group Discussion (FGD). ToT  yang diikuti oleh kader SMARThealth dan dokter umum Puskesmas dan perawat desa mengenai Early Detection, Awareness dan Sosialisasi Aplikasi Detak diadakan di Pendopo, sedangkan FGD perihal permasalahan kesehatan di desa diikuti oleh Lurah maupun Kepala Desa di Ruang Anusapati Lt. 2 (FGD A) dan Ruang Kertanegara Lt. 4 (FGD B).

Mengatisipasi dua kegiatan itu, Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM membagi personilnya untuk memback up. Kristina Dewi, A.Md.Keb dan Candra Hernawan, S.Kom mendampingi kegiatan ToT, sedangkan Nur Ani Sahara, S.Kep,Ners dan Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners mendampingi kegiatan FGD.

Pada FGD A yang dimoderatori oleh dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc, Sp.DLP ini diikuti oleh perwakilan dari Desa Karangduren, Desa Kendalpayak, Kelurahan Kepanjen, dan Kelurahan Cepokomulyo, staf PTM Dinkes Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners serta dokter dari berbagai bidang spesialisasi dan apoteker.

FGD permasalahan kesehatan desa di Ruang Anusapati Lt. 2 Pemkab Malang

Sementara itu, pada FGD B yang dimoderatori dr. Devita dihadiri oleh perwakilan desa dari Majangtengah, Mendalanwangi, Sidorahayu, dan Sepanjang, staf PTM Dinkes Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners serta dokter dari berbagai bidang spesialisasi dan apoteker.

Usai FGD, peserta kembali gabung di Pendopo lagi untuk menyaksikan Penyematan Pemenang Duta Jantung dan Pembuluh Darah Periode 2022-2023, pemutaran video HUT PRKI dan pembagian doorprize.

Dalam pembagian doorprize, hadiah terbanyak diterima oleh kader SMARThealth Desa Kendalpayak dan hadiah utama berupa kompor gas diperoleh kader SMARThealth Istinah asal Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi. *** [191122]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 18 April 2022

Uji Coba AREEMA Hari Kedua Di Hotel Bintang Empat Kepanjen

Implementasi uji coba AREEMA hari kedua dilaksanakan pada hari Senin (18/04/2022) di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, sebuah hotel kelas bintang empat yang terletak di Jalan Panglima Sudirman No. 5 Dusun Ketawang RT 03 RW 01 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang,Provinsi Jawa Timur.

Sesuai surat undangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang bernomor 005/1913/35.07.103/2022, peserta pertemuan periode dua ini diikuti oleh 96 kader dari perwakilan 48 desa yang ada di wilayah kerja empat Puskesmas. Kader tersebut terdiri dari 14 kader dari 7 desa di Puskesmas Gondanglegi; 24 kader dari 12 desa di Puskesmas Pakisaji; 24 kader dari 12 desa di Puskesmas Wagir, dan 34 kader dari 17 desa di Puskesmas Turen. Setiap desa mengirimkan 2 orang kadernya.

Foto Staf Seksi PTM dan Tim SMARThealth UB

Sedianya acara ini terjadwal pada Jumat (15/04/2022) tapi karena berbenturan dengan Hari Paskah Jumat Agung maka pelaksanaannya diundur pada hari Senin ini. Sementara uji coba AREEMA hari pertama digelar pada hari Kamis (14/04/2022) di Convention Hall yang sama dengan nama lengkap pertemuannya adalah Diseminasi dan Sosialisasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) Untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang

AREEMA dirancang secara terintegrasi yang mampu menghubungkan skrining gejala COVID-19 berbasis masyarakat yang dilakukan oleh kader kesehatan terlatih yang terhubung dengan aplikasi Dokter dan Dinas Kesehatan sehingga proses monitoring dan perawatan berjalan berkesinambungan. Kesinambungan siklus ini penting, tidak hanya dalam upaya memperbaiki penanganan COVID-19 juga dalam memperbaiki sistem pelayanan kesehatan sehingga mampu menghubungkan upaya preventif dan kuratif lebih baik.

Peserta Diseminasi dan Sosialisasi AREEMA di Convention Hall Hotel Grand Kanjuruhan Kepanjen

Pada uji coba AREEMA ini, kader SMARThealth dipandu oleh staf IT Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang, Candra Hernawan, S.Kom. Dalam praktek itu, Candra juga dibantu oleh staf-staf PTM lainnya, dan dua mahasiswi yang magang di Dinkes Kabupaten Malang.

Pada latihan ini tadi, kader SMARThealth mencoba untuk melakukan uji coba penggunaan AREEMA. Dari jumlah kader yang hadir, terdapat 9 orang yang berhasil melakukan input hingga selesai, dan sisanya menjumpai berbagai kendala, seperti ada yang belum instal karena belum dikirim usernamenya, ada yang gagal login, dan ada yang hanya muyer-muyer saja.

Kader SMARThealth sedang mempraktekkan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA)

Tujuan uji coba ini agar supaya aplikasi yang dikembangkan oleh Universitas Brawijaya (UB) ini bisa segera diperbaiki (fix), sehingga pada saat launching nanti, Aplikasi Screening Mandiri ini sudah bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

Selain uji coba AREEMA, dalam pertemuan ini sekaligus juga dilakukan refreshing kader SMARThealth untuk peningkatan kapasitas kader. Peningkatan kapasitas kader SMARThealth ini diisi dengan pemaparan materi perihal: Gambaran Situasi COVID-19 Kabupaten Malang Dan Peran Kader Dalam Pengendalian Penyakit COVID-19, Monev Skrining Kader SMARThealth Tahun 2021, dan Posbindu SMARThealth di Era New Normal.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji

Dalam materi 1, “Gambaran Situasi COVID-19 Kabupaten Malang Dan Peran Kader Dalam Pengendalian Penyakit COVID-19”, disampaikan oleh Rizky Corniawan, S.Kep.Ns., staf Surveilans Dinkes.

Dalam paparan itu, Rizky mengatakan bahwa kader SMARThealth cocok untuk menjadi tim tracing. Hal ini karena mereka sudah dilatih secara intensif, dan sekaligus menguasai wilayahnya. Kita masih level 2 karena masih terkendala masalah tracing.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Wagir

Sementara itu, dalam materi 2 tentang Monev Skrining Kader SMARThealth Tahun 2021, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Kasi PTM dan Keswa Dinkes, menyoroti masih rendahnya capaian skrining yang dilakukan oleh kader SMARThealth yaitu 5,3% dari target usia 15 tahun ke atas sebanyak 550.813 orang di 11 Puskesmas.

Sedangkan pemateri 3, Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns,  staf PTM Dinkes, mengupas masalah Posbindu SMARThealth di Era New Normal. Namun sebelum memberikan materi, Nur Ani memperkenalkan kader SMARThealth lawas dari empat desa pilot project (2016-2018): Sidorahayu, Karangduren, dan Sepanjang, untuk sharing pengalamannya kepada kader SMARThealth yang baru dari desa lain.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Gondanglegi

Mereka pun saling berceritera pengalamannya menjadi kader SMARThealth. Mulai dari mengejar target yang harus diskrining secara door to door, pantang menyerah bila ditolak, mengunjungi warga yang lumpuh atau tua, pengadaan alat habis pakai sendiri, hingga peran kader SMARThealth dihargai oleh perangkat desa yang berbuah pada dukungan desa kepada kader SMARThealth. Contohnya, adalah kader SMARThealth Desa Sidorahayu dibelikan Tablet Android terkini untuk kadernya dan sekaligus mendapat subsidi pulsa data sebesar 6 Gigabyte per bulannya melalui dana desa.

Kemudian kader SMARThealth lawas asal Kelurahan Kepanjen diminta Nur Aini untuk menceriterakan mengenai pemantauan minum obat (PMO) bagi warga yang telah terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) untuk hipertensi, diabetes, dan kolesterol.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Turen

Selain pemaparan materi, kader SMARThealth diajak senam ice breaking dinamika 2017, tebak gambar kota di Indonesia, pretest maupun post-test. Yang berhasil menebak gambar kota maupun mendapatkan nila tertinggi dari pretest atau post-test, kader SMARThealth akan mendapatkan doorprize dari Dinkes Kabupaten Malang.

Acara pertemuan Diseminasi dan Sosialisasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) Untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang ditutup secara resmi oleh Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 12.43 WIB, dan dilanjutkan dengan foto bersama. *** [180422]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Sabtu, 02 April 2022

Di Penghujung Bulan Ruwah, Kader dan Ponkesdes Panji Husada Adakan Giat Posbindu SMARThealth

Pagi yang cerah di penghujung bulan Ruwah, Sabtu (02/04/2022), kader bersama petugas kesehatan dari Ponkesdes Panji Husada mengadakan giat Posbindu SMARThealth di Balai RW 01 yang beralamatkan di Jalan Banurejo No. 98 RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Giat ini dilakukan agar warga mendapatkan pemeriksaan faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) sebelum memasuki bulan Ramadhan. Dengan datang ke Posbindu SMARThealth, warga akan mendapat bekal hasil pemeriksaannya sehingga pada saat menjalankan ibadah puasa, mereka sudah bisa mengantisipasinya, terutama yang memiliki riwayat komorbid.

Balai RW 04 Kelurahan Kepanjen, tempat giat Posbindu SMARThealth

Acara giat Posbindu SMARThealth Kelurahan Kepanjen ini dimulai pada pukul 08.30 WIB. Target sasarannya adalah warga yang berumur 15 tahun ke atas yang bermukim di lingkungan RW 01 Kelurahan Kepanjen.

Warga yang datang ke Balai RW 01 akan melakukan cuci tangan di tempat yang telah disediakan oleh kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen, dan dipersilakan menuju ke meja 1, yaitu meja pendaftaran. Di meja itu ada kader SMARThealth Indri Astutik yang akan melayani registrasi warga yang hendak melakukan pemeriksaan.

Meja 1 Pendaftaran berada di teras depan Balai RW 01 Kelurahan Kepanjen

Dari meja 1, warga akan disambut oleh kader SMARThealth Wiwik Setyo Anggraeni, S.H. Kader Wiwik akan melakukan pengukuran berat dan tinggi badan serta dilanjutkan dengan pengukuran lingkar perut. Hasil pengukurannya dituliskan dalam Kartu Skrining Posbindu.

Setelah itu, warga lanjut menuju ke meja 3. Meja 3 merupakan meja untuk melakukan pengukuran tekanan darah. Di meja itu terlihat kader SMARThealth Nanik Triyudahani yang siap melayani pengukuran tekanan darah atau tensi dengan menggunakan digital blood pressure. Hasil pengukurannya juga dicatatkan dalam Kartu Skrining.

Meja 2 Pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan, dan Lingkar Perut

Usai diukur tensinya, warga akan bergeser ke sebelah barat, yaitu meja 4. Di meja 4 ini ada kader SMARThealth Agustin Shintowati yang bertugas melayani cek gula darah, kolesterol maupun asam urat. Hasil pengukurannya dimasukkan ke dalam Kartu Skrining.

Kartu Skrining yang berisi riwayat maupun hasil pengukuran kesehatan tadi terus dibawa oleh warga menuju ke meja 5. Meja 5 merupakan meja konsultasi dan edukasi. Ada dua petugas kesehatan yang siap melayani warga. Mereka adalah perawat Nurul Mashfiyah, A.Md. Kep., dan bidan Reny Dewi Prasasti, A.Md. Keb. Keduanya berasal dari Ponkesdes Panji Husada Kelurahan Kepanjen.

Warga mengantri layanan meja 3 dan 4

Di meja itu, perawat Nurul siap mendengarkan keluhan yang dirasakan warga menyangkut kesehatannya sesuai hasil pengukurannya tadi. Setelah itu, perawat Nurul akan memberikan edukasi terkait dengan hasil pengukurannya tersebut. Jika hasil pengukurannya, warga terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) maka perawat Nurul akan memberikan obat secara gratis kepada warga tersebut untuk kebutuhan beberapa hari. Obat-obat tersebut akan disiapkan oleh bidan Reny.

Pukul 09.49 WIB bidan Reny meninggalkan lokasi gelaran Posbindu SMARThealth karena ada undangan mewakili Ponkesdes Panji Husada untuk ikut rapat di Puskesmas Kepanjen. Selang tiga belas menit, acara giat Posbindu SMARThealth selesai.

Meja 3 (ukur tensi) dan 4 (cek gula darah)

Dari giat Posbindu itu, berhasil terperiksa sejumlah 23 orang dengan rincian 3 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Hari ini banyak yang tidak hadir karena banyak warga RW 01 yang terkena batu dan pilek. Atas pesan dokter Puskesmas beberapa waktu yang lalu, kalau batuk dan pilek, warga tidak usah datang ke Posbindu SMARThealth dulu.

Selesai rekapitulasi, perawat Nurul langsung berpamitan karena mau bergabung untuk menghadiri rapat di Puskesmas Kepanjen. Pada saat itu, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) minta persyaratan untuk melakukan vaksinasi booster dan akhirnya disuruh datang ke Puskesmas Kepanjen sebelum pukul 11.30 WIB.

Meja 5: konsultasi dan edukasi serta obat

Sebenarnya Tim SMARThealth UB pengin langsung berangkat bareng perawat Nurul tapi disuruh mencicipi hidangan yang telah disediakan oleh kader SMARThealth. Di meja tersaji sejumlah menu. Ada sayur asam manisa, bakwan jagung, tempe goreng, pisang rebus, kerupuk, dan minuman sehat kunir asem buatan salah seorang kader SMARThealth.

Usai mencicipi hidangan, Tim SMARThealth UB berpamitan dengan para kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen dan melanjutkan langkah menuju ke Puskesmas Kepanjen untuk ikut vaksinasi booster. Begitu sampai di sana, Tim SMARThealth UB langsung disuntik vaksin Astra Zenica. *** [020422]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 01 April 2022

Pencanangan Kampung Pancasila Di Desa Sukolilo, Posbindu SMARThealth Andil Dalam Sila 2

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia, yang menjadi rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan dibentuk Kampung Pancasila ini untuk membangkitkan semangan Pancasila kepada warga supaya mengingat kembali, melaksanakan kembali, apa saja yang sudah tertuang dan tercantum dalam Pancasila.

Jumat pagi ini (01/04/2022), desa Sukolilo punya gawe Pencanangan Kampung Pancasila dan Lomba Penilaian Kampung Pancasila Tingkat Korem 083/Baladhika Jaya Tahun 2022. Dalam pencanangan dan sekaligus penilaian lomba itu, desa Sukolilo menampilkan giat yang menjabarkan dari ke-5 sila yang terkandung dalam Pancasila.

Sila 1 digelar di dusun Patuk dan dipusatkan di Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nashr. Kemudian sila 2 diselenggarakan giat kesehatan. Sila 3 diadakan di tempat wisata Gentong Mas yang berada di dusun Napel, dan sila 4 dilaksanakan pertunjukan drama/teater di sepanjang jalan masuk ke dusun Patuk. Ceriteranya perihal raja yang menanyakan sila 4 kepada Tim penilai. Lalu, sila 5 dihelat di persawahan untuk jumpa petani.

Kader SMARThealth desa Sukolilo didampingi dokter fungsional Puskesmas Wajak dan Duta Pancasila mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Tim penilai

Terkait sila 2, kader kesehatan bergotong royong untuk bersatu padu menampilan sebuah gelaran dalam rutinitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat sebagai perwujudan pengamalan sila 2 dari Pancasila yang berbunyi: “Kemanusiaan yang adil dan beradab.”

Layanan kesehatan tersebut diadakan di rumah staf desa, Nanda Sisdianto, yang beralamatkan di Jalan Sukolilo, dusun Napel RT 03 RW 01 desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasinya berada di sebelah timur Pos Ronda RT 03 RW 01.

Layanan kesehatan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Di depan rumah ada Posyandu Balita. Kadernya yang berseragam abu-abu (atas) dan hitam (bawah) siap membantu menangani kesehatan ibu hamil maupun balita. Di halaman depan rumah terlihat alat untuk penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak.

Suasana Kampung Sila 2 desa Sukolilo menyambut Tim penilai beserta rombongan

Terus, di sisi sebelah barat rumah menghadap deretan pohon palem merah berjumlah sepuluh pohon itu, ada giat Posyandu Lansia yang berpadu dengan giat Posbindu SMARThealth. Kader Posyandu Lansia mengenakan seragam batik dengan jilbab hijau muda, sementara kader SMARThealth memakai seragam kaos SMARThealth warna abu-abu dan kerudung biru tua bermotif kembangan.

Warga yang akan memeriksakan diri dalam giat Posbindu SMARThealth, akan mulai urut dari meja paling utara. Di situ ada kader Posyandu Lansia Mufidatun Zumaroh yang bertugas untuk melakukan registrasi ke dalam Kartu Skrining PTM Puskesmas Wajak.

Kemudian warga diukur tinggi dan berat badan serta lingkar perut oleh kader Posyandu Lansia Mufidatul Khoiriyah. Hasil pengukurannya ditulis ke dalam Kartu Skrining tersebut. Setelah itu, warga lanjut menuju ke meja berikutnya yang berada di sebelah selatannya. Di meja itu, warga akan mendapatkan layanan pengukuran tekanan darah oleh dua kader SMARThealth Puput Endang Setyorini dan Lailatul Nikmah.

Kader Posyandu Lansia bantu registrasi dalam giat Posbindu SMARThealth desa Sukolilo

Usai tensi, warga bergeser ke meja berikutnya, yaitu meja laborat ringan. Di meja itu terdapat dua kader SMARThealth yang akan memberikan layanan cek gula darah maupun kolesterol, yaitu Sofi’iyah dan Khoirotul Lutfi. Hasil pengecekannya dicatatkan di Kartu Skrining, seperti juga halnya dengan hasil pengukuran tensinya.

Setelah itu, warga menyerahkan Kartu Skrining kepada perawat Nevi Anistia, A.Md. Kep., yang duduk di meja paling selatan. Perawat Nevi akan menerima konsultasi dan sekaligus memberikan edukasi kepada warga dari hasil pengukuran kesehatan yang tertuang dalam Kartu Skrining. 

Jika warga terindikasi mempunyai faktor risiko tinggi, maka perawat Nevi akan memberikan obat untuk kebutuhan beberapa hari. Jika ternyata rasa sakitnya tidak berkurang setelah menghabiskan obat yang diberikan, warga diminta untuk periksa lagi ke Puskesmas Wajak. Sementara itu, kader SMARThealth yang bertugas mencicil input data dengan menggunakan aplikasi eKader adalah Wiwin Hidayati.

Tim SMARThealth UB turut menyaksikan giat Posbindu SMARThealth desa Sukolilo, Kec. Wajak

Tampak hadir dalam giat Posbindu SMARThealth yang mendampingi para kader adalah bidan desa Sukolilo Sari Diah, A.Md. Keb., dan seorang dokter fungsional Puskesmas Wajak, dr. Fauziah Damayanti, serta Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Layanan kesehatan sebagai pengejawantahan sila 2 Pancasila ini, mendapat kunjungan Tim penilai beserta rombongan pada pukul 10.23 WIB. Kunjungan tersebut setelah Tim penilai dan Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) melakukan serangkaian kegiatan seremonial dan pencanangan Kampung Pancasila oleh Dandim 0818 yang dipusatkan di Balai Desa Sukolilo.

Tim penilai beserta rombongan meninjau lokasi gelaran giat kader kesehatan dipandu personil Duta Pancasila Kecamatan Wajak yang didampingi oleh salah seorang kader SMARThealth dan dokter fungsional Puskesmas Wajak.

Perawat desa Sukolilo buka konsultasi dan beri edukasi kepada warga yang punya faktor risiko tinggi PTM

Dalam kunjungan itu, Tim penilai tidak berlama-lama karena masih ada 4 giat sebagai perwujudan sila lainnya di desa Sukolilo yang harus dikunjungi oleh Tim penilai. Ada dua pertanyaan penting dalam kunjungannya ke layanan kader kesehatan, yaitu manfaat apa yang diterima masyarakat dari kegiatan ini, dan apakah giat ini berkesinambungan?

Dengan sigap, kader kesehatan dari kader SMARThealth yang didampingi oleh dr. Fauziah Damayanti berusaha menjawab pertanyaan tersebut dan sekaligus menerangkan eksistensi kegiatan tersebut di tengah-tengah masyarakat.

Setelah itu, Tim penilai berpamitan untuk melanjutkan ke giat lainnya yang ada di desa Sukolilo. Sementara pemeriksaan di Posbindu SMARThealth melanjutkan untuk beberapa warga. Acara giat ini selesai pada pukul 10.51 WIB, dan berhasil melakukan pemeriksaan sejumlah 16 orang dengan rincian 4 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. *** [010422]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 25 Maret 2022

Giat Posbindu SMARThealth Di Acara Penutupan Sementara Jama’ah Tahlil Dukuh Sonokembang

Ba’da Jumat (25/03/2022) langit agak mendung. Namun tekad kader SMARThealth dan perawat Desa Sepanjang tidak redup dalam menggelar giat Posbindu SMARThealth di acara Penutupan Sementara Jama’ah Tahlil Muslimat/Fatayat/Yasin/Waqi’ah/Diba’ dan Khoul Umum di depan rumah Modin Dukuh Sonokembang Hasan Bisri, yang berada di Dukuh Sonokembang RT 05 RW 05 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Gelaran Posbindu ini memang ditujukan untuk menyasar warga Nahdliyin yang akan mengikuti pengajian bersama dalam pertemuan tersebut. Kader SMARThealth yang menjadi warga Nahdliyin berusaha berkomunikasi melalui Badan Otonom yang ada dalam Jami’yah Nahdlatul Ulama (NU) dan berkoordinasi dengan Modin Sonokembang yang juga merupakan salah seorang pengurus Ranting NU Desa Sepanjang. Alhasil, bisa dilaksanakan giat Posbindu SMARThealth ini.

Kader SMARThealth berpose bersama perawat dan panitia pengajian

Warga Nahdliyin berbondong-bondong menuju ke tempat pengajian yang berada di halaman Raudhatul Athfal (RA) Miftakhul Khoir. Sambil menunggu kedatangan yang mengisi ceramah keagamaan, warga Nahdliyin akan singgah terlebih dahulu di lapak gelaran giat Posbindu SMARThealth, yang kebetulan letaknya tepat berada di samping pintu masuk ke lokasi pengajian.

Mengingat jumlah warga Nahdliyin yang datang ke pengajian cukup banyak, tanpa bantuan dari kader Posyandu maupun SIMPLI, kader SMARThealth tentunya akan kewalahan. Mereka cancut taliwondo.

Ada 11 kader yang bertugas dalam giat Posbindu SMARThealth. Meja registrasi ditangani oleh kader SMARThealth Usfatul Ulumiyah dan kader SIMPLI Vera Yuniawati. Mereka melakukan pendaftaran kepada warga Nahdliyin yang akan periksa.

Setelah melakukan pendaftaran, warga Nahdliyin akan diukur tinggi badannya oleh kader Posyandu Nurhayati dan berat badannya oleh kader Posyandu Ainun Maslukhah. Kemudian lanjut pengukuran lingkar perut. Ada dua kader SMARThealth yang mengukurnya, yaitu Siti Aisyah dan Masito.

Lapak Posbindu SMARThealth dikunjungi warga Nahdliyin untuk periksa

Usai itu, warga Nahdliyin menuju ke meja berikutnya. Di situ ada dua kader SMARThealth yang siap memberikan layanan pengukuran tekanan darah, yaitu Istinah dan Eny Yuliati. Hasil pengukurannya, mereka catatkan dalam Kartu Skrining Faktor Risiko PTM.

Dari meja pengukuran tensi, warga Nahdliyin bergeser ke kursi di sebelah baratnya. Di meja itu, ada kader SIMPLI Lina Lestari dan kader SMARThealth Ifa Lutfiyah yang akan memberikan layanan cek gula darah/kolesterol/asam urat.

Setelah dari meja laborat ringan, warga Nahdliyin langsung menuju ke meja perawat Desa Sepanjang Istuning Nur Choirunnisa, A.Md. Kep. Di meja ini, warga Nahdliyin bisa melakukan konsultasi dengan perawat mengenai hasil skrining yang dilakukan. Bila ternyata mereka memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) maka perawat akan memberikan obat untuk beberapa hari.

Antusias warga Nahdliyin mengantri pemeriksaan dalam giat Posbindu SMARThealth

Sehabis konsultasi, warga Nahdliyin langsung masuk ke lokasi pengajian melalui pintu pagar yang berada di depan Musholla Miftakhul Khoir. Sementara lembar Kartu Skrining Faktor Risiko PTM akan diambil oleh kader SIMPLI Lilik Kusmiati yang bertugas melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader bersama kader lainnya yang sudah longgar melayani warga Nahdliyin.

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir menyaksikan giat Posbindu SMARThealth kemudian dipersilakan masuk ke dalam ruang tamu rumah Bapak Modin Hasan Bisri. Di ruang itu telah ada tiga perangkat desa, suami kader SMARThealth, dan Bapak Modin sendiri.

Sembari ngobrol, kelima bapak-bapak itu disuruh makan yang telah dihidangkan oleh Bapak Modin. Ada sambel goreng manisa, gule kambing, bakmi goreng, dan srundeng. Selain itu, aneka makanan ringan juga tersedia di atas meja tersebut.

Kaum bapak yang ikut pengajian beda tempat duduk dengan Muslimat dan Fatayat

Setelah makan, Tim SMARThealth UB tetap di dalam ruangan tersebut sambil mendengarkan ceramah religius dari Ibu Suliati, salah seorang guru RA Miftakhul Khoir. Di samping pendampingan giat Posbindu SMARThealth, Tim SMARThealth juga perlu siraman rohani untuk “memurnikan kalbu” agar tidak berdebu.

Acara pengajian selesai pada pukul 16.05 WIB. Setelah rekapitulasi, diketahui bahwa dalam giat Posbindu SMARThealth hari ini berhasil melayani skrining kesehatan warga Nahdliyin sebanyak 95 orang. Dari jumlah itu, yang mau cek gula darah ada sebanyak 72 orang, yang semuanya adalah wanita. Jadi, dengan demikian yang bisa dilakukan input data ke dalam aplikasi eKader adalah sebanyak 72 orang.

Berbeda dengan giat-giat Posbindu sebelumnya. Dalam giat Posbindu PTM ini, warga Nahdliyin mendapat dua keuntungan sekaligus, yaitu sehat jasmani dan rohani. Skrining kesehatan yang dilakukan warga Nahdliyin sebagai upaya deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular, sementara ikut pengajian ditujukan untuk menjaga kesehatan rohani. *** [250322]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 24 Maret 2022

Lokakarya Mini Tribulan Puskesmas Gedangan Di Pendopo Kecamatan

Puskesmas Gedangan adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Malang, yang merupakan ujung tombak penyelenggara pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan Puskesmas perlu dikelola melalui pencapaian manajemen secara optimal.

Manajemen Puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan pelaksanaan serta pengendalian, pengawasan dan penilaian. Penerapan manajemen penggerakan pelaksanaan dalam bentuk forum pertemuan adalah dikenal dengan Lokakarya Mini.

Hari ini, Kamis (24/03/2022), Puskesmas Gedangan menyelenggarakan Lokakarya Mini Tribulan yang bertempat di Pendopo Kecamatan Gedangan yang berada di Jalan Raya Hasanudin No. 160 Dukuh Sumber Nanas RT 07 RW 18 Desa Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Komitmen bersama lintas sektor di Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang

Lokakarya Mini Tribulanan Puskesmas ini merupakan pemantauan kerja sama lintas sektoral dengan lokakarya mini yang diselenggarakan setiap tribulan. Tujuannya untuk mengkaji hasil kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja tribulan berikutnya.

Acara dimulai pada pukul 09.34 WIB. Pembawa acara mengawali dengan mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta yang hadir di Pendopo Kecamatan Gedangan. Kemudian pembawa acara membacakan susunan acaranya, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Tri Herdianti.

Setelah itu, acara diisi dengan sambutan dari Camat Gedangan, Stefanus Lodewyk. Dalam sambutannya, Camat Gedangan mengatakan bahwa kesehatan adalah tanggung jawab kita semua. Oleh karena itu perlu sinergisitas lintas sektor dalam penangangan masalah kesehatan, seperti dalam pengendalian dan pencegahan virus COVID-19.

Sambutan Kepala UPT Puskesmas Gedangan dalam Lokakarya Mini Tribulan Puskesmas Gedangan

Selain itu, Camat Gedangan juga menyoroti masalah adanya gap antara dosis 1 dan dosis 2. “Kita diminta untuk mengurangi gap tersebut, bukan sinkronisasi.”

Kemudian pada sambutan yang kedua diisi oleh Kapolsek Gedangan Iptu Yoyok Supandi. Pada sambutan itu, Kapolsek memberikan apresiasi kepada Kepala Puskesmas (Kapus) Gedangan yang telah menggagas pertemuan ini.

Dalam hal ini, Kapolsek juga menghimbau kepada Kepala Desa (Kades) yang ada di wilayah Kecamatan Gedangan agar melakukan koordinasi dengan Ketua RW maupun tokoh masyarakat lainnya untuk menggerakkan warga agar segera ikut vaksinasi berikutnya. Hal ini agar supaya gap tidak semakin melebar.

Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kab. Malang Jadi Narasumber

Seusai sambutan Kapolsek, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Danramil 0818/31 Gedangan diwakilkan kepada Didik Arifin. Dalam sambutannya, Didik menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadirannya karena ada kunjungan Pangdam ke Kodim 0818 Malang-Batu. Selain itu, ia memberikan informasi bagi orang yang mau sunat, Danramil siap memberikan bantuan.

Pukul 10.26 WIB, giliran Kapus Gedangan drg. Dina Rachmasari memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Kapus menyoal gap yang bisa disebabkan karena ada yang punya komorbid. Meski mereka  datang tapi karena tensinya tinggi misalnya, maka petugas kesehatan tidak bisa memberikan vaksin pada saat itu.  Usai sambutan, disambung dengan memberikan paparan terkait evaluasi program kesehatan Puskesmas Gedangan.

Pukul 10.47 WIB acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Kepala Seksi (Kasi) PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Materi yang ditampilkan dalam forum pertemuan itu berjudul “ Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Komorbid Penyakit Tidak Menular Pada Kasus Kesakitan Dan Kematian COVID-19 Kec. Gedangan Di Kabupaten Malang.”

Peserta Lokakarya Mini Tribulan Puskesmas Gedangan di Pendopo Kecamatan

Pada paparan itu, Paulus berkesempatan mengenalkan program inovasi unggulan layanan kesehatan berupa SMARThealth, dan sekaligus menyosialisasikan Peraturan Bupati Malang Nomor 31 Tahun 2021 Tentang Upaya Penurunan Angka Kesakitan Dan Angka Kematian Penyakit Jantung Melalui Pos Pembinaan Terpadu SMARThealth yang telah diundangkan sejak 1 Oktober 2021 dihadapan para undangan forum pertemuan lintas sektor di wilayah Kecamatan Gedangan ini.

Selesai paparan Kasi PTM, acara jeda istirahat sebentar untuk mengurangi rasa kantuk. Acara diisi oleh pembawa acara dengan menyuarakan yel-yel salam Germas yang disambut para hadirin dengan ucapan: sehat, bugar, produktif, ceria.

Setelah itu, dilanjutkan lagi dengan pemaparan materi dari Bagian Surveilans Puskesmas Gedangan, Ovian Darmawan, A.Md. Kep., dengan judul “Pencatatan Dan Pelaporan Kasus Konfirmasi Positif Kecamatan Gedangan Tahun 2022.”

Penandatanganan komitmen bersama diawali oleh Camat Gedangan

Menurut Ovian, beda NAR dan riil karena ada data yang tidak masuk ke aplikasi. Di wilayah Kecamatan Gedangan ada 185, riilnya 205. Kematian yang masuk sistem ada 4, riilnya 12. Penanganan kasus COVID-19 tidak akan berhasil kalau hanya mengandalkan petugas kesehatan saja. Jadi perlu penanganan secara lintas sektor.

Acara terakhir diisi pemaparan materi oleh bidan Alfiah dari Puskesmas Gedangan dengan judul “Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin Kementerian Kesehatan Tahun 2018.” Dalam paparannya, bidan Alfiah menjelaskan bahwa ada sekitar 30 dasar hukum yang melatarbelakanginya, namun pada kesempatan itu, hanya 8 dasar hukum yang dibahasnya. Kemudian dilanjukan dengan filosofi pernikahan, dan kesehatan reproduksi.

Acara forum pertemuan yang dihadiri 30 orang itu, terdiri atas jajaran pamong Kecamatan Gedangan, Kapolsek, Koramil, seluruh kades yang ada di wilayah kerja Kecamatan Gedangan, TP-PKK, kader SMARThealth, PLKB, kader Posynadu, pendamping PKH,  Korwil Disdik, Dinkes, dan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara forum pertemuan ini selesai pada pukul 12.53 WIB setelah dilakukan penandatanganan komitmen bersama di atas banner yang telah disediakan. Dalam banner yang diinisiasi Puskesmas Gedangan itu berbunyi: “Kami Warga Masyarakat Gedangan Bersepakat Mendukung Program Kesehatan Untuk Menjadikan Masyarakat Gedangan Sehat.” *** [240322]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 22 Maret 2022

Bulan Ini Giat Posbindu SMARThealth Desa Talok Diadakan Di Dukuh Jatirenggo

Sejak Puskesmas Turen mengadakan peningkatan kapasitas kader SMARThealth di Hamur Pedas (House of Chili) selama dua hari (28-29 September 2021), kader SMARThealth bersama perawat desa Talok telah melakukan tujuh kali giat Posbindu SMARThealth.

Ketujuh giat itu ada yang berdiri sendiri dalam Posbindu, tapi ada juga yang membaur dengan giat lain seperti Ante Natal Care (ANC) Terpadu dan vaksinasi. Rinciannya tiga kali Posbindu mobile, sekali dalam ANC Terpadu, dan dua kali dalam vaksinasi.

Sementara giat Posbindu SMARThealth bulan ini diselenggarakan di rumah Ibu Sumilah yang beralamatkan di Jalan Mentaraman Gang 6 Dukuh Jatirenggo RT 02 RW 08 Desa Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (22/03/2022).

Kader kesehatan berpose bersama dokter dan perawat desa serta mahasiswa KKN UM

Giat Posbindu SMARThealth yang ketujuh ini didukung oleh kader Posyandu Balita, kader Posyandu Lansia, kader SMARThealth, perawat dan bidan desa Talok, dokter internship Puskesmas Turen, dan jajaran pamong desa Talok serta mahasiswa KKN dari Universitas Negeri Malang (UM).

Kolaborasi yang bagus ini menjadikan giat Posbindu SMARThealth terlihat ramai tapi berjalan dengan tertib. Semua orang menjalankan tugas yang dipercayakan kepada mereka. Ada yang menyambut tamu, mengatur tempat duduknya, mengatur antriannya, pemeriksaannya hingga paripurna.

Acara giat ini mulai pukul 08.30 WIB. Warga yang datang akan disambut oleh beberapa kader Posyandu Lansia dan mahasiswa KKN UM. Mereka akan dipersilakan duduk di kursi yang telah disediakan terlebih dahulu, sambil menunggu antrian di meja 1.

Pemeriksaan gula darah dalam giat Posbindu SMARThealth desa Talok

Meja 1 merupakan meja registrasi. Di meja itu ada kader SMARThealth Erni Yuniarni yang bertugas melakukan pendaftaran, baik di dalam buku pendaftaran maupun Kartu Skrining PTM-SH Puskesmas Turen.

Setelah itu, warga akan diukur tekanan darah terlebih dahulu oleh kader Posyandu Balita Tita Kusuma Wardani. Lalu, dilanjutkan dengan pengukuran lingkar perut oleh kader Posyandu Lansia Yurika Witasari. Sementara itu, kader Posyandu Balita Kiki Dwi Susasnti akan meneruskan melakukan pengukuran tinggi maupun berat badan terhadap warga tersebut.

Usai dari meja 1, warga akan dituntun oleh kader Posyandu Lansia lainnya menuju ke meja 2. Di meja 2 ada dua kader SMARThealth yang bekerja. Kader Kristikawati bertugas melakukan cek gula darah, dan kader Nurul Khasanah mengecek kolesterol dan asam urat.

Konsultasi dan edukas kesehatan oleh dokter internship Puskesmas Turen

Dari meja 2, warga akan bergeser ke meja di sebelah baratnya, yaitu meja 3. Di meja 3, warga akan diskrining sesuai Kartu Skrining PTM-SH Puskesmas Turen oleh kader SMARThealth Sholihati yang didampingi oleh perawat Dwi Mei Hardiningayu dan bidan Eva Anggraini. Kedua petugas kesehatan itu, juga terlihat membantu kader yang bertugas di meja 2 bila warga yang mengantri sudah cukup banyak.

Setelah dari meja 3, warga akan meneruskan langkah menuju ke meja 4 yang letaknya berada di deretan sebelah barat. Meja 4 merupakan meja edukasi dan konsultasi. Ada dua orang yang duduk di meja 4 tersebut, yaitu dr. Wafiyah Hasanah dan dr. Nishfullaili Nurun Nisa. 

Kedua dokter internship yang bertugas di Puskesmas Turen itu dengan telaten akan mendengarkan keluhan warga dan kemudian melakukan konsultasi serta memberikan edukasi terkait hasil deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM). Apabila dalam skrining tadi, warga terindikasi memiliki faktor risiko PTM yang tinggi (highrisk) maka kedua dokter tersebut akan memberikan obat untuk beberapa hari kepada warga tersebut, dan meminta kembali periksa ke Puskesmas Turen bila gejalanya belum turun.

Pemeriksaan mata dengan Test Chart-Senellen Rating secara direct reading

Dari konsultasi, warga masih mengikuti satu kali pemeriksaan, yaitu pemeriksaan mata. Pemeriksaan mata  ini dibantu oleh mahasiswa KKN UM dengan menggunakan Test Chart-Snellen Rating dengan cara direct reading dengan jarak tertentu.

Di tengah-tengah giat Posbindu SMARThealth ini, Kepala Desa Talok Agus Harianto, SH juga berkenan hadir untuk melihat dari dekat implementasi giat Posbindu tersebut. Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir, berkesempatan berdialog dengan Kepala Desa terkait pelaksanaan replikasi SMARThealth di Kabupaten Malang yang telah dicanangkan Bupati Malang sebagai inovasi layanan kesehatan dalam melakukan deteksi dini penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya.

Acara giat Posbindu SMARThealth di Dukuh Jatirenggo ini selesai pada pukul 11.03 WIB, dan berhasil melakukan skrining kesehatan terhadap 63 orang dengan rincian laki-laki ada 5 orang, dan perempuan sebanyak 58 orang.

Tim SMARThealth UB berdialog dengan Kepala Desa Talok terkait replikasi SMARThealth di Kabupaten Malang

Menurut sejumlah kader SMARThealth, kendala aplikasi yang sering dihadapi adalah sudah input tapi data tidak masuk semua di aplikasi dan kalau sudah input lima orang, handphone senantiasa muyer-muyer terus.

Selain itu terbersit kabar bahwa kader SMARThealth yang bertugas dalam giat hari ini cuma empat orang, karena ada satu kader yang absen karena suaminya meninggal belum genap 100 harinya. Kebiasaan di sana kalau belum genap 100 hari, kader tidak akan melakukan aktivitas di luar rumah dulu.

Usai rekapitulasi, dilanjutkan dengan mencicipi hidangan yang telah disediakan oleh tuan rumah. Ada aneka kue basah dan buah serta lontong sayur. Sebagai penutup kegiatan diteruskan dengan foto bersama kader SMARThealth, Posyandu Balita, Posyandu Lansia, perawat dan bidan desa, dokter serta mahasiswa KKN UM. *** [220322]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog