Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M membuka Sosialisasi Pengembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Aplikasi di Pendopo Agung Kabupaten Malang yang beralamatkan di Jalan K.H. Agus Salim No. 7 Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (19/11/2022).
Kegiatan yang terkait dengan Kick Off Pengembangan Layanan Jantung di Kabupaten Malang ini, dihadiri anggota DPRD Jawa Timur, Dr. Sri Untari Bisowarno, MAP, Ketua PERKI Cabang Malang, Prof. dr. M. Saifur Rohman, SpJP(K), Ph.D, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med., Sp.A(K), Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Malang Raya Hj. Hanik Dwi Martya P, S.Farm, MAP, dan Ketua Malang Community of Cardiovascular Care (MC3) Dharmawan Boedi Rachmanto.
|
Bupati Malang serahkan ambulance Wuling kepada YJI Cabang Malang Raya di Pringgitan |
Sesuai daftar rekapitulasi undangan peserta dalam kegiatan ini, totalnya ada 481 orang. Dari total itu, meliputi DPRD Kabupaten Malang, sejumlah OPD, RSUD Kanjuruhan dan Lawang beserta PSC, BUMD, BPJS Malang, 5 Puskesmas (Wagir, Pakisaji, Kepanjen, Gondanglegi, Dampit), Paramedis dan driver 32 PSC (Public Safety Center) di Kabupaten Malang, 5 Camat dari daerah pilot project SMARThealth (Wagir, Pakisaji, Kepanjen, Gondanglegi, Dampit), dan 8 Kepala Desa/Lurah, 8 perawat desa serta kader kesehatan dari 8 desa/kelurahan pilot project SMARThealth (Sidorahayu, Mendalanwangi, Karangduren, Kendalpayak, Kepanjen, Cepokomulyo, Sepanjang, Majangtengah).
Dalam sambutannya, Bupati Malang Sanusi mengatakan bahwa saat ini semua dihadapkan pada tantangan masalah kesehatan, yaitu beban ganda masalah penyakit di mana penyakit menular yang selama ini masih menjadi ancaman kehidupan manusia yang belum selesai teratasi, sudah ada peningkatan kasus kesakitan dan kematian penyakit tidak menular (PTM).
Sehingga perlu adanya upaya pengendalian dan pencegahan yang terstruktur dan terintegrasi antar instansi untuk melindungi masyarakat akan kesejahteraan dan kesehatan dapat dipenuhi dengan optimal.
|
Bupati Malang perlihatkan fasilitas dalam ambulance yang didampingi Kadinkes |
“Peningkatan kasus kesakitan dan kematian pada penyakit tidak menular sudah melebihi penyakit menular. Penyakit tidak menular bukan disebabkan oleh bakteri, kuman atau virus tetapi disebabkan oleh adanya lifestyle/gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, pola tidur yang kurang, kebiasaan merokok, pola stress tak terkendali serta tidak periksa kesehatan secara berkala,” ujar Bupati Sanusi.
Dari data laporan surveilans kesakitan PTM, Bupati Malang menjelaskan bahwa hingga Oktober 2022 tercatat sebanyak 165.993 kasus PTM. Dari banyaknya kasus itu, persentase tertinggi ditempati oleh penyakit Hipertensi ada 86.455 kasus (48,6%), kemudian Diabetes Mellitus (DM) dengan total 40.613 kasus (21,5%), dan disusul dengan penyakit jantung sebanyak 10.464 kasus (5,7%). Sementara itu, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) terlapor sebanyak 6.609 kasus (3,6%), asma 5.298 kasus (3%), dan kanker payudara tercatat ada 1.534 kasus (1%) dari total laporan PTM.
Berdasarkan Survey Kematian Kabupaten Malang tahun 2020, disebutkan bahwa data penyebab kematian akibat PTM memperlihatkan ada 18.130 kasus kematian, yang terdiri dari penyakit jantung sebanyak 3.460 kasus (19,1%), stroke 3.142 kasus (17,3%), Diabetes Mellitus (DM) 1.593 kasus (8,8%), dan PPOK 800 kasus (4,4%).
|
Foto bersama usai seremonial pembukaan Sosialisasi Pengembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Aplikasi |
Lebih lanjut, Bupati Sanusi menerangkan bahwa tingginya angka kesakitan dan kematian ini, salah satunya disebabkan karena rendahnya angka skrining/deteksi dini faktor risiko PTM serta pelayanan terpadu PTM (Pandu PTM) di pelayanan kesehatan.
Terobosan yang perlu dilakukan adalah dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, inovasi pelayanan kesehatan berbasis aplikasi dan memperkuat pemberdayaan masyarakat melalui Posbindu SMARThealth sebagaimana pilar utama arah pembangunan adalah kemandirian dengan basis utama adalah pemberdayaan masyarakat.
Pada kesempatan ini, Bupati Sanusi memberikan apresiasi atas inovasi SMARThealth dari FKUB, Manchester University, dan The George Institute for Global Health bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang telah menginisiasi bagi lahirnya terobosan kesehatan dalam skrining faktor risiko PTM berbasis aplikasi, yang sekarang memasuki tahap replikasi di Kabupaten Malang.
|
Bupati Malang berpose dengan Kepala Desa usai inspeksi ambulance desa dan ambulance PSC |
Dengan mengumpulkan seluruh komponen masyarakat, khususnya pemerhati penyakit kardiovaskular seperti FKUB, PERKI, YJI, MC3 dan dinas terkait untuk mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat dalam kegiatan Sosialisasi Pengembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Aplikasi tahun 2022 ini, Bupati Sanusi berharap untuk dimanfaatkan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, baik menular dan tidak menular dalam membangun masyarakat Kabupaten Malang yang sehat dan produktif.
Usai dibuka secara resmi, Bupati Malang menyerahkan ambulance Wuling dari Dinkes Kabupaten Malang kepada YJI Cabang Malang Raya dan diteruskan dengan berkeliling di halaman Pendopo untuk melihat ambulance desa dan fasilitas yang ada di dalam mobil PSC.
Perlu diketahui, bahwa di Kabupaten Malang ini ada 68 desa yang sudah melakukan pengadaan mobil ambulance desa. Dari 69 unit yang ada, 63 melalui APBDesa dan 6 hibah dari pihak ketiga atau perorangan.
|
ToT bagi kader SMARThealth, dokter fungsional Puskesmas, dan perawat desa oleh PERKI mengenai Early Detection, Awareness dan Sosialisasi Aplikasi Detak |
Setelah inspeksi ambulance, Bupati Malang meninggalkan tempat dan acara kemudian dibagi dua, yaitu Training of Trainer (ToT) dan Focus Group Discussion (FGD). ToT yang diikuti oleh kader SMARThealth dan dokter umum Puskesmas dan perawat desa mengenai Early Detection, Awareness dan Sosialisasi Aplikasi Detak diadakan di Pendopo, sedangkan FGD perihal permasalahan kesehatan di desa diikuti oleh Lurah maupun Kepala Desa di Ruang Anusapati Lt. 2 (FGD A) dan Ruang Kertanegara Lt. 4 (FGD B).
Mengatisipasi dua kegiatan itu, Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM membagi personilnya untuk memback up. Kristina Dewi, A.Md.Keb dan Candra Hernawan, S.Kom mendampingi kegiatan ToT, sedangkan Nur Ani Sahara, S.Kep,Ners dan Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners mendampingi kegiatan FGD.
Pada FGD A yang dimoderatori oleh dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc, Sp.DLP ini diikuti oleh perwakilan dari Desa Karangduren, Desa Kendalpayak, Kelurahan Kepanjen, dan Kelurahan Cepokomulyo, staf PTM Dinkes Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners serta dokter dari berbagai bidang spesialisasi dan apoteker.
|
FGD permasalahan kesehatan desa di Ruang Anusapati Lt. 2 Pemkab Malang |
Sementara itu, pada FGD B yang dimoderatori dr. Devita dihadiri oleh perwakilan desa dari Majangtengah, Mendalanwangi, Sidorahayu, dan Sepanjang, staf PTM Dinkes Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners serta dokter dari berbagai bidang spesialisasi dan apoteker.
Usai FGD, peserta kembali gabung di Pendopo lagi untuk menyaksikan Penyematan Pemenang Duta Jantung dan Pembuluh Darah Periode 2022-2023, pemutaran video HUT PRKI dan pembagian doorprize.
Dalam pembagian doorprize, hadiah terbanyak diterima oleh kader SMARThealth Desa Kendalpayak dan hadiah utama berupa kompor gas diperoleh kader SMARThealth Istinah asal Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi. *** [191122]
Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo