Tampilkan postingan dengan label Puskesmas Pamotan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puskesmas Pamotan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 20 Januari 2023

Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat Tentang COVID-19 di Kabupaten Malang

Selang sebulan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA Untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang kembali menggelar Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kalau pada sosialisasi dulu, pelatihan difokuskan untuk empat desa intervensi (Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng) di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, hari Jumat (20/01/2023) ini, pelatihan ditujukan bagi empat desa kontrol di Grand Miami Hotel yang terletak di Jalan Jatirejoyoso No. 1 Dusun Dawuhan RT 01 RW 01 Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan ini dihadiri Tim RISPRO DIPi AREEMA Universitas Brawijaya (UB), Tim SMARThealth UB, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), jajaran Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), Pengelola Program Surveilans dan PTM Keswa Puskesmas Turen dan Pamotan serta perawat dan para kader kesehatan dari empat desa kontrol, yaitu Talangsuko, Kemulan, Talok, dan Rembun.

Usai pembukaan, seluruh peserta pelatihan melakukan foto bersama di Grand Miami Ballroom

Desa Talangsuko, Kemulan, dan Talok masuk wilayah Kecamatan Turen, sedangkan Desa Rembun ikut Kecamatan Dampit tapi masuk wilayah kerja Puskesmas Pamotan. Setiap desa mengirimkan 20 kader kesehatannya dalam pelatihan ini, ditambah seorang perawat desa yang mendampinginya.

Tujuan pelatihan ini adalah melatih kader kesehatan untuk melakukan pengumpulan data dalam survei pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di empat desa kontrol tersebut.

Acara ini dimulai pada pukul 08.49 WIB dengan diawali Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.ST., M.Pd., staf PTM dan Keswa Dinkes, mengucapkan selamat datang kepda semua undangan yang hadir, dan sekaligus membacakan susunan acaranya.

Team Leader SMARThealth UB didampingi Sub Koordinator Substansi Surveilans dan PTM Keswa, memberikan arahan kepada peserta pelatihan 

Setelah itu diisi dengan pembukaan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) yang sedang ada pertemuan dengan Bupati Malang.

Usai pembukaan, dilanjutkan dengan arahan dari Ketua Tim RISPRO DIPi AREEMA yang sekaligus juga merupakan Team Leader SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP., M.Si., MPA, Ph.D. Dalam arahannya itu, Sujarwoto mengatakan bahwa pelatihan ini dilandasi rasa ingin tahu mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang. “Siap-siap itu lebih bagus daripada tidak siap,” kata Sujarwoto.

Sehabis itu, seluruh peserta berfoto bersama dan disambung dengan berdoa sesuai keyakinan masing-masing yang dipandu MC. Baru kemudian dilanjutkan dengan pretest Peran Kader Dalam Pencegahan COVID-19.

Pukul 09.21 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi 1 yang disampaikan oleh Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Sujatno, S.T. Dalam materinya itu, Sujatno menyampaikan tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kemudian materi 2 diisi oleh Sub Koordinator PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan itu, Paulus berusaha melakukan review program SMARThealth yang telah berjalan hingga saat ini dengan fokus pada Program Posbindu SMARThealth sebagai Upaya Pengendalian Pencegahan Kesakitan dan Kematian Akibat Komorbid PTM Kasus COVID-19 di Kabupaten Malang Tahun 2022.

Pukul 10.52 WIB peserta pelatihan melakukan relaksasi dengan senam peregangan milik Puskesmas Turen. Dalam senam peregangan itu, dipandu Pengelola Program PTM Puskesmas Turen, Dita Trisnaningtyas, S.Kep.Ners, yang didampingi oleh perawat desa dari Talangsuko, Kemulan, dan Talok.

Suasana pelatihan kader di Grand Miami Ballroom Kepanjen

Usai senam peregangan, acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi 3 oleh Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners. Dalam presentasinya, Nur Ani menguraikan perihal Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Malang.

Sekitar 25 menit berjalan, peserta laki-laki dipersilakan untuk menunaikan sholat Jumat. Kebetulan dalam pelatihan itu ada peserta laki-lakinya sebanyak tiga orang. Akhrinya peserta laki-laki ditambah dengan panitia meninggalkan Grand Miami Ballroom Lantai 7 untuk menuju ke Masjid Sholahuddin yang berada di Kantor Pajak Kepanjen, yang berada di sebelah utara Grand Miami Hotel selang gedung BPS Kabupaten Malang.

Pada waktu pulang dari masjid, acaranya sedang ishoma (istirahat, sholat, makan). Jadi, mereka tidak melihat Kadinkes Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijono, M.M.Kes memberikan sambutan dalam acara tersebut. Sepulang dari masjid, peserta dan panitia laki-laki langsung membaur untuk makan siang. Untuk peserta disiapkan di Lantai 7, sedangkan untuk panitia berada di lantai 1.

Kadinkes selalu menyempatkan menyalami kader setiap usai memberikan sambutan

Pukul 13.05 WIB semua peserta pelatihan kembali ke Ballroom. Acara diisi dengan quiz dan doorpize. Kurang lebih 55 menit berlangsung, acara kemudian diisi dengan materi 4 dari Tim RISPRO DIPi AREEMA.

Rindi Ardika Melsalasa Sahputri, M.M menjelaskan Petunjuk Pelaksanaan Survei Lapangan dengan membahas kuisioner Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang, dan penulis kebagian menerangkan Pemilihan Responden dalam pelaksanaan survei tersebut.

Pukul 14.48 WIB dilakukan quiz permainan lagi untuk seluruh peserta pelatihan dengan membagikan doorprize. Sekitar seperempat jam, rangkaian acara dalam pelatihan itu selesai sudah. Penutupan dilakukan oleh  Kepala P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes pada pukul 15.16 WIB. *** [200123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 23 Desember 2022

Giat Posbindu PTM Di Selatan Gunung Aglik Jambangan

Pagi itu, Jumat (23/12/2022), cuaca sangat cerah. Dengan berkendara motor Honda REVO hitam keluaran 2015, perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) melaju dari Kepanjen menuju Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, yang berjarak sekitar 25 kilometer, untuk menghadiri giat Posbindu PTM.

Giat Posbindu PTM ini, bertempat di rumah Ketua RT 01 RW 01 yang beralamat di Jalan Kauman, Dusun Jegong, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasinya berada di selatan Gunung Aglik.

Untuk mencapai lokasi giat Posbindu itu, perwakilan Tim SMARThealth UB lewat Desa Pojok, tetangga Desa Jambangan bagian selatan. Kelokan demi kelokan ala perbukitan, dan hamparan persawahan nan eksotik memanjakan mata di sepanjang perjalanan.

Mendekati Dusun Jegong, terlihat hiruk pikuk aktivitas panen yang dilakukan para petani setempat. Dalam keberangkatannya, perwakilan Tim SMARThealth UB melintasi lereng sisi barat Gunung Aglik, dan pulangnya mencari jalan lain yang membelah hamparan persawahan, yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan Sawah Rojo, yang kerap menjadi ajang selfie karena keelokan hamparan sawahnya tersebut dengan pemandangan Gunung Aglik (± 473 m).

Penanggung jawab PTM Puskesmas Pamotan bantu cek kadar gula

Dusun Jegong terbilang sebagai dusun yang terkecil dan penduduknya tidak sebanyak di dusun lain, seperti Krajan, Sumbersari maupun Grangsil. Kendati kecil, sebagian masyarakat di dusun ini adalah memiliki banyak usaha mikro kecil (UMKM) serta potensi wisata Sawah Rojo.

Acara giat Posbindu PTM ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Bertempat di garasi Ketua RT 01 RW 01, aktivitas layanan dan pemeriksaan kesehatan dijalankan. Warga pun berdatangan untuk terlibat dalam giat Posbindu PTM.

Lima kader SMARThealth dengan berseragam batik motif parang yang dihiasi bunga dan dedaunan, menyambut setiap warga yang hadir. Kelima kader SMARThealth tersebut berbagi peran dalam pelaksanaan giat Posbindu PTM.

Sesuai alur pemeriksaan, warga akan menuju meja registrasi terlebih dahulu. Di meja itu ada kader SMARThealth Nanda Mustika Wati yang akan mendaftar warga untuk ikut skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Seorang nenek yang didampingi keluarganya datang ke Posbindu PTM 

Usai mendaftar dan mengisi daftar hadir, warga akan disambut oleh kader SMARThealth Budi Rahayu yang akan memberikan layanan pengukuran antropometri seperti berat/tinggi badan dan lingkar perut. 

Selesai pengukuran antropometri, warga akan bergeser ke sebelah barat. Di situ, warga akan mengikuti skrining faktor risiko PTM di mana warga akan diwawancara dengan instrumen pertanyaan yang ada di dalam Form Skrining Kesehatan Faktor Risiko PTM, oleh kader SMARThealth Eka Dewi Safitri.

Sehabis diwawancara, warga bergeser ke sebelah barat lagi untuk mendapatkan layanan pengukuran tekanan darah oleh kader SMARThealth Enik Setyowati, dan terus dilanjutkan dengan pengecekan kadar gula darah maupun kolestreol.

Petugas yang melayani cek kadar gula darah dan kolesterol adalah perawat Desa Jambangan, Purjiati Yuliastutik, A.Md.Kep, dan penanggung jawab PTM Puskesmas Pamotan, Dian Puryaningtyas, A.Md.Kep.

Baru bekerja, pria ini dijemput kader untuk periksa di Posbindu PTM

Kedua tenaga kesehatan (nakes) itu, selain melakukan pengecekan laborat ringan, juga memberikan konseling dan edukasi kepada warga yang dalam pemeriksaan tersebut, terindikasi memiliki faktor risiko PTM (highrisk), serta meminta warga tersebut untuk mengambil obat di Polindes Dusun Jegong yang baru sebulan ini dibuka, atau Ponkesdes Jambangan.

Acara giat Posbindu PTM ini ditutup pada pukul 11.05 WIB. Kader SMARThealth Istiqomah yang bertugas melakukan pencatatan dan rekapan, mencatat ada 33 orang yang hadir dalam giat Posbindu PTM, yang terdiri dari 6 laki-laki dan 27 perempuan.

Dari 33 orang yang mengikuti skrining faktor risiko PTM itu, yang memiliki tensi tinggi ada 9 orang, dan yang mempunyai kadar gula darah tinggi ada 3 orang. Selesai rekapitulasi, perwakilan Tim SMARThealth UB pun berpamitan dan akan melanjutkan langkah menuju ke Sananrejo guna menghadiri giat Posbindu PTM yang akan menyasar para jamaah Jumatan.

Namun sesampainya di Jalan Kauman, Dusun Bokor, Desa Pagedangan, Kecamatan Turen, terdengarlah kumandang adzan Jumat, sehingga perjalanan dihentikan di Masjid Al-Huda, dekat Madrasah Ibtidaiyah An-Nur, sehingga akhirnya tidak bisa mengejar giat Posbindu PTM di Sananrejo. *** [231222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 16 Desember 2022

Giat Posbindu PTM Majangtengah Jaring Jamaah Suling Bersama Camat Dampit

Hujan sejak dini hari hingga pagi di hari Jumat (16/12/2022), tak menyurutkan semangat tenaga kesehatan (nakes) dari Desa Majangtengan dan Puskesmas Pamotan serta kader SMARThealth berpartisipasi pada acara Subuh Keliling (Suling) bersama Camat Dampit, Kepala Desa se-Kecamatan Dampit dan Forkopincam Dampit.

Agenda Suling berjamaah ini merupakan program Bupati Malang yang dilaksanakan secara rutin dan juga dilaksanakan di tingkat kecamatan maupun desa. Selain untuk memakmurkan masjid, Suling berjamaah ini juga bisa untuk menyerap aspirasi masyarakat secara informal. Suling berjamaah juga bermanfaat bagi kesehatan dan menjalin hubungan kemasyarakatan.

Sambutan Camat Dampat pada acara Subuh Keliling Berjamaah di Masjid Jami' An-Nur Majangtengah

Sejak pukul 03.30 WIB, nakes dan kader SMARThealth sudah berkumpul di Masjid Jami’ An-Nur yang terletak di Kampung Kidul Kali RT 17 RW 02 Dusun Lambang Kuning, Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Letak Masjid Jami’ An-Nur ini berada di lingkungan Yayasan Miftahul Ulum Annur, sebuah lembaga yang berbasis pesantren salaf dan lembaga pendidikan formal dari PAUD, RA (Raudhatul Athfal), MI (Madrasah Ibtidaiyah), MTs (Madrasah Tsanawiyah) hingga MA (Madrasah Aliyah).

Bersama dengan jamaah lain yang jumlahnya mencapai ratusan orang itu, nakes dan kader SMARThealth mengikuti sholat Subuh berjamaah. Setelah selesai, nakes dan kader SMARThealth langsung menyiapkan lapak di serambi depan sisi selatan, dekat tangga menuju lantai dua masjid.

Skrining faktor risiko PTM untuk jamaah perempuan oleh nakes dan kader SMARThealth yang disaksikan Camat Dampit

Sambil mendengarkan sambutan Camat Dampit Abai Saleh, S.Sos., M.M., nakes dan kader SMARThealth langsung memulai giat Posbindu PTM. Pemeriksaan dimulai dari jamaah perempuan (ibu-ibu) dulu, baru disusul oleh jamaah laki-laki (bapak-bapak).

Dalam pemeriksaan itu, baik jamaah perempuan maupun jamaah laki-laki mengikuti alur dalam giat Posbindu PTM pada umumnya. Dimulai dengan melakukan registrasi yang dilayani oleh kader SMARThealth Monica Zayyin.

Usai pendaftaran, jamaah Suling akan menerima layanan pengukuran antropometri. Kader Posyandu Lansia Gini Ratnawati bertugas mengukur berat badan yang berada di depan meja pemeriksaan, dan diteruskan dengan pengukuran tinggi badan maupun lingkar perut oleh kader SMARThealth Siani.

Camat Dampit ikut skrining pada saat giliran pemeriksaan untuk jamaah laki-laki

Sehabis pengukuran antropometri, jamaah akan diukur tekanan darahnya oleh pengelola PTM Puskesmas Pamotan Dian Puryaningtyas, A.Md.Kep., dan terkadang dibantu oleh kader SMARThealth Hariani.

Dari pengukuran tensi, jamaah bergeser ke kanan atau sebelah barat guna menerima layanan pengecekan kadar gula darah maupun kolesterol. Terlihat ada tiga orang yang melakukannya, yaitu kader SMARThealth Hudha Ifiyah, perawat Desa Majangtengah Irma Yunaningtyas, dan bidan Desa Majangtengah Ayu Putri Karindra, A.Md.Keb.

Tampak dalam skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) itu, Camat Abai turut menyaksikan pemeriksaan kesehatan oleh nakes maupun kader SMARThealth. Baik jamaah perempuan maupun laki-laki, Camat Abai mengikutinya, dan bahkan Camat Abai pun ikut skrining tersebut.

Nakes dan kader SMARThealth berpose bersama panitian Suling, takmir masjid, dan perangkat Desa Majangtengah

Lapak pemeriksaan Posbindu PTM ini ditutup pada pukul 06.18 WIB. Kemudian nakes, kader SMARThealth, dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam giat Posbindu PTM di acara Suling itu, dipersilakan panitia dan takmir masjid untuk sarapan yang telah disediakan, yaitu nasi rawon Suling.

Usai sarapan, nakes dan kader SMARThealth beres-beres lapak pemeriksaan. Pada saat itu, perwakilan Tim SMARThealth UB melihat hasil rekapitulasi pemeriksaan. Dalam acara Suling itu, giat Posbindu PTM berhasil melakukan skrining sebanyak 57 orang dengan rincian 26 perempuan dan 31 laki-laki.

Setelah itu, nakes dan kader SMARThealth berpamitan kepada panitia dan takmir masjid serta perangkat Desa Majangtengah. Namun sebelum meninggalkan tempat, mereka melakukan foto bersama terlebih dahulu di serambi depan bagian tengah Masjid Jami’ An-Nur. *** [161222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 20 Oktober 2022

Dalam Satu Gang Ada Dua Giat Pos Pelayanan di Jalan Pasir Desa Rembun

Desa Rembun merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dampit yang masuk wilayah kerja Puskesmas Pamotan. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Pojok, Kecamatan Dampit, sebelah selatan berbatasan dengan Kali Genteng, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

Sedangkan, di sebelah barat berbatasan dengan Desa Gedog Wetan, Kecamatan Turen, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Majangtengan, Kecamatan Dampit. Desa Rembun terdiri atas empat dusun, yakni Rembun, Sentong, Baran, dan Lepur.

Desa dengan kondisi geografis yang memiliki topografi perbukitan ini memiliki luas 474,54 Ha dengan ketinggian 430 meter di atas permukaan laut yang terbelah Jalan Nasional III jurusan Turen-Dampit.

Suasana pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM di rumah Ketua RW 01 Rembun

Hari ini, Kamis (20/10/2022), di sebuah gang berpaving block seukuran mobil pick up yang berada di Jalan Pasir ada dua giat pos pelayanan, yaitu Posyandu Balita dan Posbindu PTM.

Posyandu Balita berada di utara gang, dan Posbindu PTM berada di selatan gang. Kedua pos pelayanan itu saling berhadapan. Posyandu Balita menempati rumah Agus Utomo dan menghadap selatan, sedangkan Posbindu PTM berada di rumah Ketua RW 01 Suwandri yang rumahnya menghadap ke utara.

Baik Posyandu Balita maupun Posbindu PTM, letaknya berada di sebuah gang di Jalan Pasir, Dusun Rembun RT 04 RW 01 Desa Rembun, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Ancer-ancernya berada di belakang Rest Area Dhowo Rembun.

Lokasi giat Posyandu Balita di depan lokasi giat Posbindu PTM

Dua giat pos pelayanan itu berjalan berbarengan waktunya. Yang giat Posyandu Balita dikawal oleh bidan Desa Rembun Ika Ariyanti, A.Md.Keb, sedangkan giat Posbindu PTM digawangi oleh perawat Desa Rembun Tri Minarni, A.Md.Kep.

Dalam pelayanan di Posyandu Balita, ada penimbangan, pengukuran tinggi badan, dan penyuluhan yang yang dilakukan oleh bidan Ika. Terlihat ada empat kader Balita yang bertugas melayani dalam giat Posyandu Balita, yakni Murtasih (pendaftaran), Sugiarti (penimbangan), Sevia Maulana R (pencatatan), dan Henny P (pelayanan). Selain itu, juga terlihat kader Bina Keluarga Balita (BKB) Endang Wahyuni dan kader Pembangunan Manusia (KPM) Erna dan Wiwit.

Sementara itu, dalam giat Posbindu PTM ini digabung dengan Posyandu Lansia mengingat target sasaran dalam giat Posbindu PTM adalah warga yang berumur 15 tahun ke atas. Meja pendaftaran berada di teras dekat pintu masuk. Warga yang akan ikut pemeriksaan dalam Posbindu PTM harus melakukan registrasi dulu di meja tersebut, yang dilayani oleh kader SMARThealth Rina Setyoningsih.

Lokasi giat Posbindu PTM menghadap ke utara, menghadap ke lokasi giat Posyandu Balita

Petugas bagian pendaftaran ini, sangat hafal dengan warga yang berkunjung ke giat Posbindu PTM. Pada saat keliling door to door, ia hafal mana yang sudah diukur kadar gula darahnya maupun yang belum. Jadi, ketika warga yang datang sudah diukur kadar gulanya saat dikunjungi di rumah, maka warga tersebut tinggal periksa kolesterol saja untuk yang bagian laborat ringan.

Dari meja pendaftaran, warga diminta masuk ke dalam rumah Ketua RW 01 untuk mendapatkan layanan pengukuran antropometri. Dalam pengukuran antropometri seperti tinggi/berat badan dan lingkar perut, ada kader yang melakukan pengukuran berdasarkan usianya.

Untuk warga usia produktif akan dilayani oleh kader SMARThealth Herningsih, dan hasilnya pengukurannya dicatat oleh kader SMARThealth Nazila Rahmania. Sedangkan, untuk warga yang berusia lanjut (lansia), pengukurannya dilakukan oleh kader Posyandu Lansia Sulastri, dan hasil pengukurannya ditulis oleh kader Posyandu Lansia Endang Nuryati.

Pengukuran tekanan darah di ruang tamu sisi timur

Baik warga yang berusia produktif maupun lansia, usai pengukuran antropometri akan lanjut ke pengukuran tekanan darah yang dilakukan oleh kader SMARThealth Eny Siswati. Hasil pengukurannya akan dicatat oleh kedua kader tersebut berdasarkan usianya.

Sehabis ditensi, warga akan menuju ke meja perawat yang berada di ruang tamu sisi barat. Di meja itu, ada dua perawat yang melakukan cek laborat ringan. Pengukuran cek gula darah dilakukan oleh perawat Desa Rembun Tri Minarni, A.Md.Kep, dan pengukuran cek kolesterol ditangani oleh penanggung jawab (Pj) PTM Puskesmas Pamotan, Dian Puryaningtyas, A.Md.Kep.

Sambil melakukan cek kadar gula maupun kolesterol, kedua perawat tersebut juga memberikan konseling tentang gaya hidup sehat, dan sekaligus juga memberikan obat kepada orang yang memiliki faktor risiko tinggi (highrisk). Stok obat yang diberikan ada Amlodipine Besilate 10 mg, Metformin 500 mg, Glibenclamide 5 mg, dan Diclofenac Sodium 50 mg.

Pj PTM Puskesmas Pamotan dan perawat Desa Rembun melakukan cek laborat ringan, seperti cek kadar gula darah dan kolesterol

Selesai cek laborat ringan dan konseling, warga akan mendapatkan nagasari, kue tradisional yang terbuat dari adonan tepung beras dan santan yang berisi pisang. Jajan pasar ini dikenal sederhana tetapi aromanya sangat harum karena ditambah dengan daun pandan dan dibungkus daun pisang.

Acara ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dan ditutup pemeriksaannya pada pukul 10.15 WIB ini berhasil terperiksa sebanyak 47 orang dengan rincian 4 laki-laki dan 43 perempuan. Dari total 47 orang itu, mereka yang terindikasi memiliki risiko hipertensi ada 7 orang, diabetes mellitus ada 5 orang, dan kolesterol ada 14 orang. *** [201022]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo




Share:

Kamis, 13 Oktober 2022

Giat Posbindu Desa Majangtengah di Gedung PAUD Babul Ulum Yang Baru

Dulu tanah di pertigaan ini merupakan lahan tanaman tebu. Sejak tahun 2021, lahan tersebut menjadi gedung PAUD Babul Ulum yang baru karena adanya hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Gedung PAUD yang baru terletak di Kampung Bonringin RT 47 RW 07 Dusun Lambang Sari, Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi gedung tersebut berada sebelah barat bekas gedung PAUD Babul Ulum yang lama, atau tenggara Gunung Nyonya.

Pada Kamis (13/10/2022), gedung PAUD itu digunakan untuk giat Posbindu PTM yang berbarengan dengan giat Posyandu Balita. Yang digunakan untuk giat tersebut adalah ruang kelas yang bagian selatan.

Pj PTM Puskesmas Pamotan lakukan cek kadar gula darah dalam giat Posbindu PTM Desa Majangtengah

Acara giat Posbindu dan Posyandu ini dimulai pada pukul 09.00 WIB. Kebetulan pagi itu cuaca cerah, setelah semalaman diguyur hujan. Warga dari arah utara, timur, dan selatan dari Gedung PAUD  mengunjungi giat tersebut.

Yang mempunyai anak balita akan ikut dalam giat Posyandu Balita, sedangkan orang dewasa turut serta dalam giat Posbindu PTM. Ada juga orangtua balita yang terlihat ikut giat Posbindu PTM, dan banyak juga yang langsung pulang usai mengimunisasikan anaknya.

Dalam giat Posyandu, selain melakukan pengukuran tinggi dan berat badan, juga ada imunisasi yang dilakukan oleh bidan Desa Majangtengah Ayu Putri Karindra, A.Md.Keb. Lima kader yang bertugas dalam giat Posyandu Balita teridiri atas Hariani (mengukur tinggi badan), Denik (menulis hasil pengukuran), Anik (mengisi Buku KIA), Ratif Sofiah dan Sumriyah (menimbang).

Gedung PAUD KB Babul Ulum di tengah keasrian alam Majangtengah

Sementara itu, dalam giat Posbindu PTM yang sama-sama lesehan itu juga terlihat aktivitas kader SMARThealth dan perawat Desa Majangtengah serta penanggung jawab (Pj) PTM Puskesmas Pamotan. Dalam giat Posbindu PTM ini, warga akan melakukan registrasi yang dilayani oleh kader Monica Zayyin dengan menyerahkan fotokopi KTP saja.

Setelah itu, warga akan mendapat layanan pengukuran antropometri. Pengukuran tinggi dan berat badan dilakukan oleh kader Siani, dan pengukuran lingkar perut oleh kader Gini Ratnawati. Kedua kader itu juga bergantian mengukurnya.

Usai pengukuran antropometri, warga akan menuju ke kader Hudha Ifiyah untuk diskrining dengan menanyakan riwayat penyakit pada keluarga, riwayat PTM pada diri sendiri, faktor risiko, diagnosa rujukan, dan terapi farmakologi.

Warga berdatangan dari penjuru utara, timur, dan selatan Gedung PAUD KB Babul Ulum Majangtengah

Sehabis diwawancarai perihal faktor risiko, warga akan diukur tekanan darahnya oleh kader Hariani dan perawat  Irma Yunaningtiyas, A.Md.Kep. Hasil pengukurannya akan dituliskan ke dalam Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM, sama dengan hasil pengukuran lainnya.

Kemudian disusul dengan pemeriksaan terakhir, yaitu cek kadar gula darah. Cek kadar gula darah dilakukan oleh Pj PTM Puskesmas Pamotan Dian Puryaningtyas, A.Md.Kep. Setelah mengecek, Pj PTM akan melihat hasil pengukuran lainnya di Kartu Skrining.

Jika warga terindikasi memiliki faktor risiko PTM tinggi (highrisk) maka Pj PTM akan memberikan konseling terhadap warga perihal gaya hidup sehat. Setelah itu, Pj PTM akan memberikan obat kepada warga tersebut. Obat yang diberikan terlihat ada Amlodipine Besilate 10 mg, Metformin 500 mg, Glibenclamide 5 mg, dan Diclofenac Sodium 50 mg.

Suasana giat Posbindu dan Posyandu di Ruang Kelas KB Babul Ulum Majangtengah

Pukul 10.55 WIB acara kedua giat tersebut berakhir sudah. Dari hasil rekapitulasi yang dicatat oleh Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam giat tersebut, berhasil terperiksa sebanyak 32 orang dengan rincian 2 laki-laki dan 30 perempuan.

Sebelum pulang, para petugas giat Posyandu Balita dan Posbindu PTM makan bakso besama. Kebetulan ada tukang bakso yang lewat depan Gedung PAUD Babul Ulum yang baru. *** [131022

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 18 Agustus 2022

Dua Giat Satu Tempat di Dusun Ubalan, Pamotan: Ada BIAN dan Posbindu PTM

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) berkesempatan menghadiri giat Posbindu PTM di Dusun Ubalan pada Kamis (18/08/2022) sehari setelah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Jarak dari Sekretariat SMARThealth di Dilem menuju lokasi adalah 30, 6 kilometer, yang diukur dengan speedometer Honda REVO warna hitam keluaran tahun 2015.

Karena jalanan ramai dengan lalu lalang truk yang angkut tebu, perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam. Kendati demikian, lamanya perjalanan itu terobati dengan pemandangan elok nan asri. Dari sebelah timur Gunung Pecel Pitik, perjalanan mengarah ke utara dari jalan raya Turen-Dampit. 

Meski berkelok-kelok dengan turunan dan tanjakan yang cukup tajam, jalanan beraspal mulus yang kiri kanannya terpasang bendera serta umbul-umbul warna merah putih. Sebuah pemandangan yang lazim di bulan Agustus, sebagai wujud partisipasi warga terhadap Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-77.

Kader Posyandu dan SMARThealth berpose bersama petugas kesehatan

Sementara itu, pada kelokan jembatan miring di Dusun Dawuhan yang mengarah ke Dusun Ubalan, mata akan dimanjakan pemandangan sawah berstruktur terasering dengan dangau di tengahnya. Tanaman nyiur melambai seakan memagari keelokan alam dengan udara yang sedikit dingin.

Dari pertigaan beringin Dusun Ubalan, ambil kanan sekitar 200 meter lalu mengarah ke timur. Mula-mula, jalanan menukik kemudian menanjak. Pas di batas maksimum tanjakan itulah, terlihat keramaian kaum ibu yang membawa anaknya menuju ke Posyandu Melati 10 yang terletak di Dusun Ubalan RT 03 RW 15 Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Ancer-ancernya berada di sebelah utara pertigaan yang ada gazebonya.

Di rumah Bu Suci – nama panggilan kader Posyandu Suciwidayati, giat itu berlangsung. Dalam satu rumah itu ternyata ada dua giat sekaligus, yaitu Posyandu Balita yang di dalamnya terselip sweeping BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional), dan Posbindu PTM yang digerakkan oleh kader SMARThealth.

Pendaftaran dalam giat Posbindu PTM di Dusun Ubalan, Pamotan

Sementara itu, untuk petugas kesehatannya dari Ponkesdes Pamotan paginya bertugas sweeping BIAN di Posyandu Melati 11 terlebih dahulu. Baru pada pukul 09.30 WIB bergabung dalam giat di Posyandu Melati 10.

Target sasaran dalam giat di Posyandu Melati 10 adalah balita, sedangkan untuk orangtuanya atau pendamping balita disasar oleh petugas Posbindu PTM dalam skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) kategori usia produktif.

Alur pemeriksaannya akan bermula dari giat Posyandu dulu baru diteruskan dengan pemeriksaan deteksi dini faktor risiko PTM di giat Posbindu PTM. Hanya saja untuk warga lansia, mereka akan langsung menuju meja pemeriksaan Posbindu PTM.

Kader SMARThealth sedang mengukur lingkar perut warga

Dalam giat Posyandu, terdapat lima meja yang harus dilalui oleh balita, yaitu pendaftaran, penimbangan, pencatatan KMS, penyuluhan kesehatan, dan pelayanan imunisasi (sweeping BIAN maupun imunisasi dasar).

Kader Posyandu yang bertugas terdiri dari Ruth Indah Wati, Nanik Yuliati, Yuli Indra Wati, dan Suciwidayati. Sedangkan, dua petugas kesehatan desa yang melayani sweeping BIAN maupun imunisasi dasar adalah bidan Efa Rinita, A.Md. Keb, dan perawat Ratnawati Rahman, S.Kep. Ners.

Usai mengikuti giat Posyandu, orangtua atau pendamping balita akan menuju pemeriksaan dalam Posbindu PTM.  Terlihat ada tiga buah meja dalam pelaksanaan skrining faktor risiko PTM. Meja 1 ada di depan rumah, sebelah timur pintu masuk utama rumah.

Tim SMARThealth UB menyaksikan PP PTM Puskesmas Pamotan mengecek gula darah warga yang juga menjadi kader Posyandu Balita

Meja 1 ini digunakan untuk dua layanan, yaitu pendaftaran dan skrining. Bagian pendaftaran dilayani oleh kader SMARThealth Etty Handayani, dan bagian skrining diisi oleh Nunuk Widiawati. Namun kemudian kader SMARThealth Nunuk Widiawati pindah ke meja samping perawat. Karena kader SMARThealth yang bertugas melakukan pencatatan hasil pengecekan gula darah/kolesterol izin pulang karena ada urusan mendesak.

Kemudian meja 2 berada di sisi selatan pintu masuk rumah. Meja memanjang dari utara ke selatan itu difungsikan untuk pengukuran antropometri dan tekanan darah. Pengukuran antropometri, seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut dilakukan oleh kader SMARThealth Indah Kuswati. Sedangkan, pengukuran tekanan darah selesai pengukuran antropometri, dijalankan oleh kader SMARThealth Ari Erfina.

Lalu meja 3, lokasinya berada di ruang tengah rumah Bu Suci. Sama halnya dengan meja 1 dan 2, meja 3 ini juga digunakan untuk dua layanan, yaitu pengecekan kadar gula darah/kolesterol dan pencatatan hasil pengukuran sekaligus melakukan input data dengan memakai aplikasi eKader.

Bidan dan perawat desa Pamotan lakukan imunisasi dalam rangka menuntaskan BIAN di Dusun Ubalan, Pamotan

Petugas yang melakukan pengecekan gula darah/kolesterol adalah pemegang program PTM (PP PTM) Puskesmas Pamotan, Puryaningtyas A.Md.Kep, dan yang melakukan pencatatan maupun input data eKader dilaksanakan oleh kader SMARThealth Nunuk Widiawati. Dalam input data, hanya dua handphone yang bisa digunakan. Yang tiga lainnya muyer-muyer saja.

Selain memberikan layanan pengecekan gula darah maupun kolesterol, perawat Puryaningtyas juga bertindak memberikan konseling dan edukasi kepada warga yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) PTM.

Layanan giat Posyandu Balita dan Posbindu PTM ditutup pada pukul 11.38 WIB. Kemudian dilakukan rekapitulasi dari dua giat tersebut. Pada giat Posyandu Balita berhasil dilakukan sweeping BIAN sebanyak 18 anak. Sweeping BIAN ini dilakukan untuk menyasar anak yang pada waktu pemeriksaan sebelumnya tidak bisa datang.

Posyandu Melati 10 dan Posbindu PTM jalan bareng di rumah kader Posyandu Balita, tepat di kulminasi tanjakan yang cukup tinggi

Kemudian pada giat Posbindu PTM berhasil dilakukan pemeriksaan deteksi dini faktor risiko PTM sebanyak 23 orang dengan rincian 4 laki-laki dan 19 perempuan. Setelah itu semua kader melakukan beres-beres meja, dan diteruskan dengan makan siang bersama yang telah disiapkan oleh Bu Suci secara lesehan di ruang tamu.

Tim SMARThealth UB juga diajak makan bareng dengan kader. Menunya ada nasi putih, sayur sop, ayam kecap, botok luntas, tahu/tempe goreng, sambal kecap, dan kerupuk. Minumannya ada teh dengan menuangkan sendiri.

Usai makan bersama, acara dilanjutkan dengan foto bersama antara petugas kesehatan dan kader Posyandu maupun SMARThealth di depan rumah Bu Suci. Tepat pukul 12.10 WIB, semua yang bertugas dalam giat Posyandu Balita dan Posbindu PTM serta Tim SMARThealth UB berpamitan. *** [180822]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Senin, 31 Januari 2022

Giat Perdana Posbindu SMARThealth Desa Sumbersuko

Setelah 3 bulan lebih 10 hari mengikuti Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth di Gedung Serbaguna Desa Pojok, kader SMARThealth Desa Sumbersuko bersama Ponkesdes menyelenggarakan giat perdana Posbindu SMARThealth yang digelar di Gedung Ponkesdes yang berada di lingkungan Balai Desa Sumbersuko yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani No. 1 Dusun Sumbersuko RT 01 RW 01 Desa Sumbersuko, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Senin (31/01/2022).

Desa Sumbersuko berbatasan dengan Kelurahan Dampit di sebelah utara, Kecamatan Sumbermanjing Wetan di sebelah selatan, Desa Srimulyo/Bumirejo di sebelah timur, dan Desa Majangtengah di sebelah barat.

Sosialisasi Posbindu SMARThealth dalam Pertemuan Rutin PKK Desa Sumbersuko, Kecamatan Dampit

Desa yang memiliki luas tanah 1.007,5 hektar ini berada di ketinggian 45 meter di atas permukaan laut. Bentangan wilayah yang didominasi dataran rendah ini dikelilingi oleh kontur tanah berbukit-bukit maupun pegunungan.

Jarak ke Puskesmas Dampit sekitar 4,3 kilometer dan ke Puskesmas Pamotan sekitar 6,7 kilometer. Namun demikian, Desa Sumbersuko ini masuk wilayah kerja Puskesmas Pamotan. Perlu diketahui bahwa dalam wilayah Kecamatan Dampit ini memiliki dua Puskesmas, yaitu Dampit dan Pamotan.

Giat Posbindu SMARThealth di serambi Ponkesdes dan Gedung Pertemuan PKK Desa Sumbersuko

Giat Posbindu SMARThealth untuk pertama kalinya itu dimulai pada pukul 09.40 WIB. Penyelenggaraannya bersamaan dengan adanya pertemuan rutin PKK di Pendopo Balai Desa Sumbersuko.

Sesuai dengan target undangan yang telah dikomunikasikan sebelumnya dengan Tim Penggerak PKK (TP PKK), maka sasaran pemeriksaan skrining kesehatan warga difokuskan kepada anggota kader PKK yang menghadiri pertemuan tersebut.

Meja registrasi oleh kader SMARThealth Desa Sumbersuko

TP PKK membolehkan kadernya untuk melakukan skrining dalam giat Posbindu SMARThealth secara bergiliran. Di samping agar tidak berjubel, juga agar supaya dua kegiatan berjalan secara berbarengan dalam waktu yang bersamaan.

Para kader PKK tersebut secara bergantian melakukan pendaftaran kepada kader SMARThealth yang bertugas melayani registrasi, yaitu Ani Sriwayanti dan Sulistiani. Dalam registrasi itu, kader PKK selain mengisi buku daftar hadir juga akan diberi Form Skrining Kesehatan Faktor Risiko PTM yang biodatanya telah dituliskan oleh kader SMARThealth.

Perawat Desa Sumbersuko dan penanggung jawab PTM Puskesmas Pamotan beri pemeriksaan dan konsultasi

Setelah itu, kader PKK akan ditimbang berat badannya oleh kader SMARThealth Marsini, dan diteruskan dengan pengukuran tinggi badan maupun lingkar perut oleh kader SMARThealth Tutik Handayani. Hasil dari pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar perut akan dicatat oleh kader SMARThealth Marsini ke dalam buku tulis terlebih dahulu.

Hasil penulisan ini kemudian dilaporkan kepada kader SMARThealth Erni Trisnawati yang bertugas melakukan rekap ke dalam form register PTM Puskesmas Pamotan. Sementara itu, kader PKK lanjut menuju ke meja di mana ada dua perawat yang bertugas di situ, yaitu perawat Desa Sumbersuko Bachtiar Akbar Putra, A.Md. Kep., dan penanggung jawab PTM Puskesmas Pamotan Ratnawati Rahman, S.Kep. Ners.

Lima SMARThealth Kit Kader SMARThealth Desa Sumbersuko

Kedua perawat tersebut akan melakukan skrining faktor risiko PTM dan melakukan pengecekan tekanan darah serta gula darah. Perawat Bachtiar yang melakukan pengukuran tensi dan cek gula darah, sedangkan perawat Ratnawati bertindak melakukan skrining faktor risiko PTM sembari melakukan konsultasi.

Setelah selesai dari meja perawat, kader PKK kembali ke pertemuan rutin PKK sambil memberi tahu kader yang lainnya untuk bergantian periksa. Di sela-sela pemeriksaan itu, staf PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Gatot Sujono, S.St., M.Pd., diberi kesempatan untuk melakukan sosialisasi giat Posbindu SMARThealth dalam pertemuan rutin PKK.

Struktur Organisasi Ponkesdes Desa Sumbersuko

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir bersamanya, turut mendampingi dalam sosialisasi tersebut bersama bidan Desa Sumbersuko Ernawati, A.Md. Keb. Selain itu juga ada Ketua TP PKK Ngatemi.

Dalam sosialisasi itu, Gatot Sujono menekankan pentingnya untuk melakukan cek rutin kesehatan di Posbindu SMARThealth agar supaya bisa terdeteksi faktor risiko PTM yang menyertainya. Dengan melakukan cek rutin, tindakan dini pencegahan bisa dilakukan dengan mudah dan murah.

Sampai pukul 12.55 WIB di akhir giat Posbindu SMARThealth, berhasil dilakukan skrining kesehatan faktor risiko PTM terhadap kader PKK dan pamong desa sejumlah 65 orang dengan rincian 10 orang laki-laki dan 55 orang perempuan. Usai melakukan rekap tersebut, staf PTM dan Tim SMARThealth UB berpamitan untuk kembali ke Kepanjen yang berjarak sekitar 32,3 kilometer dengan berkendara motor masing-masing. *** [310122]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 21 Oktober 2021

Puskesmas Pamotan Langsungkan Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth Tahun 2021 di Gedung Serbaguna Desa Pojok

Selang 6 hari selenggarakan advokasi SMARThealth di Rumah Makan Chicken Pingsaw Dampit, Puskesmas Pamotan mengadakan pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan kapasitas kader SMARThealth di tahun 2021.

Acara ini berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Pojok yang beralamatkan di Jalan Kantor Desa No. 35 RT 06 RW 01 Desa Pojok, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (21/10).

Pemaparan Materi 1: Posbindu SMARThealth

Pelatihan ini diikuti oleh 30 kader kesehatan dan perawat yang berasal dari 6 desa di wilayah kerja Puskesmas Pamotan, yaitu Pamotan, Sumbersuko, Majangtengah, Rembun, Pojok, dan Jambangan. Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatannya dalam peningkatan kapasitas kader SMARThealth.

Acara dimulai setelah mobil Kijang Innova berplat merah N 547 DP memasuki halaman Gedung Serbaguna yang tepat berada di sebelah timur Balai Desa Pojok, yang tak jauh dari Kolam Pemancingan Pojok Indah “Kenta”.

Sambutan Camat Dampit

Mobil itu berisi perlengkapan alat-alat kesehatan dan rombongan Seksi PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang bakal menjadi narasumber, serta perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Setelah memasuki gedung, narasumber meminta kepada semua kader kesehatan untuk mengumpulkan handphonenya yang tidak berhasil melakukan instal. Handphone tersebut akan diinstal oleh narasumber 2 dan 3 serta dibantu mahasiswi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang magang di Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang.

Camat Dampit meninggalkan tempat, diantar Kepala Puskesmas keluar gedung

Pukul 08.49 WIB Kepala UPT Puskesmas Pamotan drg. Putri Lestari maju ke depan untuk menginformasikan bahwa acara pertemuan ini akan diisi materi dulu sambil menanti kedatangan Camat Dampit yang akan memberi sambutan dan sekaligus membuka pelatihan ini.

Materi pertama disampaikan oleh Gatot Sujono, S.St., M.Pd., staf PTM dan Keswa sekaligus pemegang wilayah Puskesmas Pamotan, dengan judul “Posbindu SMARThealth”. Namun baru menerangkan penyebab utama beban penyakit, penyakit jantung di Indonesia, dan proporsi kasus PTM di Kabupaten Malang, Camat Dampit hadir.

Senam peregangan dengan lagu Syantik

Akhirnya, waktu diserahkan kepada Camat Dampit Abai Saleh, S.Sos., M.M. untuk memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Camat Dampit mengatakan bahwa kemarin Puskesmas Pamotan sudah menginisiasi pertemuan lintas sektor untuk advokasi SMARThealth, dan hari ini menuju ke pemahaman yang lebih mendalam mengenai menjadi kader SMARThealth.

“Barangsiapa membantu programnya pemerintah agar masyarakat sehat, maka kader akan masuk surga”, demikian seloroh Camat Dampit. 

Pemateri kedua memberi contoh cara menggunakan glucose meter

Lebih lanjut, Camat Dampit mengatakan bahwa uangnya mungkin tidak seberapa besar tapi pahalanya luar biasa. Tepuk tangan pun membahana di dalam gedung tersebut.

Sebelum meninggalkan tempat, Camat Dampit berjanji akan meminta keenam desa di wilayah kerja Puskesmas Pamotan berkenan menganggarkan untuk Posbindu SMARThealth. Kembali terdengar riuh tepuk tangan peserta pelatihan.

Perawat desa sedang mengajari kader SMARThealth melakukan pengukuran kesehatan

Usai Camat Dampit meninggalkan gedung, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama. Gatot Sujono meneruskan penjelasannya dalam materi pertama itu, antara lain: pandemi COVID-19, beban masalah PTM, PTM sebagai prioritas, kebijakan Posbindu, apa Posbindu PTM itu, Pandu PTM, peningkatan gaya hidup sehat dengan perilaku CERDIK, prosedur pelayanan SMARThealth, pelatihan tenaga kesehatan, promkes, pengobatan, kunjungan ulang, apa saja keunggulan SMARThealth, road map pengembangan SMARThealth, regulasi, hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes.

Pukul 10.14 WIB pemaparan materi pertama selesai, dan peserta pelatihan dipersilakan untuk istirahat sejenak sambil menyantap snack yang telah dibagikan. Kemudian diteruskan dengan senam peregangan dengan mengambil lagu Syantik dari Youtube.

Tim SMARThealth melihat perawat desa mengajari kader

Pukul 10.22 WIB Kepala Puskesmas Pamotan izin untuk meninggalkan tempat karena ada tugas untuk melakukan monitor vaksinasi di desa yang menyelenggarakan. Acara pun kemudian disambung dengan pemaparan materi kedua yang disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners., staf PTM Dinkes.

Bastamil mengajarkan “Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM” yang diawali dengan pemahaman pengertian/konsep terlebih dahulu, baru kemudian disusul dengan praktek melakukan pengukuran kesehatan, seperti tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah dan cek gula darah.

Mahasiswi magang bantu penggunaan aplikasi eKader

Dalam praktek, Bastamil meminta kepada perawat desanya untuk mendampingi kadernya masing-masing. Smentara, kader SMARThealth dari Majangtengah disebar dalam kelompok kader dari desa lainnya agar turut membantu menularkan pengalamannya dalam melakukan pengukuran kesehatan tersebut.

Selesai praktek pengukuran, acara diteruskan dengan pemaparan materi ketiga yang disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom, staf IT Seksi PTM Dinkes. Dalam paparannya, Candra menjelaskan bagaimana melakukan instalasi aplikasi eKader dan kemudian dilanjutkan dengan menerangkan cara menggunakan aplikasi eKader untuk melakukan skrining Faktor Risiko PTM.

Pemateri ketiga mengajari aplikasi kepada perawat desa

Setelah itu, para kader diminta untuk mempraktekkan cara melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader yang telah terinstal di dalam handphonenya masing-masing. Dalam pelatihan ini, ada handphone milik kader Pamotan yang tidak bisa terinstal karena RAM (random-access memory) tidak mencukupi.

Usai praktek, kemudian Candra memperlihatkan hasil inputan kader yang sukses pasti akan masuk secara langsung ke ePuskesmas. Yang bisa melihat hanyalah petugas kesehatan di desa. Jadi, jika kader SMARThealth lupa sudah berapa yang diinput, harus bertanya kepada perawat desa.

Selain itu, juga diajarkan oleh Candra perihal penggunaan aplikasi tenaga kesehatan. Setiap yang diinput kader pasti akan masuk ke dalam aplikasinya tenaga kesehatannya. Tujuannya agar tenaga kesehatan bisa menindaklanjuti hasil skrining yang dilakukan oleh kader SMARThealth. Setiap yang ditindaklanjuti, akan menghasilkan SPM usia produktif untuk PTM hipertensi dan diabetes.

Pukul 12.50 WIB materi ketiga selesai. Lalu, Gatot Sujono memberikan closing statement. Dalam closing statement, Gatot Sujono mengatakan bahwa kita tidak berhenti di sini tapi harus segera action. Bisa terlibat dalam vaksinasi atau menggelar Posbindu SMARThealth di setiap dusun yang ada di desanya masing-masing. “Orang yang baik adalah orang yang bisa memberi manfaat kepada orang lain”. *** [211021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 15 Oktober 2021

Puskesmas Pamotan Selenggarakan Advokasi SMARThealth di Rumah Makan Chicken Pingsaw Dampit

Jumat (15/10) pagi itu cuaca cerah. Sebuah mobil Kijang Innova lama keluar dari halaman Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menuju ke arah Dampit. Di dalam mobil itu, ada 2 orang dari Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes dan seorang perwakilan dari Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Dua orang dari Seksi PTM dan Keswa itu adalah Kepala Seksi Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dan penanggung jawab replikasi SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Pamotan, Gatot Sujono, S.St., M.Pd.

Sambutan Kepala UPT Puskesmas Pamotan, Kecamatan Dampit

Kedatangan mereka ke sana dalam rangka memenuhi undangan sebagai narasumber dalam acara Advokasi SMARThealth Lintas Sektor yang diselenggarakan Puskesmas Pamotan di Rumah Makan Chicken Pingsaw yang beralamatkan di Jalan Simpang Ngurawan (Depan KUA) Dampit Wetan RT 07 RW 06 Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Pertemuan lintas sektor ini mengundang 30 orang, yang terdiri atas Camat Dampit, Ketua TP-PKK Kecamatan, Kapolsek, Danramil, Diknas, KUA, PPAI, dan perwakilan dari 6 desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pamotan. Keenam desa tersebut adalah Pamotan, Sumbersuko, Majangtengah, Rembun, Pojok, dan Jambangan.

Peserta Pertemuan Lintas Sektor di Rumah Makan Chicken Pingsaw Dampit

Masing-masing desa menghadirkan 3 orang, yaitu Kepala Desa, Ketua TP-PKK Desa, dan perwakilan kader kesehatan yang bakal ditingkatkan menjadi kader SMARThealth pada tanggal 21 Oktober mendatang.

Tamu undangan yang hadir akan dipersilakan menaiki tangga menuju ke Ruang Pertemuan Rumah Makan Chicken Pingsaw yang berada di lantai 2. Di depan tangga telah ada Dwi Arta Cahyono Putra, S.E., dan Sri Sukanti, A.Md. Kep. yang melakukan registrasi kepada para hadirin, dan kemudian dipersilakan menempati tempat duduk yang telah disediakan.

Pemateri 1 dari Puskesmas Pamotan Kecamatan Dampit

Acara pertemuan lintas sektor ini dimulai pada pukul 08.50 WIB. Mengawali acara, Master of Ceremony (MC) Masrifatus Snaswianing Tyas, A.Md. Gz mengucapkan selamat datang kepada seluruh tamu undangan yang hadir, dan terus dilanjutkan dengan membacakan agenda pertemuan ini.

Setelah itu disambung dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh penanggung jawab PTM Puskesmas Pamotan, Ratnawati Rahman, S.Kep.Ners dengan hitungan 4/4. Artinya, saat dirigen memulai dengan menyanyikan “… Hiduplah Indonesia Raya” disusul dengan hitungan 1-2-3, dan awal masuk lagu jatuh pada ketukan ke-4.

Sambutan dan arahan dari Camat Dampit Abai Saleh, S.Sos., M.M.

Setelah itu, acara diisi dengan sambutan dari Kepala UPT Puskesmas Pamotan drg. Putri Lestari. Dalam sambutannya, Kepala Puskesmas (Kapus) mengatakan bahwa pertemuan ini terkait dengan vaksinasi dan rencana peningkatan kapasitas kader SMARThealth.

Menurut Kapus, capaian vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas Pamotan yang paling sedikit sudah mencapai 51% dan yang tertinggi dicapai oleh Desa Pojok. Berkat Deklarasi 100% vaksinasi di Desa Pojok, mengilhami desa yang lainnya. Tepuk tangan pun mengiringi pernyataan Kapus ini.

Peserta pertemuan yang berada di sisi timur ruang pertemuan

Usai sambutan Kapus, MC mempersilakan kepada Siswoko, S.Kep.Ners dari Puskesmas Pamotan untuk memandu jalannya (moderator) pertemuan lintas sektor ini. Dalam pertemuan ini menghadirkan dua pemateri, yaitu dr. Elliya Rosyida dari Puskesmas Pamotan dan Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dari Dinkes Kabupaten Malang.

Pemateri 1 disampaikan oleh dr. Elliya Rosyida dengan paparannya yang berjudul “Mengenal lebih dekat vaksin AstraZeneca dan Pfizer”. Dalam paparannya itu, dr. Elliya menjelaskan perihal evaluasi vaksin dan vaksin baru.

Pemateri 2 dari Dinkes Kabupaten Malang

Dr. Elliya memulai dengan rekapitulasi dan presentase jumlah total penduduk yang sudah divaksin dan belum divaksin di wilayah kerja Puskesmas Pamotan, pengertian vaksin, jenis vaksin COVID-19, bagaimana sediaan produk, bagaimana efikasi vaksin, siapa saja yang boleh divaksin, vaksinasi pada kelompok, informasi KIPI secara umum, informasi keamanan dan KIPI, miokarditis dan pericarditis, serta penyimpanan dan pengelolaan vial vaksin.

Selesai materi 1, dibuka tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Setelah tanya jawab, dilanjutkan dengan sambutan dan arahan dari Camat Dampit Abai Saleh, S.Sos., M.M. Pada kesempatan itu, Camat Dampit memberikan apresiasi kepada desa yang telah melakukan vaksinasi lebih dari 80% dan akan memantau desa yang capaiannya masih 51%. Camat Dampit akan turun lapangan untuk menangani kendala yang capaiannya masih sedikit kendati sudah di atas 50%.

Tim SMARThealth UB menyimak dengan seksama

Dengan gayanya yang khas, Camat pun berseloroh untuk memperkenalkan kepada masyarakat di 6 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pamotan. Hal ini wajar karena Camat Dampit yang baru ini merupakan pindahan dari Kecamatan Kepanjen.

Di sela-sela itu, Camat Abai juga sempat bercanda dengan melontarkan pertanyaan kepada para hadirin. “Siapa yang tahu ukuran sepatu saya?”

Kebetulan, perawat Desa Pojok yang turut hadir bisa menjawab ukuran sepatunya Pak Camat tersebut, yaitu 45. Kontan, perawat Desa Pojok Putri Ayu Dyah mendapat uang Rp 100 ribu yang dikeluarkan dari dompet kulit Camat Dampit.

Camat Dampit dan Kepala Puskesmas Pamotan

Selain itu, Camat Abai Saleh juga mengimbau kepada 6 kepala desa yang diundang dalam pertemuan lintas sektor ini untuk mengalokasikan anggaran untuk mendukung program inovasi layanan kesehatan SMARThealth ini. Kebetulan Camat Abai paham betul mengenai program SMARThealth. Karena sewaktu masih menjabat Camat Kepanjen, beliau tidak segan mengunjungi kegiatan kader SMARThealth di Kepanjen.

Pukul 09.45 WIB, moderator mempersilakan pemateri 2 Paulus Gatot Kusharyanto untuk menyampaikan paparannya dengan judul “Sosialisasi Perbup Program SMARThealth Nomor 31 Tahun 2021 di Kabupaten Malang.”

Lantai bawah Rumah Makan Chicken Pingsaw Dampit

Paulus Gatot mengawalinya dengan memutar video tentang implementasi program SMARThealth di Kelurahan Kepanjen. Di dalamnya juga ada pidato Camat Abai Saleh mengenai pelaksanaan program SMARThealth di Kelurahan Kepanjen.

Bagi Paulus Gatot, kader itu biasa tetapi berharga di hadapan Tuhan dan negara. Karena tugas mulia mereka dalam membantu masyarakat agar tetap sehat. Oleh karena itu, peran kader di tengah masyarakat sangatlah penting. 

Dalam paparannya itu, Paulus Gatot menjelaskan apa itu SMARThealth. Apa saja yang dilakukan dalam program SMARThealth, disahkannya Perbup SMARThealth dan terakhir ditutup dengan penjelasan perilaku CERDIK yang merupakan singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stres.

Sama dengan pemateri 1, setelah pemaparan materi dibuka tanya jawab oleh moderator kepada peserta pertemuan lintas sektor di wilayah kerja Puskesmas Pamotan untuk mengajukan pertanyaan kepada pemateri 2.

Pada kesempatan itu, kader SMARThealth Majangtengah Hudha Ifiyah menanyakan perihal aplikasi eKader yang tidak bisa untuk menginput data karena pada item provinsi tidak bisa diisi sehingga input data pun menjadi tertunda.

Oleh Gatot Sujono, S.St., M.Pd., selaku penanggun jawab replikasi SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Pamotan, menerangkan bahwa nanti pada pelatihan kader kesehatan dalam peningkatan kapasitas kader SMARThealth yang akan diadakan pada Senin, minggu depan, aplikasi akan diinstal ulang.

Pukul 10.39 WIB acara pertemuan telah selesai. Moderator pun mengembalikan waktunya kepada MC, dan MC mengatakan bahwa acara demi acara sudah dilalui dengan lancar. Kemudian acara pertemuan lintas sektor ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Repan Efendi, Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) Kecamatan Dampit.

Selesai doa, para tamu undangan dipersilakan untuk mencicipi hidangan yang telah disediakan Rumah Makan Chicken Pingsaw di meja panjang dalam ruang pertemuan itu secara prasmanan. Ada nasi putih, nasi goreng, acar, aneka saos bumbu, nugget, cap jay, semur ayam, dan perkedel. *** [151021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog