Tampilkan postingan dengan label Skrining PTM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Skrining PTM. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Februari 2024

Ribuan Siswa SMK Brantas Karangkates Ikuti Skrining PTM Dari Puskesmas Sumberpucung

Selama dua hari ini, Puskesmas Sumberpucung bersama SMK Brantas Karangkates mengadakan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) terhadap siswa SMK tersebut. Skrining ini merupakan kegiatan tahunan sebagai bentuk kolaborasi dalam Posbindu Institusi yang telah dimulai sejak 2022.

Tujuannya untuk melakukan deteksi dini terhadap siswa yang menuntut ilmu di SMK Brantas Karangkates dengan melakukan skrining PTM secara berkala setiap tahunnya. Dengan deteksi dini, SMK Brantas turut “menjaga” siswanya dalam kesehatan yang berimplikasi pada produktivitas siswa itu sendiri.

Nakes Puskesmas Sumberpucung berpose dengan dokter PPDS Mata RSSA dan dokter muda FK Unisma

Skrining ini dilaksanakan di ruang kelas yang berada di pojok barat laut yang berdekatan dengan ruang UKS, dan diikuti oleh ribuan siswa SMK Brantas Karangkates. SMK Brantas yang terkenal akan Museum Prestasinya itu memiliki siswa sekitar 2.400 an.

Dalam pelaksanaannya, selain tenaga kesehatan dari Puskesmas Sumberpucung, juga dibantu guru atau petugas UKS sekolah tersebut serta dokter PPDS Mata RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) maupun dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK Unisma).

Meja pendaftaran yang ditangani pihak sekolah

Skrining tersebut dilakukan bertahap. Guru atau pengurus sekolah mengatur sedemikian rupa agar dalam implementasi bisa berjalan tertib dan lancar. Setiap dua kelas akan dipanggil siswanya untuk mengikuti skrining tersebut sehingga tidak terjadi penumpukan atau antrean siswa yang penuh sesak.

Begitu tiba di lokasi, siswa akan didaftar oleh pihak sekolah yang terdiri dari tiga orang yang berada di serambi kelas. Kemudian mereka akan mendapatkan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut) yang dilakukan oleh antar siswa sendiri setelah mendapatkan pelatihan sesaat dalam pengukuran.

Suasana pemeriksaan di ruang kelas sebelah utara ruang UKS

Setelah mengikuti pengukuran antropometri di serambi, siswa akan dipersilakan masuk ke dalam ruang kelas yang berada di sebelah utara ruang UKS. Dalam ruangan tersebut, siswa akan mengikuti wawancara skrining yang dilakukan oleh nakes Puskesmas Sumberpucung.

Setelah itu, siswa akan mengikuti pemeriksaan mata dengan visus mata dan tes ishihara. Tes visus mata yang dilakukan oleh dokter PPDS Mata RSSA berfungsi untuk menguji ketajaman penglihatan dengan menggunakan tabel Snellen (Snellen chart), dan tes ishihara yang dilakukan oleh nakes Puskesmas Sumberpucung untuk memeriksa kemampuan mata dalam melihat dan membedakan warna (tes buta warna).

Pengukuran tinggi badan

Dari mata, siswa beralih ke pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV). Pemeriksaan TTV adalah jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai tanda vital pada seseorang. Tujuan utamanya untuk mendeteksi gangguan, kelainan, maupun perubahan pada fungsi setiap organ tubuh. Salah satu di antara pemeriksaan TTV adalah pengukuran tekanan darah. Pemeriksaan TTV dilakukan oleh nakes Puskesmas Sumberpucung dan dokter muda dari FK Unisma.

Lalu dilanjutkan dengan penilaian Head-to-Toe, yaitu pemeriksaan secara menyeluruh dari kepala hingga kaki, sepeti kebersihan rambut, mata, telinga, tenggorokan gigi, kuku, tiroid, dan kulit. Ini juga dilakukan oleh nakes Puskesmas Sumberpucung dan dokter muda FK Unisma.

Dari Head-to-Toe Assessment, siswa akan mendapatkan pemeriksaan darah dari nakes Puskesmas Sumberpucung, seperti cek gula darah (laki-laki dan perempuan), hemoglobin (perempuan), dan hematokrit (perempuan). Cek gula darah adalah prosedur medis yang bertujuan mengukur kadar gula (glukosa) dalam darah. Tes hemoglobin (Hb) adalah prosedur medis yang untuk mengukur protein yang berfungsi membawa oksigen menuju ke semua jaringan tubuh. Sedangkan, hematokrit adalah parameter dalam tes darah yang mengukur persentase volume sel darah merah dalam total volume darah.

Pemeriksaan kadar gula darah

Selesai pemeriksaan di ruang kelas, siswa diminta untuk menuju ke ruang UKS. Di ruang tersebut terdapat pemeriksaan karbon monoksida dalam tubuh siswa dengan menggunakan Micro+ Smokerlyzer.

Micro+ Smokerlyzer adalah perangkat yang memantau karbon monoksida (Co) tetapi cocok untuk setiap kebutuhan berhenti merokok. Alat ini bekerja dengan mengukur kadar Co dalam napas pasien dan memberikan representasi visual untuk memotivasi mereka agar akhirnya berhenti merokok.

Dokter Muda FK Unisma periksa telinga salah seorang siswa

Skrining PTM di SMK Brantas Karangkates ini dikoordinir oleh Istitik Wahyuni, A.Md.Keb (Penanggungjawab PTM Puskesmas Sumberpucung) dan Nur Khusniati (Penangungjawab UKS Puskesmas Sumberpucung).

Hari pertama skrining, yaitu Senin (12/02), Puskesmas Sumberpucung menurunkan sejumlah nakesnya yang terdiri dari Dewi Rimayatul F., A.Md.Keb; Edwin Irfansyah, A.Md.Kep; Novita, A.Md.Kep; Herlis Sujarwati, A.Md.Kep; Rahmad Kurniawan, A.Md.Kep; Istanti Wahyuni, A.Md.Keb; Feby Sekarini, A.Md.Kep; dan Naila Syaidah, A.Md.Gz.


Co Analyzer di Ruang UKS SMK Brantas Karangkates

Sedangkan dari dokter PPDS Mata RSSA terdiri dari tiga dokter muda dan ganteng, yaitu dr. I Nyoman Surya Ari W., dr. Rofiqi Rofiq, dan dr. Rizal. Pada hari Senin, ini belum ada dokter muda dari FK Unisma.

Kemudian pada hari kedua skrining, yaitu Selasa (13/02), Puskesmas Sumberpucung menurunkan nakes yang terdiri dari perawat dan bidan. Perawatnya terdiri atas Prianto, A.Md.Kep; Bima Agnam, A.Md.Kep; Yusvika, A.Md.Kep; dan Herlis Sujarwati, A.Md.Kep. Sedangkan, bidannya terdiri dari Iik Cayo, A.Md.Keb; Ida Nuryati, A.Md.Keb; Ikrima Ifada, A.Md.Keb; Atriyani Awaru, A.Md.Keb; dan Yeni Dwi Asputri, A.Md.Keb.

Kepsek SMK Brantas melihat pelaksanaan skrining PTM bersama Pj PTM Puskesmas Sumberpucung

Gelaran skrining PTM ini dimulai pada pukul 08.00 WB dan selesai pada Dhuhur. Pada hari pertama skrining, berhasil memeriksa sekitar 360 siswa dari 10 kelas, sedangkan untuk CO Analyzernya hanya mampu digunakan sampai 100 orang saja. Alatnya harus istirahat per seratus pemeriksaan siswa.

Sedangkan, pada skrining hari kedua terperiksa sebanyak 648 dari 18 kelas. Jadi, dalam dua hari skrining ini ribuan siswa SMK Brantas Karangkates turut aktif terlibat di dalamnya. *** [140224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 06 Januari 2024

Skrining PTM Perdana Dalam Giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen di Tahun 2024

Sabtu pertama dalam setiap bulannya merupakan jadwal reguler giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen yang berada di Gedung Balai RW 01 di Jalan Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Tanpa terasa, hari ini, Sabtu (06/01), kader di Posbindu Anggrek 2 bersama dengan tenaga kesehatan mengadakan giat skrining PTM perdana di tahun 2024. Pengertian perdana di sini bermakna ganda bagi Posbindu Anggrek 2 Kepanjen, yaitu giat pertama kali di tahun 2024 dan sekaligus permulaan skrining setahun sekali bagi warga berumur 15 tahun ke atas di lingkungan Posbindu Anggrek 2 Kepanjen.

Kader berpose dengan tenaga kesehatan

Giat Posbindu Anggrek 2 dimulai pada pukul 08.30 WIB dan digerakkan oleh  5 orang kader, yaitu Agustin Shintowati (SMARThealth), Nanik Triyudhani (SMARThealth), Indri Astutik (SIMPLI), Wiwik Setyo Anggraeni, S.H. (SIMPLI), dan Edy Hartutik (Lansia).

Sementara itu, tenaga kesehatan yang hadir dalam memberikan layanan pada giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen itu adalah dr. Nabilah Rohadatul ‘Aisy (dokter internship Puskesmas Kepanjen), Nurul Masfiyah, A.Md.Kep (perawat Ponkesdes Panji Husada Kepanjen), dan Mamik Makrifatin, S.ST (bidan Ponkesdes Panji Husada Kepanjen yang baru).

Dokter internship Puskesmas Kepanjen menggunakan bahasa isyarat dalam memberikan konsultasi dan edukasi kepada pasien tuna rungu wicara

Kelima kader dan ketiga tenaga kesehatan bersinergi dalam lima meja layanan dalam skrining faktor risiko PTM, konsultasi dan edukasi serta pengobatan. Pendaftaran, pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan serta lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah/kolesterol/asam urat dikerjakan oleh kader, sedangkan bagian konsultasi dan edukasi dilayani oleh dokter internship Puskesmas Kepanjen, dan bagian pengobatan yang diresepkan oleh dokter ditangani oleh perawat/bidan.

Kehadiran warga dalam giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen juga terlihat mengalir. Mereka tidak datang secara bergerombol pada jam yang sama sehingga dalam layanan tersebut suasananya tidak kelihatan kemruyuk.

Pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah dalam giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen

Dalam layanan selama 2 jam itu, kader berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 30 orang dengan rincian 6 laki-laki dan 24 perempuan. Dari jumlah itu, ada yang terindikasi memiliki faktor risiko yang tinggi (highrisk) sehingga mendapatkan pengobatan.

Layanan pemeriksaan berakhir pada pukul 10.30 WIB, dan kemudian dilanjutkan dengan foto bersama terlebih dahulu serta dipungkasi dengan makan bersama. Semua aneka hidangan yang merupakan hasil masakan kader disajikan dalam meja. Ada nasi putih, empok (nasi jagung), sayur lodeh rebung, oseng manisa ucet, pindang blimbing wuluh, ceker pedas, dadar telur, urap, kerupuk, dan air mineral Cleo. *** [060124]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 31 Agustus 2023

Skrining PTM dan Pendengaran pada Hipertensi dan Diabetes Melitus di Kantor Kelurahan Kepanjen dan Ponkesdes Panji Husada

Pagi tadi, Kamis (31/08), halaman Kantor Kelurahan Kepanjen ramai dipenuhi warga yang akan mengikuti skrining penyakit tidak menular (PTM dan pendengar bagi masyarakat Kepanjen yang memiliki faktor risiko hipertensi maupun diabetes mellitus.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Puskesmas Kepanjen, Ponkesdes Panji Husada, Pemerintah Kelurahan Kepanjen, dan kader kesehatan dengan berkolaborasi bersama pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB).

Pagi-pagi meja pendaftaran sudah dipenuhi warga yang antusias ikut skrining PTM dan pendengaran

Sesuai undangan bernomor 400.7/5/135.07.13.1010/2023 yang dikeluarkan oleh Lurah Kepanjen, Debby Lavenia Ecantada, S.STP, pemeriksaan kesehatan gratis untuk PTM dan pendengaran dijadwalkan berdasarkan RW agar supaya tidak terjadi tumpukan massa di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen.

RW 01 (08.00-08.30 WIB), RW 02 (08.30-09.00 WIB), RW 03 (09.00-09.30 WIB), RW 04 (09.30-10.00 WIB), dan RW 05 (10.00 – 10.30 WIB). Namun pada kenyataan, sedari masih tata-tata (mengatur meja dan kursi), sudah banyak masyarakat yang berdatangan.

Perawat Ponkesdes Panji Husada dibantu kader melakukan wawancara lembar pengumpulan data dari FKUB

Skrining PTM yang dilakukan dalam pemeriksaan di sini sedikit berbeda dengan apa yang dilakukan dalam giat Posbindu PTM. Pemeriksaan kali ini lebih lengkap. Pihak Puskesmas Kepanjen menurunkan petugas laboratorium untuk pengecekan gula darah puasa, HDL, dan trigliserida. Mereka bertempat di ruangan yang berada di sebelah barat halaman Kantor Kelurahan Kepanjen, dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh kader kesehatan dalam menyiapkan peralatan sekali pakai.

Selain itu, kader kesehatan yang berisi gabungan dari kader Posyandu, Posbindu, dan SMARThealth, bertugas dalam pendaftaran dan pengukuran berat badan (BB), tinggi badan (TB) maupun lingkar perut (LP). Sebagian ada juga yang membantu melakukan wawancara dengan lembar pengumpulan data dari FKUB bersama perawat/bidan Ponkesdes Panji Husada.

Antrian pemeriksaan warga RW 01 Kepanjen di pagi hari

Dari rangkaian pemeriksaan yang dimulai pendaftaran, pengukuran BB/TB/LP dilanjutkan pengukuran tekanan darah yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Kepanjen dan wawancara, terus disambung dengan pemeriksaan laboratorium.

Begitu hasil pemeriksaan laboratorium keluar, warga bisa berkonsultasi dengan dokter dari Puskesmas Kepanjen yang menempati ruangan dalam laboratorium. Bila ternyata dalam pemeriksaan tersebut terindikasi memiliki gula darah tinggi maupun mempunyai gangguan pendengaran, warga harus lanjut pemeriksaan pendengaran ke Poli THT yang menempati Ponkesdes Panji Husada.

Pemeriksaan telinga dengan menggunakan headset 

Di Poli THT itu, tenaga kesehatan yang menangani adalah para dokter dari FKUB yang tergabung dalam skrining pendengaran pada diabetes mellitus di Kabupaten Malang. Mereka akan melakukan layanan pemeriksaan pendengaran dengan mengecek kuping warga, mulai dari menggunakan alat cek kuping hingga mengenakan headset berisi lantunan tembang-tembang.

Usai dari Poli THT, warga yang perlu diobati akan mengambil obat yang telah disediakan oleh Puskesmas Kepanjen meja yang berada di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen, yang sederet dengan meja pemeriksaan sebelumnya.

Skrining PTM dan pendengaran yang dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB itu berhasil memeriksa sebanyak 177 orang dari target sasaran 200 orang. Dari 177 orang tersebut, 35 laki-laki dan 142 perempuan. *** [310823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 25 Juli 2023

Tiga Kader SMARThealth Desa Arjosari Kunjungi Rumah Warga Untuk Skrining PTM

Desa Arjosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang bagian selatan. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Kalirejo, timur dengan Desa Arjowilangun, selatan dengan Desa Purworejo dan Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo. Sedangkan di sebelah barat, berbatasan dengan Desa Sukorame, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar.

Berdasarkan Kecamatan Kalipare Dalam Angka 2021 (BPS Kabupaten Malang, 2021), luas Desa Arjosari adalah 1.239 hektar, dan merupakan desa dengan luas nomor lima dari sembilan desa yang ada di lingkungan Kecamatan Kalipare, atau 11,01% dari total luas Kecamatan Kalipare.

Desa ini memiliki enam dusun, yaitu Sidodadi, Kedungawaru I, Kedung Waru II, Sumbertimo, Mentaraman, dan Tumpakmiri. Jumlah penduduknya sebanyak 6,933 jiwa dengan kepadatan 560 per km², yang umumnya bermatapencaharian sebagai petani, dan kebanyakan ditanami tebu.

Kader berpose bersama pensiunan staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, PP PTM Puskesmas Kalipare, dan tenaga kesehatan Ponkesdes Arjosari

Kondisi geografi Desa Arjosari berbukit-bukit dan dataran rendah merupakan tempat yang cocok untuk bertani. Desa tersebut memiliki letak ketinggi 300 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan 20⁰.

Hari ini, Selasa (25/07) pensiunan staf PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Gatot Sujono, S.ST., M.Pd mengajak seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) untuk melakukan kunjungan ke Desa Arjosari guna melihat jalannya skrining penyakit tidak menular (PTM) yang dilakukan oleh tiga kader SMARThealth setempat, yaitu Subatin, Nesy Puspitasari, dan Nur Alfi Lail.

Gatot Sujono dan seorang anggota Tim SMARThealth UB tiba di Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) Arjosari pada pukul 10.14 WIB. Letaknya berada di Jalan Raya Arjosari, Dusun Sumbertimo RT 01 RW 01 Desa Arjosari, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.

Skrining di rumah pertama yang terdiri dari dua KK

Lokasi Ponkesdes ini berdampingan dengan SMP PGR 04 Kalipare, dan berjarak sekitar 180 meter dari Balai Desa Arjosari. Menurut bidan Nanik Tri Suryati, A.Md.Keb dan perawat Bayu Agung Santosa, A.Md.Kep dari Ponkesdes Arjosari, letak Ponkesdes ini dulunya berada di Balai Desa Arjosari. Namun sejak 2021 pindah ke sebelah utara berdampingan dengan SMP PGRI 04 Kalipare. Tanahnya milik desa, dan bangunannya didirikan oleh Dinkes Kabupaten Malang.

Jarak dari Ponkesdes ke Puskesmas Kalipare sekitar 12 km; ke Puskesmas Binangun, Kabupaten Blitar, sekitar 9 km; ke Puskesmas Wates, Kabupaten Blitar sekitar 8 km, dan ke Rumah Sakit Wava Husada Kesamben, Kabupaten Blitar sekitar 11 km.

Di Ponkesdes, tampak hadir juga Pemegang Program PTM Puskesmas Kalipare Afdyatama Tugas Hayuda, A.Md.Kep yang akan mendampingi Gatot Sujono, perawat Ponkesdes dan kader SMARThealth melakukan kunjungan dari pintu ke pintu.

Skrining di rumah kedua terdiri atas dua KK

Dalam skrining itu, terdapat tiga rumah yang dikunjungi. Tiga rumah itu terdiri dari lima KK. Pertama ketiga kader tersebut mengujungi rumah Kateman yang berada di sebelah timur Ponkesdes. Di rumah itu ada dua KK, yaitu kedua orangtuanya dan anaknya yang masih punya bayi. Ada tiga orang yang berhasil dilakukan skrining PTM.

Dari situ, ketiga kader pindah ke seberang jalan yang sudah beda RT, yaitu ke rumah Jono. Rumah kedua yang dikunjungi itu ada banner bertuliskan Roro Srikandi Salon: Profesional Hair & Make Up. Di rumah kedua ini, kader berhasil memeriksa dua orang, suami istri. Namun kemudian, orangtuanya yang tinggal di sebelah rumah yang sudah lansia dipanggilnya agar ikut skrining faktor risiko PTM.

Dari rumah kedua, kader bergerak lagi ke seberang jalan lagi. Tepatnya belakang rumah pertama kunjungan tadi. Sambil berjualan untuk jajanan anak-anak sekolah SMP PGRI 04 Kalipare, Yatinem pun dengan senang hati diskrining oleh kader yang didampingi pensiunan staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Pemegang Program PTM Puskesmas Kalipare, dan perawat Desa Arjosari, serta seorang anggota Tim SMARThealth UB.

Skrining di rumah ketiga

Sementara itu, bidan Desa Arjosari tidak mengikuti skrining PTM yang dilakukan oleh kader SMARThealth karena ia harus menjaga atau standby di Ponkesdes bila sewaktu-waktu ada pasien yang berkunjung ingin memeriksakan diri.

Acara skrining PTM yang dilakukan oleh ketiga kader itu berakhir menjelang adzan Dhuhur. Setelah singgah lagi di Ponkesdes, pensiunan staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten dan seorang anggota Tim SMARThealth UB berpamitan.

Dalam pulangnya, pensiunan staf PTM dan Keswa dan seorang anggota Tim SMARThealth UB berpencar. Gatot Sujono, pulangnya menapaki jalan ketika berangkat. Sedangkan, seorang anggota Tim SMARThealth UB, pulangnya mencoba lewat Binangun, Kabupaten Blitar, yang berbatasan dengan Desa Arjosari. *** [250723]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 03 Juli 2023

Malam Hari, Kader Kepanjen Lakukan Skrining PTM Di Pinggir Kali Molek

Pertemuan rutin PKK RT 05 RW 05 Kepanjen yang berlangsung di Aurora Accessories: Let The Shopping Begin pada malam hari ini, dimanfaatkan oleh kader kesehatan untuk melakukan skrining PTM, utamanya penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya.

Lima orang kader kesehatan berguyup di tempat pertemuan yang berada di Jalan Lawu No. 62 Sukun RT 05 RW 05 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Mereka terdiri dari Agustin Shintowati (kader SMARThealth), Sunarmi Warto Dewo (kader SMARThealth), Minarsih (kader SIMPLI), Lailatul Lamidah (kader Posyandu Lansia), dan Lilik Yuriah (kader Posyandu Balita).

Suasana skrining PTM di malam hari di pinggir Kali Molek Kepanjen

Dengan bermodalkan dua meja dan beberapa kursi, kelima kader berbagi peran dalam melakukan pemeriksaan kesehatan berupa skrining faktor risiko PTM. Pendaftaran dan pencatatan dilakukan oleh Lailatul Lamidah, pengukuran tinggi badan oleh Lilik Yuriah, penimbangan badan dan pengukuran lingkar perut ditangani oleh Minarsih. Sementara itu, pengukuran tekanan darah dijalankan Agustin Shintowati, dan pengecekan kadar gula darah dilaksanakan oleh Sunarmi Warto Dewo.

Anggota PKK yang mengadakan pertemuan itu diskrining oleh kader kesehatan yang sesekali terdengar suara aliran Kali Molek yang berada di depannya. Kebanyakan mereka sebelum memasuki ruangan melakukan pemeriksaan kesehatan, sisanya diskrining usai pertemuan selesai. Selain itu, ada suami maupun anak laki-lakinya yang rumahnya tak jauh dari lokasi pertemuan, juga ikut melakukan pemeriksaan kesehatan.

Skrining yang dimulai pada pukul 18.00 WIB itu juga dihadiri oleh seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). Anggota Tim SMARThealth UB menyaksikan jalannya pemeriksaan kesehatan di lingkungan RT 05 RW 05 Kepanjen yang berjarak sekitar 210 meter dari Pemakaman China di Kepanjen.

Kader SMARThealth berikan edukasi mengenai perlunya skrining faktor risiko PTM secara rutin dalam Pertemuan PKK RT 05 RW 05 Kepanjen

Di sela-sela acara pertemuan PKK, kader SMARThealth Agustin Shintowati berkesempatan memberikan edukasi terkait perlunya skrining PTM terhadap warga yang berumur 15 tahun ke atas, yang d dalamnya juga terdapat orang lanjut usia (lansia).

Pemeriksaan kesehatan berupa skrining faktor risiko PTM itu berlangsung selama 1 jam 46 menit. Dalam pemeriksaan tersebut berhasil terskrining warga sebanyak 36 orang dengan rincian 4 laki-laki dan 32 perempuan. *** [030723]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 26 Juni 2023

Kader Kesehatan Kepanjen Lakukan Skrining PTM Pada Pertemuan PKK RT 01 RW 04 Sore Hari

Sore hari tadi dua kader SMARThealth dan seorang kader SIMPLI yang dibantu sejumlah kader Posyandu Pos 3 RW 04 melakukan skrining faktor risiko PTM terhadap anggota PKK RT 01 RW 04 yang sedang melakukan pertemuan rutin di rumah Amin Suwidi yang beralamatkan di Gang I Kauman RT 01 RW 04 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Kader-kader kesehatan tersebut membentuk giat Posbindu PTM Luar Gedung dalam pertemuan PKK. Kader-kader tersebut terdiri dari kader SMARThealth (Agustin Shintowati dan Sunarmi Warto Dewo), kader SIMPLI (Indri Astutik), dan kader Posyandu Pos 3 (Trie Indie Febiani, Febri Made, Indri Astutik, dan Ana Susanti).

Skrining faktor risiko PTM dalam pertemuan PKK RT 01 RW 04 Kelurahan Kepanjen

Tepat di jalan yang menikung di gang tersebut, rumah Amin Suwidi terlihat ramai. Anggota PKK setempat mulai berkumpul pada pukul 16.00 WIB untuk mengadakan pertemuan PKK. Kader kesehatan juga telah hadir di situ. 

Selain itu, terlihat pula perawat Panji Husada Kelurahan Kepanjen Nurul Masfiyah, A.Md.Kep dan pensiunan staf Sub Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Gatot Sujono, S.ST, M.Pd serta seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Di teras rumah, kader kesehatan melakukan skrining faktor risiko PTM untuk memanfaatkan strip gula darah yang telah didistribusikan ke Kelurahan Kepanjen dari Dinkes Kabupaten Malang melalui Puskesmas Kepanjen.

Suasana pertemuan PKK RT 01 RW 04 Kelurahan Kepanjen

Keenam kader kesehatan itu berbagi peran dalam melakukan pemeriksaan kesehatan. Bagian among tamu dijalankan kade Posyandu Trie Indie Febriani. Indri Astutik, kader Posyandu melakukan pendaftaran. Kader Posyandu Febri Made membantu melakukan pengukuran antropometri dan pengukuran tekanan darah dilakukan kader SIMPLI Indri Astutik, serta kader Posyandu Ana Susanti bertugas pada pencatatan.

Kemudian dua kader SMARThealth, Agustin Shintowati dan Sunarmi Warto Dewo, bertindak dalam melakukan pengecekan kadar gula darah dengan menempati meja kursi di teras sisi barat dari rumah Amin Suwidi, yang kebetulan istrinya, Elis, juga menjadi anggota PKK.

Selain skrining faktor risiko PTM, dalam pertemuan PKK tersebut juga diisi promosi susu etawa SR 12 Go Milku oleh seorang guru SDN 4 Kepanjen yang menyambi memperkenalkan susu kambing etawa tersebut.

Pengecekan kadar gula darah bertempat di balik tanaman binahong yang tumbuh lebat di depan teras rumah

Acara skrining PTM tersebut selesai berbarengan dengan rampungnya kegiatan pertemuan PKK RT 01 RW 04 menjelang adzan Maghrib. Dalam skrining tersebut berhasil terperiksa sebanyak 44 orang dengan rincian 7 orang laki-laki dan 37 orang perempuan.

Kader SMARThealth Kepanjen mulai bersemangat lagi karena sudah bisa diinput di ePuskesmas. Selama replikasi SMARThealth, semangat kader Kepanjen kurang terekap karena mau diinput di mana.

Setelah Puskesmas Kepanjen mulai beralih ke ePuskesmas dalam tahun ini, “pekerjaan” kader Kepanjen yang seakan-akan tertidur itu - meskipun sebenarnya mereka rutin melakukannya - mulai bisa dipantau oleh Puskesmas Kepanjen dan Dinkes Kabupaten Malang. Tinggal yang ditunggu-tunggu kader adalah diberi akses kembali dalam aplikasi eKader seperti sedia kala. *** [260623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 19 Juni 2023

Dibel Bu RT, Dua Kader SMARThealth Kepanjen Meluncur Ke Pertemuan Pemilihan Ketua RT 01 RW 01

Skrining PTM oleh kader SMARThealth di Gang I Banurejo di sela-sela pemilihan Ketua RT 01 RW 01 Kelurahan Kepanjen di malam hari

Selang dua jam lima puluh menit dari skrining faktor risiko penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya dalam pertemuan rutin PKK RT 02 RW 01 Kepanjen, kader SMARThealth mendapat telepon dari istri Ketua RT 01 RW 01 atau akrab di sapa dengan Bu RT.

Bu RT meminta kader SMARThealth untuk datang ke rumahnya karena kebetulan malam ini, Ahad (18/06), ada pemilihan Ketua RT baru. Karena mendadak, akhirnya hanya dua kader yang bisa berangkat ke sana, yaitu Agustin Shintowati dan Nanik Triyudhani.

Tiba di lokasi, yaitu Gang I Banurejo atau belakang Apotek Mustadjab pada pukul 20.10 WIB. Begitu sampai dua kader SMARThealth langsung melakukan skrining dan sekaligus pemeriksaan. Sementara itu, seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut mendampingi bercengkerama dengan bapak-bapak yang hadir di situ.

Pada kesempatan itu, sesekali anggota Tim SMARThealth UB bertanya kepada Ketua RT lama yang terpilih kembali, Handi Suharto. Menurut Ketua RT 01 RW 01, jumlah rumah di lingkungannya ada sekitar 50-an. Namun setiap rumah terkadang bisa terdapat 2 KK atau lebih. Jadi, lingkungannya tergolong jejel riyel, rumahnya saling berhimpitan yang ada di tengah gangnya.

Pada pemeriksaan itu, ibu-ibu mengantre terlebih dahulu. Baru kemudian diikuti oleh bapak-bapaknya. Yang bikin gayeng, dalam pemeriksaan itu selain terhidang sejumlah snack juga full music. Yang hadir, utamanya ibu-ibu, pada unjuk boleh dalam melantunkan tembang-tembang lawas.

Serasa tak mau kalah dengan ibu-ibu, Ketua RT pun menyumbangkan suaranya dengan lagu Pantun Janda yang lagi viral di Tik Tok. Sontak yang hadir pun ikut bertepuk tangan, bahkan Bu RT pun berjoget di dekat Ketua RT:


kuda yang mana kuda yang mana tuan senangi

kuda yang putih kuda yang putih di dalam kandang

janda yang mana janda yang mana tuan senangi

janda yang putih janda yang putih berambut panjang

janda yang mana janda yang mana tuan senangi

janda yang putih janda yang putih berambut panjang

naik sepeda naik sepeda mati lampunya

jalan terus jalan terus lambat sampenya

ada janda ada janda mati lakinya

mau dilamar mau dilamar banyak anaknya

ada janda ada janda mati lakinya

mau dilamar mau dilamar banyak anaknya

bagaimana bagaimana menggoreng lada

ambil minyaknya ambil minyaknya tuang tuangkan

bagaimana bagaimana merayu janda

ambil anaknya ambil anaknya timang timangkan

bagaimana bagaimana merayu janda

ambil anaknya ambil anaknya timang timangkan

kampung krukut kampung krukut dipinggir kali

anak cina anak cina dan kawan kawan

hati takut hati takut jadi berani

lihat janda lihat janda kayak perawan

hati takut hati takut jadi berani

lihat janda lihat janda kayak perawan

kucing kurus kucing kurus mandi dipapan

papan dibawa papan dibawa dari marunda

adan kurus badan kurus bukan tak makan

kurus mikirin si janda muda

badan kurus badan kurus bukan tak makan

kurus mikirin si janda muda.


Durasi lagu Pantun Janda cukup lama ketimbang lagu-lagu yang dinyanyikan oleh ibu-ibu. Namun karena lirik lagunya yang lucu, dua kader SMARThealth Kepanjen sampai tak terasa sudah habis orang yang akan diskrining lagi. Selesai lagu Pantun Janda, selesai pula pemeriksaan oleh kader.

Selama 50 menit itu, dua kader SMARThealth berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM utamanya penyakit kardiovaskular dan penyakit pemburuh darah lainnya, sebanyak 22 orang dengan rincian 7 orang laki-laki dan 15 perempuan. *** [190623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 16 Juni 2023

Stand Puskesmas Sumberpucung Ramai Dikunjungi Jamaah Suling Bupati Malang di Masjid Nurul Akbar Desa Jatiguwi

Tidak seperti biasanya jamaah yang datang untuk menunaikan sholat Subuh di Masjid Jami’ Nurul Akbar yang berada di Dusun Krajan RT 06 RW 01 Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Di hari-hari biasa umumnya jamaah hanya satu hingga dua shaf saja.

Tapi Jumat (16/06) dini hari tadi terlihat berbeda. Ratusan kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua tampak parkir berjajar mulai dari depan Balai Desa Jatiguwi hingga timur Masjid Nurul Akbar, memenuhi kiri kanan Jalan Raya Kepanjen-Karangkates sejauh 200 meter. Mobil plat merah tampak mendominasi.

Nakes Puskesmas Sumberpucung berpose bersama Kadinkes dan Bupati Malang

Unsur-unsur dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Malang, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), OPD Kabupaten Malang, BPJS, perangkat Kecamatan Sumberpucung beserta 7 kepala desa yang ada di wilayahnya, Forum Klinik Swasta, pengusaha, Puskesmas Sumberpucung, tokoh masyarakat, dan jamaah lainnya, tumplek blek. 

Mereka menyemarakan masjid dalam acara Sholat Subuh Berjamaah Bersama Bupati Malang dan Forkopimda Kabupaten Malang. Masyarakat Kabupaten Malang menyebutnya dengan “Subuh Keliling” (Suling).

Sehingga, yang biasanya hanya satu hingga dua shaf, Subuh tadi semua shaf lantai bawah penuh. Yang tidak kebagian shaf bawah, jamaah langsung menuju ke lantai atas, termasuk seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang telah tiba di masjid sekitar pukul 04.00 WIB.

Subuh Keliling Bupati Malang di Masjid Jami' Nurul Akbar Desa Jatiguwi

Suling merupakan salah satu program Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi M.M., yang telah dicanangkan sebelum pandemi COVID-19 namun sempat terhenti dengan adanya pandemi tersebut, dan setelah pandemi, Suling pun digiatkan kembali. Tujuan Suling ini, selain untuk memakmurkan masjid juga sekaligus untuk menyapa dan menyerap aspirasi masyarakat, khususnya terkait program-program yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.

Dalam Suling kali ini yang dilaksanakan di Masjid Nurul Akbar, tidak hanya jamaahnya yang penuh tapi juga stand-stand yang ada di halaman masjid tersebut. Ada khitanan massal, sembako murah, BPJS, layanan KB, drive thru khusus pelayanan e-KTP dan KIA, serta stand Puskesmas Sumberpucung yang berada di sisi paling barat menghadap ke jalan raya.

Stand Puskesmas Sumberpucung menghadirkan skrining PANDU Mobile yang dibantu oleh kader SMARThealth Desa Jatiguwi, layanan pemeriksaan mata yang berkolaborasi dengan PPDS Mata UB, dan layanan vaksin COVID-19. Selain itu ada, sejumlah tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Sumberpucung menangani layanan KB di mobil KB milik BKBN yang warnanya biru, dan menggelar khitanan/sunatan massal di sebelah timur masjid.

Kadinkes Kabupaten Malang tinjau stand Puskesmas Sumberpucung dalam acara Subuh Keliling

Keterlibatan kader SMARThealth Desa Jatiguwi dalam acara Suling tersebut adalah membantu melakukan skrining PTM. Sebelum suara adzan Subuh berkumandang, sebenarnya lima kader SMARThealth Desa Jatiguwi sudah siap semua dengan berseragam kaos SMARThealth warna abu-abu. Namun pada pukul 05.04 WIB, ada salah seorang kader SMARThealth yang harus izin pulang karena tiba-tiba mendapat kabar kalau neneknya yang di rumah telah meninggal dunia.

Stand Puskesmas Sumberpucung cukup ramai. Hal ini tidak terlepas dari kepiawaian semua personil nakesnya yang dimotori oleh pemegang program PTM Puskesmas Sumberpucung, Istitik Wahyuni, S.Kep.Ners bersama perawat Desa Jatiguwi Yusvika Triswindari, A.Md.Kep.

Mereka bahu membahu dengan pembagian tugas. Ada 32 nakes yang dikordinir, baik dokter, perawat maupun bidan, yang aktif dalam stand Puskesmas Sumberpucung. Mereka ada yang melayani vaksinasi COVID-19, pemeriksaan mata, skrining, konsultasi dan terapi, wawancara dengan sejumlah OPD, video maker maupun foto, petugas sunat serta yang “humas” untuk mencari pasien di antara para jamaah tersebut.

Kader SMARThealth Desa Jatiguwi membantu nakes melakukan skrining PTM

Stand Puskesmas Sumberpucung dikunjungi banyak orang. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijoyo, M.M.Kes., usai mengikuti sholat berjamaah di shaf pertama  berupaya meninjau stand Puskesmas Sumberpucung.

Kemudian terlihat Kepala RSUD Kanjuruhan juga ke stand Puskesmas Sumberpucung. Bupati Malang mengunjungi stand Puskesmas Sumberpucung usai menengok khitanan massal dan sarapan yang tempatnya berada di selatan stand Puskesmas Sumberpucung.

Setelah itu, sebagian jamaah Suling tadi mengikuti skrining PTM, pemeriksaan mata maupun ikut vaksinasi COVID-19. Ada takmir masjid, kepala desa, pengurus DMI Kabupaten Malang maupun jamaah lainnya.

Stand Puskesman Sumberpucung yang paling besar dan luas

Hingga ditutup pada pukul 07.09 WIB, Puskesmas Sumberpucung yang dibantu kader SMARThealth Desa Jatiguwi berhasil melakukan skrining PTM terhadap 117 orang dengan rincian 47 laki-laki dan 70 perempuan. Dari total yang diperiksa tersebut, terdapat 38 orang yang terindikasi hipertensi dan 8 orang diabetes.

Sementara itu, di meja pemeriksaan mata, dua dokter PPDS Mata UB berhasil memeriksa sebanyak 23 orang, di mana 5 orang di antaranya terindikasi katarak. Lalu, di meja vaksin berhasil menyuntik vaksin COVID-19 sebanyak 6 orang dengan rincian booster 1 ada 1 orang, dan boster 2 ada 5 orang. *** [160623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 24 Mei 2023

Enam Belas Pos Kelurahan Kepanjen Hadiri Pertemuan Rutin Kader Posyandu

Kader Posyandu dari 16 Pos yang ada di Kelurahan Kepanjen, hari ini (Rabu, 24/05), berkumpul di rumah salah seorang kader Posyandu dan sekaligus juga kader SMARThealth, Sunarmi Warto Dewo atau yang akrab disapa dengan Bu Dewo.

Mereka berkumpul untuk mengikuti pertemuan rutin kader Posyandu dan sekaligus berhalal bihalal di bangunan baru rumah Bu Dewo, yang terletak di Perumahan Sawunggaling Indah Blok 4/92 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Bangunan baru tersebut tepatnya diapit antara  bangunan lama rumah Bu Dewo dengan Gedung Posyandu Mawar I Kepanjen.

Dalam acara pertemuan ini, tenaga kesehatan (perawat dan bidan) Ponkesdes Panji Husada Kelurahan Kepanjen memberikan informasi terkait program kesehatan yang harus berjalan di Kabupaten Malang. Ada dua bahasan, yaitu skrining PTM dan pemeriksaan balita.

Kader Posyandu se-Kelurahan Kepanjen berpose bersama tenaga kesehatan Ponkesdes Panji Husada Kelurahan Kepanjen

Mengenai skrining PTM memang sedang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Kesehatan. Capaian SPM berpengaruh pada Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD). LPPD ini menjadi salah satu tolok ukur kinerja Pemkab Kabupaten Malang.

Oleh karena itu, tenaga kesehatan (nakes) dari Ponkesdes Panji Husada – perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep dan Reny Dewi Prasasti, A.Md.Keb - membicarakan pelaksanaan skrining PTM terhadap penduduk berumur 15 tahun ke atas di Kelurahan Kepanjen agar berjalan seoptimal mungkin.

Enam belas pos yang ada di Kelurahan Kepanjen digerakkan semuanya dengan dipandu oleh kader SMARThealth yang ada di setiap RW di Kelurahan Kepanjen. Mereka akan bahu membahu dalam melakukan skrining PTM di tengah pemakaian ePuskesmas di tahun ini, menggantikan SIMKESMAS.

Selain itu, nakes juga menginformasikan masalah pemeriksaan balita utamanya menjelang anak usia pra-sekolah. “Ada empat aspek perkembangan anak dalam proses pengamatan awal, yaitu perkembangan motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, dan perkembangan sosial-emosional,” jelas bidan Reny dihadapan 64 kader Posyandu yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan rutin dan halal bihalal di bangunan baru milik salah seorang kader Posyandu dan juga sekaligus kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen

Selesai penyampaian informasi program kesehatan, acara dilanjutkan dengan halal bihalal. Halal bihalal adalah bentuk silaturahmi saling bermaafan yang biasanya dilaksanakan di bulan Syawal, dan silaturahmi itu sendiri sebenarnya merekatkan di antara para kader Posyandu dalam kebersamaan. Kebersamaan itu penting bukan hanya silaturahmi, tapi harus menghasilkan sesuatu yang lebih baik.

Setelahnya, dilanjutkan dengan menikmati konsumsi bakso yang penjual beserta gerobak baksonya dihadirkan di tempat. Usai mencecap bakso, acara pertemuan rutin secara formalnya telah ditutup pada pukul 10.31 WIB dengan doa, dan foto bersama.

Semua peserta pertemuan pun kemudian meninggalkan tempat, kecuali beberapa kader SMARThealth, pengurus kader maupun nakes yang masih tinggal di situ. Beberapa menit kemudian Lurah Kepanjen Wiryawan Wahyu Wibisono, S.STP hadir di lokasi.

Pertemuan dengan Lurah Kepanjen yang juga terlihat perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), digunakan untuk berdiskusi terkait pelaksanaan skrining PTM yang akan dimulai di akhir bulan ini.

Diskusi persiapan pelaksanaan skrining PTM di Kelurahan Kepanjen bersama Lurah dan tenaga kesehatan

Diakui oleh perwakilan Tim SMARThealth UB, Kelurahan Kepanjen pernah menorehkan capaian yang menggembirakan dalam melakukan skrining door to door yang capaiannya di atas 96% melalui jibaku para kader SMARThealth saat melakukkan pilot project (2016-2019). Mereka memiliki modalitas yang baik. Kader kesehatan, nakes dan perangkat kelurahan bisa bersinergi dalam menjalankan program SMARThealth dengan melakukan komunikasi yang intensif.

Oleh karena itu, dalam diskusi ini memfokuskan strategi pelaksanaan skrining PTM terhadap penduduk 15 tahun ke atas di Kelurahan Kepanjen bisa berjalan sebagaimana mestinya dan maksimal di tengah penggunaan aplikasi baru di lingkungan Puskesmas Kepanjen, yaitu ePuskesmas.

Lurah Kepanjen pun berkenan untuk membantu pelaksanaan skrining PTM dengan akan menyurati Ketua RT se-Kelurahan Kepanjen untuk sudi membantu kader kesehatan yang akan melakukan skrining PTM tersebut dengan memberitahukan kepada warganya. *** [240523]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 17 Juni 2022

Ini Hasil Akhir Deteksi Dini Faktor Risiko PTM Di Dinkes Kabupaten Malang

Hari terakhir (ke-5), Jumat (17/06/2022), Dinkes Kabupaten Malang melakukan skrining PTM atau mendeteksi dini mungkin adanya faktor risiko PTM bagi seluruh jajaran stafnya yang dipusatkan di Gedung Socrates, Kepanjen.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Seksi PTM Keswa ini merupakan upaya dalam deteksi dini faktor risiko PTM sebagai perwujudan giat Posbindu Institusi, dan sekaligus giat Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) yang menyasar pekerja non-staf dalam upaya promotif dan preventif di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang.

Hari ke-5 ini merupakan jadwal deteksi dini faktor risiko PTM untuk struktural dan staf Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) dan Public Safety Center (PSC) 119. PSC adalah unit pelayanan kesehatan prafasyankes di bawah naungan Dinkes, sebagai wadah koordinasi untuk memberikan pelayanan gawat darurat secara cepat, tepat dan cermat bagi masyarakat.

Kabid P2P melakukan pengukuran tensi dengan Blood Pressure BPBIO 320 Biospace

Upaya deteksi dini faktor risiko PTM ini dilakukan dengan mengikuti alur pemeriksaan yang harus dilalui oleh struktural, staf, dan non staf. Peserta mengambil Kartu Menuju Sehat faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (KMS FR PTM) di meja 1 dan 2 dan dilanjutkan dengan anamnesa atau wawancara oleh petugas. Petugas hari kelima di meja tersebut adalah Lia Putri Mangesti, S.Kep.Ns., dari Yankes Primer.

Setelah itu, peserta meneruskan menuju ke meja 3. Di meja 3, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Rahmita Cahyaning Ulum, S.Keb., Bd (Yankes Rujukan). Kemudian peserta akan mendapatkan layanan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut.

Dari meja 3, peserta dipersilakan untuk menuju ke meja 4 di sisi selatan. Peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Gatot Sujono, S.St., M.Pd (Seksi PTM Keswa) dan dilanjutkan dengan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan Blood Pressure BPBIO 320 Biospace seharga 40 juta, yang hasilnya bisa dilihat dalam bentuk print out.

Kabid Yankes dan Kasi Yankes Primer ikuti skrining faktor risiko PTM

Selesai ditensi, peserta bergeser ke meja 4 di sisi utara. Meja itu digunakan untuk pemeriksaan laborat sederhana, seperti pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat. Ada 2 petugas yang siap melayani pemeriksaan di meja itu, yaitu Kristina Dewi, A.Md. Keb., dan Rosida. Keduanya dari Seksi PTM Keswa.

Dalam pemeriksaan laborat sederhana itu, petugas menggunakan Accu-Chek Safe-T-Pro Uno Lancets. Jarum/lancet Accu-Chek Safe-T-Pro Uno isi 200 merupakan single-use lancing devices (jarum sekali pakai, aman, tidak dapat digunakan berulangkali), dan mudah untuk digunakan.

Usai dari meja laborat sederhana, peserta bergeser ke meja 5 yang berada di sebelah utaranya. Peserta menyerahkan KMS FR PTM dan kemudian akan mendapatkan layanan skrining kesehatan jiwa. Ada 2 petugas di meja 5, yaitu Ghozali dan Wildan Adi Yatma, S.Psi. Keduanya dari Seksi PTM Keswa.

Peserta sedang konseling hasil deteksi dini faktor risiko PTM dengan dokter dari Puskesmas Kepanjen

Di meja 5 ini, waktu skrining memerlukan waktu yang lebih banyak ketimbang di meja-meja lainnya. Karena dalam skrining kesehatan jiwa, menggunakan Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29). SRQ 29 merupakan kuesioner yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai alat ukur adanya masalah/gangguan jiwa. SRQ 29 berisi 29 pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang mungkin mengganggu selama 30 hari  terakhir. Setiap gangguan yang ditemukan sebaiknya segera dilakukan intervensi untuk mengatasinya.

Dari meja 5, peserta bergeser lagi ke meja 6 yang berada di sebelah utaranya.  Meja 6 merupakan meja konsultasi dan skrining mata serta telinga. Di meja itu, yang memberikan konseling dari hasil deteksi dini faktor risiko PTM adalah dr. Afif Bachtiar Rifai, sedangkan yang melayani pemeriksaan ketajaman penglihatan (visus) dan telinga adalah Achmad Wahyudi, A,Md. Kep. Kedua petugas itu dari Puskesmas Kepanjen.

Meja terakhir yang dituju oleh peserta deteksi dini faktor risiko PTM adalah meja 7, yaitu meja input data. Semua hasil skrining faktor risiko PTM tersebut akan diinput oleh Zahira Syalwa Regita Amada, seorang mahasiswi magang Kesmas Universitas Negeri Malang di Seksi PTM Keswa.

Peserta terakhir yang daftar skrining faktor risiko PTM dari PSC 119

Hasil input data ini akan terlapor sebagai data skrining faktor risiko PTM dari jejaring Puskesmas Kepanjen dalam Capaian Harian Skrining Usia 15 Tahun Ke Atas yang digelar dalam rangka Bulan Deteksi Dini tahun 2022.

Kegiatan hari ke-5 yang dihadiri oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes, dan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) drg. Anita Flora ini, dimulai pada pukul 08.30 WIB dan ditutup pada pukul 11.30 WIB, mengingat hari ini adalah hari Jumat. Dalam deteksi dini di hari ke-5 ini  berhasil diperiksa sejumlah 23 peserta, dengan rincian 8 laki-laki dan 15 perempuan.

Jadi, diakhir kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM bagi seluruh karyawan di Dinkes Kabupaten Malang dari tanggal 13 hingga 17 Juni 2022 ini, total yang terperiksa sebanyak 160 orang. Dari total itu, jumlah laki-laki yang terperiksa sebanyak 61 orang. Sementara untuk perempuannya berjumlah 99 orang. *** [170622

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 24 Mei 2022

Capaian Harian Skrining Tanggal 22 Mei 2022 Untuk Usia >= 15 Tahun


PERINGKATPUSKESMASSUMBERCAPAIAN
  EPUSKJEJARING 
1BULULAWANG1511271538
2DAMPIT69438732
3TUREN64925674
4SUMBERPUCUNG385 385
5WAJAK301 301
6WAGIR291 291
7JABUNG290 290
8GONDANGLEGI276 276
9KETAWANG20711218
10DONOMULYO2061207
11PAKISAJI184 184
12PAKIS174 174
13GEDANGAN10832140
14KROMENGAN133 133
15TUMPANG133 133
16TAJINAN132 132
17NGANTANG1163119
18NGAJUM105 105
19KASEMBON98 98
20KALIPARE65 65
21ARDIMULYO64165
22SITIARJO12728
23PUJON19524
24SINGOSARI23 23
25PAMOTAN20 20
26PAGELARAN01515
27PONCOKUSUMO 66
28WONOSARI4 4
29PAGAK 33
30KARANGPLOSO 22
31SUMBERMANJING WETAN 11
32SUMBERMANJING KULON  0
33BANTUR  0
34WONOKERTO  0
35TIRTOYUDO  0
36AMPEL GADING  0
37KEPANJEN  0
38LAWANG  0
39DAU  0
TOTAL61891976386


Share:

Sabtu, 22 Januari 2022

Ada Dua Kegiatan Di Gedung Posyandu Bunder

Hari ini, Sabtu (22/01/2022), dua kegiatan jalan bareng di Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, yaitu Posyandu Lansia dan Posbindu SMARThealth. Giat tersebut diadakan di Gedung Posyandu Bunder yang beralamatkan di Jalan Wisanggeni, Dusun Bunder RT 11 RW 02 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi tersebut berada di dekat Kantor KUA Wagir dan Punden Dusun Bunder.

Giat ini sebenarnya merupakan jadwalnya Posyandu Lansia, namun karena kader Posbindu SMARThealth telah menerima seperangkat alat kesehatan (alkes) dari Puskesmas Wagir pada Rabu (19/01/2022) maka oleh perawat Desa Sidorahayu, Dimas Kurniawan, A.Md. Kep., pelaksanaan Posbindu SMARThealth nimbrung dalam giat Posyandu Lansia.

Kader Posyandu Lansia dan Posbindu SMARThealth berpose bersama perawat desa, dokter Puskesmas Wagir dan staf PTM Dinkes Kabupaten Malang

Jadi, giat Posbindu SMARThealth hari ini boleh dikata merupakan giat pertama kali menggunakan alkes baru bantuan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Di dalam tas kesehatan dengan warna hijau tua bertuliskan SMARThealth Kit Dinkes Kabupaten Malang ini, terdapat Benechek Multi Monitoring System Seri GBA 44001733, Stature Meter 2 m merek General Care Seri TB 10MS, Alcohol Swab merek GP Care Seri GM 2007187, Floor Body Weight Scale Premium merek Arnez-BR9313 Seri DB 10 MS, Safety Box 2,5 L, Blood Pressure Monitor/Tensimeter Digital merek RGB Medical Seri BPM001219C1744, Pita Pengukur Lingkar Perut merek Elitech Technovision Seri TD 1621AA4325, Blood Lancet merek Nousmed Seri 04210804, Blood Glucose Test Strip merek Benecheck Seri G21229060, dan Total Cholesterol Test Strip BK-C1 Seri C21136070.

Acara giat Posyandu Lansia dan Posbindu SMARThealth dimulai pada pukul 08.00 WIB. Kader Posyandu Lansia dan Posbindu SMARThealth bergotong-royong dalam menyambut dan melayani warga dalam giat skrining pemeriksaan kesehatan.

Gedung Posyandu Dusun Bunder: lokasi giat Posyandu Lansia dan Posbindu SMARThealth. Gedung ini dibangun pada tahun 2014 semasa PNPM Mandiri Perdesaan 

Warga yang berdatangan akan disambut oleh sejumlah kader Posyandu Lansia. Ada lima kader Posyandu Lansia yang tampak dalam giat itu, yaitu Sriati, Rodiyah, Satik, Wartini, dan Wariyah. Mereka menggunakan seragam batik dengan motif kembangan warna pink.

Warga yang datang ke Gedung Posyandu Bunder akan mereka sambut dengan ramah. Mereka akan menuntun warga Bunder untuk mengikuti alur pemeriksaan yang digelar oleh kader SMARThealth bersama dengan perawat Desa Sidorahayu.

Pertama-tama, warga akan dipersilakan menuju ke meja pendaftaran. Di meja tersebut ada kader SMARThealth Sri Ribut yang akan melakukan registrasi dan sekaligus skrining warga dengan memakai Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM (Sesuai Offline Puskesmas).

Giat Posbindu SMARThealth di Dusun Bunder, Desa Sidorahayu

Dari meja pendaftaraan, warga akan dipandu kader Posyandu Lansia mengukur tinggi/berat badan dan lingkar perut. Di sini ada kader SMARThealth Mochamat Sholeh yang siap melayani pengukuran tinggi/berat maupun lingkar perut. Hasilnya ditulis ke dalam Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM.

Usai pengukuran tersebut, warga akan dipandu lagi oleh kader Posyandu Lansia menuju ke meja berikutnya. Di meja itu, warga akan menerima pengukuran tekanan darah oleh kader SMARThealth Sri Marianah.

Akan tetapi, bila di meja tersebut baru ada antrian maka warga tersebut dipersilakan duduk di atas tikar yang telah disediakan. Di atas tikar itu, warga sambil lesehan bisa menyantap hidangan yang disajikan di atas tikar tersebut. Ada cenil, roti perut ayam, pisang candi rebus, dan pisang ambon hijau untuk buahnya. Minumannya tersedia air mineral Clue ukuran kecil maupun kopi dalam teko.

Tim SMARThealth UB menyaksikan kiprah kader SMARThealth Desa Sidorahayu

Setelah diukur tekanan darahnya, warga bergeser ke meja di sebelah selatannya. Di situ ada kader SMARThealth Beny Yuliaty yang akan membantu perawat melakukan cek gula darah, kolesterol maupun asam urat.

Diapit oleh kader SMARThealth Sri Marianah dan Beny Yuliaty ada kader SMARThealth Sumartiani, yang tugasnya membantu mencatat hasil pemeriksaan tekanan darah maupun gula darah serta membantu menyiapkan strip untuk cek gula darah dan sebagainya.

Dari cek gula darah, warga akan diarahkan menuju ke meja konseling yang berada di sebelah selatannya. Di meja konseling itu ada perawat Desa Sidorahayu, Dimas Kurniawan, A.Md. Kep., yang akan melayani konseling berdasarkan hasil skrining para kader SMARThealth tadi. Jika dalam konseling tersebut, warga terindikasi memiliki faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) yang cukup tinggi (highrisk) maka perawat Dimas akan memberikan obat untuk beberapa hari ke depan.

Makan bersama usai pelaksanaan giat Posyandu Lansia dan Posbindu SMARThealth

Usai konseling, rangkaian alur pemeriksaan dalam giat Posbindu SMARThealth telah rampung. Warga yang tadi berdatangan sudah boleh meninggalkan Gedung Posyandu.

Tampak hadir dalam giat tersebut adalah staf PTM Dinkes Kristina Dewi, A.Md. Keb., dua kader BKB (Sayuk dan Umi Hanik), perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), dan seorang dokter Puskesmas Wagir dr. Yuanita Faradiba.

Dari target sasaran warga Dusun Bunder, dalam giat tersebut berhasil melakukan skrining terhadap 37 orang dengan rincian 4 laki-laki dan 33 perempuan. Giat ini tidak memakai undangan formal tapi melalui woro-woro di group PKK dan RT.

Acara giat ini berakhir pada pukul 11.02 WIB dan dilanjutkan dengan makan siang bersama hasil masakan kader Dusun Bunder. Menunya ada nasi jagung, nasi putih, bali telor, sayur tahu tempe, oseng-oseng pepaya, urap, mendol dan krupuk.

Usai makan siang, seluruh kader yang terlibat dalam giat tersebut melakukan foto bersama dokter Puskesmas Wagir, perawat Desa Sidorahayu, dan staf PTM Dinkes. *** [220122]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog