Tampilkan postingan dengan label Delegasi Thailand dan India. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Delegasi Thailand dan India. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Maret 2023

Kunjungan Delegasi Thailand dan India Ke Puskesmas Turen

Usai menghadiri giat Posbindu PTM Kasuari Kelurahan Sedayu, delegasi Thailand dan India diajak Team Leader SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, mengunjungi Puskesmas Turen sebagai salah satu primary health care yang ada di Kabupaten Malang dan sekaligus telah melaksanakan replikasi SMARThealth.

Delegasi Thailand terdiri dari Dr. Krisada Hanbunjerd, MD (director of NCD division, Department of Disease Control, Kementerian Kesehatan Masyarakat (Kemenkesmas) Thailand), Siriwan Pitayarangsarit, Ph.D (staf Pengendalian Penyakit, Kemenkesmas Thailand), Prof. Dr. Kriang Tungsanga (Bhumiranagarindra Kidney Institute, Bangkok) dan Dr. Methee Chanpitakkul (Bhumiranagarindra Kidney Institute, Bangkok), serta satu orang delegasi dari India, Renu John, BDS, MPH (Research Fellow di the George Institute for Global Health India).

Delegasi Thailand dan India berpose bersama Kapus Turen, Dinkes, dan Tim SMARThealth UB

Di sana, rombongan disambut oleh Kepala Puskesmas Turen dr. Wahyu Widiyanti dan penanggung jawab program PTM, Dita Trisnaningtyas, S.Kep.Ners, dan dr. Iman Muttaqin, seorang dokter fungsional, di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Turen yang terletak di Jalan Panglima Sudirman No. 218 Kelurahan Turen, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

Kunjungan delegasi tersebut dalam rangka studi banding untuk belajar tentang pelaksanaan program replikasi SMARThealth di Kabupaten Malang. Kebetulan Puskesmas Turen telah melaksanakan replikasi SMARThealth sejak tahun 2021. 

Namun demikian, Kapus Turen dr. Wahyu sesungguhnya telah terlibat dalam pilot project SMARThealth dari tahun 2016-2018 ketika beliau masih menjabat sebagai Kapus Gondanglegi. Jadi, selain telah akrab dengan program SMARThealth, beliau juga mengerti betul manfaat dari program SMARThealth.

Dalam kunjungan ini, delegasi Thailand dan India dipandu oleh Team Leader SMARThealth  Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D saat mengadakan pertemuan dan sekaligus berdiskusi terkait implementasi replikasi SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Turen.

Kapus Turen memberikan sambutan dengan menggunakan bahasa Inggris

Mula-mula, Sujarwoto memperkenalkan personil Puskesmas Turen yang mengadakan penyambutan di ruang pertemuan. Kemudian setelah itu, Kapus Turen berkenan memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Kapus dr. Wahyu berceritera ihwal mengenal SMARThealth hingga familiar terhadap programnya.

Setelah itu dilakukan diskusi antara kedua delegasi tersebut dengan Puskesmas Turen. Diskusi bersifat mengalir, tidak terlalu formal, dan dinamis. Selain itu, diskusinya juga berjalan lancar serta tidak memakan waktu yang lama, karena baik Kapus, penanggung jawab program PTM, dan dokter fungsional bisa berbahasa Inggris dengan lancar.

Dalam diskusi itu, delegasi Thailand proaktif sekali bertanya. Mulai dari periode skrining, kadernya, insentif kader, obatnya hingga aplikasinya. Pada saat diskusi itu, penanggung jawab program PTM Puskesmas Turen, Dita, mengatakan, “Sometimes the internet network is unstable.”

Terkait hal ini, Dr. Krisada Hanbunjerd, MD bertanya, “Bagaimana bila hal itu terjadi?” Dita pun menjawab. “Kita biasanya memakai kertas Form Skrining untuk jaga-jaga kalau internet tidak stabil. Aplikasi ini sebenarnya juga punya fasilitas offline. Menguntungkan bila tak ada jaringan internet yang baik,” jelas Dita.

Team Leaser SMARThealth UB membantu menjelaskan hasil bridging eKader dengan ePuskesmas

Sementara itu, dalam diskusi tersebut juga menemukan sejumlah perbedaan yang bisa memperkaya wawasan, seperti waktu skrining misalnya. Di Thailand, skrining dilakukan per tiga bulan sekali, dan start setiap bulan Oktober. Sedangkan, kalau di Indonesia dilakukan setahun sekali yang dimulai dari Januari hingga Desember.

Dalam diskusi, delegasi Thailand cenderung detil. Seperti halnya yang ditanyakan oleh Siriwan Pitayarangsarit, Ph.D perihal beban dan insentif kader. Diketahui, bahwa 1 kader banding 66 pasien di Thailand dalan beban target. Sementara di wilayah kerja Puskesmas Turen, 1 kader banding 161. 

Tak hanya bebannya, Siriwan juga menyoroti mengenai pemberian insentif yang sama per kader. “Apakah kader yang malas dengan yang rajin akan dikasih insentif yang sama?” tanya Siriwan.

Sementara itu, mengenai pemberian obat bisa dikatakan hampir sama. Untuk pasien yang memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) akan mendapatkan obat untuk sebulan. Yang membedakannya adalah kepatuhan. Di Thailand, boleh dibilang pasiennya patuh dalam mengonsumsi obat sesuai yang dianjurkan oleh dokter atau tenaga kesehatan lain yang mendapat delegasi dari dokter.

Delegasi Thailand proaktif bertanya kepada Puskesmas Turen untuk mendapatkan gambaran yang utuh dalam replikasi SMARThealth

Diskusi yang memakan waktu sekitar dua jam itu, memberikan gambaran perihal kondisi negara masing-masing, dan perbedaan yang ditemukan tidak mengisyaratkan kelemahan tapi memang karena situasi dan kondisinya yang mungkin berbeda.

Pihak Puskesmas Turen pun mengakui bahwa secara sumber daya manusia (SDM). Thailand akan lebih siap nantinya dalam mereplikasi SMARThealth di negaranya. Ke depan, Puskesmas Turen juga akan terus berbenah dalam setiap layanannya kepada masyarakat.

Namun demikian, dari diskusi yang intens ini tersirat adanya tekad dengan slogan yang sama, seperti yang tertera dalam kaos warna pink yang dikenakan kedua delegasi dari Kemenkesmas Thailand itu, “Together fight NCDs” (Bersama Kita Lawan PTM). *** [090323]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Delegasi Thailand dan India Kunjungi Kelurahan Sedayu untuk Melihat Giat Posbindu PTM Kasuari

Kamis (09/03), Kepala Kelurahan (Lurah) Sedayu Pratama Wiranata, S.STP, M.Si bersama Kepala Puskesmas (Kapus) Turen dr. Wahyu Widiyanti menerima kunjungan delegasi Thailand yang dipimpin Dr. Krisada Hanbunjerd, MD, director of NCD division, Department of Disease Control, Kementerian Kesehatan Masyarakat (Kemenkesmas) Thailand di Gedung Serba Guna Peltu Alasikan yang terletak di Jalan Pratu Subari RT 09 RW 03 Kelurahan Sedayu, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

Delegasi yang terdiri dari Siriwan Pitayarangsarit, Ph.D (staf Pengendalian Penyakit, Kemenkesmas Thailand), Prof. Dr. Kriang Tungsanga (Bhumiranagarindra Kidney Institute, Bangkok) dan Dr. Methee Chanpitakkul (Bhumiranagarindra Kidney Institute, Bangkok), ditambah satu orang delegasi dari India, Renu John, BDS, MPH (Research Fellow di the George Institute for Global Health India), melakukan kunjungan ke Kelurahan Sedayu untuk melihat giat Posbindu PTM Kasuari.

Delegasi Thailand dan India berpose bersama warga dalam giat Posbindu PTM Kasuari Kelurahan Sedayu

Kunjungan dua delegasi itu didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa serta dua staf Seksi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Selain itu, ada juga Team Leader SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) beserta salah seorang anggotanya.

Begitu disambut oleh Lurah Sedayu dan Kapus Turen, Team Leader SMARThealth UB Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D yang memandu delegasi, mengawali dengan perkenalan dihadapan warga yang akan melakukan pemeriksaan.

Setelah itu menginformasikan maksud dan tujuan delegasi Thailand dan India berkunjung ke Kelurahan Sedayu. Dalam kunjungan tersebut, kedua delegasi itu ingin melihat secara langsung perihal implementasi program SMARThealth yang diselenggarakan di Kelurahan Sedayu. Mereka memiliki atensi terhadap replikasi SMARThealth yang dilakukan di Kabupaten Malang.

Sambutan Lurah Sedayu kepada delegasi Thailand dan India dihadapan warga yang ikut giat Posbindu PTM Kasuari

Rencananya, delegasi Thailand itu juga ingin mempersiapkan replikasi SMARThealth di negaranya. Oleh karena itu, mereka berkunjung ke Kabupaten Malang, karena gaung replikasi SMARThealth di Kabupaten Malang semakin mengglobal.

Dalam giat Posbindu tersebut, kedua delegasi terlihat mondar-mandir memperhatikan setiap meja dalam pemeriksaan. Mereka tertarik dengan kecekatan kader SMARThealth yang melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dengan bantuan aplikasi eKader, dan pola hubungannya dengan tenaga kesehatan (nakes) yang ada di kelurahan tersebut.

Giat Posbindu PTM ini dimulai pada pukul 09.00 WIB. Ada lima kader kesehatan yang bertugas dalam giat tersebut, yaitu Siti Rohma, Listianah, Fatonah Al Muvida, Deasy Arisanti, dan Lilik. Sementara itu, nakes yang terlibat dalam giat itu, adalah perawat dan bidan yang ada di Kelurahan Sedayu, yaitu perawat Cica Indah dan bidan Anandayu.

Warga yang berdatangan langsung menuju ke meja registrasi yang berada tepat di pintu masuk utama Gedung Serba Guna, dan kemudian diukur tinggi/berat badan dan lingkar perutnya. Setelah itu, warga dipersilakan duduk terlebih dahulu.

Delegasi Thailand memperhatikan kader SMARThealth melakukan pengecekan kadar gula darah dan kolesterol

Beberapa saat setelah warga mulai banyak, Penanggung Jawab Program PTM Dita Trisnaningtyas, S.Kep. Ners, memberikan edukasi tentang PTM dan gaya hidup sehat dihadapan warga tersebut. Sehabis itu, diteruskan dengan senam sehat, yang diikuti oleh warga, kader, nakes, bhabinkamtibmas, babinsa maupun perangkat kelurahan.

Usai senam, istirahat sebentar dan kemudian dilanjutkan dengan pengecekan kadar gula darah dan kolesterol. Berikutnya dilanjutkan dengan anamnesa faktor risiko PTM dan input data menggunakan aplikasi eKader.

Alur terakhir dari rangkaian pemeriksaan ini adalah melakukan konsultasi kepada perawat kelurahan. Apabila ada warga yang terindikasi mempunyai faktor risiko PTM tinggi (highrisk) maka warga akan diresepin untuk mengambil obat di Puskesmas Turen.

Suasana giat Posbindu PTM Kasuari di Gedung Serba Guna Peltu Alasikan Sedayu

Sekitar 33 menit menyaksikan giat Posbindu PTM Kasuari Kelurahan Sedayu, kedua delegasi harus meninggalkan tempat karena masih ada acara kunjungan ke Puskesmas Turen untuk audiensi dan diskusi terkait pelaksanaan SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Turen.

Akhirnya, rombongan delegasi, Dinkes, dan Tim SMARThealth UB berpamitan kepada Lurah Sedayu berikut muspika dan perangkat desa, kader, nakes dan warga yang sedang mengantre pemeriksaan di Gedung Serba Guna Peltu Alasikan. *** [090323]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog