Tampilkan postingan dengan label Promkes. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Promkes. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 Maret 2024

Minggu Ke-3 Maret 2024, In-Depth Interview di Puskesmas Gondanglegi

Sempat tertunda beberapa saat lantaran kesibukan dan kelelahan, dr. Arief Alamsyah, MMRS – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) kembali melakukan in-depth interview di Puskesmas Gondanglegi pada Rabu (27/03).

In-depth interview ini dilaksanakan sebagai bahan menyusun disertasi mengenai health coaching hipertensi di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.

Terakhir, sebulan yang lalu, dr. Arief Alamsyah melakukan in-depth interview di Puskesmas Ngajum, dan hari ini agendanya in-depth interview di Puskesmas Gondanglegi. Perlu diketahui, dalam penelitian disertasi ini ada 4 locus yang menjadi enumeration area (EA), yaitu Puskesmas Pakisaji, Puskesmas Kepanjen, Puskesmas Ngajum, dan Puskesmas Gondanglegi.

Audiensi dengan Kapus Gondanglegi, Kabupaten Malang

Kendati suratnya sudah masuk beberapa bulan sebelumnya, namun dr. Arief Alamsyah baru berkesempatan berkunjung ke Puskesmas Gondanglegi dalam rangka in-depth interview dengan sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di lingkungan Puskesmas Gondanglegi.

Sebenarnya dr. Arief Alamsyah sudah tak asing lagi dengan Puskesmas Gondanglegi karena dulu ia pernah menjadi dokter muda (koas) di Puskesmas Gondanglegi. Tapi, kali ini kunjungannya dalam rangka penelitian mengenai health coaching hipertensi untuk memenuhi disertasinya.

In-depth interview dengan Pj. PTM Puskesmas Gondanglegi

Begitu tiba di Puskesmas Gondanglegi, dr. Arief Alamsyah yang didampingi salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) langsung menghadap Kepala Puskesmas Gondanglegi drg. Imam Mashuda.

Di ruang kerja Kapus yang berada di ujung sisi selatan layanan Puskesmas tersebut, dr. Arief Alamsyah diterima oleh Kapus Imam, dan di dalam ruangan juga ada Penanggung jawab (Pj) PTM dan Promkes Puskesmas Gondanglegi.

In-depth interwiew dengan bagian Promkes Puskesmas Gondanglegi

Dr. Arief beraudiensi dengan Kapus Gondanglegi untuk kulo nuwun terlebih dahulu dan sekaligus mengutarakan maksud dan tujuan kehadirannya dalam rangka in-depth interview guna menyusun disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Health Coaching Untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer.”

Kapus Imam menerima dengan baik kehadirian dr. Arief Alamsyah, dan mempersilakan untuk melakukan in-depth interview. Kemudian dr. Arief Alamasyah dipandu oleh Pj. PTM menuju ke ruang pertemuan Puskesmas Gondanglegi yang berada di Lantai 2.

In-depth interview dengan Pj. Prolanis Puskesmas Gondanglegi

Di ruang pertemuan itu, dr. Arief Alamsyah melakukan in-depth interview secara one by one. In-depth interview pertama bersama Pj. PTM Puskesmas Gondanglegi Ilham Tri Wicaksa, A.Md.Kep. Wawancara mendalam dilakukan dengan santai untuk menggali perihal health coaching yang selama ini telah dijalankan di lingkungan Puskesmas Gondanglegi. Wawancara mendalam tersebut memakan waktu sekitar 27 menit.

Kemudian, in-depth interview kedua dilaksanakan dengan bagian Promkes Puskesmas Gondanglegi Mohamad Amiril Mu’minin, SKM. Wawancara mendalam dengan bagian Promkes tersebut berlangsung selama 21 menit.

In-depth interview dengan dokter fungsional Puskesmas Gondanglegi

Setelah itu, dilanjutkan dengan in-depth interview bersama Pj. Prolanis Puskesmas Gondanglegi Dwi Ira Puspita, A.Md.Keb. Wawancara mendalam dengan Pj. Prolanis ini, dr. Arief Alamsyah memerlukan waktu sekitar 20 menit.

In-depth interview terakhir dilakukan dengan dokter fungsional Puskesmas Gondanglegi dr. Raudhatul Jannah, yang kebetulan alumni FKUB. Wawancara mendalam dengan dokter fungsional ini memerlukan waku sekitar 10 menit.

Rangkaian in-depth interview dengan 4 tenaga kesehatan di Puskesmas Gondanglegi itu berakhir menjelang pukul 11.00 WIB. Kemudian dr. Arief Alamsyah dan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB berpamitan kepada dr. Raudhatul mewakili Kapus Gondanglegi yang sedang menjalankan tugas lain usai menerima kunjungan dr. Arief Alamsyah. *** [270324]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 29 Februari 2024

Penyuluhan Kesehatan dan Pemeriksaan Rekam Jantung Dalam Giat Posbindu PTM di Posyandu Lasegia Sumberpucung

Pagi itu mentari bersinar terang. Pak Yoyo memasang bannerSay No To Hypertension” di terop sebelah timur, membantu kader kesehatan yang sedang bergiat dalam Posbindu PTM di Posyandu Lasegia (Lansia Sehat Bahagia) yang bertempat di rumah Ibu Veronika Mestini yang beralamatkan di Jalan Ajisoko, Dusun Krajan RT 14 RW 01 Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Posyandu Lasegia merupakan Posyandu mandiri yang dikelola oleh warga setempat melalui kader kesehatan yang ada di wilayahnya dengan dukungan pendanaan yang dikumpulkan sendiri. Dengan diinisiasi oleh Ketua PKK RT 14 RW 01 yang sekaligus juga Ketua RT 14 RW 01, didirikan Bank Sampah untuk membiayai kegiatan tersebut untuk menyediakan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) seperti strip gula darah, kolesterol, asam urat, alcohol swab, dan lancet.

Sebelum berikan sambutan, Kapus Sumberpucung berkenan melihat pengukuran antropometri dan pengecekan kadar gula darah/asam urat yang dilakukan oleh kader kesehatan terlatih

Jadi, giat yang sudah berjalan rutin sejak Maret 2023 bisa tumbuh berkembang. Mereka tidak harap-harap cemas kehabisan BMHP karena memang menyediakan sendiri. Selain itu, dengan pendirian Bank Sampah juga membuat lingkungan sekitar tempat tinggal mereka menjadi bersih dari limbah rongsokan maupun rumah tangga, seperti jelantah (limbah minyak goreng).

Kamis (29/02) ini dimulai pukul 06.30 WIB, diadakan giat Posbindu PTM kemudian penyuluhan kesehatan perihal hipertensi dan pemeriksaan profil lipid dari Puskesmas Sumberpucung serta pemeriksaan rekam jantung dari Klinik Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE).

Sambutan Kapus Sumberpucung dalam giat Posbindu PTM lengkap di Posyandu Lasegia Sumberpucung

Sebuah kolaborasi nan elok antara kader kesehatan, Puskesmas Sumberpucung, dan Klinik PACCE tertampil dalam giat Posbindu PTM di Posyandu Lasegia. Kemandirian Posyandu Lasegia dan pemberdayaan kader kesehatan (community health worker empowerment) sublim dalam memberikan kemaslahatan kepada orang banyak.

Delapan kader kesehatan (Posbindu dan Posyandu Lansia) yang terdiri dari Windarsih, Beni Ning Fitri, Kasiati, Nita Anggraini, Yuyun Sulistyowati, Setyorini, Ninik Riwayati, dan Endah Prasetyaningsih (kader SMARThealth), memberikan layanan pemeriksaan antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah dan asam urat.

Pj PTM Puskesmas Sumberpucung berikan penyuluhan

Pemeriksaannya dalam Posbindu PTM yang dilakukan oleh kader tersebut mendahului seremonialnya. Seremonial giat Posbindu PTM dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan diawali prakata dari Master of Ceremony (MC) Ani Waluyo, Ketua Kader Desa Sumberpucung. 

Kemudian diteruskan dengan sambutan dari Kepala Puskesmas (Kapus) Sumberpucung dr. Rahmawati Daha. Dalam sambutannya, Kapus Sumberpucung merasa senang dengan kemandirian kader kesehatan dalam Posyandu yang diberi nama Lasegia (Lansia, Sehat, Bahagia).

Pj Promkes Puskesmas Sumberpucung memompa semangat pra lansia dan lansia

“Meski sudah bisa melaksanakan giat sendiri secara mandiri,” menurut Kapus Sumberpucung “Agar segera diurus surat pengukuhan dari Kepala Desa sebagai wujud legalitas keberadaannya secara organisasional.”

Usai sambutan Kapus Sumberpucung, dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan dari Penanggung jawab (Pj.) PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, A.Md.Keb., S.Kep.Ners. Menurut Istitik, giat kolaboratif ini bermula dari keinginan kader kesehatan yang menghadap kepadanya yang meminta Puskesmas Sumberpucung juga berkenan memberikan layanan pemeriksaan kepada masyarakat di lingkup kerja Posyandu Lasegia.

Antrean warga di bawah terop

Akhirnya, Puskesmas Sumberpucung memberikan penyuluhan kesehatan terkait hipertensi, dan pemeriksaan profil lipid. Pemeriksaan profil lipid adalah prosedur pemeriksaan untuk mengetahui kadar lemak di dalam darah. Warga yang berumur 40 tahun ke atas akan menerima pemeriksaan ini dengan cara diambil darahnya dari lengan seseorang.

Pemeriksaan profil lipid adalah salah satu tes penting yang digunakan untuk mengevaluasi kesehatan seseorang. Profil lipid mengukur kadar lemak dalam darah, termasuk kolesterol dan trigliserida. Pemeriksaan ini memberikan informasi penting tentang risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Pemeriksaan profil lipid oleh nakes Puskesmas Sumberpucung

Pemeriksaan profil lipid ini segera dilakukan selesai penyuluhan kesehatan yang kedua dari Pj. Promkes Puskesmas Sumberpucung Farida Azizah Nur, S.Kep. Ners. Pada kesempatan itu, Pj. Promkes memompa semangat para pra lansia maupun lansia yang hadir agar senantiasa bahaga. Karena, kata Pj. Promkes, “Bagaimana kita mau bahagia atau ceria kalau tidak sehat?”

Himbauan Pj. Promkes ini ternyata juga menjadi motto lansia yang dipajang di pagar tralis rumah Ibu Veronika Mestini: “BAHAGIA”. B (Berat Badan Berlebih Dihindari);  A (Aturlah Makan dengan Gizi Seimbang); H (Hindari Faktor-Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular); A (Agar Terus Berguna, Lakukan Kegiatan Bermanfaat Sesuai Kemampuan); G (Gerak Badan Teratur Wajib Terus Dilakukan); I (Iman dan Takwa Ditingkatkan serta Kelola Stress); A (Awasi Tubuh dengan Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin).

Rekam jantung oleh nakes dari Klinik PACCE

Selesai penyuluhan dari Pj. Promkes, acara dilanjutkan dengan pemeriksaan profil lipid bagi warga RT 14 RW 01 yang telah diperiksa di giat Posbindu PTM oleh kader kesehatan terlatih. Pemeriksaan profil lipid ini ditangani oleh tiga nakes Puskesmas Sumberpucung, yaitu Hevy Pujiati, S.Kep. Ners (Pj. Indra), Feby Sekarini, S.Kep. Ners (perawat Desa Sumberpucung), dan Alina Chandra Berliana, S.Kep.Ners. Mereka dibantu juga oleh Pj. Promkes.

Dari meja pemeriksaan profil lipid ini, warga akan mengantre menanti panggilan untuk masuk ruangan tertutup guna mengikuti pemeriksaan rekam jantung yang dilakukan oleh 4 nakes Klinik PACCE dan seorang dokter dari PACCE yang akan memberikan konsultasi dari hasil pemeriksaan rekam jantung tersebut.

Ketua PKK RT 14 RW 01 yang sekaligus Ketua RT, berikan voucer belanja bagi tiga orang yang selama tiga bulan berturut-turut mampu mempertahankan kestabilan pengecekan takanan darah, kolesterol asam urat

Di meja konsultasi Klinik PACCE, Pj. PTM Puskesmas Sumberpucung mendampinginya untuk melihat warga-warga mana saja yang harus mendapatkan rujukan pemeriksaan lanjutan di Klinik PACCE di Pakisaji dan mana saja warga yang hanya harus memeriksakan di Poli Pandu Puskesmas Sumberpucung.

Dalam giat Posbindu PTM di Posyandu Lasegia, tidak hanya pemeriksaan yang lengkap dengan alat-alat mutakhir yang kalau periksa sendiri konon menghabiskan uang 1 jutaan ini juga disediakan sarapan yang dikoordinir oleh Fiana Susanti, Ketua PKK RT 14 RW 01 yang sekaligus juga Ketua RT 14 RW 01.

Lokasi sarapan di antara aneka koleksi tanaman yang menawan

Ia juga memberikan voucer belanja di Indomaret bagi tiga orang warga, yaitu satu orang yang selama tiga bulan berturut-turut mempunyai pengukuran hipertensi yang stabil sesuai kriteria sehat; satu orang yang selama tiga bulan berturut-turut memiliki pengukuran kolesterol yang sehat; dan satu orang yang selama tiga bulan berturut-turut mempunyai pengukuran asam urat yang stabil dalam indikator sehat.

Salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang melakukan rekapitulasi dengan kader di bagian pendaftaraan, diketahui bahwa dalam giat Posbindu PTM dengan pemeriksaan lengkap di Posyandu Lasegia ini hingga pukul 12.18 WIB berhasil diperiksa sebanyak 66 orang, dengan rincian 21 laki-laki dan 45 perempuan. *** [290224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 21 Februari 2024

In-Depth Interview di Puskesmas Ngajum pada Minggu Ke-3 Bulan Februari 2024

Setelah 9 hari melakukan in-depth interview di Puskesmas Pakisaji, Rabu (21/02) ini dr. Arief Alamsyah – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) kembali melakukan in-depth interview.

Pada Minggu ke-3 di bulan Februari 2024, sesusai jadwalnya, in-depth interview dilakukan di Puskesmas Ngajum. In-depth interview ini dilakukan sebagai bahan menyusun disertasi mengenai health coaching hipertensi di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.

Audiensi dengan Kapus Ngajum untuk kulo nuwun dan izin in-depth interview

Sebelum melakukan in-depth interview dengan sejumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Ngajum, terlebih dahulu dr. Arief Alamsyah mengutarakan maksud dan tujuannya kepada Kepala Puskesmas (Kapus Ngajum, dr. Maritha Devi.

Dr. Arief Alamsyah yang didampingi oleh salah seorang anggota Tim SMARThealth UB diterima oleh Kapus Ngajum di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Ngajum pada pukul 09.25 WIB. Kebetulan dr. Devi adalah teman sekelas saat menempuh pendidikan S1 Kedokteran di FKUB, sehingga obrolan pun terlihat santai tapi tersampaikan maksud dan tujuannya.

In-depth interview bersama Pj PTM

Berhubung pengumpulan data tahap 1 bersifat kualitatif maka metode yang digunakan adalah dengan in-depth interview alias wawancara mendalam. Sehingga, prosesnya tidak mengganggu jalannya layanan di Puskesmas Ngajum, karena pada in-depth interview ini tidak sama seperti focus group discussion (FGD) yang semua respondennya perlu dikumpulkan secara bersamaan.

In-depth interview ini dilakukan secara one by one. Oleh karena itu, Kapus dr. Devi bisa mengaturnya dengan leluasa. Artinya, mana dulu nakes yang longgar bisa melakukan in-depth interview.

In-depth interview pertama bersama Penanggung jawab (Pj) PTM Puskesmas Ngajum Masfu Lailiyah, A.Md.Kep.  Wawancara mendalam dilakukan dengan santai untuk menggali perihal health coaching selama ini yang telah dijalankan oleh pihak Puskesmas Ngajum. In-depth ini berlangsung sekitar 25 menit.

Menunggu mobil untuk meluncur ke Pustu Balesari

Kemudian setelah merampungkan in-depth interview dengan Pj. PTM, selanjutnya hendak mewawancara dokter fungsional Puskesmas Ngajum dr. Indrawati, tapi sayangnya sang dokter baru sibuk melayani pasien yang sifatnya gawat darurat, sehingga dokter memintanya setelah menyelesaikan layanan kepada pasien-pasiennya tersebut.

Akhirnya, Kapus dr, Devi dan Pj. PTM mengajaknya untuk mewawancarai terlebih dahulu kepada Pj. Promkes dan Pj. Prolanis Puskesmas Ngajum terlebih dahulu. Tapi keduanya kebetulan sedang bertugas dalam Sub PIN Putaran 2 di Desa Balesari.

Sehingga, dr. Arief yang didampingi Kapus dan Pj. PTM serta salah seorang anggota Tim SMARThealth UB meluncur dengan mobilnya dr. Arief menuju ke Pustu Balesari, tempat mereka akan bertemu.

In-depth interview bersama Pj. Promkes

Pustu Balesari berada di lereng Gunung Kawi, sehingga perjalanan menuju ke sana bernuasa pegunungan yang berkelok-kelok dengan panorama yang asri karena banyaknya pepohonan di kiri kanan jalan yang dilaluinya dan berhawa sejuk.

Namun bila berpapasan dengan truk-truk pengangkut susu dari Pabrik Susu Greenfields Gunung Kawi yang letaknya berada di perbatasan antara Kecamatan Ngajum dan Kecamatan Wagir itu, diperlukan kehatian-hatian dalam berkendara karena banyak tikungan tajam dengan jalanan yang sempit. Kendaraan yang berpapasan harus mengalah yang satunya. 

In-depth interview bersama Pj. Prolanis

Di Pustu Balesari, dr. Arief melakukan in-depth interview di ruang pemeriksaan umum. Lokasi Pustu Balesari berada di Jalan Balesari, Dusun Balesari RT 01 RW 04 Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Jarak dari Pustu Balesari ke Puskesmas Ngajum sekitar 10 kilometer.

In-depth pertama diruang pertemuan umum Pustu Balesari dalah dengan Pj. Promkes Puskesmas Ngajum Denok Pitra Rhena, SKM. Interview guideline-nya sama, hanya saja dari sisi kualitatifnya akan berbeda, karena hal ini menyangkut persepsi dan pengalamannya masing-masing.

Kunjungan staf pengajar FKUB diabadikan dalam foto bersama

Selesai dengan Pj. Promkes, dilanjutkan dengan wawancara mendalam bersama Pj. Prolanis Dedy Setya Darma, A.Md.Kep. Sama dengan yang lainnya, setiap akan diwawancarai diminta kesediannya untuk menandatangi consent form sebagai wujud kesediaan berpartisipasi dalam in-depth interview.

Selesai in-depth interview di Pustu Balesari, dr. Arief beserta salah seorang anggota Tim SMARThealth UB sempat disuruh mencicipi lupis khas Desa Balesari. Aneka warna lupis memikat hati. Ada putih, hijau, dan pink.

In-depth interview bersama dokter fungsional

Sebelum meninggalkan tempat, dr. Arief diajak foto bersama di depan Pustu Balesari untuk kenang-kenangan atas kunjungannya selama di Pustu Balesari, dan setelahnya rombongan mobil dr. Arief langsung kembali ke Puskesmas Ngajum yang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 22 Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Ngajum.

Tiba di ruang pertemuan lantai 2 Puskesmas Ngajum, dr. Arief pun kemudian melakukan wawancara secara mendalam dengan dokter fungsional Puskesmas Ngajum dr. Indrawati yang sudah longgar usai melayani pemeriksaan pasien. Dr. Indrawati ini juga terlibat dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).

Rangkaian in-depth interview selesai pada pukul 12.55 WIB, dan kemudian dr. Arief berpamitan untuk kembali ke Malang guna mengerjakan transkrip rekaman hasil in-depth interview terhadap empat nakes di Puskesmas Ngajum. *** [210224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 12 Februari 2024

Minggu Ke-2 Bulan Ini, In-Depth Interview di Puskesmas Pakisaji

Setelah menyelesaikan in-depth interview selama dua hari dengan hari terpisah di wilayah kerja Puskesmas Kepanjen, dr. Arief Alamsyah – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) - yang sedang menyusun disertasi perihal health coaching di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, melanjutkan pengumpulan data kualitatif di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji.

Hari ini, Senin (12/02), dr. Arief berkunjung ke Puskesmas Pakisaji. Di tengah kesibukan meeting terkait TBC dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kepala Puskesmas (Kapus) Pakisaji dr. Yulia Rachamawati berkenan meluangkan waktu sebentar untuk menerima dr. Arief bersama dengan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB di ruang kerjanya.

Kunjungan dr. Arief Alamsyah diterima Kapus Pakisaji di ruang kerjanya

Ternyata, Kapus Pakisaji merupakan adik kelas sewaktu belajar di SMA Negeri 3 Malang, dan kemudian menjadi adik kelas dalam menempuh kedokterannya, sehingga tanpa bertele-tele komunikasi pun lancar dalam kulo nuwun.

Kemudian Kapus dr. Yulia langsung menghubungi beberapa stafnya yang akan diajak in-depth interview oleh dr. Arief. Staf-staf itu meliputi dr. Herdiana (dokter fungsional yang terlibat dalam Prolanis), Mochammad Faizin (Penanggung jawab Promkes Puskesmas Pakisaji), dan Sirotul Maisaroh, A.Md.Kep (Penanggun jawab PTM Puskesmas Pakisaji).

In-Depth interview dengan dokter fungsional Puskesmas Pakisaji

Mereka bertiga langsung berkumpul di ruang kerja Kapus. Namun karena metodologi yang digunakan adalah in-depth interview, maka kemudian mereka dipisah terlebih dahulu. Karena pengumpulan data dengan in-depth interview dengan focus group discussion berbeda.

Akhirnya, in-dept interview dilakukan one by one antara staf yang menjadi responden dengan meminjam ruang kerja Kapus. Selain pewawancara dan yang diwawancarai terdapat salah seorang anggota Tim SMARThealth UB yang bertindak sebagai saksi dalam pelaksanaan in-depth interview tersebut.

In-Depth interview dengan Pj Promkes Puskesmas Pakisaji

In-depth interview (wawancara mendalam) yang pertama ditujukan kepada dokter fungsional Puskesmas yang aktif dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) mengingat kesibukan dokter yang bertugas memeriksa pasien-pasien yang datang ke Puskesmas Pakisaji. Kebetulan habis libur panjang, aktivitas Puskesmas Pakisaji tadi pagi cukup ramai sekali. 

Wawancara mendalam dengan dr. Herdiana memakan waktu sekitar 20 menit saja, dan setelah itu dilanjutkan dengan in-depth interview bersama Penanggung jawab (Pj Promkes) Mochammad Faizin. Wawancara juga dilaksanakan di ruang kerja Kapus, memakan waktu hampir sama dengan in-depth interview  bersama dr. Herdiana.

In-Depth interview dengan Pj PTM Puskesmas Pakisaji

Selesai dengan Pj. Promkes, kesempatan berikutnya adalah in-depth interview dengan Pj. PTM Sirotul Maisaroh, A.Md.Kep. Waktu wawancara pun lamanya seukuran dengan Pj. Promkes. Fokus pertanyaan juga berkenaan dengan masalah promkes yang telah dijalankan oleh Puskesmas Pakisaji selama ini.

Begitu selesai, Pj. PTM menawarkan mencarikan pasien hipertensi yang aktif di Prolanis yang kebetulan sedang melakukan kontrol secara rutin di Puskesmas Pakisaji. Ia pun di antar ke ruang kerja Kapus setelah selesai melakukan kontrol pemeriksaan.

In-Depth interview dengan pasien yang aktif dalam Prolanis

Kira-kira, dr. Arief menunggu pasien tersebut di ruang kerja Kapus selama 23 menit. Setelah itu barulah bisa melakukan in-depth dengannya. Pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki berumur 53 tahun asal Dusun Segaran, Desa Kebonagung, dan dalam kontrol tadi tekanan darahnya masih 200 an.

Rangkaian wawancara rampung pada pukul 10.37 WIB. Kemudian dr. Arief bersama salah seorang anggota Tim SMARThealth UB berpamitan dengan Kapus yang sedang berada di ruang pertemuan. In-depth berikutnya akan disambung usai coblosan, dengan lokasi yang ada giat Posbindu PTM di salah satu desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji, dan ini akan dikoordinasikan dengan Pj. PTM nantinya.

Setelah keluar hingga sampai area parkir, dr. Arief dengan berkendara mobil kembali ke rumah untuk melanjutkan transkrip hasil in-depth tadi. Sedangkan, anggota Tim SMARThealth UB yang mendampinginya juga melanjutkan langkah dengan berkendara motor untuk menghadiri giat Posbindu PTM di Posyandu Anggrek 4 di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. *** [120224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Minggu, 11 Februari 2024

In-depth Dengan Dokter, Penanggung Jawab Prolanis dan Pasien Hipertensi di Puskesmas Kepanjen

Sebelumnya, dr. Arief Alamsyah – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) telah melakukan eksplorasi dalam pengumpulan data tahap 1 (kualitatif) untuk bahan disertasinya di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan dengan in-depth interview terhadap Penanggung Jawab Promosi Kesehatan (Pj Promkes) di Aula Puskesmas Kepanjen dan Pj PTM Puskesmas Kepanjen di Pos Kamling RT 09 RW 01 Kelurahan Cepokomulyo pada Senin (05/02).

In-depth interview (wawancara mendalam) adalah teknik penelitian kualitatif yang melibatkan pelaksanaan wawancara individu secara intensif dengan sejumlah kecil responden untuk mengeksplorasi perspektif mereka mengenai ide, program, atau situasi tertentu.

In-depth interview dengan dokter fungsional Puskesmas

Wawancara mendalam dijelaskan Andrea Fontana & James H. Frey (2000) sebagai jenis wawancara yang menggunakan pertanyaan terstruktur hingga 'teks negosiasi', namun mereka juga menggambarkannya sebagai wawancara terbuka dan etnografis. Lebih bermanfaat lagi, mereka mengatakan bahwa hal ini digunakan sebagai upaya “untuk memahami perilaku kompleks anggota masyarakat tanpa memaksakan kategorisasi a-priori yang dapat membatasi bidang penyelidikan”. Mereka juga menganggap pembentukan ‘hubungan antar manusia’, sebagai hal mendasar dalam wawancara mendalam.

Jadi, wawancara mendalam (in-depth interview), kata Steinar Kvale & Svend Brinkmann (2009), dianggap sebagai percakapan penelitian. Sebagai salah satu genre percakapan, wawancara mendalam memiliki konvensi dan aturan tersendiri, berbeda dengan obrolan dengan teman, interogasi hukum, sesi terapi, atau diskusi profesional. Yang membedakannya adalah tujuan pembicaraannya. Dalam penelitian kualitatif tujuannya adalah untuk 'menghasilkan' pengetahuan, “adalah wawancara dimana pengetahuan dikonstruksikan dalam interaksi antara pewawancara dan orang yang diwawancara”.

In-depth interview dengan pasien hipertensi asal Cepokomulyo yang aktif dalam Prolanis

Hari Rabu (07/02) kemarin, dr. Arief kembali melakukan in-depth interview dengan dokter fungsional, Pj Prolanis, dan dua pasien hipertensi di Puskesmas Kepanjen. Waktu pelaksanaan fleksibel, mana yang longgar bisa in-depth terlebih dahulu.

In-depth interview dengan pasien hipertensi asal Jatirejoyoso yang aktif dalam Prolanis

Di aula Puskesmas Kepanjen, dr. Arief yang didampingi salah seorang anggota Tim SMARThealth UB mula-mula melaksanakan in-depth interview dengan dokter fungsionalis Puskesmas Kepanjen dr. Hadaya Trias Ramadhani terkait health coaching untuk pengendalian hipertensi di layanan primer.

Kemudian setelah itu, dilanjutkan dengan pasien hipertensi yang aktif dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

In-depth interview dengan Penanggung Jawab Prolanis Puskesmas

Setelah berhasil in-depth interview dengan dua pasien hipertensi yang aktif di Prolanis dari Kelurahan Cepokomulyo dan Desa Jatirejoyoso, kemudian dr. Arief mewawancarai Pj Prolanis Puskesmas Kepanjen Indri Puspaning Asri untuk mendapatkan gambaran kegiatan dan edukasi yang telah dilaksanakan selama ini.

Begitu selesai, dr. Arief Alamsyah langsung kembali untuk melakukan transkrip hasil rekaman in-depth interview dengan empat orang tersebut. Sementara, salah seorang anggota Tim SMARThealth UB yang turut mendampingi dan menyaksikan jalannya in-depth interview dari awal hingga akhir pun kemudian melanjutkan langkah untuk menghadiri giat Posyandu Anggrek 3 di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. *** [110224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 05 Februari 2024

Mengawali Eksplorasi Data Dalam Pengembangan Model Health Coaching Hipertensi Di Lingkungan Puskesmas Kepanjen

Setelah berdiskusi dengan Sub Substansi PTM dan Keswa serta Sub Substansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat enam belas hari yang lalu di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, hari ini, Senin (05/02), dr. Arief Alamsyah – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) - melakukan eksplorasi dalam pengumpulan data tahap 1: Kualitatif untuk studi S3 di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.

Mengawali eksplorasi data buat disertasi yang menyangkut pengembangan model health coaching hipertensi ini, dr. Arief melakukan kunjungan ke Puskesmas Kepanjen yang beralamatkan di Jalan Jatirejoyoso No. 4 Dusun Dawuhan, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

dr. Arief menjelaskan kepada Kapus Kepanjen dalam pengembangan model health coaching hipertensi

Tujuan kunjungan tersebut adalah berjumpa dengan Kepala Puskesmas Kepanjen untuk kula nuwun, dan sekaligus melakukan indepth interview dengan sejumlah tenaga kesehatan (nakes) maupun sejumlah pasien hipertensi yang aktif dalam kegiatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).

Begitu tiba di Puskesmas Kepanjen, dr. Arief diterima Kepala Puskesmas (Kapus) Kepanjen dr. Ruri Pujianti di ruang kerjanya. Kapus menyambutnya dengan baik dan kemudian memfasilitasinya untuk melakukan indepth interview terhadap sejumlah nakesnya.

Indepth interview dengan Penanggung Jawab Promkes Puskesmas Kepanjen

Sebenarnya, hari ini dr. Arief menargetkan melakukan indepth interview terhadap dokter, Penanggung Jawab PTM Puskesmas, dan Penanggung Jawab Promkes Puskesmas Kepanjen. Namun yang bisa dijumpai di Puskesmas Kepanjen adalah Penanggung Jawab Promkes (Pj. Promkes), sebab dokternya kebetulan sedang mengambil libur hari ini.

Indepth pun kemudian dilakukan sendiri oleh dr. Arief di Aula Puskesmas Kepanjen yang berada di Lantai 2, berdekatan dengan ruang kerja Kapus Kepanjen. Mula-mula, dr. Arief mengutarakan maksud dari indepth ini kepada Pj. Promkes, kemudian menyodorkan consent form, sebuah formulir yang ditandatangani oleh seseorang yang setuju untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan, prosedur, dan lain-lain dengan suka rela.

Observasi giat Posbindu PTM Kelurahan Cepokomulyo yang di dalamnya ada skrining faktor risiko hipertensi

Usai menadatangani consent form, Pj. Promkes Luluk Lady Laily, SKM langsung diwawancarai secara mendalam (indept interview) oleh dr. Arief, dalam indept tersebut berkenan untuk direkam melalui handphone (HP) milik dr. Arief. Perekaman ini sebagai bahan dalam transkrip dan sekaligus sebagai bukti adanya indepth interview.

Setelah selesai, dr. Arief berpamitan dengan Kapus dan melanjutkan indepth dengan Pj. PTM Puskesmas Kepanjen. Kebetulan Pj. PTM yang merangkap sebagai perawat Kelurahan Cepokomulyo sedang ada giat Posbindu PTM di Jalan Teratai Indah RT 09 RW 01 Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen.

Indepth interview dengan pasien hipertensi yang aktif dalam Prolanis yang sedang ikut dalam giat Posbindu PTM 

Dr. Arief yang didampingi salah seorang anggota Tim SMARThealth UB pun langsung meluncur ke lokasi giat Posbindu PTM tersebut. Di lokasi tersebut, selain menunggu Pj. PTM yang sedang melakukan pemeriksaan dan edukasi, dr. Arief bisa melakukan observasi pelaksanaan giat Posbindu PTM dan sekaligus menyapa warga yang berkunjung di giat Posbindu dan kader yang bertugas membantu nakes dalam giat tersebut.

Di sela-sela observasi itu, dr. Arief juga berkesempatan menjumpai pasien hipertensi yang aktif dalam Prolanis, dan mewawancarainya. Kebetulan pasien tersebut juga menjabat sebagai Ketua RW 01, sehingga indepth pun bisa berjalan secara mengalir.

Indepth interview dengan Penanggung Jawab PTM Puskesmas Kepanjen di lokasi giat Posbindu PTM Kelurahan Cepokomulyo

Setelah selesai indepth dengan Ketua RW 01 itu, dr. Arief masih nunggu beberapa saat menanti longgarnya Pj. PTM dalam pemeriksaan, dan kemudian kesempatan wawancara tersebut bisa berjalan.

Wawancara indepth ini dilakukan di tepi sungai samping gapura masuk kawasan Teratai Indah mepet dengan Pos Kamling RT 09 RW 01 yang dijadikan sebagai lokasi pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM tersebut dengan sebutan Pos II, dan menjelang bergemanya adzan Dhuhur, dr. Arief mampu menyelesaikannya.

Setelah dr. Arief bergegas dengan sopirnya untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Situbondo untuk menghadiri acara lainnya. *** [050224

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 24 Januari 2024

Langkah Awal Penelitian Disertasi Seorang Staf Pengajar FKUB

Setiap memasuki akhir studi, mahasiswa senantiasa melakukan penelitian untuk jenjang S1, S2 maupun S3. Penelitian tersebut kemudian bisa dialbumkan dalam skripsi, thesis, disertasi ataupun jurnal.

Arief Alamsyah, salah seorang staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) yang saat ini tengah merampungkan studinya di Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), juga sedang mengusulkan penelitian disertasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S3.

Langkah awal yang telah dilakukannya adalah membuat proposal disertasi. Begitu disetujui pembimbing, akan dilanjutkan dengan menyurati kepada instansi terkait untuk memperoleh surat izin penelitian.

Kebijakan di lokasi penelitian, yaitu Kabupaten Malang, setiap akan mengurus izin penelitian di Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Malang haruslah menyertakan surat keterangan kesediaan menjadi lokasi dalam penelitian. 

Karena penelitian disertasi menyangkut pengembangan model health coaching untuk pengendalian hipertensi di layanan primer, maka perlulah mengurus surat keterangan kesediaannya di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang terlebih dahulu. Surat ini diurus pada akhir November 2023 dan keluar setelah 10 hari kemudian.

Diskusi bersama Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang (Selasa, 23/01)

Lalu, surat terbitan Dinkes tersebut dilampirkan ke Bakesbangpol dan diproseslah surat izin penelitan dari Bakesbangol. Biasanya sehari selesai namun karena pimpinan sedang dinas luar, maka dua hari setelahnya barulah surat izin penelitian disertasi itu keluar (11/12/2023).

Hari Selasa (23/01/2024), Arief Alamsyah yang didampingi salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) menghadap ke Dinkes, dalam hal ini Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) serta Sub Substansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat.

Pukul 09.01 WIB, Arief Alamsyah diterima oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM di ruang kerjanya di lingkungan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).

Di ruangan itu, Arief Alamsyah pertama-tama melakukan kulo nuwun terlebih dahulu, dan kemudian mengutarakan maksud dan tujuan dari penelitian disertasinya. Ini langsung disambut dengan baik oleh Sub Koordinator (Subkon) Paulus Gatot, mengingat masalah hipertensi juga menjadi fokus dari Sub Substansi PTM dan Keswa tersebut.

Setelah selesai berdiskusi di Sub Substansi PTM dan Keswa, disarankan untuk menghadap ke Sub Substansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat yang ada di gedung lain dalam lingkungan Kantor Dinkes Kabupaten Malang, namun karena Sub Koordinator Substansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Retno Endarti, SKM, M.M.Kes sedang ada pertemuan, diminta untuk berjumpa pada pukul 11.00 WIB.

Diskusi bersama Sub Koordinator Substansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Malang (Selasa, 23/01)

Sambil menunggu pertemuan itu, Tim SMARThealth UB mengajaknya untuk menunggu ke Sekretariat SMARThealth yang berada di Jalan Sidoluhur No. 59B Dusun Lemah Duwur RT 07 RW 01 Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Di Sekretariat, kami mengobrol juga mengenai update replikasi SMARThealth di Kabupaten Malang. Bagaimana pun juga, Arief Alamsyah juga merupakan pionir dalam pengembangan program SMARThealth di Kabupaten Malang, dan dalam proposalnya pun termasuk dalam bagian Tim SMARThealth.

Menjelang pukul 11.00 WIB, kami berangkat kembali menuju ke Dinkes Kabupaten Malang untuk bersua dengan Subkon Substansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat. Begitu sampai, langsung diterima di ruang kerjanya.

Sama halnya seperti kala di Sub Substansi PTM dan Keswa, Arief Alamsyah juga mengawali dengan kulo nuwun dan kemudian disambung dengan mengutarakan maksud dan tujuannya menghadap. Hal ini juga disambut dengan keakraban oleh Subkon Substansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat.

Dari pertemuan di dua di Dinkes tadi, hasilnya Dinkes akan mendukung dalam penelitian disertasi tersebut dan siap membantu mrenahke dalam tahapan penelitian yang terdiri atas 3 tahapan, yaitu studi kualitatif, pengembangan model health coaching, dan studi kuantitatif, dengan memberikan informasi kepada 4 Puskesmas (Ngajum, Pakisaji, Kepanjen, Gondanglegi) yang akan menjadi lokasi penelitian nantinya. *** [240124]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 20 Maret 2021

Mahasiswa PPDS FKUB Beri Penyuluhan Jantung Dalam Giat Posbindu SMARThealth di Desa Karangduren

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) melakukan kegiatan penyuluhan penyakit jantung dan sosialiasi penggunaan aplikasi Detak.

Acara ini diadakan bersempena giat Posbindu SMARThealth yang diselenggarakan di Aula Balai Desa Karangduren yang beralamatkan di Jalan Simpang Pakisaji No. 60-62 Dusun Golek RT 02 RW 03 Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada hari Sabtu (20/03/2021).


PPDS FKUB, Seksi PTM Dinkes Kab. Malang, Puskesmas Pakisaji, dan Ponkesdes Karangduren

Tampak hadir dalam giat Posbindu ini adalah Kepala Seksi (Kasi) PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang beserta dua stafnya, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Karangduren, pemegang program PTM Puskesmas Pakisaji, Tim SMARThealth UB, dan 11 orang mahasiswa PPDS FKUB, yang 2 di antaranya menjadi narasumber dalam penyuluhan tersebut.

Warga yang berduyun-duyun pergi ke giat Posbindu itu, dalam menunggu antrian periksa dari meja yang satu ke meja yang lainnya, dipersilakan duduk di kursi yang telah diatur dengan jarak tertentu (physical distancing) untuk mendengarkan penyuluhan jantung tersebut.


Penyuluhan pertama oleh  dr. Yordan Wicaksono A

Acara penyuluhan dimulai pada pukul 09.12 WIB dengan diawali sambutan dari Kasi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam sambutannya, Paulus mengucapkan selamat datang kepada rombongan PPDS FKUB dan mengucapkan terima kasih kepada rombongan yang berkenan memberikan penyuluhan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat di Posbindu SMARThealth Karangduren.

Tak lupa, Paulus juga memperkenalkan Posbindu SMARThealth yang merupakan pengejawantahan replikasi SMARThealth kepada rombongan dokter. SMARThealth sendiri merupakan program deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular berbasis android dalam bentuk aplikasi eKader.


Penyuluhan kedua oleh dr. M. Fadlan

Setelah sambutan dari Kasi PTM dan Keswa, dilanjutkan dengan penyuluhan dari dr. Yordan Wicaksono A., PPDS FKUB yang berdinas di RS Saiful Anwar, Malang, dengan materi “Penyakit Jantung Koroner: Kenali Faktor-Faktor Risikonya untuk Pencegahan yang Lebih Baik.”

Dengan bahasa yang mudah dimengerti kalangan awam, dr. Yordan menyampaikan masalah yang berhubungan dengan penyakit jantung yang istilahnya sudah akrab di telinga warga, seperti tekanan darah tinggi, robekan pembuluh darah, dan varises di kaki.


dr. Krishna membantu instal Detak Apps

“Tekanan darah tinggi, robekan pembuluh darah, dan varises di kaki itu terkait dengan permasalahan jantung, tapi yang sering didengar orang adalah angin duduk. Kenapa? Karena angin duduk ini yang sering membuat orang meninggal dunia” terang dr. Yordan kepada warga yang hadir dalam giat Posbindu SMARThealth.

Setelah paparannya selesai, dilakukan tanya jawab. Pada kesempatan ini, ada 3 orang penanya yang kesemuanya adalah kaum Hawa. Setiap pertanyaan dijawab oleh dr. Yordan.


Kasi PTM dan Keswa bantu instal Detak Apps

Setelah itu, acara diteruskan dengan penyuluhan yang kedua yang disampaikan oleh dr. M. Fadlan dengan memperkenalkan aplikasi ponsel pintar untuk mendeteksi atau membedakan nyeri dada akibat penyakit jantung atau di luar penyakit jantung.

Aplikasi yang dikenal dengan Detak (Detak Apps) ini diinisiasi oleh seorang dokter spesialis jantung FKUB. Aplikasi ini bertujuan memudahkan pasien/keluarga dan tenaga kesehatan dalam mengenali nyeri dada karena penyakit jantung dan mengarahkan pasien agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan keluhan.


Posbindu SMARThealth Karangduren

“Kalau dia terkena penyakit jantung, akan diarahkan oleh aplikasi Detak ke rumah sakit yang terdekat yang mempunyai dokter spesialis jantung” kata dr. M. Fadlan

Warga yang mengikuti penyuluhan itu kemudian diajari cara instal aplikasi Detak yang bisa didownload secara gratis di Play Store. Rombongan PPDS lainnya turut membantu warga dalam melakukan instalasi aplikasi Detak ke dalam handphone mereka hingga berhasil.

Usai instal aplikasi ini, rangkaian penyuluhan berakhir. Warga yang belum selesai pemeriksaannya bisa melanjutkan pemeriksaan sesuai dengan alur meja yang ada. Sedangkan bagi warga yang baru datang bisa langsung menuju ke meja 1. Di meja 1 ini merupakan meja pendaftaran. Warga tinggal menunjukkan KTP atau KK kepada kader yang bertugas di meja itu, yaitu kader Lia Suwandewi dan Istiyorini.

Dari meja 1 ini, warga akan diberikan Form Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Posbindu. Kader di meja 1 akan mengisikan biodata saja sesuai dengan KTP. Kemudian form ini dibawa oleh warga menuju ke meja 2.

Di meja 2, warga akan diukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut oleh kader Sunarmi. Hasil pengukurannya ini diisikan ke dalam faktor risiko fisik. Masih di meja yang sama, warga tersebut akan dilakukan skrining oleh kader Lusida dengan mewawancarai riwayat PTM pada keluarga, riwayat PTM pada diri sendiri, faktor risiko perilaku, dan deteksi gangguan mental emosional dan perilaku dengan menggunakan Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29).

Dari meja 2, warga akan meneruskan langkah menuju ke meja 3. Di meja 3 telah menanti kader Julaikah yang siap mengukur tekanan darah warga. Hasilnya dicatatkan di tekanan darah yang masuk dalam faktor risiko fisik.

Usai pengukuran tensi, warga bergeser ke arah selatan di meja 4. Di meja 4 ini, warga akan mendapatkan layanan pemeriksaan gula darah dan kolesterol yang dilakukan oleh kader Sujiati. Hasilnya pun juga harus dituliskan di GDA dan kolesterol pada item faktor risiko fisik juga.

Kemudian dari meja 4, warga melanjutkan ke meja 5. Meja 5 ini merupakan meja konsultasi kesehatan. Di meja ini terdapat perawat Evi Dyah Prahesti, A.Md. Kep. dari Ponkesdes Karangduren. Warga yang didiagnosis tekanan darah atau gula darah maupun kolesterol yang tinggi akan menerima obat sesuai diagnosisnya oleh perawat Evi Dyah Prahesti.

Di meja 5 ini juga terdapat 2 kader SMARThealth, yaitu Siswanti dan Annisa Ayu Gita Swarga, yang bertugas mengentry data ke dalam aplikasi eKader. Di meja 5 ini, pemeriksaan warga dan perjalanan Form Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Posbindu purna sudah. Warga sudah boleh meninggalkan kegiatan Posbindu dari meja 5 ini. *** [200321]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog