Tampilkan postingan dengan label Pendopo Agung Kabupaten Malang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendopo Agung Kabupaten Malang. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 Desember 2022

Kampanye GERMAS Dalam Rangka Peringatan HKN Ke-58 di Pendopo Agung Kabupaten Malang

Hari ini, Jumat (02/12/2022), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang merayakan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-58 di Pendopo Agung Kabupaten Malang yang berada di Jalan K.H. Agus Salim No. 7 Kota Malang, Provinsi Jawa Timur.

Acara ini dimeriahkan oleh beberapa rangkaian kegiatan, mulai dari senam pagi, akupresur, pemeriksaan kesehatan secara gratis, makan buah dan minum jamu bersama, serta berbagai pemberian penghargaan bagi pemenang lomba.

Dimulai pada pukul 06.25 WIB dengan senam pagi yang diikuti oleh berbagai OPD/Badan/Instusi lainnya di halaman depan Pendopo Agung Kabupaten Malang. Dua pohon beringin yang tegak berdiri hijau merimbun, dikitari peserta senam dengan memakai kaos HKN warna merah.

Pemenang lomba HKN Ke-58 terima penghargaan dan hadiah dari Wabup Malang

Sementara itu, di sisi selatan Pendopo Agung terlihat sejumlah kanopi. Kanopi yang berada tepat di selatan Pendopo Agung digunakan untuk Seksi Konsumsi, pelayanan kesehatan tradisional (akupresur, refleksi, pijat tradisional), dan pemeriksaan skrining PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa).

Baik pelayanan kesehatan tradisional dan pemeriksaan skrining PTM Keswa, semuanya dimotori oleh Dinkes Kabupaten Malang. Pelayanan kesehatan tradisional di bawah Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional, dan pemeriksaan skrining di bawah Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Seksi PTM dan Keswa.

Pada stan pemeriksaan skrining PTM dan Keswa, Seksi PTM dan Keswa menghadirkan tenaga kesehatan dari empat Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang, yaitu Puskesmas Dau, Puskesmas Ardimulyo, Puskesmas Karangploso, dan Puskesmas Singosari.

Bergeser sedikit ke arah barat daya, tepatnya di depan gedung Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), terdapat kanopi berisi stan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang. Mereka memperkenalkan produk olahan makanan yang higienis dan sehat.

Irisan Tumpeng yang pertama diserahkan Wabup Malang kepada Kadinkes

Lalu, di depan gedung Badan Pendapatan Daerah tampak kelihatan ada dua kanopi beratap terpal oranye dipakai untuk gelar produk hasil perikanan UKM binaan Dinas Perikanan Kabupaten Malang. Di situ ada aneka produk olahan dari ikan, dan di banner latar tertulis “Makan ikan turut mencerdaskan dan untuk kesehatan.”

Kemudian di sebelah barat stan Dinas Perikanan, masih ada enam kanopi yang digunakan untuk stan gelar UKM binaan Dinas Pertanian danDinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang.

Pukul 07.37 WIB selesai senam pagi, hadirin dipersilakan untuk segera masuk ke dalam pendopo untuk mengikuti seremonial peringatan HKN. Dengan diiringi oleh Sholawat Al Banjari Hizbullah dari Kecamatan Jabung, Wakil Bupati (Wabup) Malang Drs. H. Didik Gatot Subroto, S.H., M.H menyerahkan santunan kepada 20 anak yatim piatu dari 10 kecamatan dan dilanjutkan dengan penyerahan hadiah berupa TV kepada Ustadz Anwar selaku pimpinan dari Sholawat Al Banjari Hizbullah.

Setelah itu, hadirin dimohon berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan birama 4/4, dan diteruskan dengan menyanyikan Mars GERMAS yang diiringi oleh Paduan Suara dari Puskesmas Turen.

Kampanye Minum Jamu Tradisional dalam rangka GERMAS

Selesai menyanyikan, hadirin dimohon duduk kembali dan acara diisi dengan penampilan Tari Beskalan yang dibawakan oleh empat penari perempuan dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Malang.

Pada penampilan Tari Beskalan ini, hadirin fancy terhadap para bidan tersebut. Profesi bidan yang melekat sebagai tenaga kesehatan professional yang membantu wanita mulai dari sejak masa kehamilan hingga melahirkan itu, ternyata dengan gemulainya bisa membawakan Tari Beskalan.

Sehabis Tari Beskalan, acara dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Solikin demi kelancaran kegiatan HKN ini, yang setelahnya langsung disambung dengan Laporan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, drg. Wiyanto Wijoyo, M.M.Kes.

Dalam laporannya, Kadinkes mengatakan bahwa adanya triple burden disease mengalami sejumlah permasalahan terkait beban ganda. Triple burden disease merupakan istilah untuk menggambarkan situasi masalah penyakit yang menjadi beban kesehatan di Indonesia, yaitu penyakit menular, penyakit tidak menular dan munculnya penyakit baru seperti yang tengah terjadi saat ini, yaitu pandemic COVID-19.

Empat bidan dengan gemulai membawakan Tari Beskalan

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinkes Kabupaten dalam menghadapi permasalahan kesehatan yang ada di Kabupaten Malang, mulai dari melengkapi sarana prasarana, tenaga kesehatan, inovasi layanan kesehatan hingga mengkampanyekan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) di HKN ke-58 dengan tema “Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku.”

Usai laporan Kadinkes, acara dilanjutkan dengan pembacaan dan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba HKN ke-58 ini. Ada banyak penghargaan bagi pemenang lomba yang diberikan dalam HKN Tahun 2022 ini, meliputi Puskesmas dengan layanan terbaik,lomba deteksi dini, lomba peregangan, lomba tik tok dengan tema TTD Remaja, lomba tik tok dengan tema cegah nikah dini, lomba Posyandu, lomba Ponpes Sehat, lomba implementasi GERMAS di tempat wisata, industri rumah tangga pangan dengan cara produksi pangan yang baik dan memenuhi syarat, apotek dengan tata kelola yang baik, kontribusi pemberian bantuan pangan olahan keperluan khusus (PKMK) bagi balita dengan masalah gizi, konsultasn terapi PKMK bagi balita stunting dan wasting, dan desa mencapai status Open Defecation Free (ODF) Tahun 2022.

Penghargaan dan penyerahan hadiah diberikan oleh Wabup Malang yang didampingi oleh Kadinkes kepada pemenang lomba tersebut, dan selesai memberikan penghargaan, Wabup Malang langsung memberikan sambutan pada peringatan HKN ke-58 tersebut.

Pada kesempatan itu, Wabup mengatakan bahwa Bupati mohon maaf tidak bisa hadir dalam peringatan HKN ini karena baru ada kegiatan penting di Jakarta. Selanjutnya, Wabup menjelaskan bahwa permasalahan kesehatan semakin kompleks.

Paduan Suara dari Puskesmas Turen bawakan Mars GERMAS

Wabup mengucapkan terima kasih kepada tenaga kesehatan yang senantiasa bekerja dalam menghadapi permasalahan kesehatan tersebut. Di samping itu, Wabup juga perlunya penguatan peran kader kesehatan.

Wabup meminta Kadinkes untuk memotivasi Kepala Puskesmas secara berantai hingga kader kesehatan di desa agar tercipta sinergi dalam mengeliminir permasalahan kesehatan yang ada di tengah-tengah masyarakat.

Dalam transformasi kesehatan ini, Ponkesdes diharapkan mulai diperhatikan peralatan-peralatannya. Intervensi Pemerintah dan DPRD dalam menyediakan perlengkapan untuk fasilitas kesehatan perlu ditingkatkan agar perbaikan layanan kesehatan di Kabupaten Malang terus tumbuh secara signifikan.

Selesai sambutan, Wabup berkenan memotong tumpeng bersama sebagai rasa syukur atas Peringatan HKN ke-58 Tahun 2022. Dengan ucapan Bismillahirrahmannirrahim, Wabup memotong tumpeng dan tumpeng pertama diserahkan kepada Kadinkes.

Skrining PTM dan Keswa oleh empat Puskesmas untuk para hadirin

Setelah itu, Wabup yag didampingi Kadinkes mengkampanyekan kepada kita semua untuk membiasakan diri makan buah-buah segar dan meminum jamu. Dalam acara ini, Seksi Konsumsi langsung membagikan irisan sejumlah buah segar kepada para hadirin yang diperkirakan sebanyak 500-an orang.

Pukul 09.18 WIB penutupan oleh MC. “Demikian telah kita ikuti bersama Penyerahan Hadiah Lomba dan Penghargaan serta Kampanya Makan Buah dan Minum Jamu maupun Kampanye Hidup Bersih dan Sehat. Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku.”

Sebagai penutup, Paduan Suara dari Puskesmas Turen maju ke podium untuk membawakan lagu “Kharisma Indonesia” dan “Ojok Dibandingke,” dan mepersilakan kepada hadirin berkeliling untuk meninjau stan-stan yang ada. *** [021222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 19 November 2022

Bupati Malang Buka Sosialisasi Pengembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Aplikasi di Kabupaten Malang

Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M membuka Sosialisasi Pengembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Aplikasi di Pendopo Agung Kabupaten Malang yang beralamatkan di Jalan K.H. Agus Salim No. 7 Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (19/11/2022).

Kegiatan yang terkait dengan Kick Off Pengembangan Layanan Jantung di Kabupaten Malang ini, dihadiri anggota DPRD Jawa Timur, Dr. Sri Untari Bisowarno, MAP, Ketua PERKI Cabang Malang, Prof. dr. M. Saifur Rohman, SpJP(K), Ph.D, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med., Sp.A(K), Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Malang Raya Hj. Hanik Dwi Martya P, S.Farm, MAP, dan Ketua Malang Community of Cardiovascular Care (MC3) Dharmawan Boedi Rachmanto.

Bupati Malang serahkan ambulance Wuling kepada YJI Cabang Malang Raya di Pringgitan

Sesuai daftar rekapitulasi undangan peserta dalam kegiatan ini, totalnya ada 481 orang. Dari total itu, meliputi DPRD Kabupaten Malang, sejumlah OPD, RSUD Kanjuruhan dan Lawang beserta PSC, BUMD, BPJS Malang, 5 Puskesmas (Wagir, Pakisaji, Kepanjen, Gondanglegi, Dampit), Paramedis dan driver 32 PSC (Public Safety Center) di Kabupaten Malang, 5 Camat dari daerah pilot project SMARThealth (Wagir, Pakisaji, Kepanjen, Gondanglegi, Dampit), dan 8 Kepala Desa/Lurah, 8 perawat desa serta kader kesehatan dari 8 desa/kelurahan pilot project SMARThealth (Sidorahayu, Mendalanwangi, Karangduren, Kendalpayak, Kepanjen, Cepokomulyo, Sepanjang, Majangtengah).

Dalam sambutannya, Bupati Malang Sanusi mengatakan bahwa saat ini semua dihadapkan pada tantangan masalah kesehatan, yaitu beban ganda masalah penyakit di mana penyakit menular yang selama ini masih menjadi ancaman kehidupan manusia yang belum selesai teratasi, sudah ada peningkatan kasus kesakitan dan kematian penyakit tidak menular (PTM).

Sehingga perlu adanya upaya pengendalian dan pencegahan yang terstruktur dan terintegrasi antar instansi untuk melindungi masyarakat akan kesejahteraan dan kesehatan dapat dipenuhi dengan optimal.

Bupati Malang perlihatkan fasilitas dalam ambulance yang didampingi Kadinkes

“Peningkatan kasus kesakitan dan kematian pada penyakit tidak menular sudah melebihi penyakit menular. Penyakit tidak menular bukan disebabkan oleh bakteri, kuman atau virus tetapi disebabkan oleh adanya lifestyle/gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, pola tidur yang kurang, kebiasaan merokok, pola stress tak terkendali serta tidak periksa kesehatan secara berkala,” ujar Bupati Sanusi.

Dari data laporan surveilans kesakitan PTM, Bupati Malang menjelaskan bahwa hingga Oktober 2022 tercatat sebanyak 165.993 kasus PTM. Dari banyaknya kasus itu, persentase tertinggi ditempati oleh penyakit Hipertensi ada 86.455 kasus (48,6%), kemudian Diabetes Mellitus (DM) dengan total 40.613 kasus (21,5%), dan disusul dengan penyakit jantung sebanyak 10.464 kasus (5,7%). Sementara itu, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) terlapor sebanyak 6.609 kasus (3,6%), asma 5.298 kasus (3%), dan kanker payudara tercatat ada 1.534 kasus (1%) dari total laporan PTM.

Berdasarkan Survey Kematian Kabupaten Malang tahun 2020, disebutkan bahwa data penyebab kematian akibat PTM memperlihatkan ada 18.130 kasus kematian, yang terdiri dari penyakit jantung sebanyak 3.460 kasus (19,1%), stroke 3.142 kasus (17,3%), Diabetes Mellitus (DM) 1.593 kasus (8,8%), dan PPOK 800 kasus (4,4%).

Foto bersama usai seremonial pembukaan Sosialisasi Pengembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Aplikasi

Lebih lanjut, Bupati Sanusi menerangkan bahwa tingginya angka kesakitan dan kematian ini, salah satunya disebabkan karena rendahnya angka skrining/deteksi dini faktor risiko PTM serta pelayanan terpadu PTM (Pandu PTM) di pelayanan kesehatan.

Terobosan yang perlu dilakukan adalah dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, inovasi pelayanan kesehatan berbasis aplikasi dan memperkuat pemberdayaan masyarakat melalui Posbindu SMARThealth sebagaimana pilar utama arah pembangunan adalah kemandirian dengan basis utama adalah pemberdayaan masyarakat.

Pada kesempatan ini, Bupati Sanusi memberikan apresiasi atas inovasi SMARThealth dari FKUB, Manchester University, dan The George Institute for Global Health bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang telah menginisiasi bagi lahirnya terobosan kesehatan dalam skrining faktor risiko PTM berbasis aplikasi, yang sekarang memasuki tahap replikasi di Kabupaten Malang.

Bupati Malang berpose dengan Kepala Desa usai inspeksi ambulance desa dan ambulance PSC

Dengan mengumpulkan seluruh komponen masyarakat, khususnya pemerhati penyakit kardiovaskular seperti FKUB, PERKI, YJI, MC3 dan dinas terkait untuk mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat dalam kegiatan Sosialisasi Pengembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Aplikasi tahun 2022 ini, Bupati Sanusi berharap untuk dimanfaatkan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, baik menular dan tidak menular dalam membangun masyarakat Kabupaten Malang yang sehat dan produktif.

Usai dibuka secara resmi, Bupati Malang menyerahkan ambulance Wuling dari Dinkes Kabupaten Malang kepada YJI Cabang Malang Raya dan diteruskan dengan berkeliling di halaman Pendopo untuk melihat ambulance desa dan fasilitas yang ada di dalam mobil PSC.

Perlu diketahui, bahwa di Kabupaten Malang ini ada 68 desa yang sudah melakukan pengadaan mobil ambulance desa. Dari 69 unit yang ada, 63 melalui APBDesa dan 6 hibah dari pihak ketiga atau perorangan.

ToT bagi kader SMARThealth, dokter fungsional Puskesmas, dan perawat desa oleh PERKI mengenai Early Detection, Awareness dan Sosialisasi Aplikasi Detak 

Setelah inspeksi ambulance, Bupati Malang meninggalkan tempat dan acara kemudian dibagi dua, yaitu Training of Trainer (ToT) dan Focus Group Discussion (FGD). ToT  yang diikuti oleh kader SMARThealth dan dokter umum Puskesmas dan perawat desa mengenai Early Detection, Awareness dan Sosialisasi Aplikasi Detak diadakan di Pendopo, sedangkan FGD perihal permasalahan kesehatan di desa diikuti oleh Lurah maupun Kepala Desa di Ruang Anusapati Lt. 2 (FGD A) dan Ruang Kertanegara Lt. 4 (FGD B).

Mengatisipasi dua kegiatan itu, Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM membagi personilnya untuk memback up. Kristina Dewi, A.Md.Keb dan Candra Hernawan, S.Kom mendampingi kegiatan ToT, sedangkan Nur Ani Sahara, S.Kep,Ners dan Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners mendampingi kegiatan FGD.

Pada FGD A yang dimoderatori oleh dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc, Sp.DLP ini diikuti oleh perwakilan dari Desa Karangduren, Desa Kendalpayak, Kelurahan Kepanjen, dan Kelurahan Cepokomulyo, staf PTM Dinkes Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners serta dokter dari berbagai bidang spesialisasi dan apoteker.

FGD permasalahan kesehatan desa di Ruang Anusapati Lt. 2 Pemkab Malang

Sementara itu, pada FGD B yang dimoderatori dr. Devita dihadiri oleh perwakilan desa dari Majangtengah, Mendalanwangi, Sidorahayu, dan Sepanjang, staf PTM Dinkes Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners serta dokter dari berbagai bidang spesialisasi dan apoteker.

Usai FGD, peserta kembali gabung di Pendopo lagi untuk menyaksikan Penyematan Pemenang Duta Jantung dan Pembuluh Darah Periode 2022-2023, pemutaran video HUT PRKI dan pembagian doorprize.

Dalam pembagian doorprize, hadiah terbanyak diterima oleh kader SMARThealth Desa Kendalpayak dan hadiah utama berupa kompor gas diperoleh kader SMARThealth Istinah asal Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi. *** [191122]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 26 November 2021

Peringati HKN Ke-57, Dinkes Kabupaten Malang Adakan Talkshow di Pendopo Kabupaten Malang

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 Tahun 2021 dengan tema “Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku”, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengadakan Talkshow dengan tema: “Pelayanan Penyakit Jantung Terpadu dan Terintegrasi di Kabupaten Malang”, yang digelar di Pendopo Agung Kabupaten Malang yang berada di Jalan Agus Salim No. 7 Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Jumat (26/11).

Sesuai undangan talkshow bernomor 440/6362/35.07.103/2021 tertanggal 23 November 2021 yang diedarkan oleh Dinkes, semula tempat pelaksanaan diagendakan di Pendopo Agung Kabupaten Malang yang berada di Jalan Panji No. 158 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, namun karena sesuatu hal, acaranya dipindahkan ke Pendopo Agung Kabupaten Malang yang berada di Kota Malang.

Usai terima sertifikat apresiasi, narasumber dan moderator foto bersama Sekdin, Kabid Yankes dan Kabid SDK

Talkshow ini diadakan dalam dua cara, yaitu luring dan daring. Dalam undangan luring dilampiri dengan daftar undangan peserta talkshow berjumlah 50 orang, yang terdiri dari Puskesmas Pakisaji, Puskesmas Gondanglegi, Puskesmas Pagelaran, Puskesmas Ngajum, Puskesmas Sumberpucung, Puskesmas Kromengan, Puskesmas Wonokerto, Ketua IDI, Ketua IBI, Ketua PPNI, Ketua PERSAGI, Ketua IAI, Ketua PATELKI, Ketua HAKLI, Ketua Yayasan Jantung Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), STIKES Kepanjen, Institut Teknologi dan Kesehatan Malang Widya Cipta Husada, Klinik Polres, Yonkes Kostrad Karangploso, RSUD Kanjuruhan, dan RSUD Lawang. 

Sementara itu, untuk undangan yang daring diikuti oleh semua rumah sakit dan Puskesmas se-Kabupaten Malang serta lingkungan Dinkes sendiri melalui link Zoom meeting maupun YouTube.

Sambil menunggu pembukaan oleh Master of Ceremony (MC), acara diisi dengan registrasi para peserta dan persiapan acara berikutnya dengan diiringi penampilan band Acustic yang personilnya berkaos merah semua.

Moderator dipersilakan oleh MC untuk memandu talkshow

Usai sejumlah lagu didendangkan, dua MC maju ke depan untuk mengawali acara talkshow tepat pada pukul 13.16 WIB. Kedua MC itu adalah Anung Ragil dan Rulli Suprayoga. Mereka mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan terus membacakan perihal acara talkshow ini.

Setelah itu, kedua MC menyapa peserta daring dari Puskesmas Wajak, Puskesmas Pakis, Puskesmas Ampelgading, Puskesmas Kasembon, dan Puskesmas Lawang. Lalu, kedua MC memanggil dan memperkenalkan moderator yang akan memandu jalannya Talkshow Pelayanan Penyakit Jantung Terpadu dan Terintegrasi di Kabupaten Malang, yaitu dr. Yulia Rachmawati, Kepala Puskesmas Dau.

Sebelum talkshow dimulai, moderator berprolog bahwa dalam memperingati HKN ke-57 ini masih dalam suasana pandemi. Oleh karena itu, tidak mungkin mengundang semua fasilitas kesehatan dalam acara ini secara langsung (luring).

Keempat narasumber diperkenalkan kepada peserta talkshow oleh moderator

Kemudian moderator melanjutkan dengan mengatakan bahwa inti dari tema talkshow ini sesungguhnya ingin mengupas pelayanan jantung dari hulu hingga hilir. Dalam talkshow ini menampilkan empat narasumber, yaitu dr. Bobi Prabowo, Sp.Em., M.Biomed (RSUD Kanjuruhan), dr. Sapto Prihandono Noviantoro, MD, FIHA (RSUD Kanjuruhan), dr. Wahyu Widiyanti (Kepala Puskesmas Turen), dan Agustin Shintowati (Kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen).

Pemateri pertama diisi oleh dr. Wahyu Widiyanti dengan menyampaikan tentang Program SMARThealth di Kabupaten Malang. Dalam paparannya, dr. Wahyu mengilustrasikan bahwa ada pergeseran dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular (PTM). Mulai tahun 2010 penyebab utama beban PTM sudah 58% dan terus meningkat. Pada tahun 2019 PTM telah mencapai 60%.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, setidaknya ada 15 dari 1000 orang atau sekitar 2.784.064 orang di Indonesia menderita penyakit jantung. Kasus ini tertinggi di ASEAN. Lalu, saat pandemi COVID-19, dari hasil penelitian ditemukan bahwa pasien yang meninggal setelah dinyatakan COVID-19 itu kebanyakan memiliki komorbid seperti hipertensi, kencing manis, kolesterol tinggi, gagal jantung, gagal ginjal dan pneumonia.

Narasumber 1: Kepala Puskesmas Turen

Dari data itu, pencegahan terhadap penyakit jantung menjadi sangat penting. Pemerintah pun akhirnya mengubah kebijakannya menguatkan pada sisi preventif. Sebelum SMARThealth, kegiatan Posbindu PTM memang sudah ada. Minimal pemeriksaan/skrining dilakukan 1 tahun sekali bagi yang belum mengidap PTM.

Bagaimana dengan SMARThealth? Dari lokasi awal kegiatan SMARThealth di Kabupaten Malang, yaitu 4 desa intervensi (Sidorahayu, Karangduren, Kepanjen, Sepanjang) dengan 4 desa kontrol (Mendalanwangi, Kendalpayak, Cepokomulyo, Majangtengah) dari tahun 2016 hingga 2018, dijumpai angka kejadian hipertensi, diabetes, jantung, dan stroke yang cukup tinggi.

Dengan temuan ini, ada ide dari rekan FKUB yang dimotori oleh dr. Asri Maharani, yang dulu pernah bertugas di Sepanjang dan kini tinggal di Manchester, ingin mengintegrasikan SMARThealth dengan ePuskesmas.

Narasumber 2: Kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen

Dari audiensi Tim SMARThealth UB dengan Bupati Malang, menghasilkan replikasi SMARThealth ke 378 desa dan 12 kelurahan secara bertahap di Kabupaten Malang, dimulai dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2025.

SMARThealth sejalan dan mendukung program pemerintah yang bernama Posbindu PTM dalam memperbaiki tata kelola pencegahan penyakit jantung dengan tepat dan cepat. Keunggulan SMARThealth adalah inovatif, sederhana berbasis teknologi smartphone murah; lebih banyak melibatkan tenaga kesehatan dengan cost yang tidak mahal; sistem pengambilan keputusan klinis berbasis elektronik menjadi 3 kategori (tinggi, sedang, dan rendah); berbasis bukti, kualitas yang terkontrol dengan biaya terjangkau; serta melibatkan kader terlatih dari masyarakat.

Dari SMARThealth, Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M. mendapat penghargaan sebagai kabupaten terinovatif ketika dalam ajang bergengsi Innovative Government Award (IGA) dan sebagai insan yang peduli dalam pembangunan di bidang kesehatan dalam upaya mewujudkan Kabupaten Malang Sehat Jantung, serta ditandatanganinya Peraturan Bupati Malang Nomor 31 Tahun 2021 tentang Upaya Penurunan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Penyakit Jantung Melalui Pos Pembinaan Terpadu SMARThealth.

Narasumber 3: RSUD Kanjuruhan

Dengan adanya Perbup tersebut, pelaksanaan replikasi SMARThealth yang telah dicanangkan Bupati Malang tersebut akan mendapat dukungan dari kecamatan dan kelurahan yang ada di Kabupaten Malang.

Setelah itu, kader SMARThealth Agustin Shintowati dipersilakan oleh moderator untuk menceriterakan suka duka sebagai kader SMARThealth. Agustin mengawalinya dengan mengatakan bahwa sebelum menjadi kader SMARThealth, pengetahuannya masih awam mengenai pengukuran tekanan darah, cek gula darah maupun penyakit jantung. Namun setelah diberi pelatihan dari Tim SMARThealth UB, yang terdiri dari dokter-dokter yang berasal dari FKUB itu, kader SMARThealth menjadi terampil.

Dengan bantuan aplikasi SMARThealth, kader bisa melakukan skrining kesehatan door to door, promkes dengan bantuan video yang ada di dalam aplikasi tersebut, dan melakukan follow up pada pasien risiko tinggi untuk memastikan apakah mereka minum obat dengan teratur atau tidak.

Narasumber 4: RSUD Kanjuruhan

“Kalau pasien menerima KMS (Kartu Menuju Sehat), kader SMARThealth juga dapat KMS (Kartu Menuju Surga)”, seloroh kader Agustin dihadapan para peserta talkshow.

Pukul 13.54 WIB pemaparan materi yang kedua yang dilakukan oleh dr. Bobi Prabowo, Sp.Em., M. Biomed dengan mengambil judul “Manajemen Pra Rumah Sakit SKA: Bagaimana Manajemen Rujukan dari Puskesmas ke Rumah Sakit”.

Dalam paparannya, dr. Bobi mengatakan bahwa hari ini saya diberikan tugas untuk menjelaskan bagaimana layanan pra rumah sakit dalam kaitannya penanganan serangan jantung. Perlu diketahui bahwa memang di Indonesia ini dari dulu fokusnya adalah pembangunan di rumah sakit, intra hospital terus.

Pemberian doorprize bagi ketiga penanya oleh Kabid Yankes Dinkes Kabupaten Malang

Pada tahun 2016 kita mencoba untuk membangun pra rumah sakit di mana pra rumah sakit dua puluh tahun yang lalu di Amerika sudah punya 911. Sekarang semenjak tahun 2016 ada Permenkes Nomor 19 Tahun 2016 tentang Sistem Penanggulan Gawat Darurat Terpadu, yang wujudnya adalah Public Safety Center (PSC) 119.

Makanya berkaitan dengan pra rumah sakit itu, saya pakai seragam PSC 119 yang ingin mengenalkan bahwa Kabupaten Malang ini sudah mempunyai PSC 119 dari tahun 2019. Sekarang tinggal bagaimana kita membangun kegawatdaruratan mediknya di Kabupaten Malang.

Pelaksanaan kegawatdaruratan, menurut dokter yang pernah menerima Golden Award tentang Public Safety Center 119 di RSUD Dr. Iskak Tulungagung ini, bukan di UGD tapi mulai dari rumah dengan layanan PSC 119.

Oleh karena itu, kita perlu mengembangkan layanan pra hospital terintegrasi dalam penanganan STEMI. “Lebih baik terlambat, terus kita majukan. Jangan menyesali saja” ucap dokter yang pernah bertugas di RSUD Dr. Iskak Tulungagung itu.

Peserta luring talkshow di Pendopo Agung Kabupaten Malang

Usai paparan dr. Bobi, dilanjutkan dengan pemaparan materi yang terakhir dari dr. Sapto Prihandono Noviantoro, MD, FIHA dengan mengambil judul “Pelayanan Penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit: Dalam Perspektif Terintegrasi”.

Menurut dokter spesialis jantung dari RSUD Kanjuruhan itu, pengembangan layanan jantung memiliki kekhasan sesuai profil daerahnya masing-masing. RSUD sebagai bagian pelayanan jantung dan pembuluh darah hendaknya terintegrasi dengan lini pelayanan kesehatan lainnya.

Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama dengan rumah sakit, lembaga pendidikan dan dinas terkait dengan memaksimalkan setiap sumber daya dari hulu ke hilir (promotif hingga rehabilitatif). Hulunya adalah kader SMARThealth yang berbasis masyarakat.

“Kalau SMARThealth hanya berkutat pada treatment, kita ingin sampai ke rehabilitasi (beyond treatment)” ujar dr. Sapto dengan penuh keyakinan. “Selain membangun fisik, kita juga harus membangun SDM beserta sistemnya”.

Sehabis paparan dari narasumber yang keempat, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab diperuntukkan bagi peserta luring. Moderator membuka sesi tanya jawab ini untuk tiga penanya. Pertanyaan pertama datang dari Tri Nurhudi Sasono dari STIKES Kepanjen. Penanya pertama menanyakan kepada 4 narasumber dengan 4 pertanyaan agar adil.

Kemudian pertanyaan kedua berasal dari Letda CKM dr. Rangga dari Batalyon Kesehatan 2/Kostrad (Yonkes 2 Kostrad) Karangploso, dan pertanyaan ketiga diajukan oleh Rose, seorang kader Posbindu di lingkungan kerja Puskesmas Pagelaran.

Setelah semua pertanyaan dijawab semua oleh para narasumber, sebenarnya antuasiasme peserta talkshow cukup besar. Akan tetapi karena keterbatasan waktu, moderator mengucapkan mohon maaf sesi tanya jawab harus diakhiri di sesi pertama saja.

Sebelumnya menyerahkan kepada MC, moderator mengatakan bahwa kita telah mendengarkan kupas tuntas layanan jantung secara detil, mulai preventif, promotif, kuratif hingga rehabilitatif. Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri melainkan harus terintegrasi.

Pukul 15.16 WIB MC mengambil alih acara dan langsung mewartakan pemberian sertifikat apresiasi kepada para narasumber, dan moderator. Pemberian sertifikat dilakukan oleh Sekretaris Dinkes Kabupaten Malang Dra. Krisna Mintorowati, M.M., dan diteruskan dengan foto bersama.

Setelah itu, acara berikutnya adalah pemberian doorprize kepada ketiga penanya. Pemberian doorprize dilakukan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Malang, drg. Anita Flora Br. Purba.

Sebelum acara diakhiri, atas permintaan panitia, MC memberikan hadiah (lunch box dan bantal berwarna hijau) kepada 9 peserta luring yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh MC. Pertanyaannya cukup mudah bagi yang nggatèkaké talkshow tadi, yaitu jumlah Puskesmas di Kabupaten Malang, alamat Dinkes, nomor call center PSC, nama Kadinkes, kepanjangan dari GERMAS, nama lengkap dr. Bobi, salam GERMAS, HKN tahun ini yang ke berapa, dan tema HKN ke-57.

Mengakhiri kebersamaan dalam rangkaian peringatan HKN ke-57 dari Dinkes Kabupaten Malang, MC menyampaikan terima kasih kepada semua hadirin dan tamu undangan yang telah hadir dan mengikuti kegiatan ini baik secara daring dan luring. Akhir kata, MC pamit undur diri dan “Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku”. *** [261121]  

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog