Tampilkan postingan dengan label SMARThealth Scale Up. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SMARThealth Scale Up. Tampilkan semua postingan

Senin, 03 Juli 2023

Malam Hari, Kader Kepanjen Lakukan Skrining PTM Di Pinggir Kali Molek

Pertemuan rutin PKK RT 05 RW 05 Kepanjen yang berlangsung di Aurora Accessories: Let The Shopping Begin pada malam hari ini, dimanfaatkan oleh kader kesehatan untuk melakukan skrining PTM, utamanya penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya.

Lima orang kader kesehatan berguyup di tempat pertemuan yang berada di Jalan Lawu No. 62 Sukun RT 05 RW 05 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Mereka terdiri dari Agustin Shintowati (kader SMARThealth), Sunarmi Warto Dewo (kader SMARThealth), Minarsih (kader SIMPLI), Lailatul Lamidah (kader Posyandu Lansia), dan Lilik Yuriah (kader Posyandu Balita).

Suasana skrining PTM di malam hari di pinggir Kali Molek Kepanjen

Dengan bermodalkan dua meja dan beberapa kursi, kelima kader berbagi peran dalam melakukan pemeriksaan kesehatan berupa skrining faktor risiko PTM. Pendaftaran dan pencatatan dilakukan oleh Lailatul Lamidah, pengukuran tinggi badan oleh Lilik Yuriah, penimbangan badan dan pengukuran lingkar perut ditangani oleh Minarsih. Sementara itu, pengukuran tekanan darah dijalankan Agustin Shintowati, dan pengecekan kadar gula darah dilaksanakan oleh Sunarmi Warto Dewo.

Anggota PKK yang mengadakan pertemuan itu diskrining oleh kader kesehatan yang sesekali terdengar suara aliran Kali Molek yang berada di depannya. Kebanyakan mereka sebelum memasuki ruangan melakukan pemeriksaan kesehatan, sisanya diskrining usai pertemuan selesai. Selain itu, ada suami maupun anak laki-lakinya yang rumahnya tak jauh dari lokasi pertemuan, juga ikut melakukan pemeriksaan kesehatan.

Skrining yang dimulai pada pukul 18.00 WIB itu juga dihadiri oleh seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). Anggota Tim SMARThealth UB menyaksikan jalannya pemeriksaan kesehatan di lingkungan RT 05 RW 05 Kepanjen yang berjarak sekitar 210 meter dari Pemakaman China di Kepanjen.

Kader SMARThealth berikan edukasi mengenai perlunya skrining faktor risiko PTM secara rutin dalam Pertemuan PKK RT 05 RW 05 Kepanjen

Di sela-sela acara pertemuan PKK, kader SMARThealth Agustin Shintowati berkesempatan memberikan edukasi terkait perlunya skrining PTM terhadap warga yang berumur 15 tahun ke atas, yang d dalamnya juga terdapat orang lanjut usia (lansia).

Pemeriksaan kesehatan berupa skrining faktor risiko PTM itu berlangsung selama 1 jam 46 menit. Dalam pemeriksaan tersebut berhasil terskrining warga sebanyak 36 orang dengan rincian 4 laki-laki dan 32 perempuan. *** [030723]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 24 Juni 2023

Giat Posbindu PTM Luar Gedung Kader SMARThealth Kalirejo

Kalirejo merupakan salah satu desa yang berada di wilayah administratif Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang. Berdasarkan Kecamatan Kalipare Dalam Angka 2021 (Kalipare Sub District In Figures) yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang, disebutkan bahwa desa Kalirejo memiliki lahan seluas 1.509 hektar.

Dengan luas tersebut, desa Kalirejo menempati urutan terluas ketiga setelah desa Sukowilangun dan desa Kaliasri, dengan persentase 13,40% terhadap luas Kecamatan Kalipare yang berjumlah 9 desa tersebut.

Desa Kalirejo terdiri dari dua dusun, yaitu Darungan dan Krajan. Saat musim kemarau, desa Kalirejo terkenal sebagai desa paling sulit air di Kecamatan Kalipare, terutama dusun Darungan. Sebab saat kemarau tiba, mereka harus mengambil air di sumber yang jaraknya mencapai  5 kilometer.

Pensiunan staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang berikan pembinaan terhadap nakes dan kader sambil mencicipi jenang mutiara di ruang tamu Pustu Kalirejo

Dikutip dari laman Jatim Network (Jumat, 19 Mei 2023), desa Kalirejo merupakan desa tersepi yang ada di Kecamatan Kalipare, di mana jumlah penduduk desa tersebut menurut data BPS tahun 2022 hanya sebanyak 4.337 jiwa.

Meskipun demikian, sesungguhnya desa Kalirejo ini tidak tergolong desa yang terisolir. Letak geografisnya yang berbatasan dengan desa yang ada di wilayah Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, menguntungkan bagi mobilitas masyarakat yang ada di desa Kalirejo.

Sekadar tahu saja, jarak dari desa Kalirejo menuju ke Puskesmas Kalipare (Kabupaten Malang) sekitar 15,1 kilometer, sedangkan menuju ke Puskesmas Kesamben (Blitar) berjarak 5.9 kilometer. Kalau mau ke Rumah Sakit (RS) Wava Husada Kesamben malah lebih dekat lagi, yaitu sekitar 4,9 kilometer. Atau mau lebih dekat lagi, masyarakat bisa akses ke pelayanan praktek dokter umum di Dusun Sanggrahan, Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, yang hanya berjarak sekitar 3 kilometer.

Semasa Hindia Belanda dulu sebenarnya desa Kalirejo merupakan desa yang ramai karena di desa ini hadir beberapa perusahaan gamping yang cukup besar. Selain itu, desa Kalirejo memiliki potensi batu marmer merahnya yang cukup diminati perusahaan pembuatan marmer di Kabupaten Tulungagung.

Kunjungan skrining PTM dari rumah ke rumah pertama di Dusun Krajan, Desa Kalirejo

Ceritera ini diperoleh, ketika pensiunan staf PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Gatot Sujono, S.ST, M.Pd, dan seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) berkunjung ke desa tersebut dalam rangka melihat dari dekat giat Posbindu PTM Luar Gedung yang dilakukan oleh dua kader SMARThealth desa setempat, yaitu Ririh Rihnawati dan Ulfia Santa.

Gatot Sujono dan seorang anggota Tim SMARThealth UB tersebut tiba di Puskesmas Pembantu (Pustu) Kalirejo yang berjarak 32 kilometer dari Kepanjen sesuai spidometer motor REVO pada pukul 09.10 WIB. Di Pustu yang berada di Jalan Raya Kalirejo, kedua orang tersebut diterima oleh Afdyatama Tugas Hayuda, A.Md.Kep (Pemegang Program PTM Puskesmas Kalipare), Yenni Dwi Apriliyanti, A.Md.Kep (Perawat Pustu Kalirejo), Lato’ifah, A.Md.Keb (Bidan Pustu Kalirejo), dan kedua kader SMARThealth desa Kalirejo (Ririh Rihnawati dan Ulfia Santa) yang berseragam pink.

Di ruang tamu Pustu, Gatot Sujono dan seorang anggota Tim SMARThealth UB dipersilakan menikmati jenang mutiara yang telah disiapkan oleh perawat Yenni. Selain itu, di meja tamu juga terlihat keripik singkong dan mbothe (talas) rebus.

Setelah itu dilakukan pembinaan terlebih dahulu kepada tenaga kesehatan dan kader SMARThealth yang ada terkait dengan program SMARThealth. Ternyata dari hasil catatan kunjungan anggota Tim SMARThealth UB yang seringkali ikut turun lapangan, kader SMARThealth di sini telah membukukan data sasaran by name by address, termasuk NIK dan BPJS (bagi memiliki) yang diklaster per RT. Luar biasa!

Kunjungan skrining PTM dari rumah ke rumah kedua di Dusun Krajan, Desa Kalirejo

Jauh hari sebelum kader turun lapangan, mereka telah berkoordinasi dengan Ketua RT setempat untuk menyalin anggota masyarakat berdasarkan KK. Sehingga data sasarannya bersifat riil, bukan hasil perkiraan. Setiap yang dikunjungi akan diberi keterangan, sehingga tidak dobel.

Selain itu dengan membuat data sasaran secara faktual yang diverifikasi oleh Ketua RT, sesungguhnya juga memudahkan kader maupun tenaga kesehatan (nakes) dalam memberikan layanan pemeriksaan kepada warga. Misalnya yang kelupaan membawa KTP tidak harus pulang lagi, tetapi kader atau nakes tinggal melihat klaster data sasarannya maka di situ sudah ada nomor KTP.

Usai pembinaan, Gatot Sujono dan seorang anggota Tim SMARThealth UB diajak berkeliling untuk melihat giat Posbindu PTM Luar Gedung. Yang dimaksud dengan giat Posbindu Luar Gedung itu adalah giat Posbindu PTM yang tidak dilakukan di tempat yang telah ditentukan setiap bulannya tapi mengunjungi langsung warga dari rumah ke rumah. Gampangnya disebut door to door.

Mula-mula diajak ke rumah salah seorang warga yang telah 10 tahun terkena stroke namun dia rutin periksa ke salah seorang dokter di Kesamben. Tidak hanya yang terkena stroke saja, namun istrinya juga dilakukan skrining faktor risiko PTM oleh kader bersama perawat Yenni.

Kunjungan skrining PTM dari rumah ke rumah ketiga di Dusun Krajan, Desa Kalirejo

Selesai dari situ, kader dan perawat pindah ke depannya. Rumah warga yang dikunjungi itu tidak bisa berjalan, dan rumahnya menurun dari jalan aspal desa, dekat kebun jati. Di situ ada dua orang diskrining.

Dari situ, kader dan perawat bergeser ke selatannya, menyasar seorang yang lagi membersihkan singkong untuk dijemur sebagai bahan membuat tiwul. Meminjam terasnya, ibu itu pun diperiksa oleh kader bersama perawat sambil diberikan edukasi kesehatan.

Setelah itu, giat skrining berhenti karena sudah saatnya istirahat siang, dan akan dilanjutkan sore harinya oleh kader tersebut. Gatot Sujono dan seorang anggota Tim SMARThealth UB ikut menuju ke Pustu lagi dan selang sesaat kemudian berpamitan.

Pulangnya ternyata diiringi hingga Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, untuk lewat Jalan Blitar-Kepanjen, dan diajak singgah dulu di Warung Bebek dan Ayam Kampung Goreng “Flamboyan” yang terletak di sebelah utara Musholla Suharjoko, yang lokasinya tak jauh dari Padepokan Eyang Djoego. *** [240623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 01 Februari 2022

Jumat, 04 Juni 2021

Giat Posbindu SMARThealth Desa Dadapan di Dusun Pagergunung

Giat Posbindu SMARThealth Desa Dadapan yang ke-5 ini telah bergeser ke dusun lainnya. Kalau selama ini dalam 4 kali giat Pobindu SMARThealth dilaksanakan di lingkungan Dusun Dadapan, mulai giat yang ke-5 ini mencoba menyasar warga di Dusun Pagergunung.

Giat Posbindu SMARThealth ini diadakan di rumah Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan, As’ari, yang beralamatkan di Dusun Pagergunung RT 19 RW 06 Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Jumat siang (04/06/2021).

Kader, perawat, bidan, dan staf PTM

Sesuai namanya, Dusun Pagergunung ini berada di lereng sebelah barat Gunung Semeru dengan ketinggian 525 m di atas permukaan laut. Dusun ini dikelilingi perbukitan yang menyatu dengan lereng Gunung Semeru. Udaranya sejuk, dan mata senantiasa dimanjakan dengan hijaunya pepohonan.

Acara giat Posbindu SMARThealth ini dimulai pada pukul 13.00 WIB selepas salat Jumat. Target sasaran warga yang akan diskrining adalah warga dari RT 17, 18, dan 19 di lingkungan RW 06. Kedatangan warga tidak serempak, akan tetapi mengalir sesuai longgarnya warga.

Periksa tekanan darah

Menurut perawat Desa Dadapan Nurul Hidayati, A.Md. Kep., pelaksanaan giat Posbindu ini dilakukan siang hari karena menurut pengalaman-pengalaman terdahulu, umumnya warga di sini bisa ditemui pada siang hari. Pagi hari kebanyakan pada pergi ke sawah/kebun.

Giat Posbindu ini dihadiri oleh staf PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Candra Hernawan, S.Kom., dan salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). Kedatangan mereka biasanya datang secara bersamaan namun kali ini berangkat sendiri-sendiri mengingat hari ini adalah hari Jumat. Staf PTM berangkat dari Ruang PTM dan Keswa di Kepanjen, sedangkan Tim SMARThealth UB berangkat dari Sekretariat SMARThealth di Dilem. Jarak tempuh dari Dilem sekitar 27 kilometer, dan ditempuh hampir satu jam perjalanan melewati Desa Sukolilo Sentra Rumput Taman.

Pasien konsultasi dengan perawat

Seperti biasa, warga yang datang akan diarahkan menuju ke meja 1 terlebih dahulu. Di meja itu, ada dua kader SMARThealth yang melakukan pendaftaran terhadap warga yang akan memeriksakan diri dalam giat Posbindu tersebut. Kedua kader SMARThealth tersebut adalah Mutmainah dan Suwarni.

Dari meja pendaftaran, warga akan bergeser ke meja 2. Di meja 2, warga akan diwawancara berdasarkan Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM (sesuai offline Puskesmas) oleh kader SMARThealth Innana Fauziyah.

Setelah itu, warga tersebut akan mendapatkan layanan pengukuran antropometri oleh kader Posbindu Juariyah. Kader tersebut akan melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut warga. Hasil pengukurannya dicatatkan dalam Kartu Skrining.

Usai pengukuran antropometri, warga dipersilakan menuju ke meja 3. Meja 3 merupakan meja laborat ringan. Di meja itu ada bidan yang magang di Polindes Desa Dadapan, Elga Roshinta Prodentia Nikmawanti, A.Md. Keb., dan kader SMARThealth Efiana Safitri. Di meja 3 itu, warga akan diukur tekanan darah (tensi), gula darah dan kolesterol. Hasilnya pengukurannya akan dituliskan di Kartu Skrining.

Kemudian setelah itu, warga akan menuju ke meja 4. Meja 4 ini merupakan meja konseling dan obat. Warga akan mendapatkan pemeriksaan oleh perawat Nurul Hidayati, A.Md. Kep., dan setelah itu bisa melakukan konsultasi tentang keluhan fisik yang dirasakan. Bila dalam pemeriksaan itu terindikasi mempunyai faktor risiko tinggi (highrisk) maka perawat desa akan memberikan obat.

Selain ada perawat, di samping meja 4 juga terlihat kader SMARThealth Ririn Mafrida yang bertugas melakukan entry data dengan menggunakan aplikasi eKader. Dalam entry data ini, jika tidak terkendala sinyal umumnya hasil entriannya akan langsung bridging ke ePuskesmas.

Acara giat Posbindu SMARThealth di Desa Dadapan ini selesai pada pukul 15.28 WIB, akan tetapi setelah kader SMARThealth melakukan foto bareng staf PTM Dinkes Kabupaten Malang dan diteruskan dengan makan bersama yang telah disediakan oleh tuan rumah, masih ada dua warga yang akan memeriksakan diri.

Kedua warga tersebut tetap dilayani sebagaimana mestinya, dan akhirnya giat Posbindu SMARThealth ditutup pada pukul 15.39 WIB. Dalam giat itu berhasil diperiksa sejumlah 44 orang dengan rincian laki-laki sebanyak 12 orang, dan perempuan sejumlah 32 orang. *** [040621]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 25 Mei 2021

Giat Posbindu PTM Desa Sepanjang di Rumah Sekdes

Giat Posbindu PTM Desa Sepanjang yang keempat kalinya digelar di rumah Sekretaris Desa (Sekdes) Sepanjang Afif Jauhari, S.Ag., yang beralamatkan di Dusun Kasin RT 05 RW 03 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (25/05/2021).

Lokasi rumahnya berada tepat di belokan yang ada mushollanya. Musholla itu biasanya digunakan sebagai penanda rumah Sekdes. Musholla itu dikenal dengan sebutan Musholla Raudhatul Jannah atau Taman Surga.

Kader SMARThealth, SIMPLI dan Posyandu Balita berpose bersama

Acara giat Posbindu PTM ini dimulai pada pukul 08.30 WIB, dan dihadiri staf PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Wildan Adi Yatma, S.Psi. Wildan datang sendirian, berangkat dari Kantor Seksi PTM dan Keswa yang terletak di Jalan Panji No. 120 Penarukan, Kepanjen.

Seperti jamaknya, alur pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM ini harus melalui beberapa meja. Meja 1 merupakan meja pendaftaran. Setiap warga yang akan memeriksakan diri pasti melalui meja 1 ini terlebih dahulu. Ada kader SMARThealth Istinah dan kader Posyandu Balita Lina Lestari yang melakukan pendaftaran.

Antri mendaftarkan diri pemeriksaan di Posbindu PTM

Setelah didaftar, warga akan ditimbang berat badannya oleh kader Posyandu Balita Humairoh, dan kemudian lanjut dilakukan pengukuran tinggi badan serta lingkar perut oleh kader SIMPLI Lilik Kusmiati.

Dari meja 1, warga dipersilakan menuju ke meja 2. Di meja 2 ini, ada 2 kader SMARThealth yang siap melayani pengukuran tekanan darah (tensi). Kedua kader tersebut bernama Usfatul Ulumiyah dan Eny Yuliati. Mereka akan mengukur tekanan darah warga sebanyak 3 kali untuk setiap orangnya, dan hasilnya dituliskan dalam Lembar Skrining Kesehatan Faktor Risiko PTM.

Pengukuran tinggi badan bagian antropometri

Usai dari meja 2, warga bergeser menuju ke meja 3. Di meja 3 ini ada kader SMARThealth Ifa Lutfiyah dan Masito yang bertugas melayani pemeriksaan laborat ringan, yaitu gula darah dan kolesterol. Hasil pengukuran gula darah dan kolesterol juga dicatatkan dalam Lembar Skrining Kesehatan Faktor Risiko PTM juga.

Setelah selesai diukur gula darah dan kolesterolnya, warga terus menuju ke meja 4. Di meja 4 ini diisi oleh perawat Desa Sepanjang Istuning Nur Choirunnisa, A.Md. Kep. Perawat desa memberikan konsultasi terhadap keluhan fisik yang dirasakan oleh warga berdasarkan hasil pemeriksaan antropometri dan laborat ringan tadi.

Pengukuran tekanan darah sebanyak 3 kali setiap orangnya

Bagi yang terindikasi memiliki faktor risiko PTM tinggi (highrisk), maka warga tersebut dicatat oleh perawat desa guna mendapatkan obat yang bisa diambil pada hari Jumat (28/05/2021) yang dipusatkan di rumah kader SMARThealth Ifa Lutfiyah pada pukul 08.30 WIB. Perawat desa sendiri yang akan membagikan secara langsung kepada warga berisiko tinggi tersebut.

Dari 60 undangan yang disebar di Dusun Kasin untuk RT 04 hingga RT 07 di lingkungan RW 03 ini, berhasil diperiksa sejumlah 27 orang dengan rincian laki-laki ada 5 orang dan perempuan sebanyak 22 orang.

Acara giat Posbindu PTM ini berakhir pada pukul 12.00 WIB, dan kader SMARThealth telah mengentri data dengan menggunakan aplikasi eKader sebanyak 11 orang. *** [250521]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Sempat Vakum, Giat Posbindu PTM Desa Majangtengah Mulai Aktif Lagi

Giat Posbindu PTM Desa Majangtengah sempat mengalami vakum sebulan lamanya dikarenakan desa ini terdampak parah akibat gempa yang melanda Kabupaten Malang beberapa waktu yang lalu (10/04/2021). Menurut data yang dihimpun oleh Pemerintah Desa Majangtengah, rumah warga yang mengalami kerusakan ringan ada 485 buah, kerusakan sedang sebanyak 186 buah, dan yang mengalami kerusakan berat berat sejumlah 113 buah.

Dampak yang ditimbulkan akibat gempa ini, menyebabkan giat Posbindu di Desa Majangtengah yang seharusnya diagendakan setiap minggu keempat di akhir bulannya tidak memungkinkan untuk diselenggarakan dulu. Kondisi ini dilaporkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang untuk izin tidak melaksanakan giat Posbindu PTM dulu di bulan April 2021.


Kader SMARThealth berpose bersama petugas kesehatan dan staf PTM Dinkes Kabupaten Malang

Namun, sekarang giat Posbindu PTM Desa Majangtengah sudah mulai aktif lagi. Pada hari ini, Selasa (25/05/2021) giat Posbindu PTM Desa Majangtengah diadakan di rumah Soewarno yang beralamatkan di Dusun Kedawung RT 22 RW 03 Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Rumah Soewarno ini dikenal sebagai tempat penyelenggaraan giat Posyandu Mawar 10 Desa Majangtengah. Kebetulan istrinya yang bernama Susiani merupakan salah satu kader Posyandu Balita di dusun tersebut.


Antropometri dan tensi

Rumahnya berbentuk rumah khas Jawa tempo dulu yang pondasinya menyerupai punden berundak dan ruang tamunya berbentuk joglo yang ditopang oleh empat soko guru. Di ruang inilah, gelaran giat Posbindu PTM dilaksanakan.

Acara giat Posbindu PTM ini dimulai pada pukul 09.00 WIB. Warga yang berkunjung dalam giat Posbindu PTM ini bersifat mengalir. Target yang disasar dalam giat Posbindu PTM ini adalah warga Dusun Kedawung yang berada di lingkungan RT 19 RW 03 sampai dengan RT 24 RW 03 dengan umur 15 tahun ke atas.


Staf PTM beri wejangan cara mengukur lingkar perut

Ada 5 meja untuk giat Posbindu PTM ini. Satu meja berada di serambi depan, dan yang empat meja berada di ruang tamu berbentuk pendopo tersebut. Keempat meja yang ada di dalam rumah diatur memanjang, tepat berada di tengah ruangan tersebut.

Sedangkan meja yang berada di sebelah baratnya dikhususkan untuk menata aneka makanan ringan konsumsi lebaran. Ada emping kecil manis, ada kacang pedas, aneka kue kering, dan lain-lain. Ada sekitar 20 stoples di atas meja tersebut. Cukup untuk memanjakan lidah yang baru saja selesai menjalankan puasa Ramadhan maupun Syawal.


Empat perangkat desa tinjau dan sekaligus periksakan diri

Meja 1 merupakan meja pendaftaran. Meja ini terletak di serambi/teras depan. Kader SMARThealth yang bertugas melakukan pendaftaran adalah Siani. Di meja ini, setiap warga yang akan memeriksakan diri selalu ditanya KTP guna untuk dicantumkan dalam Lembar Skrining Kesehatan Faktor Risiko PTM, dan KTP ini fungsinya sangat penting untuk melakukan identifikasi warga yang periksa, utamanya bila di dusun itu terdapat banyak nama yang sama.

Karena struktur fondasi rumahnya berbentuk punden berundak, maka warga yang telah berumur lanjut atau lansia akan mengalami sedikit kesulitan bila tidak dibantu untuk menaiki undakan yang ada di depan serambi rumah.


Entry data oleh Kader SMARThealth dengan menggunakan eKader

Setelah didaftar, warga akan melanjutkan ke meja 2 dengan melalui pintu utama rumah tersebut. Di meja 2, ada kader SMARThealth Hariani yang akan melayani pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut. Setelah itu, warga akan diperiksa tekanan darahnya di meja 3 yang letaknya menyatu dengan meja 2. Kader SMARThealth yang melakukan pengukuran tekanan darah adalah Monica Zayyin.

Dari meja 3, warga akan melanjutkan ke meja 4. Di meja 4 ini, terlihat kader SMARThealth Hudha Ifiyah yang bertugas melakukan entry data dengan menggunakan eKader, dan kemudian warga akan melakukan pemeriksaan laborat di meja 5 yang berdampingan dengan meja 4.

Di meja 5 ini diisi oleh dua petugas kesehatan yang siap melayani pemeriksaan gula darah dan kolesterol. Kedua petugas kesehatan itu adalah perawat Desa Majangtengah Irma Yunaningtiyas, A.Md. Kep., dan perawat Puskesmas Pamotan Ratnawati Rahman, S.Kep.Ners.

Di meja 5 itu, warga boleh melakukan konsultasi dengan kedua petugas kesehatan mengenai keluhan fisik yang dialaminya. Warga yang terindikasi berisiko tinggi PTM (highrisk) akan mendapatkan obat dari perawat desa.

Tampak hadir dalam giat Posbindu PTM ini adalah staf PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Gatot Sujono, S.St., M.Pd., empat perangkat desa, dan salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). Keempat perangkat desa itu meninjau sambil memeriksakan diri kemudian terus berpamitan untuk kembali bertugas di Balai Desa Majangtengah. Sementara staf PTM dan Tim SMARThealth UB mendampingi giat Posbindu PTM hingga paripurna.

Giat Posbindu PTM ini selesai pada pukul 11.43 WIB, dan berhasil melakukan pemeriksaan terhadap 47 warga dengan rincian laki-laki sebanyak 8 orang, dan perempuan sebanyak 39 orang. Setelah itu dilanjutkan dengan foto bersama dan terus dipersilakan tuan rumah untuk mencicipi makan siang dengan menu ayam gorengnya. *** [250521]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 21 Mei 2021

Giat Posbindu Sejahtera Jatiguwi Pascalebaran

Di tengah suasana bakda kupat (lebaran ketupat), Posbindu Sejahtera mengadakan giat Posbindu di rumah Ibu Suparmi yang berada di Dusun Krajan RT 05 RW 01 Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Jumat (21/05/2021).

Maka tak mengherankan, ketika Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) menghadiri giat tersebut masih dijumpai suguhan (hidangan) lebaran. Meja tamu penuh dengan toples berisi kue kering, dan sejumlah piring besar berisi kue sus basah dan nagasari. Minumnya tersedia Aqua gelas.

Giat Posbindu Sejahtera itu kebetulan dilaksanakan bertepatan dengan bakda kupat. Bakda kupat ini merupakan tradisi lebaran ketupat yang umumnya diadakan satu minggu setelah Idul Fitri (1 Syawal). Sehingga, yang berdatangan untuk memeriksakan diri di Posbindu pun tidak seperti biasanya. Mereka datang silih berganti laksana halal bihalal.

Giat Posbindu Sejahtera Desa Jatiguwi

Dalam giat Posbindu Sejahtera itu tampak hadir Kepala UPT Puskesmas Sumberpucung dr. Nur Eko Muhamad Samsudi dan pemegang program PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni A.Md. Keb.

Giat Posbindu ini dimulai pada pukul 08.30 WIB. Meja 1 untuk pendaftaran diletakkan di teras depan  samping pintu masuk rumah. Sementara itu, meja 2, 3, dan 4 berada di ruang tamu yang cukup luas menyerupai pendopo khas rumah Jawa. Sedangkan, meja 5 pada giat ini ditiadakan karena petugas kesehatan tidak melayani konsultasi maupun pemberian obat. Giat ini murni melakukan skrining bagi warga Desa Jatiguwi.

Yang menarik pada giat Posbindu Sejahtera ini adalah dijumpainya sebuah transfer knowledge kader SMARThealth kepada kader Posbindu RW 01 Desa Jatiguwi. Transfer knowledge atau mentransfer pengetahuan SMARThealth kepada kader Posbindu tersebut diprakarsai oleh pemegang program PTM Puskesmas Sumperpucung.

Hal ini, menurut Istitik agar supaya terjadi penyebaran pengetahuan SMARThealth kepada semua kader Posbindu yang ada di Desa Jatiguwi. Sehingga yang semula setiap ada giat Posbindu SMARThealth selalu memanggil kader SMARThealth yang dilatih di Hotel Ollino Garden, sekarang tidak lagi.

Kader SMARThealth cukup mengajari kepada kader Posbindu yang ada di RW di mana kader SMARThealth itu tinggal. Seperti giat Posbindu hari ini, kader SMARThealth yang bermukim di RW 01 dibantu oleh kader Posbindu di lingkungan RW 01 yang telah diajarinya.

Begitu halnya nanti, bila giat Posbindu itu diselenggarakan di RW 02, kader SMARThealth yang tinggal di RW 02 akan mengajari kader Posbindu di lingkungan RW 02 terlebih dahulu sebelum giat itu digelar, dan seterusnya dengan RW-RW yang lainnya.

Pada giat Posbindu hari ini, di meja 1 diisi oleh kader Posbindu RW 01 Yuliana dan Suwanti yang bertugas melakukan pendaftaran kepada warga yang datang. Kemudian meja 2 ditangani oleh kader Posbindu RW 01 Kasmiatun yang bertugas melakukan pengukuran antropometri, seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut.

Meja 3 dihandel oleh kader SMARThealth Ana Dwityaningsih yang melakukan entry data dengan menggunakan aplikasi eKader. Sedangkan, untuk meja 4 diisi oleh dua orang, yaitu perawat Yusvika Triswindari, A.Md. Kep., dan kader Posbindu RW 01 Ferinda.

Perawat Yusvika melakukan pengukuran tensi dan gula darah, sementara kader Ferinda melakukan pencatatan terhadap warga yang melakukan pemeriksaan. Dari meja 4 inilah alur skrining warga dalam giat Posbindu tersebut berakhir karena pada giat itu tidak ada konsultasi maupun pemberian obat.

Giat Posbindu Sejahtera pascalebaran ini selesai pada pukul 10.28 WIB, dan berhasil melakukan skrining terhadap 34 warga dengan rincian 7 laki-laki dan 27 perempuan. *** [210521]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Jumat, 09 April 2021

Profil Puskesmas Wagir

Alamat
Jalan Pandanrejo No. 61 Dusun Pandansari RT 02 RW 01 Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang


STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS

Kepala Puskesmas        : drg.Prima Puspito Rini
Kepala Sub Bag TU        : Saptarini,A.Md.Keb
Pegawai Puskesmas Wagir Berdasarkan Profesi Kepegawaian
1 Dokter Umum : 3 Orang
2 Dokter Gigi : 1 Orang
3 Perawat : 20 Orang
4 Bidan : 21 Orang
5 Sanitarian : 1 Orang
6 Apoteker : 0 Orang
7 Asisten Apoteker : 1 Orang
8 Petugas Gizi : 1 Orang
9 Rekam Medik : 0 Orang

GAMBARAN UMUM
Sejarah Singkat Puskesmas UPT Puskesmas Wagir secara resmi mendapatkan perijinan operasional dari Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Malang Nomor : 503/22/IOP/35.07.122/2019 Tentang Izin Operasional Puskesmas Wagir.
 
Sejarah UPT Puskesmas Wagir
Sejarah berdirinya Puskesmas Wagir pada tahun 1980 terletak di wilayah Mulyorejo sebagai Puskesmas Induk. Mulyorejo pada saat itu termasuk dalam Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Pada tahun 1988 terdapat perluasan wilayah Kota Malang yang mengakibatkan Puskesmas Induk Wagir yang berada di wilayah Mulyorejo berpindah ke daerah Pandanrejo. Pada tahun 1990 Puskesmas Induk Wagir resmi pindah ke Desa Pandanrejo, termasuk perpindahan staf dan juga karyawan.
Puskesmas Wagir di Desa Pandanrejo memiliki luas tanah 1.789 M2 dan luas bangunan 480 M2. Pos Bidan yang berada di Parangargo berubah menjadi Pustu Puskesmas Wagir. Puskemas Wagir saat ini mempunyai 2 bangunan yaitu Puskesmas Induk yang berada di wilayah Pandanrejo dan Puskesmas Pembantu yang berada di wilayah Parangargo. Puskesmas Induk memberikan pelayanan berupa poli umum, poli gigi, poli KIA, imunisasi, apotek, penyakit menular. Pustu Puskesmas Wagir memberikan pelayanan poli umum, poli gigi, poli KIA, poli jiwa, poli gizi, apotek, UGD, rawat inap.  
Kecamatan Wagir mempunyai 12 desa, yakni Dalisodo, Jedong, Pandan landung, Sidorahayu, Parangargo, Sitirejo, Mendalanwangi, Gondowangi, Pandanrejo, Sukodadi, Petung sewu dan Sumbersuko.
Kepemimpinan Puskesmas Wagir dari masa ke masa mengalami pergantian dengan segala dinamikanya. Beberapa kepala puskesmas yang telah membantu terlaksananya manajemen secara terpadu dan selalu memberikan pelayanan masyarakat untuk memajukan derajat kesehatan masyarakat.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya, demikian pula dengan sejarah singkat Puskesmas Wagir ini.

Akreditasi
Proses menuju akreditasi Puskesmas, dengan pembenahan fasilitas pelayanan sampai dengan terlaksanakannya Akreditasi Puskesmas yang dilaksanakan pada bulan September 2017 dengan hasil Madya. Di samping Akreditasi dengan hasil Madya, Puskesmas Wagir juga sudah ISO 9001-2015.
        
Visi dan Misi
Visi
Terwujudnya Kabupaten Malang yang Madep Mantep Manetep
 
Misi
Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia ( Misi Kabupaten Malang Nomor 3)

Motto
Motto kami karyawan karyawati Puskesmas Wagir adalah “Kami Sahabat Kesehatan Anda“

Tata Nilai
 “WAGIR
Waspada
Amanah
Gerak Cepat dan Tepat
Inovatif
Ramah

KONDISI GEOGRAFIS & KEPENDUDUKAN
Geografi
Puskesmas Wagir terletak di Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
  • Jarak dari Ibukota Kabupaten                    : 17 km
  • Jarak dari Dinas Kesehatan Kabupaten     : 17 km
  • Jarak dari Ibukota Kecamatan                    : 1 km
Semua desa dapat dijangkau kendaraan roda 2 dan roda 4.

Batas wilayah kerja Puskesmas Wagir meliputi:
  • Utara        : Kecamatan Dau
  • Selatan     : Kecamatan Pakisaji
  • Timur       : Kecamatan Sukun, Kota Malang
  • Barat        : Kecamatan Ngajum

Keadaan Tanah dan Luas Wilayahnya

Luas wilayah
Luas wilayah seluruhnya :±  7.630,7  Ha

Yang terdiri dari :
Dataran Tinggi merupakan daerah pedesaan: 76,31 km2 dengan ketinggian rata-rata 555 m dari permukaan laut.

Daerah rawan bencana :
  • Desa Dalisodo memiliki kerawanan berupa tanah longsor, pohon tumbang, dan gempa
  • Desa Sitirejo mempunyai kerawanan berupa bencana banjir, puting beliung
  • Desa Sumbersuko memiliki kerawanan berupa tanah longsor, puting beliung, dan gempa
  • Desa Pandanlandung  mempunyai kerawanan berupa angin puting beliung
  • Desa Mendalanwangi memiliki kerawanan berupa angin puting beliung

WILAYAH KERJA PUSKESMAS

No Desa Dusun
1 Pandanlandung 4
2 Pandanrejo 6
3 Sukodadi 6
4 Gondowangi 5
5 Parangargo 5
6 Mendalanwangi 7
7 Petungsewu 7
8 Jedong 5
9 Sumbersuko 6
10 Dalisodo 10
11 Sitirejo 5
12 Sidorahayu 6
Jumlah 67
 
PROGRAM PUSKESMAS
  • PromkesKIA/KB
  • Kesling
  • P2
  • Gizi
  • Perkesmas
  • Kesehatan Lansia
  • UKK
  • Kesehatan Jiwa
  • Kesehatan gigi masyarakat
  • Kesehatan Olahraga
  • Kesehatan Tradisional
  • Kesehatan Indra
  • Kesehatan Jamaah Haji

JENIS-JENIS PELAYANAN
  • Poli Umum
  • Poli KIA/KB
  • Poli Gigi
  • Poli Gizi
  • Poli TB
  • Poli Kespro
  • Poli Kesling
  • Laboratorium
  • UGD dan Kamar bersalin
  • Rawat Inap


Share:

Rabu, 07 April 2021

Profil Puskesmas Sumberpucung

Alamat
Jalan TGP No. 2 Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang


STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS

Kepala Puskesmas        : dr. Nur Eko Muhamad Samsudi
Kepala Sub Bag TU        : Ninik Suryowati, SAP

Pegawai Puskesmas Sumberpucung Berdasarkan Profesi Kepegawaian
1 Dokter Umum : 3 Orang
2 Dokter Gigi : 1 Orang
3 Perawat : 18 Orang
4 Bidan : 16 Oran
5 Perawat Gigi : 1 Orang
6 Analis Laborat : 3 Orang
7 Nutrisionis : 1 Orang
8 Apoteker : 1 Orang
9 Asisten Apoteker : 1 Orang
10 Tenaga Administrasi : 10 Orang
11 Pengemudi : 2 Orang
12 Satpam : 2 Orang

GAMBARAN UMUM

Sejarah Singkat Puskesmas

Puskesmas Sumberpucung merupakan salah satu ujung tombak untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah Kabupaten Malang, sehingga masyarakat bisa merubah perilaku kurang sehat menjadi perilaku sehat.

Puskesmas Sumberpucung berdiri pada Tahun 1958 yang awalnya berupa Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) yang bertempat di Jl. Raya Desa Jatiguwi yang dipimpin oleh bidan Arwani Asih dan dibantu oleh Tutuk Kasiati dan In Sugiarsih.

Pada tanggal 18 Agustus 1958, BKIA berpindah tempat di Jl. Rekesan Sumberpucung dan berganti nama menjadi Poliklinik yang dipimpin oleh Bapak Arianto, seorang mantri kesehatan dan dibantu oleh Bapak Imam dan Bapak Atim (Tukang Kebun).

Pada tahun 1970 Poliklinik berkembang menjadi Puskesmas Sumberpucung yang terletak  di Jalan TGP No. 2  Sumberpucung yang dulu bernama Jalan Rekesan.

Adapun bangunan Puskesmas Sumberpucung berdiri diatas tanah Eigendom (Milik kas desa) selanjutnya bangunan dimiliki Pemerintah Kabupaten Malang atas hibah dari seorang keturunan Tionghoa yang bernama Go Ka Tiap.

Jabatan Kepala Puskesmas waktu itu dipercayakan kepada dr. Yasin dengan keadaan sarana dan prasarana serba terbatas namun telah melakukan pelayanan rawat inap.

Pada tahun 1974 Kepala Puskesmas dipercayakan kepada dr. Ibnu Fadjar dengan kegiatan rawat jalan, program dasar Puskesmas dan rawat inap dengan kapasitas tempat tidur untuk post persalinan dn rawat inap sebanyak 36 tempat tidur. Atas kepiawaian dan kegigihan dr. Ibnu Fadjar untuk memajukan Puskesmas dan memberi pelayanan kepada Masyarakat yng optimal, maka pada tahun 1980 Puskesmas Sumberpucung bisa meraih prestasi sebagai PUSKESMAS BERPRESTASI tingkat Propinsi Jawa Timur.

Pada tahun 1984 Puskesmas Sumberpucung dipimpin oleh dr. Kuswandono dan saat menjabat Kepala Puskesmas Sumberpucung mendapat predikat sebagai Dokter Teladan Nasional, karena tugas harus melanjutkan pendidikan, maka kepemimpinan Puskesmas sementara dijabat oleh d. Rosi Aldina (Tahun 1993 s/d 1994) yang waktu itu menjabat dokter fungsional sambil menunggu pejabat dan definitif.

Pada tahun 1994 kepala Puskesmas dipercayakan kepada dr. Santo Adijono dan saat kepemimpinan beliau puskesmas Sumberpucung mengadakan perbaikan fisik/renovasi sebagai berikut:

  1. Renovasi ruang perawatan yang dulu bersekat dibuat loos kamar
  2. Membangun dua kelas , yaitu kelas Utama dan kelas II
  3. Membuat kantor perawatan dan ruang tunggu pasien
  4. Porselenisasi
  5. Pembuatan dan penerapan program billing system
  6. Kerjasama dengan dengan dokter swasta (dr. Bedah) dan perawat post operasi

Pada tanggal 6 Juni 2002 kepala Puskesmas Sumberpucung diganti oleh dr. T.Suprayitno N dan saat itu Puskesmas Sumberpucung adalah salah satu dari lima Puskesmas ideal Kabupaten Malang sebagai salah satu penunjangnya dibangun fasilitas UGD.

Dan atas kepemimpinan dr. T. Prayitno N Puskesmas Sumberpucung merupakan puskesmas dengan Program Unggulan KLINIK KESPRO yang merupakan klinik pelayanan di bidang pencegahan dan pemberantasan HIV / AIDS.

Dr. T. Suprayitno N memimpin Puskesmas Sumberpucung pada bukan Juni 2002 sampai dengan bulan Oktober 2009 dan selanjutnya kepemimpinan Puskesmas Sumberpucung mengalami beberapa kali peralihan sebagai berikut:

No Periode Nama Kepala Puskesmas
1 Oktober 2009 – Februari 2011 dr. Bambang Budi
2 Februari 2011 – September 2012 dr. Endang Budi W.
3 September 2012 – November 2014 dr. Abdurrachman, M.Kes
4 November 2014 – April 2015 dr. Sri Kartika R.
5 April 2015 – Januari 2019/td> dr. Firmina Tri Rahayu J.
6 Januari 2019 - sekarang dr. Nur Eko Muhamad Samsudi

Visi dan Misi

Visi

Visi UPT Puskesmas Sumberpucung sesuai dengan Visi Kabupaten Malang yaitu Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Sumberpucung yang MADEP MANTEB MANETEP

Misi

Misi UPT Puskesmas Sumberpucung sesuai dengan Misi Kabupaten malang yaitu melakukan percepatan pembangunan di bidang kesehatan dengan menggunakan strategi :

  1. Memberikan informasi dan edukasi kesehatan yang seluas luasnya kepada masyarakat
  2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanana kepada masyarakat
  3. Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat, jejaring dan lintas sektor terkait
  4. Menjaga keharmonisan hubungan internal Puskesmas dan eksternal dengan masyarakat pengguna layanan
  5. Membangun citra puskesmas yang enerjik, komunikatif, sopan tulus dan ikhlas dalam menjalankan semua tanpa diskriminatif.

Tata Nilai

EKSOTIK :

E   : Energik ( bekerja sesuai SOP dan sesuai response time dari tiap-tiap layanan )

K : Komunikatif ( menyampaikan pesan dengan baik, bisa diterima, dan mudah dihubungi jika dibutuhkan)

SO: Profesional ( pelaksana memberi layanan sesuai dengan standart kompetensi yang ditentukan)

T  : TANGGUNG JAWAB ( bekerja sesuai dengan Tupoksi)

I  : INOVATIF ( melakukan perbaikan kinerja dengan cara yang kreatif )

K : KERJA KERAS ( melaksanakan kegiatan sesuaijadwal, mematuhi jam kerja yang telah ditentukan )

KONDISI GEOGRAFIS & KEPENDUDUKAN

Data Geografis

Batas Wilayah

  • Sebelah  utara    : Kecamatan Kromengan
  • Sebelah Selatan : Kecamatan Kalipare
  • Sebelah Barat    : Kabupaten Blitar
  • Sebelah Timur   : Kecamatan Kromengan

Jumlah Desa dan Luas Wilayah

  • Desa Sumberpucung dengan luas wilayah 6,09 Km2
  • Desa Jatiguwi dengan luas wilayah 4,59 Km2
  • Desa Sambigede dengan luas wilayah 2,96 Km2
  • Desa Senggreng dengan luas wilayah 5,84 Km2
  • Desa Ternyang dengan luas wilayah 5,06 Km2
  • Desa Ngebruk dengan luas wilayah 5,05 Km2
  • Desa Karangkates dengan luas wilayah 7,57 Km2

Wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung terdiri dari 7 desa, 17 dukuh, dan 261 RT:

No Desa Dukuh RW RT
1 Sumberpucung 3 3 36
2 Jatiguwi 3 9 40
3 Sambigede 1 9 28
4 Senggreng 3 10 34
5 Ternyang 2 11 44
6 Ngebruk 3 6 39
7 Karangkates 2 5 40
Jumlah 17 53 261

WILAYAH KERJA PUSKESMAS

  1. Desa Karangkates
  2. Desa Sumberpucung
  3. Desa Jatiguwi
  4. Desa Sambigede
  5. Desa Ternyang
  6. Desa Senggreng
  7. Desa Ngebruk

PROGRAM PUSKESMAS

RAWAT JALAN

  • Poli Umum
  • Poli Gigi
  • Poli KIA – KB
  • Poli Mata
  • Poli Kespro
  • Poli HIV/ AIDS
  • Pelayanan Imunisasi

UGD

RAWAT INAP

PENGHARGAAN

Puskesmas dengan pelayanan ISO
Puskesmas dengan status akreditasi Paripurna

 

Share:

Profil Puskesmas Pamotan

Alamat
Jalan Ahmad Yani No. 68 Dusun Pamotan RT 04 RW 02 Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang


STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS

Kepala Puskesmas     : drg. Putri Lestari
Kepala Sub Bag TU     : Imam Geger Wahyudi, AMd. Kep.

No Indikator Kontrak PNS K2
1 Kepala Puskesmas - 1 -
2 Dokter Umum 2 - -
3 Dokter Gigi 1 - -
4 Perawat Puskesmas 10 4 -
5 Perawat Ponkesdes 6 - -
6 Bidan Puskesmas 7 3 -
7 Bidan Desa 2 4 -
8 Sanitarian - - -
9 Nutrisionis/Gizi - 1 -
10 Apoteker - 1 -
11 Asisten Apoteker 1 1 -
12 Analis/Laboratorium 1 1 -
13 Kepala Tata Usaha - 1 -
14 Bendahara - 2 -
15 Urusan Umum 2 - -
16 Rekam Medik - - -
17 Akuntansi 1 - -
18 Petugas Pendaftaran - - 1
19 Kasir - - 1
20 Sopir/Driver 1 1 -
21 Juru Masak 1 - -
22 Keamanan - - -
23 Petugas Kebersihan 3 - -
Jumlah 38 20 2

GAMBARAN UMUM

Sejarah Singkat Puskesmas

Puskesmas Pamotan adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Malang yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di sebagian wilayah kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis, Puskesmas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Puskesmas berdasarkan kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128 Tahun 2004) mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam sistem kesehatan nasional dan sistem kesehatan Kabupaten. Puskesmas Pamotan adalah salah satu dari 39 Puskesmas di Kabupaten Malang yang memiliki ijin operasional No. 188.45/KEP/35.07.013/2020 dengan status Rawat Inap. Dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan. Puskesmas memiliki fungsi yang penting dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Fungsi penting tersebut antara lain:

  1. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Dalam hal ini Puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan berwawasan kesehatan. Puskesmas ikut aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
  2. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini Puskesmas berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
  3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
  4. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di Kabupaten/Kota, telah ditetapkan indikator kinerja dan target pembangunan kesehatan Tahun 2010 - 2015 yang mencakup pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.


Visi dan Misi

Visi

"MADEP MANTEB MANETEP”

Misi

Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan indeks pembangunan manusia.


Motto

“Berkerja Iklas Dengan Senang Hati Siap Menuju Perubahan “

Tata Nilai

MEWAH

M : Melayani Dengan iklas serta bertanggung jawab sesuai dengan Kopetensi.
E : Empati terhadap Pengguna Jasa.
W : Wadah Pemberdayaan masyarakat.
A : Aman dan Nyaman Dalam setiap pelayanan.
H : Harmonis dengan rekan Kerja dan Pengguna Jasa

KONDISI GEOGRAFIS & KEPENDUDUKAN

Geografi

Puskesmas Pamotan terletak di jalan Ahmad Yani No 68 Pamotan,kecamatan Dampit Kabupaten Malang, dengan nomor  telpon 0341-8591117 dan kode pos 65181.

Letak Puskesmas Pamotan jika dibandingkan dengan beberapa tempat yang memiliki fasilitas kesehatan adalah sebagai berikut :

Tabel Jarak antar Desa di Wilayah Puskesmas Pamotan (Dalam Km)

No Desa Jarak ke Puskesmas
1 Pamotan 1 Km
2 Pojok 3 Km
3 Sumbersuko 5 Km
4 Jambangan 7 Km
5 Majangtengah 3 Km
6 Rembuh 4 Km

Keadaan Tanah dan Luas Wilayahnya

Karakteristik Wilayah

Luas daerah (wilayah) Puskesmas Pamotan adalah 212,367 km2, Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan diKecamatan Dampit seluruhnya merupakan dataran tinggi sehingga tidak semuanya desa dapat dicapai/ditempuh baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dan terbagi menjadi 6 Desa seperti terlihat pada tabel dan gambar berikut :

Tabel Luas Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan

No Desa Dusun RW RT Jumlah KK Luas Wilayah (Km²)
1 Pamotan 7 25 105 6280 166,000 Km²
2 Pojok 2 2 13 1082 2,4 Km²
3 Sumbersuko 4 4 34 1989 10,7 Km²
4 Jambangan 4 19 90 3078 18,567 Km²
5 Majangtengah 4 7 51 5564 10,000 Km²
6 Rembuh 3 5 26 1530 4,7 Km²
Jumlah 24 62 319 19523 212,367 Km²

WILAYAH KERJA PUSKESMAS

  1. Desa Jambangan
  2. Desa Pojok
  3. Desa Rembun
  4. Desa Majangtengah
  5. Desa Pamotan
  6. Desa Sumbersuko

PROGRAM PUSKESMAS

Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial

  • Promosi kesehatan
  • Kesehatan lingkungan
  • KIA/KB
  • Gizi
  • P2P (Imunisasi, Diare, ISPA, Kusta, DB, TB, Malaria)

Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

  • Perawatan kesehatan masyarakat
  • Upaya  kesehatan jiwa
  • Kesehatan reproduksi remaja
  • Upaya kesehatan olahraga
  • HIV/ AIDS
  • UKS
  • Kesehatan Kerja

Upaya Kesehatan Perorangan 

Pelayanan rawat jalan

  • Poli umum
  • Poli gigi
  • Poli kesehatan ibu dan anak
  • Poli lansia
  • Klinik sanitasi

Pelayanan Unit Gawat Darurat

  • Unit Rawat Inap
  • Unit Gawat Darurat (UGD)
  • Persalinan 24 jam

Pelayanan penunjang

  • Labolatorium
  • Pelayanan Obat

Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan

  • Puskesmas Keliling
  • Puskesmas Pembantu
  • Pondok Kesehatan Desa
  • Pondok Bersalin Desa (Polindes)


Share:

Selasa, 06 April 2021

Profil Puskesmas Pakisaji

Alamat
Jalan Raya Pakisaji No. 19 Dusun Jatirejo RT 10 RW 02 Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang ☎️ +62 0341-802932


STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS

Kepala Puskesmas    :    dr. Nur Syamsu Dhuha
Kepala Sub Bag TU    :    Bambang Wignyo, SE

Pegawai Puskesmas Pakisaji Berdasarkan Status Kepegawaian
1 Dokter Umum : 3 Orang
2 Dokter Gigi : 2 Orang
3 Perawat : 27 Orang
4 Bidan : 22 Oran
5 Tenaga Teknis Kefarmasian : 2 Orang
6 Kesling : 1 Orang
7 Nutrisionis : 1 Orang
8 Analis Kesehatan : 2 Orang
9 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan : 1 Orang

GAMBARAN UMUM

Sejarah Perkembangan Puskesmas Pakisaji Kabupaten  Malang

Perkembangan Puskesmas Pakisaji Kabupaten Malang mengalami beberapa tahapan perubahan yang terbagi dalam beberapa periode:

Tahun 1943 – 1953 :

  • Sebagai sarana kesehatan berbentuk klinik
  • Tenaga Paramedis : 1 orang; pembantu non medis : 1 orang
  • Status bangunan : hibah/hak guna pakai utuk layanan kesehatan klinik

Tahun 1954 – 1966 :

  • Sebagai sarana kesehatan berbentuk klinik
  • Ada penambahan 1 orang tenaga paramedis; jumlah tenaga paramedis bertambah menjadi : 2 orang

Tahun1967 - 1969 :

  • Sebagai sarana kesehatan berbentuk Poliklinik
  • Ada peningkatan tenaga khusus pelayanan klinik : 1 orang dokter umum, yang merangkap tugas sebagai dokter se-Kawedanan
  • Jadwal kunjungan/visite dokter umum : 2 hari sekali ke poliklinik pakisaji.
  • Ada penambahan tenaga PMD (Petugas Malaria Desa)
  • Jumlah Karyawan menjadi : 4 orang (1 dokter, 2 paramedis; dan 1 tenaga PMD)

Tahun 1970 - 1980 :

  • Sebagai sarana kesehatan berbentuk Puskesmas, yang telah diakui keberadaannya oleh masyarakat
  • Ada beberapa tambahan tenaga paramedis, dan administrasi.
  • Status sarana & prasarana masih tetap, belum ada perubahan 

Tahun 1980 – 1997 :

  • Sebagai sarana kesehatan berbentuk Puskesmas Rawat Jalan
  • Jumlah tenaga terus mengalami perubahan
  • Perubahan secara signifikan sampai tahun 1993 yaitu pada perubahan kondisi fisik bangunan yang dibiayai dengan sumber dana dari Pemerintah serta sumber dana dari swadaya masyarakat.
  • Tahun 1997 : perubahan signifikan masih terus diutamakan pada pemenuhan sarana fisk, dengan pembangunan & perbaikan / renovasi dari sumber dana Pemerintah Pusat.

Tahun 1997 – 2004 :

  • Sebagai sarana kesehatan berbentuk Puskesmas Rawat Jalan; menuju ke Puskesmas Rawat Inap
  • Jumlah tenaga mengalami banyak penambahan baik jumlah maupun kompetensi sesuai standar Puskesmas
  • Bangunan fisk dan sarana prasarana penunjang lainnya untuk mendukung pelayanan kesehatan juga mengalami kemajuan dan peningkatan, baik dari sumber dana Pemerintah Pusat maupun swadaya.

Tahun 2005 – 2012 :

  • Resmi menjadi Puskesmas dengan pelayanan rawat inap dengan kapasitas tempat tidur : 7 buah;  dan telah mendapat pengakuan dari masyarakat,
  • Dengan perkembangan IT, untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi lintas program dan/ atau lintas sektor; Puskesmas Pakisaji telah memproklamirkan dengan slogan puskesmas JEMPOL pada tahun 2007.
  • Jumlah tenaga : 9 orang tenaga PNS, dan beberapa bidan PTT ; dan tenaga sukwan untuk pelaksana administrasi

Tahun 2007 – 2016 (Oktober 2015) :

  • Nama Sarana Pelayanan Kesehatan Primer : UPTD Puskesmas Pakisaji
  • Status Pelayanan : Puskesmas Rawat Inap,
  • Dasar hukum : Perda Kab. Malang No : 6 Tahun 2012 Tentang .Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan serta Peraturan Bupati Malang Nomor : 6 Tahun 2012 tentang Tugas pokok dan Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.

Jumlah Karyawan :

29 orang PNS, terdiri dari :

  • 2 orang Dokter Umum sebagai Tenaga Medis
  • 1 orang dokter gigi
  • 1 orang Apoteker
  • 4 orang Paramedis Perawatan
  • 13 Bidan
  • 9 Non Medik & tenaga lainnya

40 orang tenaga non PNS (kontrak & sukwan)

  • 36 orang  Paramedis Perawatan
  • 1 orang Paramedis Non Perawatan
  • 8 orang Non Medis

Jumlah Tempat Tidur : 17 buah

Tahun 2016 – sampai sekarang

  • Nama Sarana Pelayanan kesehatan Primer : UPT Puskesmas Pakisaji
  • Status Pelayanan : Puskesmas Rawat Inap
  • Dasar hukum : Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturab Bupati Kabupaten Malang Nomor 32 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Kesehatan.

Visi dan Misi

Visi

“Terwujudnya UPT Puskesmas Pakisaji Kab.Malang yang Madep Manteb Manetep tahun 2021 “

(Terwujudnya UPT Puskesmas Pakisaji Kab. Malang yang istiqomah dan memiliki mental bekerja keras guna mencapai kemajuan pembangunan kesehatan dasar berstandar akredetasi puskesmas , yang bermanfaat  nyata untuk seluruh masyarakat kecamatan  Pakisaji khususnya dan masyarakat Kabupaten Malang umumnya).

Misi

Melakukan percepatan pembanguna di bidang pelayanan kesehatan dasar, guna peningkatan indeks pembangunan manusia di wilayah UPT Puskesmas Pakisaji Kabupaten Malang.

Motto

Masyarakat sehat bahagia kami

Tata Nilai

SPIoN  SeKaSI

SPIRITUAL

Sikap dan perilaku yang menunjang tinggi kebenaran dan keadilan universal, hukum dan kebesaran Tuhan YME

PEMBELAJARAN

Sikap dan perilaku yang selalu belajar dari fakta-fakta kegagalan atau kesuksesan, berani menerima kritikan dan kekurangan diri sendiri dan selalu berusaha  atau memperbaikinya

INOVATIF

Sikap dan perilaku yang kreatif dan berani  mengambil resiko untuk mencoba hal-hal baru

PROFESIONAL

Sikap dan perilaku yang kerja yang menjunjung etika dan standar-standar profesi

SEMANGAT

Sikap dan perilaku kerja / pelayanan yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, disiplin serta dengan perasaan  senang dan gembira

KASIH SAYANG

Sikap dan perilaku yang senantiasa bersedia memberi bantuan, dan bersedia melayani dengan ramah,  hangat dan bersahabat

KERJA SAMA

Sikap dan perilaku yang sanggup bekerjasama dalam sebuah tim, menghargai perbedaan dan keragaman serta menghargai kelebihan dan hak orang lain

INTEGRITAS

Sikap dan perilaku yang jujur dan terbuka , serta utuh dan satu dalam pikiran ucapan dan perbuatan

KONDISI GEOGRAFIS & KEPENDUDUKAN

Geografi

Puskesmas Pakisaji berada di wilayah Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang yang merupakan salah satu Kecamatan yang letaknya tepat berbatasan dengan kota Malang sehingga jarak ibukota Malang relatif sangat dekat.

Keadaan umum Kecamatan Pakisaji sebagai berikut :

Jumlah Desa : 12 Desa
Jumlah RW : 89 RW
Jumlah RT : 323 RT
Jumlah Rumah : 21.926 Rumah
Jumlah Posyandu Balita : 90 Posyandu
Jumlah Posyandu Lansia : 86 Posyandu
Jumlah Penduduk : 87.789 Jiwa
Luas Wilayah : 38,9 Km²
Kepadatan Penduduk : 2.272 Jiwa/Km²
Ketinggian : 388 DPL

Batas Kecamatan

Sebelah Utara        : Kota Malang
Sebelah Timur        : Kecamatan Bululawang
Sebelah Selatan    : Kecamatan Kepanjen
Sebelah Barat        : Kecamatan Ngajum

Hubungan antar desa lewat jalan aspal, jalan tanah, jalan berbatu dan dapat dilalui kendaraan roda empat dengan jarak tempuh paling cepat  5  menit dan paling lambat 65 menit. Dimana daerah ini agak sulit dilalui apabila hujan,dan terpaksa jalan kaki. Jarak terjauh dari puskesmas Pakisaji 7 km, Jarak dari Puskesmas Pakisaji  ke :

Kota kabupaten    : 10 km
RSSA            : 12 km
RSUD Kanjuruhan    : 8 km
RS Wava Husada    : 5 km
RS Benmari        : 4 km

Keadaan Tanah dan Luas Wilayahnya

Luas wilayah Puskesmas Pakisaji yaitu 38,9 Km². Hubungan antar desa lewat jalan aspal, jalan tanah, jalan berbatu dan dapat dilalui kendaraan roda empat dengan jarak tempuh paling cepat  5  menit dan paling lambat 65 menit. Dimana daerah ini agak sulit dilalui apabila hujan,dan terpaksa jalan kaki. Jarak terjauh dari puskesmas Pakisaji 7 km.

WILAYAH KERJA PUSKESMAS

1.    Desa Pakisaji
2.    Desa Karangpandan
3.    Desa Glanggang
4.    Desa Wonokerso
5.    Desa Sutojayan
6.    Desa Karangduren
7.    Desa Kendalpayak
8.    Desa Genengan
9.    Desa Kebonagung
10.    Desa Wadung
11.    Desa Jatisari
12.    Desa Permanu

PROGRAM PUSKESMAS

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil dan Ibu Bersalin

Pelayanan Antenatal

Kehamilan merupakan masa yang rawan bagi kesehatan ibu yang mengandung maupun bayi yang dikandungnya, sehingga dalam masa kehamilan perlu pemeriksaan secara teratur melaui pelayanan antenatal. Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional seperti pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, dan lainnya.

Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan kunjungan K1 dan K4. Cakupan K1 (akses pelayanan ibu hamil) merupakan gambaran jumlah ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan, sedangkan cakupan K4 adalah gambaran jumlah ibu hamil yang mendapat pelayanan 4 (empat) kali yaitu sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga.   

Ibu Hamil Risiko Tinggi ditangani

Ibu hamil risiko tinggi atau komplikasi adalah ibu hamil yang mempunyai kondisi berisiko/ berbahaya pada waktu kehamilan maupun persalinannya.

Terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas kepada ibu hamil yang memiliki risiko tinggi (risti), hal ini memerlukan tindakan lebih lanjut yaitu perlu dilakukan rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai.

Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.

Pelayanan Nifas

Masa nifas adalah masa 6-8 minggu setelah persalinan di mana organ reproduksi mulai mengalami pemulihan untuk kembali normal dan baru pulih betul setelah tiga bulan paska persalinan, sehingga dalam masa nifas tersebut ibu harus memperoleh pelayanan kesehatan yang tepat, yaitu 3 kali kunjungan sehingga memperkecil risiko kelainan atau kematian.

Pelayanan Kesehatan Bayi

Kunjungan Neonatus

Umur bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang rentan/ beresiko mengalami gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan/ kinjungan pada neonatus (KN). Pelayanan neonatus yang dilakukan yaitu pemeriksaan kesehatan bayi dan melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.

Kunjungan bayi

Kunjungan bayi umur 29 hari – 11 bulan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga kesehatan disebut kunjungan bayi.

Pelayanan Kesehatan Anak Balita, Anak Sekolah dan Remaja

Pemantauan kesehatan pada anak balita dan anak pra sekolah dilakukan melalui deteksi dini tumbuh kembang minimal dua kali pertahun oleh tenaga kesehatan. Cakupan upaya kesehatan Anak Balita dalam kualitas pelayanan yang disertai dengan pemeriksaan tumbuh kembang baru.

Pelayanan kesehatan anak sekolah dilaksanakan melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan penjaringan kesehatan / Skrining murid SD/ MI sederajat kelas 1 yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan dibantu oleh tenaga terlatih di sekolah (guru UKS dan dokter kecil).

Sedangkan cakuap pemeriksaan kesehatan remaja difokuskan pada penjaringan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Sekolah Menengah Umum (SMU) dan sederajat.

Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila

Pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut saat ini mulai mendapat perhatian oleh karena pada masa ini dapat digunakan sebagai salah satu indikator dalam menilai Usia Harapan Hidup pada suatu wilayah. Pelaksanaan program Usia Lanjut (Usila) masih belum dapat memberikan pembinaan dan pelayanan yang optimal dengan berbagai kebutuhan khusus dibidang kesehatan Usila.

Pelayanan Keluarga Berencana

Usia subur seorang wanita menurut hasil penelitian adalah usia antara 15-49 tahun, oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran, wanita atau pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/ cara dengan Keluarga Berencana. Capaian pelayanan KB dapat digambarkn melalui kelompok sasaran program yang sedang dan pernah menggunakan alat kontrasepsi menurut daerah tempat tinggal, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.

Pelayanan Imunisasi

Desa mencapai Universal Child Imunization (UCI)

Desa/ kelurahan UCI (Universal Child Imunization) adalah desa / kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 3 dosis Hepatitis B, 4 dosis Polio, 1 dosis Campak. Indikator UCI adalah tercapainya cakupan imunisasi Campak ≥ 80%.

Cakupan Imunisasi Dasar

Cakupan imunisasi dasar pada bayi tahun 2019 sebagai berikut : DPT-HB3/ DPT-HB-Hib3 sebesar 1.226 bayi (97%), Polio 1.127 bayi (89,2%), Campak 1.243 bayi (98,3 %), imunisasi lengkap sebesar 1.272 bayi (100,6%).

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Pemeriksaan Gigi dan Mulut pada murid SD/ MI

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan melalui kegiatan promotif, preventif dan kuratif sederhana seperti pencabutan, pengobatan, penambalan sementara dan tetap yang dilaksanakan di Poli Gigi puskesmas (dalam gedung) dan usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) di luar gedung dengan kegiatan sikat gigi massal dan pemeriksaan gigi mulut.

PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe

Anemia gizi yang disebabkan karena kekurangan zat besi masih merupakan masalah gizi utama di Indonesia. Masalah anemia gizi pada ibu hamil, wanita usia subur dan balita perlu mendapat perhatian serius dalam penanggulangannya. Upaya penanggulangan dalam jangka pendek dilakukan dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil.

Balita Mendapat Kapsul Vitamin A

Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan masalah gizi utama Indonesia. KVA anak biasanya terjadi pada anak yang menderita KEP atau gizi buruk sebagai akibat asupan gizi sangat kurang. Anak yang menderita KVA berdampak pada resiko kebutaan juga resiko kematian balita karena infeksi dan mudah sekali terserang infeksi seperti infeksi saluran pernapasan akut, campak, cacar air, diare dan infeksi lain karena daya tahan anak tersebut menurun. Penanggulangan masalah KVA dilaksanakan secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Kegiatan secara preventif dapat dilakukan dengan suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi dan fortifikasi bahan makanan dengan vitamin A. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi khususnya diberikan pada sasaran prioritas yaitu bayi (6-11 bulan), anak balita (1-5 tahun) dan ibu nifas.

Keluarga dengan Garam Beryodium Baik

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium merupakan sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seeorang kekurangan unsur yodium secara terus menerus, dalam jangka waktu yang cukup lama. Keadaan ini merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Apabila di suatu wilayah dijumpai penyakit gondok lebih dari 5%, maka daerah itu dinyatakan GAKY dan harus dilakukan tindakan penanggulangan GAKY.

Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Pada tahun 2017 di Kecamatan Pakisaji tidak ditemukan balita gizi buruk, sedangkan pada tahun 2019 ditemukan 4 balita gizi buruk dan mendapat perawatan masing-masing 1 balita di desa Kebonagung, Genengan, Karangduren, dan Karangpandan.

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

Kejadian luar biasa adalah peningkatan kesakitan atau kematian penyakit potensial KLB, penyakit karantina atau keracunan makanan. Kejadian luar biasa yang menimbulkan kesakitan dan kematian dari tahun ke tahun masih terjadi di Kecamatan Pakisaji, hal ini dapat diketahui dari laporan Desa yang masuk.

PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

Dalam rangka meningkatkan kepersetaan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan, sejak lama dikembangkan berbagai cara untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Saat ini telah berkembang cara pembiayaan jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar di masyarakat antara lain: dana sehat, Askes, Jamsostek, tabulin, Jamkesmas/ Jamkesda dan asuransi kesehatan lainnya.

AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Pemanfaatan Puskesmas

Pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas oleh penduduk Kecamatan Pakisaji dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan, hal ini dapat diketahui dari meningkatnya cakupan kunjungan yang masuk dari 12 desa yang ada, baik kunjungan rawat jalan maupun kunjungan rawat inap.

Sedangkan untuk indikator-indikator pelayanan puskesmas rawat inap dapat diuraikan sebagai berikut:

BOR (Bed Occupancy Ratio/ angka Penggunaan Tempat Tidur)

BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur di puskesmas. Dari 16 tempat tidur yang ada   di puskesmas, yang dimanfaatkan oleh penduduk (BOR) tahun 2019 sebesar 65,46%. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005)

AVLOS (Average Length of Stay/ Rata-rata lamanya pasien dirawat)

AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di puskesmas.

Nilai AVLOS puskesmas Pakisaji adalah 3 hari.

TOI (Turn Over Interval/ Tenggang Perputaran)

TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.

Rata-rata TOI di Puskesmas Pakisaji adalah 1,5 kali.

BTO (Bed Turn Over/ Angka Perputaran Tempat Tidur)

BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.

Di Puskesmas Pakisaji pada tahun 2019 satu tempat tidur dipakai 83 kali.

NDR (Net Death Rate)

NDR adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.

GDR (Gross Death Rate)

GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.

Sarana Kemampuan Gawat Darurat

Puskesmas Pakisaji mempunyai kemampuan gawat darurat yang dibuka 24 jam. Unit Gawat Darurat. Puskesmas Pakisaji memiliki 1 dokter 7 perawat yang pernah mengikuti Pelatihan Gawat Darurat.

Sarana Laboratorium Kesehatan

Sesuai standar, semua Sarana Kesehatan harus mempunyai kemampuan Laboratorium Kesehatan. Berdasarkan Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas, laboratorium Puskesmas rawat inap mampu menangani 50 jenis pemeriksaan. Di Puskesmas Pakisaji pelayanan laboratorium mampu menangani 41 jenis pemeriksaan (82%).

Ketersediaan Obat

Obat generik / essensial adalah obat dengan nama sesuai dengan zat berkasiat yang dikandungnya, dan dengan harga yang relatif terjangkau oleh masyarakat (sesuai SK Menkes RI tentang Pedoman Umum Pengadaan Obat Pelayanan Kesehatan Dasar).

Ketersediaan obat sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan.

PERILAKU HIDUP MASYARAKAT

Rumah Tangga ber PHBS

Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang semua anggota keluarganya berperilaku hidup bersih dan sehat, yaitu merupakan komposit 12 dari 16 indikator (pertolongan persalinan oleh nakes, balita diberi ASI, kepadatan rumah, mendapatkan air bersih, mempunyai jamban, lantai rumah kedap air, jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok, olahraga teratur dan makanan gizi seimbang).

Berdasarkan survei PHBS yang dilakukan di Kecamatan Pakisaji tahun 2019 Jumlah Rumah Tangga yang dipantau sebanyak 4.891 dan yang ber PHBS sebanyak 4.355 (89,04%)

Bayi Mendapat ASI Eksklusif

Bayi mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sampai mencapai usia 6 bulan. Air Susu Ibu (ASI) diyakini dan bahkan terbukti memberi manfaat bagi bayi yang baik dari aspek gizi, imunologik, psikologik, kecerdasan, neurologik, ekonomik dan aspek penundaan kehamilan serta dapat melindungi bayi dari sindrom kematian bayi secara mendadak (Suddent Infant Syndrome / SIDS).

KEADAAN LINGKUNGAN

Keluarga Memiliki Akses Air Bersih

Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk di  Kabupaten Malang, maka secara otomatis berdampak pada kebutuhan akan air bersih yang semakin meningkat pula. Berbagai upaya telah dilakukan agar akses masyarakat terhadap air bersih dapat meningkat, salah satunya dengan pendekatan pastisipatif untuk mendorong masyarakat berperan aktif dalam pembangunan pipanisasi air bersih di daerahnya.

Keluarga Memiliki Akses Sanitasi Layak

Kepemilikan sarana sanitasi layak (Jamban sehat) yang dimiliki oleh keluarga meliputi jamban komunal, leher angsa, jamban plengsengan, dan jamban cemplung. Pembuangan kotoran baik sampah, air limbah maupun tinja yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menyebabkan rendahnya kualitas air dan menyebabkan timbulnya penyakit.

Tempat-Tempat Umum (TTU) Memenuhi Syarat

Tempat-Tempat Umum (TTU) merupakan suatu yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit meliputi hotel, restoran/ rumah makan, pasar dan lain-lain.

Beberapa tempat umum (TTU) di Kecamatan Pakisaji yang mendapat pembinaan kesehatan lingkungan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas antara lain sarana pendidikan, dan sarana kesehatan. Cakupan pemeriksaan tempat umum sehat tahun 2019 sebesar 45 (40,17%) dari 112 TTU yang ada, dari hasil pemeriksaan diketahui hasil sebagai berikut :

Sarana pendidikan :

  • SD memenuhi syarat kesehatan sebesar 24 SD (57,1%) dari 42 SD yang ada.
  • SLTP memenuhi syarat kesehatan sebesar 4 SLTP (25%) dari 16 SLTP yang ada.
  • SLTA memenuhi syarat kesehatan sebesar 1 SLTA (20%) dari 5 SLTA yang ada.

Sarana Kesehatan

  • Puskesmas memenuhi syarat kesehatan sebesar 1 (100%) dari 1 sarana kesehatan yang ada.
  • Rumah Sakit Umum memenuhi syarat kesehatan sebesar 1 RSU (100%) dari 1 RSU yang ada.

Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Memenuhi Higiene Sanitasi

Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) merupakan suatu yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit meliputi tempat makanan, depot air minum dan lain-lain.

Beberapa Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) di Kecamatan Pakisaji yang mendapat pembinaan kesehatan lingkungan antara lain : rumah makan, depot air minum, dan makanan jajanan.

Rumah/ Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes

Pemeriksaan Jentik Nyamuk pada rumah/ bangunan perlu dilakukan mengingat dengan makin pentingnya digalakkan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M (Menutup, Menguras, Mengubur) dan meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk hidup bersih agar dapat menurunkan incidence rate penyakit DBD.

Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolak ukur upaya pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petugas kesehatan maupun juru / kader pemantau jentik atau Jumantik.

 

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog