Tampilkan postingan dengan label Puskesmas Dampit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puskesmas Dampit. Tampilkan semua postingan

Kamis, 01 Februari 2024

Dalam Rangka Follow Up, Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit Kunjungi Kader SMARThealth Desa Srimulyo

Siang tadi, Kamis (01/02), Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit dari Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners, melakukan kunjungan ke Desa Srimulyo. 

Desa Srimulyo merupakan salah satu desa dari 12 desa yang terdapat di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Desa ini merupakan desa terluas di Kecamatan Dampit, yaitu 2065,6 hektar, atau 15,24% dari total luas Kecamatan Dampit (BPS, 2022).

Desa Srimulyo memiliki 4 dusun, yaitu Krajan, Balerejo, Sukorejo, dan Purwosari. Dilihat dari petanya, Desa Srimulyo itu memanjang dari utara hingga selatan. Dusun terjauh di Desa Srimulyo berjarak sekitar 20 kilometer dari Balai Desa Srimulyo.

Tugu Masuk Desa Srimulyo dari arah Dampit

Geografis Desa Srimulyo berbukit dan berada pada ketinggian 300 m di atas permukaan laut sehingga jalanan pun banyak yang berkelok-kelok mengikuti perbukitan dengan panorama yang indah dan terkenal akan komoditas kopi dan pisangnya.

Jarak Balai Desa ke Puskesmas Dampit sekitar 8,7 kilometer, dan jarak Balai Desa ke Kantor Dinkes Kabupaten Malang sekitar 35 kilometer.

Kunjungan Bastamil ke Desa Srimulyo itu dalam rangka implementasi follow up pasien dalam penyakit tidak menular (PTM), utamanya menyangkut tekanan darah, gula darah maupun kolesterol.

Balai Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit

Follow up pasien yang berisiko tinggi (high risk) oleh tenaga kesehatan (nakes) yang dibantu oleh kader SMARThealth merupakan suatu tindakan untuk memantau atau mengetahui keadaan pasien di lokasi desa di mana pasien tersebut tinggal.

Setiap warga yang telah diskrining faktor risiko PTM menggunakan aplikasi eKader, datanya akan tersimpan secara digital dalam aplikasi tersebut. Aplikasi eKader yang dibekali algoritma rumit oleh para kardiolog itu mampu mengkategori hasilnya secara langsung: hijau (low risk), kuning (moderate risk), dan merah (high risk).

Kategori tersebut tidak berhenti hanya sekadar menikmati warna-warni tersebut, tetapi algoritma kemudian mengolahnya untuk menyimpan pasien high risk sebagai pasien follow up. Ini sangat memudahkan bagi kader SMARThealth yang telah melakukan skrining bagi banyak warga dalam menyiapkan atau melaksanakan follow up pasien. Kader tidak perlu “mencari jarum di antara tumpukan jerami” lagi, tetapi tinggal melihat list follow up pasien yang telah tersaji dalam aplikasi eKader.

Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit berikan pembekalan follow up pasien

Tidak berhenti di situ saja, kegiatan follow up ini dilakukan untuk menilai nakes yang dibantu kader kesehatan mempresentasikan problem pasien, melakukan prosedur pemeriksaan, dan rencana manajemen, seperti misalnya kebutuhan akan obat, pemantauan minum obat, dan edukasi yang berkesinambungan.

Oleh karena itu, menjaga kualitas layanan dalam penanganan PTM sangatlah penting karena pelayanan kesehatan – menurut WHO – harus aman, efektif, tepat waktu, efisien, adil dan berpusat pada masyarakat.

Pada kesempatan itu, Bastamil memberikan arahan kepada nakes dan kader SMARThealth di salah satu ruangan yang terdapat di Balai Desa Srimulyo yang terletak di Jalan Raya Srimulyo, Dusun Krajan RT 16 RW 02 Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Follow up pasien dengan melakukan home visit

Nakes yang hadir dalam pertemuan itu adalah Penanggung Jawab PTM Puskesmas Dampit Vivit Umini Fisilowati, A.Md.Kep dan perawat Desa Srimulyo Muhammad Imron Sholeh, A.Md. Kep. Sedangkan, kader SMARThealth yang hadir ada lima orang, meliputi Mistrina Ningsih, Istiqomah, Ervita Indrawati, Husnul Khotimah, dan Supraptiowati.

Di ruangan kecil itu, Bastamil memberikan pembekalan bagi nakes maupun kader SMARThealth dalam melakukan follow up pasien yang high risk, mulai dari penggunaan aplikasi eKader hingga strategi dalam memfollow up pasien di Desa Srimulyo.

Selesai memberikan pembekalan, Bastamil pun mengikuti nakes dan salah seorang kader SMARThealth yang akan memfollow up pasien high risk, yang rumahnya sekitar 300 meter arah selatan balai Desa Srimulyo.

Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit yang didampingi perawat Desa Srimulyo berdiskusi dengan Kades Srimulyo di ruang kerja Kades

Karena pasien tersebut high risk hipertensi, maka nakes melakukan pengukuran tekanan darah manual. Hasilnya kebetulan masih tinggi, yaitu 150/90., sehingga baik perawat Vivit maupun perawat Imron punya melakukan edukasi secara intensif kendati pasien tersebut patuh minum amlodipin 10 mg.

Pulang dari rumah warga tersebut, turunlah hujan lebat, dan harus berteduh di Balai Desa Srimulyo. Dalam situasi ini, kebetulan Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit, Penanggung Jawab PTM Puskesmas Dampit, dan perawat Desa Srimulyo diterima oleh Kepala Desa Srimulyo di ruang kerjanya.

Di ruang tersebut, mereka pun berdiskusi dengan Kades Srimulyo M. Mukhlis terkait pelaksanaan SMARThealth baik suka maupun dukanya hingga hujan pun mereda. Kebetulan Kadesnya pun reponsif dan memiliki wawasan ke depan menyangkut kesehatan yang ada di desanya. *** [010224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 10 Oktober 2022

Puluhan Pasutri Ikuti Giat Posbindu PTM di Pendopo Balai Desa Amadanom

Desa Amadanom merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, dengan luas wilayah sebesar 689,16 hektar dengan mata pencaharian masyarakat dominan pada sektor pertanian.

Desa Amadanom secara topografi berada di kaki Gunung Semeru dengan ketinggian 200 meter hingga 600 meter di atas permukaan laut. Ketinggian tersebut sangat cocok untuk budidaya perkebunan seperti kopi dan singkong, dan untuk budidaya pertanian seperti tanaman padi dan jagung.

Desa Amadanom terdiri atas 3 dusun, yaitu Amadanom Selatan (dekat jalan nasional), Amadanon tengah, dan Banjarpatoman (paling utara). Semakin ke utara keadaan topografi Desa Amadanom semakin tinggi, sedangkan semakin ke selatan kondisi topografis rendah.

Meja pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM Desa Amadanom

Kemiringan lereng Desa Amadanom berada pada rata-rata 30%. Hal tersebut menyatakan kemiringan lereng Desa Amadanom tergolong bergelombang. Kondisi jalan mengikuti tekstur perbukitan, namun jalannya cukup beraspal baik dan di kiri-kanan masih bisa menyaksikan pemandangan yang asri dengan tampilan nyiur melambai.

Kendati kondisi geografis Desa Amadanom berpegunungan, namun masyarakatnya terlihat guyup dan mau mengunjungi giat Posbindu PTM. Hari ini, Senin (10/10/2022), perawat Desa Amadanom bersama kader SMARThealth dan Posyandu Lansia mengadakan giat Posbindu PTM di Pendopo Kantor Kepala Desa Amadanom (Balai Desa Amadanom) yang beralamatkan di Jalan Jenderal Sudirman No. 02 Dusun Banjarpatoman RT 07 RW 04 Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Tampak hadir dalam giat Posbindu PTM ini adalah staf PTM Dinkes Kabupaten Malang Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners, PP PTM Puskesmas Dampit Vivit Umini Fisolati, A.Md. Kep, PP Indra Puskesmas Dampit Wahyu Hari Sasongko, A.Md.Kep dan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara giat Posbindu PTM ini dimulai pada pukul 08.31 WIB, akan tetapi mulai dari pukul 08.00 WIB Pendopo Balai Desa Amadanom sudah ramai dikunjungi warga. Yang menarik dalam giat ini, dijumpai sejumlah pasangan suami istri (pasutri).

Pemeriksaan telinga dengan otoskop dalam giat Posbindu PTM Desa Amadanom

Tim SMARThealth UB yang kerap menghadiri giat Posbindu PTM di Kabupaten Malang, baru kali ini menyaksikan puluhan sejoli ikut skrining faktor risiko PTM. Mereka datang berdua, dan pulang pun berboncengan bagi yang bawa sepeda motor. Yang rumahnya dekat, mereka pun berjalan kaki berdua.

Pemandangan sejuk lainnya, kaum pria akan rela menunggu antrean dengan duduk di undakan pendopo atau berdiri di sisi timur pendopo dekat Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Amadanom untuk mengutamakan peserta perempuan. Jika sudah sepi, kaum pria baru akan menempati kursi antrean tersebut.

Alur pemeriksaan dalam giat Posbindu dimulai dari meja paling selatan. Meja diatur sedemikian rupa, memanjang dari selatan ke utara. Sementara itu, arah Pendopo Balai Desa Amadanom menghadap ke timur.

Warga akan melakukan regsitrasi terlebih dahulu sebelum pemeriksaan. Kader yang bertugas melakukan pendaftaran adalah kader SMARThealth Selvia Etni Febriana. Dalam registrasi itu, kader Selvia akan mencatatkan nama dalam Kartu Skrining PTM Puskesmas Dampit, dan KTP diseteples di Kartu Skrining tersebut.

Antrean ibu-ibu dalam giat Posbindu PTM di Pendopo Balai Desa Amadanom

Dari meja registrasi, Kartu Skrining akan bergeser sebelah utaranya, ke kader SMARThealth Mei Sri Lestari yang bertugas menuliskan hasil pengukuran antropometri ke dalam Kartu Skrining serta merekapitulasi kehadiran pemeriksaan ke dalam buku besar.

Sedangkan, warganya disambut oleh kader Posyandu Lansia Umi Saudah yang berkaos merah untuk melakukan pengukuran antropometeri, seperti tinggi/berat dan lingkar perut warga. Hasilnya dilaporkan ke kader Mei.

Usai pengukuran antropometri, warga dipersilakan duduk di kursi antrean yang telah disediakan sambil menunggu panggilan untuk pemeriksaan berikutnya. Pemeriksaan berikutnya adalah anamnesa yang dilakukan oleh kader SMARThealth Titin Fitrianingsih.

Anamnesa adalah cara pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien (auto anamnese) atau pada orangtua atau sumber lain (allo anamnese). Instrumen untuk wawancaranya diambil dari pertanyaan yang ada di Kartu Skrining, seperti riwayat penyakit pada keluarga, riwayat PTM pada diri sendiri, faktor risiko, diagnosa rujukan rumah sakit, dan terapi farmakologi.

Antrean bapak-bapak di giat Posbindu PTM Desa Amadanom

Setelah anamnesa, warga akan bergeser ke sebelah utaranya lagi untuk mendapatkan pengukuran tekanan darah dan cek kadar gula darah/kolesterol yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (nakes) Desa Amadanom, yaitu Siti Chayaroh, A.Md.Kep dan Rita Suhada, A.Md.Keb.

Kedua nakes itu bisa bergantian. Terkadang pada saat nakes memberikan konseling kepada warga, kader Titin maupun PP PTM Puskesmas Dampit juga akan membantu mengukur tensi maupun cek gula darah/kolesterol. Jadi, konseling ini bersifat langsung setelah tensi dan cek kadar gula darah/kolesterol.

Selesai konseling, warga akan diperiksa telingannya oleh PP Indra Puskesmas Dampit Wahyu Hari Sasongko, A.Md.Kep. Dalam pemeriksaan itu, PP Indra Puskesmas Dampit menggunakan Otoskop Fazzini 672065 Chrome Plated Handle.

Otoskop adalah alat medis yang digunakan untuk melihat ke dalam telinga. Nakes menggunakan otoskop untuk menyaring penyakit selama pemeriksaan rutin dan juga untuk mengetahui gejala telinga.

Selesai pemeriksaan telinga, menandai berakhirnya alur pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM. Warga akan mendapatkan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing.

Perawat Desa, PP PTM Puskesmas Dampit berdiskusi dengan staf PTM Dinkes sambil lihat yang input data

Sementara, lembar Kartu Skrining akan diterima kader SMARThealth Sri Pujiastutik untuk dilakukan input data menggunakan aplikasi eKader. Saat ditanya Tim SMARThealth UB, kader Tutik mengatakan bahwa input data menggunakan aplikasi eKader sudah bisa dan lancar.

Acara giat Posbindu PTM di Pendopo Balai Desa Amadanom ditutup pada pukul 11.50 WIB. Hasil rekapitulasi diketahui bahwa warga yang berhasil diperiksa ada sebanyak 52 orang, dengan rincian 16 laki-laki dan 36 perempuan.

Dari 52 orang itu, yang terindikasi memiliki risiko tinggi (highrisk) hipertensi sejumlah 33 orang, diabetes mellitus ada 4 orang, dan kolesterol sebanyak 3 orang. Namun sayang, dalam pemeriksaan tersebut, nakes tidak membawa obat. *** [101022]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 20 September 2022

Rumah Biru Jadi Tempat Giat Posbindu PTM Desa Bumirejo

Rumah biru di lereng perbukitan dengan pemandangan nyiur melambai di depannya, jadi tempat penyelenggaraan Posbindu PTM Desa Bumirejo, Selasa (20/09/2022). Rumah biru itu milik seorang kader Posyandu Balita bernama Ibu Musinah yang beralamatkan di Jalan Imam Bonjol No, 156 Dusun Tugusari RT 04 RW 03 Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Lokasi rumah biru ini tepat berada di tanjakan jalan desa yang sudah dicor. Pondasi pagarnya sepintas mirip  tembok banteng. Dari rumah biru itu, mata memandang ke arah timur laut terlihat gunung kecil (bukit) bernama Jidor dan Gunung Semeru.

Akan tetapi ketika Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) tiba pada pukul 08.40 WIB, selepas hujan lebat yang menyisakan rintik-rintik, Gunung Semeru tak tampak karena terselubung kabut berwarna abu-abu.

Rumah biru Tugusari di pagi hari, tempat diadakan giat Posbindu PTM

Selang beberapa menit, staf PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners hadir di rumah biru dengan berkendara motor trail. Sambil menunggu jalannya giat Posbindu PTM di rumah biru, Tim SMARThealth UB ngobrol dengan staf PTM Keswa dengan menyeruput kopi Amstirdam Robusta khas Dampit, bikinan tuan rumah.

Acara giat Posbindu PTM di rumah biru ini dimulai pada pukul 09.30 WIB. Warga sekitar dari berbagai arah datang menuju ke rumah biru yang berjarak sekitar 200 m dari Jalan Raya Dampit-Lumajang atau Jalan Nasional III.

Menurut pemilik rumah, kendati Dusun Tugusari, Desa Bumirejo ini masuk Kecamatan Dampit, akan tetapi akses ke Puskesmas lebih dekat ke Puskesmas Tirtoyudo ketimbang Puskesmas Dampit. Ke Puskesmas Tirtoyudo hanya sekitar 1,5 km, sedangkan kalau ke Puskesmas Dampit berkisar 7 km jaraknya.

Kader sedang mengukur tinggi badan seorang warga Dusun Tugusari

Dalam pemeriksaan itu ada dua tenaga kesehatan (nakes) dan dua kader SMARThealth Desa Bumirejo. Dua nakes itu adalah perawat Karina Noviana, A.Md.Kep dan bidan Dian Eka Yunita Sari, A.Md.Keb. Sedangkan, dua kader SMARThealth itu terdiri dari Emi Lestari dan Fitria Sri Nurani.

Kedua kader ini yang biasanya melayani giat Posbindu di Dusun Tugusari yang secara geografis daerahnya memanjang mengikuti Jalan Raya Dampit-Lumajang atau dikenal juga dengan Jalan Madurejo.

Sementara yang tiga orang kader SMARThealth lainnya tidak hadir, kata nakes yang diamini oleh kedua kader tersebut, karena di samping rumahnya cukup jauh. Mereka juga akan menggelar Posbindu PTM untuk wilayah selatan gunung yang jauh dari Jalan Raya tersebut.

Perawat desa mengukur tekanan darah pemilik rumah yang ikut periksa

Selain jauh rumah ketiga kader tersebut, layanan pemeriksaan di rumah biru juga tidak seperti biasanya. Pada layanan giat ini tadi, tidak ada pemeriksaan cek kadar gula darah. Menurut kedua nakes, bahan medis habis pakai (BMHP) berupa strip gula darah dari Dinkes sudah habis.

Pemeriksaan hari ini, begitu warga datang, mereka akan diukur berat dan tinggi badannya oleh kader Emi Lestari, dan kemudian dilanjutkan dengan pengukuran lingkar perut oleh kader Fitria Sri Nurani. Sedangkan hasil pengukurannnya dicatat oleh kader Emi Lestari.

Selesai pengukuran antropometri, warga akan menerima layanan pengukuran tekanan darah oleh perawat Karina. Setelah itu, sambil melepas manset tensi, perawat memberikan penyuluhan terkait kesehatan terhadap warga yang dibantu oleh bidan Dian. 

Kader, nakes, dan staf PTM Keswa berpose dengan warga yang hadir dalam giat Posbindu PTM

Mereka berdua memberikan layanan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Tujuan KIE ini agar supaya respon terhadap deteksi dini penyakit tidak menular (PTM) melalui skrining faktor risiko PTM dalam giat Posbindu PTM ini semakin meningkat.

Setelah mengikuti giat Posbindu ini, warga diberikan obat/vitamin tambah darah. Ada salah seorang warga menanyakan perihal vitamin tambah darah yang diberikan oleh nakes tersebut terkait dengan hasil pengukuran tensinya yang agak tinggi.

Kata perawat, obat tambah darah itu agar tidak lesu. Obat penambah darah ini tidak mempengaruhi tekanan dinding arteri, sehingga bukan merupakan kontraindikasi untuk diberikan pada pasien hipertensi.

Tim SMARThealth UB bersama staf PTM Keswa ngopi Amstirdam bikinan tuan rumah usai tiba di rumah biru

Giat Posbindu PTM berakhir pada pukul 10.52 WIB. Dalam layanan pemeriksaan itu, warga yang berhasil diukur antropometri dan tensi tanpa cek gula darah ada sebanyak 35 orang dengan rincian 5 laki-laki dan 30 perempuan.

Usai rekapitulasi, semua yang bertugas dipersilakan mencicipi hidangan makan yang telah disiapkan oleh tuan rumah. Staf PTM Keswa dan Tim SMARThealth UB juga disuruhnya juga. Di atas meja, terhidang nasi tiwul, sayur kotokan tahu dan ikan pindang serta krupuk uli/karak.

Setelah selesai makan bareng dengan staf PTM Keswa, Tim SMARThealth UB pun mengikuti staf PTM Keswa berpamitan pulang. Tim SMARThealth UB harus kembali ke Sekretariat SMARThealth di Dilem, Kepanjen, yang berjarak sekitar 35 km. *** [200922]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 08 Juli 2022

Giat Posbindu PTM Di Dusun Petung Sigar, Desa Sukodono

Dengan berkendara sepeda motor Honda Revo Fit rakitan tahun 2015, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) menuju ke Desa Sukodono untuk menghadiri acara giat Posbindu PTM yang diselenggarakan kader SMARThealth bersama tenaga kesehatan desa dan Puskesmas Dampit.

Perjalanan pagi ini, Jumat (08/07/2022), laiknya avontur. Jarak tempuh 49,5 kilometer memberikan sensasi tersendiri. Kelokan demi kelokan jalan perbukitan di pagi hari yang dingin, dihangatkan mentari  yang bersinar cerah dengan ditambah sedikit “olahraga perut” akibat banyaknya sejumlah ruas jalan di desa yang rusak/berlobang.

Berangkat dari Sekretariat SMARThealth Kepanjen pada pukul 06.57 WIB dan tiba di lokasi gelaran giat Posbindu pada pukul 09.06 WIB. Lokasi giat Posbindu tersebut dipusatkan di rumah perawat Vivit Umini, A.Md. Kep (PP PTM Puskesmas Dampit) yang beralamatkan di Dusun Petung Sigar RT 42 RW 05 Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Kader SMARThealth berpose dengan tenaga kesehatan, perangkat, staf PTM Keswa, dan mahasiswa KKN FMIPA UB

Acara giat Posbindu dimulai pada pukul 09.12 WIB. Sebelumnya warga sudah diberitahu, namun pada hari pelaksanaan warga kembali mendapat pengumuman lewat microphone dengan triple loudspeaker ukuran besar yang bikin suara membahana.

Warga pun kemudian berdatangan. Mereka akan mengikuti alur pemeriksaan dalam giat Posbindu tersebut. Diawali dengan pendaftaran dan dilanjutkan dengan pengukuran antropometri. Dalam giat Posbindu ini terdapat dua tempat pengukuran antropometri. Yang satu berada di beranda, dan yang lainnya berada di bawah overstek sisi selatan.

Bagian pendaftaran dilakukan oleh kader SMARThealth Yeni Agustin, sedangkan bagian pengukuran antropometri, seperti tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut dibantu oleh mahasiswa KKN dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya (FMIPA UB), yang terdiri dari Arletta Maulin Heryani, Khalisha Azzahra Abrar, Moh. Adrian Barra, Cindy Ameliasari, Aldy Yusuf Widjaya, dan M. Syaifuddin Fuad. Hasil pengukurannya dicatat oleh kader SMARThealth Tindrayani.

Perangkat pun turut menyambut warga yang akan ikut giat Posbindu PTM

Setelah itu, warga menuju ke bagian pengukuran tekanan darah. Pengukuran tensi dilakukan oleh kader SMARThealth Lilik Pujiastutik, dan dilanjutkan dengan skrining riwayat kesehatan oleh kader SMARThealth Titik Siswati.

Usai skrining, warga akan bergeser duduk ke sebelah utara. Di situ ada bidan Isa Fatmala, A.Md. Keb yang siap melakukan skrining keluarga sehat, yang kemudian diteruskan dengan pengecekan kadar gula darah maupun kolesterol oleh perawat Ririn Pianawati, A.Md. Kep.

Sementara itu dibelakang bidan maupun perawat, tampak dokter Puskesmas Dampit dr. Hayu Sukowati Nupitasari turut mendampinginya. Dr. Hayu juga akan membantu memberikan edukasi kesehatan kepada warga yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk).

Kader melakukan pendaftaran, pengukuran antropometri dan tekanan darah di bawah overstek sisi selatan

Dari hasil pengukuran dan skrining faktor risiko PTM, datanya kemudian diinput oleh kader SMARThealth Sulastri yang duduknya mengambil posisi yang bebas, tidak mesti harus di meja tertentu melainkan situasional. Yang penting bisa menangkap sinyal dengan baik.

Di sela-sela waktu, pada pukul 09.58, pemeriksaan dihentikan sejenak. Tenaga kesehatan dari Ponkesdes dan Puksesmas, mahasiswa KKN, serta warga yang hadir dalam giat Posbindu melakukan senam bersama yang dipandu oleh salah seorang mahasiswa KKN tersebut.

Dalam giat Posbindu tersebut juga tampak hadir staf PTM Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners yang mengampu program replikasi SMARThealth di desa-desa dalam lingkungan kerja Puskesmas Dampit, perangkat desa, dan kader dari dusun lainnya yang ada di Desa Sukodono. Sehingga, giat Posbindu ini terasa guyub.

Dokter Puskesmas Dampit senantiasa menyaksikan dan mendampingi kader SMARThealth dan tenaga kesehatan desa serta memberikan edukasi kesehatan kepada warga

Acara giat Posbindu ini selesai sekitar pukul 11.00 WIB. Hasil rekapitulasi, dalam giat Posbindu ini berhasil dilakukan skrining faktor risiko PTM terhadap 30  warga dengan rincian 5 laki-laki dan 25 perempuan.

Selesai rekapitulasi, tuan rumah mempersilakan menikmati hidangan yang telah disediakan. Tenaga kesehatan, kader SMARThealth, mahasiswa KKN, staf PTM Keswa, dan sejumlah perangkat mencicipi hidangan makan siang, tak terkecuali Tim SMARThealth UB. Ada nasi putih, empok, urap, sayur tahu, kotokan, dan semur ayam. Sedangkan buahnya terdapat jeruk segar petikan dari pohonnya yang cukup banyak. 

Mengakhiri acara giat Posbindu PTM di Dusun Petung Sigar, Desa Sukodono dilakukan foto bersama. Setelah itu staf PTM Keswa Dinkes dan Tim SMARThealth UB berpamitan pulang sekalian mencari masjid untuk menunaikan salat Jumat. *** [080722]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Rabu, 27 Oktober 2021

Puskesmas Dampit Adakan Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth Tahun 2021 Di Ruang Rapat

Gelaran pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan kapasitas menjadi kader SMARThealth yang terakhir diadakan di Ruang Rapat Puskesmas Dampit yang berada di Jalan Semeru Selatan No. 4 RT 05 RW 02 Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (27/10).

Puskesmas Dampit menyelenggarakan pelatihan kader di urutan yang ke-10 dari 10 Puskesmas yang melakukan peningkatan kapasitas kader SMARThealth pada tahun 2021. Selain Puskesmas Dampit, ada 9 Puskesmas lainnya yang juga melakukan peningkatan kapasitas kader SMARThealth untuk menjalankan replikasi SMARThealth di Kabupaten Malang di tahun 2021 ini, yaitu Wagir, Sumberpucung, Turen, Wajak, Gedangan, Gondanglegi, Pakisaji, Ketawang, dan Pamotan.

Sambutan dari Ketua UKM Esensial mewakili Kepala UPT Puskesmas Dampit

Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Nomor: 440/93/KEP/35.07.103/2021 tentang Penetapan Puskesmas Replikasi SMARThealth Tahun 2021 disebutkan bahwa, ada 10 Puskesmas dengan 85 desa yang akan menjalankan replikasi SMARThealth, di antaranya Puskesmas Dampit.

Acara pelatihan kader ini dimulai pada pukul 08.40 WIB, dan diikuti oleh 6 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Dampit, yaitu Dampit, Amadanom, Bumirejo, Baturetno, Srimulyo, dan Sukodono.

Ruang Rapat Puskesmas Dampit, Kabupaten Malang

Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatan untuk ditingkatkan kapasitasnya menjadi kader SMARThealth. Jadi, pelatihan kader hari ini diikuti oleh sebanyak 30 kader kesehatan dan 6 perawat desa.

Acara langsung diisi dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan perwakilan Puskesmas Dampit, yaitu Ani Herawati, A.Md. Kep, Ketua UKM Esensial Puskesmas Dampit. Ani mewakili Kepala UPT Puskesmas Dampit yang pada hari itu sedang menghadiri undangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malam dalam rembug stunting di Ijen Suites Resort & Convention Malang.

Peserta pelatihan kader yang berada di pojok timur laut ruang rapat Puskesmas Dampit

Setelah itu, kemudian disusul dengan sambutan yang kedua. Sambutan kedua disampaikan oleh Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan (Kasi PTM dan Keswa Dinkes) Kabupaten Malang.

Dalam sambutannya, Paulus mengatakan bahwa kenapa perlu adanya peningkatan kapasitas kader SMARThealth? Karena tren kematian saat ini banyak diakibatkan oleh penyakit jantung. Ada 40% kematian di Kabupaten Malang adalah stroke dan penyakit jantung.

Instalasi aplikasi eKader oleh staf PTM Dinkes Kabupaten Malang

Jika mengandalkan tenaga kesehatan saja pasti akan kewalahan, maka perlu peningkatan kapasitas kader SMARThealth. Awalnya kader kesehatan tahunya mengukur berat badan saja, dan sekarang akan dilatih untuk bisa melakukan pengukuran tekanan darah dan cek gula darah.

Tidak hanya itu saja, kader kesehatan yang hadir di sini juga akan diajari melakukan skrining untuk deteksi dini penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya dengan menggunakan aplikasi eKader.

Kader belajar pengukuran lingkar perut

Untuk itu dalam pelatihan kader ini diharapkan peserta benar-benar memahami materi pelatihan yang akan disampaikan oleh 3 orang dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Materi pertama diisi oleh Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, staf PTM Dinkes, dengan mengambil judul “Posbindu SMARThealth dan Penyakit Jantung.”

Mula-mula Nur Ani memutar video implementasi SMARThealth di Kelurahan Kepanjen. Tujuannya agar visualisasi apa yang dikerjakan oleh seorang kader SMARThealth mudah dipahami oleh peserta pelatihan kader kesehatan di Puskesmas Dampit ini.

Kader belajar mengukur tekanan darah

Setelah itu, Nur Ani menjelaskan kasus penyakit jantung di Indonesia, peningkatan kasus di Kabupaten Malang, pandemi COVID-19, beban biaya PTM, kebijakan Posbindu PTM, apa itu SMARThealth, deteksi dini faktor risiko, skrining, follow up, pencegahan maupun tindak lanjut.

Pukul 10.47 WIB materi pertama selesai, dan disambung dengan materi kedua yang disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners, staf PTM Dinkes, dengan materi bertitel “Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM.”

Perawat desa mengajari kader mengenai cara cek gula darah

Dalam paparannya, Bastamil menjelaskan ruang lingkup kader yang terhubung dengan petugas kesehatan. Kader SMARThealth akan melakukan deteksi dini faktor risiko PTM yang di dalamnya termasuk penyakit kardiovaskular.

Dalam skrining itu, hasil inputannya akan terhubung dengan aplikasi tenaga kesehatan maupun ePuskesmas, dan dalam melakukan skrining itu terdapat item mengenai hasil pengukuran tinggi dan berat badan, lingkar perut, tekanan darah dan cek gula darah.

Oleh karena itu, setelah memberikan pemahaman akan konsep-konsep dalam skrining kemudian para kader akan diajarkan cara melakukan pengukuran item-item tersebut. Praktek cara melakukan pengukuran yang benar, kader akan diberi contoh oleh perawat desanya masing-masing yang turut mendampingi dalam pelatihan kader tersebut.

Sementara itu, rombongan dari Dinkes akan melakukan pemantauan terhadap kader kesehatan yang sedang melakukan pengukuran item-item tersebut. Turut memantau juga, perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB)

Pukul 12.27 WIB diteruskan dengan materi yang ketiga. Materi ketiga disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom., staf IT Seksi PTM Dinkes, dengan mengambil judul “Instalasi Aplikasi eKader.” Dalam paparannya, Candra menjelaskan cara instalasi aplikasi eKader dan cara menggunakan aplikasi tersebut untuk melakukan skrining deteksi dini faktor risiko PTM termasuk di dalamnya penyakit kardiovaskular.

Selain itu, Candra juga mengajarkan kepada tenaga kesehatan mengenai ePuskesmas untuk melihat hasil entry data kader SMARThealth setelah melakukan skrining terhadap warganya. Termasuk juga melakukan follow up terhadap warga yang telah diskrining oleh kader SMARThealth.

Pukul 13.28 WIB paparan materi ketiga selesai, dan dilanjutkan dengan closing statement oleh Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Dalam closing statement itu diisi pemantapan perihal serapan pengetahuan kader dalam mengikuti pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan menjadi kader SMARThealth. *** [271021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog