Empat hari jelang tutup tahun 2022, Puskesmas Poncokusumo mengadakan rapat koordinasi (rakor) lintas sektor (linsek) bidang kesehatan dan sosialisasi Posbindu PTM di Pendopo Kecamatan Poncokusumo yang beralamatkan di Jalan Raya Wonorejo No. 4 Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (27/12/2022).
Rakor linsek ini dihadiri oleh Muspika, kader Posbindu, Kepala Desa, Sekretaris Desa, PLKB, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Korwil Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, KUA, serta perawat desa. Yang hadir ada sekitar 70 an orang.
Acara rakor linsek dimulai pada pukul 09.18 WIB. Master of Ceremony (MC) Zunita Muthiatul Farida, A.Md.Keb, bidan Desa Belung, mengawali dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta rakor, dan membacakan susunan acara pada rakor ini.
|
Kapus Poncokusumo berpose bersama peserta Rakor Linsek di Pendopo Kecamatan |
Setelah itu, acara disambung dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh dirigen Retno Dwi Puspitarini, A.Md.Gz, staf bagian gizi Puskesmas Poncokusumo, dengan birama 4/4.
Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara dilanjutkan dengan sambutan Camat Poncokusumo, Didik Agus Mulyono, S.P., MAP. Dalam sambutannya, Camat Poncokusumo mengatakan bahwa kesehatan menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat, maka kita perlu bersinergi.
“Progres hipertensi dari 2019 hingga sekarang meningkat terus. Saya heran, apa karena masyarakat sudah makmur, atau karena ketidaktahunan masyarakat?” seloroh Camat Poncokusumo dengan nada menggelitik.
Faktor kematian tertinggi karena PTM, seperti diabetes mellitus, darah tinggi, dan jantung. Hal ini umumnya dipengaruhi gaya hidup masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, dalam rakor ini akan ada sosialisasi gerakan Posbindu dan deteksi dini. Dalam hal ini, nantinya akan ada pelatihan kader sebagai ujung tombaknya.
|
Peserta Rakor Linsek mengisi daftar hadir |
Sementara itu, Pemerintah Desa (Pemdes) diharapkan menyediakan alokasi dana desa untuk ikut andil dalam mendukung gerakan Posbindu PTM dalam program SMARThealth. Mumpung APBDes belum didok. Pada kesempatan ini, Camat Poncokusumo menghimbau perawat desa segera berkomunikasi dengan Pemdes terkait pendanaan yang diperlukan sesuai kemampuan desa. Sehabis memberikan sambutan, Camat Poncokusumo berkenan membuka rakor linsek ini.
Sambutan kedua dari Kormail, yang disampaikan oleh Danramil Poncokusumo, Kapten Infanteri Pitono. Pada kesempatan itu, Danramil berpesan agar di wilayah Poncokusumo jangan sampai terdengar orang sakit sampai tidak tersentuh layanan kesehatan.
Generasi muda harus sehat agar pertahanan negara bisa terjamin. Hubungannya sangat erat. Semakin bagus kesehatannya, pertahanan akan semakin mantap.
Sambutan ketiga diberikan kesempatan dari Polsek Poncokusumo, yang disampaikan oleh Kanit Reskim Ipda Teguh. Di sambutannya itu, Ipda Teguh mengungkapkan bahwa sehat itu mahal. Jadi kalau ada program deteksi dini itu tentunya sangat bagus.
|
Sambutan Camat Poncokusumo dalam Rakor Linsek |
Ia pun mengisahkan salah satu program kesehatan yang ada di Jerman yang ia dapat dari ceritera istrinya ketika belajar di Jerman. Di Jerman, kalau orang sudah memasuki pensiun akan dikursuskan atau disekolahkan lagi, agar supaya pikirannya tetap fresh.
Negara Jerman tidak mendiamkan orang yang sudah pensiun. Orang kalau selalu refreshing, belajar hal-hal baru, akan menyehatkan. Hal-hal baru, teman baru, agar membuat panjang umur, dan ilmu-ilmu baru yang tetap bikin produktif.
Sebagai sambutan terakhir, disampaikan oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Poncokusumo, dr. Wiwit Wijayanti. Dalam sambutannya, Kapus Poncokusumo menjelaskan bahwa agenda atau program kerja Puskesmas sangatlah banyak.
Dari sekian agenda itu, ada yang bisa mencapai target dengan baik, dan ada juga yang belum tercapai. Program kerja yang menyangkut keterlibatan masyarakat perlu adanya dukungan dari semua pihak, seperti Posyandu dan Posbindu.
|
Kepala TU Puskesmas Poncokusumo berikan Hasil RTL UKPP Semester 2 Tahun 2022 |
Dalam Posbindu, sebenarnya sudah ada sejak lama, dan ini akan ditingkatkan menjadi Posbindu SMARThealth dalam rangka replikasi.
“Saya berharap dalam pelaksanaannya nanti agar dibantu oleh Pemdes sesuai anggaran desa masing-masing, seperti pulsa dan transport kader serta bahan medis habis pakai (BMHP), khususnya strip gula darah,” terang Kapus Poncokusumo dihadapan peserta rakor linsek ini.
Deteksi dini yang dilakukan oleh kader SMARThealth nantinya tentunya akan sangat membantu tenaga kesehatan (nakes) dalam memenuhi capaian SPM PTM dari 17 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Poncokusumo, yang meliputi Argosuko, Belung, Dawuhan, Gubukklakah, Jambesari, Karanganyar, Karangnongko, Ngadas, Ngadireso, Ngebruk, Pajaran, Pandansari, Poncokusumo, Sumberejo, Wonomulyo, Wonorejo, dan Wringinanom.
Pukul 10.16 WIB acara berikutnya adalah pemaparan Hasil Rencana Tindak Lanjut Pelayanan Usaha Kesehatan Perseorangan Dan Penunjang (UKPP) Semester 2 Tahun 2022 UPT Puskesmas Poncokusumo oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas Poncokusumo, Herman Adi Wijayanto, S.Kep.Ners.
|
Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes beri materi tentang Posbindu SMARThealth |
Menurut Herman, ada 7 prioritas masalah kegiatan program kesehatan Puskesmas Poncokusumo yang perlu dukungan dari lintas sektor karena capaiannya masih di bawah target. Ketujuh kegiatan program tersebut adalah kasus TBC yang ditemukan dan diobati; balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D); deteksi dini faktor risiko PTM usia ≥ 15 tahun; desa/kelurahan yang Stop Buang Aur Besar Sembarangan; ibu hamil yang diperiksa HIV, balita yang ditimbang berat badannya (D/S); dan pelayanan kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat.
Selesai paparannya, acara diselingi dengan senam peregangan ala Puskesmas Poncokusumo. Dalam senam ini, Kapus dr. Wiwit tak segan-segan berada di depan peserta rakor dalam ikut senam tersebut.
Sehabis senam peregangan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dengan judul “Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kecamatan Poncokusumo di Kabupaten Malang.”
Pada kesempatan itu, Paulus menjelaskan secara runut. Dimulai dengan fakta adanya beban ganda yang muncul akibat adanya transisi epidemiologi di Indonesia. Penyakit menular masih ada, penyakit tidak menular (PTM) kian tahun semakin meningkat.
|
Kapus Poncokusumo memperkenalkan penanggung jawab PTM Puskesmas Poncokusumo |
Banyak upaya kebijakan maupun strategi yang dijalankan oleh Dinkes. Salah satunya adalah dengan program inovasi SMARThealth. Mulanya berawal dari pilot project kerja sama antara Universitas Brawijaya (UB) dengan Dinkes di 4 desa intervensi dan 4 desa kontrol, yang memberikan hasil yang signifikan.
Setelah itu direplikasi ke semua desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang secara bertahap. Road map pun dibuatnya, dan regulasi juga telah disiapkan berupa Peraturan Bupati Malang Nomor 31 Tahun 2021 tentang Upaya Penurunan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Penyakit Jantung Melalui Posbindu SMARThealth.
Acara rakor linsek ini berakhir pada pukul 12.09 WIB dengan ditutup doa yang disampaikan oleh penanggung jawab program UKM Puskesmas Poncokusumo Tito Harnowo, S.Kep.Ners, dan dteruskan dengan foto bersama. *** [271222]
Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo