Tampilkan postingan dengan label Posyandu Lansia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Posyandu Lansia. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 Oktober 2024

Giat Posbindu PTM dan Posyandu Lansia di Ponkesdes Pagak

Integrasi Layanan Primer (ILP) adalah konsep yang berkaitan dengan penggabungan berbagai layanan kesehatan dasar untuk meningkatkan akses, kualitas, dan efisiensi pelayanan. ILP dilaksanakan di Puskesmas, jejaring dan jaringan pelayanan kesehatan primer, seperti Posyandu dan Posbindu.

Sasaran ILP mencakup ibu hamil, persalinan, nifas, bayi dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia dewasa, dan usia tua. Sasaran tersebut berfokus pada tiga hal, yaitu siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan, perluasan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa/kelurahan dan perdukuhan, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat melalui pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan.

Namun dalam praktiknya, tidak semua siklus hidup yang menjadi sasaran dalam ILP tersebut bisa tercover semua dalam setiap giat Posyandu berbasis ILP. Kenyataan ini seperti yang dialami oleh Desa Pagak.

Kader kesehatan berpose dengan perawat Ponkesdes Pagak dan PP PTM Puskesmas Pagak

Karena tidak bisa tercover semua dalam setiap giat Posyandu ILP di awal bulan, maka perawat Desa Pagak Sri Hidayati, S.Kep. Ners berinisiatif mengadakan giat Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular) dan Posyandu Lansia tersendiri di akhir bulan.

Seperti giat yang dilakukannya dalam pelaksanaan Posbindu PTM dan Posyandu Lansia Edelweis di Ponkesdes Pagak yang beralamatkan di Dusun Tempur RT 06 RW 12 Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, pada Selasa (29/10).

Giat di Ponkesdes Pagak ini menyasar warga usia produktif dan lansia yang bermukim di RT 06 hingga RT 10 yang berada di RW 12, yang tidak tercover dalam giat Posyandu ILP sebelumnya. Hal ini sekaligus sebagai peningkatan dalam capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. SPM Kesehatan sendiri merupakan hak setiap warga negara.

Penyuluhan kesehatan yang dilakukan perawat Ponkesdes Pagak

Acara giat Posbindu PTM dan Posyandu Lansia ini dimulai pada pukul 09.30 WIB. Begitu warga berdatangan, dipersilakan memasuki ruangan di Ponkesdes Pagak. Mula-mula, mereka akan melaporkan diri di meja bagian pendaftaran. Ada 2 kader kesehatan yang memberikan layanan pendaftaran, yaitu Cicik Krisdianti (Kader SMARThealth) dan Vista Pratiska (Kader Posyandu Lansia).

Selain melakukan pendaftaran, kedua kader tersebut juga melakukan pengukuran tinggi maupun berat badan.

Dari meja pendaftaran, warga akan menuju ke meja pengukuran tekanan darah. Kader SMARThealth Dyah Anggun Sasmita melakukan pengukuran tensi setiap warga yang hadir dalam giat tersebut. Kemudian warga akan bergeser ke samping atau arah selatan, untuk lanjut pengecekan kadar gula oleh kader SMARThealth Della Apyanagustin.

Cek kadar gula darah oleh kader SMARThealth

Usai diperiksa kadar gula darahnya, warga akan bergeser lagi ke selatan. Di meja itu, ada 3 orang yang terdiri dari 2 tenaga kesehatan (nakes) dan seorang kader Posyandu Lansia Nuryl Nindya Pratnia Paramita.

Kedua nakes tersebut, yakni perawat Ponkesdes Pagak Sri Hidayati, S.Kep. Ners dan Pemegang Program (PP) PTM Puskesmas Pagak Dwi Cahya Widodo, A.Md.Kep. Mereka bertugas memberikan pelayanan konsultasi kesehatan dan sekaligus pengobatan bagi warga yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk). Obatnya akan diberikan oleh kader kesehatan Nuryl Nindya atas petunjuk kedua nakes tersebut.

Di sela-sela itu, perawat Ponkesdes Pagak juga memberikan penyuluhan kepada warga yang hadir dalam giat tersebut, terutama untuk para lansianya. Perawat Sri juga memperlihatkan buku panduan kesehatan lengkap bagi lansia, termasuk penyakit-penyakit umumnya dijumpai pada lansia.

Suasana skrining faktor risiko PTM dalam giat Posbindu PTM dan Posyandu Lansia di Ponkesdes Pagak

Selain itu, menurut perawat Sri, dalam giat ini juga terdapat penjaringan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK). PIS PK merupakan program nasional yang salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan.

Menurut perawat Sri, karena anggaran untuk home care terbatas maka nakes umumnya memanfaatkan kegiatan ini sekalian untuk pendataan keluarga dan intervensi lanjut yang belum sempat dikunjunginya.

Selesai mengikuti skrining faktor risiko PTM dan edukasi kesehatan, warga akan mendapatkan suguhan berupa jemblem dan utri. Utri itu bentuknya seperti panganan nogosari namun di dalamnya tidak ada pisangnya.

Giat Posbindu PTM dan Posyandu Lansia ini selesai pada pukul 11.08 WIB, dan berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 28 orang, yang kebetulan perempuan semua. Sebelum meninggalkan tempat, nakes melakukan foto bersama dengan kader kesehatan yang bertugas serta mengajak anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut menyaksikan jalannya giat Posbindu PTM dan Posyandu Lansia di Ponkesdes Pagak. Pulangnya dibawain jemblem dan utri. *** [301024]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 22 April 2024

Giat Posyandu Lansia Di Dekat Lapangan Tunas Muda Bakalan Ramai Dikunjungi Warga

Bangunan kecil berukuran 3 x 4 m di pinggir Lapangan Tunas Muda Bakalan yang besebelahan dengan Poskamling itu ramai dikunjungi warga lanjut usia (lansia). Bangunan kecil itu dikenal sebagai Rumah Posyandu, yang dibangun PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) dan Swadaya Masyarakat pada tahun 2009, digunakan untuk giat Posyandu Mangga dan Posyandu Lansia “Barokah.”

Pagi ini, Senin (22/04), perawat Dian Pramono, A.Md.Kep bersama 4 kader Posyandu Lansia dan dibantu 2 mahasiswa magang mengadakan giat Posyandu Lansia “Barokah” di Rumah Posyandu yang beralamatkan di Dusun Bakalan RT 03 RW 02 Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Kader Posyandu Lansia Desa Bakalan berpose dengan perawat desa dan 2 mahasiswa magang

Keempat kader Posyandu Lansia tersebut adalah Siti Masfufa, Faiz Zafiyatul Masruroh, Mistri, dan Ririn Andayani. Sedangkan, 2 mahasiswa itu terdiri dari Ellis Monika Claudia Batanari dari Sosiologi Universitas Sam Ratulangi Manado, dan Arga Setyo Pambudi dari Sastra Jerman Universitas Negeri Surabaya.

Mereka membantu perawat Dian dalam memberikan layanan kesehatan kepada para lansia di sekitar Lapangan Tunas Muda Bakalan. Di situ, warga akan diskrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), seperti pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Rumah Posyandu Desa Bakalan ramai dikunjungi warga lansia

Keempat kader Posyandu Lansia dan 2 mahasiswa magang tersebut membantu dalam pengukuran antropometri. Sedangkan, untuk pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah ditangani oleh perawat Dian.

Selain skrining faktor risiko PTM, warga lansia juga mendapatkan konsultasi edukasi kesehatan dari perawat Dian. Mereka boleh menanyakan apa saja terkait kondisi kesehatan kepada perawat Desa Bakalan tersebut, utamanya  terkait PTM seperti hipertensi, diabetes, dan lain-lainnya.

Pengukuran tinggi badan warga lansia

Setelah selesai mengikuti alur pemeriksaan, warga lansia akan mendapatkan PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Menu PMT dalam giat hari ini terdiri dari puding susu dan tahu isi. Umumnya PMT tersebut dibawa pulang ke rumah.

Yang menariknya lagi, selain PMT, di 3 meja yang digunakan untuk giat Posyandu Lansia tersebut juga dipenuhi kue-kue dan roti. Toples-toples itu menandakan suasana Lebaran 1445 H di bulan Syawal ini masih terasa.

Salah seorang perangkat Desa Bakalan menyaksikan pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah warga lansia oleh perawat desa

Giat Posyandu Lansia “Barokah” yang dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB ini dihadiri oleh salah seorang perangkat desa dan juga dikunjungi oleh salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Dalam giat tersebut berhasil diperiksa sebanyak 55 warga lansia, dengan rincian 5 laki-laki dan 50 perempuan. Dari total terperiksa itu, yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) diabetes mellitus ada sebanyak 3 orang, dan hipertensi sejumlah 10 orang. 

Sementara itu, jumlah lansia yang dirujuk ke Puskesmas Bululawang ada 1 orang, dan jumlah lansia yang dikunjungi di rumahnya ada 1 orang. *** [220424]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Minggu, 05 Maret 2023

Giat Posyandu Bersama di Balai RW 07 Sidorahayu: Embrio Menuju Posyandu Prima

Pandemi menjadi momentum bagi pemerintah untuk berbenah, melakukan transformasi pada sistem kesehatan, untuk  mewujudkan masyarakat yang sehat mandiri, produktif dan berkeadilan, dan sekaligus sebagai kesiapan dari pemerintah untuk menghadapi masalah-masalah kesehatan yang akan datang, dengan melakukan integrasi layanan primer di tingkat desa/kelurahan.

Integrasi layanan primer di tingkat desa/kelurahan akan melibatkan seluruh struktur yang ada di desa, yaitu pemerintah desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa (Posyandu, PKK, dan Karang Taruna). Penguatan/revitalisasi Posyandu akan dilakukan dengan mengintegrasikan layanan kesehatan di desa seperti Pustu dan Poskesdes ke dalam Posyandu di desa menjadi Posyandu Prima.

Kegiatan Posyandu di tingkat Dusun/RT/RW akan berjalan lebih efektif karena melaksanakan kegiatan Posyandu untuk seluruh sasaran siklus hidup mulai dari ibu hamil sampai dengan lansia secara terpadu dan terintegrasi dan diperkuat oleh kunjungan rumah oleh kader yang dilakukan secara rutin dan terencana.

Kader kesehatan berpose bersama tenaga kesehatan dan Ketua RW 07 Niwen Sidorahayu

Terkait Posyandu Prima, diharapkan seluruh desa dapat dipenuhi dengan pelayanan kesehatan (minimal 1 perawat dan 1 bidan) yang akan bersinergi dengan Posyandu dalam Posyandu Prima.

Hari Ahad (05/03/2023) pagi ini, menjadi momentum bagi tenaga kesehatan (nakes) Desa Sidorahayu bersama kader Posyandu Balita, Posyandu Remaja, Posbindu PTM SMARThealth, dan Posyandu Lansia menyongsong Posyandu Prima, dengan mengadakan giat Posyandu Bersama di Gedung Posyandu dan Balai RW 07 Niwen yang berada di Perum Sidorahayu Permai Blok A, Dusun Niwen RT 29 RW 07 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Lima kader Posyandu Balita yang terdiri dari Wiwik, Solati, Hari Mujiani, Sa’adiyah, dan Suci Islamiyah, bersama bidan Desa Sidorahayu Okta Wiyanti Prastika, A.Md.Keb menempati gedung Posyandu yang bergandengan dinding dengan Balai RW 07 Niwen. Tepatnya berada di sebelah utaranya.

Posyandu Balita untuk kesehatan ibu dan anak

Mereka memberikan layanan untuk balita mencakup penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak, evaluasi tumbuh kembang serta penyuluhan tumbuh kembang. Hasil pemeriksaan tersebut kemudian dicatat di dalam buku KIA atau KMS. Selain itu, banyak program posyandu yang juga diperuntukkan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur dengan berkonsultasi kepada bidan desa.

Setelah ikut giat Posyandu Balita, orangtua atau yang mengantar balita langsung dipersilakan untuk menuju ke Gedung Balai RW 07 Niwen untuk mengikuti pemeriksaan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Di Balai RW 07 Niwen terlihat ada 3 kader Posyandu Lansia (Lilik Astuti, Tatik Marwulani, Sri Rochani) dan 5 kader Posbindu PTM SMARThealth (Mochamat Sholeh, Sri Marianah, Beny Yuliaty, Sri Ribut, dan Sumartiani).

Posyandu Usia Produktif (Posyandu Remaja dan Posbindu PTM) dan Posyandu Lansia

Delapan kader kesehatan itu membantu perawat Desa Sidorahayu Dimas Kurniawan, A.Md.Kep dan dr. Salma Maha Rhani, seorang dokter internship di Puskesmas Wagir asal Universitas Airlangga, melakukan skrining faktor risiko PTM guna deteksi dini.

Di Balai RW 07 Niwen, selain adanya limpahan dari orangtua atau pengantar balita, juga terlihat  lansia, paruh baya maupun remaja yang mendaftarkan diri untuk ikut pemeriksaan berupa pengukuran antropmetri, pengukuran tekanan darah, pengecekan gula darah/kolesterol/asam urat hingga konsultasi kesehatan bersama dr. Salma.

Bagi mereka yang dalam pemeriksaan terindikasi memiliki faktor risiko PTM tinggi (highrisk), maka dr. Salma akan memberikan obat yang akan disiapkan oleh perawat Dimas yang duduknya berada di samping dokter internship Puskesmas Wagir.

Konsultasi dengan dokter Puskesmas dan perawat Desa Sidorahayu

Giat Posyandu Bersama ini, menurut perawat Dimas, sebagai langkah awal menuju giat Posyandu Prima yang telah digaungkan oleh pemerintah. Giat Posyandu Bersama ini boleh dibilang sebagai embrio menuju Posyandu Prima, dan menurut catatan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang sering menghadiri giat Posyandu/Posbindu di Kabupaten Malang ini, mungkin Desa Sidorahayu yang mulai mengawali Posyandu Prima secara lengkap yang ada Posyandu Remajanya juga.

Hingga selesai kegiatan pada pukul 13.11 WIB, dalam giat Posyandu Balita berhasil melakukan layanan pemeriksaan terhadap 42 balita. Sedangkan pada giat Posyandu Remaja, Posyandu Usia Produktif (Posbindu PTM), dan Posyandu Lansia berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM terhadap 51 orang dengan rincian 13 laki-laki dan 38 perempuan.

Acara giat Posyandu Bersama ini diakhiri dengan sesi foto bersama antara kader kesehatan dengan tenaga kesehatan (nakes) dan diteruskan dengan makan bersama dengan menu yang telah disiapkan oleh para kader. Ada nasi jagung, lontong, sayur sambal goreng pepaya, bakwan jagung, tempe mendol, dan telur dengan petis. *** [050323]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog