Tampilkan postingan dengan label LPDP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LPDP. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Agustus 2024

Diskusi Progress RISPRO AREEMA 3 Di Gedung A Lantai 6 FKUB

Diskusi Progress Riset  Inovatif Produktif (RISPRO) Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) Tahun Ke-3 atau RISPRO AREEMA 3 diadakan di Ruang Kuliah 2 GBP Lantai 6 Gedung A Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), pada Selasa (13/08).

RISPRO merupakan program pendanaan riset yang bertujuan untuk meningkatan daya saing bangsa melalui komersialisasi produk/teknologi atau penerapan kebijakan/tata kelola atau publikasi yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang bekerja sama dengan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI).

Principal Investigator RISPRO AREEMA 3 mempresentasikan progress

Kebetulan RISPRO yang dijalankan oleh Tim Peneliti AREEMA ini merupakam RISPRO Kolaborasi Internasional (RISPRO KI). RISPRO KI adalah pendanaan riset dengan tema yang sudah ditetapkan oleh LPDP untuk skim riset dasar melalui pelaksanaan kerja sam,a dengan pihak lain berupa joint-call, dan lain-lain.

Diskusi ini dihadiri oleh Prof. Delvac Oceandy, MD., Ph.D (University of Machester), sejumlah anggota Tim Peneliti RISPRO AREEMA (Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes., Sp.KKLP; dr. Holipah, Ph.D; saya), NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC), dan sejumlah mahasiswa S1, S2, S3 FKUB.

RISPRO AREEMA 3

Acara diskusi ini dimulai pada pukul 09.35 WIB. Mula-mula Principal Investigator Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D memberikan gambaran mengenai RISPRO AREEMA 3 dan progress (kemajuan) dari penelitian yang telah dipercayakan untuk ketiga kalinya oleh LPDP kepada Tim Peneliti AREEMA dari Universitas Brawijaya (UB).

Pada kesempatan itu, Sujarwoto mempresentasikan terlebih dahulu mengenai RISPRO AREEMA 3 atau yang dalam judul aslinya adalah “SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management in rural Indonesia RISPRO-KI-648/DIPI/2021 Universitas Brawijaya-DIP-LPDP 2023.”

Kegiatan RISPRO 3 dalam bingka foto

Menurut Sujarwoto, RISPRO AREEMA ini bertujuan untuk mengembangkan dan membangun layanan kesehatan primer yang inovatif dan multifaset dengan dukungan teknologi seluler untuk pencegahan dan penanggulangan penyebaran pandemi COVID-19 di masyarakat pedesaan di Indonesia.

Untuk mencapai tujuan ini, jelas Sujarwoto, Tim Peneliti AREEMA menetapkan tujuan dalam tiga tahapan yang terbagi dalam AREEMA 1, AREEMA 2, dan AREEMA 3. Nomor 1 hingga 3 menunjukkan pendanaan dari LPDD tahun pertama (2021), tahun kedua (2022), dan tahun ketiga (2023).

Presentasi Process evaluation data (qualitative interviews)

Pada AREEMA 1, Tim Peneliti AREEMA melakukan analisis komprehensif tentang efektivitas teknologi aplikasi seluler yang ada untuk menanggulangi pandemi COVID-19 di negara-negara berkembang. Lalu, pada AREEMA 2, Tim Peneliti AREEMA mengembangkan, membangun, dan menerapkan sistem SMARThealth COVID-19 untuk menanggulangi pandemi COVID-19 di masyarakat pedesaan Indonesia. Sedangkan, pada AREEMA 3, Tim Peneliti AREEMA melakukan uji efektivitas sistem SMARThealth COVID-19 dalam menanggulangi pandemi COVID-19 di pedesaan Indonesia.

Selanjutnya, Principal Investigator Sujarwoto yang tidak lain juga Team Leader AREEMA, juga menjelaskan bahwa tahun ketiga ini diminta merevisi apa yang sudah dilakukan pada tahun 1 hingga 3 termasuk harus menambah submit artikel ilmiah ke jurnal internasional bereputasi. Karena sebelumnya sebenarnya sudah mengirimkan, namun berhubung submit lebih awal sebelum AREEMA 3 dideklarasikan maka Tim Peneliti AREEMA harus submit lagi artikel ilmiah.

Usai dilanda gempa magnitudo 4,5, presentai dan diskusi pindah ke Ruang Kuliah 202 di lantai 2

Selain itu, Sujarwoto juga menguraikan secara gamblang kegiatan apa saja yang telah dilakukan dalam RISPRO KI AREEMA ini, seperti pematenan HAKI, pelatihan kader kesehatan, data collecting, diseminasi hingga capacity building melalui pelatihan analisis statistik.

Pada saat pemaparan progress RISPRO AREEMA 3 di lantai 6 FKUB, sekitar pukul 10.03 WIB peserta diskusi dikejutkan oleh gempa magnitudo 4,5 yang mengguncang Kabupaten Malang dan sekitarnya. Gempa yang berpusat di Samudera Indonesia itu menyebabkan peserta diskusi yang semula berlindung di bawah meja, kemudian berhamburan turun ke lantai 2. Begitu sudah dirasa aman, acara presentasi dan diskusi dilanjutkan di Ruang Kelas 202  Lantai 2 FKUB.

Meski acara presentasi dan diskusi formal usai, tapi diskusi informal yang tak kalah gayengnya masih berlanjut

Memasuki diskusi yang dimotori dan dikomentari oleh Prof. Delvac dari University of Manchester, Inggris, diskusi menjadi hidup dan melahirkan sejumlah ide dalam penulisan di jurnal internasional lagi, seperti pola penyakit kronis sebelum, selama, dan setelah pandemic; hipertensi pada kehamilan antar wilayah geografi (pegunungan, pantai, kota); dan satu paper evaluasi dengan komprehensif outcome.

Tidak hanya itu saja, menurut Sujarwoto, ke depannya juga telah disiapkan tahapan berikutnya dalam pengembangan dunia penelitian, antara lain mempersiapkan proposal untuk mengembangkan SMARThealth untuk kesehatan mental secara digital; menunggu pengumuman British Council International Science Partnership Fund (BC ISPF) putaran kedua dalam project MOVE; serta menunggu pengumuman dari UK Research and Innovation (UKRI) mengenai Psychological suppoRt fOr cliMate-related mental difficulties in cOasTal communitiEs (PROMOTE) in Indonesia. *** [140824]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 28 Mei 2024

Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Kepanjen

Sebelum pukul 08.00 WIB, kader dari empat desa (Talok, Kemulan, Talangsuko, dan Parangargo) telah berdatangan di Grand Miami Hotel yang beralamatkan di Jalan Jatirejoyoso No. 1 Dusun Dawuhan, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Mereka berkumpul di halaman depan hotel dan berpotret di patung singa sebelum naik ke Grand Miami Ballroom Lantai 7.

Kader sebanyak 79 orang datang ke Grand Miami dalam rangka mengikuti Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dan Tim Riset Inovatif-Produktif Kolaborasi Internasional (RISPRO KI) atau yang dikenal juga dengan sebutan Tim AREEMA (Aplikasi Screening Mandiri COVID-19) atas dukungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan dan dIPI (Indonesian Science Fund).

Dalam pelatihan tersebut juga tampak hadir dari perawat dari empat desa tersebut ditambah dengan Penanggung jawab PTM Puskesmas Turen dan Wagir. Perlu diketahui tiga desa, yakni Talok, Kemulan dan Talangsuko masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Turen, dan Desa Parangargo masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Wagir. Selain itu, juga terlihat hadir beberapa personil Tim RISPRO KI AREEMA dan personil dari Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang.

Seluruh peserta Pelatihan & Endline Survey SMARThealth COVID-19 berpose bersama

Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 ini akan diadakan selama dua hari, yaitu Selasa (28/05) dan Rabu (29/05). Hari pertama ini diikuti oleh kader dari Talok, Kemulan, Talangsuko, dan Parangargo. Kemudian hari berikutnya akan diikuti oleh kader dari empat desa lagi, yaitu Rembun (Puskesmas Pamotan), Pandanrejo (Puskesmas Wagir), dan Jatiguwi maupun Senggreng (Puskesmas Sumberpucung).

Acara pelatihan dimulai pada pukul 08.46 WIB. Master of ceremony (MC) Imam Ghozali, S.Kep. Ners mengawali dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta dan kemudian dilanjutkan dengan membacakan susunan acara pada kegiatan ini.

Setelah itu, dilanjutkan dengan opening speech dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan itu, Paulus mengatakan bahwa pelatihan ini sangat penting dalam memahami faktor risiko dini dalam long COVID-19.

Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang berikan materi

Selesai opening speech, langsung diteruskan dengan pemaparan materi “Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang” yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang, Sujanto, ST.

Dalam paparannya, Sujatno menjelaskan apa itu virus corona, apa itu COVID-19, berapa lama masa inkubasi COVID-19, bagaimana cara COVID-19 menyebar, apa saja gejala COVID-19, pandemi menuju endemi, Kabupaten Malang status: risiko rendah, total kasus COVID-19 Kecamatan Kabupaten Malang, total kasus COVID-19 meninggal dunia Kecamatan Kabupaten Malang, tren rilis kasus COVID-19 di Kabupaten Malang Tahun 2020-2024, penyakit berpotensi COVID-19, strategi penanggulangan COVID-19, apa itu pelacakan kontak erat, pelacakan kontak erat di masyarakat, siapa saja yang diperbolehkan menjadi tracer, target & indikator pencapaian, tugas dan fungsi tracer, target & indikator pencapaian pelacakan, sasaran pemberian imunisasi, dan total cakupan vaksinasi.

Usai memberikan paparan, Sujanto berkenan memberikan quiz bagi peserta untuk melihat tingkat pemahaman dalam menyerap hasil penjelasannya tadi. Setiap peserta yang bisa menjawab akan diberikan doorprize yang telah disediakan oleh panitia.

Suasana Pelatihan & Endline Survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Hotel Kepanjen

Pukul 10.05 WIB dilakukan ice breaking dengan melakukan senam peregangan dari UPT Puskesmas Bantur yang disorotkan ke layar besar di sisi kiri kanan podium. Peserta berdiri dan langsung mengikuti gerakan yang ditampilkan dalam layar tersebut.

Kurang lebih selama enam menit melakukan senam, acara disambung dengan pemaparan materi dari Paulus Gatot Kusharyanto. Pada kesempatan itu, Paulus Gatot sekaligus membawakan dua materi sekaligus. Materi pertama berjudul “Edukasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular” dan materi kedua bertitel “ Long COVID-19: Tahukah Kamu?”

Seperti pada pemaparan materi sebelumnya, Paulus Gatot juga memberikan quiz kepada peserta pelatihan, dan bagi yang bisa menjawab dengan benar akan diberikan doorprize yang telah disiapkan oleh panitia.

Team Leader RISPRO KI AREEMA berikan penjelasan Endline Survey SMARThealth COVID-19

Pukul 11.07 WIB acara diisi dengan ishoma (istirahat, sholat, dan makan). Lokasi makan siang disiapkan di resto utama yang berada di lantai satu. Dalam pelatihan ini, pihak Grand Miami Hotel telah menyiapkan hidangan yang tersaji di meja memanjang dari barat ke timur.

Menu yang tersaji meliputi salad buah, es mocca cincau, steamed rice, mie goreng seafood, angsio tofu, ayam lada hitam, udang sauce Singapore, sambal terasi, acar, kerupuk, soup merah, assorted slice fruit, kiwi juice, infused water, dan mineral water.

Peserta masuk Grand Miami Ballroom lagi pada pukul 12.32 WIB, dan acara diisi dengan penjelasan Team Leader RISPRO KI AREEMA Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D. Pada kesempatan itu, Sujarwoto menjelaskan prinsip dari Endline Survey SMARThealth COVID-19. Kader yang sudah dilatih akan mengunjungi ulang responden yang pada putaran kedua telah dikunjunginya. Kemudian, Sujarwoto juga menerangkan bagaimana mekanisme, pelaporan dan sekaligus pemberian insentif bagi kader yang telah menjalankan tugas tersebut.

Staf PTM dan Keswa Dinkes berikan materi kuesioner survei individu pada Endline Survey SMARThealth COVID-19

Selesai memberikan penjelasan, Sujarwoto langsung berpamitan untuk kembali ke Kampus Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) untuk mengajar mahasiswanya, dan acara dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait Survei Individu yang akan dijalankan dalam Endline Survey ini, yang disampaikan oleh staf komputer pada Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Candra Hernawan, S.Kom.

Usai menjelaskan materi kuesioner, Candra juga berkesempatan membagi-bagikan doorprize bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 di hari pertama ini selesai pada pukul 14.17 WIB, dan penutupannya dilakukan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang didampingi oleh staf PTM dan Keswa serta salah seorang Tim RISPRO KI AREEMA. Sebagai penutupnya dilakukan foto bersama dengan seluruh peserta Pelatihan dan Endline SMARThealth COVID-19. *** [280524]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 26 Januari 2023

Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang

Hujan di pagi hari, tak menyurutkan semangat kader kesehatan untuk berangkat ikut Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang yang diadakan di Grand Miami Hotel yang berada di Jalan Jatirejoyoso, Dusun Dawuhan RT 01 RW 01 Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (26/01/2023).

Pelatihan ini diikuti oleh 80 kader kesehatan dari 4 desa intervensi AREEMA, yaitu Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng. Desa Pandanrejo dan Parangargo masuk wilayah administratif Kecamatan Wagir, sedangkan Desa Jatiguwi dan Senggreng termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung.

Tampak hadir dalam pelatihan ini adalah Tim RISPRO DIPi AREEMA Universitas Brawijaya (UB), Tim SMARThealth UB, jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, 2 Pengelola Program PTM dan Keswa serta Surveilans Puskesmas Wagir dan Sumberpucung, dan 4 orang perawat dari 4 desa intervensi.

Pelatihan aplikasi AREEMA ini sebagai tindak lanjut dari SMARThealth COVID-19 setelah keempat desa intervensi tersebut menyelesaikan data collecting terkait Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kadinkes berpose dengan Tim RISPRO DIPi AREEMA UB dan peserta pelatihan aplikasi AREEMA

Acara ini dimulai pada pukul 08.44 WIB dengan diawali Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.S.T., M.Pd mengucapakan salam dan selamat datang kepada seluruh peserta pelatihan serta membacakan susunan acaranya.

Kemudian dilanjutkan dengan berdoa bersama menurut keyakinannya masing-masing dan diteruskan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh dirigen Ulinati, S.IP, asisten IT SMARThealth yang membantu di Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Lalu, acara berikutnya diisi dengan sambutan dari Kepala Dinkes, drg. Wiyanto Wijoyo, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Kadinkes mengatakan bahwa pada masa pandemi COVID-19, kasus kesakitan dan kematian akibat terpapar virus corona meningkat. Yang banyak dari mereka yang terpapar umumnya disebabkan adanya komorbid PTM.

Dari data per Desesember 2022, tambah Kadinkes, kasus terkomfirmasi COVID-19 adalah 28.024. Dari datanya itu, yang sembuh ada 26.807 kasus dan yang meninggal berjumlah 1.077 kasus. Sedangkan angka kematian komorbid dengan PTM memperlihatkan bahwa komorbid DM 15%, Hipertensi 6%, Penyakit Jantung 5% dan PPOK 1%.

Sambutan dan pembukaan oleh Kadinkes Kabupaten Malang

Tingginya kasus kematian komorbid PTM perlu ada upaya pengendalian dan penanganan kasus yang optimal di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dasar dan lanjutan. Diharapkan dengan aplikasi AREEMA, penanganan bisa dipertajam karena dalam AREEMA itu tersirat adanya pemberdayaan masyarakat melalui kader kesehatan yang akan mengikuti pelatihan hari ini.

Selesai sambutan, Kadinkes langsung membuka secara resmi pelatihan ini sebagai tanda dimulai pelaksanaannya untuk kader kesehatan di Ballroom Lantai 7 Grand Miami Hotel, sebuah hotel bintang empat di Kepanjen, Kabupaten Malang.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D, seorang peneliti dari Manchester Metropolitan University, UK, yang ikut terlibat dalam Tim RISPRO DIPi AREEMA UB. Pada kesempatan itu, Asri Maharani mengungkapkan bahwa long COVID-19 itu membahayakan, di antaranya bisa mengurangi daya ingat.

Hasil penelitian memperlihatkan, 10 orang dari yang terkena COVID-19 akan ada 1 orang yang terpapar long COVID-19. Siapa yang terkena long COVID-19, umumnya adalah mereka yang memiliki komorbid. Oleh karena itu, dalam AREEMA ini, kita ingin melihat itu semua melalui skrining SMARThealth COVID-19 melalui aplikasi AREEMA.

Team Leader SMARThealth dan RISPRO DIPi AREEMA UB beri sambutan singkat dalam pelatihan

Sehabis sambutan dari Honorary Research Fellow Manchester Metropolitan University, Inggris, sambutan berikutnya diisi oleh Team Leader RISPRO DIPi AREEMA yang sekaligus juga SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D.

Dalam sambutannya, Sujarwoto tidak panjang lebar. Ia hanya mengucapkan terima kasih kepada kader kesehatan dari 4 desa intervensi atas semangatnya dalam mengikuti Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang ini.

Selesai sambutan, acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi. Ada 4 narasumber dalam pelatihan ini, yaitu Sujatno, S.T., Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, dan Candra Hernawan, S.Kom.

Sujatno, Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes, menguraikan “Upaya Pencegahan Dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang.” Paulus Gatot, Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes, menjelaskan “Kebijakan Penanganan Pencegahan Dan Pengendalian PTM Sebagai Komorbid COVID-19.”

Suasana pelatihan AREEMA di Grand Miami Ballroom Lantai 7 Kepanjen

Sementara itu, Nur Ani, staf PTM Dinkes menerangkan “Penyakit Tidak Menular (PTM)”, dan terakhir Candra Hernawan, staf IT Seksi PTM dan Keswa yang didampingi Dr. Asri Maharani menjelaskan “Akses Aplikasi AREEMA.”

Di sela-sela pemaparan materi tersebut, dilakukan senam peregangan ala Puskesmas Wagir, dan ishoma. Dalam ishoma, lokasi untuk makan displit menjadi dua tempat mengingat banyaknya peserta dengan kapasitas ruang Ballroom.

Untuk panitia dan Tim RISPRO DIPi AREEMA UB makan siang di ruang makan yang berada di lantai 1, sedangkan untuk peserta pelatihan menempati lobby yang berada di depan Grand Miami Ballroom Lantai 7.

Acara pelatihan ini resmi ditutup oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes, Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes, tepat pada pukul 14.25 WIB di saat hujan sedari pagi masih berguyur. *** [260123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 20 Desember 2022

Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang

Menjelang penghujung tahun 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melaksanakan Pertemuan Refreshing Kader Posbindu SMARThealth dalam pemantauan kasus COVID komorbid PTM di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall yang terletak di Jalan Panglima Sudirama No. 5 Dusun Ketawang RT 03 RW 01 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (20/12/2022).

Kegiatan ini dihadiri oleh Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Pengelola Program Surveilans dan PTM Keswa Puskesmas Sumberpucung dan Wagir serta kader SMARThealth dan kasehatan lainnya dari empat desa, yaitu Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng.

Dalam pertemuan refreshing kader ini, juga sekalian diadakan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang, yang ke depannya akan ada implementasi survey baseline SMARThealth COVID-19 dan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) di empat desa tersebut.

Usai buka pertemuan refreshing kader, Kadinkes berpose bersama peserta

Acara kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WIB, dua menit setelah kedatangan Kepala Dinkes (Kadinkes) Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijono, M.M.Kes menuju ke podium bersama Team Leader SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D.

Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.ST., M.Pd mangayubagya dengan ucapan selamat datang kepada hadirin, dan terus membacakan susunan acara dalam kegiatan ini. Setelah itu, hadirin dimohon berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Seksi PTM dan Keswa, Ulinati, S.IP, sebagai dirigennya.

Selesai menyanyikan dua lagu, acara berikutnya adalah sambutan dan pembukaan oleh Kadinkes. Dalam sambutannya, Kadinkes  mengatakan bahwa dalam tantangan di masa pandemi COVID-19 ini, adalah adanya kasus kesakitan dan kematian akibat terpapar virus COVID-19 dengan komorbid penyakit tidak menular (PTM).

Data di Dinkes memperlihatkan, sampai dengan 7 Desember 2022, kasus terkonfirmasi COVID-19 ada 28.024 di mana kasus sembuhnya berjumlah 26.807 orang, dan kasus meninggal sebanyak 1.077 orang.

Sambutan Kadinkes dalam pertemuan refreshing kader di Grand Kajuruhan Resort Hotel & Convention Hall Kepanjen

Mengenai angka kematian yang diakibatkan komorbid PTM terdiri atas Diabetes Mellitus 15%, Hipertensi 6%, Penyakit Jantung 5%, dan PPOK 1%. Tingginya kasus kematian komorbid PTM ini, perlu ada upaya pengendalian dan penanganan kasus yang optimal di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dasar dan lanjutan dengan salah satu program inovasi SMARThealth.

“Dulu COVID-19 datang grudukan, dan sekarang masih muncul. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui Long COVID-19,” kata Kadinkes dihadapan kader kesehatan dari empat desa.

Lebih lanjut, Kadinkes Wiyono, menambahkan, “Kita berkumpul di sini dalam rangka pengendalian. Empat desa ini akan berlatih aplikasi AREEMA, pertama di Indonesia, dan survey baseline SMARThealth COVID-19.”

Akhirnya dengan mengucap “Bismillahirrahmanirrahim”, Pertemuan Refreshing Kader Posbindu SMARThealth dalam pemantauan COVID Komorbid PTM di Kabupaten Malang Tahun 2022” secara resmi dibuka dan dimulai pelaksanaannya.

Tim RISPRO DIPI jelaskan kuesioner Survey Baseline SMARThealth COVID-19

Turun dari podium, Kadinkes berkenan melakukan foto bersama dengan peserta pertemuan, dan sepeninggal Kadinkes dari Kanjuruhan Convention Hall, dilakukan pretest terlebih dahulu. Dalam pretest itu, Tim SMARThealth UB menggunakan kuesioner kader yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku kader serta peran mereka dalam pencegahan COVID-19.

Selanjutnya sebelum memasuki pembahasan survey baseline SMARThealth COVID-19 dan aplikasi AREEMA, terlebih dahulu acara diisi dengan tiga pemaparan materi dari Dinkes, yaitu Pelaksanaan Penanganan Kasus COVID-19 Satuan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Malang, Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Pencegahan Kesakitan Dan Kematian Akibat Komorbid PTM Kasus COVID-19 Di Kabupaten Malang Tahun 2022, dan Pencegahan Dan Penanganan COVID-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.

Materi  Pelaksanaan Penanganan Kasus COVID-19 Satuan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Malang disampaikan oleh Sub Koordinator Substantif Surveilans dan Imunisasi, Sujatno, S.T. Materi Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Pencegahan Kesakitan Dan Kematian Akibat Komorbid PTM Kasus COVID-19 Di Kabupaten Malang Tahun 2022 dijelaskan oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, dan materi dan Pencegahan Dan Penanganan COVID-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Malang disampaikan oleh staf PTM Nur Ani Sahara, S.Kep.Ns.

Usai ishoma, acara diisi dengan pembahasan perihal SMARThealth COVID-19 yang akan diujicobakan di empat desa intervensi, yaitu Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng. Ada tiga materi yang disampaikan dalam pertemuan ini.

Pertemuan refreshing kader dari 4 desa: Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng

Materi pertama mengenai Pemilihan Responden yang diterangkan oleh perwakilan Tim SMARThealth UB yang terlibat dalam Tim RISPRO DIPI. Kemudian materi mengenai Kuesioner Survey Baseline SMARThealth COVID-19 oleh Rindi Ardika Melsalasa Saputri yang juga salah seorang Tim RISPRO DIPI.

Sementara itu, untuk materi Pengenalan Aplikasi AREEMA dipresentasikan oleh staf IT Seksi PTM dan Keswa, Candra Hernawan, S.Kom yang juga dibantu oleh Achwan Sarwono, staf Evapor Dinkes yang juga ikut serta dalam Tim RISPRO DIPI.

Acara pertemuan refreshing kader di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall ini ditutup secara resmi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Malang, Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes pada pukul 15.07 WIB. *** [201222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 14 Desember 2022

Singgah di Ponkesdes Sejahtera Jatiguwi

Pulang dari Pelatihan Kader SMARThealth Kecamatan Kalipare, perwakilan Tim SMARThealth singgah di Ponkesdes Sejahtera yang berada di Jalan Bangsa Dusun Krajan RT 22 RW 05 Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (13/12/2022).

Ponkesdes (Pondok Kesehatan Desa) merupakan sarana pelayanan kesehatan yang berada di desa atau kelurahan yang merupakan pengembangan dari Pondok Bersalin Desa (Polindes) sebagai jaringan puskesmas dalam rangka mendekatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.

Fasad bangunan Ponkesdes Sejahtera, Jatiguwi, Sumberpucung

Kunjungan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) ke Ponkesdes Sejahtera yang ada di Desa Jatiguwi itu bukan dalam rangka memeriksakan diri, tapi ingin berjumpa dengan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Ponkesdes tersebut.

Perwakilan Tim SMARThealth diterima oleh Perawat Desa Jatiguwi, Yusvika Triswindari, A.Md.Kep di ruang kerjanya. Pada saat perwakilan Tim SMARThealth tiba, di Ponkesdes Sejahtera sedang ada meeting di ruang pertemuan, sehingga selain bertemu dengan perawat desa juga bersua dengan salah seorang kader SMARThealth dan bidan desa.

Di ruang kerja itu, perwakilan Tim SMARThealth menanyakan beberapa hal terkait karakteristik desa untuk uji coba implementasi aplikasi AREEMA milik UB, seperti jumlah dusun, jumlah RW, jumlah RT, jumlah kader kesehatan, jarak ke Ponkesdes dari setiap dusun, jarak ke Puskesmas dari setiap dusun, mata pencaharian penduduk dalam setiap dusunnya, luas wilayah desa, dan jumlah penduduk.

Mengenal karakteristik desa dari perawat desa Jatiguwi

Dari tiga dusun yang ada di Desa Jatiguwi itu, Dusun Krajan terdapat Pabrik Rokok (PR) Andalan. Jarak dari Ponkesdes Sejahtera ke PR Andalan itu sekitar 1,4 kilometer, sehingga mata pencaharian di Dusun Krajan bervariasi. Tidak hanya bertani, tapi ada juga yang terserap bekerja di PR Andalan.

Desa Jatiguwi ini memiliki luas wilayah nomor dua terkecil dan jumlah penduduk terbanyak nomor 2 dari 7 desa yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Sumberpucung. Di bagian utara desa ini terbelah oleh Jalan Nasional, dan yang bagian selatan mepet dengan Waduk Karangkates. Sementara di tengah desa dilalui Saluran Irigasi Kali Molek, peninggalan zaman Hindia Belanda.

Kunjungan yang memakan waktu sekitar 10 menit itu, tidak hanya ingin melihat karakteristik desa dari nakes, namun juga sekaligus dimanfaatkan perwakilan Tim SMARThealth UB untuk bersilaturahmi dengan nakes di Ponkesdes Sejahtera karena baru kali ini main ke Ponkesdes Sejahtera.

Peta Sebaran Posyandu beserta kader kesehatan di Desa Jatiguwi

Bangunan Ponkesdes Sejahtera cukup bagus dan bersih. Bangunan Ponkesdes Sejahtera berarsitektur limasan dengan interior ruangan yang cukup akomodatif dalam pelayanan kesehatan di desa. Tak hanya mempunyai ruang pemeriksaan, ada juga ruang melahirkan. Selain itu, bangunan Ponkesdes Sejahtera juga dilengkapi dengan ruang pertemuan maupun dapur yang terlihat bersih.

Menurut perawat Yusvika, bangunan Ponkesdes Sejahtera yang menghadap ke selatan ini dibangun Pemerintah Desa Jatiguwi pada tahun 2004. Dari Ponkesdes Sejahtera ke Balai Desa Jatiguwi ini berjarak sekitar 350 meter dengan melewati Jalan Bangsa yang berada di tepian Saluran Irigasi Kali Molek. *** [131222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 20 April 2022

Monev Internal RISPRO Kompetisi Tahun Anggaran 2021

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya (LPPM UB) menggelar “Monitoring dan Evaluasi (Monev) Internal Program Penelitian RISPRO” dalam pelaksanaan monitoring mandiri Program Penelitian Riset Inovatif-Produktif (RISPRO) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pada Selasa (19/04/2022) dan Rabu (20/04/2022).

Kegiatan hari pertama, Selasa (18/04/2022) dilaksanakan secara virtual meeting melalui link Zoom dari pukul 13.04 WIB hingga pukul 14.12 WIB yang dihadiri seluruh Tim Peneliti dan Mitra Peneliti. Kegiatan ini merupakan self-evaluation dari Tim Reviewer LPPM UB mengenai Pemberian Dana Riset Pembangunan Indonesia dengan judul “SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pandemic in rural Indonesia” dengan Ketua Peneliti: Sujarwoto, S.IP, M.Si, M.P.A, Ph.D.

Dalam virtual meeting ini, Sujarwoto mempresentasikan laporan Tahap 1 program penelitian dengan kode RISPRO-K1-648/DIPI/2021 kolaborasi antara Universitas Brawijaya-DIPI-LPDP-University of Machester dan University Northumbria UK.

Tim LPPM UB berpose bersama Ketua Peneliti dan Mitra Peneliti di Ruang Multi Media Lt. 11 Dinkes Kabupaten Malang

Dalam presentasinya, Sujarwoto menjelaskan tujuan dari penelitian ini, The SMARThealth digital platform, target utama tahun 1: Pembuatan Aplikasi SMARThealth COVID-19 AREEMA dengan Systematic review on mHealth COVID-19 contact tracing apps adoption in Indonesia dan Systematic review on mHealth COVID-19 contact tracing apps adoption in developed and developing countries, pembuatan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA), mengurus HAKI, aktivitas penguatan kolaborasi luar negeri, aktivitas diseminasi, dan publikasi.  

Kemudian Tim Reviewer yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Gatot Ciptadi DESS., IPU., ASEAN Eng., dan Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D. Med.Sc., mencoba menanyakan ihwal penelitian, kendala yang dihadapi hingga kelak penelitian ini terpublikasi pada artikel Jurnal Internasional ini kepada Sujarwoto.

Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi kepada Mitra Penelitian, yaitu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, yang dihadiri oleh Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, staf Evapor Dinkes Achwan Sarwono, S.Kom, dan staf IT Seksi PTM Candra Hernawan, S.Kom.

Anggota Peneliti Dinkes Kabupaten Malang mempresentasikan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA)

Sementara itu, kegiatan hari kedua, Rabu (20/04/2022) diadakan dengan kunjungan lapangan dari Tim LPPM UB ke Dinkes Kabupaten Malang yang terletak di Jalan Panji No. 120 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Tim LPPM UB yang terdiri dari Dr. Sc. Asep Awaludin P., S.Pi, MP (Ketua KJF Penelitian), Wahyu Achmad S., S.Sos (Kasubdit Program), Slamet Hasan (Staf Program Penelitian), dan Zahrin Hamidiana, S.Pi (Staf Program Penelitian) diterima oleh Kasi PTM dan Keswa Dinkes beserta staf di Ruang Multimedia Lt. II Dinkes Kabupaten Malang. Tampak hadir pula Ketua Peneliti Sujarwoto dan seorang anggota Tim Peneliti.

Acara kunjungan dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan pembukaan oleh Kasi PTM dan Keswa, dan dilanjutkan presentasi dengan judul “AREEMA: Aplikasi Screening Mandiri” oleh Achwan Sarwono, anggota peneliti Dinkes Kabupaten Malang.

Ketua KJF LPPM UB pimpin diskusi Monev Internal Lapangan

Dalam presentasi itu, Achwan Sarwono menjelaskan kondisi pandemi COVID-19 di Kabupaten Malang, tahapan penelitian, manfaat bagi Dinkes Kabupaten Malang, diseminasi dan sosialisasi AREEMA, manfaat yang diterima Mitra di tahun 1, dukungan Mitra, harapan Mitra, serta kerja sama dengan Tim Peneliti UB.

Setelah itu diisi dengan demo Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) oleh Candra Hernawan. Usai demo, barulah diadakan diskusi antara Tim LPPM UB, Tim Peneliti, dan Mitra Peneliti. Diskusi ini dipimpin langsung oleh Ketua LPP PM Dr. Sc. Asep Awaludin P., S.Pi, MP.

Menurut Asep Awaludin, kegiatan monev ini sebagai persiapan bila ada kunjungan dari LPDP nantinya. Tim LPPM UB ingin melihat progres dalam tahap 1 yang sudah dilaksanakan dalam tahun anggaran 2021 ini.

Peserta Monev Internal Lapangan di Ruang Multi Media Lt. II Dinkes Kabupaten Malang

Selain itu, dari hasil monev internal ini juga diharapkan adanya peningkatan kolaborasi riset antara UB dan Dinkes khususnya fokus pada pemberdayaan masyarakat dari program kesehatan ini.

Kegiatan kunjungan monev ini berakhir pada pukul 10.30 WIB dengan diisi closing statement dari Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang berharap agar dengan progress yang baik ini, uji coba AREEMA yang dilaksanakan pada tahun pertama ini bisa dilanjutkan pada tahun kedua.

Dengan AREEMA dapat dilakukan testing pelacakan dan penanganan secara terpadu dan terintegrasi. Kasus COVID-19 yang mulai melandai, diharapkan tidak menjadi kasus pandemi lagi melainkan menjadi endemi. Jadi, bagus untuk menunjang program Dinkes. *** [200422

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog