Tampilkan postingan dengan label Stunting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Stunting. Tampilkan semua postingan

Senin, 03 Juni 2024

Ada Giat Pos Gizi DASHAT di Desa Krebet Senggrong

Bersamaan dengan Focus Group Discussion (FGD) Anggota Komunitas dari FKUB di ruang kerja Kepala Desa, di sebelah ruangan juga ada giat pos gizi DASHAT yang diadakan di Gedung PKK yang beralamatkan di Jalan Krebet Senggrong No. 1 Dusun Krapyak Jaya RT 17 RW 04 Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Pos gizi DASHAT digadang-gadang sebagai upaya menekan angka stunting. Perlu diketahui, stunting adalah salah satu masalah kesehatan yang menjadi sorotan. Kabupaten yang menunjukkan prevalensi stunting yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional, menggambarkan kondisi yang membutuhkan perhatian serius, kolaborasi lintas sektor, dan inovasi dalam upaya menangani masalah stunting.

Relawan berpose dengan Ketua TP-PKK Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang

Salah satunya melalui giat Pos Gizi DASHAT yang diluncurkan oleh BKKBN. Pos Gizi merupakan metode intensifikasi pemberian makanan bergizi yang bertujuan untuk mengembalikan anak dari status gizi kurang menjadi normal kembali. Sedangkan, Pos Gizi DASHAT merupakan kombinasi antara Pos Gizi dengan konsep Positive Deviance (PD) diintegrasikan dengan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).

Pos Gizi untuk sasaran anak yang tidak naik 2 kali berturut-turut (2T), dan DASHAT untuk anak yang tidak naik 1 kali (1T).

Lembar monitor Pos Gizi DASHAT

Giat Pos Gizi DASHAT di Desa Krebet Senggrong diselenggarakan dari tanggal 29 Mei 2024 hingga 5 Juni 2024. Terlihat 12 relawan dari TPK (Tim Pendamping Keluarga) dan KPM (Kader Pembangunan Manusia) dengan penuh semangat menyelenggarakannya di Gedung PKK Desa Krebet Senggrong dengan didampingi Ketua TP PKK Desa Krebet Senggrong Ratna Wulan.

Ke-12 relawan tersebut terdiri dari Sanik, Lidya Ma’udah, Anik Sukisti, Maslika Erri Retno R, Yeni Mariana, Lusi Dwi Agustin, Endang Setyowati, Mustatik, Nur Rohmatul Hidayah, Andarini Dyah Rahayu, Nadzirotun Khasanah, dan Elly Setyowati.

Ornamen tembok berisikan edukasi

Mereka melakukan acara masak-memasak bersama para ibu balita. Menu masakannya sesuai yang telah ditentukan oleh ahli gizi sebanyak 4 menu dalam 10 hari berturut-turut. Pelaksanaan masak bersama itu 1 minggu sekali selama 12 minggu.

Pada giat hari ini, Senin (03/06), mereka mempraktikkan menu masakan. Mereka memasak kromyamsi (kroket, ayam, isi), bola-bola tahu mie, sup ikan nila, dan bubur ayam fantasi. Cluenya daun singkong.

Menu makanan untuk balita

Selain itu, juga ada penimbangan dalam giat tersebut. Karena di H-90 akan ada penimbangan dan evaluasi untuk mengetahui anak 2T yang tidak lulus setelah ditimbang dan 1T yang tidak naik 1 kali ada berapa.

Giat Pos Gizi DASHAT ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.00 WIB. Salah seorang anggota Tim Penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC) atau yang di Indonesia dikenal dengan penelitian “Dampak Polusi Udara terhadap Risiko Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronis dan Penyakit Jantung di Kabupaten Malang, Jawa Timur” berkesempatan diajak makan bersama relawan dan Ketua TP-PKK Desa Krebet Senggrong dan sejumlah perangkat desa.

Fasilitator NIHR berkunjung ke Pos Gizi DASHAT

Soal makan bersama ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam pernah bersabda seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah: “Eat together and do not eat separately, for the blessing is in being together” (Makanlah bersama-sama dan jangan makan terpisah-pisah, karena keberkahannya ada pada kebersamaan).

Apa yang dikerjakan relawan dalam giat Pos Gizi DASHAT ini cukup menarik, mengingat dalam praktiknya mereka menyiapkan perlengkapan alat memasak yang komplet beserta aneka bahan-bahan untuk memasaknya. Sebuah ujaran (quote) yang tidak diketahui pencetusnya (unknown) seakan-akan menggambarkan apa yang telah didemokan dalam memasak, "Eating is a necessity, but cooking is an art" (Makan adalah sebuah kebutuhan, tapi memasak adalah sebuah seni). *** [030624]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 06 Februari 2024

Koordinasi Assessment Persiapan Desa Binaan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat FKUB

Dua staf pengajar menghadap Kadinkes Kabupaten Malang di ruang kerjanya

Setelah mengantre, dua staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) – dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc(FM)., Sp.D.L.P dan Mustika Dewi, S.ST., M.Keb. - berkesempatan menghadap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijoyo, M.M.Kes.

Mereka diterima Kadinkes pada pukul 09.37 WIB di ruang kerjanya. Kehadiran dua staf pengajar FKUB tersebut dalam rangka penyusunan rencana pelaksanaan desa binaan sesuai dengan nota kesepakatan antara FKUB dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab Malang). 

Mereka menghadap kepada Kadinkes untuk melakukan koordinasi assessment persiapan desa binaan dalam rangka pengabdian masyarakat FKUB pada tahun 2024 ini, sehingga perlu untuk mengetahui apa-apa saja yang bisa mendukung dalam fokus Dinkes Kabupaten Malang dalam meningkatkan derajat kesehatan.

Mereka pun berdiskusi terkait isu-isu kesehatan yang ditanganinya dan menjadi perhatian Bupati Malang, seperti gizi buruk, stunting hingga hepatitis anak yang muncul. “Yang diperlukan adalah intervensi kesehatan masyarakat (kesmas), sementara sumberdaya manusianya masih terbatas,” kata Kadinkes.

Usai dari ruang kerja Kadinkes, dua staf pengajar tersebut kemudian melanjutkan berdiskusi dengan Sekretaris Dinkes (Sekdin) Pudji Hadi Prastyo, S.E. terkait arahan dari Kadinkes untuk mewujudkan pertemuan awal dari lintas program yang ada di lingkungan Dinkes. Tujuannya agar dua staf pengajar tersebut mendapatkan gambaran lengkap untuk menyusun proposal pelaksanaan pengabdian masyarakat beserta wilayahnya yang perlu dibina.

Sekdin pun menyanggupi untuk memfasilitasi pertemuan lintas program dengan dua staf pengajar FKUB tersebut usai hajatan Pemilu 2024 ini rampung. Pertemuan bisa dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi lainnya.

Dari ruang kerja Sekdin, dua staf pengajar FKUB berkunjung ke Gedung Promosi Kesehatan (Promkes) dan berjumpa dengan Khotik Alim Baidah, dan kemudian berdiskusi di lobby depan.

Pada saat itu, anggota Tim SMARThealth UB yang turut mendampingi berpamitan terlebih dahulu karena ada janjian menghadiri giat Posbindu PTM di Posyandu Anggrek 2 Desa Dilem yang beralamatkan di Jalan Semeru No. 161 Dusun Ngantru RT 05 RW 04 Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. *** [060224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 01 September 2023

FKUB Adakan FGD Pengmas Stunting Di Pendopo Balai Desa Mendalanwangi

Delapan hari setelah pemaparan agenda pengabdian masyarakat (pengmas) stunting, Tim Pelaksana Pengmas Stunting Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di Pendopo Balai Desa Mendalanwangi yang berada di Jalan Raya Mendalanwangi No. 14 Dusun Sekar Putih RT 15 RW 05 Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

FGD atau Diskusi Kelompok Terarah, sering digunakan sebagai pendekatan kualitatif untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang isu-isu sosial. Metode ini bertujuan untuk memperoleh data dari sekelompok individu yang dipilih secara sengaja, bukan sampel yang mewakili populasi yang lebih luas secara statistik.

Isu-isu sosial yang menjadi judul pengmas FKUB adalah Intervensi Pre-Konsepsi Sebagai Salah Satu Metode Pencegahan Stunting Melalui Pencegahan Pernikahan Dini di Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Kelompok FGD berpose bersama Tim Pelaksana Pengmas Stunting FKUB di Pendopo Balai Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir

Terdapat tiga komponen utama dalam kegiatan FGD, yakni diskusi (bukan kegiatan wawancara atau obrolan), kelompok (bukan individual), serta terfokus (bukan dilakukan secara bebas).

Dalam FGD yang diadakan pada hari Kamis (31/08) ini hadir Tim Pelaksana Pengmas Stunting, yang terdiri dari dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc., Sp.DLP, Mustika Dewi, S.ST., M.Keb., dr. Ariani, M.Kes., Sp.A., dr. Dewi Santosaningsih, Ph.D, Sp.MK, dan Fatmawati, S.ST., M.Keb.

Kemudian kelompok dalam FGD yang pertama ini ada 15 orang yang terdiri dari Ketua Tim Penggerak (TP) PKK, modin, kepala dusun, kader kesehatan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Selain itu, juga turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), usai menghadiri pengmas FKUB mengenai Skrining Pendengaran pada Diabetes Melitus di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen dan Ponkesdes Panji Husada.

Acara rangkaian FGD ini dimulai pada pukul 09.51 WIB dengan diawali sambutan dari Ketua TP PKK Desa Mendalanwangi Chorina Kusbiantoro, A.Md.Kep, yang juga mantan perawat Ponkesdes Mendalanwangi.

Sambutan pengantar FGD dari Tim Pelaksana Pengmas Stunting FKUB di Desa Mendalanwangi

Dalam sambutan itu, Ketua TP PKK yang mewakili Kepala Desa Mendalanwangi mengatakan bahwa Desa Mendalanwangi sebagai desa binaan FKUB merasa senang menjadi tempat pengmas ini karena akan menambah wawasan terhadap masalah stunting maupun pernikahan dini yang ada di Mendalanwangi.

Usai dibuka kegiatan pengmas stunting, acara dilanjutkan dengan sambutan pengantar dari Tim Pelaksana Pengmas Stunting yang diwakili oleh dr. Dewi Santosaningsih, Ph.D, Sp.MK. Pada kesempatan itu, Dr. Dewi menyatakan bahwa WHO bilang salah satu penyebab stunting adalah pernikahan dini.

Mengapa? Menurut Dr. Dewi, karena psikologisnya belum siap serta kurangnya pengetahuan yang mengakibatkan pola asuh akan mempengaruhi perkembangan anak. Anak adalah aset bangsa. Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi apakah pernikahan dini menjadi sebuah problem, dan bagaimana mengatasinya. Maka pada FGD ini, kita akan menggalinya.

Selesai sambutan, FGD langsung digelar. Koordinator Pengmas Stunting dr. Nuretha langsung menempatkan diri sebagai moderator untuk memandu jalannya FGD tersebut. Dengan tempat duduk yang berpola melingkar, dr. Nuretha berusaha menggali permasalahan stunting melalui persoalan pernikahan dini yang ada di Desa Mendalanwangi selama 1 jam yang berjalan cukup gayeng.

Pelaksanaan FGD dipandu oleh Korlit Pengmas Stunting FKUB

Kebetulan dalam rangkaian pengmas stunting di Desa Mendalanwangi ini juga diliput kegiatannya oleh UB TV. Mereka hadir di lokasi untuk mewancarai Korlit Pengmas dan Ketua TP PKK serta aktivitas FGD.

Acara ini selesai pada pukul 11.15 WIB dan diakhiri dengan melakukan foto bersama. Setelah mengisi daftar hadir, kelompok yang hadir mulai meninggalkan tempat. Kemudian disusul oleh Tim Pelaksana Pengmas Stunting berpamitan dengan staf Desa Mendalanwangi.

Tak kecuali seorang anggota Tim SMARThealth UB juga berpamitan untuk melanjutkan menghadiri Orientasi Pengembangan Model Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa Di Sekolah yang diselenggarakan oleh Kemenkes dan UNICEF di Hotel Grand Kanjuruhan Kepanjen. *** [310823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 23 Agustus 2023

Pemaparan Agenda Pengmas Stunting Di Desa Mendalanwangi

Korlit Stunting FKUB memaparkan perihal stunting di Gedung Ponkesdes Mendalanwangi, Kecamatan Wagir

Selesai mengurus perizinan pengabdian masyarakat (pengmas) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dari Desa Mendalanwangi, Dinas Kesehatan dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) telah dilalui, langkah berikutnya adalah Koordinator Penelitian (Korlit) melakukan kunjungan ke desa yang akan menjadi lokasi pengmas tersebut.

Dalam penelitian yang profesional dikatakan bahwa mengapa kita perlu melakukan studi lapangan terlebih dahulu sebelum pengmas/penelitian berlangsung? Karena studi lapangan memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi dan mengamati subjek dan membantu menarik korelasi antara subjek dan lingkungan sekitar, dan bagaimana lingkungan sekitar dapat mempengaruhi perilaku.

Langkah yang tepat telah dilakukan oleh dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc(FM)., Sp.D.L.P, Korlit pengmas dengan judul “Intervensi pre-konsepsi pencegahan stunting (melalui pencegahan pernikahan dini)” dengan melakukan kunjungan ke Desa Mendalanwangi untuk memaparkan agenda pengmas yang akan dijalankan di desa tersebut, dan sekaligus mendapatkan gambaran singkat mengenai subjek yang menjadi fokus pengmas nantinya. Informasi ini akan menjadi bekal penting dalam melaksanakan pengmas dengan pendekatan kualitatif.

Hari ini, Rabu (23/08), Korlit Stunting tersebut telah menghadap Kepala Desa dan juga tenaga kesehatan (nakes) Desa Mendalanwangi di Gedung Ponkesdes Mendalanwangi, yang lokasinya satu kompleks dengan Balai Desa Mendalawangi yang berlokasi di Jalan Raya Mendalanwangi No. 14 Dusun Sekar Putih RT 15 RW 05 Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Pada kesempatan itu, Korlit melakukan kulo nuwun terlebih dahulu sebelum bertugas di Desa Mendalanwangi. Kemudian Korlit memaparkan agenda yang akan dijalankan dalam pengmas tersebut.

Dari situ, Kepala Desa (Kades) Mendalanwangi M. Sharoni, S.Pt dan nakes Desa Mendalawangi (Vionita, A.Md.Kep dan Naning Fadilah, A.Md.Keb) mendapatkan gambaran yang jelas dari Korlit. Sehingga, gayung pun bersambut. Baik Kades maupun nakes akhirnya menginformasikan kebiasaan-kebiasaan yang ada di Desa Mendalanwangi. Sehingga, Korlit sudah bisa mengantisipasi nantinya dalam pengumpulan data (data collecting) melalui Focus Group Discussion (FGD). Artinya waktu yang tepat melakukan FGD dan cara mengumpulkan informan sudah jelas terpetakan oleh Korlit.

Dari pertemuan yang berlangsung dari pukul 11.59 WIB hingga pukul 12.45 WIB ini, akhirnya membuahkan langkah berikutnya dalam implementasi pengmas. Tinggal kesiapan dari Tim Pengmas/Peneliti yang terdiri dari Mustika Dewi, S.ST., M.Keb., dr. Ariani, M.Kes., Sp.A., dr. Dewi Santosaningsih, Ph.D. Sp.MK, dan Fatmawati, S.ST., M.Keb, dalam menyiapkan agendanya yang kemudian secepatnya dikomunikasikan ke pihak desa maupun nakes setempat. *** [230823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 27 Februari 2023

Pertemuan Linsek Tahun 2023 di Aula Puskesmas Pakis

Gempita pertemuan lintas sektor (linsek) dalam bentuk lokakarya mini (lokmin) mulai terasa sejak Camat Pakis dan Plt. Kepala Puskesmas (Kapus) Pakis mememasuki Aula Puskesmas yang berada di lantai 2 Gedung Puskesmas Pakis yang beralamatkan di Jalan Raya Pakiskembar No. 70, Dusun Krajan Timur RT 02 RW 03 Desa Pakiskembar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, pada Senin (27/02/2023).

Kedua srikandi itu akan memandu jalannya pertemuan linsek yang dihadiri Muspika Pakis (Camat, Koramil, Polsek), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, KUA Pakis, Korwil Disdik Pakis, sejumlah kader, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), dan 15 Kepala Desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pakis, meliputi: Sekarpuro, Ampeldento, Sumberkradenan, Kedungrejo, Banjarejo, Pucangsongo, Sukoanyar, Sumberpasir, Pakiskembar, Pakisjajar, Bunut Wetan, Asrikaton, Saptorenggo, Mangliawan, dan Tirtomoyo.

Pertemuan linsek ini merupakan suatu pertemuan antar petugas puskesmas dengan sektor terkait untuk meningkatkan kerja sama tim, memantau cakupan pelayanan puskesmas dan membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi puskesmas.

Acara pertemuan linsek dimulai pada pukul 09.42 WIB. Master of Ceremony (MC) Khusnul Khotimah, A.Md.Keb, seorang bendahara Puskesmas Pakis, mengawali penyambutan tamu dengan ucapan selamat datang dan kemudian membacakan susunan acara dalam pertemuan ini.

Sambutan Camat Pakis dalam pertemuan linsek di Aula Puskesmas Pakis

Setelah itu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh layar monitor yang menampilkan video lagu Indonesia Raya berikut teksnya dan lambaian bendera merah putih.

Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara berikutnya diisi dengan sambutan Camat Pakis Prasetiya Yunika AP, S.Sos, M.Si. Dalam sambutannya, Camat Yunika mengatakan bahwa inti dari pertemuan ini selain advokasi SMARThealth juga melakukan evaluasi target sasaran yang telah dicapai dan yang akan dicapai.

Selain menyinggung masalah reproduksi wanita yang menikah dini, Camat Yunika memfokuskan kepada permasalahan stunting, ODF, dan penyakit tidak menular (PTM) di wilayah Kecamatan Pakis. Ketiga hal ini menjadi prioritas yang harus dikedepankan lebih dahulu.

Pukul 10.05 WIB, acara disambung dengan sambutan dari Plt. Kapus Pakis dr. Wiwit Wijayanti. Sejak Kapus yang lama menjadi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dr. Wiwit merangkap jabatan sebagai Kapus Poncokusumo, dan Plt. Kapus Pakis.

Peserta pertemuan linsek mendengarkan Capaian SPM 2022 Puskesmas Pakis

Pada kesempatan ini, dr. Wiwit menjelaskan bahwa pertemuan linsek ini merupakan program rutin, dan merupakan pertemuan linsek pertama di tahun 2023 yang dilaksanakan. Pertemuan ini ingin memberikan umpan balik yang sudah dilakukan Puskesmas Pakis. Apa yang sudah terealisir dan apa saja yang belum tercapai.

“Yang tercapai sudah banyak, tapi kita akan membicarakan yang belum tercapai karena terkait lokmin ini,” tegas Kapus dr. Wiwit dihadapan peserta pertemuan linsek ini. “Yang belum tercapai harus ada dukungan linsek, seperti stunting, ODF, dan PTM. Tanpa bantuan linsek tidak mungkin akan berhasil.”

Sehabis sambutan dari Kapus Pakis, acara diselingi dengan foto bersama seluruh peserta petemuan linsek, dan setelahnya, Kapus menambahkan sedikit mengenai perubahan status Puskesmas Pakis yang telah berubah menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah).

Dengan menjadi BLUD, Puskesmas Pakis mempunyai fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan sehingga bisa menyerap keinginan masyarakat Kecamatan Pakis untuk dipenuhi dalam layanannya secara bertahap.

Peserta pertemuan linsek Puskesmas Pakis

Hanya saja untuk masalah pengobatan gratis untuk tahun ini agak susah untuk obat-obatannya. Karena Puskesmas Pakis hanya mendapat 35% bantuan obat dari Dinkes. Kalau kehabisan obat, layanan kesehatan juga akan terkendala.

Pukul 10.38 WIB, acara diisi dengan paparan materi dari Yunisworo Budhiwan, A.Md.KL, penanggung jawab UKM Puskesmas Pakis, yang membahas Capaian SPM 2022 yang terdiri dari 7 indikator pelayanan kesehatan, yaitu ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, balita, usia pendidikan dasar, usia produktif, dan usia lanjut.

Selesai paparan Capaian SPM 2022, acara diisi dengan ice breaking gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) terlebih dahulu. Semua peserta berdiri dan bergoyang mengikuti gerakan yang ada dalam layar monitor.

Pukul 11.01 WIB, acara diteruskan dengan paparan materi dari Dinkes Kabupaten Malang mengenai Program Posbindu SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Di Kabupaten Malang, yang disampaikan oleh Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes, Kepala Bidang (Kabid) P2P.

Pemandangan pertemuan linsek dari sudut barat daya Aula Puskesmas Pakis

Kabid P2P menerangkan perihal seluk beluk SMARThealth. Mulai dari pilot project hingga replikasi yang direncanakan secara bertahap. Kemudian untuk road mapnya hingga regulasinya, paparan disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Memasuki diskusi, suasana pertemuan di Aula Puskesmas Pakis semakin gayeng. Camat Yunika langsung memimpin diskusi. Kendati Camatnya seorang wanita, namun pembawaannya memiliki ketegasan dan solutif, sehingga dalam komunikasi bisa berjalan dua arah.

Begitu pula dengan Plt. Kapus Pakis juga piawai dalam menjelaskan setiap pertanyaan yang diajukan dari pihak desa dalam isu yang mengemuka, seperti stunting, ODF, dan PTM. Sehingga dengan dua srikandi dalam diskusi itu, peserta mendapat gambaran yang jelas terkait permasalahan yang ada di masing-masing desa tersebut. Binar-binar menghiasi wajah kepala desa dalam membubuhkan tanda tangan Komitmen Dukungan Lintas Sektor.

Menjelang acara ditutup pada pukul 13.00 WIB, staf PTM Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners menambahkan perihal pelaksanaan Posbindu SMARThealth, yang menuntut kejelian kadernya dalam sebuah acara. Selain bisa nunut dalam event, seperti majelis taklim, arisan PKK, dan lain-lain, kader juga bisa menyasar target pada giat Posyandu Balita, yaitu yang mengantarkan balita. Entah itu orangtuanya atau neneknya. *** [270223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 22 Februari 2023

Lokmin Linsek Tribulanan I 2023 Puskesmas Sumawe

Puskesmas Sumbermanjing Wetan, atau yang biasa disingkat menjadi Sumawe, adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, yang merupakan ujung tombak penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan Puskesmas perlu dikelola melalui pencapaian manajemen Puskesmas secara optimal.

Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor yang bersangkutan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan, Puskesmas Sumawe harus melakukan kerja sama dengan lintas sektor agar diperoleh dukungan dalam pelaksanaan berbagai kegiatannya. Salah satu bentuk upaya untuk penggalangan dan pemantauan berbagai kegiatan adalah melalui pertemuan bernama Lokakarya Mini (Lokmin) Lintas Sektor (Linsek).

Hari ini, Rabu (22/02/2023), Puskesmas Sumawe menyelenggarakan Lokmin Linsek Tribulanan I Tahun 2023 di Ruang Pertemuan Puskesmas Sumawe yang beralamatkan di Jalan Sumbermanjing Wetan, Dusun Sumbersari RT 10 RW 05 Desa Argotirto, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

Kegiatan Lokmin Linsek Tribulanan I di Puskesmas Sumawe ini dihadiri oleh Sekretaris Kecamatan (Sekcam), Polsek, Koramil, Dinkes, Lintas sektor terkait (TP-PKK Kecamatan, Kasi Kesos Kecamatan, Krowil Disdik Kecamatan, KUA Kecamatan, MWC NU Kecamatan, Korwil KB Kecamatan, MTsN 4 Malang, Fatayat), Pendamping Lokal Desa (PLD), Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), dan 9 Kepala Desa (Kades) di wilayah kerja Puskesmas Sumawe, yang meliputi: Sumbermanjing Wetan, Harjokuncaran, Druju, Ringinsari, Argotirto, Klepu, Ringinkembar, Sekarbanyu, dan Tegalrejo.

Sebagian peserta Lokmin Linsek Puskesmas Sumawe berpose bersama

Acara lokmin linsek ini dimulai pada pukul 09.15 WIB. Master of Ceremony (MC) Nafiatur Rosyidah, S.ST, Koordinator Pelayanan KB Puskesmas Sumawe, mengawali dengan ucapan selamat datang sebagai bentuk penyambutan tamu, dan membacakan susunan acaranya.

Setelah itu, MC memandu berdoa menurut keyakinan masing-masing, dan terus dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpun oleh dirigen Laily, A.Md.Keb, seorang bidan di Puskesmas Sumawe, dengan hitungan birama 4/4.

Acara berikutnya adalah sambutan dari Kepala Puskesmas Sumawe dr. Dian Rahmawati. Dalam sambutannya, Kapus dr. Dian mengatakan bahwa linsek kali ini tergolong speSial karena dilaksanakan di bulan-bulan awal tahun 2023.

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas kepada masyarakat serta mendapatkan dukungan dari lintas sektor terkait pelaksanaan program kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sumawe, khususnya Indikator Mutu Prioritas Puskesmas tahun 2023, yaitu Penurunan Angka Stunting dan Advokasi PTM SMARThealth, tambah Kapus Sumawe, besar harapan kami, kita bisa bersinergi dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di Sumawe.

Pembukaan Lokmin Linsek Tribulan I Tahun 2023 Puskesmas Sumawe 

Usai sambutan Kapus Sumawe, acara diisi dengan sambutan dari Sekcam Sumawe Goly Karyanto, S.E., M.M. Pada kesempatan itu, Sekcam Sumawe menekankan pentingnya sinergi dalam mengatasi setiap persoalan yang ada di Kecamatan Sumawe ini.

“Lewat sinergi ini, kita tingkatkan penanganan masalah kesehatan, seperti stunting dan PTM, guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Sumawe,” jelas Sekcam Sumawe dihadapan peserta pertemuan Lokmin Linsek di Ruang Pertemuan Puskesmas Sumawe.

Selesai sambutan Sekcam, acara langsung disambung dengan sambutan dari Sub Koordinator Substatif PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam sambutannya, Paulus Gatot mengatakan bahwa tanpa dukungan lintas sektor, bidang kesehatan tak bisa berbuat apa-apa. Perlu adanya kesepakatan dalam linsek ini, karena keberhasilan itu tergantung kepada kita semua.

Paulus Gatot juga memberikan apresiasi kepada Puskesmas Sumawe yang telah mengawali Lokmin Linsek di awal-awal bulan pada tahun 2023 ini. “Ini adalah yang pertama penyelenggaran Lokmin Linsek untuk tahun 2023 di Kabupaten Malang. Luar biasa!” kata Paulus Gatot.

Sekcam Sumawe berikan sambutan pada Lokmin Linsek Puskesmas Sumawe

Setelah sambutan-sambutan, acara diteruskan dengan penyampaian paparan. Paparan pertama disampaikan oleh Kapus Sumawe dengan judul “Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting  di Wilayah Kerja Puskesmas Sumawe Sampai Dengan Akhir Tahun 2022.”

Paparan kedua datang dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Pada kesempatan itu, Paulus Gatot Kusharyanto memberikan materi “Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Di Kabupaten Malang.”

Terakhir, adalah paparan dari staf Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat (Kesgagizi) Dinkes Kabupaten Malang, Dedik Kurniawan, S.Gz, dengan tema “Advokasi Stunting.”

Setelah itu, dilanjutkan dengan paparan Visi & Misi, Tata Nilai, Budaya Kerja, Motto, dan Kebijakan Mutu Puskesmas Sumawe 2023 oleh Kapus Sumawe, dan Evaluasi Program Upaya Kesehatan Masyarakat oleh Penanggung Jawab UKM Essensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sumawe, Hamidah, A.Md.Keb.

Suasana Lokmin Linsek di Ruang Pertemuan Puskesmas Sumawe

Setelah penyampaian paparan, dilaksanakan tanya jawab sebagai bagian diskusi untuk mendapatkan dukungan dari setiap sektor terkait guna mengatasi masalah dan hambatan dalam pelaksanaan progam kesehatan di Puskesmas Sumawe, dan kesepakatan cara penyelesaian masalah yang ada serta rencana tindak lanjutnya.

Diharapkan dengan adanya Lokmin Linsek ini, semua sektor terkait dapat berkomitmen dan bekerja sama untuk melakukan upaya kesehatan dan tercipta masyarakat yang sehat di wilayah kerja Puskesmas Sumawe.

Setelah diskusi, peserta Lokmin Linsek dimohon untuk mengisi Kuesioner Pemahaman Visi-Misi, Tata Nilai, Budaya Kerja Dan Motto Puskesmas Sumawe Tahun 2023 melalui scan barcode yang ditayangkan di layar monitor.

Acara Lokmin Linsek Tribulan I Tahun 2023 Puskesmas Sumawe ini berakhir pada pukul 12.44 WIB dengan ditandai pembacaan doa penutup oleh perwakilan dari KUA Kecamatan Sumawe, Sugianto, dan foto bersama. *** [220223

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog