Tampilkan postingan dengan label Capacity Building for Early Detection of Drug Cases at Schools. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Capacity Building for Early Detection of Drug Cases at Schools. Tampilkan semua postingan

Kamis, 04 Mei 2023

Peningkatan Kapasitas Petugas Deteksi Dini Kasus NAPZA di Sekolah

Lorong selebar 2,5 m  di sisi utara Ballroom Hotel Grand Miami Kepanjen yang berada di lantai 7 terlihat ramai. Pasalnya, hari ini ada dua kegiatan di Ballroom tersebut. Ballroom 1 dan 2 dipakai oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dan Ballroom 3 digunakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang.

Terkait Dinkes Kabupaten Malang, pagi ini, Kamis (04/05), melalui melalui Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) menggelar Pertemuan Peningkatan Kapasitas Petugas Deteksi Dini Kasus NAPZA di Sekolah. 

Pertemuan ini menghadirkan Pemegang Program NAPZA, Keswa, dan UKS Puskesmas se-Kabupaten Malang, dan dua narasumber dari Dinkes Provinsi Jawa Timur dan RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

Dalam pertemuan itu juga terlihat sejumlah personil Substansi PTM dan Keswa yang bahu membahu dalam pelaksanaan pertemuan tersebut, seperti Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Wildan Adi Yatma, S.Psi, Imam Ghozali, S.Kep. Ners, Kristina Dewi, A.Md.Keb, Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, Bastamil Anwar Azi, S.Kep.Ners, Candra Hernawan, S.Kom dan Rosida, SKM. Selain itu, tampak hadir pula perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Usai sambutan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa, peserta pertemuan melakukan foto bersama

Acara yang diagendakan dimulai pada pukul 09.00 WIB ini molor, karena harus menunggu narasumber dari Dinkes Provinsi yang sedang dalam perjalanan menuju ke Hotel Grand Miami. Namun demikian, hal ini tak mengurangi semangat para peserta pertemuan ini. Mereka pun bisa berhalal bihalal dengan sejawatnya, sambil menikmati menu snack yang telah disiapkan oleh pihak hotel di lorong sebelah meja registrasi Dinkes Kabupaten Malang. Ada dadar gulung coklat pisang, tahu isi/tahu berontak, dan lumpia. Minumnnya tersedia hot coffee dan hot tea.

Acara pertemuan ini dimulai tepat pada pukul 09.33 WIB setelah narasumber dari Dinkes Provinsi tiba di Ballroom. Master of Ceremony (MC) Ulinati, S.IP, asisten IT SMARThealth yan diperbantukan di Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, mengawali dengan ucapan selamat datang, membacakan susunan acara, dan memandu doa.

Kemudian semua peserta diminta berdiri oleh MC Uli untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh video yang disorotkan ke dalam layar di depan. Setelah itu, acara berikutnya adalah sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Dalam sambutannya, Paulus Gatot mengawali dengan permohonan maaf dari Kepala Dinkes Kabupaten Malang yang sedianya akan membuka pertemuan ini tapi ternyata ada acara di Pendopo Kabupaten Malang secara mendadak, dan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) berhalangan hadir karena sedang bertugas di Dinkes Provinsi Jawa Timur.

Sambutan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Kemudian Paulus Gatot melanjutkan sambutannya dengan memaparkan permasalahan penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif) dan peredaran gelapnya merupakan masalah besar dan perosalan bagi kita bersama.

Dari hasil penelitian BNN (Badan Narkotika Nasional) yang dilakukan pada tahun 2019, diketahui bahwa angka prevalensi penyalahgunaan NAPZA adalah 1,8%. Dibandingkan dengan survai pada tahun 2017, berarti terjadi kenaikan 0,03% setiap tahunnya. Artinya, menurut Paulus Gatot, setiap 100 orang penduduk, ada 1 hingga 2 orang mengalami penyalahgunaan NAPZA.

Upaya pemerintah pun dilakukan dalam menangani maraknya penyalahgunaan NAPZA tersebut. Pemberantasan peredaran Narkoba dilakukan oleh Kepolisian dan BNN, sedangkan Dinkes berupaya melakukan upaya pengendalian peningkatan penyalahgunaan NAPZA dengan promosi kesehatan (promkes) tentang bahaya NAPZA di masyarakat luas termasuk juga di sekolah, deteksi dini dengan pemeriksaan urine, dan ASSIST (Alcohol, Smoking and Substances Involvement Screening Test) serta pelayanan kesehata bagi korban penyalahgunaan NAPZA di IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor). Di Kabupaten Malang, IPWL terdapat di Puskesmas Gondanglegi, RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat, dan BNN.

Berdasarkan data dari Program Keswa dan NAPZA Dinkes Kabupaten Malang, skrining NAPZA bagi jumlah penduduk usia>15 tahun dengan ASSIST mencapai 72.343 orang (3,9%) dari target sasaran sebesar 30%. Perlu diketahui bahwa target sasaran di Kabupaten Malang ada sebanyak 1.855.577 orang dari total jumlah penduduk di Kabupaten Malang sebanyak 2.650.825 jiwa. 

Peserta pertemuan diikuti oleh Pemegang Program Keswa, NAPZA dan UKS Puskesmas se-Kabupaten Malang

Sementara itu, capaian deteksi dini NAPZA masih 570 orang, dan yang melakukan pelaporan IPWL penyalahgunaan NAPZ yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi medis di Puskesmas Gondanglegi terdapat 7 orang di tahun 2022.

“Dari data tersebut menunjukkan bahwa upaya preventif yang berupa deteksi dini NAPZA masih sangat renda dari yang ditargetkan,” kata Paulus Gatot.

Usai sambutan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa dan pembukaan pelaksanaannya secara resmi pada pukul 09.47 WIB, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama yang disampaikan oleh Syafiudin Ridwan, S.Psi, M.Psi, psikolog dari Dinkes Provinsi Jawa Timur, dengan titel “Orientasi Program Kesehatan Jiwa-NAPZA Jawa Timur.”

Pada kesempatan itu, Ridwan menguraikan indikator kinerja program Keswa-NAPZA (SPM, Renstra, RAN-P4GN, dan PKP), Simkeswa, Sinapza, pnghitungan sasaran, penghitungan capaian, deteksi dini risiko masalah Keswa (SDQ, SRQ-29 dan ASSIST), dan aplikasi Sijiwa.

Selesai pemaparan materi pertama pada pukul 11.38 WIB, acara diisi dengan ishoma (istirahat, sholat, dan makan) hingga pukul 12.40 WIB. Untuk pertemuan ini, lokasi makannya berada di lantai 2 menempati Miami Bar and Lounge, yang letaknya berdampingan dengan swimming pool dan menghadap ke halaman Hotel Grand Miami Hotel.

Narasumber pertama dari Dinkes Provinsi Jawa Timur

Penyajian meja tempat meletakkan menunya mengotak di mana tengah-tengahnya untuk lalu lalang peserta pertemuan yang akan makan siang. Begitu masuk pintu bar and lounge dari lift, peserta pertemuan akan menjumpai meja memanjang dari selatan ke utara yang letaknya mepet dengan kaca pembatas area swimming pool. Di situ terhidangkan menu: Steamed Rice, Sambal Goreng Kentang Ati, Tumis Sayur, Ayam Ketumbar, Ikan Bakar Dabu-Dabu, Daging Masak Rica,dan kumpulan bahan pelengkapnya seperti sambal trasi, kecap, dan kerupuk.

Sementara itu lanjut ke meja yang berada di sebelah utaranya yang membujur dari timur ke barat, mepet dengan pagar tangga menuju lantai 1, tersaji menu: Tahu Campur, Rujak Manis, Es Campur, Gado-Gado, dan Assorted Slice Fruits.

Lalu bergeser ke sebelah barat dari meja ini, terdapat menu: Mineral Water, Infused Water, dan Orange Juice. Sementara itu, Soup Sayur Asam letaknya agak tersembunyi di belakang meja kasir Miami Bar and Lounge.

Peserta pertemuan kembali masuk ke Ballroom pada pukul 13.09 WIB setelah narasumber dari RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang tiba di lokasi. Narasumber dari RSJ Lawang , dr. Nur Aida, Sp.KJ, memberikan materi tentang “Deteksi Dini NAPZA di Sekolah.”

Narasumber kedua dari RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Menurut dr. Nur Aida, peningkatan penyalahgunaan NAPZA terus meningkat. Bahkan 4,7% populasi pelajar dan mahasiswa (hampir 1 juta oang) menyalahgunakan NAPZA. Lebih lanjut, dr. Nur Aida menjelaskan NAPZA  secara komprehensif, mulai dari singkatan NAPZA, terminologi NAPZA, tingkat pemakaian NAPZA, ketergantungan zat (adiksi), deteksi pemakai NAPZA, gejala, pengaruh NAPZA pada susunan syaraf pusat. 

Lalu, dr. Nur Aida melanjutkan dengan bahasan bagaimana NAPZA mempengaruhi seseorang, mengapa remaja mudah menyalahgunakan Narkoba, tanda remaja mulai memakai Narkoba, rmaja berisiko tinggi, peran pendidik dalam pencegahan penyalahgunaan Narkoba, langkah-langkah pencegahan,dampak NAPZA, rehabilitasi (medis dan sosial), upaya pencegahan, upaya kuratif dan rehabilitatif, proses kuratif dan rehabilitatif, pasien ketergantungan NAPZA, rencana terapi, hal-hal umum yang berlaku selama pemulihan, penyulit proses penyembuhan, tanda-tanda keracunan, dan keracunan obat tidur.

Selesai materi kedua, acara disambung dengan pembacaan RTL (Rencana Tindak Lanjut) oleh Koordinator Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Imam Ghozali, S.Kep. Ners. RTL ini dimaksudkan sebagai tindak lanjut peserta pertemuan untuk melaksanakan langkah berikutnya.

Mengakhiri pertemuan ini, Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang berkenan untuk menutupnya secara resmi pada pukul 14.47 WIB, dan berharap kepada peserta agar dalam pelaksanaan UKS, antara Keswa, NAPZA, dan UKS di Puskesmas bisa bersinergi. *** [040523]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog