Pagi itu, di hari Kamis (14/08), mentari bersinar cerah ketika kami melintasi tikungan di Jalan Raya Gondowangi RT 13 RW 03. Dari atas Honda Revo, siluet megah Gunung Kawi tampak memukau di kejauhan, seolah menjadi saksi bisu perjalanan enumerator pagi itu menuju Puskesmas Wagir. Jalanan yang menanjak dan berkelok ditempuh dengan penuh semangat, membawa misi kecil namun penuh makna, yaitu health coaching bagi pasien dengan risiko hipertensi.
Setibanya di Puskesmas Wagir pada pukul 08.24 WIB, suasana sudah ramai oleh masyarakat yang mengantre layanan primer. Di tengah hiruk-pikuk itu, dua enumerator, saya dan Anis Khurniawati, S.Sos, diarahkan menuju Ruang Komunikasi dan Edukasi (KIE) yang ada di belakang oleh Pj PTM Fenny Noviana, A.Md.Kep.
![]() |
Pagi yang sehat di lereng Gunung Kawi |
Sebelum prosesi coaching berlangsung, setiap pasien terlebih dahulu akan diwawancarai menggunakan enam kuesioner. Anis berhasil mewawancarai tiga pasien, sementara saya mewawancarai dua lainnya. Setiap wawancara bukan sekadar pengumpulan data, namun juga menjadi ruang untuk mengenali lebih dekat kondisi dan pemahaman pasien terhadap hipertensi yang mereka alami.
![]() |
Enumerator Wagir mewawancarai pasien di Ruang KIE Puskesmas Wagir |
Dalam suasana yang hangat namun penuh kesungguhan, dokter menyampaikan coaching seputar pengelolaan hipertensi, dari pentingnya pola makan sehat, aktivitas fisik, pengelolaan stres, hingga pentingnya minum obat secara teratur.
![]() |
Enumerator Ngajum bantu wawancara di Ruang KIE Puskesmas Wagir |
Modul ini tidak hanya menjadi pegangan, tapi juga penguat bagi pasien untuk menerapkan gaya hidup yang lebih sehat dan terkontrol.
![]() |
Pasien ibu dan anak dalam health coaching hipertensi oleh dokter dan Pj Pronkes di Ruang Pemeriksaan Puskesmas Wagir |
Pagi itu, di bawah bayang-bayang Gunung Kawi, enumerator tidak hanya menyusuri dari Ruang KIE ke Ruang Pemeriksaan saja. Enumerator juga menyusuri harapan-harapan bahwa health coaching yang diberikan hari itu akan berbuah pada hidup yang lebih sehat dan berkualitas bagi para pasien. Karena sejatinya, coaching bukan hanya soal pengetahuan, tapi juga tentang mendampingi setiap langkah kecil menuju perubahan yang lebih baik. *** [150825]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo
0 komentar:
Posting Komentar