Pagi itu, di hari Kamis (10/10), mentari bersinar cerah. Cahayanya menyinari pendopo Ponkesdes Krebet yang menjadi tempat pertemuan photovoice. Berada di pertigaan, yang masih terlihat sawah menghijau, masyarakat setempat menyebutnya dengan sawung, yang artinya berada di tengah-tengah persawahan yang luas.
Bangunan yang berdiri kokoh di Jalan Tugu Ireng, Dusun Krajan RT 15 RW 05 Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, dengan pemandangan areal persawahan, yang didekatnya dikelilingi kebun kubis, tomat, dan jagung itu terasa semilir angin sepoi-sepoi.
Di belakangnya terlihat cerobong asap Pabrik Gula (PG) Krebet menjulang dengan asap mengepul tebal, dan di kejauhan terlihat juga dua gunung membiru, yaitu Gunung Kawi dan Gunung Arjuno. Orang akan betah bila duduk-duduk di pendopo Ponkesdes tersebut.
Ponkesdes Krebet, lokasi pertemuan photovoice yang pertama di Desa Krebet, dengan latar belakang PG Krebet yang terus mengeluarkan asap |
Photovoice adalah metode unik yang mampu menangkap cerita, pengalaman, dan fenomena sosial melalui lensa fotografi. Photovoice lebih dari sekadar foto; ini adalah cara partisipatif dalam riset kualitatif, di mana komunitas dan individu dapat mengekspresikan diri, menggambarkan realitas mereka, meningkatkan kesadaran sosial melalui gambar.
Acara photovoice ini dimulai pada pukul 09.26 WIB. Pembawa acara Siti Khodijah, salah seorang kader yang turut menjadi peserta itu, mengucapkan terima kasih atas kedatangan mereka dalam kegiatan ini.
Photovoice keeper memberikan pengantar terlebih dahulu |
Lebih lanjut, perawat Ilham berharap ilmu yang diterima nantinya bisa diterapkan kepada masyarakat, dan setelah itu, ia memandu berdoa bagi kelancaran kegiatan ini.
Usai sambutan perawat Desa Krebet, pembawa acara menyerahkan waktu sepenuhnya kepada Tim Penelitian NIHR Theme 3: People empowerment and community yang digawangi oleh Christina Arief T. Mumpuni, S.H., M.I.K. yang didampingi fasilitator NIHR dan hadir juga Sekar Aqila Salsabila, S.AP., M.AP., mahasiswa S3 di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UB yang fokus pada Kebijakan Manajemen Sampah Plastik di Indonesia.
Partisipan photovoice dipersilakan membaca informed consent |
Setelah itu, Christina mempersilakan fasilitator memperkenalkan diri juga kepada peserta photovoice. Begitu juga dengan Sekar Aqila yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Usai perkenalan dan penjelasan, Christina menjelaskan sebentar perihal pengelolaan sampah dan kesehatan masyarakat kepada peserta pertemuan photovoice di sawung ini. Kemudian barulah Christina yang memandu photovoice ini meminta untuk bertestimoni terkait tema yang dibicarakan tadi, yakni pengelolaan sampah dan kesehatan masyarakat. Semua diminta satu persatu untuk bercerita mengenai pengolaan sampah yang telah dilakukan oleh peserta selama ini di lingkungan mereka masing-masing.
Perawat Desa Krebet turut menyaksikan jalannya photovoice di Ponkesdes |
Lalu, warga yang tinggal di sepanjang Kali Anyar, sebutan saluran irigasi Kedungkandang yang membelah Desa Krebet, umumnya ada yang dibuang di saluran tersebut atau dibakar di pinggir kali tersebut. Maka menjadi pemandangan umum bahwa sampah sering menumpuk di pintu air yang berada di Desa Gading. Warga setempat menyebut pintu air saluran tersebut dengan istilah swereg.
Namun demikian, dari ketiga dusun yang ada di Desa Krebet telah mempunyai pengetahuan dalam memilah sampah. Sampah plastik yang memiliki nilai jual akan dikumpulkan kemudian diloakkan atau dijual ke rombeng.
Suguhan makan siangnya adalah nasi tahu telor |
Setelah itu juga diminta untuk mendiskusikan sendiri terkait pertemuan berikutnya, yakni di hari apa, tanggal berapa, dan di mana lokasinya. Semuanya harus datang dari peserta itu sendiri. Mereka sudah mulai diajari melakukan perencanaan sendiri.
Sebelum acara ditutup, peserta dipersilakan untuk mencicipi aneka kudapan yang disajikan di meja memanjang tempat pertemuan, dan juga nasi tahu telor yang khas. Setelah itu, acara pertemuan photovoice baru ditutup pada pukul 11.09 WIB oleh pembawa acara menjelang suara adzan Dhuhur berkumandang. *** [121024]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo