Tampilkan postingan dengan label Integrasi Layanan Primer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Integrasi Layanan Primer. Tampilkan semua postingan

Senin, 17 Februari 2025

ILP Posyandu Nusa Indah 3 Tlogorejo Berlangsung di Pendopo Balai Desa

Pelaksanaan kegiatan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Posyandu Nusa Indah 3 Desa Tlogorejo menjadi langkah strategis dalam meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat. Kegiatan ini mengusung konsep layanan terpadu yang melibatkan berbagai aspek kesehatan, mulai dari pencegahan hingga pengobatan. 

Bertempat di Pendopo Balai Desa Tlogorejo yang beralamatkan di Dusun Dadapan No. 4 RT 16 RW 06 Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, warga mendapatkan berbagai layanan yang mencakup pemeriksaan kesehatan, edukasi gizi, serta pendampingan bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, dan lansia.

Kegiatan ILP Posyandu Nusa Indah 3 Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang

Langkah pertama dalam kegiatan ILP adalah pendaftaran peserta yang dilakukan oleh kader kesehatan, yaitu Dian dan Ana. Warga yang datang dicatat identitasnya serta riwayat kesehatannya untuk memastikan layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Selanjutnya, peserta diarahkan ke pemeriksaan kesehatan dasar pada langkah dua (penimbangan dan pengukuran), meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut (dewasa), lingkar lengan dan kepala (balita). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dini potensi risiko kesehatan yang mungkin dialami oleh warga. Petugas yang melakukan adalah kader Yanti dan Riska.

Meja langkah 1 (pendaftaran)

Setelah pemeriksaan dasar, peserta menuju ke meja langkah tiga (pencatatan dan pelaporan). Dua kader – Suliami dan Sri Widyowati – bertugas melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pengukuran dan penimbangan tadi.

Kemudian, warga disarankan menuju ke meja langkah empat (pelayanan kesehatan) untuk mendapatkan konsultasi kesehatan dari tenaga medis yang bertugas, yaitu bidan Sulianik, A,Md.Keb, dan Wahono, A.Md.Kep. 

Home visit 1

Konsultasi ini mencakup saran terkait pola makan sehat, pencegahan penyakit, serta edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan pola hidup sehat. Di dekat neja langkah empat ini juga terlihat ada dua orang kader – Arlih dan Suwinarti - yang bertugas membantu tenaga kesehatan dalam melakukan pengukuran tekanan darah maupun pengecekan kadar gula darah.

Langkah terakhir dalam ILP adalah langkah lima, yaitu penyuluhan dan PMT. Dua petugas, yakni kader Sutarmi dan Yuliati, membantu tenaga kesehatan memberikan penyuluhan terkait pola hidup sehat maupun jadwal-jadwal kegiatan berikutnya.

Home visit 2

Selain itu, kegiatan ILP juga mencakup layanan imunisasi bagi balita (BCG, DPT, Campak, IPV) serta pemberian tambahan gizi berupa makanan sehat bagi ibu hamil dan anak-anak. Langkah ini memastikan bahwa kelompok rentan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatan mereka.

Namun, yang menarik dari kegiatan ini bukan hanya layanan yang diberikan di Pendopo Balai Desa, tetapi juga inisiatif tiga orang kader kesehatan yang sigap melakukan home visit bagi warga yang tidak dapat hadir langsung. Atas permintaan keluarga, para kader dengan cepat bergerak menuju rumah-rumah warga yang membutuhkan layanan kesehatan tetapi terhalang kondisi fisik atau keterbatasan lainnya.

Konsultasi kesehatan dengan tenaga kesehatan dari Pustu Tlogorejo

Salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam kegiatan ILP tersebut turut mendampingi home visit, yang jaraknya sekitar 300 meter dari Pendopo Balai Desa. Tiga orang kader – Dian, Sutarmi, dan Yanti – melakukan home visit di rumah Keluarga Udin dan Ponimi, yang keduanya berada di Dusun Dadapan RT 12 RW 04.

Ketiga kader tersebut membawa perlengkapan, seperti tinggi/berat bedan, metlin, tensimeter, dan glucose meter serta buku pencatatan dan pelaporan. Di Keluarga Udin, terperiksa dua orang. Istrinya yang bernama Sunarmi dan kakak istrinya yang bernama Martiah.

Kembul bujana usai layanana ILP selesai

Dari Keluarga Udin, ketiga kader berpindah ke rumah Keluarga Ponimin untuk memeriksa dirinya. Pemeriksaan dilakukan apa adanya. Pasien tidak perlu berdandan. Pulang dari sawah dan masih ngligo (bertelanjang dada, tubuh bagian atas tidak memakai pakaian).

Dengan penuh dedikasi, mereka memastikan setiap warga tetap mendapatkan pemeriksaan dan pendampingan yang diperlukan. Salah satu kader, Sutarmi atau yang akrab disapa Bu Yud itu, mengungkapkan bahwa pelayanan kesehatan harus merata dan tidak boleh terhambat oleh keterbatasan fisik pasien. "Kami datang langsung ke rumah agar mereka tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan seperti warga lainnya," ujarnya sambil mempersiapkan alat pemeriksaan.

Usai mnghadiri ILP Desa Tlogorejo, Tim SMARThealth UB pulangnya dengan berlayar menyeberang Waduk Karangkates

Tindakan cepat dan sigap dari para kader ini menunjukkan betapa pentingnya peran mereka dalam menjangkau dan memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga. Kehadiran mereka tidak hanya memberikan bantuan medis, tetapi juga menghadirkan rasa aman dan kepedulian yang mendalam bagi warga Desa Tlogorejo. Dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang erat, ILP di Pos Nusa Indah 3 bukan hanya sekadar program kesehatan, tetapi juga wujud nyata kepedulian terhadap sesama.

Dalam kegiatan ILP yang diselenggarakan pada hari Sabtu (15/02) ini, dari jumlah tareget balita sebanyak 75, berhasil hadir dan diperiksa sebanyak 60 balita. Terus untuk lansianya dari yang ditargetkan sebanyak 6 orang, terperiksa sebanyak 5 orang.

Selesai rekapitulasi, acara dilanjutkan dengan kembul bujana antara tenaga kesehatan, kader, Ketua TP PKK Desa Tlogorejo Sulis Nurhayati, dan tak lupa mengajak anggota Tim SMARThealth UB. Di atas tikar, tersaji banyak menu, seperti nasi putih, oseng-oseng kates, bader tempe tahu, bobor daun singkong, urap, lompong teri, sambal goreng kates, kulupan dan sambel orek, kothokan mujaer, dan botok krokot. *** [170225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 10 Februari 2025

ILP Posyandu Delima Desa Krebet: Kolaborasi Kesehatan Tangguh Meski Diterpa Hujan Lebat

Pagi yang sedikit mendung di hari Senin (10./02), depan rumah Ketua RW 06 Desa Krebet Sukur tampak ramai. Puluhan motor terpakir di sepanjang Jalan Pesantren II Dusun Blambangan RT 25 RW 06 Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Ada apa ya?

Ternyata, di tempat itu, sedang berlangsung kegiatan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Posyandu Delima. Masyarakat setempat terlihat antusias hadir, berbondong-bondong menuju rumah Ketua RW 06, yang menjadi tempat diselenggarakannya kegiatan kesehatan tersebut.

Kader kesehatan berpose dengan nakes dan mahasiswa magang Poltekkes Malang usai ILP Posyandu Delima

Transformasi ILP berfokus untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan melakukan peningkatan dan penguatan promosi dan pencegahan bagi sasaran siklus kehidupan – mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi balita, anak pra-sekolah, usia sekolah, usia dewasa dan lansia - serta memperkuat pemantauan wilayah setempat.

Acara ILP ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Ada 5 langkah dalam alur pemeriksaannya. Langkah 1 merupakan pendaftaran. Ada 2 kader yang bertugas di langkah 1, yaitu Dalipah dan Rodiyatul Mutmainah.

Suasana kegiatan ILP Posyandu Delima di Jalan Pesantren II, Dusun Blambangan RT 25 RW 06 Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang

Langkah 2 adalah penimbangan dan pengukuran tinggi/berat badan, lingkar perut, dan lain-lain. Di langkar 2 ini terdapat 4 orang kader yang bertugas, yakni Dwi Yayik, Fitri N.F., Sa’diyah, dan Husnul Khotimah. Dari 4 orang itu, 2 orang menangani pengukuran balita dan yang 2 orang lagi menangani remaja hingga lansia.

Langkah 3 merupakan bagian pencatatan dan pelaporan. Terlihat ada 3 kader yang bertugas, yaitu Titi Suparni, Santy Kuncara, dan Tri Diana Budi Lestari. Mereka melakukan pencatatan dan pengukuran terkait pengukuran dan pemeriksaan warga yang memeriksakan dalam ILP tersebut.

Usai melakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri, bidan Ponkesdes Krebet melakukan pemeriksaan hemoglobin (HB) bagi ibu hamil

Langkah 4 adalah pelayanan kesehatan. Pada langkah ini diisi oleh tenaga kesehatan (nakes) dari Ponkesdes Krebet, yakni bidan Avanti Roslina, A.Md.Keb dan Eka Ilham Adi Waluyo, A.Md.Kep, yang dibantu oleh kader kesehatan Nur Hayati dalam melakukan pengukuran tekanan darah.

Sedangkan, langkah 5 merupakan penyuluhan kesehatan dan PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Di bagian langkah 5 ini terlihat ada 1 kader kesehatan yang bertugas, yaitu Siti Khodijah. Selain itu, ia juga tampak membantu nakes dalam memberikan vitamin A ke beberapa balita. Sementara itu, kader yang turun ke bawah atau akrab dengan sebutan turba itu adalah Siti Holila dan Mutjayanah.

Perawat Ponkesdes Krebet memberikan layanan kesehatan kepada para lansia

Saat kegiatan, cuaca yang tidak bersahabat menyebabkan jalannya kegiatan sempat terhenti beberapa menit. Hujan angin dari arah selatan menerjang meja langkah 1 dan langkah 2, sehingga kader yang ada di situ harus menyingkir dari terpaan hujan lebat yang disertai dengan angin.

Meskipun cuaca yang kurang mendukung, dengan hujan deras disertai angin kencang, para kader posyandu tetap menunjukkan semangat dan dedikasi yang luar biasa dalam melayani masyarakat. Begitu cuaca mulai mereda, kegiatan pun kembali berjalan lancar, dengan para kader melayani warga dengan penuh perhatian.

Kader membantu memberikan vitamin kepada balita

Tak hanya pemeriksaan kesehatan, kegiatan ini juga menyediakan arena bermain untuk balita yang sedang antre atau menunggu ibunya yang turut serta diperiksa. Layanan yang menyatukan berbagai elemen kesehatan ini memberikan kesempatan bagi warga untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan, dari anak balita hingga ibu hamil hingga lansia. 

Kolaborasi antara kader kesehatan, nakes, dan mahasiswi magang dari Poltekkes Malang semakin memperkuat semangat bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun cuaca pagi itu sedikit mendung, semangat untuk sehat tidak pernah luntur di Posyandu Delima.

Arena bermain anak dalam ILP Posyandu Delima Desa Krebet

Hingga pukul 12.00 WIB, dari jumlah sasaran balita di Posyandu Delima sebanyak 114 anak tersebut berhasil dilakukan pemeriksaan terhada 102 anak. Sedangkan, pada lansia, dari target 25 orang berhasil diskrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) sebanyak 20 orang.

Usai rekapitulasi, semua yang bertugas melakukan makan bersama dengan 9 mahasiswi Poltekkes Malang yang turut memantu dalam kegiatan ILP ini. Tak lupa, salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) turut diajak mencicipi tahu telor yang pedas.

Acara kegiatan berakhir dan ditutup dengan melakukan foto bersama antara kader kesehatan, nakes, dan mahasiswa magang Poltekkes Malang. *** [100225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 05 Februari 2025

ILP Posyandu Dusun Niwen di Pendopo Balai Desa Sidorahayu: Kolaborasi Elok Layanan Kesehatan untuk Masyarakat

Rabu (05/02) pagi ini, Desa Sidorahayu disambut oleh keindahan latar belakang Gunung Kawi yang megah menjulang dan hiruk-pikuk pasar tumpah di sepanjang Jalan Kresna, memberikan suasana dinamis bagi warga yang datang untuk memeriksakan kesehatan Integrasi Layanan Primer (ILP) Posyandu Dusun Niwen.

“Dulu bernama Posyandu Nusa Indah. Namun sejak ILP, namanya memakai nama dusun sesuai aturan dari Kemenkes. Nusa Indah dihilangkan, dan diganti dengan nama dusunnya,” jelas perawat Desa Sidorahayu Dimas Kurniawan, A.Md.Kep.

Penimbangan dan pengukuran tinggi badan balita di langkah 2 yang bersanding dengan petugas langkah 3

Kegiatan ini bukan sekadar layanan kesehatan biasa, melainkan wujud dari kolaborasi luar biasa antara berbagai pihak yang berperan aktif dalam memastikan kesehatan masyarakat terjaga dengan baik.

Integrasi Layanan Primer (ILP) diadakan di Pendopo Balai Desa Sidorahayu yang beralamatkan di Jalan Kresna No. 1 Dusun Niwen RT 12 RW 03 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, melibatkan tenaga kesehatan (nakes) desa (bidan dan perawat), dokter muda (Stevens dan Jennifer) dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), kader balita, kader lansia, serta mahasiswa KKN dari Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang dan Universitas Merdeka (Unmer) Malang. 

Pencatatan dan pelaporan

Tak hanya itu, Poltekkes Malang yang memiliki jurusan rekam medik juga turut berperan dalam memberikan layanan pemeriksaan. Kehadiran personil dari Puskesmas Wagir seperti Pj Gizi (Fitri Al Maidah, S.Gz), Pj Promkes (Indah, N.P, SKM), dan Pj Farmasi (Apt. Yuristia) dari Puskesmas Wagir, serta Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), semakin menguatkan keberhasilan kegiatan ini.

ILP kali ini bertujuan untuk memberikan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat, termasuk balita, usia produktif, dan lansia. Dengan melibatkan berbagai elemen, kegiatan ini tidak hanya menekankan pada aspek kesehatan fisik, tetapi juga pada edukasi kesehatan yang berbasis pada data kesehatan yang terkumpul dari berbagai pihak.

Langkah 4 yang dipandu oleh dokter muda dari FKUB

Kehadiran para mahasiswa KKN juga membawa nuansa semangat baru dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa, melalui pelatihan dan pendampingan langsung kepada warga dalam menjaga pola hidup sehat.

Acara ILP Posyandu Dusun Niwen ini dimulai pada pukul 08.30 WIB. Ada 5 langkah pemeriksaan dalam kegiatan ILP yang diselenggarakan di Pendopo Balai Desa Sidorahayu ini, yakni 1). Pendaftaraan, 2). Penimbangan dan Pengukuran, 3). Pencatatan dan Pelaporan, 4). Pelayanan Kesehatan oleh Nakes, dan 5). Penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Langkah 4 yang ditangani oleh bidan Desa Sidorahayu

Pada langkah pertama, warga yang hadir melakukan pendaftaran di meja pendaftaran. Ada 3 kader petugas – Aria Sri Wahyuni, Titin Setyowati, Vinda S. - yang bertugas mencatat data pribadi dan informasi dasar mengenai kondisi kesehatan peserta.

Setelah pendaftaran, peserta melanjutkan ke tahap penimbangan dan pengukuran. Petugas – Elly Listioutami, Evi Yuliani, Sri Marianah, Sri Rusiyanti, Ventina Tri - akan mengukur tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan untuk memperoleh data kesehatan fisik yang diperlukan.

Langkah 4 yang dihandle perawat Desa Sidorahayu

Hasil dari penimbangan dan pengukuran akan dicatat dan dilaporkan dalam sistem kesehatan. Petugas yang di langkah 3 ini adalah Sukesi. Data ini penting untuk memantau kondisi kesehatan individu dan sebagai bahan evaluasi untuk pelayanan di masa depan.

Usai langkah 3, peserta akan melanjutkan ke langkah 4. Pada tahap ini, peserta akan menerima pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terlibat, seperti pemeriksaan lebih lanjut sesuai dengan keluhan atau kebutuhan kesehatan. Hal ini bisa berupa konsultasi dengan dokter, pemeriksaan gizi, atau pelayanan kesehatan lainnya.

Mahasiswa Poltekkes Malang bantu penyuluhan dan edukasi kepada warga

Bidan Okta Wiyanti Prastika, A.Md.Keb. berfokus pada layanan pemeriksaan terkait balita, ibu hamil, ibu pasca persalinan, imunisasi, dan lain-lainnya. Sedangkan, perawat Dimar Kurniawan berkutat pada layanan pemeriksaan dan konsultasi bagi peserta usia produktif maupun lansia. Sementara itu, dokter muda FKUB yang magang di Puskesmas Wagir membantu pemeriksaan kepada warga yang mempunyai faktor risiko diabetes mellitus.

Selesai langkah 4, peserta akan mendapatkan penyuluhan dari petugas – Mislikah, Sri Hartatik, Warsini - mengenai pola hidup sehat, pola asuh bayi, dan pencegahan penyakit. Selain itu, warga juga akan diberikan makanan tambahan yang mendukung peningkatan gizi, terutama untuk balita dan lansia.

Penyuluhan dan PMT dalam ILP Posyandu Dusun Niwen, Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang

Dengan alur-alur ini, ILP berfokus pada pemantauan kesehatan yang komprehensif, mulai dari pemeriksaan fisik hingga edukasi untuk mendukung gaya hidup sehat di masyarakat.

Hingga pukul 11.08 WIB, saat dilakukan rekapitulasi oleh petugas pencatat dan pelaporan, Tim SMARThealth UB mencatat kehadiran sasaran balita sebanyak 120 yang diperiksa. Dua orang kehadiran sasaran ibu hamil. Tiga orang kehadiran sasaran anak usia prasekolah. Satu orang kehadiran sasaran remaja, dan 45 orang kehadiran sasaran usia dewasa dan lansia. Totalnya ada 171 orang yang berhasil diskrining dalam pemeriksaan di ILP Posyandu Dusun Niwen.

Melalui kegiatan ILP yang melibatkan sinergi berbagai elemen ini, diharapkan dapat tercipta sebuah model layanan kesehatan yang lebih terintegrasi, menjangkau setiap lapisan masyarakat, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Sidorahayu, terutama dalam hal kesehatan preventif dan promotif. *** [050225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 01 Februari 2025

Kepanjen Mulai Ber-ILP dalam Giat Posyandu

Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) adalah sebuah inovasi dalam pemberian layanan kesehatan yang menggabungkan berbagai aspek layanan dasar dalam satu tempat untuk memudahkan masyarakat mendapatkan akses pelayanan yang lebih komprehensif. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, terutama bagi ibu dan anak, dengan mengintegrasikan layanan kesehatan seperti imunisasi, pemeriksaan kesehatan ibu hamil, tumbuh kembang anak, dan layanan kesehatan primer lainnya, seperti Posbindu (Posyandu Usia Produktif), dan Posyandu Lansia.

Sabtu (01/02) pagi ini di awal bulan Februari 2025, Kelurahan Kepanjen sudah mulai ber-ILP dalam giat Posyandunya di Posyandu Anggrek 2. Bertempat di Balai Gedung RW 01 yang berada di Jalan Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, giat tersebut diselenggarakan oleh kader kesehatan bersama dengan tenaga kesehatan (nakes) dari Ponkesdes Panji Husada dan dokter fungsional dari Puskesmas Kepanjen.

Kader, bidan, perawat dan dokter berpose bersama sambil kembul bujana

Dalam ILP ini terdapat 5 langkah dalam melakukan pemeriksaan. Langkah pertama adalah pendaftaran yang ditangani oleh kader Indri Astutik. Idealnya 2 orang (Balita dan Posbindu/Lansia), namun mengingat masih mengawali baru 1 petugas.

Langkah 2 merupakan penimbangan dan pengukuran. Kader yang bertugas dalam langkah 2 ini juga masih 1, yaitu kader Edi Hartutik sehingga terlihat masih kerepotan bila ada balita yang perlu penimbangan dengan cara ditidurkan.

Langkah 3 adalah pencatatan dan pelaporan. Pada langkah ini sudah terlihat ideal karena sudah ada 2 kader yang bertugas, yaitu kader Wiwik Setya Anggreni, S.H. dan Nanik Triyudhani. Hanya saja, kedua kader tersebut kebetulan kerap berkutat pada giat Posbindu sehingga dalam pencatatan dan pelaporan awalnya masih menumpuk dan berhenti di situ, khususnya menyangkut yang balita.

Pemberian vitamin A pada balita

Langkah 4 adalah pelayanan kesehatan. Di langkah 4 ini diisi oleh bidan Mamik Makrifatin, S.ST dan perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep dari Ponkesdes Panji Husada dan dr. Afif Bachtiar Rifai. Pada langkah 4 ini sudah ideal.

Pasien usai di langkah 3 langsung konsultasi ke dokter fungsional Puskesmas Kepanjen dr. Afif Bachtiar Rifai. Namun, untuk yang balita bisa langsung ke bidan Mamik dalam pemeriksaan selanjutnya.

Sepengalaman Tim SMARThealth Universitas Brawijaya mendampingi giat ini selama 9 tahun, Kepanjen senantiasa konsisten mendatangkan dokter fungsional dari Puskesmas Kepanjen untuk memberikan layanan kesehatan primer.

Layanan bidan dan perawat Ponkesdes Panji Husada dalam ILP

Langkah 5 merupakan penyuluhan kesehatan. Pada langkah 5 ini, kader yang bertugas adalah Agustin Shintowati. Selain memberikan penyuluhan sesaat, juga membagikan pemberian makanan tambahan (PMT). Ada 3 macam, yakni sop ayam, nagasari dan biskitop sugar puff.

ILP di Posyandu Anggrek 2 Kepnjen ini dimulai pada pukul 08.30 WIB dan berakhir pada pukul 12.17 WIB. Sasarannya meliputi 3 RT, yaitu RT 07, RT 08, dan RT 09 di lingkungan RW 01 Kelurahan Kepanjen. Dalam giat ILP Posyandu Anggrek 2 itu berhasil dilakukan pemeriksaan terhadap 16 balita, 33 usia produktif dan lansia.

Untuk mengawali kegiatan Posyandu ILP, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah memastikan seluruh pihak yang terlibat - baik nakes, masyarakat, maupun pihak terkait lainnya - memahami tujuan dan mekanisme pelaksanaan. Ini meliputi penyesuaian jadwal layanan yang efisien dan mudah diakses masyarakat, serta penguatan koordinasi antara kader kesehatan, Ponkesdes, dan Puskesmas serta Pemerintah Desa.

Konsultasi kesehatan warga kepada dokter fungsional Puskesmas Kepanjen

Keberhasilan kegiatan Posyandu ILP juga bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Edukasi yang efektif melalui sosialisasi dan pelatihan kader posyandu sangat penting untuk mempermudah pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam memanfaatkan layanan ini. 

Selain itu, dengan adanya penguatan sistem pencatatan dan pelaporan data kesehatan yang lebih terintegrasi, pemantauan perkembangan kesehatan di tingkat komunitas dapat dilakukan dengan lebih efektif dan berkelanjutan.

Dengan inisiatif Posyandu ILP, diharapkan masyarakat semakin terlayani dengan baik dalam hal kesehatan dasar, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dan penurunan angka kematian ibu dan anak di tingkat komunitas. *** [010225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 15 Januari 2025

ILP di Posyandu Durian 08 Desa Karangduren

Bermula dari koordinasi dengan kader yang akan turun lapangan untuk skrining tekanan darah  ke rumah pasien hipertensi SMARThealth, malah menjumpai giat Integrasi Layanan Primer (ILP) di rumah kader SMARThealth Desa Karangduren Rizka Febri Saputri.

Sehingga, salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) pun mengikuti prosesi giat ILP sebagai bagian dari supervisi SMARThealth. Giat ILP itu diadakan di Posyandu Durian 08 Desa Karangduren yang menempati rumah kader Rizka yang berada di Jalan Raya Segenggeng, Dusun Karangduren RT 04 RW 02 Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Lokasinya berada di garasi Toko Mariono, yang bersebelahan dengan Agen LPG 3 Kg PT Tangguh Citra Pratama, atau depan Cluster Maharani.

Tim SMARThealth UB diajak foto bersama bidan, perawat, dan kader kesehatan Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang

ILP, menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2015 Tahun 2023, merupakan sebuah upaya untuk menata dan mengoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus bagi perseorangan, keluarga, dan masyarakat. ILP dilaksanakan sepanjang proses, mulai dari janin, lahir, remaja, dewasa, dan tua.

ILP bertujuan untuk mendekatkan akses dan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif pada setiap fase kehidupan secara komprehensif dan berkualitas bagi masyarakat.

Banyak warga yang mengantre di meja pendaftaran

Acara giat ILP ini dimulai pada pukul 08.30 WIB. Dua belas orang kader kesehatan Desa Karangduren yang penuh semangat, mengatur tempat sedemikian rupa untuk memberikan layanan pemeriksaan kepada warga dari semua siklus kehidupan.

Tranformasi pelayanan kesehatan di posyandu saat ini fokus pada 5 langkah, yaitu pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan dan pemeriksaan, pelayanan kesehatam dan penyuluhan, serta validasi dan sinkronisasi data hasil pelayanan.

Suasana meja pencatatan dan pemeriksaan berkas

Meja langkah 1 untuk pendaftaran warga yang hadir dalam ILP ini dilayani oleh 2 orang kader yakni Pitnawati dan Ria Zenita. Meja 2 untuk layanan penimbangan dan pengukuran diisi oleh 3 orang kader, yaitu Sunarmi Ningsih, Suliana, dan Andi Nurul. 

Meja 3 untuk pencatatan dan pemeriksaan, seperti memasukkan ke register, buku pink, dan sebagainya. Di meja 3 ini terlihat 3 orang kader yang bertugas, yakni Yayuk Sutiari, Sulistiani, dan Hariyati.

Kader SMARThealth Desa Karangduren bantu nakes periksa gula darah

Meja 4 untuk pelayanan kesehatan dan penyuluhan. Di meja 4 ini terlihat ada 2 orang tenaga kesehatan (nakes) Desa Karangduren, yaitu Bidan Lusi Eko Safitri, S.Tr.Keb., dan Perawat Siti Khomariyah, A.Md.Keb, serta dibantu oleh seorang kader SMARThealth Rizki Febri Saputri yang membantu nakes dalam melakukan pemeriksaan kadar gula darah.

Sementara itu, pada meja 5 pada giat ILP di Posyandu 08 Desa Karangduren dimanfaatkan untuk meja pemberian makanan tambahan (PMT), mengingat validasi dan sinkronisasi sudah bisa dilakukan di meja pencatatan dan pemeriksaan berkas.

Perawat Desa Karangduren lakukan penyuluhan dan pemberian obat kepada pasien lansia yang hadir periksa dalam giat ILP Posyandu 08 

Pada Rabu (15/01) ini, Posyandu 08 Desa Karangduren menjadi saksi meriahnya kegiatan ILP yang diadakan untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan yang melibatkan berbagai layanan kesehatan ini sukses menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam semangat kebersamaan. 

Dari pemeriksaan kesehatan rutin, imunisasi (PCV3, DPT4, DPT3, IPV 1, dan IPV 2) hingga penyuluhan kesehatan maupun gizi, semua dilaksanakan dengan penuh antusiasme oleh warga desa. Keberhasilan acara ini tidak hanya memperkuat akses layanan kesehatan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan secara menyeluruh, baik bagi individu maupun keluarga.

Bidan Desa Karangduren lakukan imunisasi pada balita dalam giat ILP Posyandu 08

Hingga selesai pada pukul 11.30 WIB, giat ILP Posyandu 08 Desa Karangduren yang membawahi 4 RT di lingkungan RW 02 ini berhasil memberikan layanan pemeriksaan terhadap 40 balita, 52 orang usia produktif (Posbindu), dan 10 orang lansia serta 3 orang meneteki.

Usai layanan, Tim SMARThealth UB diajak foto bersama dengan nakes dan semua kader kesehatan yang bertugas dalam ILP. Setelah itu, menyempatkan diri menyosialisasikan kepada nakes tentang pemasangan alat kualitas udara di 5 rumah di Desa Karangduren, dan sekaligus koordinasi dengan nakes perihal akan turun lapangan 5 orang kader yang telah mengikuti workshop penyegaran pengukuran tekanan darah bagi kader SMARThealth beberapa waktu yang lalu di Gedung Serbaguna Balai Desa Karangduren. *** [150125]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 10 September 2024

Giat Posyandu Delima Desa Krebet Berlangsung Di Rumah Ketua RW 06

Sambil menanti waktu janjian bersua dengan Kepala Desa dan Sekretaris Desa Krebet, fasilitator NIHR dan salah seorang peneliti dalam Theme 3: People empowerment and community diajak oleh perawat Desa Krebet Eka Ilham Adi Waluyo, A.Md.Kep. untuk melihat giat Posyandu Delima yang diadakan di rumah Ketua RW 06 Syukur yang beralamatkan di Jalan Pesantren 2 Dusun Blambangan RT 25 RW 06 Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, pada Senin (09/09).

Hari itu, kebetulan bersamaan dengan jadwal giat Posyandu Delima yang harus dihadiri oleh perawat maupun bidan Desa Krebet. Perjalanan dari Ponkesdes Krebet, tempat awal bertemu dengan perawat Ilham, tak jauh. Tak sampai lima menit sudah sampai lokasi giat Posyandu Delima.

Posyandu Delima Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang

Begitu tiba di lokasi sekitar pukul 09.17 WIB, suasana sudah terlihat kemeriahannya. Warga sudah ada yang berdatangan untuk mengikuti giat tersebut. Pintu pagar masuk, juga terlihat salesgirl SUN, sebuah perusahaan makanan untuk balita dengan warna kaos merah, yang senantiasa menyapa yang hadir dalam giat tersebut.

Giat Posyandu Delima ini merupakan giat Posyandu Integrasi Layanan Primer (Posyandu ILP). ILP ini bertujuan untuk mendapatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat, melalui integrasi pelayanan kesehatan primer. ILP ini berfokus pada tiga hal, yaitu siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan, seperti Posyandu Balita, Posbindu, dan Posyandu Lansia lebur dalam giat Posyandu Delima.

Bidan Desa Krebet berikan konsultasi bagi ibu hamil atau pasca melahirkan

Ada 11 kader kesehatan yang bertugas dalam ILP tersebut, dengan rincian yang bertugas di Posyandu Balita terdapat 4 orang (Titi Suparni, Halimatus Sa’diyah, Tria Diana Budi, Santy Kuncara); di Usia Produktif (Posbindu) ada 4 orang (Siti Khodijah, Erlinawati, Evi Mauliatus, Rosadah); dan di Posyandu Lansia ada 3 orang (Nurhayati, Dwi Yayik, Dalipah).

Pada Posyandu Balita dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan pengukuran lingkar kepala serta pemberian makanan tambahan (PMT). Selain itu, juga terlihat ada konsultasi bagi ibu hamil atau pasca melahirkan oleh bidan Desa Krebet Avanti Roslina, A.Md.Keb.

Suasana giat Posyandu Delima Desa Krebet

Kemudian dalam giat Posbindu dan Posyandu Lansia, layanan sama yakni skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), yang membedakan hanya umurnya saja. Posbindu berfokus pada warga usia produktif (15 tahun hingga 59 tahun), sedangkan Posyandu Lansia menangani usia 60 tahun ke atas.

Jadi dalam giat tersebut, Posyandu Balita dihandle oleh bidan desa Krebet beserta kader Posyandu Balita. Sedangkan, dalam giat Posbindu dan Posyandu Lansia digawangi oleh perawat Desa Krebet yang dibantu dua orang mahasiswi magang dari Politeknik Kesehatan Wira Husada Nusantara Malang, yakni Yutri K. Ata Kayi dan Grasiela Mathilda Wosa, serta dibantu oleh kader Posbindu dan Posyandu Lansia.

Perawat Desa Krebet sedang berikan konsultasi kesehatan kepada lansia

Dalam giat Posbindu dan Posyandu Lansia itu, warga akan diberikan layanan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah serta konsultasi kesehatan. Bagi warga yang terindikasi memiliki faktor risiko PTM tinggi (highrisk), mereka akan diberikan obat untuk kebetuhan dalam beberapa hari.

Dari laporan Tim Monitoring atau yang terkenal dengan sebutan Turba PKK yang dibuat oleh Mega Crystina dan Siti Khoiriyah, diketahui bahwa target jumlah sasaran di pos tersebut: Balita sebanyak 106 yang hadir ada 45 balita. Sementara itu, dari jumlah sasaran lansia di Posyandu Delima sebanyak 25 orang, kebetulan bisa hadir semua.

Sekitar 1 jam, fasilitator NIHR dan seorang peneliti Theme 3 menyaksikan jalannya giat di Posyandu Delima, kemudian diajak perawat Ilham menuju ke Balai Desa Krebet untuk bertemu dengan Kepala Desa Drs. H. Nurkholis, M.Si dan Sekretaris Desa (Sekdes) Puguh Eka Saputra guna membahas agenda penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC) yang dilaksanakan di Desa Krebet. *** [100924]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog