Tampilkan postingan dengan label follow up. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label follow up. Tampilkan semua postingan

Kamis, 01 Februari 2024

Dalam Rangka Follow Up, Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit Kunjungi Kader SMARThealth Desa Srimulyo

Siang tadi, Kamis (01/02), Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit dari Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners, melakukan kunjungan ke Desa Srimulyo. 

Desa Srimulyo merupakan salah satu desa dari 12 desa yang terdapat di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Desa ini merupakan desa terluas di Kecamatan Dampit, yaitu 2065,6 hektar, atau 15,24% dari total luas Kecamatan Dampit (BPS, 2022).

Desa Srimulyo memiliki 4 dusun, yaitu Krajan, Balerejo, Sukorejo, dan Purwosari. Dilihat dari petanya, Desa Srimulyo itu memanjang dari utara hingga selatan. Dusun terjauh di Desa Srimulyo berjarak sekitar 20 kilometer dari Balai Desa Srimulyo.

Tugu Masuk Desa Srimulyo dari arah Dampit

Geografis Desa Srimulyo berbukit dan berada pada ketinggian 300 m di atas permukaan laut sehingga jalanan pun banyak yang berkelok-kelok mengikuti perbukitan dengan panorama yang indah dan terkenal akan komoditas kopi dan pisangnya.

Jarak Balai Desa ke Puskesmas Dampit sekitar 8,7 kilometer, dan jarak Balai Desa ke Kantor Dinkes Kabupaten Malang sekitar 35 kilometer.

Kunjungan Bastamil ke Desa Srimulyo itu dalam rangka implementasi follow up pasien dalam penyakit tidak menular (PTM), utamanya menyangkut tekanan darah, gula darah maupun kolesterol.

Balai Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit

Follow up pasien yang berisiko tinggi (high risk) oleh tenaga kesehatan (nakes) yang dibantu oleh kader SMARThealth merupakan suatu tindakan untuk memantau atau mengetahui keadaan pasien di lokasi desa di mana pasien tersebut tinggal.

Setiap warga yang telah diskrining faktor risiko PTM menggunakan aplikasi eKader, datanya akan tersimpan secara digital dalam aplikasi tersebut. Aplikasi eKader yang dibekali algoritma rumit oleh para kardiolog itu mampu mengkategori hasilnya secara langsung: hijau (low risk), kuning (moderate risk), dan merah (high risk).

Kategori tersebut tidak berhenti hanya sekadar menikmati warna-warni tersebut, tetapi algoritma kemudian mengolahnya untuk menyimpan pasien high risk sebagai pasien follow up. Ini sangat memudahkan bagi kader SMARThealth yang telah melakukan skrining bagi banyak warga dalam menyiapkan atau melaksanakan follow up pasien. Kader tidak perlu “mencari jarum di antara tumpukan jerami” lagi, tetapi tinggal melihat list follow up pasien yang telah tersaji dalam aplikasi eKader.

Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit berikan pembekalan follow up pasien

Tidak berhenti di situ saja, kegiatan follow up ini dilakukan untuk menilai nakes yang dibantu kader kesehatan mempresentasikan problem pasien, melakukan prosedur pemeriksaan, dan rencana manajemen, seperti misalnya kebutuhan akan obat, pemantauan minum obat, dan edukasi yang berkesinambungan.

Oleh karena itu, menjaga kualitas layanan dalam penanganan PTM sangatlah penting karena pelayanan kesehatan – menurut WHO – harus aman, efektif, tepat waktu, efisien, adil dan berpusat pada masyarakat.

Pada kesempatan itu, Bastamil memberikan arahan kepada nakes dan kader SMARThealth di salah satu ruangan yang terdapat di Balai Desa Srimulyo yang terletak di Jalan Raya Srimulyo, Dusun Krajan RT 16 RW 02 Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Follow up pasien dengan melakukan home visit

Nakes yang hadir dalam pertemuan itu adalah Penanggung Jawab PTM Puskesmas Dampit Vivit Umini Fisilowati, A.Md.Kep dan perawat Desa Srimulyo Muhammad Imron Sholeh, A.Md. Kep. Sedangkan, kader SMARThealth yang hadir ada lima orang, meliputi Mistrina Ningsih, Istiqomah, Ervita Indrawati, Husnul Khotimah, dan Supraptiowati.

Di ruangan kecil itu, Bastamil memberikan pembekalan bagi nakes maupun kader SMARThealth dalam melakukan follow up pasien yang high risk, mulai dari penggunaan aplikasi eKader hingga strategi dalam memfollow up pasien di Desa Srimulyo.

Selesai memberikan pembekalan, Bastamil pun mengikuti nakes dan salah seorang kader SMARThealth yang akan memfollow up pasien high risk, yang rumahnya sekitar 300 meter arah selatan balai Desa Srimulyo.

Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit yang didampingi perawat Desa Srimulyo berdiskusi dengan Kades Srimulyo di ruang kerja Kades

Karena pasien tersebut high risk hipertensi, maka nakes melakukan pengukuran tekanan darah manual. Hasilnya kebetulan masih tinggi, yaitu 150/90., sehingga baik perawat Vivit maupun perawat Imron punya melakukan edukasi secara intensif kendati pasien tersebut patuh minum amlodipin 10 mg.

Pulang dari rumah warga tersebut, turunlah hujan lebat, dan harus berteduh di Balai Desa Srimulyo. Dalam situasi ini, kebetulan Koordinator Wilayah Binaan Puskesmas Dampit, Penanggung Jawab PTM Puskesmas Dampit, dan perawat Desa Srimulyo diterima oleh Kepala Desa Srimulyo di ruang kerjanya.

Di ruang tersebut, mereka pun berdiskusi dengan Kades Srimulyo M. Mukhlis terkait pelaksanaan SMARThealth baik suka maupun dukanya hingga hujan pun mereda. Kebetulan Kadesnya pun reponsif dan memiliki wawasan ke depan menyangkut kesehatan yang ada di desanya. *** [010224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 04 November 2023

Giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen di Bulan November 2023

Secara rutin, Posbindu Anggrek 2 Kepanjen terus berjalan aktif. Setiap bulannya, kader dan tenaga kesehatan Ponkesdes Panji Husada mengagendakan giat Posbindu yang ada di wilayah Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Hari ini, Sabtu (04/11), mereka mengadakan giat Posbindu PTM di bulan November bertempat di Balai RW 01. Giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen memiliki kekhasan sendiri, karena mereka umumnya “mengopeni” warga yang telah memiliki faktor risiko tinggi PTM (highrisk).

Tidak mudah memang, tapi giat itu harus terus berjalan agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh warga. Setiap bulan, perawat maupun bidan setempat serta kader kesehatan harus memikirkan ketersediaan bahas medis habis pakai (BMHP) seperti strip gula dan baterai untuk alat pengukur tekanan darah digital, dan tentunya pengadaan obat.

Pemeriksaan dalam giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen

Giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen lebih kepada follow up. Namun, juga terus menginformasikan kepada warga yang belum melakukan skrining faktor risiko PTM. Bagi warga yang sudah tua atau terkendala hadir, kader akan melakukan skrining di rumahnya.

Seperti biasa, warga yang berdatangan ke Balai RW 01 akan menuju ke meja pendaftaran terlebih dahulu. Di Posbindu Anggrek 2 Kepanjen, kader kesehatan memiliki ketrampilan dalam melakukan skrining faktor risiko PTM, namun secara kegiatan mereka terspesialisasi dalam tugasnya masing-masing.

Di meja pendaftaran, petugasnya diisi oleh kader SIMPLI Indri Astutik. Karena sudah menjalaninya sejak 2019, kader Indri Astutik sampai hafal betul dengan catatan pasiennya. Kemudian, alur berikutnya adalah pengukuran antropometri, seperti tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut. Petugasnya dipegang oleh kader SMIPLI Wiwik Setyo Anggraeni, S.H.

Warga berkonsultasi dengan dokter dari Puskesmas Kepanjen

Kemudian alur berikutnya adalah pemeriksaan tekanan darah yang dlakukan oleh kader SMARThealth Agustin Shintowati, dan diteruskan dengan pengecekan kadar gula darah, kolesterol maupun asam urat oleh kader SMARThealth Nanik Triyudani.

Usai diskrining faktor risiko PTM yang dilakukan oleh kader kesehatan terlatih, warga akan dipersilakan menuju ke meja konsultasi. Di meja itu, terlihat dr. Nabilah Rohadatul 'Aisy, seorang dokter internship Puskesmas Kepanjen, memberikan konsultasi maupun edukasi kepada warga utamanya yang mempunyai faktor risiko PTM.

Dari konsultasi dengan dokter Puskesmas Kepanjen, warga akan menuju ke meja obat. Di meja itu ada perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep dan bidan Reny Dewi Prasasti, A.Md.Keb dari Ponkesdes Panji Husada Kelurahan Kepanjen.

Perawat dan bidan Panji Husada Kelurahan Kepanjen dalam memberikan obat yang telah diresepkan oleh dokter dalam konsultasi

Giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen yang dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 10.58 WIB itu berhasil memfollow up warga sebanyak 30 orang dengan rincian laki-laki ada 6 orang, dan perempuan sejumlah 24 orang.

Selesai acara giat Posbindu, para petugas dalam giat itu makan bersama dengan menu yang telah disiapkan oleh kader, tak terkecuali seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir juga turut diajaknya.

Di salah satu meja pemeriksaan dibersihkan dan disulap menjadi meja untuk menghidangkan aneka masakan. Ada nasi putih dalam termos plastik yang atasnya dibalut serbet, gudeg dalam panci yang terbuat dari gerabah, balado telur dan tahu, ceker pedas, tempe bongkil, mendol, iwak klothok, lalapan (kobis, timun, kacang panjang), dan kerupuk sebanyak 2 plastik besar. *** [041123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 04 Februari 2023

Puskesmas Kepanjen Berikan Penyuluhan COVID-19 Di Acara Giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen

Kegiatan (giat) Posbindu Anggrek 2 Kepanjen secara rutin dilaksanakan kader SMARThealth bersama tenaga kesehatan (nakes) yang ada di Kelurahan Kepanjen setiap bulannya. Namun hari ini, Sabtu (04/02/2023), ada yang sedikit berbeda dari bulan-bulan sebelumnya.

Bertempat di Balai RW 01 Kepanjen, giat Posbindu Anggrek 2 tak hanya melaksanakan pemeriksaan kesehatan bagi umur 15 tahun ke atas (termasuk lansia) terkait faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) tapi juga diadakan penyuluhan tentang COVID-19 oleh Penanggung Jawab Program Promosi Kesehatan (Promkes) Puskesmas Kepanjen.

Acara giat Posbindu sendiri sudah dimulai sejak pukul 08.30 WIB. Dua kader SMARThealth (Agustin Shintowati dan Nanik Triyudhani), dua kader SIMPLI (Indri Astutik dan Wiwik Setyo Anggraeni, S.H.), dan seorang kader Posyandu (Edi Hartutik) bersama perawat Nurul Mashfiyah, A.Md.Kep mengawalinya.

Kader berpose dengan perawat, bidan, dan Pj Promkes Puskesmas Kepanjen

Dalam giat Posbindu Anggrek 2 ini senantiasa ada dua sasaran, yaitu melakukan skrining faktor risiko PTM bagi warga yang belum pernah skrining (biasa disebut pasien baru) dan juga melakukan follow up bagi pasien lama yang telah terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk), seperti hipertensi, diabetes maupun kolesterol.

Kemudian menyusul bidan Reny Dewi Prasasti, A.Md.Kep membantu perawat Nurul, dan sekitar pukul 10.00 WIB Penanggung Jawab Program Promkes Puskesmas Kepanjen Luluk Lady Laily, SKM hadir di Balai RW 01 Kepanjen.

Di sela-sela giat Posbindu ini, perwakilan dari Puskesmas Kepanjen melakukan penyuluhan berkenaan dengan COVID-19. Dalam penyuluhan itu, Luluk menegaskan kepada warga yang hadir dalam giat Posbindu tersebut agar tetap waspada. “Kendati PPKM sudah dicabut Presiden, namun pandeminya sendiri belum berakhir. Virusnya masih ada,” jelas Luluk.

Pandemi COVID-19, tambah Luluk, hanya bisa dicabut atau dinyatakakan selesai oleh otoritas yang berwenang, yaitu WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia. Sehingga, Luluk, menyarankan kepada warga agar selalu tetap berperilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti mencuci dengan sabun di air mengalir dan beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Penyuluhan COVID-19 oleh Pj Promkes Kepanjen

Selain itu, Luluk juga menginformasikan kepada warga bahwa vaksin booster kedua sudah tersedia di Puskesmas Kepanjen. Warga dipersilakan untuk datang ke Puskesmas Kepanjen guna ikut vaksinasi keempat.

Lebih lanjut, Luluk mengatakan bahwa dengan vaksinasi ternyata terbukti kasus kesakitan dan kematian akibat virus Corona sudah berkurang, atau tidak sebanyak di awal-awal pandemi dulu. Karena vaksinasi mampu memberikan kekebalan tubuh dan telah menimbulkan herd immunity (kekebalan kelompok).

“Karena sudah enam bulan sejak booster pertama dan pandemi belum dinyatakan selesai oleh WHO, maka warga yang hadir ini agar mengikuti vaksinasi booster kedua,” kata Luluk kepada yang hadir dalam giat Posbindu Anggrek 2 itu.

Usai penyuluhan, giat Posbindu terus dilanjutkan lagi hingga selesai pemeriksaan pada pukul 10.51 WIB. Kemudian kader bersama nakes melakukan foto bersama terlebih dahulu, dan baru dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Skrining faktor risiko PTM oleh kader

Menu hidangan telah disediakan kader di meja PAUD yang diatur memanjang di sisi selatan, yang disusun dari timur ke barat. Ada nasi putih, sayur tewel, kulupan junggul, tahu/tempe goreng, weci jagung, ikan asin, sambal, dan kolak waluh. Tak lupa, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut mendampingi giat Posbindu ini juga diajak makan juga.

Selesai makan, Tim SMARThealth UB melakukan rekapitulasi bersama dengan kader SIMPLI yang bertugas di meja pendaftaraan. Dalam giat Pobindu ini berhasil diperiksa sebanyak 30 orang dengan rincian 7 laki-laki dan 23 perempuan.

Dari semua yang hadir itu kebanyakan mereka yang mengikuti follow up. Tidak hanya skrining saja, tapi mereka mendapatkan konsultasi secara intensif dari nakes Kelurahan Kepanjen di meja 4 bagian sebelah barat sendiri di Gedung Balai RW 01 Kepanjen. *** [040223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 03 Desember 2022

Nakes dan Kader SMARThealth Adakan Giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen di Awal Desember

Rutinitas giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen dirintis mulai akhir 2016 sejak adanya program SMARThealth. Tenaga kesehatan (nakes) dan kader SMARThealth menjadwalkan pada Sabtu Minggu pertama.

Awal bulan Desember ini, giat Posbindu PTM Anggrek 2 diadakan di Gedung Balai RW 01 Kelurahan Kepanjen yang berada di Jalan Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (03/12/2022).

Hadir dalam giat Posbindu Anggrek 2 itu adalah caleg DPRD asal Cepokomulyo dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). Kebetulan caleg tersebut memiliki kepedulian dalam hal kesehatan.

Salah seorang warga menjajal Karada Scan Body Composition Monitor HBF-375

Malahan, pada giat Posbindu kali ini, caleg tersebut membawa Omron Karada Scan HBF-375, sebuah alat yang dapat secara efektif menganalisa fisik tubuh seseorang mulai dari berat badan, persentase lemak tubuh, persentase lemak Subkutan, tingkat lemak Visceral, dan massa otot tubuh seseorang.

Alat ini bisa digunakan sebagai bagian dari program manajemen berat badan yang sedang seseorang lakukan. Tampilan grafis pada monitornya dapat membantu seseorang memahami hasil pengukuran dengan tepat dan dilengkapi kapasitas memori untuk menyimpan data pengukuran untuk 4 pengguna.

Caleg tersebut juga tak segan-segan langsung membantu kader dan nakes untuk melakukan pengukuran dengan Omron Karada Scan HBF-375. Banyak warga yang telah secara rutin ikut dalam giat Posbindu PTM Anggrek 2 itu ingin menjajalnya.

Warga mengujungi giat Posbindu PTM di Balai RW 01 Kepanjen

Acara giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen dimulai pada pukul 08.30 WIB. Kebanyakan warga yang hadir merupakan pasien follow up. Pasien follow up adalah pasien yang mendapat tindak lanjut dari nakes, seperti mengingatkan pasien mengenai jadwal pemeriksaan selanjutnya, pemantauan minum obat, dan edukasi perilaku hidup sehat.

Dalam SMARThealth, follow up pasien yang mempunyai faktor risiko tinggi (highrisk) dilakukan oleh dokter atau nakes. Pasien highrisk akan dikumpulkan di suatu tempat, seperti di Posyandu, Posbindu atau di Balai Desa, guna mendapatkan pemeriksaan oleh dokter atau perawat maupun bidan desa yang telah mendapat delegasi kewenangan dari Puskesmas setempat. 

Pemeriksaan akan dilakukan setelah kader melakukkan follow up terlebih dahulu terhadap pasiennya, seperti mengukur tinggi bada/berat badan maupun lingkar perutnya, tekanan darah, dan cek kadar gula darah/kolesterol/asam urat. Hasil dari pengukuran oleh kader terlatih tersebut akan diserahkan kepada pasien untuk dibawa pada saat pemeriksaan oleh dokter atau nakes lainnya.

Meja pengukuran tekanan darah dan cek kadar gula darah

Dalam giat Posbindu PTM Anggrek 2 ini ada 4 kader yang bertugas dalam layanan pemeriksaan kesehatan. Registrasi dilayani oleh kader SIMPLI Indri Astutik, dan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut) dilakukan oleh kader SIMPLI Wiwik Setyo Anggraeni, S.H.

Sementara itu, pengukuran tekanan darah dijalankan oleh kader SMARThealth Nanik Triyudhani, dan pengecekan kadar gula darah/kolesterol/asam urat dilayani oleh kader SMARThealth Agustin Shintowati. Sedangkan, nakes yang bertugas memberikan konsultasi maupun edukasi kesehatan dilakukan oleh perawat Ponkesdes Panji Husada Kelurahan Kepanjen, Nurul Masfiyah, A.Md.Kep.

Pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM Anggrek 2 ini sebenarnya bukan hanya masalah fisik belaka, tapi yang jauh lebih penting adalah adanya health education oleh nakes. Mindset seseorang yang awalnya berobat dilakukan jika seseorang mengalami keluhan sakit dan tubuh tidak mampu lagi berjuang melawan penyebab penyakit musti diganti dengan memberikan kesadaran kepada warga untuk mau datang ke nakes walau hanya sekadar check up ketika merasa sehat. Karena penyakit tidak menular (PTM) itu seringkali tidak menimbulkan gejala keluhan di badan.

Kader SMARThealth dan SIMPLI berpose bersama perawat Panji Husada dan Caleg

Rutinitas giat ditambah dengan follow up terhadap pasien highrisk ini, membuat giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen senantiasa menjadi jujugan warga sekitar. Bahkan menurut perawat Nurul, banyak pasien highrisk yang punya BPJS senang berkunjung ke Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen ini. Di samping dekat juga bisa berkonsultasi dengan nakes tanpa harus mengantre berjam-jam.

Giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen ini berakhir pada pukul 11.00 WIB dan berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 41 orang, dengan riancian laki-laki sebanyak 7 orang dan perempuan sejumlah 34 orang. *** [031222

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 01 Oktober 2022

Giat Posbindu Anggek 2 Kepanjen di Awal Bulan

Mengawali bulan Oktober, perawat Ponkesdes Panji Husada bersama kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen melaksanakan giat Posbindu PTM Anggrek 2 di Balai RW 01 yang berada di Jalan Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (01/01/2022).

Acara giat Posbindu PTM ini dimulai pada pukul 08.30 WIB yang sebagian besar dihadiri oleh warga yang memiliki faktor risiko tinggi penyakit tidak menular (PTM). Sehingga, suasananya lebih mengemuka pada konseling.

Tempat giat Posbindu PTM di Kepanjen awal bulan Oktober 2022

Posbindu Anggrek 2 Kepanjen ini sejak tahun 2018 memang konsisten melakukan follow up dan treatment kepada warga highrisk. Kader SMARThealth di sini membuat buku catatan pemeriksaan sendiri untuk memantau kesehatan masyarakat.

Buku catatan ini senantiasa diupdate setiap bulannya. Bila ada warga yang memiliki faktor risiko tinggi tidak hadir dalam giat Posbindu, akan dipantau kabarnya oleh kader SMARThealth. Jika memungkinkan, kader SMARThealth dan perawat akan melakukan kunjungan ke rumahnya.

Ada 50 orang yang menjadi target kader SMARThealth di Posbindu Anggrek 2. Kelima puluh orang itu senantiasa dipantau oleh kader SMARThealth, termasuk rutinitas minum obatnya. Setiap tidak ada kabar, kader SMARThealth akan berusaha mengunjunginya.

Meja pendaftaran dalam giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen

Hari ini, pemeriksaan ditangani oleh 3 orang kader, yaitu 1 orang kader SMARThealth, 1 orang kader SIMPLI, dan 1 orang kader Posyandu Lansia, dan ditambah 1 orang perawat Ponkesdes Panji Husada Kepanjen.

Warga yang datang dalam giat Posbindu Anggrek 2 ini tetap mengikuti alur pemeriksaan sebagaimana mestinya. Mereka akan melakukan registrasi terlebih dahulu di meja pendaftaran. Kader SIMPLI Indri Astutik siap melayani pendaftaran dan menyiapkan buku catatan kesehatan warga yang akan memeriksakan diri dalam giat Posbindu PTM ini.

Dari meja pendaftaran, warga akan disambut oleh kader Posyandu Lansia Edi Hartutik untuk memberikan layanan pengukuran antropometri, seperti tinggi/berat badan dan lingkar perut. Hasil pengukurannya itu dimasukkan dalam buku catatan kesehatan.

Warga ikut cek kadar gula darah, kolesterol dan asam urat sekaligus

Usai pengukuran antropometri, warga dipersilakan menuju ke meja laborat ringan. Di meja ini, ada kader SMARThealth Agustin Shintowati yang bertugas melakukan pengukuran tekanan darah dan cek gula darah/kolesterol/asam urat. Hasil pengukuran tensi dan cek laborat ringan juga dituliskan ke dalam buku catatan kesehatan.

Sehabis itu, warga langsung menuju ke meja konseling. Di meja itu ada perawat Ponkesdes Panji Husada Nurul Mashfiyah, A.Md.Kep. Perawat Nurul akan memberikan penyuluhan kesehatan kepada warga yang terindikasi berisiko tinggi PTM (highrisk).

Setelah memberikan penyuluhan dan edukasi kepada pasien highrisk secara face to face itu, perawat Nurul akan memberikan obat kepada warga tersebut. Obat-obatan yang diberikan perawat Nurul dalam giat Posbindu PTM ini, antara lain amlodipine 5 mg, hydrochlorothiazide 25 mg, captopril 25 mg, metformin 500 mg, dan simvastatin 20 mg.

Perawat Kelurahan Kepanjen berikan obat dan berikan edukasi kepada pasien highrisk

Acara giat Posbindu PTM di Posbindu Anggrek 2 ini berakhir pada pukul 10.19 WIB. Dari target sasaran sebanyak 50 orang itu, hari ini berhasil diperiksa sejumlah 25 orang dengan rincian 3 laki-laki dan 22 perempuan.

Di akhir pemeriksaan, wajah-wajah para kader tampak sumringah. Karena kebetulan pada hari ini, ada seorang pemilik kursus dan pelatihan (LKP) yang ikut periksa dalam giat Posbindu PTM memberikan gift. Sebelum pulang, pemilik LKP di Kepanjen tersebut mengasihkan kenangan-kenangan berupa taplak meja motif batik kepada kader dan perawat yang bertugas dalam giat Posbindu.

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang mengikuti giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen juga merasa senang bila binar-binar raut muka menghiasi wajah para kader tersebut. *** [010122]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog