Tampilkan postingan dengan label ODF. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ODF. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Maret 2023

Tingkatkan Layanan, Puskesmas Ngajum Gelar Lokakarya Mini Lintas Sektor

Puskesmas Ngajum menggelar lokakarya mini lintas sektor yang berlangsung di ruang pertemuan lantai 2 puskesmas yang berada di Jalan Ahmad Yani No. 22 Dukuh Krajan RT 01 RW 01 Desa Ngajum, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, pada Rabu (15/03). Forum komunikasi publik ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas Ngajum.

Kegiatan ini diikuti dari unsur Kecamatan, Polsek, Koramil, Ketua TP PKK Kecamatan, KUA Kecamatan Ngajum, Koordinator Wilayah Kerja Pendidikan Ngajum, 4  orang dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) dan perwakilan kader, TP-PKK maupun kepala desa dari 9 desa, yang meliputi: Ngajum, Palaan, Ngasem, Banjarsari, Kranggan, Kesamben, Babadan, Balesari, dan Maguan.

Acara lokakarya dimulai pada pukul 09.22 WIB setelah Camat Ngajum memasuki ruangan. Master of Ceremony (MC) Kusmiarsih, A.Md. Kep, seorang bidan Desa Ngasem, mengawali dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta lokakarya mini dan salam serta membacakan susunan acara dalam lokakarya ini.

Sebagian peserta lokakarya mini berpose dengan Camat dan Muspika Ngajum

Setelah itu dilakukan pemutaran video mengenai safety briefing Puskesmas Ngajum sekitar tiga menit lamanya, dan kemudian setelahnya disambung dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Germas yang dipimpin dirigen Enggihon Andi Trista, A.Md.Keb, seorang bidan UGD Puskesmas Ngajum.

Selesai menyanyikan lagu kebangsaan dan mars itu, acara berikutnya diisi dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Ngajum dr. Siti Haryanti. Dalam sambutannya, Kapus Ngajum menginformasikan tiga hal dari program puskesmas yang membutuhkan peran lintas sektor, yaitu ODF, advokasi dan sosialisasi SMARThealth serta inovasi baru tentang Kampung CERIA (Care sEhat bERsih dan Asri).

Sambutan kedua disampaikan dari Polsek Ngajum yang diwakili oleh Kanit Bimmas Abdul Haris M. Pada kesempatan itu, jajaran Polsek Ngajum akan mendukung apa yang disampaikan oleh Kapus Ngajum, karena hal ini terkait dengan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).

Sementara itu, pada sambutan ketiga yang disampaikan oleh Koramil yang diwakili oleh Djari menyoroti masalah stunting. Baginya, stunting bukanlah soal kurang gizi saja. Banyak persoalan yang menyertainya, seperti pernikahan dini, keturunan, dan sebagainya.

Pembukaan lokakarya mini lintas sektor di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Ngajum

Kendala yang sering dijumpai di lapangan, mereka yang mempunyai anak stunting tidak mau dikatakan stunting. Sehingga harus digunakan dengan istilah lain seperti pertumbuhan anak belum optimal.

Sehabis tiga sambutan, acara disisipi dengan penandatangan kesepakatan dan dilanjutkan dengan deklarasi ODF (Open Defecation Free) Kecamatan Ngajum yang dibacakan langsung oleh Camat Akhmad Taufik sambil berdiri dan menghadap ke layar dengan diikuti seluruh peserta lokakarya mini:


Kami seluruh masyarakat Kecamatan Ngajum

Mendeklarasikan bahwa: masyarakat Kecamatan Ngajum sudah tidak lagi melakukan perilaku BABS dan siap melaksanakan 5 pilar STBM:

STOP BUANG ARI BESAR SEMBARANGAN

CUCI TANGAN PAKAI SABUN

PENGAMANAN AIR MINUM DAN MAKANAN

PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN BENAR

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DENGAN AMAN


Deklarasi ODF yang dibacakan oleh Camat Ngajum

Pukul 10.09 WIB sambutan berikutnya datang dari Camat Ngajum Akhmad Taufik J., S.STP, M.M. Menurut Camat Ngajum, persoalan kesehatan merupakan hal penting setelah keimanan. Boleh dibilang, urusan kesehatan merupakan nomor 1 dalam kehidupan sosial. “Promosi dan preventif itu lebih murah ketimbang kuratif,” katanya. “Ini kaitannya dengan peran kepala desa bahwa kepala desa yang hadir saya kasih jempol 3.”

“Mumpung kita masih menjabat di sini sebagai legasi berbuat baik. Kesempatan amalnya luar biasa. Kebijakan Anda buat sanitasi, air bersih, bisa dinikmati selamanya,” tegas Camat Ngajum dihadapan kepala desa atau yang mewakili hadir dalam lokakarya mini ini.

Pada kesempatan ini, Camat Ngajum juga sedang menggagas perihal Desa Berseri yang harapannya dalam tindakannya, antara pelestarian lingkungan hidup dan kesehatan bisa berjalan berdampingan dan kolaboratif.

Usai sambutan Camat Ngajum, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi “Program Posbindu SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular di Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang” oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Sambutan Camat Ngajum dalam lokakarya mini lintas sektor di Puskesmas Ngajum

Setelah itu disambung dengan presentasi materi “Sosialisasi Germas Tahun 2023 Puskesmas Ngajum” dan “Inovasi Kampung CERIA RW 03 Desa Kesamber” yang disampaikan oleh Penanggung Jawab (Pj) Kesehatan Lingkungan (Kesling) Puskesmas Ngajum, Denok Pitra Rhena, SKM.

Menanggapi materi Pj Kesling, Camat Akhmad Taufik mengatakan bahwa secara prinsip sudah ada kesepakatan antara Muspika dan Puskesmas. Jadi siap turun dan sekaligus ingin memadukan program kerjanya.

“Nanti yang diperlukan, ada Pokja Lintas Sektor. Saran saya, Kesling perlu menjabarkan di 5 pilar dari 10 indikatar PHBS,” katanya. “Lingkungan hidup dan kesehatan musti bersatu padu sehingga punya efek ke ekonomi masyarakat.”

Pukul 11.34 WIB acara dilanjutkan dengan “Review Kinerja Tahunan Stunting” oleh Penanggung Jawab Gizi UKM dan sekaligus Kepala TU Puskesmas Ngajum, Zana Eka Mayang Sari, S.Tr. Gz.

Peserta lokakarya mini lintas sektor di Puskesmas Ngajum 

Pada kesempatan ini, Camat Akhmad Taufik bersama kepala desa pada intinya mendukung. Hanya saja, menurut Camat Akhmad Taufik, kita perlu diskusi start programnya yang dalam forum komunikasi publik ini disinyalir akibat adanya pernikahan dini.

“Sehingga dalam pelaksanaan programnya perlu melibatkan KUA, Korwil, dan Puskesmas,” terang Camat Akhmad Taufik kepada seluruh peserta lokakarya mini ini.

Sehabis tanggapan Camat Ngajum, acara diteruskan dengan melakukan foto bersama, dan acara ini selesai pada pukul 12.0B WIB setelah ditutup dengan doa oleh Ketua MUI Kecamatan Ngajum, Jais Husnan. *** [150323]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 27 Februari 2023

Pertemuan Linsek Tahun 2023 di Aula Puskesmas Pakis

Gempita pertemuan lintas sektor (linsek) dalam bentuk lokakarya mini (lokmin) mulai terasa sejak Camat Pakis dan Plt. Kepala Puskesmas (Kapus) Pakis mememasuki Aula Puskesmas yang berada di lantai 2 Gedung Puskesmas Pakis yang beralamatkan di Jalan Raya Pakiskembar No. 70, Dusun Krajan Timur RT 02 RW 03 Desa Pakiskembar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, pada Senin (27/02/2023).

Kedua srikandi itu akan memandu jalannya pertemuan linsek yang dihadiri Muspika Pakis (Camat, Koramil, Polsek), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, KUA Pakis, Korwil Disdik Pakis, sejumlah kader, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), dan 15 Kepala Desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pakis, meliputi: Sekarpuro, Ampeldento, Sumberkradenan, Kedungrejo, Banjarejo, Pucangsongo, Sukoanyar, Sumberpasir, Pakiskembar, Pakisjajar, Bunut Wetan, Asrikaton, Saptorenggo, Mangliawan, dan Tirtomoyo.

Pertemuan linsek ini merupakan suatu pertemuan antar petugas puskesmas dengan sektor terkait untuk meningkatkan kerja sama tim, memantau cakupan pelayanan puskesmas dan membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi puskesmas.

Acara pertemuan linsek dimulai pada pukul 09.42 WIB. Master of Ceremony (MC) Khusnul Khotimah, A.Md.Keb, seorang bendahara Puskesmas Pakis, mengawali penyambutan tamu dengan ucapan selamat datang dan kemudian membacakan susunan acara dalam pertemuan ini.

Sambutan Camat Pakis dalam pertemuan linsek di Aula Puskesmas Pakis

Setelah itu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh layar monitor yang menampilkan video lagu Indonesia Raya berikut teksnya dan lambaian bendera merah putih.

Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara berikutnya diisi dengan sambutan Camat Pakis Prasetiya Yunika AP, S.Sos, M.Si. Dalam sambutannya, Camat Yunika mengatakan bahwa inti dari pertemuan ini selain advokasi SMARThealth juga melakukan evaluasi target sasaran yang telah dicapai dan yang akan dicapai.

Selain menyinggung masalah reproduksi wanita yang menikah dini, Camat Yunika memfokuskan kepada permasalahan stunting, ODF, dan penyakit tidak menular (PTM) di wilayah Kecamatan Pakis. Ketiga hal ini menjadi prioritas yang harus dikedepankan lebih dahulu.

Pukul 10.05 WIB, acara disambung dengan sambutan dari Plt. Kapus Pakis dr. Wiwit Wijayanti. Sejak Kapus yang lama menjadi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dr. Wiwit merangkap jabatan sebagai Kapus Poncokusumo, dan Plt. Kapus Pakis.

Peserta pertemuan linsek mendengarkan Capaian SPM 2022 Puskesmas Pakis

Pada kesempatan ini, dr. Wiwit menjelaskan bahwa pertemuan linsek ini merupakan program rutin, dan merupakan pertemuan linsek pertama di tahun 2023 yang dilaksanakan. Pertemuan ini ingin memberikan umpan balik yang sudah dilakukan Puskesmas Pakis. Apa yang sudah terealisir dan apa saja yang belum tercapai.

“Yang tercapai sudah banyak, tapi kita akan membicarakan yang belum tercapai karena terkait lokmin ini,” tegas Kapus dr. Wiwit dihadapan peserta pertemuan linsek ini. “Yang belum tercapai harus ada dukungan linsek, seperti stunting, ODF, dan PTM. Tanpa bantuan linsek tidak mungkin akan berhasil.”

Sehabis sambutan dari Kapus Pakis, acara diselingi dengan foto bersama seluruh peserta petemuan linsek, dan setelahnya, Kapus menambahkan sedikit mengenai perubahan status Puskesmas Pakis yang telah berubah menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah).

Dengan menjadi BLUD, Puskesmas Pakis mempunyai fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan sehingga bisa menyerap keinginan masyarakat Kecamatan Pakis untuk dipenuhi dalam layanannya secara bertahap.

Peserta pertemuan linsek Puskesmas Pakis

Hanya saja untuk masalah pengobatan gratis untuk tahun ini agak susah untuk obat-obatannya. Karena Puskesmas Pakis hanya mendapat 35% bantuan obat dari Dinkes. Kalau kehabisan obat, layanan kesehatan juga akan terkendala.

Pukul 10.38 WIB, acara diisi dengan paparan materi dari Yunisworo Budhiwan, A.Md.KL, penanggung jawab UKM Puskesmas Pakis, yang membahas Capaian SPM 2022 yang terdiri dari 7 indikator pelayanan kesehatan, yaitu ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, balita, usia pendidikan dasar, usia produktif, dan usia lanjut.

Selesai paparan Capaian SPM 2022, acara diisi dengan ice breaking gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) terlebih dahulu. Semua peserta berdiri dan bergoyang mengikuti gerakan yang ada dalam layar monitor.

Pukul 11.01 WIB, acara diteruskan dengan paparan materi dari Dinkes Kabupaten Malang mengenai Program Posbindu SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Di Kabupaten Malang, yang disampaikan oleh Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes, Kepala Bidang (Kabid) P2P.

Pemandangan pertemuan linsek dari sudut barat daya Aula Puskesmas Pakis

Kabid P2P menerangkan perihal seluk beluk SMARThealth. Mulai dari pilot project hingga replikasi yang direncanakan secara bertahap. Kemudian untuk road mapnya hingga regulasinya, paparan disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Memasuki diskusi, suasana pertemuan di Aula Puskesmas Pakis semakin gayeng. Camat Yunika langsung memimpin diskusi. Kendati Camatnya seorang wanita, namun pembawaannya memiliki ketegasan dan solutif, sehingga dalam komunikasi bisa berjalan dua arah.

Begitu pula dengan Plt. Kapus Pakis juga piawai dalam menjelaskan setiap pertanyaan yang diajukan dari pihak desa dalam isu yang mengemuka, seperti stunting, ODF, dan PTM. Sehingga dengan dua srikandi dalam diskusi itu, peserta mendapat gambaran yang jelas terkait permasalahan yang ada di masing-masing desa tersebut. Binar-binar menghiasi wajah kepala desa dalam membubuhkan tanda tangan Komitmen Dukungan Lintas Sektor.

Menjelang acara ditutup pada pukul 13.00 WIB, staf PTM Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners menambahkan perihal pelaksanaan Posbindu SMARThealth, yang menuntut kejelian kadernya dalam sebuah acara. Selain bisa nunut dalam event, seperti majelis taklim, arisan PKK, dan lain-lain, kader juga bisa menyasar target pada giat Posyandu Balita, yaitu yang mengantarkan balita. Entah itu orangtuanya atau neneknya. *** [270223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog