Tampilkan postingan dengan label Pelatihan Kader SMARThealth Tahun 2022. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pelatihan Kader SMARThealth Tahun 2022. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Desember 2022

8 Desa Di Lereng Selatan Gunung Kawi Ikuti Pelatihan Kader SMARThealth di Puskesmas Wonosari

Selang dua hari pertemuan advokasi SMARThealth dihadapan kepala desa se-Kecamatan Wonosari, Puskesmas Wonosari melanjutkan dengan pelatihan kader SMARThealth yang diikuti oleh 8 desa yang berada di wilayah Kecamatan Wonosari, atau di wilayah kerja Puskesmas Wonosari, pada Rabu (21/12/2022).

Bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Wonosari, pelatihan kader SMARThealth dihadiri oleh kader kesehatan dari 8 desa, yaitu Wonosari, Kebobang, Plaosan, Plandi, Kluwut, Bangelan, Sumbertempur, dan Sumberdem.

Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatan untuk dilatih menjadi kader SMARThealth. Selain itu, Puskesmas Wonosari yang punya motto Tela Kawi (Teliti Aman Kompeten berWawasan & berIntegritas) ini juga menghadirkan perawat desanya untuk mendampingi kader dalam pelatihan tersebut.

Peserta pelatihan kader SMARThealth berpose bersama di lobby lantai 2 Puskesmas Wonosari

Acara pelatihan ini dimulai setelah rombongan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang memasuki Ruang Pertemuan pada pukul 09.00 WIB. Rombongan Dinkes tersebut berasal dari Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), yang terdiri atas Nur Ani Sahara, S,Kep.Ners, Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, Kristina Dewi, A.Md.Keb, Candra Hernawan, S.Kom, Ulinati, S.IP, dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Master of Ceremony (MC) Ririn Khasanah, S.Kep.Ners, perawat Desa Kebobang, mengawali dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta pelatihan, dan terus dilanjutkan membacakan susunan acaranya.

Setelah itu, acara diteruskan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh dirigen Ria Candra Puspita, A.Md.Kep, seorang perawat Desa Sumberdem, dengan hitungan birama 4/4.

Selesai menyanyikan lagu kebangsaan, MC mengajak kepada seluruh peserta pelatihan kader SMARThealth untuk berdoa sejenak menurut agamanya masing-masing, agar supaya kegiatan ini bisa berjalan lancar.

Sambutan Kepala Puskesmas Wonosari

Pukul 09.12 WIB acara berikutnya adalah sambutan dari Kepala Puskesmas (Kapus) dr. Yusliha Dinia. Dalam sambutannya, Kapus mengatakan bahwa tujuan para kader diundang dalam pelatihan ini adalah dalam rangka penanganan masalah penyakit tidak menular (PTM).

Fokusnya kepada pembunuh nomor 1, yaitu penyakit kardiovaskular. Menurut Kapus, berbicara masalah penyakit kardiovaskular itu tidak terlepas dari penyertanya, seperti hipertensi, diabetes mellitus, stroke, atau gagal ginjal.

Mereka yang sakit itu umumnya dikarenakan pola hidup yang kurang sehat. Kemajuan zaman yang telah memanjakan manusia, menyebabkan mereka malas bergerak. Apa-apa serba dibantu peralatan yang serba otomatis. Pola makan yang tidak sehat juga turut andil bagi timbulnya penyakit tersebut.

“Masyarakat umumnya belum tahu batasan sehat. Mereka belum tahu pengukuran yang dikatakan sehat, seperti tekanan darah, gula darah maupun IMT,” kata Kapus dr. Yusliha kepada para kader

Peserta pelatihan menyimak materi Posbindu SMARThealth

Oleh karena itu, para kader kesehatan dihadirkan dalam pelatihan ini agar dibekali pengetahuan dalam pengukuran tersebut, dan sekaligus akan belajar melakukan skrining faktor risiko PTM dengan bantuan aplikasi eKader.

Usai memberikan sambutan, Kapus berkenan membuka pelatihan kader SMARThealth, dan kemudian waktu sepenuhnya diberikan kepada rombongan Dinkes yang akan memberikan pelatihan kepada para kader.

Namun sebelum memasuki materi pelatihan, acara diisi dengan sambutan dari Dinkes yang diwakili oleh staf PTM Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners. Pada kesempatan itu, Nur Ani menerangkan bahwa dalam pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan kader kesehatan menjadi kader SMARThealth.

“Kita sudah melakukan advokasi kepada kepala desa, dan minta mengirimkan 5 kader untuk dilatih menjadi kader SMARThealth. Jadi, Anda yang dikrim ke sini ini merupakan duta desa, dan Puskesmas Wonosari merupakan yang ke-13 untuk pelatihan kader SMARThealth di tahun 2022 ini,” urai Nur Ani kepada kader dari 8 desa tersebut.

Usai memberikan sambutan, Nur Ani melanjutkan dengan memberikan materi dalam pelatihan ini. Materi yang dijelaskan kepada kader berjudul “Posbindu SMARThealth.” Diawali dengan pemutaran video tentang mewujudkan kampong cerdik sehat jantung melalui SMARThealth Sijaritung.

Instalasi aplikasi eKader dan cara melakukan input data

Terus baru masuk ke materi Posbindu SMARThealth. Nur Ani menjelaskan hal itu secara runtut, di mulai dari filosofi, impementasi hingga replikasi SMARThealth ke seluruh desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang secara bertahap.

Sehabis materi Nur Ani, acara diisi dengan senam peregangan ala Puskesmas Wonosari yang dipandu tayangan video dan dua perawat di depan. Peregangan ini dilakukan agar tercipta relaksasi bagi peserta pelatihan kader ini.

Pukul 10.412 WIB acara diteruskan dengan materi “Posbindu: Skrining Kesehatan Masyarakat” yang disampaikan oleh penanggung jawab PTM Puskesmas Wonosari, Sri Astutik, A.Md.Kep. Dalam materi itu, Sri Astutik memfokuskan pada penjelasan pengukuran yang akan digunakan dalam praktik pengukuran dalam skrining faktor risiko PTM, seperti IMT, tekanan darah, dan cek kadar gula darah.

Selesai materi Sri Astutik, acara langsung disambung dengan materi “Instalasi Aplikasi eKader” oleh staf IT Seksi PTM dan Keswa Dinkes, Candra Hernawan, S.Kom. Pada kesempatan ini, Candra menjelaskan bagaimana melakukan instalasi aplikasi, dan mengoperasikan aplikasi tersebut untuk melakukan input data.

Praktik pengukuran alat kesehatan di Ruang Pertemuan Puskesmas Wonosari

Setelah memasuki pertanyaan perihal tekanan darah, kadar gula darah maupun tinggi/berat badan, para kader harus praktik melakukan pengukuran dulu, agar supaya input data dengan aplikasi eKader bisa berlanjut sampai tuntas.

Para kader kemudian melakukan praktik pengukuran kesehatan yang dipandu oleh perawat desanya masing-masing, dan didampingi oleh rombongan dari Dinkes tersebut. Rombongan Dinkes akan memantau jalannya praktik dengan alat kesehatan seperti dalam SMARThealth Kit nantinya.

Praktiknya dibagi di dua tempat karena keterbatasan kapasitas Ruang Pertemuan. Empat desa berada di Ruang Pertemuan, dan yang empat desa lagi berpraktik di lobby lantai 2 depan Ruang Pertemuan.

Hasil praktiknya sekaligus bisa diinputkan ke dalam aplikasi eKader yang tadi sempat terhenti karena kader belum melakukan pengukuran terlebih dahulu. Praktik itu memakan waktu sekitar 1 jam lebih 7 menit.

Praktik pengukuran dengan alat kesehatan di lobby lantai 2 Puskesmas Wonosari

Selesai berpraktik, perawat diajari oleh Candra untuk melihat bagaimana hasil input yang dilakukan oleh kader dapat dilihat di ePuskesmas pada saat itu juga. Selain itu, Candra juga mengajari bagian administrator ePuskesmas di Puskesmas Wonosari mengenai cara memaintenan data bridging.

Menjelang penutupan pelatihan, staf PTM Dinkes, Kristina Dewi, A.Md.Kep meminta waktu sebentar untuk menjelaskan perlakuan terhadap alat pengukuran kadar gula darah merek BeneChek yang akan digunakan kelak, seperti setiap membuka tabung (tube) strip harus segera ditutup kembali, karena kedap udara. Kemudian setiap mau menggunakan alat cek kadar gula harus memasukkan chip ke dalam alat tersebut, kalau tidak hasil pengukuran akan cenderung tinggi, dan terakhir, setiap kegiatan sebaiknya baterai di alat itu dilepas.

Acara pelatihan ini akhirnya ditutup oleh MC pada pukul 13.08 WIB dengan pantun:

Bunga mekar di perbukitan

Sawah luas di pedesaan

Terima kasih untuk perhatian

Mohon maaf untuk kesalahan. 

*** [211222]

Share:

Selasa, 13 Desember 2022

Pelatihan Kader SMARThealth Kecamatan Kalipare

Dengan memanfaatkan dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan), Puskesmas Kalipare mengadakan kegiatan pelatihan kader SMARThealth se-Kecamatan Kalipare di Ruang Aula Puskesmas Lantai 2 yang berada di Jalan Raya Kalipare No. 210 Dukuh Krajan RT 09 RW 04 Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (13/12/2022).

Kegiatan ini diikuti kader kesehatan yang berasal dari 9 desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kalipare, yang meliputi Kalipare, Sumberpetung, Putukrejo, Tumpakrejo, Kaliasri, Kalirejo, Arjosari, Arjowilangun, dan Sukowilangun. 

Setiap desa mengirimkan 5 orang kader kesehatan untuk dilatih menjadi kader SMARThealth, dan ditambah dengan menghadirkan 1 orang tenaga kesehatan (nakes) dari 9 desa tersebut untuk mendampingi kadernya masing-masing dalam pelatihan itu.

Sambutan dan pembukaan oleh Kapus Kalipare didampingi Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Acara kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WIB selepas rombongan dari Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang memasuki Ruang Aula Puskesmas. Rombongan Dinkes tersebut terdiri dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa, Koordinator PTM, staf IT Seksi PTM dan Keswa, asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Seksi PTM dan Keswa, serta perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Diawali dengan Master of Ceremony (MC) Eni Roihatul, A.Md.Kep, perawat Desa Putukrejo, mengucapkan selamat datang kepada hadirin, dan membacakan susunan acara yang akan dilalui dalam pelatihan ini.

Setelah itu diteruskan dengan berdoa terlebih dahulu, yang dipandu oleh MC. Kemudian menyusul dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipimpin oleh dirigen Ayu Candra, A.Md.Gz, seorang Nutrisionis Puskesmas Kalipare, dengan birama 4/4.

Peserta pelatihan yang diikuti 45 kader dari 9 desa di Kecamatan Kalipare

Usai menyanyikan dua lagu, acara berikutnya disambung dengan sambutan dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam sambutannya, Paulus mengatakan bahwa penyakit tidak menular (PTM) tiap tahun terus meningkat. Kebijakan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kita harus memperkuat skrining.

“Kita perlu deteksi dini. Di Kalipare ada 41 ribu usia produktif, dan baru terskrining sebanyak 4%. Dari yang  terskrining itu pun masih terbatas pengobatannya. Yang tidak berobat dikawatirkan mengalami kesakitan atau kecacatan karena risiko PTM yang dihadapinya,” ujar Paulus Gatot.

Lebih lanjut, Paulus pun menambahkan, “Oleh karena itu, perlu adanya pelatihan kader keehatan untuk dilatih menjadi kader SMARThealth agar bisa membantu perawat desa dalam melakukan skrining.”

Koordinator PTM Dinkes beri materi tentang Posbindu SMARThealth

Sehabis Paulus, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Puskesmas (Kapus) Kalipare Endah Pujiati, S.ST., M.Kes. Pada kesempatan itu, Kapus Endah menerangkan bahwa 45 kader dari 9 desa yang ada di Kecamatan Kalipare ini dihadirkan di sini, untuk dilatih menjadi kader SMARThealth.

“Kader SMARThealth nanti akan mampu membantu perawat desa dalam melakukan skrining PTM berbasis aplikasi eKader. Sehingga kader nantinya tidak perlu mencatat di buku lagi. Saya berharap usai pelatihan hari ini, kader sudah bisa melakukan skrining di desanya masing-masing,” jelas Kapus Endah.

Setelah memberi sambutan, Kapus Endah langsung membuka acara pelatihan ini, dan kemudian Kapus meninggalkan tempat karena masih ada tugas yang harus dikerjakan. Waktu sepenuhnya diserahkan Dinkes yang akan memberikan pelatihan tersebut.

Salah seorang perawat desa jelaskan penggunaan alat cek kadar gula darah

Materi pertama dalam pelatihan tersebut disampaikan oleh Koordinator PTM Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners dengan judul “Posbindu SMARThealth.” Namun sebelum menginjak materi, Nur Ani terlebih dahulu memutarkan video yang bertitel “Mewujudkan Kampung Cerdik Sehat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung.”

Pemutaran video ini bertujuan, agar supaya kader yang mengikuti pelatihan ini mendapat gambaran mengenai apa saja yang akan dijalankan setelah pelatihan hari ini. Nur Ani berusaha mula-mula memotivasi kader sebelum ke materi.

Memasuki materi, Nur Ani berusaha mengupas tuntas apa itu Posbindu SMARThealth. Mulai dari filosofisnya hingga nantinya melakukan skrining kepada warga usia produktif yang ada di desanya masing-masing.

Staf IT Seksi PTM dan Keswa beri materi Instalasi Aplikasi eKader dan cara melakukan input data

“Kader SMARThealth menemukan indikasi hipertensi, kencing manis, kolesterol, dan membawanya ke tenaga kesehatan,” urai Nur Ani dihadapan peserta pelatihan.

Selepas materi pertama, Nur Ani meminta perawat/bidan desa yang mendampingi kadernya untuk membentuk kelompok guna melakukan praktik pengukuran kesehatan, seperti pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah/kolesterol.

Setiap kader diharuskan menerangkan alat kesehatan (alkes) yang digunakan terlebih dahulu baru kemudian memberikan contoh dalam menggunakan alkes tersebut atau melakukan pengukuran tensi dan cek kadar gula darah/kolesterol. Setiap kader harus mencoba satu persatu, dan hasilnya nanti akan digunakan untuk praktik input data dengan aplikasi eKader setelah ini.

Asisten IT SMARThealth secara proaktif mendampingi kader yang mengalami kesulitan dalam instalasi dan input data dengan eKader

Instalasi aplikasi eKader maupun cara melakukan input data skrining diajarkan oleh staf IT Seksi PTM dan Keswa Dinkes, Candra Hernawan, S.Kom. Kemudian kader juga harus mempraktikkannya dengan skrining hasil pengukuran mereka masing-masing dalam praktik pengukuran kesehatan sebelumnya.

Acara pelatihan kader ini selesai pada pukul 12.28 WIB dengan closing statement dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa. Dalam closing statement, Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa mengingatkan kembali kepada kader peserta pelatihan.

“Selain bisa melakukan skrining PTM terhadap warga, kader nantinya juga bisa melakukan edukasi dengan bantuan aplikasi eKader, yang intinya PTM itu banyak dipengaruhi oleh faktor gaya hidup. Sehingga pola gaya hidup harus senantiasa diperhatikan. Ojo kakehan polah,” tutup Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa. *** [131222]  

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 29 November 2022

Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth Tahun 2022 di Puskesmas Tajinan

Peningkatan kapasitas kader Posbindu sangatlah penting untuk memberikan pengetahuan tentang tugas dan peran kader Posbindu. Dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM), Puskesmas Tajinan melaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas kader SMARThealth berbasis android di Tahun 2022.

Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Merdeka Puskesmas Tajinan yang terletak di Jalan Sriwangi No. 1 RT 11 RW 06 Desa Tajinan, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (29/11/2022), dan diikuti oleh 12 desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tajinan, meliputi: Tambakasri, Sumbersuko, Tangkilsari, Jambearjo, Randugading, Jatisari, Gunungsari, Tajinan, Purwosekar, Pandanmulyo, Gunungronggo, dan Ngawonggo.

Tampak hadir dalam kegiatan itu, Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, staf IT Seksi PTM dan Keswa Dinkes, penanggung jawab SMARThealth untuk Puskesmas Tajinan, dan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Sambutan Kepala Puskesmas Tajinan yang didampingi Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Acara ini dimulai pada pukul 09.14 WIB. Master of Ceremony (MC) Bagus Samudraning Pangestu, A.Md.Kep, perawat Desa Tajinan, mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta, dan membacakan susunan acaranya.

Kemudian peserta dimohon berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh Dirigen Amelia Tantira, A.Md.Kep, perawat Desa Sumbersuko, dengan birama 4/4, dan setelah selesai mereka diminta untuk duduk kembali.

Acara berikutnya dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Puskesmas (Kapus) Tajinan dr. Widya Damayanti, MMRS. Dalam sambutannya, Kapus mengatakan bahwa sekarang ini angka PTM terus meningkat. Tambah tahun tambah terus. Salah satu PTM yang cukup menonjol adalah penyakit jantung yang muncul karena hipertensi dan diabetes mellitus yang tidak terkendali.

Oleh karena itu, menurut Kapus perlu digalakkan upaya deteksi dini dengan melakukan skrining faktor risiko PTM melalui Pobindu SMARThealth. Semakin awal ditemukan faktor risikonya, kemungkinan tidak akan menjadi fatal. 

Kepala Puskesmas Tajinan ajak foto bersama peserta sebelum meninggalkan Aula Merdeka

SMARThealth ini sebenarnya sudah dimulai sejak 2016, dan telah meraih sejumlah penghargaan. Karena dibilang berhasil dan bisa dijalankan, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinkes melakukan replikasi SMARThealth ke semua desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang secara bertahun, dan tahun 2022 ini kebetulan merupakan jadwal Puskesmas Tajinan untuk memulai replikasi SMARThealth.

Usai memberikan sambutan, Kapus berkenan membuka kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas kader SMARThealth, dan tepuk tangan peserta di Aula Merdeka pun bergemuruh sebagai tanda dimulainya kegiatan pelatihan secara resmi.

Sebelum meninggalkan tempat, Kapus pun mengajak foto bersama dengan seluruh peserta yang hadir dalam pelatihan ini. Ada 60 kader yang mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas kader SMARThealth ini. Setiap desa mengirimkan 5 orang kader untuk diupgrade menjadi kader SMARThealth.

Pukul 09.26 WIB acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama yang disampaikan oleh dr. Ayu Dwi Maharani, seorang dokter umum Puskesmas Tajinan. Pada kesempatan itu, dr. Ayu menjelaskan mengenai diabetes mellitus dan hipertensi yang menjadi fokus dalam melakukan skrining faktor risiko PTM utamanya penyakit kardiovaskular. 

Dokter Puskesmas Tajinan berikan materi pengantar tentang DM dan hipertensi kepada kader

Dalam Posbindu PTM nanti, kader SMARThealth akan senantiasa melakukan pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah sebagai upaya deteksi dini. Sehingga, dr. Ayu merasa berkewajiban menerangkan masalah hipertensi dan diabetes mellitus tersebut.

Pukul 10.06 WIB pemaparan materi kedua oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, dengan judul “Posbindu SMARThealth.” Dalam paparannya, Paulus menguraikan bahwa transisi epidemiologi menyebabkan Indonesia menanggung beban ganda dalam masalah kesehatan. Penyakit menular belum sirna diiringi dengan peningkatan PTM yang kian menggerus beban biaya yang dkeluarkan Pemerintah melalui BPJS.

Strategi Pemerintah kemudian mengarah ke preventif dengan menggalakkan Posbindu PTM sebagai upaya deteksi dini. Oleh sebab itu, perlu adanya pemberdayaan masyarakat. Kader Posbindu perlu ditingkatkan kapasitasnya menjadi kader SMARThealth, yang nantinya akan mampu melakukan deteksi dini PTM dengan dibantu aplikasi eKader.

Pukul 10.36 WIB pengelola Program PTM Puskesmas Tajinan Sudarmi, S.ST memberikan materi “Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM” sebagai pijakan peserta pelatihan untuk praktek menggunakan SMARThealth Kit dalam rangka melakukan skrining faktor risiko PTM.

Para kader maju ke depan unuk praktek pengecekan kadar gula darah yang dipandu pengelola program PTM dan dokter Puskesmas Tajinan 

Pada kesempatan itu, Sudarmi memberikan teori terlebih dahulu bagaimana cara melakukan pengukuran tinggi/berat badan, lingkar perut dan tekanan darah serta pengecekan kadar gula darah seseorang.

Selesai teori, pengelola Program PTM Puskesmas Tajinan mempersilakan kader untuk mempraktekkannya. Namun karena banyak perawat desa yang seharusnya mendampingi para kadernya tidak bisa hadir, latihan tersebut sedikit menemui kendala.

Hal ini menyebabkan Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes juga turut membantu kader bagaimana cara mempraktekkan SMARThealth Kit. Begitu pula halnya dengan Tim SMARThealth UB juga turut membantunya.

Karena jumlah pesertanya dari 12 desa maka tidak bisa terkejar waktunya. Oleh karena itu, akhirnya pengelola Program PTM Puskesmas Tajinan bersama dr. Ayu mengajari para peserta pelatihan bagaimana mempraktekkan SMARThealth Kit tersebut di depan bersama sejumlah kader tersebut, dan jika nanti ternyata kader masih belum lancar, perawat desa yang akan mengajari selanjutnya.

Staf IT Seksi PTM dan Keswa pandu cara melakukan infput data dengan aplikasi eKader

Pukul 11.27 WIB acara kemudian disambung dengan pemaparan materi perihal instalasi aplikasi eKader dan cara melakukan input data. Materi ini disampaikan oleh staf IT Seksi PTM dan Keswa Dinkes, Candra Hernawan, S.Kom.

Setelah kader praktek menggunakan aplikasi eKader, Candra kemudian memperlihatkan hasil input data kader melalui ePuskesmas. Antara aplikasi eKader dan ePuskesmas itu bridging sehingga terkoneksi. Apa yang diinput dari desanya masing-masing oleh kader, perawat desa juga akan bisa melihatnya melalui ePuskesmas, baik di Ponkesdes maupun Puskesmas.

Praktek aplikasi eKader pada pukul 12.28 WIB ini sekaligus menandai berakhirnya rangkaian acara dalam pelatihan peningkatan kapasitas kader SMARThealth yang digelar di Aula Merdeka Puskesmas Tajinan. *** [291122]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 28 November 2022

9 Desa Ikuti Pelatihan Kader SMARThealth di Puskesmas Karangploso

Dalam upaya meningkatkan kapasitas kader Posbindu di Kecamatan Karangploso, Puskesmas Karangploso mengadakan Pelatihan Layanan Inovasi Replikasi SMARThealth di Ruang Pertemuan Puskesmas yang terletak di Jalan Panglima Sudirman No. 65 Dusun Girimoyo RT 01 RW 01 Desa Girimoyo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Senin (28/11/2022).

Lima puluh tiga hari sebelumnya, Puskesmas Karangploso telah menyelenggarakan kegiatan Advokasi SMARThealth bagi kepala desa se-Kecamatan Karangploso, dan hari ini giliran refreshing untuk kader Posbindu dari 9 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Karangploso, yang meliputi: Ampeldento, Bocek, Donowarih, Girimoyo, Kepuharjo, Ngenep, Ngijo, Tawangargo, dan Tegalgondo. Setiap desa mengirim lima kadernya untuk mengikuti pelatihan.

Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa beri sambutan

Kegiatan ini dihadiri oleh rombongan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, yang terdiri dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, staf PTM dan Keswa (Kristina Dewi, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners, Candra Hernawan, S.Kom, Imam Ghozali, S.Kep.Ners) dan asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Seksi PTM dan Keswa Ulinati S.IP, serta perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dalam refreshing tahun 2022 ini kader kesehatan yang mengikuti pelatihan ini akan dikembangkan skill dan pengetahuannya menjadi kader SMARThealth. “Kader SMARThealth itu nantinya akan mampu melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dan piawai dalam input data dengan menggunakan aplikasi eKader,” kata Paulus dalam sambutannya setiba di Ruang Pertemuan Puskesmas.

Usai sambutan Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa, acara dilanjutkan pemaparan materi dari dr. Bagus Aria Bima, seorang dokter umum Puskesmas Karangploso. Materi berjudul “Konsep Dasar Penyakit Tidak Menular” itu sempat terpending karena rombongan dari Dinkes sudah datang. Rombongan Dinkes telat sekitar 30 menit lantaran kena macet di jalan.

Kader dari 9 desa ikuti Pelatihan Layanan Inovasi Replikasi SMARThealth

Dalam paparannya, dr. Bagus memberikan pemahaman kepada kader perihal PTM sebagai bekal nanti saat melakukan skrining faktor risiko PTM terhadap warga di desanya masing-masing. Ia mulai dengan mnjelaskan hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung kronis, penyakit paru obstruktif kronis, kanker payudara, dan kanker leher rahim dengan segala penyebabnya, penanganannya, dan bagaimana mendeteksi dininya.

Selesai materi dari dr. Bagus, acara berikutnya adalah pemaparan materi yang disampaikan oleh staf PTM Kristina Dewi, A.Md. Keb dengan judul “Posbindu SMARThealth.” Namun sebelum menginjak materi, Kristina terlebih dahulu memutarkan video perihal mewujudkan kampung cerdik sehat jantung melalui SMARThealth Sijaritung.

Pemutaran video itu dimaskudkan agar supaya peserta pelatihan kader ini mendapat gambaran apa yang sebenarnya dilakukan oleh seorang kader SMARThealth nantinya setelah mendapat perbekalan pengetahuan dan keterampilan dalam pelatihan ini.

Suasana praktek alkes di Ruang Pertemuan Puskesmas Karangploso

Video itu berdurasi sekitar 10 menit saja. Setelah itu, barulah Kristina memaparkan tentang Posbindu SMARThealth. Menurut Kristina, diagnosa kesakitan di Kabupaten Malang dari tahun 2020 hingga 2022, hipertensi, diabetes mellitus, dan jantung mendominasi angka kematian. Terlebih pada saat wabah COVID-19 menggila, ketiganya menjadi komorbid dalam memperparah bagi yang terinfeksi COVID-19.

“Kita galakkan skrining agar supaya mengetahui lebih awal. Sehingga beban keuangan pemerintah melalui BPJS bisa berkurang,” tegas Kristina

“Salah satu kegiatan skrining faktor risiko,” tambah Kristina, “dijalankan melalui Posbindu SMARThealth dengan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kader kesehatan yang ada di desa.”

Pukul 10.46 WIB acara disambung dengan pengantar praktek pengukuran kesehatan yang dipandu oleh staf PTM Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners. Dalam pengantar ini, Bastamil menjelaskan perihal SMARThealth Kit dan panduan menggunakan secara tepat dan benar.

Perawat desa sedang mengajarkan cara penggunaan lancet dan glucose meter

Setelah penjelasan teorinya, Bastamil kemudian meminta kepada perawat desa yang mendampingi kadernya untuk mengecek alat kesehatan (alkes) yang akan digunakan dalam praktek. Sehabis itu, barulah semua kader diharuskan mempraktekkan pengukuran kesehatan. Tentunya hal ini, akan diberikan contoh terlebih dahulu melalui demo penggunaan alkes dari perawat desa. Tak hanya itu, perawat desa juga menjelaskan bagaimana memperlakukan alkes tersebut sebelum, pada saat, dan sesudah pemeriksaan. 

Sekitar satu jam lamanya, semua kader harus mempraktekkan cara melakukan pengukuran tinggi/berat badan, lingkar perut, tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. Latihan praktek pengukuran kesehatan dilakukan di antara mereka sendiri secara bergantian (round robin).

Setelah mereka mempraktekkan semua cara melakukan pengukuran dengan menggunakan alat kesehatan, acara diteruskan dengan penyampaian materi tentang instalasi aplikasi eKader dan sekaligus cara melakukan input data dengan aplikasi tersebut. Materi ini pandu oleh staf IT Seksi PTM dan Keswa Candra Hernawan, S.Kom.

Kader mempraktekkan input data dengan aplikasi eKader

Dalam materi ini, semua kader kembali berpraktek, Kali ini, prakteknya adalah menginput data hasil pengukuran kesehatan dari praktek sebelumnya ditambah dengan wawancara skrining faktor risiko sesuai pertanyaan yang ada di aplikasi eKader. Metode prakteknya juga dilakukan secara round robin.

Acara Pelatihan Layanan Inovasi Replikasi SMARThealth terhadap kader Posbindu dari 9 desa ini berakhir pada pukul 12.19 WIB ditandai dengan closing statement dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Paulus Gatot.

Dalam closing statement itu, Paulus Gatot mengulas lagi sebentar, dan berharap dengan latihan ini kader akan mampu melakukan skrining faktor risiko PTM dan sekaligus input data. Pada kesempatan ini juga, Paulus meminta kepada perawat desa untuk mendampingi kader terlebih dahulu ketika melakukan skrining terhadap warga, sampai benar-benar mereka lancar. *** [281122]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 04 Agustus 2022

Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth di Puskesmas Ampelgading

Tiga belas hari setelah Advokasi dan Sosialisasi Program SMARThealth se-Kecamatan Ampelgading, Puskesmas Ampelgading kembali menggelar sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth di Ruang Pertemuan Wijaya Kusuma Puskesmas Ampelgading yang berada di Jalan Raya Tirtomarto No. 75 Dusun Tawang Sari RT 22 RW 09 Desa Tirtomarto, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (04/08/2022).

Kalau giat Advokasi dan Sosialisasi Program SMARThealth diikuti oleh Camat dan 13 Kepala Desa se-Kecamatan Ampelgading, sementara pada giat sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth ini diikuti oleh kader dari 13 desa yang ada di lingkungan kerja Puskesmas Ampelgading.

Setiap desa mengirimkan 5 kader untuk mengikuti sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth. Jadi ada 65 kader yang akan mengikuti giat tersebut. Namun, pada pelaksanaannya tadi ada yang tidak bisa hadir satu orang kader dari desa Sonowangi karena sedang sakit.

Peserta pelatihan foto bersama pemateri dan Kapus beserta jajarannya

Acara giat sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth dimulai pada pukul 08.40 WIB setelah rombongan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang tiba di Puskesmas Ampelgading. Turut hadir dalam rombongan Dinkes adalah mahasiswi magang dari Kesmas Universitas Negeri Malang yang magang di Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara diawali dengan welcome speech sebagai pembuka kata dari Master of Ceremony (MC) Nanda Priatama, seorang perawat desa Lebakharjo, dan kemudian dibacakan susunan acaranya kepada kader yang mengikuti giat sosialisasi dan pelatihan ini.

Acara pertama diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu dengan pemutaran video lagu tersebut melalui layar. Dalam menyanyikan lagu kebangsaan ini, semua hadirin dimohon untuk berdiri.

Sambutan Kasi PTM Keswa usai sambutan Kapus Ampelgading

Setelah itu disambung dengan acara berikutnya, yaitu pemutaran video sebentar mengenai safety briefing Puskesmas Ampelgading, dan terus dilanjutkan dengan opening remarks (sambutan pembukaan) dari Kepala Puskesmas (Kapus) Ampelgading drg. Nuryani Mubayin.

Dalam sambutannya, Kapus Ampelgading mengatakan bahwa pergeseran dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular (PTM) yang kian terus meningkat, menyebabkan pengendalian dan pencegahan PTM menjadi sangatlah penting.

Hari ini, 64 kader dari 13 desa se-Kecamatan Ampelgading telah meluangkan waktu untuk ikut pelatihan dalam melakukan deteksi dini faktor risiko PTM.  Dari 64 kader yang hadir ini, ada 2 laki-laki yang menjadi kader SMARThealth.

Pemateri pertama dengan judul "Posbindu SMARThealth."

Kapus berharap, para kader bisa berlatih dengan baik dan nantinya bisa membantu tenaga kesehatan yang ada di desa dalam melakukan skrining faktor risiko PTM dan edukasi terhadap warga di desanya masing-masing.

Usai sambutan Kapus, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Kasi PTM Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan itu, Paulus menerangkan bahwa kader yang hadir di ruangan ini akan dilatih untuk melakukan skrining faktor risiko PTM, seperti pengukuran tinggi/berat badan, lingkar perut, tekanan darah, pengecekan kadar gula darah/kolesterol, dan cara melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader.

Selesai sambutan-sambutan, acara inti diserahkan kepada Tim SMARThealth Dinkes dalam giat sosialisasi dan pelatihan kader. Mula-mula dilakukan pretest yang dipandu oleh Zahira Syalwa Regita Amada, mahasiswi magang Kesmas Universitas Negeri Malang.

Pemateri kedua dengan judul "Gaya Hidup Sehat" dan "Edukasi Faktor Risiko PTM."

Ada 10 pertanyaan yang harus dijawab oleh para peserta pelatihan ini sebelum mengikuti materi dalam pelatihan kader SMARThealth. Pertanyaan dan pengisian jawabannya dibuat secara online melalui link Google Forms yang dibagikan kepada peserta pelatihan.

Selesai pretest, acara berikutnya adalah pemaparan materi dari staf PTM Nur Ani  Sahara, S.Kep.Ners dengan judul “Posbindu SMARThealth.” Namun demikian, sebelum memulai pemaparan materi, Nur Ani mencoba memutar video tentang Posbindu SMARThealth, agar supaya para kader yang mengikuti pelatihan SMARThealth ini nantinya punya gambaran apa yang harus dikerjakan di desanya.

Dalam pemutaran video itu, Nur Ani juga menjelaskan konten yang ada dalam video tersebut. Setelah itu, barulan dilanjutkan dengan masuk ke materi “Posbindu SMARThealth.” Dalam kesempatan itu, Nur Ani menjelaskan bahwa kebijakan kesehatan saat ini bergeser dari mengobati menuju ke usaha preventif melalui skrining faktor risiko PTM.

Perawat desa Tawangagung mempraktekkan pengecekan kadar gula darah

Kader SMARThealth pada umumnya merupakan kader kesehatan yang ada di desa namun dilatih secara khusus, dibina atau difasilitasi untuk melakukan pemantauan faktor risiko PTM di masing-masing kelompok masyarakat, dan sekaligus diajari cara mengoperasikan aplikasi eKader untuk melakukan input data.

Pukul 10.31 WIB acara berikutnya adalah peregangan yang diisi dengan senam, dan terus dilanjutkan dengan pemaparan materi dari staf PTM Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners dengan mengambil judul “ Gaya Hidup Sehat” dan Edukasi Faktor Risiko PTM.” Pada materi “Gaya Hidup Sehat”, Bastamil berusaha menjelaskan apa saja faktor risko PTM utamanya diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit jantung. Kemudian perlunya olahraga secara rutin, konsumsi makan sehat dan hindari makanan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.

Lalu, pada materi “ Edukasi Faktor Risiko PTM”, Bastamil mengupas tuntas yang didalamnya ada edukasi bahaya merokok, baik perokok aktif maupun pasif. Dari kedua materi yang disampaikannya itu, Bastamil berharap kepada peserta pelatihan agar supaya menjadi kader itu harus pinter, kober, dan bener.

Pemateri ketiga dengan judul "Aplikasi eKader."

Pukul 11.30 WIB, sebelum memasuki acara praktek alat kesehatan, peserta pelatihan dipersilakan istirahat setengah jam untuk makan siang dan salat. Bagi yang istirahat bisa cepat atau kurang dari setengah jam bisa karaokean dulu. Tampak sejumlah kader melantunkan tembang-tembang milik Didi Kempot.

Pukul 12.03 WIB Bastamil kembali memberikan materi untuk persiapan praktek dengan menjelaskan isi tas kesehatan yang nantinya akan dibawa oleh seorang kader SMARThealth beserta kegunaannya, seperti timbangan badan, stature meter, lingkar perut, tensi meter, gluco meter, dan stripnya kepada peserta pelatihan.

Setelah itu, praktek. Dalam praktek dicontohkan oleh perawat desa Tawangaagung Muhammad Amin dengan kader laki-lakinya, Taufik. Mereka mempraktekkan cara mengukur tinggi dan berat badan maupun lingkar perut. Kemudian dilanjutkan dengan cara menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT), dan disambung dengan mengecek kadar gula darahnya.

Selain pemateri, para perawat desa yang mendampingi kader ikut bantu cara mengoperasikan aplikasi eKader

Setelah itu, Bastamil meminta dua orang kader untuk mempratekkan cara pengecekan kadar gula darah sesama kader yang maju ke depan. Selain itu, masih ada kader laki-laki satunya yang diajari cara melakukan pengukuran tensi.

Praktek pelatihan kader SMARThealth di Kecamatan Ampelgading ini memang ditekankan oleh pemateri hanya pada pengecekan kadar gula darah/kolesterol, karena praktek yang lainnya sudah dianggap mampu mengingat Puskesmas Ampelgading telah menjalankan Program UKM Flash yang dinobatkan sebagai Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Provinsi Jawa Timur tahun 2021.

Upaya program ini dalam pemberdayaan masyarakat (Community Empowerment Program) melalui peran kader agar lebih inovatif dan humanis. Tujuannya untuk mengoptimalkan kinerja posyandu dan program UKBM di tingkat desa.

Kapus serahkan hadiah kepada pemilik skor tertinggi dan paling cepat menjawab. dari desa Mulyoasri

Selesai praktek pengukuran kesehatan, staf IT Seksi PTM Keswa Candra Hernawan, S.Kom melanjutkan pemaparan materi perihal Aplikasi eKader. Dalam pemaparannya, Candra mengawali dengan pemutaran video aplikasi eKader dan kemudian menjelaskan tahapan demi tahapannya.

Dalam prakteknya, kader dipersilakan melakukan input data diri kader dengan menggunakan aplikasi eKader tersebut. Namun dalam praktek itu, ternyata tidak bisa berjalan mulus karena aplikasi ada yang berjalan muyer-muyer saja.

Tim SMARThealth UB dan mahasiswi magang membantu pemateri memantau dan membantu para kader dalam mengoperasikan aplikasi eKader memang ditemukan sejumlah handphone milik kader ada yang berhasil untuk melakukan input data, tapi juga banyak pula yang tidak bisa untuk input data, alias muyer-muyer saja.

Personil penyelenggara pelatihan kader foto bersama Kapus Ampelgadig dan Seksi PTM Keswa Dinkes

Kondisi seperti ini, Dinkes telah menyiapkan input data dengan Google Forms yang telah dibuat oleh Candra. Bagi yang tidak berhasil dengan aplikasi eKader, peserta pelatihan dipersilakan mengiput data dengan link Skrining PTM. Hal ini agar supaya jerih payah kader dalam melakukan pengumpulan data skrining faktor risiko PTM tidak sia-sia atau tak terpakai.

Setelah itu, acara berikutnya diisi dengan posttest. Pertanyaan dalam posttest ini masih dengan saat pretest. Tujuannya memang untuk mengetahui tingkat penyerapan materi yang telah diajarkan, dan skor tertinggi beserta kecepatan menjawab pertanyaan dimenangkan oleh Maytita Nurul Lailaning Ratri dari desa Mulyoasri. Pemenangnya mendapatkan hadiah yang diserahkan oleh Kapus Ampelgading.

Acara giat sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth ini berakhir pada pukul 10.56 dengan closing statement dari Kapus Ampelgading, dan dilanjutkan dengan foto bersama kader SMARThealth dari 13 desa yang ada di lingkungan kerja Puskesmas Ampelgading. *** [040822]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog