Tampilkan postingan dengan label Kelurahan Kepanjen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kelurahan Kepanjen. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 Desember 2023

Kelurahan Kepanjen Gelar Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting sebagai Wujud Program Pemberdayaan Masyarakat

Pemerintah Kelurahan Kepanjen menggelar Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting di Aula Lantai 2 Kelurahan Kepanjen yang berada di Jalan Sultan Agung No. 02 RT 06 RW 03 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Kamis (21/12).

Pelatihan itu sebagai wujud upaya Pemerintah Kelurahan Kepanjen mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat Kelurahan Kepanjen dengan melatih para kader kesehatannya dalam tahun anggaran 2023.

Selain dihadiri kader kesehatan yang meliputi kader Posyandu dan Posbindu, tampak hadir pula Babinsa, sejumlah perangkat, maupun pengurus PKK Kelurahan Kepanjen serta anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Lurah Kepanjen berpose dengan narasumber dan seluruh peserta pelatihan

Acara pelatihan ini dimulai pada pukul 09.19 WIB. Master of Ceremony (MC) Sunarmi Warto Dewo mengawali dengan ucapan selamat datang kepada peserta dan membacakan susunan acara dalam kegiatan ini.

Setelah itu, MC mempersilakan Modin Chamim untuk memimpin doa demi kelancaran dalam penyelenggaraan pelatihan ini, dan setelahnya langsung disambung dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh dirijen Dewi Kartika.

Begitu peserta duduk kembali usai berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara berikutnya adalah sambutan dari Kepala Kelurahan Kepanjen Debby Lavenia Ecantada, S.STP. Pada kesempatan itu, Lurah Kepanjen cukup singkat dalam memberikan sambutan. Ia merasa bersyukur atas terwujudnya Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting bagi kader-kader kesehatan yang ada di wilayahnya sebagai program pemberdayaan masyarakat.

Sambutan Lurah Kepanjen dalam Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting di Aula Kelurahan Kepanjen

Pukul 09.27 WIB Sekretaris Camat (Sekcam) Kepanjen Nurmawan Wibowo Leksono, S.STP, M.Si memaparkan materi “Pencegahan Stunting di Kelurahan”. Dalam paparannya, Sekcam Nurmawan menjelaskan dasar hukum, pembentukan tim percepatan dan penurunan stunting kecamatan dan desa/kelurahan, tugas TPPS desa/kelurahan, tugas TPPS kelurahan/desa, dan upaya pencegahan stunting.

Pengalamannya selaku Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kepanjen, ia bisa berceritera banyak mengenai temuan kasus-kasus stunting. Baginya, stunting bukan hanya mengenai urusan gizi, tetapi ada sarana dan prasarana yang menjadi pemicunya. 

Seperti yang dialami pada sebuah desa penghasil ikan tuna, secara teoritis mereka tidak kekurangan gizi. Namun kasus stunting cukup mengemuka. Setelah diteliti, ternyata banyak yang tidak memiliki jamban.

Sekcam Kepanjen berikan materi dalam penanganan stunting di Kelurahan

Setelah diintervensi dengan jambanisasi, dan warga mau beralih kebiasan buang air di jamban, setahun kemudian angka stunting mulai berkurang.

Dalam mengubah perilaku masyarakat perlu kolaborasi. Tidak bisa hanya dibebankan kepada petugas kesehatan akan tetapi juga harus melibatkan pemangku wilayah masing-masing, dari kepala desa/kelurahan maupun Camat.

Usai Sekcam Kepanjen, acara berikutnya dilanjutkan dengan pemaparan materi “Stunting” yang disampaikan oleh dokter internship Puskesmas Kepanjen, dr. Zakiyatul Amaliyah, yang akrab disapa dengan dr. Lili.

Peserta pelatihan penanganan dan pencegahan stunting

Outline dalam paparan dr. Lili terdiri dari definisi stunting, epidemiologi, etiologi, dampak masalah gizi pada kesehatan, dan pencegahannya. Pada etiologi (sebab musababnya), dr. Lili menerangkan bahwa terjadinya stunting itu bersamaan dengan proses terjadinya hambatan pertumbuhan dan perkembangan semua organ (otak, jantung, ginjal, prankeas), sehingga hal in harus dimengerti betul oleh orangtua.

Selesai dr. Lili, acara langsung dilanjutkan dengan materi “Pencegahan Stunting dengan Pengoptimalan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)” yang dibawakan oleh petugas gizi Puskesmas Kepanjen, Nimas, A.Md.Gz.

Nimas menerangkan apa itu stunting?, 1000 HPK??, mengapa sangat penting?, siklus stunting, “piring makan” ibu hamil (survey), tahapan pemberian MP-ASI, syarat pemberian MP-ASI, tips pemberian MP-ASI, dampak jangka pendek dan jangka panjang, akar permasalahan, pencegahan stunting.

Staf pengajar FKUB fokus pada peran kader kesehatan dalam pencegahan stunting dan pencegahan stunting berbasis keluarga

Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi, kata Nimas, sehingga penanganannya perlu dilakukan oleh multisektor.

Terakhir, pembicara dalam pelatihan ini adalah seorang staf pengajar dari Departemen Keilmuan Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc(FM)., Sp.D.L.P. dengan materinya, “Stunting: Intervensi Berbasi Keluarga.”

Sambil bereuni dengan kader Kepanjen, ia menjawab lima pertanyaan yang diajukan oleh 4 kader dan Lurah Kepanjen, dr. Nuretha berusaha menjelaskan peran kader kesehatan dalam pencegahan stunting dan pencegahan stunting berbasis keluarga.

Acara Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kelurahan Kepanjen ini ditutup oleh Lurah Kepanjen pada pukul 11.36 WIB, dan diakhiri dengan sesi foto bersama seluruh peserta pelatihan sambil membentangkan banner yang telah dilepas dari dinding. *** [211223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 31 Agustus 2023

Skrining PTM dan Pendengaran pada Hipertensi dan Diabetes Melitus di Kantor Kelurahan Kepanjen dan Ponkesdes Panji Husada

Pagi tadi, Kamis (31/08), halaman Kantor Kelurahan Kepanjen ramai dipenuhi warga yang akan mengikuti skrining penyakit tidak menular (PTM dan pendengar bagi masyarakat Kepanjen yang memiliki faktor risiko hipertensi maupun diabetes mellitus.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Puskesmas Kepanjen, Ponkesdes Panji Husada, Pemerintah Kelurahan Kepanjen, dan kader kesehatan dengan berkolaborasi bersama pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB).

Pagi-pagi meja pendaftaran sudah dipenuhi warga yang antusias ikut skrining PTM dan pendengaran

Sesuai undangan bernomor 400.7/5/135.07.13.1010/2023 yang dikeluarkan oleh Lurah Kepanjen, Debby Lavenia Ecantada, S.STP, pemeriksaan kesehatan gratis untuk PTM dan pendengaran dijadwalkan berdasarkan RW agar supaya tidak terjadi tumpukan massa di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen.

RW 01 (08.00-08.30 WIB), RW 02 (08.30-09.00 WIB), RW 03 (09.00-09.30 WIB), RW 04 (09.30-10.00 WIB), dan RW 05 (10.00 – 10.30 WIB). Namun pada kenyataan, sedari masih tata-tata (mengatur meja dan kursi), sudah banyak masyarakat yang berdatangan.

Perawat Ponkesdes Panji Husada dibantu kader melakukan wawancara lembar pengumpulan data dari FKUB

Skrining PTM yang dilakukan dalam pemeriksaan di sini sedikit berbeda dengan apa yang dilakukan dalam giat Posbindu PTM. Pemeriksaan kali ini lebih lengkap. Pihak Puskesmas Kepanjen menurunkan petugas laboratorium untuk pengecekan gula darah puasa, HDL, dan trigliserida. Mereka bertempat di ruangan yang berada di sebelah barat halaman Kantor Kelurahan Kepanjen, dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh kader kesehatan dalam menyiapkan peralatan sekali pakai.

Selain itu, kader kesehatan yang berisi gabungan dari kader Posyandu, Posbindu, dan SMARThealth, bertugas dalam pendaftaran dan pengukuran berat badan (BB), tinggi badan (TB) maupun lingkar perut (LP). Sebagian ada juga yang membantu melakukan wawancara dengan lembar pengumpulan data dari FKUB bersama perawat/bidan Ponkesdes Panji Husada.

Antrian pemeriksaan warga RW 01 Kepanjen di pagi hari

Dari rangkaian pemeriksaan yang dimulai pendaftaran, pengukuran BB/TB/LP dilanjutkan pengukuran tekanan darah yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Kepanjen dan wawancara, terus disambung dengan pemeriksaan laboratorium.

Begitu hasil pemeriksaan laboratorium keluar, warga bisa berkonsultasi dengan dokter dari Puskesmas Kepanjen yang menempati ruangan dalam laboratorium. Bila ternyata dalam pemeriksaan tersebut terindikasi memiliki gula darah tinggi maupun mempunyai gangguan pendengaran, warga harus lanjut pemeriksaan pendengaran ke Poli THT yang menempati Ponkesdes Panji Husada.

Pemeriksaan telinga dengan menggunakan headset 

Di Poli THT itu, tenaga kesehatan yang menangani adalah para dokter dari FKUB yang tergabung dalam skrining pendengaran pada diabetes mellitus di Kabupaten Malang. Mereka akan melakukan layanan pemeriksaan pendengaran dengan mengecek kuping warga, mulai dari menggunakan alat cek kuping hingga mengenakan headset berisi lantunan tembang-tembang.

Usai dari Poli THT, warga yang perlu diobati akan mengambil obat yang telah disediakan oleh Puskesmas Kepanjen meja yang berada di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen, yang sederet dengan meja pemeriksaan sebelumnya.

Skrining PTM dan pendengaran yang dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB itu berhasil memeriksa sebanyak 177 orang dari target sasaran 200 orang. Dari 177 orang tersebut, 35 laki-laki dan 142 perempuan. *** [310823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 03 Juli 2023

Malam Hari, Kader Kepanjen Lakukan Skrining PTM Di Pinggir Kali Molek

Pertemuan rutin PKK RT 05 RW 05 Kepanjen yang berlangsung di Aurora Accessories: Let The Shopping Begin pada malam hari ini, dimanfaatkan oleh kader kesehatan untuk melakukan skrining PTM, utamanya penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya.

Lima orang kader kesehatan berguyup di tempat pertemuan yang berada di Jalan Lawu No. 62 Sukun RT 05 RW 05 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Mereka terdiri dari Agustin Shintowati (kader SMARThealth), Sunarmi Warto Dewo (kader SMARThealth), Minarsih (kader SIMPLI), Lailatul Lamidah (kader Posyandu Lansia), dan Lilik Yuriah (kader Posyandu Balita).

Suasana skrining PTM di malam hari di pinggir Kali Molek Kepanjen

Dengan bermodalkan dua meja dan beberapa kursi, kelima kader berbagi peran dalam melakukan pemeriksaan kesehatan berupa skrining faktor risiko PTM. Pendaftaran dan pencatatan dilakukan oleh Lailatul Lamidah, pengukuran tinggi badan oleh Lilik Yuriah, penimbangan badan dan pengukuran lingkar perut ditangani oleh Minarsih. Sementara itu, pengukuran tekanan darah dijalankan Agustin Shintowati, dan pengecekan kadar gula darah dilaksanakan oleh Sunarmi Warto Dewo.

Anggota PKK yang mengadakan pertemuan itu diskrining oleh kader kesehatan yang sesekali terdengar suara aliran Kali Molek yang berada di depannya. Kebanyakan mereka sebelum memasuki ruangan melakukan pemeriksaan kesehatan, sisanya diskrining usai pertemuan selesai. Selain itu, ada suami maupun anak laki-lakinya yang rumahnya tak jauh dari lokasi pertemuan, juga ikut melakukan pemeriksaan kesehatan.

Skrining yang dimulai pada pukul 18.00 WIB itu juga dihadiri oleh seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). Anggota Tim SMARThealth UB menyaksikan jalannya pemeriksaan kesehatan di lingkungan RT 05 RW 05 Kepanjen yang berjarak sekitar 210 meter dari Pemakaman China di Kepanjen.

Kader SMARThealth berikan edukasi mengenai perlunya skrining faktor risiko PTM secara rutin dalam Pertemuan PKK RT 05 RW 05 Kepanjen

Di sela-sela acara pertemuan PKK, kader SMARThealth Agustin Shintowati berkesempatan memberikan edukasi terkait perlunya skrining PTM terhadap warga yang berumur 15 tahun ke atas, yang d dalamnya juga terdapat orang lanjut usia (lansia).

Pemeriksaan kesehatan berupa skrining faktor risiko PTM itu berlangsung selama 1 jam 46 menit. Dalam pemeriksaan tersebut berhasil terskrining warga sebanyak 36 orang dengan rincian 4 laki-laki dan 32 perempuan. *** [030723]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 26 Juni 2023

Kader Kesehatan Kepanjen Lakukan Skrining PTM Pada Pertemuan PKK RT 01 RW 04 Sore Hari

Sore hari tadi dua kader SMARThealth dan seorang kader SIMPLI yang dibantu sejumlah kader Posyandu Pos 3 RW 04 melakukan skrining faktor risiko PTM terhadap anggota PKK RT 01 RW 04 yang sedang melakukan pertemuan rutin di rumah Amin Suwidi yang beralamatkan di Gang I Kauman RT 01 RW 04 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Kader-kader kesehatan tersebut membentuk giat Posbindu PTM Luar Gedung dalam pertemuan PKK. Kader-kader tersebut terdiri dari kader SMARThealth (Agustin Shintowati dan Sunarmi Warto Dewo), kader SIMPLI (Indri Astutik), dan kader Posyandu Pos 3 (Trie Indie Febiani, Febri Made, Indri Astutik, dan Ana Susanti).

Skrining faktor risiko PTM dalam pertemuan PKK RT 01 RW 04 Kelurahan Kepanjen

Tepat di jalan yang menikung di gang tersebut, rumah Amin Suwidi terlihat ramai. Anggota PKK setempat mulai berkumpul pada pukul 16.00 WIB untuk mengadakan pertemuan PKK. Kader kesehatan juga telah hadir di situ. 

Selain itu, terlihat pula perawat Panji Husada Kelurahan Kepanjen Nurul Masfiyah, A.Md.Kep dan pensiunan staf Sub Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Gatot Sujono, S.ST, M.Pd serta seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Di teras rumah, kader kesehatan melakukan skrining faktor risiko PTM untuk memanfaatkan strip gula darah yang telah didistribusikan ke Kelurahan Kepanjen dari Dinkes Kabupaten Malang melalui Puskesmas Kepanjen.

Suasana pertemuan PKK RT 01 RW 04 Kelurahan Kepanjen

Keenam kader kesehatan itu berbagi peran dalam melakukan pemeriksaan kesehatan. Bagian among tamu dijalankan kade Posyandu Trie Indie Febriani. Indri Astutik, kader Posyandu melakukan pendaftaran. Kader Posyandu Febri Made membantu melakukan pengukuran antropometri dan pengukuran tekanan darah dilakukan kader SIMPLI Indri Astutik, serta kader Posyandu Ana Susanti bertugas pada pencatatan.

Kemudian dua kader SMARThealth, Agustin Shintowati dan Sunarmi Warto Dewo, bertindak dalam melakukan pengecekan kadar gula darah dengan menempati meja kursi di teras sisi barat dari rumah Amin Suwidi, yang kebetulan istrinya, Elis, juga menjadi anggota PKK.

Selain skrining faktor risiko PTM, dalam pertemuan PKK tersebut juga diisi promosi susu etawa SR 12 Go Milku oleh seorang guru SDN 4 Kepanjen yang menyambi memperkenalkan susu kambing etawa tersebut.

Pengecekan kadar gula darah bertempat di balik tanaman binahong yang tumbuh lebat di depan teras rumah

Acara skrining PTM tersebut selesai berbarengan dengan rampungnya kegiatan pertemuan PKK RT 01 RW 04 menjelang adzan Maghrib. Dalam skrining tersebut berhasil terperiksa sebanyak 44 orang dengan rincian 7 orang laki-laki dan 37 orang perempuan.

Kader SMARThealth Kepanjen mulai bersemangat lagi karena sudah bisa diinput di ePuskesmas. Selama replikasi SMARThealth, semangat kader Kepanjen kurang terekap karena mau diinput di mana.

Setelah Puskesmas Kepanjen mulai beralih ke ePuskesmas dalam tahun ini, “pekerjaan” kader Kepanjen yang seakan-akan tertidur itu - meskipun sebenarnya mereka rutin melakukannya - mulai bisa dipantau oleh Puskesmas Kepanjen dan Dinkes Kabupaten Malang. Tinggal yang ditunggu-tunggu kader adalah diberi akses kembali dalam aplikasi eKader seperti sedia kala. *** [260623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 19 Juni 2023

Dibel Bu RT, Dua Kader SMARThealth Kepanjen Meluncur Ke Pertemuan Pemilihan Ketua RT 01 RW 01

Skrining PTM oleh kader SMARThealth di Gang I Banurejo di sela-sela pemilihan Ketua RT 01 RW 01 Kelurahan Kepanjen di malam hari

Selang dua jam lima puluh menit dari skrining faktor risiko penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya dalam pertemuan rutin PKK RT 02 RW 01 Kepanjen, kader SMARThealth mendapat telepon dari istri Ketua RT 01 RW 01 atau akrab di sapa dengan Bu RT.

Bu RT meminta kader SMARThealth untuk datang ke rumahnya karena kebetulan malam ini, Ahad (18/06), ada pemilihan Ketua RT baru. Karena mendadak, akhirnya hanya dua kader yang bisa berangkat ke sana, yaitu Agustin Shintowati dan Nanik Triyudhani.

Tiba di lokasi, yaitu Gang I Banurejo atau belakang Apotek Mustadjab pada pukul 20.10 WIB. Begitu sampai dua kader SMARThealth langsung melakukan skrining dan sekaligus pemeriksaan. Sementara itu, seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut mendampingi bercengkerama dengan bapak-bapak yang hadir di situ.

Pada kesempatan itu, sesekali anggota Tim SMARThealth UB bertanya kepada Ketua RT lama yang terpilih kembali, Handi Suharto. Menurut Ketua RT 01 RW 01, jumlah rumah di lingkungannya ada sekitar 50-an. Namun setiap rumah terkadang bisa terdapat 2 KK atau lebih. Jadi, lingkungannya tergolong jejel riyel, rumahnya saling berhimpitan yang ada di tengah gangnya.

Pada pemeriksaan itu, ibu-ibu mengantre terlebih dahulu. Baru kemudian diikuti oleh bapak-bapaknya. Yang bikin gayeng, dalam pemeriksaan itu selain terhidang sejumlah snack juga full music. Yang hadir, utamanya ibu-ibu, pada unjuk boleh dalam melantunkan tembang-tembang lawas.

Serasa tak mau kalah dengan ibu-ibu, Ketua RT pun menyumbangkan suaranya dengan lagu Pantun Janda yang lagi viral di Tik Tok. Sontak yang hadir pun ikut bertepuk tangan, bahkan Bu RT pun berjoget di dekat Ketua RT:


kuda yang mana kuda yang mana tuan senangi

kuda yang putih kuda yang putih di dalam kandang

janda yang mana janda yang mana tuan senangi

janda yang putih janda yang putih berambut panjang

janda yang mana janda yang mana tuan senangi

janda yang putih janda yang putih berambut panjang

naik sepeda naik sepeda mati lampunya

jalan terus jalan terus lambat sampenya

ada janda ada janda mati lakinya

mau dilamar mau dilamar banyak anaknya

ada janda ada janda mati lakinya

mau dilamar mau dilamar banyak anaknya

bagaimana bagaimana menggoreng lada

ambil minyaknya ambil minyaknya tuang tuangkan

bagaimana bagaimana merayu janda

ambil anaknya ambil anaknya timang timangkan

bagaimana bagaimana merayu janda

ambil anaknya ambil anaknya timang timangkan

kampung krukut kampung krukut dipinggir kali

anak cina anak cina dan kawan kawan

hati takut hati takut jadi berani

lihat janda lihat janda kayak perawan

hati takut hati takut jadi berani

lihat janda lihat janda kayak perawan

kucing kurus kucing kurus mandi dipapan

papan dibawa papan dibawa dari marunda

adan kurus badan kurus bukan tak makan

kurus mikirin si janda muda

badan kurus badan kurus bukan tak makan

kurus mikirin si janda muda.


Durasi lagu Pantun Janda cukup lama ketimbang lagu-lagu yang dinyanyikan oleh ibu-ibu. Namun karena lirik lagunya yang lucu, dua kader SMARThealth Kepanjen sampai tak terasa sudah habis orang yang akan diskrining lagi. Selesai lagu Pantun Janda, selesai pula pemeriksaan oleh kader.

Selama 50 menit itu, dua kader SMARThealth berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM utamanya penyakit kardiovaskular dan penyakit pemburuh darah lainnya, sebanyak 22 orang dengan rincian 7 orang laki-laki dan 15 perempuan. *** [190623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Tiga Kader Kesehatan Kepanjen Hadiri Pertemuan PKK RT 02 RW 01 Untuk Skrining PTM

Pensiunan staf Sub-Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang bersama kader kesehatan Kelurahan Kepanjen melakukan kunjungan dan edukasi di rumah warga

Pertemuan rutin PKK RT 02 RW 01 dimanfaatkan oleh tiga kader kesehatan Kelurahan Kepanjen untuk melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) khususnya penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya, di rumah Ketua RT 02 RW 01 Kelurahan Kepanjen Adityo Arief Wibisono, pada Ahad (18/06) sore. Ketiga kader tersebut terdiri dari kader SMARThealth (Agustin Shintowati), kader SIMPLI (Indri Astutik) dan seorang kader Posyandu Lansia Edi Hartutik.

Mereka pun menuju ke Pertemuan PKK tersebut sesuai jam yang diagendakan Ketua RT 02 RW 01. Sambil menunggu berkumpulnya anggota PKK yang diketuai oleh istri Ketua RT 02 RW 01 Kasmiati,  ketiga kader kesehatan menyempatkan mengunjungi pasien lama yang rumahnya berjarak sekitar 20 meter dari rumah Ketua RT 02 RW 01, bersama pensiunan staf Sub-Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Gatot Sujono, S.ST., M.Pd. Begitu masuk rumah, pasien bernama Parkon itu bertanya kepada kader. “Koq lama saya gak dikunjungi lagi,” tanya pasien tersebut.

Begitu didatangi kader, pasien Parkon merasa senang. Pasien ini dulu merupakan pasien follow up SMARThealth semasa pilot project. Setahun yang lalu, pasien ini memakai kursi roda semenjak mengalami jatuh dan kakinya patah hingga harus dioperasi untuk dipasang pen. Pada kesempatan itu, Gatot Sujono juga berkenan memberikan edukasi dengan mendekat dan sambil melihat kakinya yang dipen tersebut.

Dari rumah pasien ini, kader kesehatan langsung bergeser ke rumah Ketua RT 02 RW 01 untuk melaksanakan skrining faktor risiko PTM dan pemeriksaan antropometri, pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah.

Istri Ketua RT 02 RW 01 yang juga menjadi Ketua PKK RT 02 RW 01 itu membantu kader kesehatan dengan memberikan informasi kepada anggotanya perihal skrining tersebut sehingga mereka pun secara bergantian melakukan skrining dan pemeriksaan.

Ketiga kader tersebut kemudian berbagi peran. Pengukurun antropometri dilakukan oleh Edi Hartutik, pengukuran tekanan darah ditangani Indri Astutik, dan pengecekan kadar gula darah dilakukan oleh Agustin Shintowati.

Selama satu jam, kader kesehatan berhasil melakukan skrining terhadap 25 orang di rumah Ketua RT 02 RW 01, dengan rincian 15 wanita dan 10 laki-laki. Kesepuluh laki-laki tersebut merupakan Ketua RT 02 RW 01 dan suami dari anggota PKK yang ada di sekitar rumah Ketua RT 02 RW 01. *** [190623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 24 Mei 2023

Enam Belas Pos Kelurahan Kepanjen Hadiri Pertemuan Rutin Kader Posyandu

Kader Posyandu dari 16 Pos yang ada di Kelurahan Kepanjen, hari ini (Rabu, 24/05), berkumpul di rumah salah seorang kader Posyandu dan sekaligus juga kader SMARThealth, Sunarmi Warto Dewo atau yang akrab disapa dengan Bu Dewo.

Mereka berkumpul untuk mengikuti pertemuan rutin kader Posyandu dan sekaligus berhalal bihalal di bangunan baru rumah Bu Dewo, yang terletak di Perumahan Sawunggaling Indah Blok 4/92 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Bangunan baru tersebut tepatnya diapit antara  bangunan lama rumah Bu Dewo dengan Gedung Posyandu Mawar I Kepanjen.

Dalam acara pertemuan ini, tenaga kesehatan (perawat dan bidan) Ponkesdes Panji Husada Kelurahan Kepanjen memberikan informasi terkait program kesehatan yang harus berjalan di Kabupaten Malang. Ada dua bahasan, yaitu skrining PTM dan pemeriksaan balita.

Kader Posyandu se-Kelurahan Kepanjen berpose bersama tenaga kesehatan Ponkesdes Panji Husada Kelurahan Kepanjen

Mengenai skrining PTM memang sedang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Kesehatan. Capaian SPM berpengaruh pada Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD). LPPD ini menjadi salah satu tolok ukur kinerja Pemkab Kabupaten Malang.

Oleh karena itu, tenaga kesehatan (nakes) dari Ponkesdes Panji Husada – perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep dan Reny Dewi Prasasti, A.Md.Keb - membicarakan pelaksanaan skrining PTM terhadap penduduk berumur 15 tahun ke atas di Kelurahan Kepanjen agar berjalan seoptimal mungkin.

Enam belas pos yang ada di Kelurahan Kepanjen digerakkan semuanya dengan dipandu oleh kader SMARThealth yang ada di setiap RW di Kelurahan Kepanjen. Mereka akan bahu membahu dalam melakukan skrining PTM di tengah pemakaian ePuskesmas di tahun ini, menggantikan SIMKESMAS.

Selain itu, nakes juga menginformasikan masalah pemeriksaan balita utamanya menjelang anak usia pra-sekolah. “Ada empat aspek perkembangan anak dalam proses pengamatan awal, yaitu perkembangan motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, dan perkembangan sosial-emosional,” jelas bidan Reny dihadapan 64 kader Posyandu yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan rutin dan halal bihalal di bangunan baru milik salah seorang kader Posyandu dan juga sekaligus kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen

Selesai penyampaian informasi program kesehatan, acara dilanjutkan dengan halal bihalal. Halal bihalal adalah bentuk silaturahmi saling bermaafan yang biasanya dilaksanakan di bulan Syawal, dan silaturahmi itu sendiri sebenarnya merekatkan di antara para kader Posyandu dalam kebersamaan. Kebersamaan itu penting bukan hanya silaturahmi, tapi harus menghasilkan sesuatu yang lebih baik.

Setelahnya, dilanjutkan dengan menikmati konsumsi bakso yang penjual beserta gerobak baksonya dihadirkan di tempat. Usai mencecap bakso, acara pertemuan rutin secara formalnya telah ditutup pada pukul 10.31 WIB dengan doa, dan foto bersama.

Semua peserta pertemuan pun kemudian meninggalkan tempat, kecuali beberapa kader SMARThealth, pengurus kader maupun nakes yang masih tinggal di situ. Beberapa menit kemudian Lurah Kepanjen Wiryawan Wahyu Wibisono, S.STP hadir di lokasi.

Pertemuan dengan Lurah Kepanjen yang juga terlihat perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), digunakan untuk berdiskusi terkait pelaksanaan skrining PTM yang akan dimulai di akhir bulan ini.

Diskusi persiapan pelaksanaan skrining PTM di Kelurahan Kepanjen bersama Lurah dan tenaga kesehatan

Diakui oleh perwakilan Tim SMARThealth UB, Kelurahan Kepanjen pernah menorehkan capaian yang menggembirakan dalam melakukan skrining door to door yang capaiannya di atas 96% melalui jibaku para kader SMARThealth saat melakukkan pilot project (2016-2019). Mereka memiliki modalitas yang baik. Kader kesehatan, nakes dan perangkat kelurahan bisa bersinergi dalam menjalankan program SMARThealth dengan melakukan komunikasi yang intensif.

Oleh karena itu, dalam diskusi ini memfokuskan strategi pelaksanaan skrining PTM terhadap penduduk 15 tahun ke atas di Kelurahan Kepanjen bisa berjalan sebagaimana mestinya dan maksimal di tengah penggunaan aplikasi baru di lingkungan Puskesmas Kepanjen, yaitu ePuskesmas.

Lurah Kepanjen pun berkenan untuk membantu pelaksanaan skrining PTM dengan akan menyurati Ketua RT se-Kelurahan Kepanjen untuk sudi membantu kader kesehatan yang akan melakukan skrining PTM tersebut dengan memberitahukan kepada warganya. *** [240523]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 01 Oktober 2022

Giat Posbindu Anggek 2 Kepanjen di Awal Bulan

Mengawali bulan Oktober, perawat Ponkesdes Panji Husada bersama kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen melaksanakan giat Posbindu PTM Anggrek 2 di Balai RW 01 yang berada di Jalan Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (01/01/2022).

Acara giat Posbindu PTM ini dimulai pada pukul 08.30 WIB yang sebagian besar dihadiri oleh warga yang memiliki faktor risiko tinggi penyakit tidak menular (PTM). Sehingga, suasananya lebih mengemuka pada konseling.

Tempat giat Posbindu PTM di Kepanjen awal bulan Oktober 2022

Posbindu Anggrek 2 Kepanjen ini sejak tahun 2018 memang konsisten melakukan follow up dan treatment kepada warga highrisk. Kader SMARThealth di sini membuat buku catatan pemeriksaan sendiri untuk memantau kesehatan masyarakat.

Buku catatan ini senantiasa diupdate setiap bulannya. Bila ada warga yang memiliki faktor risiko tinggi tidak hadir dalam giat Posbindu, akan dipantau kabarnya oleh kader SMARThealth. Jika memungkinkan, kader SMARThealth dan perawat akan melakukan kunjungan ke rumahnya.

Ada 50 orang yang menjadi target kader SMARThealth di Posbindu Anggrek 2. Kelima puluh orang itu senantiasa dipantau oleh kader SMARThealth, termasuk rutinitas minum obatnya. Setiap tidak ada kabar, kader SMARThealth akan berusaha mengunjunginya.

Meja pendaftaran dalam giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen

Hari ini, pemeriksaan ditangani oleh 3 orang kader, yaitu 1 orang kader SMARThealth, 1 orang kader SIMPLI, dan 1 orang kader Posyandu Lansia, dan ditambah 1 orang perawat Ponkesdes Panji Husada Kepanjen.

Warga yang datang dalam giat Posbindu Anggrek 2 ini tetap mengikuti alur pemeriksaan sebagaimana mestinya. Mereka akan melakukan registrasi terlebih dahulu di meja pendaftaran. Kader SIMPLI Indri Astutik siap melayani pendaftaran dan menyiapkan buku catatan kesehatan warga yang akan memeriksakan diri dalam giat Posbindu PTM ini.

Dari meja pendaftaran, warga akan disambut oleh kader Posyandu Lansia Edi Hartutik untuk memberikan layanan pengukuran antropometri, seperti tinggi/berat badan dan lingkar perut. Hasil pengukurannya itu dimasukkan dalam buku catatan kesehatan.

Warga ikut cek kadar gula darah, kolesterol dan asam urat sekaligus

Usai pengukuran antropometri, warga dipersilakan menuju ke meja laborat ringan. Di meja ini, ada kader SMARThealth Agustin Shintowati yang bertugas melakukan pengukuran tekanan darah dan cek gula darah/kolesterol/asam urat. Hasil pengukuran tensi dan cek laborat ringan juga dituliskan ke dalam buku catatan kesehatan.

Sehabis itu, warga langsung menuju ke meja konseling. Di meja itu ada perawat Ponkesdes Panji Husada Nurul Mashfiyah, A.Md.Kep. Perawat Nurul akan memberikan penyuluhan kesehatan kepada warga yang terindikasi berisiko tinggi PTM (highrisk).

Setelah memberikan penyuluhan dan edukasi kepada pasien highrisk secara face to face itu, perawat Nurul akan memberikan obat kepada warga tersebut. Obat-obatan yang diberikan perawat Nurul dalam giat Posbindu PTM ini, antara lain amlodipine 5 mg, hydrochlorothiazide 25 mg, captopril 25 mg, metformin 500 mg, dan simvastatin 20 mg.

Perawat Kelurahan Kepanjen berikan obat dan berikan edukasi kepada pasien highrisk

Acara giat Posbindu PTM di Posbindu Anggrek 2 ini berakhir pada pukul 10.19 WIB. Dari target sasaran sebanyak 50 orang itu, hari ini berhasil diperiksa sejumlah 25 orang dengan rincian 3 laki-laki dan 22 perempuan.

Di akhir pemeriksaan, wajah-wajah para kader tampak sumringah. Karena kebetulan pada hari ini, ada seorang pemilik kursus dan pelatihan (LKP) yang ikut periksa dalam giat Posbindu PTM memberikan gift. Sebelum pulang, pemilik LKP di Kepanjen tersebut mengasihkan kenangan-kenangan berupa taplak meja motif batik kepada kader dan perawat yang bertugas dalam giat Posbindu.

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang mengikuti giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen juga merasa senang bila binar-binar raut muka menghiasi wajah para kader tersebut. *** [010122]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 23 Agustus 2022

Kader Posyandu Berseragam Merah Putih Ikuti Sosialisasi UBM di Aula Kelurahan Kepanjen

Pagi ini, Selasa (23/08/2022), warna merah putih menghiasi Aula Kelurahan Kepanjen yang terletak di Jalan Sultan Agung No. 2 RT 06 RW 03 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Pasalnya, kader Posyandu Kelurahan Kepanjen mengikuti sosialiasi Upaya Berhenti Merokok (UBM) oleh petugas Puskesmas Kepanjen dan sekaligus mengadakan pertemuan rutin bulanan. Karena suasana pertemuan masih dalam rangka Dirgahayu Republik Indonesia ke-77 maka kader Posyandu sepakat mengenakan seragam warna merah putih.

Lurah Kepanjen berpose bersama kader Posyandu dan tenaga kesehatan Ponkesdes/Puskesmas Kepanjen

Acara sosialiasi ini molor sekitar 48 menit dari waktu yang tertera di undangan yaitu pukul 08.00 WIB. Namun demikian, sebagian kader (SMARThealth) yang sudah hadir berusaha menggelar pemeriksaan kesehatan di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen.

Sasarannya adalah kader Posyandu yang mengikuti sosialiasi di lantai 2 Kantor Kelurahan Kepanjen, perangkat kelurahan, dan Satpol PP. Petugas yang melakukan pemeriksaan adalah Wiwik Setyo Anggraeni, S.H (kader SIMPLI) yang dibantu oleh Ninik Kartini (kader SMARThealth), Febriaty Dwi Mulyani (kader SMARThealth), Agustin Shintowati (kader SMARThealth), dan Etik Wahyuningsih, S.P (caleg Dapil 1).

Sebelum sosialiasi UBM berlangsung, mereka berupaya melakukan pemeriksaan. Akan tetapi, setelah acara mulai berlangsung, hanya tinggal kader SMARThealth Agustin Shintowati dan Etik Wahyuningsih yang tetap melayani pemeriksaan untuk Satpol PP maupun perangkat kelurahan.

Sambutan Lurah Kepanjen yang didampingi Ketua Posyandu, Perawat Ponkesdes dan Pemateri

Etik Wahyuningsih, seorang caleg dari Dapil 1 Kabupaten Malang yang memiliki perhatian terhadap kesehatan masyarakat. Ia pun terlibat dalam pemeriksaan kesehatan. Tak hanya itu, ia pun juga membawakan strip untuk pemeriksaan gula darah serta membawa Karada Scan OMRON HBF-375, sebuah alat ukur komposisi tubuh OMRON-375/Karada Scan.

OMRON HBF-375 Karada Scan adalah alat yang dapat secara efektif menganalisa fisik tubuh seseorang mulai dari berat badan, persentase lemak tubuh, persentase lemak Subkutan, tingkat lemak Visceral, dan massa otot tubuh seseorang. Alat ini bisa digunakan sebagai bagian dari program manajemen berat badan yang sedang seseorang lakukan.

Pada saat sosialisasi, acara diawali dengan ucapan selamat datang oleh Master of Ceremony (MC) Minarsih, seorang kader Posyandu dan juga kader SIMPLI. Setelah itu, MC memandu doa bersama dan kemudian disambung dengan pembacaan susunan acara dalam pertemuan ini.

Pemaparan Materi UBM dari Puskesmas Kepanjen

Usai pembacaan susunan acara, acara dilanjutkan dengan sambutan dari perawat Ponkesdes Panji Husada dan sambutan dari Ketua Kader Posyandu Kristin Mariana. Dalam dua sambutan senantiasa terselingi dengan pekikan: “MERDEKA!”

Sedianya acara berikutnya usai kedua sambutan itu akan diisi sambutan dari Lurah Kepanjen Wirawan Wahyu Wibisono, S.STP. Tapi berhubung masih dalam perjalanan dari Pakis menuju Kepanjen, acara diisi dengan pemaparan materi UBM (Usaha Berhenti Merokok) terlebih dahulu.

Pemberi materi adalah Dani Rahardian, A.Md.Kep, pemegang program Demam Berdarah Puskesmas Kepanjen. Dalam materi itu, Dani membahas apa yang dimaksud dengan rokok, apa itu rokok elektronik, kandungan dalam sebatang rokok, bahaya rokok elektronik, dampak kesehatan akibat rokok elektronik, dampak akibat merokok, akibat asap rokok, bonus demografi yang terancam, perokok pada anak-anak, efek pajanan rokok pada anak, masalah yang muncul pada pelajar perokok, efek buruk jika orangtua sering merokok di dekat anak, efek ibu hamil yang merokok pada janin, mengapa merokok di rumah berbahaya, faktor yang mendorong untuk merokok, cara menghindari pengaruh untuk merokok, apa yang membuat sulit berhenti merokok, manfaat berhenti merokok, cara dan langkah berhenti merokok, serta peran keluarga dan kader untuk menciptakan rumah tanpa asap merokok.

Antar kader saling melakukan pemeriksaan skrining PTM

Sekitar 17 menit pemaparan materi, Lurah Kepanjen hadir dan memasuki Aula Kelurahan. MC pun kemudian mempersilakan Lurah Kepanjen untuk memberikan sambutan terlebih dahulu, dan pemaparan materi dipending sesaat.

Dalam sambutannya, Lurah Kepanjen berkisah bagaimana ia sebagai perokok pasif. Ayahnya yang seorang tentara adalah perokok aktif. Tiap hari bisa menghabiskan lebih dari dua bungkus rokok. Sepulang dari tugas di Aceh, ayahnya sempat diopname di rumah sakit selama dua bulan karena paru-parunya terkena dampak rokok.

“Dalam keluarga yang ada perokoknya cukup berbahaya, terutama bagi anak-anak,” kata Lurah Kepanjen dihadapan kader Posyandu se-Kelurahan Kepanjen.

Kader SMARThealth melayani pemeriksaan skrining PTM para Satpol PP

Di akhir sambutannya, Lurah Kepanjen berpesan kepada kader Posyandu. Kendati kasus COVID-19 sudah mulai melandai, namun kita jangan lengah dan tetap terus menjaga prokes. Di Kepanjen, sampai saat ini masih dijumpai ada orang yang terpapar.

Sebelum meninggalkan tempat, Lurah Kepanjen berkenan foto bersama seluruh kader Posyandu yang mengikuti sosialisasi UBM, dan pukul 09.26 WIB dilanjutkan dengan pemaparan materi lagi oleh Dani Rahardian guna merampungkan bahasan yang belum tuntas tadinya.

Pada saat Lurah Kepanjen meninggalkan tempat, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam sosialisasi itu juga mohon pamit kepada kader Posyandu karena mau menghadiri undangan yang satunya, yaitu Vaksinasi dan Posbindu PTM di Pendopo Balai Desa Sukosari, Kecamatan Gondanglegi.

Caleg Dapil 1 bantu kader SMARThealth ukur berat badan Kasi Pemerintahan Kec. Kepanjen dengan Karada Scan OMRON HBF-375


Sepeninggal Tim SMARThealth UB, acara diisi dengan pertemuan rutin kader Posyandu. Pertemuan ini berfungsi untuk refreshing dan diisi dengan penjelasan dari bidan Ponkesdes Panji Husada Reny Dewi Prasasti, A.Md.Keb dan pemegang program KB dan Kesehatan Reproduksi Puskesmas Kepanjen, Siti Masitah S.Tr.Kep.

Bidan Reny menjelaskan tentang ANC Terpadu yang isinya tentang pemeriksaan ibu hamil minimal 6 kali di mana 4 kali periksa di bidan dan 2 kali periksa ke dokter (USG, dan lain-lain). Sedangkan, Siti Masitah menerangkan tentang kanker serviks, kanker rahim dan kanker payudara.

Selesai kedua penjelasan itu, acara dilanjutkan dengan acara tebak-tebakan/permainan. Panitia pun berkenan membagi doorprize untuk 30 orang yang bisa menebaknya. Acara ini hingga berakhir pada puku; 12.00 WIB. *** [230822

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 24 Mei 2022

Bulan Mei Ini, Pertemuan Kader Posyandu Kelurahan Kepanjen Di Rumah Ketua RT 09

Di akhir acara, kader Posyandu Kelurahan Kepanjen berpose bersama di depan rumah Ketua RT 09

Pagi ini, Selasa (24/05/2022), cuaca terlihat cerah. Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) berkesempatan menghadiri pertemuan rutin kader Posyandu Kelurahan Kepanjen yang diadakan di rumah Ketua RT 09 Ninik Kartini, yang beralamatkan di Jalan Bromo Gang 2 No. 14 Sukun RT 09 RW 05 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan diawali oleh pembuka kata dari pembawa acara Minarsih, salah seorang kader Posyandu yang juga menjadi kader SIMPLI, dan dilanjutkan dengan pemberian materi maupun informasi dari perawat Ponkesdes Panji Husada Kepanjen, Nurul Mashfiyah, A.Md. Kep.

Pada kesempatan itu, Nurul Mashfiyah mengatakan bahwa di Kepanjen telah muncul Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Di Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air.

Gejala yang akan muncul seperti ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan manifestasi pendarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita.

Pada umummnya penderita DBD akan mengalami fase demam selama 2-7 hari, fase pertama: 1-3 hari, penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi 40⁰C, kemudian pada fase kedua penderita mengalami fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami turunnya demam hingga 37⁰C dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah (pendarahan). Di fase yang ketiga ini akan terjadi pada hari ke 6-7 ini, penderita akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali hingga normal kembali.

Oleh karena itu, Nurul Mashfiyah meminta kepada ibu-ibu kader Posyandu agar turut memperhatikan lingkungan sekitar. Jangan sampai ada air tergenang yang akan menjadi sarang perbiakan nyamuk.

Setelah wejangan kesehatan dari perawat Nurul, acara berikutnya diisi dengan demo menggendong bayi yang benar. Dalam demo itu, Kristin Mariana, seorang kader Posyandu yang sekaligus juga kader SMARThealth, memandu demo gendong bayi dengan diperagakan oleh Agustin Shintowati, juga seorang kader Posyandu dan SMARThealth.

Pukul 10.00 WIB Agustin Shintowati melanjutkan dengan memberikan penjelasan perihal aturan dalam pelaksanaan Posbindu yang diharapkan digelar di semua RW yang ada di Kelurahan Kepanjen ini, dan sekaligus pelaporannya. Kebetulan di setiap RW yang ada di Kepanjen, sudah memiliki kader SMARThealth.

Usai informasi Posbindu, bidan Yudha Purwaningdyah Sarihandini, A.Md. Keb. menyapa kader Posyandu, dan memberikan wejangan dalam beberapa menit serta dibuka diskusi dari anggota kader Posyandu yang ingin menyampaikan pertanyaan.

Pukul 10.25 WIB acara pertemuan rutin kader Posyandu yang dihadiri 60 kader ini ditutup dengan doa yang disampaikan oleh Suyatik, dan diakhiri dengan foto bersama di depan rumah Ketua RT 09. *** [240522]

Foto Pertemuan Rutin Kader Posyandu Kelurahan Kepanjen, bisa diunduh (di sini)

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Sabtu, 02 April 2022

Di Penghujung Bulan Ruwah, Kader dan Ponkesdes Panji Husada Adakan Giat Posbindu SMARThealth

Pagi yang cerah di penghujung bulan Ruwah, Sabtu (02/04/2022), kader bersama petugas kesehatan dari Ponkesdes Panji Husada mengadakan giat Posbindu SMARThealth di Balai RW 01 yang beralamatkan di Jalan Banurejo No. 98 RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Giat ini dilakukan agar warga mendapatkan pemeriksaan faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) sebelum memasuki bulan Ramadhan. Dengan datang ke Posbindu SMARThealth, warga akan mendapat bekal hasil pemeriksaannya sehingga pada saat menjalankan ibadah puasa, mereka sudah bisa mengantisipasinya, terutama yang memiliki riwayat komorbid.

Balai RW 04 Kelurahan Kepanjen, tempat giat Posbindu SMARThealth

Acara giat Posbindu SMARThealth Kelurahan Kepanjen ini dimulai pada pukul 08.30 WIB. Target sasarannya adalah warga yang berumur 15 tahun ke atas yang bermukim di lingkungan RW 01 Kelurahan Kepanjen.

Warga yang datang ke Balai RW 01 akan melakukan cuci tangan di tempat yang telah disediakan oleh kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen, dan dipersilakan menuju ke meja 1, yaitu meja pendaftaran. Di meja itu ada kader SMARThealth Indri Astutik yang akan melayani registrasi warga yang hendak melakukan pemeriksaan.

Meja 1 Pendaftaran berada di teras depan Balai RW 01 Kelurahan Kepanjen

Dari meja 1, warga akan disambut oleh kader SMARThealth Wiwik Setyo Anggraeni, S.H. Kader Wiwik akan melakukan pengukuran berat dan tinggi badan serta dilanjutkan dengan pengukuran lingkar perut. Hasil pengukurannya dituliskan dalam Kartu Skrining Posbindu.

Setelah itu, warga lanjut menuju ke meja 3. Meja 3 merupakan meja untuk melakukan pengukuran tekanan darah. Di meja itu terlihat kader SMARThealth Nanik Triyudahani yang siap melayani pengukuran tekanan darah atau tensi dengan menggunakan digital blood pressure. Hasil pengukurannya juga dicatatkan dalam Kartu Skrining.

Meja 2 Pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan, dan Lingkar Perut

Usai diukur tensinya, warga akan bergeser ke sebelah barat, yaitu meja 4. Di meja 4 ini ada kader SMARThealth Agustin Shintowati yang bertugas melayani cek gula darah, kolesterol maupun asam urat. Hasil pengukurannya dimasukkan ke dalam Kartu Skrining.

Kartu Skrining yang berisi riwayat maupun hasil pengukuran kesehatan tadi terus dibawa oleh warga menuju ke meja 5. Meja 5 merupakan meja konsultasi dan edukasi. Ada dua petugas kesehatan yang siap melayani warga. Mereka adalah perawat Nurul Mashfiyah, A.Md. Kep., dan bidan Reny Dewi Prasasti, A.Md. Keb. Keduanya berasal dari Ponkesdes Panji Husada Kelurahan Kepanjen.

Warga mengantri layanan meja 3 dan 4

Di meja itu, perawat Nurul siap mendengarkan keluhan yang dirasakan warga menyangkut kesehatannya sesuai hasil pengukurannya tadi. Setelah itu, perawat Nurul akan memberikan edukasi terkait dengan hasil pengukurannya tersebut. Jika hasil pengukurannya, warga terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) maka perawat Nurul akan memberikan obat secara gratis kepada warga tersebut untuk kebutuhan beberapa hari. Obat-obat tersebut akan disiapkan oleh bidan Reny.

Pukul 09.49 WIB bidan Reny meninggalkan lokasi gelaran Posbindu SMARThealth karena ada undangan mewakili Ponkesdes Panji Husada untuk ikut rapat di Puskesmas Kepanjen. Selang tiga belas menit, acara giat Posbindu SMARThealth selesai.

Meja 3 (ukur tensi) dan 4 (cek gula darah)

Dari giat Posbindu itu, berhasil terperiksa sejumlah 23 orang dengan rincian 3 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Hari ini banyak yang tidak hadir karena banyak warga RW 01 yang terkena batu dan pilek. Atas pesan dokter Puskesmas beberapa waktu yang lalu, kalau batuk dan pilek, warga tidak usah datang ke Posbindu SMARThealth dulu.

Selesai rekapitulasi, perawat Nurul langsung berpamitan karena mau bergabung untuk menghadiri rapat di Puskesmas Kepanjen. Pada saat itu, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) minta persyaratan untuk melakukan vaksinasi booster dan akhirnya disuruh datang ke Puskesmas Kepanjen sebelum pukul 11.30 WIB.

Meja 5: konsultasi dan edukasi serta obat

Sebenarnya Tim SMARThealth UB pengin langsung berangkat bareng perawat Nurul tapi disuruh mencicipi hidangan yang telah disediakan oleh kader SMARThealth. Di meja tersaji sejumlah menu. Ada sayur asam manisa, bakwan jagung, tempe goreng, pisang rebus, kerupuk, dan minuman sehat kunir asem buatan salah seorang kader SMARThealth.

Usai mencicipi hidangan, Tim SMARThealth UB berpamitan dengan para kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen dan melanjutkan langkah menuju ke Puskesmas Kepanjen untuk ikut vaksinasi booster. Begitu sampai di sana, Tim SMARThealth UB langsung disuntik vaksin Astra Zenica. *** [020422]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 22 Oktober 2021

Skrining PTM Terintegrasi Vaksinasi COVID-19 Di Kelurahan Kepanjen

Sekian bulan giat Posbindu SMARThealth di Kelurahan Kepanjen vakum lantaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ditambah dengan sibuknya tenaga kesehatan yang melakukan vaksinasi, baru hari ini, Kamis (21/10), Posbindu Anggrek 2 Kelurahan Kepanjen mengadakan giatnya lagi.

Giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 ini digelar di Balai RW 01 yang terletak di Jalan Wahidin Sudirohusodo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Lurah Kepanjen hadir dalam giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 dan kawal vaksinasi dosis ke-1 di Balai RW 01 Kelurahan Kepanjen

Selain pelaksanaan giat Posbindu SMARThealth, dalam giat itu juga terdapat pelaksanaan vaksinasi Dosis ke-1. Vaksinasi ini sesungguhnya menyasar kepada warga yang belum ikut vaksinasi karena ketidakhadiran mereka dalam beberapa kali acara vaksinasi yang diselenggarakan di Kantor Kelurahan Kepanjen beberapa waktu yang lalu.

Acara giat Posbindu SMARThealth dimulai pada pukul 08.00 WIB. Warga yang akan memasuki Balai RW 01 dimohon untuk cuci tangan dengan sabun terlebih dahulu. Setelah itu, warga dipersilakan menuju ke meja pendaftaran yang berada di teras Balai RW 01. Di bagian pendaftaran ada kader SIMPLI Indri Astutik yang siap melayaninya.

Satgas COVID-19 Kecamatan Kepanjen ikut cek gula darah dalam giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kelurahan Kepanjen

Usai pendaftaran, warga dipandu untuk memasuki ruangan Balai RW 01. Di depan pintu masuk, ada petugas Firdatul Nazila, mahasiswa KKN dari Univeristas Kanjuruhan Malang (UNIKAMA), yang melakukan pengukuran suhu badan dengan menggunakan digital thermometer infrared, atau yang juga dikenal dengan thermo gun. Dengan thermo gun, pantau suhu tubuh dengan cepat tanpa kontak langsung dengan warga yang hadir dalam giat Posbindu SMARThealth itu.

Bila suhunya normal, maka warga dianjurkan untuk menuju ke meja 2. Di meja 2, ada Sa’adah Handayani, mahasiswa KKN UNIKAMA, yang membantu melakukan pengukuran berat dan tinggi badan. Sedangkan, untuk lingkar perutnya diukur oleh Luluk Tamawati, Ketua RW 01.

Skrining vaksinasi oleh bidan Ponkesdes Panji Husada di Balai RW 01 yang ikut dalam giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen

Dari meja 2, warga lanjut menuju ke meja 3 bila tidak ada antrian. Namun jika ada antrian, warga dipersilakan duduk di kursi yang telah disediakan. Di meja 3 ada 2 petugas. Kader SMARThealth Nanik Triyudani akan mengukur tekanan darah warga terlebih dahulu, setelah itu warga akan dicek gula darah, kolesterol maupun asam urat. Yang mengecek gula darah/koleterol/asam urat adalah Shynta Dinar Audia, S.Kep. Ners., alumni STIKES Kepanjen yang rajin bantu giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen.

Setelah itu, warga dipersilakan menuju ke meja 4 untuk melakukan konsultasi dengan perawat Ponkesdes Panji Husada, Nurul Mashfiyah, A.Md. Kep. Perawat Nurul siap mendengarkan keluhan yang dirasakan menyangkut kesehatannya, khususnya menyangkut PTM.

Yang hadir dalam giat Posbindu maupun vaksinasi di Balai RW 01 dapat snack dari mahasiswa KKN UNIKAMA

Pada saat konsultasi itu, Perawat Nurul juga akan menanyakan kepada warga perihal vaksinasi. Bila ternyata belum vaksinasi, maka disarankan oleh Perawat Nurul untuk menuju ke meja skrining vaksin. Di meja itu ada bidan Ponkesdes Panji Husada, Yudha Purwaningdyah Sarihandini, A.Md. Keb., yang akan melakukan skrining vaksin terlebih dahulu.

Pemeriksaan hasil skrining PTM oleh kader SMARThealth akan dilihat oleh bidan Yudha, kemudian diukur tensi lagi oleh bidan Yudha. Bila hasil skrining vaksin ini baik, maka warga akan mendapatkan suntik vaksin oleh bidan Ponkesdes Panji Husada, Reny Dewi Prasasti, A.Md. Keb. di meja tindakan vaksinasi. Pengantar vaksinnya adalah Agustin Shintowati, kader SMARThealth.

Saking senangnya sudah ikut skrining PTM yang terintegrasi dengan vaksinasi COVID-19 serta dapat snack, sampai lupa kalau boncengan bertiga

Tampak hadir dalam giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 bersama vaksinasi adalah Lurah Kepanjen Wiryawan Wahyu Wibisono, S.STP beserta beberapa stafnya, dan Satgas COVID-19 Kecamatan Kepanjen Muji Syukur. Sementara itu, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang juga mendapat undangan ini, tidak bisa menghadiri karena berbenturan dengan adanya acara pelatihan kader kesehatan dalam peningkatan kapasitas kader SMARThealth di Desa Pojok, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 selesai pada pukul 12.30 WIB, dan berhasil melakukan skrining PTM terhadap 46 warga Kelurahan Kepanjen, dengan rincian laki-laki sejumlah 16 orang dan perempuan ada 30 orang.

Mahasiswa KKN UNIKAMA berpose bersama Lurah Kepanjen, Satgas COVID-19 Kecamatan, tenaga kesehatan, dan kader SMARThealth

Dari 46 warga yang hadir dalam giat Posbindu SMARThealth itu, tenaga kesehatan Ponkesdes Panji Husada Kelurahan Kepanjen berhasil melakukan suntik vaksin terhadap 24 orang yang belum melakunan vaksinasi, dan 1 orang tertunda karena tekanan darahnya cukup tinggi.

Setelah itu, beres-beres tempat dilaksanakannya Posbindu SMARThealth di Kelurahan Kepanjen. Kira-kira setengah jam selesai beres-beres, dilanjutkan dengan kunjungan door to door ke rumah warga yang belum suntik vaksin.

Suntik vaksin dalam giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen

Dalam door to door itu, tenaga kesehatan tidak berkunjung sendirian. Dipandu oleh kader SMARThealth, dan juga diikuti oleh Lurah Kepanjen, Ketua RW 01 dan beberapa Ketua RT di lingkungan RW 01.

Dalam kunjungan dari rumah ke rumah, berhasil dilakukan suntik vaksin terhadap 11 orang warga. Ada suka duka dalam melakukan kunjungan door to door. Sebelum vaksin, dikunjungi bilang mau tetapi setelah didatangi menjadi tidak mau. Ada juga yang dikunjungi sebelumnya bersedia, tetapi setelah petugas kesehatan berkunjung ke rumahnya tidak diizinkan oleh anaknya dengan alasan ibunya sudah tua dan tidak ke mana-mana.

Skrining vaksin door to door di sekitar Pasar Kepanjen

Sementara itu, ada juga yang kemarin didatangi mau tetapi setelah dikunjungi petugas kesehatan masih tetap mau dan bahkan anak serta menantunya ikut vaksin juga. Namun ada juga yang setelah diberi pengertian oleh Lurah Kepanjen, Satgas COVID-19, petugas kesehatan maupun Ketua RW tetap bersikukuh tidah mau divaksin.

Kunjungan door to door guna menyisir warga yang belum melakukan vaksinasi untuk hari Kamis (21/10) ini berakhir pada pukul 17.15 WIB karena sudah mau memasuki waktunya Maghrib di Kelurahan Kepanjen. *** [211021

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog