Tampilkan postingan dengan label Kelurahan Kepanjen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kelurahan Kepanjen. Tampilkan semua postingan

Senin, 18 November 2024

Refreshing Kader Kesehatan Kelurahan Kepanjen di Pantai Kondang Merak

"Di pantai - waktu yang Anda nikmati untuk disia-siakan, tidak terbuang sia-sia." -T. S. Eliot (1888 - 1965)

Kontribusi potensial kader kesehatan dalam mencapai Cakupan Kesehatan Universal (Universal Health Coverage) sangatlah penting. Peran umum kader kesehatan meliputi pendidikan kesehatan, mobilisasi masyarakat, dan layanan berbasis masyarakat, khususnya yang terkait dengan kesehatan reproduksi, ibu, neonatal, dan anak. Beberapa negara, seperti Indonesia, memanfaatkan kader kesehatan untuk penyakit tidak menular (PTM) dan masalah kesehatan baru lainnya (Shrestha et. al., 2024, The Lancet Regional Health Southeast Asia).

Dari laporan penelitian Shrestha et. al. (2024) itu, peran kader kesehatan begitu vital. Sebagai tenaga sukarelawan yang terbentuk dari masyarakat dan untuk masyarakat itu, tugas kader kesehatan cukuplah banyak.

Di berbagai negara, untuk merevitalisasi perawatan kesehatan primer (primary health care/PHC), kader kesehatan diakui sebagai hal yang penting untuk memberikan layanan kesehatan primer guna mencapai Universal Health Coverage (UHC).

Kader kesehatan berpose bersama Lurah, Ketua TP PKK, dan dua tenaga kesehatan Panji Husada Kelurahan Kepanjen di Pantai Kondang Merak

Di tengah target capaian standar pelayanan minimum yang dikerjakan oleh kader kesehatan dalam membantu tugas tenaga kesehatan yang ada di desa atau kelurahan, tentunya tak jarang kader kesehatan mengalami kepenatan.

Oleh karena itu, tak jarang pula kader kesehatan kerap mengagendakan untuk melakukan refreshing (penyegaran) dengan melakukan piknik. Seperti yang dilakukan oleh kader kesehatan dari Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ini yang pada hari Ahad (17/11) mengadakan refreshing ke Pantai Kondang Merak.

Enam mobil IZUSU ELF GRAND Power Steering 2.8 Turbo Intercooler Softride telah berjajar di halaman Masjid Agung Baiturrahman yang berada di Jalan Sultan Agung No 34 RT 06 RW 03 Kelurahan Kepanjen.

Gemulai kader kesehatan dalam senam bersama di Pantai Kondang Merak

Mobil 1 warna biru muda akan mengangkut kader kesehatan dari Pos Anggrek 1, 2,3, dan 4. Mobil 2 warna silver dan hijau muda untuk kader kesehatan dari Pos Melati 1, 2, dan 3. Mobil 3 warna silver dan biru muda untuk mengangkut kader kesehatan Pos Mawar 1 dan 2. Mobil 4 warna biru tua untuk mengangkut kader kesehatan dari Pos Nusa Indah 1, 2, dan 3. Mobil 5 warna silver dan putih untuk mengangkut kader kesehatan dari Pos Kenangan 1 dan 2. Sedangkan, mobil 6 warna silver untuk mengangkut kader kesehatan dari Pos Melati 3 dan Kenanga 3. 

Keenam mobil IZUSU ELF tersebut akan mengangkut kader kesehatan untuk menuju ke Pantai Kondang Merak, sebuah pantai di pesisi selatan yang secara administratif berada di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Jaraknya sekitar 48 kilometer dari Masjid Agung Baiturrahman Kepanjen.

Waktu tempuh perjalanan dari Masjid Agung Baiturrahman ke Pantai Kondang Merak adalah 1 jam 39 menit. Tiba di Pantai Kondang Merak pada pukul 08.45 WIB. Keenam mobil IZUSU ELF diparkir di sebelah timur Gereja Pantekosta di Indonesia Air Hidup II Kondang Merak.

Sambutan Lurah Kepanjen dalam Refreshing Kader Kesehatan di Pantai Kondang Merak

Selesai parkir, kader kesehatan yang dikordinir Kristin Mariana dan Agustin Shintowati tersebut langsung menyiapkan segala ubarampe dalam acara refreshing kader kesehatan tersebut. Dua salon besar dikeluarkan dari mobil dan dibawa di area sebelah barat gereja untuk acara senam bersama. Kemudian tikar dipasang tempat yang ada borderline, sebagai tempat yang telah dibooking untuk kegiatan refreshing ini, yang menghadap ke Watu Kumpul, sebuah batu bersusun yang membentuk pulau, yang ada di Pantai Kondang Merak.

Mula-mula, kader kesehatan melakukan senam bersama yang dipandu oleh Kusmiati, S.Pd. Dalam senam itu, banyak wisatawan lain yang tertarik untuk melihatnya. Ada yang memfilmkan untuk konten media sosial yang mereka buat. Gemulai kader kesehatan tampak menawan mereka yang melihatnya.

Selesai senam bersama, kader kesehatan berkumpul dan duduk di tikar tepat di dekat bibir Pantai Kondang Merak. Sambil mendengarkan deburan ombak, mereka mengikuti quiz terkait kesehatan ibu anak.

Potongan tumpeng dari Ketua TP PKK Kelurahan Kepanjen untuk bidan dan perawat Panji Husada Kepanjen

Mereka dilatih sebentar dengan quiz tersebut, agar kader bisa mempersiapkan diri untuk refresning pengetahuan yang bakal digelar bulan depan. Sehingga, quiz ini dianggap sebagai pembekalan dalam mengenal istilah-istilah yang ada dalam kesehatan ibu dan anak nantinya.

Pukul 10.25 WIB, Lurah bersama Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) dan dua tenaga kesehatan, yakni bidan dan perawat Panji Husada Kelurahan Kepanjen hadir dengan mengendarai mobil Suzuki warna hitam kelam.

Kader kesehatan merasa senang sekali dan menyambut kehadiran mereka. Pada kesempatan itu, Lurah Kepanjen Bobby Setya Abdi, S.STP, M.M. berkenan memberikan sambutan. Dalam sambutan itu, Lurah Bobby mengapresiasi kekompakan di antara kader kesehatan yang ada di Kelurahan Kepanjen, dan sekaligus bangga atas inisiatifnya dalam setiap programnya yang tidak harus selalu menunggu instruksi, seperti dengan refreshing kader kesehatan ini. “Mereka memprogramkan sendiri, dan kami tinggal hadir,” jelas Lurah Bobby yang muda dan ganteng itu.

Potongan tumpeng dari Lurah Kepanjen kepada salah seorang Tim SMARThealth UB yang mendampingi kegiatan kader kesehatan Kelurahan Kepanjen

Usai sambutan dari Lurah Kepanjen, acara diteruskan dengan pemotongan tumpeng yang telah disediakan oleh Lurah Kepanjen. Pemotongan tumpeng yang pertama dan kedua dilakukan oleh Ketua TP PKK Zena Alyssha, S.IP dan secara simbolis diberikan kepada bidan Mamik Makrifatin, S.ST dan perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep. Kemudian pemotongan tumpeng ketiga dilakukan oleh Lurah Bobby dan diberikan kepada salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang dengan telaten mendampingi kader kesehatan Kelurahan Kepanjen dalam setiap kegiatannya.

Selesai seremonial dalam refreshing kader kesehatan tersebut, acara dilanjutkan dengan makan siang dan disambung dengan acara bebas untuk menikmati keindahan Pantai Kondang Merak. Mereka ada yang berjalan-jalan di tepi pantai, ada yang turun ke air alias berenang, dan ada yang berkulineran di warung-warung yang ada di dalam lokasi wisata Pantai Kondang Merak.

Salah seorang anggota Tim SMARThealth UB memilih duduk di meja kursi ala pantai di Warung Bu Warsih sambil menikmati es degan utuh dan terkadang diselingi dengan eksplorasi tanaman hutan yang masih alami yang tumbuh di lokasi Pantai Kondang Merak, seperti pohon gintungan yang batangnya sebesar bentangan empat orang secara bersamaan.

Kader kesehatan di bibir Pantai Kondang Merak dalam rangka Refreshing Kader Kesehatan

Dalam kegiatan ini, kader kesehatan Kelurahan Kepanjen merasa senang. Piknik ke Pantai Kondang Merak, seakan-akan seperti yang diceritakan dalam kutipan (quote) Thomas Stearns Eliot (1888-1965), seorang modernis penyair Inggris-Amerika, dramawan, dan kritikus sastra utama, "At the beach - time you enjoyed wasting, is not wasted" (Di pantai - waktu yang Anda nikmati untuk disia-siakan, tidak terbuang sia-sia).

Kutipan Eliot tersebut menunjukkan bahwa kenikmatan dan kepuasan tidak selalu diukur dengan produktivitas atau penggunaan waktu secara konvensional. Misalnya, saat Anda berada di pantai, kesenangan yang Anda dapatkan hanya dengan hadir - entah Anda sedang bersantai, melamun, atau melakukan sesuatu yang tampaknya tidak produktif - tetap berharga.

Dalam konteks ini, Eliot mungkin menyoroti bahwa waktu yang dihabiskan untuk bersantai atau melakukan aktivitas yang mendatangkan kegembiraan tidak "terbuang sia-sia," meskipun tidak secara langsung berkontribusi pada tujuan atau pencapaian yang nyata. Hal ini mencerminkan pemahaman yang lebih mendalam bahwa kesejahteraan, relaksasi, dan saat-saat damai penting bagi pengalaman manusia dan berkontribusi pada rasa kepuasan seseorang secara keseluruhan.

Pagi, kader kesehatan Kelurahan Kepanjen kumpul di halaman Masjid Agung Baiturrahman Kepanjen

Refreshing kader kesehatan Kelurahan Kepanjen menunjukkan hal itu semua. Mereka bisa berkumpul bersama, dan jalan-jalan di pantai. Kepenatan-kepenatan dalam melakukan skrining kesehatan bagi warga masyarakat selama ini, seakan hilang tersapu oleh rasa bahagia dalam refreshing kader kesehatan ini, karena piknik di Pantai Kondang Merak ini mampu menyeimbangkan kerja keras dan relaksasi.

Piknik menawarkan begitu banyak manfaat luar biasa bagi kesehatan fisik dan mental kita, membangun hubungan yang lebih dalam, dan menciptakan kenangan indah yang abadi. Karena piknik yang dilabeli refreshing kader kesehatan ini mampu menghubungkan mereka kembali dengan alam, memperkuat ikatan, memelihara tubuh dan jiwa, mendorong aktivitas fisik, dan sekaligus menghargai hal-hal sederhana.

Piknik lebih dari sekadar aktivitas santai di luar ruangan—itu adalah perayaan kehidupan, cinta, dan keindahan alam. Dengan menikmati kesenangan sederhana menghabiskan waktu bersama kader kesehatan lainnya di alam terbuka, dapat menyehatkan tubuh, menyegarkan pikiran, dan menciptakan kenangan berharga yang akan bertahan seumur hidup. *** [181124]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Minggu, 08 September 2024

Jalan Sehat Kemerdekaan Kelurahan Kepanjen dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

 “Berjalan adalah obat terbaik bagi manusia.” – Hippocrates

Panggung kegiatan Jalan Sehat Kemerdekaan berdiri kokoh di tikungan Jalan Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Tikungan tersebut menghubungkan Pasar Kepanjen dan Stasiun Kepanjen.

Pagi itu, Ahad (08/09), sekitar pukul 06.00 WIB, warga Kelurahan Kepanjen tumpah ruah untuk mengikuti kegiatan Jalan Sehat Kemerdekaan yang digelar Pemerintah Kelurahan Kepanjen dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-79.

Bupati Malang memimpin start Jalan Sehat Kemerdekaan Kelurahan Kepanjen

Deretan hadiah yang dipajang di atas panggung menjadi magnet tersendiri bagi peserta Jalan Sehat Kemerdekaan, terutama dua hadiah utamanya, yakni berupa dua motor. Satu Honda Vario, dan yang satunya Honda Beat. 

Sebelum acara kegiatan Jalan Sehat Kemerdekaan dimulai, Carik Kepanjen Adi Surasa, S.H. telah menginformasikan dari atas panggung bahwa tiket kegiatan yang berbendel-bendel telah ludes terjual semalam sejak warga mengetahui hadiah utamanya. Konon, tiket seharga Rp2.000 tercetak ratusan bendel, dan setiap bendelnya terdiri dari 100 tiket.

Bupati Malang ikut Jalan Sehat Kemerdekaan hingga pojok Pasar Kepanjen sebelum melintas Jalan Ahmad Yani menuju Jalan Welirang

Sambil menanti kedatangan Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M., Lurah Kepanjen Bobby Setya Abdi, S.STP, M.M. dan Camat Kepanjen Yateno, S.H., M.Si melakukan inspeksi ke beberapa titik dalam penyelenggaran kegiatan Jalan Sehat Kemerdekaan, mulai dari lokasi panggung hingga tempat pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan oleh kader SMARThealth di halaman Café Garputala Kepanjen.

Begitu Bupati Malang beserta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tiba di lokasi sekitar pukul 07.15 WIB, langsung meresmikan jalan paving yang letaknya berada di depan Grajen Coffee Shop, yang tepatnya di belakang panggung dan bersebelahan dengan Café Garputala.

Peserta Jalan Sehat Kemerdekaan melewati Jalan Kawi Kepanjen

Bupati Malang Sanusi yang diapit oleh Lurah dan Camat Kepanjen itu dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim berkenan meresmikan dengan memotong pita warna merah yang membujur dari barat ke timur sebagai tanda jalan paving tersebut telah dibuka secara resmi.

Usai meresmikan jalan paving, Bupati Malang langsung menuju ke panggung. Di atas panggung, Bupati menyapa peserta Jalan Sehat Kemerdekaan yang diadakan oleh Pemerintah Kelurahan Kepanjen, dan sekaligus memberikan sambutan.

Peserta Jalan Sehat Kemerdekaan lewat depan Kantor Kelurahan Kepanjen yang berada di pojokan lampu merah

Dalam sambutannya, Bupati Malang mengingatkan kepada kita semua, arti pentingnya melakukan aktivitas fisik sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim melakukan aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah raga. Kemudahan – kemudahan dalam kehidupan sehari – hari karena bantuan teknologi dan minimnya waktu karena banyaknya kesibukan telah menjadikan banyak orang menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Oleh karena itu, kegiatan jalan sehat ini sangatlah tepat untuk menjaga kesehatan kita semua, dan patut diapresiasi.

Selesai sambutan, Bupati Malang memimpin start kegiatan Jalan Sehat Kemerdekaan. Mulai dari mengibarkan bendera hingga mengikutinya sampai dengan Jalan Ahmad Yani di pojok barat laut Pasar Kepanjen.

Atraksi kesenian dihadapan peserta Jalan Sehat Kemerdekaan yang telah memasuki garis finish

Dalam perjalanan itu, Bupati Malang yang gemar bersholawat itu tak segan menyapa warga yang dilaluinya, seperti para pedagang pasar yang berjualan di luar. Kemudian banyak peserta yang mengajaknya foto bersama.

Selesai mengiringi peserta Jalan Sehat Kemerdekaan, Bupati Malang berpamitan untuk melanjutkan perjalanan dinas ke Kecamatan Bululawang, dan peserta gerak jalan terus melintas Jalan Ahmad Yani menuju Jalan Welirang, terus belok ke Jalan Punten dan bertemu dengan Jalan Kawi.

Banner penanda lokasi pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan oleh kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen

Dari Jalan Kawi, peserta gerak jalan menuju ke arah timur melintasi lampu merah Kepanjen dan Kantor Kelurahan Kepanjen yang berada di pojokan lampu merah tersebut, hingga Taman Contong. Dari Taman Contong, perserta gerak jalan menuju ke utara melewati Jalan K.H. Agus Salim sampai mentok SD/SMP Muhammadiyah.

Dari pertigaan SD/SMP Muhammadiyah, peserta gerak jalan belok kanan. Di penghujung belokan itu, terdapat sejumlah panitia yang membawa kotak untuk menerima potongan tiket untuk diundi penerimaan hadiah, kemudian belok ke kiri menuju Jalan Banurejo tempat lokasi panggung dan terop peserta.

Usai ikut gerak jalan, Lurah dan Ketua TP-PKK Kelurahan Kepanjen stay di lokasi pemeriksaan kesehatan gratis

Sambil menunggu peserta lainnya sampai ke garis finish, peserta gerak jalan disuguhi berbagai atraksi kesenian. Selain menikmati sajian kesenian tersebut, banyak juga warga yang menuju ke Café Garputala untuk periksa kesehatan gratis yang dilakukan oleh kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen.

Delapan kader – Agustin Shintowati, Kristin Mariana, Rusmini, Indri Astutik, Wiwik Setyo Anggraeni, S.H., Edy Hartutik, Sri Handayani, Wiwin Waluyo Ningsih - melayani pemeriksaan gratis berupa pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. Sementara itu, perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep dan Mamik Makrifatin, S.ST dari Ponkesdes Panji Husada bertugas di ambulance yang disiapkan oleh Puskesmas Kepanjen.

Suasana skrining faktor risiko PTM gratis di halaman cafe Garuputala

Hingga pukul 11.00 WIB, delapan kader kesehatan tersebut mampu melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 197 orang dengan rincian 45 laki-laki dan 152 perempuan. Pemeriksaan kesehatan gratis ini juga dihadiri oleh Koordinator Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dan salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Setelah selesai memberikan layanan pemeriksaan gratis itu, kedelapan kader kesehatan membaur dengan peserta gerak jalan lainnya untuk menyimak tiketnya yang masih dalam pengumuman undian pemenang.

Lurah Kepanjen yang didampingi Ketua TP-PKK turut periksa kadar gula darah

Hingga akhir kegiatan, sekitar pukul 13.30 WIB, dua hadiah utama berupa dua motor itu pun semakin jelas siapa yang mendapatkannya. Honda Vario didapat peserta gerak jalan dari Jalan Seruji RT 12 RW 01 Kelurahan Kepanjen, dan Honda Beat berhasil dibawa pulang oleh peserta gerak jalan dari Jalan Welirang RT 38 RW 02.

Kegiatan Jalan Sehat Kemerdekaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kelurahan Kepanjen itu dengan segudang hadiah itu tergolong sukses dan meriah. Warga bisa bersilaturahmi massal dan berkumpul dalam gerak jalan sehat. “Sehat tubuhnya, sehat harapannya.”

Namun yang terpenting dari semua itu, hakikat dari jalan sehat tersebut sesungguhnya juga untuk meningkatkan kebugaran tubuh kita. Hippocrates (460 SM - 375 SM), seorang dokter Yunani kuno yang hidup selama periode Klasik Yunani dan secara tradisional dianggap sebagai Bapak Kedokteran pernah berujar, “Walking is man’s best medicine” (Berjalan adalah obat terbaik bagi manusia). *** [080924]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 07 September 2024

Giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen Dikunjungi Dinkes, Lurah dan Ketua TP-PKK

Rutinitas giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen ini sudah tidak diragukan lagi. Semenjak mendapatkan pelatihan SMARThealth dari dokter-dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) di bulan-bulan akhir 2016, kader kesehatan tersebut terus mempraktekkan ‘ilmunya’ untuk membantu tenaga kesehatan Ponkesdes Panji Husada memberikan layanan pemeriksaan kesehatan berupa skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) hingga sekarang.

Setiap hari Sabtu minggu pertama dalam setiap bulannya, kader SMARThealth yang berkolaborasi dengan tenaga kesehatan (nakes) Panji Husada, yakni perawat dan bidan, senantiasa mengadakan skrining faktor risiko PTM di Balai RW 01 yang terletak di Jalan Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Semangat dan integritasnya dalam membantu memberikan layanan kesehatan di kelurahannya tak pernah kendor. Merawat (follow up) antara 30 hingga 50 warga setiap bulannya dalam kontinuitas tersebut sudah merupakan prestasi tersendiri.

Kader berpose bersama nakes, Dinkes, lurah, dan Ketua TP-PKK Kelurahan Kepanjen

Hari ini, Sabtu (07/09), pemeriksaan dan skrining rutin PTM dalam giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen mendapat kunjungan dari Koordinator Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dan Kepala Kelurahan (lurah) Kepanjen beserta Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kelurahan Kepanjen.

Koordinator Sub Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM menyempatkan diri berkunjung ke giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 dalam perjalanannya hendak ke Malang untuk mencari seng buat atap bangunan kos-kos-an yang sedang dibangun di rumahnya.

Kunjungan tersebut selain melihat kegiatan yang diadakan oleh kader SMARThealth, Ponkesdes Panji Husada, dan Puskesmas Kepanjen berupa Posbindu SMARThealth, juga menyemangati para kader maupun nakes serta memberikan bantuan strip gula darah.

SMARThealth tidak hanya terpatri dalam papan nama tapi juga sanubari

Dalam kesempatan itu, Paulus juga mengatakan bahwa pemberdayaan kader kesehatan ini mampu memberikan nilai tambah dalam membantu tugas Dinkes terutama dalam indikator capaian SPM PTM meningkat.

Giat Posbindu SMARThealth tersebut berisi skrining faktor risiko PTM, seperti pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), tekanan darah, cek kadar gula darah/kolesterol/asam urat) dan konsultasi dokter serta pemberian obat.

Enam kader berbagi tugas dalam meja yang telah disediakan. Meja 1 berada di teras depan, kader Indri Astutik memberikan layanan pendaftaran. Kader ini hafal sekali dengan warga yang di-follow up dalam giat ini. Buku pencatatan riwayat pemeriksaan, selalu disimpannya dengan rapi. Ia juga mampu menghafal siapa saja yang tidak datang bulan lalu, dan menanyainya.

Suasana mengantre untuk konsultasi kesehatan dengan dokter Puskesmas

Meja 2 memberikan layanan pengukuran antropometri. Kader Wiwik Setyo Anggraeni, S.H. dan Edi Hartutik silih berganti memberikan layanan pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, dan pengukuran lingkar perut.

Kemudian meja 3 digunakan untuk pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah. Pengukuran tensi dilakukan oleh kader Nanik Triyudhani, dan pengecekan kadar gula darah dilakukan oleh kader Agustin Shintowati dan Kristin Mariana.

Dari meja 3 tersebut, warga yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) maka akan disarankan oleh kader tersebut untuk menuju ke meja 4. Meja 4 adalah meja konseling kesehatan. Dalam tradisi giat Posbindu PTM di Kelurahan Kepanjen, meja tersebut senantiasa diisi oleh dokter dari Puskesmas Kepanjen. 

Nakes Ponkesdes Panji Husada dalam konsultasi obat

Kali ini yang bertugas di meja tersebut adalah dr. Nabilah Rohadatul ‘Aisy. Dokter tersebut selalu memanyakan keluhannya, minum obatnya dan memberikan edukasi kepada warga yang menghadap kepadanya.

Setelah mendapatkan konseling kesehatan, warga akan meneruskan ke meja 5. Meja 5 adalah meja obat, yang ditandai dengan banyaknya tumpukan obat di atas meja tersebut. Perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep dan bidan Mamik Makrifatin, S.ST dari Ponkesdes Panji Husada akan memberikan layanan obat kepada warga.

Pada kesempatan itu, Lurah Kepanjen Bobby Setya Abdi, S.STP, M.M. dan Ketua TP-PKK Kepanjen Zena Alyssha, S.IP juga hadir pada giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2. Lurah Kepanjen yang muda dan ganteng itu merasa senang atas peran kader kesehatannya yang terampil. Ia berharap agar peran kader tersebut ditingkatkan dan jangan kendor dalam memberikan layanan kepada warga Kepanjen.

Lurah Kepanjen mengajak rembug bersama untuk pemeriksaan esok pagi dalam gelaran event Gerak Jalan Sehat

Di akhir giat Posbindu SMARThealth, Lurah Bobby juga menawarkan agar kader SMARThealth besok hari tampil dalam pemeriksaan gratis dalam event Gerak Jalan Sehat Kelurahan Kepanjen yang bakal diikuti oleh seribuan orang dengan hadiah utama dua motor roda dua.

Untuk mematangkan ini, Lurah Bobby mengajak meeting sebentar. Perangkat kelurahan, Dinkes, nakes Ponkesdes Panji Husada, dokter Puskesmas Kepanjen, dan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB diajak berembug untuk mendesain pelaksanaan layanan kesehatan gratis esok hari, mulai petugasnya, BMHP, lokasi hingga tenda dibahas secara matang.

Acara ini ditutup menjelang Dhuhur dengan makan bersama yang telah disediakan oleh kader. Ada nasi putih, pecel kembang turi, sambal goreng tahu tempe dan koro serta peyek dan kerupuk. Menunya bersifat prasmanan. Siapa pun tinggal mengambil sendiri. *** [070924

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 24 Agustus 2024

Lomba Ibu-Ibu Kelurahan Kepanjen Di HUT RI Ke-79 Itu Begitu Meriah

Memperingati HUT RI biasanya melibatkan serangkaian acara seperti upacara bendera, pawai, dan berbagai lomba tradisional. Ini adalah waktu untuk merayakan kemerdekaan dengan berbagai aktivitas yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Lomba-lomba dalam rangka HUT RI seringkali melibatkan berbagai jenis kegiatan, dan ini biasanya bertujuan merayakan semangat kemerdekaan dengan cara menyenangkan dengan penuh kebersamaan.

Sabtu (24/08) pagi hingga siang ini, Kelurahan Kepanjen menggelar lomba ibu-ibu dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 di halaman depan Kantor Kelurahan Kepanjen yang beralamatkan di Jalan Sultan Agung , RT 06 RW 03 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Lokasinya tepat berada di tenggara perempatan lampu merah Kepanjen.

Kemeriahan lomba ibu-ibu di Kantor Kelurahan Kepanjen 

Lomba yang dipertandingkan meliputi kebaya jadul, makan kerupuk, sepak terong, lomba drama dan bernyanyi serta lomba joget berpasangan. Bisa Anda bayangkan betapa heboh dan meriahnya acara lomba tersebut. Betapa tidak? Dua orang ibu bertemu saja sudah kerap heboh, apalagi bertemu dalam satu kelurahan dalam melakukan lomba, pastinya lebih heboh dan meriah.

Dan, benar juga ternyata! Setiap tahapan lomba selalu mengundang mata para pengendara yang berhenti di lampu merah. Mereka selalu menoleh ke selatan tiap mendengar kehebohan ibu-ibu yang sedang bertanding, serta teriakan para supporternya.

Salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang diundang dalam memeriahkan lomba ibu-ibu tersebut juga merasakan gegap gempita di halaman depan Kantor Kelurahan Kepanjen.

Lurah Kepanjen yang didampingi Sekretaris Kelurahan, berikan arahan dalam final lomba sepak terong

Mulai dari lomba fashion show kebaya jadul, lomba makan kerupuk, lomba sepak terong, lomba drama, dan lomba joget kerap menghadirkan ketawa, teriakan maupun menangis dari para pengunjung yang menyaksikannya.

Dari pantauan anggota Tim SMARThealth UB, lomba sepak terong yang paling banyak bikin heboh. Banyak penontonnya yang pada ketawa karena melihat kelucuan dari ibu-ibu yang berlomba. Sebuah terong hijau diikatkan dipinggang dan nglengsreh ke bawah. Terong yang gemandul itu digoyangkan untuk menyepak bola yang ada di depannya.

Lalu, pada lomba drama menghadirkan semua RW yang ada di Kelurahan Kepanjen. Drama 1 ditampilkan oleh RW 04, drama 2 RW 03, drama 3 RW 01, drama 4 RW 05, dan drama 5 RW 02. Drama-drama yang ditampilkan umumnya berlatar belakang penjajahan namun endingnya tidak diakhiri sebuah kekejaman namun adanya transfer pengetahuan. Seperti seorang anak petani miskin, yang diambil oleh seorang nonik Belanda untuk disekolahkan dan dijaga kesehatannya sehingga tidak menjadi stunting. Drama itu barangkali membawa pesan, “Jangan hanya merdeka dari penjajah, tetapi merdekakan juga pikiran dan hati.”

Lomba sepak terong yang gondal-gandul

Maka ketika, noni Belanda itu datang membawa anak pribuminya untuk dipertemukan kembali dengan orangtuanya terjadi dialog yang bikin ketawa semua penonton. Noni Belanda itu bilang ke ibu kandungnya, “Ini anakmu sudah besar. Saya sekolahkan, dan tubuhnya berkembang cepat karena asupan nutrisi cukup baik. Tidak kayak ibunya, pertumbuhannya koq malah stunting?”

Dialog yang natural ini, lepas begitu saja karena pemeran orangtuanya kebetulan ibu yang bertubuh mungil. Kalah tambun dari anaknya, dan itu ditangkap oleh pemeran noni Belanda untuk menyindir ibu kandungnya yang malah dianggap stunting.

Kemudian pada lomba joget berpasangan juga tak kalah lucunya. Mereka akan membuat para penonton terbahak-bahak. Penonton melihat kelucuan dari ibu-ibu yang ikut lomba yang dibekali juga dengan balon.

Lomba drama perjuangan: noni Belanda dan petani miskin

Lomba ibu-ibu Kelurahan Kepanjen dalam rangka memperingati HUT ke-79 yang dibuka langsung oleh Lurah Kepanjen Bobby Setya Abdi, S.STP, M.M.patut diacungi jempol. Idenya mengadakan lomba yang sederhana tapi mengena itu, menjadi kekuatan dari lomba itu sendiri. Karena lomba yang ditampilkan terlihat lain daripada yang lain di Kabupaten Malang ini.

Yang menariknya lagi, seluruh perangkat kelurahan beserta kader PKK maupun kader kesehatan berperan aktif dalam penyelenggaraan lomba ibu-ibu tersebut. Terlihat banyak kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen yang berpartisipasi dalam kegiatan lomba tersebut. Ada yang menjadi panitia, dan ada juga yang menjadi peserta.

Acara lomba ibu-ibu Kelurahan Kepanjen dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 yang dimulai pada pukul 07.30 WIB itu berakhir pada pukul 13.30 WIB melahirkan kecerian wajah para peserta, penonton, maupun panitia. *** [240824]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 21 Desember 2023

Kelurahan Kepanjen Gelar Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting sebagai Wujud Program Pemberdayaan Masyarakat

Pemerintah Kelurahan Kepanjen menggelar Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting di Aula Lantai 2 Kelurahan Kepanjen yang berada di Jalan Sultan Agung No. 02 RT 06 RW 03 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Kamis (21/12).

Pelatihan itu sebagai wujud upaya Pemerintah Kelurahan Kepanjen mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat Kelurahan Kepanjen dengan melatih para kader kesehatannya dalam tahun anggaran 2023.

Selain dihadiri kader kesehatan yang meliputi kader Posyandu dan Posbindu, tampak hadir pula Babinsa, sejumlah perangkat, maupun pengurus PKK Kelurahan Kepanjen serta anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Lurah Kepanjen berpose dengan narasumber dan seluruh peserta pelatihan

Acara pelatihan ini dimulai pada pukul 09.19 WIB. Master of Ceremony (MC) Sunarmi Warto Dewo mengawali dengan ucapan selamat datang kepada peserta dan membacakan susunan acara dalam kegiatan ini.

Setelah itu, MC mempersilakan Modin Chamim untuk memimpin doa demi kelancaran dalam penyelenggaraan pelatihan ini, dan setelahnya langsung disambung dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh dirijen Dewi Kartika.

Begitu peserta duduk kembali usai berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara berikutnya adalah sambutan dari Kepala Kelurahan Kepanjen Debby Lavenia Ecantada, S.STP. Pada kesempatan itu, Lurah Kepanjen cukup singkat dalam memberikan sambutan. Ia merasa bersyukur atas terwujudnya Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting bagi kader-kader kesehatan yang ada di wilayahnya sebagai program pemberdayaan masyarakat.

Sambutan Lurah Kepanjen dalam Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting di Aula Kelurahan Kepanjen

Pukul 09.27 WIB Sekretaris Camat (Sekcam) Kepanjen Nurmawan Wibowo Leksono, S.STP, M.Si memaparkan materi “Pencegahan Stunting di Kelurahan”. Dalam paparannya, Sekcam Nurmawan menjelaskan dasar hukum, pembentukan tim percepatan dan penurunan stunting kecamatan dan desa/kelurahan, tugas TPPS desa/kelurahan, tugas TPPS kelurahan/desa, dan upaya pencegahan stunting.

Pengalamannya selaku Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kepanjen, ia bisa berceritera banyak mengenai temuan kasus-kasus stunting. Baginya, stunting bukan hanya mengenai urusan gizi, tetapi ada sarana dan prasarana yang menjadi pemicunya. 

Seperti yang dialami pada sebuah desa penghasil ikan tuna, secara teoritis mereka tidak kekurangan gizi. Namun kasus stunting cukup mengemuka. Setelah diteliti, ternyata banyak yang tidak memiliki jamban.

Sekcam Kepanjen berikan materi dalam penanganan stunting di Kelurahan

Setelah diintervensi dengan jambanisasi, dan warga mau beralih kebiasan buang air di jamban, setahun kemudian angka stunting mulai berkurang.

Dalam mengubah perilaku masyarakat perlu kolaborasi. Tidak bisa hanya dibebankan kepada petugas kesehatan akan tetapi juga harus melibatkan pemangku wilayah masing-masing, dari kepala desa/kelurahan maupun Camat.

Usai Sekcam Kepanjen, acara berikutnya dilanjutkan dengan pemaparan materi “Stunting” yang disampaikan oleh dokter internship Puskesmas Kepanjen, dr. Zakiyatul Amaliyah, yang akrab disapa dengan dr. Lili.

Peserta pelatihan penanganan dan pencegahan stunting

Outline dalam paparan dr. Lili terdiri dari definisi stunting, epidemiologi, etiologi, dampak masalah gizi pada kesehatan, dan pencegahannya. Pada etiologi (sebab musababnya), dr. Lili menerangkan bahwa terjadinya stunting itu bersamaan dengan proses terjadinya hambatan pertumbuhan dan perkembangan semua organ (otak, jantung, ginjal, prankeas), sehingga hal in harus dimengerti betul oleh orangtua.

Selesai dr. Lili, acara langsung dilanjutkan dengan materi “Pencegahan Stunting dengan Pengoptimalan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)” yang dibawakan oleh petugas gizi Puskesmas Kepanjen, Nimas, A.Md.Gz.

Nimas menerangkan apa itu stunting?, 1000 HPK??, mengapa sangat penting?, siklus stunting, “piring makan” ibu hamil (survey), tahapan pemberian MP-ASI, syarat pemberian MP-ASI, tips pemberian MP-ASI, dampak jangka pendek dan jangka panjang, akar permasalahan, pencegahan stunting.

Staf pengajar FKUB fokus pada peran kader kesehatan dalam pencegahan stunting dan pencegahan stunting berbasis keluarga

Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi, kata Nimas, sehingga penanganannya perlu dilakukan oleh multisektor.

Terakhir, pembicara dalam pelatihan ini adalah seorang staf pengajar dari Departemen Keilmuan Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc(FM)., Sp.D.L.P. dengan materinya, “Stunting: Intervensi Berbasi Keluarga.”

Sambil bereuni dengan kader Kepanjen, ia menjawab lima pertanyaan yang diajukan oleh 4 kader dan Lurah Kepanjen, dr. Nuretha berusaha menjelaskan peran kader kesehatan dalam pencegahan stunting dan pencegahan stunting berbasis keluarga.

Acara Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kelurahan Kepanjen ini ditutup oleh Lurah Kepanjen pada pukul 11.36 WIB, dan diakhiri dengan sesi foto bersama seluruh peserta pelatihan sambil membentangkan banner yang telah dilepas dari dinding. *** [211223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 31 Agustus 2023

Skrining PTM dan Pendengaran pada Hipertensi dan Diabetes Melitus di Kantor Kelurahan Kepanjen dan Ponkesdes Panji Husada

Pagi tadi, Kamis (31/08), halaman Kantor Kelurahan Kepanjen ramai dipenuhi warga yang akan mengikuti skrining penyakit tidak menular (PTM dan pendengar bagi masyarakat Kepanjen yang memiliki faktor risiko hipertensi maupun diabetes mellitus.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Puskesmas Kepanjen, Ponkesdes Panji Husada, Pemerintah Kelurahan Kepanjen, dan kader kesehatan dengan berkolaborasi bersama pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB).

Pagi-pagi meja pendaftaran sudah dipenuhi warga yang antusias ikut skrining PTM dan pendengaran

Sesuai undangan bernomor 400.7/5/135.07.13.1010/2023 yang dikeluarkan oleh Lurah Kepanjen, Debby Lavenia Ecantada, S.STP, pemeriksaan kesehatan gratis untuk PTM dan pendengaran dijadwalkan berdasarkan RW agar supaya tidak terjadi tumpukan massa di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen.

RW 01 (08.00-08.30 WIB), RW 02 (08.30-09.00 WIB), RW 03 (09.00-09.30 WIB), RW 04 (09.30-10.00 WIB), dan RW 05 (10.00 – 10.30 WIB). Namun pada kenyataan, sedari masih tata-tata (mengatur meja dan kursi), sudah banyak masyarakat yang berdatangan.

Perawat Ponkesdes Panji Husada dibantu kader melakukan wawancara lembar pengumpulan data dari FKUB

Skrining PTM yang dilakukan dalam pemeriksaan di sini sedikit berbeda dengan apa yang dilakukan dalam giat Posbindu PTM. Pemeriksaan kali ini lebih lengkap. Pihak Puskesmas Kepanjen menurunkan petugas laboratorium untuk pengecekan gula darah puasa, HDL, dan trigliserida. Mereka bertempat di ruangan yang berada di sebelah barat halaman Kantor Kelurahan Kepanjen, dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh kader kesehatan dalam menyiapkan peralatan sekali pakai.

Selain itu, kader kesehatan yang berisi gabungan dari kader Posyandu, Posbindu, dan SMARThealth, bertugas dalam pendaftaran dan pengukuran berat badan (BB), tinggi badan (TB) maupun lingkar perut (LP). Sebagian ada juga yang membantu melakukan wawancara dengan lembar pengumpulan data dari FKUB bersama perawat/bidan Ponkesdes Panji Husada.

Antrian pemeriksaan warga RW 01 Kepanjen di pagi hari

Dari rangkaian pemeriksaan yang dimulai pendaftaran, pengukuran BB/TB/LP dilanjutkan pengukuran tekanan darah yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Kepanjen dan wawancara, terus disambung dengan pemeriksaan laboratorium.

Begitu hasil pemeriksaan laboratorium keluar, warga bisa berkonsultasi dengan dokter dari Puskesmas Kepanjen yang menempati ruangan dalam laboratorium. Bila ternyata dalam pemeriksaan tersebut terindikasi memiliki gula darah tinggi maupun mempunyai gangguan pendengaran, warga harus lanjut pemeriksaan pendengaran ke Poli THT yang menempati Ponkesdes Panji Husada.

Pemeriksaan telinga dengan menggunakan headset 

Di Poli THT itu, tenaga kesehatan yang menangani adalah para dokter dari FKUB yang tergabung dalam skrining pendengaran pada diabetes mellitus di Kabupaten Malang. Mereka akan melakukan layanan pemeriksaan pendengaran dengan mengecek kuping warga, mulai dari menggunakan alat cek kuping hingga mengenakan headset berisi lantunan tembang-tembang.

Usai dari Poli THT, warga yang perlu diobati akan mengambil obat yang telah disediakan oleh Puskesmas Kepanjen meja yang berada di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen, yang sederet dengan meja pemeriksaan sebelumnya.

Skrining PTM dan pendengaran yang dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB itu berhasil memeriksa sebanyak 177 orang dari target sasaran 200 orang. Dari 177 orang tersebut, 35 laki-laki dan 142 perempuan. *** [310823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 03 Juli 2023

Malam Hari, Kader Kepanjen Lakukan Skrining PTM Di Pinggir Kali Molek

Pertemuan rutin PKK RT 05 RW 05 Kepanjen yang berlangsung di Aurora Accessories: Let The Shopping Begin pada malam hari ini, dimanfaatkan oleh kader kesehatan untuk melakukan skrining PTM, utamanya penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya.

Lima orang kader kesehatan berguyup di tempat pertemuan yang berada di Jalan Lawu No. 62 Sukun RT 05 RW 05 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Mereka terdiri dari Agustin Shintowati (kader SMARThealth), Sunarmi Warto Dewo (kader SMARThealth), Minarsih (kader SIMPLI), Lailatul Lamidah (kader Posyandu Lansia), dan Lilik Yuriah (kader Posyandu Balita).

Suasana skrining PTM di malam hari di pinggir Kali Molek Kepanjen

Dengan bermodalkan dua meja dan beberapa kursi, kelima kader berbagi peran dalam melakukan pemeriksaan kesehatan berupa skrining faktor risiko PTM. Pendaftaran dan pencatatan dilakukan oleh Lailatul Lamidah, pengukuran tinggi badan oleh Lilik Yuriah, penimbangan badan dan pengukuran lingkar perut ditangani oleh Minarsih. Sementara itu, pengukuran tekanan darah dijalankan Agustin Shintowati, dan pengecekan kadar gula darah dilaksanakan oleh Sunarmi Warto Dewo.

Anggota PKK yang mengadakan pertemuan itu diskrining oleh kader kesehatan yang sesekali terdengar suara aliran Kali Molek yang berada di depannya. Kebanyakan mereka sebelum memasuki ruangan melakukan pemeriksaan kesehatan, sisanya diskrining usai pertemuan selesai. Selain itu, ada suami maupun anak laki-lakinya yang rumahnya tak jauh dari lokasi pertemuan, juga ikut melakukan pemeriksaan kesehatan.

Skrining yang dimulai pada pukul 18.00 WIB itu juga dihadiri oleh seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). Anggota Tim SMARThealth UB menyaksikan jalannya pemeriksaan kesehatan di lingkungan RT 05 RW 05 Kepanjen yang berjarak sekitar 210 meter dari Pemakaman China di Kepanjen.

Kader SMARThealth berikan edukasi mengenai perlunya skrining faktor risiko PTM secara rutin dalam Pertemuan PKK RT 05 RW 05 Kepanjen

Di sela-sela acara pertemuan PKK, kader SMARThealth Agustin Shintowati berkesempatan memberikan edukasi terkait perlunya skrining PTM terhadap warga yang berumur 15 tahun ke atas, yang d dalamnya juga terdapat orang lanjut usia (lansia).

Pemeriksaan kesehatan berupa skrining faktor risiko PTM itu berlangsung selama 1 jam 46 menit. Dalam pemeriksaan tersebut berhasil terskrining warga sebanyak 36 orang dengan rincian 4 laki-laki dan 32 perempuan. *** [030723]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 26 Juni 2023

Kader Kesehatan Kepanjen Lakukan Skrining PTM Pada Pertemuan PKK RT 01 RW 04 Sore Hari

Sore hari tadi dua kader SMARThealth dan seorang kader SIMPLI yang dibantu sejumlah kader Posyandu Pos 3 RW 04 melakukan skrining faktor risiko PTM terhadap anggota PKK RT 01 RW 04 yang sedang melakukan pertemuan rutin di rumah Amin Suwidi yang beralamatkan di Gang I Kauman RT 01 RW 04 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Kader-kader kesehatan tersebut membentuk giat Posbindu PTM Luar Gedung dalam pertemuan PKK. Kader-kader tersebut terdiri dari kader SMARThealth (Agustin Shintowati dan Sunarmi Warto Dewo), kader SIMPLI (Indri Astutik), dan kader Posyandu Pos 3 (Trie Indie Febiani, Febri Made, Indri Astutik, dan Ana Susanti).

Skrining faktor risiko PTM dalam pertemuan PKK RT 01 RW 04 Kelurahan Kepanjen

Tepat di jalan yang menikung di gang tersebut, rumah Amin Suwidi terlihat ramai. Anggota PKK setempat mulai berkumpul pada pukul 16.00 WIB untuk mengadakan pertemuan PKK. Kader kesehatan juga telah hadir di situ. 

Selain itu, terlihat pula perawat Panji Husada Kelurahan Kepanjen Nurul Masfiyah, A.Md.Kep dan pensiunan staf Sub Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Gatot Sujono, S.ST, M.Pd serta seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Di teras rumah, kader kesehatan melakukan skrining faktor risiko PTM untuk memanfaatkan strip gula darah yang telah didistribusikan ke Kelurahan Kepanjen dari Dinkes Kabupaten Malang melalui Puskesmas Kepanjen.

Suasana pertemuan PKK RT 01 RW 04 Kelurahan Kepanjen

Keenam kader kesehatan itu berbagi peran dalam melakukan pemeriksaan kesehatan. Bagian among tamu dijalankan kade Posyandu Trie Indie Febriani. Indri Astutik, kader Posyandu melakukan pendaftaran. Kader Posyandu Febri Made membantu melakukan pengukuran antropometri dan pengukuran tekanan darah dilakukan kader SIMPLI Indri Astutik, serta kader Posyandu Ana Susanti bertugas pada pencatatan.

Kemudian dua kader SMARThealth, Agustin Shintowati dan Sunarmi Warto Dewo, bertindak dalam melakukan pengecekan kadar gula darah dengan menempati meja kursi di teras sisi barat dari rumah Amin Suwidi, yang kebetulan istrinya, Elis, juga menjadi anggota PKK.

Selain skrining faktor risiko PTM, dalam pertemuan PKK tersebut juga diisi promosi susu etawa SR 12 Go Milku oleh seorang guru SDN 4 Kepanjen yang menyambi memperkenalkan susu kambing etawa tersebut.

Pengecekan kadar gula darah bertempat di balik tanaman binahong yang tumbuh lebat di depan teras rumah

Acara skrining PTM tersebut selesai berbarengan dengan rampungnya kegiatan pertemuan PKK RT 01 RW 04 menjelang adzan Maghrib. Dalam skrining tersebut berhasil terperiksa sebanyak 44 orang dengan rincian 7 orang laki-laki dan 37 orang perempuan.

Kader SMARThealth Kepanjen mulai bersemangat lagi karena sudah bisa diinput di ePuskesmas. Selama replikasi SMARThealth, semangat kader Kepanjen kurang terekap karena mau diinput di mana.

Setelah Puskesmas Kepanjen mulai beralih ke ePuskesmas dalam tahun ini, “pekerjaan” kader Kepanjen yang seakan-akan tertidur itu - meskipun sebenarnya mereka rutin melakukannya - mulai bisa dipantau oleh Puskesmas Kepanjen dan Dinkes Kabupaten Malang. Tinggal yang ditunggu-tunggu kader adalah diberi akses kembali dalam aplikasi eKader seperti sedia kala. *** [260623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 19 Juni 2023

Dibel Bu RT, Dua Kader SMARThealth Kepanjen Meluncur Ke Pertemuan Pemilihan Ketua RT 01 RW 01

Skrining PTM oleh kader SMARThealth di Gang I Banurejo di sela-sela pemilihan Ketua RT 01 RW 01 Kelurahan Kepanjen di malam hari

Selang dua jam lima puluh menit dari skrining faktor risiko penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya dalam pertemuan rutin PKK RT 02 RW 01 Kepanjen, kader SMARThealth mendapat telepon dari istri Ketua RT 01 RW 01 atau akrab di sapa dengan Bu RT.

Bu RT meminta kader SMARThealth untuk datang ke rumahnya karena kebetulan malam ini, Ahad (18/06), ada pemilihan Ketua RT baru. Karena mendadak, akhirnya hanya dua kader yang bisa berangkat ke sana, yaitu Agustin Shintowati dan Nanik Triyudhani.

Tiba di lokasi, yaitu Gang I Banurejo atau belakang Apotek Mustadjab pada pukul 20.10 WIB. Begitu sampai dua kader SMARThealth langsung melakukan skrining dan sekaligus pemeriksaan. Sementara itu, seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut mendampingi bercengkerama dengan bapak-bapak yang hadir di situ.

Pada kesempatan itu, sesekali anggota Tim SMARThealth UB bertanya kepada Ketua RT lama yang terpilih kembali, Handi Suharto. Menurut Ketua RT 01 RW 01, jumlah rumah di lingkungannya ada sekitar 50-an. Namun setiap rumah terkadang bisa terdapat 2 KK atau lebih. Jadi, lingkungannya tergolong jejel riyel, rumahnya saling berhimpitan yang ada di tengah gangnya.

Pada pemeriksaan itu, ibu-ibu mengantre terlebih dahulu. Baru kemudian diikuti oleh bapak-bapaknya. Yang bikin gayeng, dalam pemeriksaan itu selain terhidang sejumlah snack juga full music. Yang hadir, utamanya ibu-ibu, pada unjuk boleh dalam melantunkan tembang-tembang lawas.

Serasa tak mau kalah dengan ibu-ibu, Ketua RT pun menyumbangkan suaranya dengan lagu Pantun Janda yang lagi viral di Tik Tok. Sontak yang hadir pun ikut bertepuk tangan, bahkan Bu RT pun berjoget di dekat Ketua RT:


kuda yang mana kuda yang mana tuan senangi

kuda yang putih kuda yang putih di dalam kandang

janda yang mana janda yang mana tuan senangi

janda yang putih janda yang putih berambut panjang

janda yang mana janda yang mana tuan senangi

janda yang putih janda yang putih berambut panjang

naik sepeda naik sepeda mati lampunya

jalan terus jalan terus lambat sampenya

ada janda ada janda mati lakinya

mau dilamar mau dilamar banyak anaknya

ada janda ada janda mati lakinya

mau dilamar mau dilamar banyak anaknya

bagaimana bagaimana menggoreng lada

ambil minyaknya ambil minyaknya tuang tuangkan

bagaimana bagaimana merayu janda

ambil anaknya ambil anaknya timang timangkan

bagaimana bagaimana merayu janda

ambil anaknya ambil anaknya timang timangkan

kampung krukut kampung krukut dipinggir kali

anak cina anak cina dan kawan kawan

hati takut hati takut jadi berani

lihat janda lihat janda kayak perawan

hati takut hati takut jadi berani

lihat janda lihat janda kayak perawan

kucing kurus kucing kurus mandi dipapan

papan dibawa papan dibawa dari marunda

adan kurus badan kurus bukan tak makan

kurus mikirin si janda muda

badan kurus badan kurus bukan tak makan

kurus mikirin si janda muda.


Durasi lagu Pantun Janda cukup lama ketimbang lagu-lagu yang dinyanyikan oleh ibu-ibu. Namun karena lirik lagunya yang lucu, dua kader SMARThealth Kepanjen sampai tak terasa sudah habis orang yang akan diskrining lagi. Selesai lagu Pantun Janda, selesai pula pemeriksaan oleh kader.

Selama 50 menit itu, dua kader SMARThealth berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM utamanya penyakit kardiovaskular dan penyakit pemburuh darah lainnya, sebanyak 22 orang dengan rincian 7 orang laki-laki dan 15 perempuan. *** [190623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Tiga Kader Kesehatan Kepanjen Hadiri Pertemuan PKK RT 02 RW 01 Untuk Skrining PTM

Pensiunan staf Sub-Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang bersama kader kesehatan Kelurahan Kepanjen melakukan kunjungan dan edukasi di rumah warga

Pertemuan rutin PKK RT 02 RW 01 dimanfaatkan oleh tiga kader kesehatan Kelurahan Kepanjen untuk melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) khususnya penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya, di rumah Ketua RT 02 RW 01 Kelurahan Kepanjen Adityo Arief Wibisono, pada Ahad (18/06) sore. Ketiga kader tersebut terdiri dari kader SMARThealth (Agustin Shintowati), kader SIMPLI (Indri Astutik) dan seorang kader Posyandu Lansia Edi Hartutik.

Mereka pun menuju ke Pertemuan PKK tersebut sesuai jam yang diagendakan Ketua RT 02 RW 01. Sambil menunggu berkumpulnya anggota PKK yang diketuai oleh istri Ketua RT 02 RW 01 Kasmiati,  ketiga kader kesehatan menyempatkan mengunjungi pasien lama yang rumahnya berjarak sekitar 20 meter dari rumah Ketua RT 02 RW 01, bersama pensiunan staf Sub-Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Gatot Sujono, S.ST., M.Pd. Begitu masuk rumah, pasien bernama Parkon itu bertanya kepada kader. “Koq lama saya gak dikunjungi lagi,” tanya pasien tersebut.

Begitu didatangi kader, pasien Parkon merasa senang. Pasien ini dulu merupakan pasien follow up SMARThealth semasa pilot project. Setahun yang lalu, pasien ini memakai kursi roda semenjak mengalami jatuh dan kakinya patah hingga harus dioperasi untuk dipasang pen. Pada kesempatan itu, Gatot Sujono juga berkenan memberikan edukasi dengan mendekat dan sambil melihat kakinya yang dipen tersebut.

Dari rumah pasien ini, kader kesehatan langsung bergeser ke rumah Ketua RT 02 RW 01 untuk melaksanakan skrining faktor risiko PTM dan pemeriksaan antropometri, pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah.

Istri Ketua RT 02 RW 01 yang juga menjadi Ketua PKK RT 02 RW 01 itu membantu kader kesehatan dengan memberikan informasi kepada anggotanya perihal skrining tersebut sehingga mereka pun secara bergantian melakukan skrining dan pemeriksaan.

Ketiga kader tersebut kemudian berbagi peran. Pengukurun antropometri dilakukan oleh Edi Hartutik, pengukuran tekanan darah ditangani Indri Astutik, dan pengecekan kadar gula darah dilakukan oleh Agustin Shintowati.

Selama satu jam, kader kesehatan berhasil melakukan skrining terhadap 25 orang di rumah Ketua RT 02 RW 01, dengan rincian 15 wanita dan 10 laki-laki. Kesepuluh laki-laki tersebut merupakan Ketua RT 02 RW 01 dan suami dari anggota PKK yang ada di sekitar rumah Ketua RT 02 RW 01. *** [190623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog