Tampilkan postingan dengan label replikasi SMARThealth. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label replikasi SMARThealth. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 Oktober 2024

Giat Posbindu PTM dan Posyandu Lansia di Ponkesdes Pagak

Integrasi Layanan Primer (ILP) adalah konsep yang berkaitan dengan penggabungan berbagai layanan kesehatan dasar untuk meningkatkan akses, kualitas, dan efisiensi pelayanan. ILP dilaksanakan di Puskesmas, jejaring dan jaringan pelayanan kesehatan primer, seperti Posyandu dan Posbindu.

Sasaran ILP mencakup ibu hamil, persalinan, nifas, bayi dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia dewasa, dan usia tua. Sasaran tersebut berfokus pada tiga hal, yaitu siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan, perluasan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa/kelurahan dan perdukuhan, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat melalui pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan.

Namun dalam praktiknya, tidak semua siklus hidup yang menjadi sasaran dalam ILP tersebut bisa tercover semua dalam setiap giat Posyandu berbasis ILP. Kenyataan ini seperti yang dialami oleh Desa Pagak.

Kader kesehatan berpose dengan perawat Ponkesdes Pagak dan PP PTM Puskesmas Pagak

Karena tidak bisa tercover semua dalam setiap giat Posyandu ILP di awal bulan, maka perawat Desa Pagak Sri Hidayati, S.Kep. Ners berinisiatif mengadakan giat Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular) dan Posyandu Lansia tersendiri di akhir bulan.

Seperti giat yang dilakukannya dalam pelaksanaan Posbindu PTM dan Posyandu Lansia Edelweis di Ponkesdes Pagak yang beralamatkan di Dusun Tempur RT 06 RW 12 Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, pada Selasa (29/10).

Giat di Ponkesdes Pagak ini menyasar warga usia produktif dan lansia yang bermukim di RT 06 hingga RT 10 yang berada di RW 12, yang tidak tercover dalam giat Posyandu ILP sebelumnya. Hal ini sekaligus sebagai peningkatan dalam capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. SPM Kesehatan sendiri merupakan hak setiap warga negara.

Penyuluhan kesehatan yang dilakukan perawat Ponkesdes Pagak

Acara giat Posbindu PTM dan Posyandu Lansia ini dimulai pada pukul 09.30 WIB. Begitu warga berdatangan, dipersilakan memasuki ruangan di Ponkesdes Pagak. Mula-mula, mereka akan melaporkan diri di meja bagian pendaftaran. Ada 2 kader kesehatan yang memberikan layanan pendaftaran, yaitu Cicik Krisdianti (Kader SMARThealth) dan Vista Pratiska (Kader Posyandu Lansia).

Selain melakukan pendaftaran, kedua kader tersebut juga melakukan pengukuran tinggi maupun berat badan.

Dari meja pendaftaran, warga akan menuju ke meja pengukuran tekanan darah. Kader SMARThealth Dyah Anggun Sasmita melakukan pengukuran tensi setiap warga yang hadir dalam giat tersebut. Kemudian warga akan bergeser ke samping atau arah selatan, untuk lanjut pengecekan kadar gula oleh kader SMARThealth Della Apyanagustin.

Cek kadar gula darah oleh kader SMARThealth

Usai diperiksa kadar gula darahnya, warga akan bergeser lagi ke selatan. Di meja itu, ada 3 orang yang terdiri dari 2 tenaga kesehatan (nakes) dan seorang kader Posyandu Lansia Nuryl Nindya Pratnia Paramita.

Kedua nakes tersebut, yakni perawat Ponkesdes Pagak Sri Hidayati, S.Kep. Ners dan Pemegang Program (PP) PTM Puskesmas Pagak Dwi Cahya Widodo, A.Md.Kep. Mereka bertugas memberikan pelayanan konsultasi kesehatan dan sekaligus pengobatan bagi warga yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk). Obatnya akan diberikan oleh kader kesehatan Nuryl Nindya atas petunjuk kedua nakes tersebut.

Di sela-sela itu, perawat Ponkesdes Pagak juga memberikan penyuluhan kepada warga yang hadir dalam giat tersebut, terutama untuk para lansianya. Perawat Sri juga memperlihatkan buku panduan kesehatan lengkap bagi lansia, termasuk penyakit-penyakit umumnya dijumpai pada lansia.

Suasana skrining faktor risiko PTM dalam giat Posbindu PTM dan Posyandu Lansia di Ponkesdes Pagak

Selain itu, menurut perawat Sri, dalam giat ini juga terdapat penjaringan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK). PIS PK merupakan program nasional yang salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan.

Menurut perawat Sri, karena anggaran untuk home care terbatas maka nakes umumnya memanfaatkan kegiatan ini sekalian untuk pendataan keluarga dan intervensi lanjut yang belum sempat dikunjunginya.

Selesai mengikuti skrining faktor risiko PTM dan edukasi kesehatan, warga akan mendapatkan suguhan berupa jemblem dan utri. Utri itu bentuknya seperti panganan nogosari namun di dalamnya tidak ada pisangnya.

Giat Posbindu PTM dan Posyandu Lansia ini selesai pada pukul 11.08 WIB, dan berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 28 orang, yang kebetulan perempuan semua. Sebelum meninggalkan tempat, nakes melakukan foto bersama dengan kader kesehatan yang bertugas serta mengajak anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut menyaksikan jalannya giat Posbindu PTM dan Posyandu Lansia di Ponkesdes Pagak. Pulangnya dibawain jemblem dan utri. *** [301024]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 04 Mei 2024

Giat Posbindu PTM dan Pemeriksaan Rekam Jantung di Balai RW 01 Kelurahan Kepanjen

Tidak seperti bulan-bulan sebelumnya, Sabtu (04/05) pagi ini, giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen berkolaborasi dengan PACCE (Pakisaji Cardiovascular Center) sehingga giatnya tidak hanya melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) saja tetapi juga mengadakan pemeriksaan rekam jantung.

Giat Posbindu PTM Anggrek 2 ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Warga sekitar pun berdatangan secara mengalir. Mereka akan mengikuti skrining faktor risiko PTM terlebih dahulu dengan melakukan pendaftaran, pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah, pengecekan kadar gula darah, dan konsultasi. 

Mula-mula warga akan melakukan pendaftaran dan mengambil nomor antrian di meja 1 yang dilayani oleh kader SIMPLI Indri Astutik. Kemudian setelah mendaftrar, mereka akan menuju ke meja 2 untuk mendapatkan layanan pengukuran antropometri (tinggi dan berart badan, lingkar perut) yang dilakukan oleh 2 kader kesehatan, yakni Aris Winarti (Kader Posyandu Anggrek 1) dan Waskini (Kader Posyandu Anggrek 3).

Kader kesehatan berpose bersama Sekretaris Kelurahan Kepanjen, perawat, dokter dan tenaga kesehatan PACCE

Dari meja 2, mereka akan melangkah menuju meja 3. Di meja 3, mereka akan mendapatkan layanan pengukuran tekanan darah oleh kader SMARThealth Nanik Triyudhani dan pengecekan kadar gula darah oleh kader SMARThealth Agustin Shintowati.

Selesai di meja 3, mereka lanjut menuju ke meja 4. Di meja 4 itu ada dokter muda Afif Bahtiar Rifai yang siap menerima konsultasi tentang hasil skrining yang diikutinya. Bila ternyata dari hasil pengukurannya tersebut terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) maka dokter muda tersebut akan meresepkan obat untuk diambil di meja 5 yang diisi oleh perawat Kelurahan Kepanjen Nurul Masfiyah, A.Md.Kep.

Namun bagi yang mempunyai riwayat hipertensi atau diabetes mellitus disarankan oleh dokter muda untuk mengikuti pemeriksaan rekam jantung yang dilakukan oleh PACCE. Pemeriksaan tersebut ditempatkan di rumah Ketua RW 01 Luluk Tanawati, yang kebetulan rumahnya bisa tembus ke halaman Balai RW 01 Kepanjen.

Pengukuran tekanan darah

Pemeriksaan rekam jantung yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dari PACCE Diki Miranda Ali ini bersifat gratis. Kalau melakukan pemeriksaan seperti ini di klinik atau rumah sakit cukuplah mahal. Pemeriksaan tidak bisa terlalu cepat karena di tubuh pasien akan dipasangi banyak kabel yang terhubung dengan elektrokardiogram.

Pemeriksaan EKG (Elektrokardiografi) merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung. EKG adalah pemantulan aktivitas listrik dari serat-serat otot jantung secara goresan.

Manfaat dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kelainan-kelainan pada jantung seperti gangguan irama jantung, gangguan pada otot jantung, adanya pembesaran jantung, gangguan elektrolit, adanya pericarditis dan adanya pengaruh dari obat-obatan jantung.

Permeriksaan rekam jantung dari Klinik PACCE dalam giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen

Setelah hasilnya keluar, pasien akan dipanggil kembali untuk menghadap ke dr. Viola Marcellyana yang dibantu Resky Putri, yang keduanya dari PACCE. Pada kesempatan itu, dr. Viola akan membacakan hasil pemeriksaan rekam jantung tersebut. Jika terdapat indikasi yang mengkawatirkan, biasanya disuruh datang ke rumah sakit atau klinik PACCE untuk mendapatkan pemeriksaan lebih kanjut.

Giat Posbindu PTM yang dihadiri oleh Sekretaris Kelurahan Kepanjen Adi Suroso dan pensiunan staf PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Gatot Sujono, S.ST, M.Pd ini selesai pada pukul 11.30 WIB, dan berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 33 orang dengan rincian 10 laki-laki dan 23 perempuan.

Dari 33 orang yang terperiksa dalam giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepnajen ini, mereka yang mengikuti pemeriksaan rekam jantung ada sebanyak 25 orang. *** [040524]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Minggu, 10 Maret 2024

Giat Posbindu PTM Dalam Penutupan Jamaah Tahlilan se-Desa Sepanjang di Masjid Baqiyatus Sholikhin

Siang yang mendung di hari Sabtu (09/03), ratusan warga Nahdliyin berbondong-bondong menghadiri acara Penutupan Jamaah Tahlilan se-Desa Sepanjang di Kompleks Masjid Baqiyatus Sholikhin yang terletak di Dusun Kasin RT 03 RW 03 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Penutupan Jamaah Tahlilan se-Desa Sepanjang itu diadakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan agar warga Nahdliyin fokus kepada ibadah-ibadah yang diutamakan dalam pelaksanaan bulan puasa.

Pengurus LAZISNU Sepanjang berpose dengan nakes, siswa magang dan kader kesehatan

Acara ini diselenggarakan oleh NU dan banomnya, seperti Muslimat, Fatayat, Banser, dan LAZISNU yang berada di Desa Sepanjang, dan menghadirkan Ketua MUI Gondanglegi Ahmad Zen untuk mengisi tausiyahnya.

Dalam Penutupan Jamaah Tahlilan se-Desa Sepanjang itu juga dimeriahkan dengan giat Posbindu PTM yang lokasinya menempati halaman masjid, tepatnya di sisi timur. Sehingga, setiap warga Nahdliyin yang hendak menuju Gedung Pertemuan yang berada di selatan bangunan utama masjid tentu akan melewati giat Posbindu PTM.

Lapak pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM

Giat Posbindu PTM ini merupakan kolaborasi antara Puskesmas Gondanglegi, Pustu Sepanjang, Ponkesdes Sepanjang, kader SMARThealth, kader SIMPLI, dan siswa-siswa magang dari SMK Madani Turen serta SMKS Modern Al Rifa’i II jurusan keperawatan.

Dari Puskesmas Sepanjang hadir dokter internship dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dr. Faiza Shema Salsabila. Dari Pustu Sepanjang, terlihat hadir Ilham Tri Wicaksa, A.Md.Kep yang sekaligus merupakan Penanggung jawab PTM Puskesmas Sepanjang., dan dari Ponkesdes Sepanjang hadir perawat Istuning Nur Choirunnisa, A.Md.Kep.

Pengukuran tekanan darah

Sementara itu, dari kader SMARThealth ada Ifa Lutfiah, Eny Yuliati, dan Masito, dan dari kader SIMPLI terlihat Usfatul Ulumiyah, Lilik Kusmiati dan Lina Lestari. Sedangkan, dari SMK Madani Turen ada Rahmasari Damayanti dan Riska Adelia Purfitasari. Dari SMKS Modern Al Rifa’i II terlihat Anggun Handayani.N.P.H. dan Maharani Sekar Arum.

Deretan meja panjang diatur sedemikian agar bisa memberikan layanan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) terhadap warga Nahdliyin sebelum memasuki Gedung Pertemuan untuk mengikuti acara Penutupan Jamaah Tahlilan se-Desa Sepanjang.

Ketua LAZISNU Sepanjang cek kadar gula darah

Dalam skrining faktor risiko PTM, warga Nahdliyin mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan, seperti pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, pengecekan kadar gula darah, kolesterol maupun asam urat, dan konsultasi kesehatan dengan dokter.

Urutan pemeriksaan dimulai dari meja panjang sebelah utara mengarah kepada pintu pagar masuk ke halaman Masjid Baqiyatus Sholikhin. Warga Nahdliyin mengisi buku absensi terlebih dahulu yang dikelola oleh pengurus Muslimat. Begitu mengisi buku absensi, langsung mendapatkan sekotak nasi bersama snack.

Dokter internship Puskesmas Gondanglegi berikan konsultasi kesehatan

Kemudian warga Nahdliyin langsung bergeser ke meja panjang untuk berpartisipasi dalam giat Posbindu PTM yang diawali dari meja paling utara kemudian bergeser ke selatan sesuai tahapan alur pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM.

Selesai mengikuti giat Posbindu PTM, mereka langsung bergegas masuk ke dalam Gedung Pertemuan untuk mengikuti acara Penutupan Jamaah Tahlilan se-Desa Sepanjang. Rundown acara tersebut dimulai dengan ucapan selamat datang dari pembawa acara, pembacaan susunan acara, pembacaan ayat suci Al Qur’an, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars Muslimat dan Mars Ya Lal Wathon, sambutan dari Ketua LAZISNU Sepanjang Thobroni, dan tausiyah dari Ketua MUI Gondanglegi.

Dokter internship Puskesmas Gondanglegi berikan penyuluhan DM dan HT dihadapan warga Nahdliyin

Namun sebelum memasuki tausiyah, dokter internship dari Puskesmas Gondanglegi mendapatkan kesempatan untuk melakukan penyuluhan mengenai diabetes mellitus (DM) dan hipertensi dihadapan para warga Nahdliyin di dalam Gedung Pertemuan.

Acara Penutupan Jamaah Tahlilan se-Desa Sepanjang yang dimulai pada pukul 14.00 WIB itu berakhir pada pukul 16.00WIB dengan diiringi rintik-rintik hujan. Dari sekitar 200 warga Nahdliyin yang hadir, berhasil terperiksa sebanyak 68 orang dengan rincian 4 laki-laki dan 64 perempuan.

Warga Nahdliyin pun senang mendapatkan skrining faktor risiko PTM dari insan kesehatan bersama kader yang disupport BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) dari LAZISNU Sepanjang. Warga Nahdliyin tidak hanya terpantau kesehatan fisiknya juga terpantau kesehatan batinnya dengan siraman rohani dari tausiyah Ketua MUI Gondanglegi. *** [100324]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 07 Maret 2024

Posyandu Kemuning 4 Desa Panggungrejo: Giat Posyandu Terpadu dan Prolanis di Timur Rel Kereta Api

Desa Panggungrejo merupakan salah satu dari 18 desa/kelurahan yang berada di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Desa ini berbatasan dengan Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, dan Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, di sebelah barat; berbatasan dengan Desa Talangagung, Kelurahan Cepokomulyo dan Kelurahan Penarukan di sebelah utara; berbatasan dengan Desa Kedungpedaringan di sebelah timur; dan berbatasan dengan Desa Mangunrejo di sebelah selatan.

Luas wilayah Desa Panggungrejo adalah 291 hektar atau 6,29 % dari luas Kecamatan Kepanjen secara keseluruhan. Luas ini menempati urutan ketujuh dari 18 desa/kelurahan, setelah Mangunrejo (471 ha), Sukoraharjo (391 ha), Ngadilangkung (380 ha), Jatirejoyoso (327,5 ha), Curungrejo (326 ha), dan Jenggolo (313 ha).

Lokasi Posyandu Kemuning 4 Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Dikutip dari Kecamatan Kepanjen Dalam Angka 2022 (BPS, 2022), jumlah penduduknya berada diurutan nomor 2 banyaknya setelah Kelurahan Kepanjen, atau 7,48% dari total keseluruhan penduduk di Kecamatan Kepanjen.

Tidak hanya populasinya saja yang berada di urutan nomor 2, Desa Panggungrejo juga tercatat sebagai desa dengan jumlah rukun tetangga (RT) terbanyak kedua di Kecamatan Kepanjen setelah Kelurahan Kepanjen. Jumlah RT di Desa Panggungrejo ada 38 RT yang tersebar dalam 6 RW yang terbagi dalam 3 dusun, yaitu Dusun Panggung, Dusun Tulaan, dan Dusun Tegaron.

Pengukuran lingkar kepala balita

Dengan karakteristik wilayah tersebut, Desa Panggungrejo memiliki 8 Posyandu. Salah satu di antaranya adalah Posyandu Kemuning 4 yang hari ini, Kamis (07/03), mengadakan giat Posyandu Terpadu di rumah Ibu Turiyati (kader Posyandu Balita) yang beralamatkan di Jalan Sumber No. 18 Dusun Tulaan RT 03 RW 04 Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Di bawah bayang-bayang keteduhan pohon mangga yang berada di pojok halaman depan di belakang Posko PPKM Mikro, giat Posyandu Terpadu di Posyandu Kemuning 4 Desa Panggungrejo berlangsung. Sesekali terdengar kereta api dengan kecepatan penuh melintas rel di Jalur Kepanjen-Blitar yang membelah Desa Panggungrejo, khususnya antara Dusun Tulaan dan Dusun Tegaron, yang berada sekitar 100 meter barat lokasi giat Posyandu Kemuning 4.

Konsultasi kesehatan balita dengan bidan desa

Dalam giat tersebut dilayani pemeriksaan oleh 3 tenaga kesehatan (nakes) dan 10 kader kesehatan. Tiga nakes terdiri dari dr. Hadaya Trias Ramadhani (dokter fungsional Puskesmas Kepanjen), Dyah Retno Martini, A.Md.Kep (perawat Desa Panggungrejo), dan Irawati Dwi Wahyu Nora Vrida, A.Md.Keb (bidan Desa Panggungrejo).

Sedangkan, 10 kader kesehatan meliputi Eli Dian Astorini (Posyandu Balita), Suliati (Posyandu Balita), Aning Trisna (Posyandu Balita), Putri Nira Wulansari (Posyandu Balita), Turiyati (Posyandu Balita), Emi Lestari (Posbindu), Heni (Posbindu), Ratna Andriastuti (Posyandu Lansia), Iko Sri Sulastri (Posyandu Lansia), dan Mutamimah (Posyandu Lansia).

Pengukuran tekanan darah dalam giat Posbindu dan Posyandu Lansia di halaman samping rumah

Baik nakes maupun kader kesehatan berbagi peran sendiri dalam memberikan layanan pemeriksaan dalam giat Posyandu Terpadu yang melayani dalam segala usia sesuai siklus hidup, yaitu balita, usia produktif, dan lansia.

Posyandu Balitanya dikoordinir oleh bidan Irawati bersama 5 kader Posyandu Balita menempati serambi depan rumah dalam layanan giatnya. Dalam giat Posyandu Balita terdapat layanan penimbangan badan, pengukuran panjang tinggi badan, lingkar kepala, pencatatan, dan imunisasi, seperti PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), Polio Tetes atau Oral Polio Vaccine (OPV), Polio Injeksi atau Inactivated Polio Vaccine (IPV), dan Rotavirus, serta pemeriksaan ibu hamil sebanyak 2 orang.

Pengecekan kadar gula darah oleh kader terampil yang telah mengikuti pelatihan

Sementara itu, dalam giat Posbindu (Posyandu Usia Produktif) dan Posyandu Lansia ditangani oleh perawat Dyah bersama 2 kader Posbindu dan 3 kader Posyandu Lansia menempati halaman di sisi barat rumah.

Layanan Posbindu dan Posyandu Lansia sama, yaitu difokuskan pada skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), seperti pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. 

Dokter Puskesmas Kepanjen periksa warga yang mengalami masalah penglihatan

Selain itu, terdapat pula Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) yang ditangani oleh dr. Dhani dengan didampingi perawat Dyah, karena giatnya bersesusaian dengan Posbindu maupun Posyandu Lansia, yaitu pemeriksaan diabetes mellitus dan hipertensi. Hanya saja Prolanis ini mengkover siapa saja yang memiliki faskes di Puskesmas Kepanjen bagi anggota BPJS. Namun, bagi yang tidak memiliki BPJS tetap akan dilayani. “Yang membedakannya adalah masalah pemberian obatnya saja,” kata dr. Dhani yang diamini oleh perawat Dyah.

Bagi yang memiliki kartu BPJS, pasien akan diberikan obat untuk kebutuhan selama 30 hari, sedangkan bagi yang non-BPJS hanya diberikan obat untuk kebutuhan beberapa hari saja.

Dokter Puskesmas Kepanjen yang didampingi perawat Desa Panggungrejo layani konsultasi Prolanis

Giat di Posyandu Kemuning 4 Desa Panggungrejo dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.40 WIB tersebut. Dari hasil rekapitulasi yang dicatat oleh salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), terlaporkan bahwa dalam giat Posyandu Balita terperiksa sebanyak 39 balita dengan rincian 23 laki-laki dan 16 perempuan.

Lalu, dalam Posbindu berhasil diperiksa sebanyak 30 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 29 perempuan. Sementara itu, dalam Posyandu Lansia terlayani pemeriksaan sebanyak 44 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 43 perempuan.

Mengakhir giat di Posyandu Kemuning 4 Desa Panggungrejo, semua yang bertugas dipersilakan menikmati hidangan yang telah disediakan, tak terkecuali anggota Tim SMARThealth UB. Ada nasi putih, sayur sambal goreng manisa (labu siam), ikan asin, dan peyek kacang yang tergantung di tali. Pulangnya dibawain PMT (Pemberian Makanan Tambahan), seperti jus buah, pastel maupun nagasari. *** [070324]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 06 Maret 2024

Posyandu 59 Tulip Desa Sukorejo: Giat Posyandu Terpadu di Wetan Kali Brantas

Desa Sukorejo merupakan salah satu dari 14 desa yang berada di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Luas wilayahnya 227 hektar, atau 3,72 persen terhadap luas Kecamatan Gondanglegi secara keseluruhan.

Desa Sukorejo berbatasan dengan Desa Bulupitu di sebelah utara dan timur; berbatasan dengan Desa Brongkal, Kecamatan Pagelaran; berbatasan dengan Kali (sungai) Brantas di sebelah barat, di mana sebelah barat sungai sudah merupakan wilayah Desa Kedungpedaringan, Kecamatan Kepanjen.

Kader kesehatan berseragam hijau muda berpose bersama nakes yang berseragam putih

Desa di sepanjang Kali Brantas sisi timur atau wetan Kali Brantas ini merupakan salah satu dari 7 desa yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Gondanglegi, dan merupakan desa terkecil dalam lingkungan layanan Puskesmas Gondanglegi. Desa Sukorejo memiliki 3 dusun, yaitu Dusun Mbedali, Dusun Jengglong, dan Dusun Diyeng. 

Rabu (06/03) pagi ini, Posyandu 59 Tulip mengadakan giat Posyandu Terpadu di rumah Ibu Suryani (kader Posyandu Balita) yang beralamatkan di Jalan Kauman, Dusun Diyeng RT 20 RW 03 Desa Sukorejo.

Penimbangan balita dengan posisi tidur

Di rumah yang menghadap ke selatan itu, giat Posyandu Terpadu menyasar target warga yang ada di di RT 20 hingga RT 25 di RW 03. Posyandu Terpadu ini merupakan pengejawantahan giat layanan pemeriksaan kesehatan di segala usia atau menurut siklus hidup.

Dalam giat Posyandu 59 Tulip terdapat giat Posyandu Balita, Posbindu (Posyandu Usia Produktif), dan Posyandu Lansia. Sepintas Posyandu 59 atau yang biasa disingkat dengan sebutan Pos 59 itu seakan-akan menunjukkan ada banyak posyandu di Desa Sukorejo. Ternyata, tidak!

Orangtua balita berkonsultasi dengan bidan Desa Sukorejo

Dinamakan Posyandu 59, menurut tenaga kesehatan (nakes) yang hadir, sesuai penamaan dari posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gondanglegi yang telah diurutkan oleh Puskesmas Gondanglegi. Di Sukorejo sendiri hanya mempunyai 6 posyandu saja.

Pada giat Posyandu 59 Tulip hari ini terdapat 4 nakes, yakni Didit Purwanto, S.Kep. (perawat Desa Sukorejo), Ita Nur Fadilah, A.Md.Keb. (bidan Desa Sukorejo), Diki Yessi Farantika, SKM (penanggung jawab (Pj.) Promkes Puskesmas Gondanglegi), dan Umi Masruroh, A.Md.Kes. (perawat gigi Puskesmas Gondanglegi).

Perawat gigi Puskesmas Gondanglegi berikan layanan pemeriksaan gigi dalam giat Posyandu 59 Tulip Desa Sukorejo

Sementara itu, jumlah kader kesehatan yang bertugas ada 6 orang: Suryani (Posyandu Balita), Suadeh (Posyandu Balita), Zubaidah (Posyandu Balita), Eni Widayati (Posyandu Balita), Farida (Posyandu Balita), dan Luluk Ati Mauliti Zahro (Posyandu Lansia).

Nakes dan kader kesehatan berkolaborasi dalam memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dalam giat Posyandu 59 Tulip. Dalam giat Posyandu Balita diadakan penimbangan, pengukuran tinggi atau panjang badan, pengukuran lingkar kepala, pemeriksaan gigi, dan pemberian imunisasi, seperti BCG (Bacillus Calmette-Guérin), OPV (Oral Polio Vaccine), dan IPV (Inactivated Polio Vaccine).

Kader terlatih lakukan pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah

Sedangkan dalam giat Posbindu dan Posyandu Lansia dijadikan satu, dan memberikan layanan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Baik dalam giat Posyandu Balita dan Posbindu serta Posyandu Lansia, nakes dari Ponkesdes Sukorejo (perawat dan bidan desa) memberikan konsultasi terhadap warganya. Bidan desa berkutat pada kesehatan balita, dan perawat desa berfokus pada skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Perawat Desa Sukorejo berikan konsultasi kepada warga yang terindikasi memilik faktor risiko PTM tinggi (highrisk)

Selama menghadiri giat Posyandu Terpadu, salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), belum pernah melihat pemeriksaan gigi dalam giat Posyandu Balita, dan baru kali ini menjumpainya. 

Menurut perawat gigi Umi Masruroh, pemeriksaan gigi rutinnya di sekolah menyasar anak usia sekolah di SD tapi hari ini perawat gigi berkenan keliling. Perawat gigi Umi berkeyakinan bahwa yang periksa gigi di Puskesmas Gondanglegi umumnya sudah pada bolong giginya, dan ini berpengaruh terhadap nutrisi ke dalam tubuh, terutama jika gigi belakang yang bolong.

Mie ayam yang tersaji dalam sebuah meja

Oleh karena itu, perawat gigi Umi berinisiatif untuk melakukan pencegahan dengan berkeliling dalam giat Posyandu. Kebetulan hari ini nyamperin dalam giat Posyandu 59 Tulip yang digelar di Dusun Diyeng, Desa Sukorejo, yang warganya banyak berbahasa Madura.

Giat Posyandu 59 Tulip yang dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.00 WIB ini berhasil melakukan pemeriksaan terhadap 43 balita dengan rincian 15 laki-laki dan 28 perempuan pada giat Posyandu Balita. Sedangkan, pada giat Posbindu dan Posyandu Lansia berhasil terperiksa sebanyak 41 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 40 perempuan.

Sebelum diakhiri foto bersama dengan latar papan nama Posyandu 59 Tulip, di ruang tamu tempat giat Posbindu dan Posyandu Lansia terhidangkan mie ayam buatan pemilik rumah yang dikenal memiliki hobi memasak. *** [060324

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 05 Maret 2024

Odong-Odong dan Penjual Mainan Anak Ramaikan Giat Posyandu Terpadu di Balai Posyandu Kartini Desa Karangpandan

Dari gardu lintasan kereta api, keramaian Balai Posyandu Kartini yang berada di timur rel sepur di Jalan Sarangan, Dusun Karangpandan RT 04 RW 01 Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Karangpandan, telah tampak.

Lambaian balon penjual mainan anak dan alunan lagu anak-anak pada odong-odong – cublak-cublak suweng, gelang sipaku gelang, tik-tik bunyi hujan, rasa sanyange, naik delman, dan bintang kecil - turut menyemarakan dan meramaikan giat Posyandu Terpadu di Balai Posyandu Kartini.

Hari ini, Selasa (05/03), Balai Posyandu Kartini mengadakan giat Posyandu Terpadu. Dikatakan terpadu karena dalam giat tersebut sekaligus diselenggarakan Posyandu untuk segala umur, atau dalam bahasa sekarang disebut Posyandu Siklus Hidup.

Odong-odong dan penjual mainan anak di depan Balai Posyandu Kartini Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang

Di dalam Posyandu Siklus Hidup tersebut diadakan pemeriksaan bagi balita (Posyandu Balita), usia produktif (Posbindu), dan lansia (Posyandu Lansia). Sehingga sasarannya menjadi luas, mencakup segala kehidupan.

Ada 11 orang kader kesehatan yang bertugas membantu dua tenaga kesehatan (nakes) Ponkesdes Karangpandan – perawat Dwi Setyowati, A.Md.Kep dan Indah Ratri Ayunaningtyas, A.Md.Keb. Kesebelas kader kesehatan tersebut terdiri dari Ati Safitri (kader Posyandu Balita), Sugiarti (kader Posyandu Balita), Luluk Rodi’yah (kader Posyandu Balita), Suparmi (kader Posyandu Balita), Yayuk Wijiati (kader SMARThealth), Sri Winarsih (kader SMARThealth), Lisa Listiani (kader SMARThealth), Sri Indrawati (kader SMARThealth), Supami (kader Posyandu Lansia), Umi Farida (kader Posyandu Lansia), dan Lutvi (kader Posyandu Lansia).

Bidan Desa Karangpandang menyapa para ibu yang hadir dalam giat Posyandu Siklus Hidup di Balai Posyandu Kartini Desa Karangpandan

Dalam giat Posyandu Balita, kader-kadernya melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Di situ terlihat dua tipe alat yang digunakannya, satu untuk yang sudah bisa berdiri seperti orang dewasa dan yang satunya dengan pola tidur bagi balita yang belum bisa berdiri.

Yang menarik perhatian salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam giat tersebut, ibu-ibu yang membawa balita yang sudah bisa jalan sendiri merasa sedikit tenang. Karena setelah ditimbang dan diukur tinggi badannya terus dinaikkan odong-odong, ibunya bisa ikut giat Posyandu Usia Produktif (Posbindu) tanpa melihat anaknya rewel. Sedangkan, jika yang mengantarkan neneknya, si nenek bisa langsung ikut giat Posyandu Lansia.

Ayah muda ganteng sedang menimbangkan balitanya

Selain itu, juga terlihat tiga ayah muda ganteng yang membawakan balitanya untuk ikut giat Posyandu Balita. Menurut kader, mereka umumnya menggantikan peran istrinya, karena istrinya kerja di Pabrik Rokok dan kebetulan baru shift pagi.

Pada giat Posbindu (Posyandu Usia Produktif) dan Posyandu Lansia sama layanannya, yaitu pengukuran antropometri (berat/tinggi badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah. Pengukuran tekanan darahnya dipisahkan dalam dua meja, namun untuk pengecekan kadar gulanya menjadi satu untuk Posbindu dan Posyandu Lansia, karena kader terlatihnya (kader SMARThealth) ada dalam giat Posbindu PTM.

Kader SMARThealth lakukan cek kadar gula darah

Terkait sasarannya 1 RW, yaitu RW 01, yang meliputi 5 RT, giat Posyandu Lansianya dibagi dalam dua tempat. Satu menempati Balai Posyandu Kartini, yang giatnya bareng dengan Posyandu Balita dan Posbindu PTM. Sedangkan, yang satunya lagi berada di selatan di pinggir saluran irigasi, menempati bangunan “Rumah Alat Kematian”, yang jarak sekitar 400 meter dari Balai Posyandu Kartini. 

Menurut perawat Dwi, bangunan ini dipanggil “Villa Kulon Kali” saja. Karena memang pada kenyataannya, suasana di sana masih alami, naturalistik. Gemericik suara air saluran irigasi di depannya dan suara gumrojog air dari pintu air yang ada di sebelah selatannya, berdampingan dengan pohon randu, memberikan suasana alamiah. Lingkungan sekitarnya masih asri, bikin betah sekali!

Perawat Desa dibantu kader Posyandu Lansia berikan layanan pmeriksaan para lansia di "Villa Kulon Kali" RT 03 RW 01

Acara giat Posyandu Terpadu yang dimulai pada pukul 08.00 WIB ini selesai pada pukul 11.00 WIB. Hasil rekapitulasi memperlihatkan pada giat Posyandu Balita berhasil dilakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan sebanyak 48 balita dari target sasaran sebanyak 99 balita di RW 01.

Kemudian dalam giat Posyandu Usia Produktif (Posbindu) berhasil diperiksa sebanyak 11 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 10 perempuan. Sementara itu, dalam giat Posyandu Lansia yang terperiksa sebanyak 22 orang dengan rincian 5 laki-laki dan 21 perempuan di Balai Posyandu Kartini, dan sebanyak 36 orang dengan rincian 3 laki-laki dan 33 perempuan di “Villa Kulon Kali.” *** [050324]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 01 Maret 2024

Giat Posbindu PTM Dalam Pertemuan Dasawisma Desa Sepanjang

Sore yang mendung itu, rumah Ibu Siti Munawaroh yang lokasinya ndelik di ujung gang buntu ramai dikunjungi ibu-ibu berseragam cokelat maron. Mereka berkumpul di rumah tersebut dalam rangka pertemuan rutin Dasawisma RT 15 RW 01 yang berada di Dusun Krajan, Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Pertemuan ini ditangkap dengan cermat oleh lima kader kesehatan terlatih Desa Sepanjang untuk menggelar skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM). Kelima kader tersebut adalah Usfatul Ulumiyah, Istinah, Eny Yuliati, Lilik Kusmiati, dan Lina Lestari. 

Lima kader kesehatan berpose dengan nakes

Kader kesehatan Desa Sepanjang memang smart dalam hal ini. Kata “smart” atau “cerdas” dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk menangkap, merasakan, dan memproses pesan atau data masukan (informasi), dan meresponnya secara cepat dan tepat.

Informasi setiap kumpulan publik disimaknya, seperti pertemuan PKK, Dasawisma, Fatayat, Muslimat, pengajian-pengajian lainnya, dan lain-lain. Hari ini, Jumat (01/03), mereka berlima bersama tiga tenaga kesehatan (nakes) dari Ponkesdes Sepanjang dan Puskesmas Gondanglegi mengadakan giat Posbindu PTM dalam pertemuan Dasawisma tersebut.

Suasana pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM Desa Sepanjang

Ketiga nakes tersebut terdiri dari dr. Faiza Shema Salsabila (Puskesmas Gondanglegi), Ilham Tri Wicaksa, A.Md.Kep. (Penanggung jawab (Pj) PTM Puskesmas Gondanglegi), dan Istuning Nur Choirunnisa, A.Md.Kep. (perawat Desa Sepanjang).

Mereka memberikan layanan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah, pengecekan kadar gula darah/kolesterol/asam urat, wawancara skrining, dan konsultasi kesehatan kepada ibu-ibu kader Dasawisma RT 15 RW 01 Desa Sepanjang.

Dokter Puskesmas Gondanglegi berikan penyuluhan Diabetes Mellitus

Alur pakem giat Posbindu PTM pun diatur sedemikian rupa di serambi depan rumah Ibu Siti Munawaroh. Dua meja pendek memanjang diletakkan berhadapan  yang dipisahkan sejengkal jalur untuk ibu-ibu kader Dasawisma mengikuti pertemuan yang ditempatkan di ruangan sejurus jalur tersebut.

Meja sisi barat diperuntukkan bagi pendaftaran dan pengukuran antropometri. Meja tersebut dilayani oleh Usfatul Ulumiyah (pendaftaran) dan Istinah (pengukuran antropometri). Kemudian meja yang berada di sisi timur digunakan untuk melayani pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah/kolesterol/asam urat. Di meja itu, ada tiga orang kader yakni Eny Yuliati (pengukuran tekanan darah), Lilik Kusmiati (pengecekan kadar gula darah), dan Lina Lestari pengecekan kolesterol/asam urat), dan sesekali dibantu oleh perawat Istuning.

Dokter Puskesmas berikan konsultasi ibu kader Dasawisma, Pj. PTM kasih konsultasi warga laki-laki

Setelah rangkaian pemeriksaan selesai, ibu-ibu kader Dasawisma bisa berkonsultasi dengan dokter maupun Pj PTM Puskesmas Gondanglegi. Sambil mengantre konsultasi, ibu-ibu kader bisa lanjut mengikuti pertemuan Dasawisma tersebut.

Di sela-sela pertemuan Dasawisma dan giat Posbindu PTM, dr. Faiza diberi kesempatan untuk memberikan penyuluhan mengenai Diabetes Mellitus selama 10 menit dihadapan ibu-ibu kader Dasawisma tersebut.

Giat Posbindu PTM ini selesai pada pukul 17.02 WIB dan diakhir dengan berpose bersama dengan disambut rintik-rintik hujan. Dalam giat itu berhasil dilakukan skrining terhadap 36 orang dengan rincian 2 laki-laki dan 34 perempuan. *** [010324]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 29 Februari 2024

Penyuluhan Kesehatan dan Pemeriksaan Rekam Jantung Dalam Giat Posbindu PTM di Posyandu Lasegia Sumberpucung

Pagi itu mentari bersinar terang. Pak Yoyo memasang bannerSay No To Hypertension” di terop sebelah timur, membantu kader kesehatan yang sedang bergiat dalam Posbindu PTM di Posyandu Lasegia (Lansia Sehat Bahagia) yang bertempat di rumah Ibu Veronika Mestini yang beralamatkan di Jalan Ajisoko, Dusun Krajan RT 14 RW 01 Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Posyandu Lasegia merupakan Posyandu mandiri yang dikelola oleh warga setempat melalui kader kesehatan yang ada di wilayahnya dengan dukungan pendanaan yang dikumpulkan sendiri. Dengan diinisiasi oleh Ketua PKK RT 14 RW 01 yang sekaligus juga Ketua RT 14 RW 01, didirikan Bank Sampah untuk membiayai kegiatan tersebut untuk menyediakan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) seperti strip gula darah, kolesterol, asam urat, alcohol swab, dan lancet.

Sebelum berikan sambutan, Kapus Sumberpucung berkenan melihat pengukuran antropometri dan pengecekan kadar gula darah/asam urat yang dilakukan oleh kader kesehatan terlatih

Jadi, giat yang sudah berjalan rutin sejak Maret 2023 bisa tumbuh berkembang. Mereka tidak harap-harap cemas kehabisan BMHP karena memang menyediakan sendiri. Selain itu, dengan pendirian Bank Sampah juga membuat lingkungan sekitar tempat tinggal mereka menjadi bersih dari limbah rongsokan maupun rumah tangga, seperti jelantah (limbah minyak goreng).

Kamis (29/02) ini dimulai pukul 06.30 WIB, diadakan giat Posbindu PTM kemudian penyuluhan kesehatan perihal hipertensi dan pemeriksaan profil lipid dari Puskesmas Sumberpucung serta pemeriksaan rekam jantung dari Klinik Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE).

Sambutan Kapus Sumberpucung dalam giat Posbindu PTM lengkap di Posyandu Lasegia Sumberpucung

Sebuah kolaborasi nan elok antara kader kesehatan, Puskesmas Sumberpucung, dan Klinik PACCE tertampil dalam giat Posbindu PTM di Posyandu Lasegia. Kemandirian Posyandu Lasegia dan pemberdayaan kader kesehatan (community health worker empowerment) sublim dalam memberikan kemaslahatan kepada orang banyak.

Delapan kader kesehatan (Posbindu dan Posyandu Lansia) yang terdiri dari Windarsih, Beni Ning Fitri, Kasiati, Nita Anggraini, Yuyun Sulistyowati, Setyorini, Ninik Riwayati, dan Endah Prasetyaningsih (kader SMARThealth), memberikan layanan pemeriksaan antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah dan asam urat.

Pj PTM Puskesmas Sumberpucung berikan penyuluhan

Pemeriksaannya dalam Posbindu PTM yang dilakukan oleh kader tersebut mendahului seremonialnya. Seremonial giat Posbindu PTM dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan diawali prakata dari Master of Ceremony (MC) Ani Waluyo, Ketua Kader Desa Sumberpucung. 

Kemudian diteruskan dengan sambutan dari Kepala Puskesmas (Kapus) Sumberpucung dr. Rahmawati Daha. Dalam sambutannya, Kapus Sumberpucung merasa senang dengan kemandirian kader kesehatan dalam Posyandu yang diberi nama Lasegia (Lansia, Sehat, Bahagia).

Pj Promkes Puskesmas Sumberpucung memompa semangat pra lansia dan lansia

“Meski sudah bisa melaksanakan giat sendiri secara mandiri,” menurut Kapus Sumberpucung “Agar segera diurus surat pengukuhan dari Kepala Desa sebagai wujud legalitas keberadaannya secara organisasional.”

Usai sambutan Kapus Sumberpucung, dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan dari Penanggung jawab (Pj.) PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, A.Md.Keb., S.Kep.Ners. Menurut Istitik, giat kolaboratif ini bermula dari keinginan kader kesehatan yang menghadap kepadanya yang meminta Puskesmas Sumberpucung juga berkenan memberikan layanan pemeriksaan kepada masyarakat di lingkup kerja Posyandu Lasegia.

Antrean warga di bawah terop

Akhirnya, Puskesmas Sumberpucung memberikan penyuluhan kesehatan terkait hipertensi, dan pemeriksaan profil lipid. Pemeriksaan profil lipid adalah prosedur pemeriksaan untuk mengetahui kadar lemak di dalam darah. Warga yang berumur 40 tahun ke atas akan menerima pemeriksaan ini dengan cara diambil darahnya dari lengan seseorang.

Pemeriksaan profil lipid adalah salah satu tes penting yang digunakan untuk mengevaluasi kesehatan seseorang. Profil lipid mengukur kadar lemak dalam darah, termasuk kolesterol dan trigliserida. Pemeriksaan ini memberikan informasi penting tentang risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Pemeriksaan profil lipid oleh nakes Puskesmas Sumberpucung

Pemeriksaan profil lipid ini segera dilakukan selesai penyuluhan kesehatan yang kedua dari Pj. Promkes Puskesmas Sumberpucung Farida Azizah Nur, S.Kep. Ners. Pada kesempatan itu, Pj. Promkes memompa semangat para pra lansia maupun lansia yang hadir agar senantiasa bahaga. Karena, kata Pj. Promkes, “Bagaimana kita mau bahagia atau ceria kalau tidak sehat?”

Himbauan Pj. Promkes ini ternyata juga menjadi motto lansia yang dipajang di pagar tralis rumah Ibu Veronika Mestini: “BAHAGIA”. B (Berat Badan Berlebih Dihindari);  A (Aturlah Makan dengan Gizi Seimbang); H (Hindari Faktor-Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular); A (Agar Terus Berguna, Lakukan Kegiatan Bermanfaat Sesuai Kemampuan); G (Gerak Badan Teratur Wajib Terus Dilakukan); I (Iman dan Takwa Ditingkatkan serta Kelola Stress); A (Awasi Tubuh dengan Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin).

Rekam jantung oleh nakes dari Klinik PACCE

Selesai penyuluhan dari Pj. Promkes, acara dilanjutkan dengan pemeriksaan profil lipid bagi warga RT 14 RW 01 yang telah diperiksa di giat Posbindu PTM oleh kader kesehatan terlatih. Pemeriksaan profil lipid ini ditangani oleh tiga nakes Puskesmas Sumberpucung, yaitu Hevy Pujiati, S.Kep. Ners (Pj. Indra), Feby Sekarini, S.Kep. Ners (perawat Desa Sumberpucung), dan Alina Chandra Berliana, S.Kep.Ners. Mereka dibantu juga oleh Pj. Promkes.

Dari meja pemeriksaan profil lipid ini, warga akan mengantre menanti panggilan untuk masuk ruangan tertutup guna mengikuti pemeriksaan rekam jantung yang dilakukan oleh 4 nakes Klinik PACCE dan seorang dokter dari PACCE yang akan memberikan konsultasi dari hasil pemeriksaan rekam jantung tersebut.

Ketua PKK RT 14 RW 01 yang sekaligus Ketua RT, berikan voucer belanja bagi tiga orang yang selama tiga bulan berturut-turut mampu mempertahankan kestabilan pengecekan takanan darah, kolesterol asam urat

Di meja konsultasi Klinik PACCE, Pj. PTM Puskesmas Sumberpucung mendampinginya untuk melihat warga-warga mana saja yang harus mendapatkan rujukan pemeriksaan lanjutan di Klinik PACCE di Pakisaji dan mana saja warga yang hanya harus memeriksakan di Poli Pandu Puskesmas Sumberpucung.

Dalam giat Posbindu PTM di Posyandu Lasegia, tidak hanya pemeriksaan yang lengkap dengan alat-alat mutakhir yang kalau periksa sendiri konon menghabiskan uang 1 jutaan ini juga disediakan sarapan yang dikoordinir oleh Fiana Susanti, Ketua PKK RT 14 RW 01 yang sekaligus juga Ketua RT 14 RW 01.

Lokasi sarapan di antara aneka koleksi tanaman yang menawan

Ia juga memberikan voucer belanja di Indomaret bagi tiga orang warga, yaitu satu orang yang selama tiga bulan berturut-turut mempunyai pengukuran hipertensi yang stabil sesuai kriteria sehat; satu orang yang selama tiga bulan berturut-turut memiliki pengukuran kolesterol yang sehat; dan satu orang yang selama tiga bulan berturut-turut mempunyai pengukuran asam urat yang stabil dalam indikator sehat.

Salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang melakukan rekapitulasi dengan kader di bagian pendaftaraan, diketahui bahwa dalam giat Posbindu PTM dengan pemeriksaan lengkap di Posyandu Lasegia ini hingga pukul 12.18 WIB berhasil diperiksa sebanyak 66 orang, dengan rincian 21 laki-laki dan 45 perempuan. *** [290224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 24 Februari 2024

Giat Posyandu Dahlia 5 Ngadilangkung Di Tiga Serambi dan ber-PMT

Tiga serambi, yaitu serambi Masjid Al Husain sisi utara, serambi rumah kader Posyandu Balita Fita Ani Susanti, dan serambi Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) Hidayatul Mubtadi’ien, menjadi tempat giat Posyandu Dahlia 5 Ngadilangkung.

Ketiga serambi tersebut berada di Jalan Bromo/Sidomakmur Barat, Desa Ngadilangkung RT 04 RW 03 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Serambi rumah kader Posyandu Balita dan TPQ Hidayatul Mubtadi’ien berhimpitan, dan serambi Masjid Al Husain sisi utara berada di seberang atau di depannya, yang dipisahkan oleh jalan kecil berpaving block.

Lokasi giat Posyandu Dahlia 5 Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Jalan kecil tersebut menjadi tempat untuk memarkir sepeda dan motor bagi mereka yang menghadiri giat Posyandu Dahlia 5 Ngadilangkung yang diadakan pada hari ini, Sabtu (24/02). Giat Posyandu Dahlia 5 memberikan layanan kesehatan bagi segala usia sesuai siklus hidup manusia. Jadi, giat Posyandu Balita, Posyandu Usia Produktif (Posbindu), dan Posyandu Lansia menyatu dalam Posyandu Dahlia 5.

Giat Posyandu Balita dikoordinir oleh bidan Desa Ngadilangkung Yudha Purwaningdyah Sarihandini, A.Md.Keb dengan dibantu 5 kader Posyandu Balita – Yayuk Susastra, Solikah, Agustin Putri, Fita Ani Susanti, Siti Aisyah – menempati serambi Masjid Al Husain sisi utara dan serambi depan rumah kader Posyandu Balita.

Pengukuran lingkar kepala pada balita

Pendaftaran, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan pengukuran lingkar kepala dilakukan di serambi depan rumah kader Posyandu Balita, sedangkan untuk Sub PIN Polio Putaran Kedua maupun imunisasi rutin, seperti DPT (difteri, pertusis, tetanus), MR (Measles Rubella), PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), dan IPV (Inactivated Polio Vaccine) dilaksanakan di serambi Masjid Al Husain sisi utara.

Sementara itu, giat Posbindu dan Posyandu Lansia ditempatkan di serambi depan TPQ Hidayatul Mubtadi’ien, dan ruang tamu rumah kader Posyandu Balita tersebut. Giat Posbindu dan Posyandu Lansia dikomandoi oleh perawat Desa Ngadilangkung Dian Savitri, A.Md.Kep dengan dibantu oleh 2 kader Posbindu dan 5 kader Posyandu Lansia.

Bidan berikan imunisasi polio tetes di serambi Masjid Al Husain Ngadilangkung

Dua kader Posbindu terdiri dari Mahmudah Diana (telah mengikuti Pelatihan eKader di Rayz UMM Hotel) dan Linda Novita Rahayu. Sedangkan, 5 kader Posyandu Lansia meliputi Saudah, Karti, Yuliana, Siti Nurhalimah, dan Anis Hidayati.

Dalam giat Posyandu Dahlia 5 ini diadakan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut) maupun pengukuran tekanan darah. Sebenarnya rangkaian pemeriksaannya juga termasuk pengukuran kadar gula darah. Namun ternyata, menurut kader Posbindu dan Posyandu Lansia yang diajak ngobrol oleh salah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), mengatakan bahwa untuk pemeriksaan kadar gula, kolesterol, dan asam urat di Desa Ngadilangkung dilakukan setiap 3 bulan sekali dan gratis.

Meja pemeriksaan giat Posbindu dan Posyandu Lansia pada Posyandu Dahlia 5 Ngadilangkung

Pengertian gratis di sini, warga di Ngadilangkungan tidak dibebankan biaya untuk mengganti BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) seperti strip gula darah, strip kolesterol, dan strip asam urat. Semuanya disediakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Ngadilankung melalui anggaran dana desa.

Pemeriksaan gratis untuk kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat ini, dirintis oleh Lurah Puji Mahrudin, SE semenjak Maret 2023 sebagai perwujudan kepedulian Pemdes Ngadilakung dalam menyehatkan warganya melalui skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Setelah meberikan edukasi, perawat akan memberikan obat kepada warga yang terindikasi memiliki faktor risiko PTM (highrisk)

Sebelumnya, lurah Puji Mahrudin juga telah memberikan anggaran untuk PMT (Program Makanan Tambahan) bagi yang hadir dalam giat Posbindu sejak tahun 2019, melengkapi apa yang telah dimulai oleh lurah sebelumnya Slamet yang telah memberikan PMT bagi lansia pada tahun 2016.

Jadi, dari hasil catatan Tim SMARThealth UB yang dengan senang hati menghadiri giat Posyandu Segala Usia di Kabupaten Malang ini, baru melihat bahwa giat Posyandu untuk segala usia mendapatkan PMT di Desa Ngadilangkung. Hal ini tentunya patut dicontoh oleh desa atau kelurahan lain yang ada di Kabupaten Malang lainnya.

PMT Posbindu dan Posyandu Lansia: siapa pun yang menatap akan lapar

Pada giat hari ini, salah seorang kader Posyandu Dahlia 5 Ngadilangkung memperlihatkan PMT. PMT untuk balita terlihat ada susu kotak, biskuit, dan pisang serta vitamin C maupun A dalam kantung plastik. Sedangkan, PMT untuk Posbindu dan Posyandu Lansia dikemas dengan menarik hati memakai kota merek Calista. Di dalamnya ada nasi empok, bali telor, oseng-oseng pepaya, urap, dan sepotong buah pepaya. Bikin lapar Tim SMARThealth UB setelah melihatnya.

Hingga pukul 10.40 WIB, giat Posyandu Dahlia 5 Ngadilangkung yang memiliki target sasaran warga RT 01 RW 03, RT 02 RW 03, dan RW 04 RW 03 (RT 03 RW 03 ikut giat Posyandu Dahlia 6 Ngadilangkung) ini berhasil melakukan pemeriksaan terhadap balita, usia produktif dan lansia.

Pada giat Posyandu Balita berhasil memberikan layanan kesehatan sebanyak 80 balita; Posbindu berhasil memeriksa sejumlah 73 orang yang all women (semuanya wanita); dan dalam Posyandu Lansia terperiksa sebanyak 17 orang dengan rincian 2 laki-laki dan 15 perempuan. *** [240224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog