Tampilkan postingan dengan label kader. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kader. Tampilkan semua postingan

Kamis, 08 Juni 2023

Sambil Mengenali Suasana Pedesaan Kabupaten Malang, Peneliti Yayasan Percik Salatiga Kunjungi Kader Desa Sepanjang

Peneliti Yayasan Percik Salatiga beradiensi dan berdialog dengan kader Desa Sepanjang di malam hari


Hari ini, Kamis (08/06), peneliti Yayasan Percik Salatiga (YPS) – Damar Waskitojati dan Singgih Nugroho – berkeliling pedesaan. Mereka ingin mengenali suasana pedesaan di Kabupaten Malang, sambil berusaha janjian untuk mengunjungi sejumlah orang yang diidentifikasi memiliki sumber informasi terkait perilaku masyarakat berkenaan dengan pengelolaan sampah di suatu daerah.

Didampingi seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), mereka memulai mengarah ke Kecamatan Kromengan dan Wonosari sambil berencana untuk melakukan kunjungan ke Desa Kranggan, Kecamatan Ngajum, di mana salah seorang staf PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang bermukim.

Rencananya kedua peneliti tersebut akan melakukan audiensi dan in depth interviewing karena staf tersebut mengetahui suasana pembakaran gamping dengan limbah plastik di desa mertuanya, yaitu Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak. Namun ternyata ia sedang ada tugas kerja ke Surabaya.

Rencana berubah, karena yang sediannya juga akan berjumpa dengan Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Malang Hj. Mutiah Faridah untuk mengetahui gerakan ecopesantren berbasis perempuan di Kabupaten Malang, ternyata tidak bisa dilaksanakan pada hari ini juga.

Rencana pun kemudian menuju ke Desa Sepanjang untuk beraudiensi dengan seorang kader Desa Sepanjang bernama Masito. Kader ini memiliki sejumlah pengalaman. Pernah menjadi Pengurus  Fatayat Ranting Desa Sepanjang, kader Pansimas, kader Posyandu, dan kader SMARThealth Desa Sepanjang.

Pengalaman ini menjadi salah ketertarikan peneliti YPS ingin melakukan diskusi berkenaan dengan pengalaman dalam “merubah perilaku” seseorang dalam sebuah program yang ada di masyarakat, seperti PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), ODF (Open Defecation Free), PTM (Penyakit Tidak Menular) hingga budaya masyarakat yang membakar kayu guna mengeluarkan asap di saat ada anggota keluarga sedang memiliki anak bayi seumuran sepasar (kira-kira 1 sampai 5 hari).

Tiba di rumah kader Masito yang berada di Dusun Sonokembang RT 05 RW 04 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, pas berkumandangnya adzan Maghrib. Satu peneliti YPS dan Tim SMARThealth UB kemudian bergabung dulu dengan jamaah salat Maghrib di Musholla Miftakhul Khoir yang berada di dekat rumahnya.

Setelah berjamaah, barulah peneliti YPS berdialog dengan kader Masito. Turut serta suaminya juga kerap memberikan informasi juga. Dialog yang berlangsung satu jam lebih itu belangsung dalam suasana mengalir sehingga peneliti YPS mendapat rangkaian gambaran sebuah proses pemberdayaan masyarakat dalam merubah perilaku utamanya menyangkut kesehatan, dari pelaksanaan, pengelolaan hingga budaya yang ada di daerah tersebut.

Selesai wawancara, sedianya peneliti YPS akan berpamitan tapi diminta oleh kader Masito untuk stay sesaat lagi. Ternyata, keluarlah bakso di antara sejumlah toples berisi aneka roti dan teh panas yang telah keluar terlebih dahulu.

Akhirnya SMP! Setelah Menikmati (Makanan) Pulang menuju ke Sekretariat SMARThealth yang berada di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, dan tiba di rumah sekitar pukul 21.15 WIB. *** [080623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 12 Maret 2021

Kader Majangtengah Ikuti Pelatihan Aplikasi eKader

Aplikasi eKader merupakan pengembangan dari aplikasi SMARThealth yang telah diujicobakan dalam baseline SMARThealth di 4 desa intervensi, kemudian dikembangkan menjadi aplikasi eKader dalam replikasi SMARThealth.

Aplikasi eKader menyediakan alat skrining komunitas yang powerful bagi petugas kesehatan (health workers) maupun kader kesehatan. Aplikasi inilah yang kemudian menjadi inovasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dalam deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular yang masuk ranah bagian Penyakit Tidak Menular (PTM).

Dalam pelaksanaan inovasi yang berlabel replikasi SMARThealth ini dibutuhkan adanya kader kesehatan terlatih dan terampil dalam melakukan skrining terhadap masyarakat setempat. Oleh karena itu, Dinkes melalui Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) mengadakan pelatihan aplikasi eKader kepada kader Majangtengah yang telah dilatih SMARThealth, pada hari Jumat (12/03/2021).


Instalasi Aplikasi eKader di Puskesmas Pamotan

Pelatihan diselenggarakan di Ruang Pertemuan Puskesmas Pamotan yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani No. 68 Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dan dihadiri oleh pemegang program PTM Puskesmas Pamotan, perawat Desa Majangtengah, serta 5 kader Majangtengah.

Rombongan Dinkes yang akan memberikan pelatihan tiba di Puskesmas Pamotan sekitar pukul 08.30 WIB, akan tetapi karena menunggu 2 kadernya yang belum datang, akhirnya acara pelatihan baru bisa dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan diawali sambutan dari staf Keswa Gatot Sujono, S.St., M.Pd., selaku penanggungjawab SMARThealth di lingkungan kerja Puskesmas Pamotan.

Setelah itu, dilanjutkan dengan instalasi aplikasi eKader yang dipandu oleh Candra Hernawan, S.Kom, staf PTM yang membidangi IT. Dalam instalasi yang aplikasinya diunduh dari Play Store ini dikatakan tidak mengalami kendala yang berarti. Hanya proses penginstalannya yang memerlukan waktu tersendiri antara handphone yang satu dengan handphone yang lainnya. Hal ini tergantung pada spesifikasi handphone yang dimiliki oleh kader tersebut.


Praktek Input Data

Selain itu, perawat Desa Majangtengah Irma Yunaningtyas, A.Md. Kep sehari sebelumnya juga telah berkomunikasi dengan Tim Sekretariat mengenai persyaratan melakukan instalasi tersebut. Sehingga, pada hari pelaksanaan tidak mengalami hambatan memori handphone yang penuh (full memory storage).

Setelah penanaman aplikasi berhasil, pelatihan diteruskan dengan mempraktekkan aplikasi eKader dengan memasukkan data pribadi kader yang seolah-olah dianggap sedang ikut dalam skrining terhadap warga yang berumur 15 tahun ke atas.

Dalam proses input data ini terlihat ada 3 kader yang mengalami kendala dalam melakukan entry data di dalam aplikasi tersebut. Kader pertama, setelah diinput dengan aplikasi eKader hingga tuntas ternyata hasilnya tidak bisa muncul di ePuskesmas.


Kendala-kendala dalam input data

Kader kedua mengalami kesulitan dalam melakukan input untuk provinsi. Setiap diklik pada item provinsi tidak bisa muncul. Kendala ini terjadi karena pada item ‘ada izin aplikasi’ ternyata belum diaktifkan. Sedangkan, kader ketiga menjumpai kendala username dan password tertukar dengan kader Desa Dadapan, Kecamatan Wajak.  Solusi mengatasi hal ini adalah melakukan konfirmasi kepada yang memberikan file excel perihal username dan password.

Di sela-sela pelatihan aplikasi eKader, Kepala Seksi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM berkesempatan melakukan advokasi kepada Puskesmas Pamotan akan pelaksanaan replikasi SMARThealth untuk selain Desa Majangtengah. Hasil advokasi itu, Puskesmas Pamotan siap mengalokasikan dana bantuan operasional kesehatan (BOK) untuk pelatihan kader desa dari Pamotan, Sumbersuko, Rembun, Pojok, dan Jambangan.

Selain advokasi di Puskesmas Pamotan, Kasi PTM dan Keswa yang didampingi Bastamil Awar Aziz, S.Kep. Ns, juga melakukan advokasi ke Puskesmas Dampit di tengah-tengah acara pelatihan aplikasi tersebut. Hasilnya Puskesmas Dampit juga menyatakan siap melatih kader-kader desa yang ada di lingkungan kerja Puskesmas Dampit di tahun 2021 ini.

Tepat pukul 11.00 WIB, pelatihan aplikasi eKader selesai, dan rombongan Dinkes kemudian berpamitan untuk undur diri dan kembali ke Kantor Dinkes di Kepanjen. Selesainya pelatihan untuk kader Majangtengah ini sekaligus menandai berakhirnya pelatihan aplikasi eKader untuk 10 desa dari 6 Puskesmas yang mengawali melakukan replikasi SMARThealth di tahun 2020. *** [120321]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Jumat, 05 Maret 2021

DCE di Kendalpayak: Dari Kunjungan Pertama Kali ke Ponkesdes

Desa Kendalpayak merupakan satu dari 4 desa kontrol dalam pelaksanaan baseline SMARThealth. Meski telah mengenal istilah SMARThealth, namun dalam implementasinya Ponkesdes dan kader belum sama sekali mengenal intervensi. Sehingga secara alamiah, mereka hanya kenal SMARThealth setelah mendapat kunjungan enumerator.

Sehingga, pendekatan dalam pengumpulan data DCE pun berbeda dengan dengan yang ada di desa intervensi. Karena nantinya Tim Replikasi akan berhubungan secara intens dalam replikasi SMARThealth, maka diperlukan langkah yang sublim.

Usai mendampingi staf Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dalam rangka instal aplikasi eKader versi pascaberbaikan di Puskesmas Pakisaji pada Sabtu (13/02/2021), Tim Replikasi berusaha membuat janji untuk melakukan kunjungan ke Ponkesdes.

Kunjungan silaturahmi pun terjadi pada hari Senin (15/02/2021). Semula janjian bertemu dengan perawat Ardianse Ria Saputra, A.Md. Kep, tapi karena kebetulan pas tugas vaksinasi di Puskesmas, akhirnya Tim Replikasi bertemu dengan bidan Siti Maisaroh, S.Tr. Keb.

Dalam pertemuan itu, Tim Replikasi mengutarakan maksud dan tujuan untuk melakukan pengumpulan data DCE di Desa Kendalpayak. Dalam pelaksanaan nanti akan senantiasa bersinggungan dengan perawat maupun bidan yang lebih mengenal dengan karakteristik kader yang ada di desa tersebut. Bantuan teknis ini bagaimana pun sangat diperlukan ketika memasuki wilayah yang belum akrab komunikasinya.

Pada hari Selasa (23/02/2021), Tim Replikasi berhasil melakukan data collecting DCE di Kendalpayak di sela-sela membuat materi pelatihan untuk Peneliti Lapang Program Replikasi SMARThealth. Hari itu berhasil terkumpul kader secara mengalir, baik waktu maupun tabletnya, sebanyak 37 kader yang mengisi kuesioner DCE. Rinciannya pertanyaan DCE Blok 1 terjawab 19 orang kader, dan 18 orang kader lainnya menjawab pertanyaan DCE Blok 2.

Karena target pengumpulan data sebanyak 40 orang per desa, maka pada hari Kamis (25/02/2021), Tim Replikasi melakukan jumpa mitra dengan kader lagi. Hari itu berhasil dijumpai 3 orang kader dengan rincian 1 orang kader mencoba mengisi jawaban pertanyaan DCE Blok 1, dan 2 orang kader yang menjawab pertanyaan DCE Blok 2.

Jadi, total data collecting DCE di Kendalpayak, Tim Replikasi berhasil mewawancarai sebanyak 40 orang kader yang ada di Kendalpayak. Usai dari sini, Tim Replikasi berusaha membuka desa lainnya yang tidak bentrok dengan Tim DCE. *** [250221]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Kamis, 04 Maret 2021

Kosong Bimtek, DCE di Karangduren

Tiadanya jadwal pendampingan sosialisasi replikasi SMARThealth dalam Bimbingan Teknis Program PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan, Tim Replikasi berusaha menuju Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Tengah, pada Sabtu (13/02/2021).

Kunjungan ini tidak sekaligus bisa melaksanakan pengumpulan data DCE di desa tersebut. Beberapa rumah kader yang didatangi umumnya sedang tidak berada di tempat. Baru agak siangan, Tim Replikasi berhasil bertemu dengan salah seorang kader.

DCE di Karangduren

Perjumpaan ini tidak langsung bisa melakukan data collecting, sehingga kesempatan bertemu ini dimanfaatkan untuk membuat janji agar bisa bertemu dengan sejumlah kader di Karangduren. Tidak perlu sekaligus, tapi dihimbau untuk mengalir saja kumpulnya.

Data collecting yang pertama dilakukan pada hari Kamis (25/02/2021) di rumah  seorang kader secara bergantian. Ada 9 kader berhasil mengisi kuesioner DCE Blok 1 yang berada di dalam Tablet, dan 12 kader yang menjawab kuesioner DCE Blok 2.

Kemudian pengumpulan data baru bisa dilanjutkan pada hari Selasa (02/03/2021) ketika Tim Replikasi telah menuntaskan pembuatan materi pelatihan untuk Peneliti Lapang Program Replikasi SMARThealth. Pada hari itu, kader berhasil mengklik semua jawaban pertanyaan DCE di dalam Tablet. Ada 10 kader yang berkenan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Jadi total data collecting DCE di Karangduren adalah sebanyak 31 orang kader. Masih kurang 9 orang dari target 40 kader yang diwawancarai setiap desanya.

Sambil membuka daerah lain, Tim Replikasi masih senantiasa singgah di desa tersebut. Siapa tahu masih ada yang bisa bisa berkumpul untuk melakukan pengumpulan data DCE kembali. *** [020321]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Jumat, 26 Februari 2021

Instal Aplikasi eKader Versi Pascaperbaikan di Puskesmas Wagir

Hari kedua instalasi aplikasi eKader versi 1.0.1908 alias versi pascaperbaikan, diselenggarakan di Ruang Rapat Puskesmas Wagir yang beralamatkan di Jalan Pandanejo No. 61 Dusun Pandansari RT 02 RW 01 Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (20/02/2021).

Dalam instalasi ini menghadirkan kader dari dua desa yang berada di wilayah lingkungan kerja Puskesmas Wagir, yaitu Sidorahayu dan Mendalanwangi. Setiap desa terdapat 5 kader kesehatan yang pernah dilatih SMARThealth di Ollino Garden Hotel, Malang, beberapa waktu yang lalu.


Kader Sidorahayu memperlihatkan Tablet Samsung Galaxy Tab A yang dibelikan oleh Kepala Desa Nur Samiaji

Acara yang dimulai pukul 09.21 WIB ini, diawali dengan sambutan dari Kepala Puskesmas (Kapus) Wagir yang diwakili oleh Koordinator P2 Sukmono Hadi, A.Md. Kep. Dalam sambutannya, Sukmono Hadi mengucapkan selamat datang di Bumi Arema Puskemas Wagir kepada rombongan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, perawat, dan para kader serta berharap semoga acara instalasi ini bisa berjalan dengan lancar.

Kemudian disusul dengan sambutan dari Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pertama-tama, Paulus memperkenalkan rombongan Dinkes satu persatu kepada peserta yang hadir pada acara instalasi ini.


Pemandu cara instalasi aplikasi eKader

Setelah itu, Paulus menjelaskan mengenai pentingnya acara instalasi aplikasi eKader ini setelah mengalami perbaikan dari programmernya.

“Aplikasi ini merupakan alat bantu untuk mempermudah kader dalam melakukan skrining warga” kata Paulus.

Harapannya, dengan latihan menginstal dan mengoperasikan aplikasi ini, kader dan peawat bisa memahami eKader dan bisa menjalankan di desanya masing-masing. Selain itu, Paulus merasa senang sudah ada Kepala Desa yang turut mendukung program replikasi SMARThealth ini.

 

Kader Mendalanwangi dengan seragam biru tua

Dalam latihan ini, kader Sidorahayu memperlihatkan 4 tablet baru yang masih bersemayam di dalam kotak. Kepala Desa Sidorahayu Nur Samiaji telah membelikan 4 tablet Samsung Galaxy Tab A dengan menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk kader SMARThealth.

Menurut Paulus, langkah Kepala Desa Sidorahayu ini sudah benar. Artinya Posbindu itu bukan milik Puskesmas tapi milik desa. Komunikasi antara desa, perawat dan kader di Sidorahayu sudah berjalan dengan baik.

Pukul 09.43 WIB acara dilanjutkan dengan menginstal aplikasi eKader yang dipandu oleh Candra Hernawan, S.Kom, staf PTM yang membidangi IT.


Tim Sekretariat mendampingi kader belajar menginput data

Pada proses instal ini, kader Mendalanwangi hampir tidak menemui kendala yang berarti. Mereka hanya perlu bersabar dalam menunggu proses instal aplikasi tersebut yang diunduh dari Play Store. Namun tidak begitu halnya dengan kader Sidorahyu. Dengan tablet yang baru dikeluarkan dari kotak kemasannya (unboxing), kader Sidorahayu perlu menyesuaikan dengan aplikasi bawaan tablet tersebut, seperti menggunakan emailnya untuk menjalankannya.

Setelah proses instalasi berhasil semua, kemudian kader diajak berlatih menginput data diri ke dalam aplikasi eKader tersebut hingga pemeriksaannya. Setelah itu, kader akan menyaksikan hasilnya pada saat itu juga bisa terintegrasi ke dalam ePuskesmas. Inputan lengkap kader itu menghasilkan 1 SPM untuk usia produktif.

Dengan masuknya hasil skrining kader itu, menandai berakhirnya rangkaian acara instalasi dan pengoperasian aplikasi eKader setelah mengalami perbaikan. Kegiatan selanjutnya, kader tinggal mengaplikasikan eKader dalam kegiatan Posbindu di desanya masing-masing. *** [200221]


Penulis: Budiarto Eko Kusumo   ǀ   Penyunting: Naskah: Budiarto Eko Kusumo                                                                        


Share:

Kamis, 25 Februari 2021

Instal Aplikasi eKader Versi Pascaperbaikan di Puskesmas Pakisaji

Setelah staf PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melakukan uji coba aplikasi eKader pascaperbaikan di Ruang PTM dan Keswa (05/02/2021), mereka mencoba menjadwalkan instalasi aplikasi tersebut ke handphone atau tablet yang dipegang oleh kader.

Hari pertama instalasi aplikasi eKader dilaksanakan di Ruang Pertemuan Puskesmas Pakisaji yang beralamatkan di Jalan Pakisaji No. 19 Dusun Jatirejo RT 10 RW 02 Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (13/02/2021).

Instalasi ini menyasar kader Karangduren dan Kendalpayak. Setiap desa terdapat 5 kader kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan SMARThealth beberapa waktu yang lalu. Mereka datang dari desanya masing-masing menuju ke Puskesmas Pakisaji.


Kader dan Perawat mendengarkan panduan instalasi aplikasi eKader

Sebelum instalasi, acara diisi dengan sambutan dari Kepala Puskesmas (Kapus) Pakisaji dr. Nur Syamsu Dhuha. Dalam sambutannya, Kapus mengucapkan selamat datang kepada yang hadir, dan merasa senang dengan adanya daya dukung program-program yang sudah ada, serta berharap kegiatan ini bisa bermanfaat bagi semua.

Usai sambutan Kapus, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Seksi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan itu, Paulus mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan satu pertemuan penting sebagai tindak lanjut dari pelatihan yang ada di Ollino Garden Malang, dan berharap setelah nanti dilakukan instalasi aplikasinya segera melaksanakan kegiatan Posbindu SMARThealth di desanya masing-masing.

Pukul 09.33 WIB, acara diteruskan dengan instalasi aplikasi eKader yang dipandu oleh  Candra Hernawan, S.Kom, staf PTM dan Keswa yang mebidangi IT, dengan menggunakan proyektor yang  disorotkan di layar. Para kader tinggal mengikuti langkah-langkah yang ditunjukkan melalui layar tersebut.


Staf PTM dan Keswa mendampingi kader dalam proses instal eKader

Pertama-tama, aplikasi lama yang ada di handphone kader dihapus terlebih dahulu. Dalam menghapus ini dibantu sejumlah staf PTM dan Keswa yang lainnya serta seorang dari Sekretariat SMARThealth.

Setelah terhapus, kader bisa melakukan instalasi aplikasi yang baru dengan mengunduhnya dari Play Store. Caranya klik Play Store yang dilambangkan dengan segitiga biru muda. Setelah itu ketikkan tulisan eKader di bar atas tempat telusur aplikasi dan game.

Bila tidak ada halangan sinyal, akan muncul eKader Health Worker. Selanjutnya kader tinggal menekan instal yang berada di kotak berwarna hijau. Instalasi ini memerlukan proses beberapa menit untuk mengunduh aplikasi tersebut.


Staf PTM yang membidangi Indera membantu kader dalam input data

Dalam proses ini, sejumlah staf PTM dan seorang dari Sekretariat SMARThealth sudah mulai berkeliling ke tempat duduk para kader tersebut. Karena pada saat itu, sudah akan muncul sejumlah pertanyaan dari kader.

Ada yang cepat dan ada yang lemot. Hal ini tergantung pada spesifikasi HP, memori, dan kekuatan sinyal di dalam ruangan tersebut. Pada proses instal aplikasi itu, kader Kendalpayak tidak menemui kendala yang berarti, karena HP yang dibawa kader tersebut umumnya seri baru.

Beda halnya dengan yang dialami oleh kader Karangduren. Ada 2 kader yang mengalami kesukaran dalam melakukan instalasi. HP milik Siswanti bermerk OPP A5s menemui sedikit hambatan. Begitu juga dengan HP milik Sujiati Andri Astuti merk Asus Lollipop versi 5.1 juga mengalami kesulitan.


Dua staf PTM terlihat mendampingi kader yang mengalami kendala dalam input data

Setelah dicek spesifikasinya, ternyata sudah memenuhi anjuran dari programmernya. Kendalanya berada di memorinya. Kedua HP tersebut memorinya sudah menipis untuk melakukan instalasi aplikasi eKader. Sehingga harus ada yang ‘direlakan’ untuk dihapus. Umumnya mereka menghapus file selfi-selfinya.

Setelah terinstal semua, kader melanjutkan dengan cara mengoperasikan aplikasi itu. Mula-mula, kader melakukan login dari username dan password yang dikirimkan ke masing-masing kader. Akan tetapi, setelah dipraktekkan tidak bisa. Kemudian pemandu menampilkan username untuk setiap kader Karangduren dan Kendalpayak beserta kata sandinya (password).

Tahapan ini bisa dilalui semua dengan baik. Kemudian dalam proses menginput data dengan aplikasi eKader ditemui 2 kader Kendalpayak yang menghadapi kesulitan dalam menginput tanggal lahir dan provinsi. Namun kemudian bisa teratasi dengan melakukan input data ulang secara perlahan-lahan. Penulisan KTP haruslah benar. Bila kurang satu digit saja, kader tidak bisa melakukan pencarian yang ada di database ePuskesmas.


Tim Sekretariat SMARThealth mendampingi kader Kendalpayak dalam input data

Usai terinput semua data kader baik dengan pencarian di ePuskesmas atau menginput baru bagi yang tidak pernah periksa ke Puskesmas/Ponkesdes, maka data itu seharusnya langsung masuk ke dalam ePuskesmas pada saat itu juga melalui bridging eKader dan ePuskesmas. Tapi pada kenyataannya, dari 10 kader yang telah praktek input data pribadi kader ternyata ada 2 inputan kader yang tidak masuk ke dalam ePuskesmas.

Pukul 11.12 WIB praktek aplikasi eKader yang baru berakhir. Staf Keswa Gatot Sujono, S.St., M.Pd menyampaikan rasa terima kasih kepada kader yang sudah berkenan belajar memasukkan data lewat internet tersebut.

“Meskipun tidak pernah periksa di Puskesmas, bisa diinput oleh kader dengan input data baru lewat eKader” jelas Gatot Sujono.

Lebih lanjut, Gatot mengatakan bahwa sesuatu yang wajar setiap mempelajari yang baru akan menemui kendala. Pada kesempatan ini, Gatot juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran kader-kader di acara instalasi aplikas eKader, dan tak lupa pula terima kasih atas perawat desa Karangduren dan Kendalpayak yang turut mendampingi kader-kadernya. *** [130221]


Penulis: Budiarto Eko Kusumo   ǀ   Penyunting Naskah: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 24 Februari 2021

Selamat Datang di Situs eKader

Situs eKader merupakan sebuah situs yang berceritera tentang kegiatan yang ada kaitannya dengan eksistensi kader kesehatan. Kegiatan ini bukan sekadar untuk melihat rutinitas aktivitas kader belaka namun yang lebih penting adalah menyaksikan proses pemberdayaan masyarakat melalui kader kesehatan.

eKader = Eling Kegiatane Kader

Oleh karena itu, penamaan eKader ini bisa bermula dari elaborasi kader. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online disebutkan bahwa elaborasi memiliki arti: penggarapan secara tekun dan cermat. Dengan demikian, elaborasi kader bermakna melatih kader dengan tekun dan cermat yang ke depannya akan terlahir community health worker.

Keuntungan dengan adanya community health worker ini akan menginspirasi suatu daerah menjadi tangguh akan kesadaran kesehatannya. Selain itu, kader juga akan bisa membantu perawat dan bidan desa/kelurahan dalam mewujudkan program kesehatan di tengah-tengah masyarakat.

Nama situs ini tidak hanya lahir dari singkatan yang terkesan ilmiah saja, seperti elaborasi kader, akan tetapi dalam implementasi di lapangan juga bisa berasal dari singkatan Eling Kegiatane Kader (Ingat Kegiatannya Kader).

Semoga situs ini bermanfaat dalam memberikan informasi seputar program kesehatan yang berbasis masyarakat dengan segala kolaborasinya. *** [240221]


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog