Tampilkan postingan dengan label Kader Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kader Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 Juli 2024

Peduli Lingkungan, Ketua TP PKK Tlogorejo Ajak Kader Kesehatan Bersihkan Sampah Plastik di Waduk Karangkates

Plastic pollution is a global issue: killing wildlife, contaminating our oceans and waters, and lasting far longer than it is used.”

– Leonardo DiCaprio, actor and environmental activist.

Sampah plastik adalah persoalan yang membutuhkan perhatian dan tindakan bersama dari seluruh masyarakat. Peduli terhadap lingkungan terkait sampah plastik sangat penting untuk menjaga keberlanjutan bumi kita.

Inisiatif yang sangat baik untuk peduli lingkungan muncul di Desa Tlogorejo. Desa Tlogorejo terletak di wilayah Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga: di sebelah utara berbatasan dengan Sungai Brantas (Waduk Karangkates) dan Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung; di sebelah barat berbatasan dengan Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare; di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pagak dan Desa Sempol, Kecamatan Pagak; dan di sebelah timur berbatasan dengan Desa Gampingan, Kecamatan Pagak.

Ketua TP PKK, bidan Pustu Tlogorejo, dan kader kesehatan yang mengajak fasilitator NIHR berpose bersama usai bersih-bersih sampah plastik di pinggiran Waduk Karangkates

Di penghujung bulan Juni 2024, Ahad (30/06) pagi yang cerah, Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Sulis Nurhayati Eko Wahyudi atau yang akrab disapa Lis Eko Wahyudi mengajak kader kesehatan membersihkan sampah di pinggiran Waduk Karangkates, tepatnya di Kali Pang yang berada di perbatasan antara Dusun Dadapan (RT 25 RW 06) dan Dusun Druju (RT 26 RW 07).

Pukul 07.00 WIB Ketua TP PKK Desa Tlogorejo dan bidan Desa Sulianil bersama 18 kader kesehatan dengan dibantu Ketua RT 25, Ketua RT 14, dan Ketua RW 06 serta lima orang bapak-bapak bergotong-royong membersihkan sampah yang mengapung di pinggiran Waduk Karangkates. Totalnya ada 28 orang, dan dihadiri oleh fasilitator NIHR yang sekaligus anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) serta anggota Tim Penelitian NIHR (Tim CEI).

Ketua TP PKK Desa Tlogorejo berbincang dengan Tim CEI di tengah-tengah bersih-bersih sampah plastik

Membersihkan sampah yang umumnya didominasi sampah plastik di Waduk Karangkates bisa sangat bermanfaat untuk menjaga lingkungan air tetap sehat dan aman bagi satwa dan manusia. “Lingkungan jadi bersih, sehat, dan sedap dipandang,” seloroh Ketua TP PKK, yang juga istri Kepala Desa (Kades) Tlogorejo Eko Wahyudi.

Sampah plastik yang diangkat ke permukaan tanah oleh Ketua TP PKK, kader kesehatan dan masyarakat, umumnya terdiri dari diaspers, kantung plastik, dan sejumlah botol aqua. Diaspers merupakan alat yang berupa popok sekali pakai berdaya serap tinggi yang terbuat dari plastik dan campuran bahan kimia untuk menampung sisa-sia metabolisme seperti air seni, feses maupun darah haid.

Kader kesehatan sedang mengangkat sampah plastik

Dikutip dari situs berita depok, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Zakiah mengatakan, bahan dasar popok sekali pakai 55 persen terbuat dari material plastik yang butuh waktu hingga ratusan tahun untuk terurai alami. Bahan popok juga mengandung 42 persen senyawa kimia Super Absorbent Polimer (SAP). 

Zat-zat tersebut menyumbang dalam pencemaran bila dibuang secara sembarangan, dan tentunya akan berpengaruh bagi kesehatan masyarakat Desa Tlogorejo. Dalam jangka panjangnya, seperti apa yang dikatakan oleh seorang antropolog budaya Amerika Margaret Mead (1901-1978), “We won’t have a society if we destroy the environment” (Kita tidak akan memiliki masyarakat jika kita merusak lingkungan).

Fasilitator NIHR bersama bapak-bapak berpartisipasi bersih-bersih sampah plastik dari atas perahu

Oleh karena itu, gerakan aksi dari Ketua TP PKK dan bidan Desa Tlogorejo bersama dengan kader kesehatan berseragam oranye dan masyarakat umum patut diacungi jempol! Partisipasi mereka dalam membersihkan sampah plastik di pinggiran Waduk Karangkates adalah contoh nyata dari kepedulian warga terhadap lingkungan mereka.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan secara umum, tetapi juga aktif berkontribusi dalam upaya nyata untuk meningkatkan kondisi lingkungan di sekitar mereka.

Aksi Ketua RT yang nyemplung ke Waduk Karangkates untuk membantu membabat tanaman yang tumbuh agar aliran air lancar

Partisipasi mereka tentunya berguna dalam memberikan contoh sikap dan perilaku positif; mendorong kesadaran dan pendidikan; meningkatkan kebersihan dan kualitas hidup; peningkatan hubungan sosial dan solidaritas; dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.

Partisipasi mereka dalam kegiatan lingkungan seperti ini tidak hanya memberikan manfaat praktis langsung, tetapi juga mempromosikan sikap dan tindakan yang positif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di tingkat lokal maupun global. *** [010724]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 21 Desember 2023

Kelurahan Kepanjen Gelar Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting sebagai Wujud Program Pemberdayaan Masyarakat

Pemerintah Kelurahan Kepanjen menggelar Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting di Aula Lantai 2 Kelurahan Kepanjen yang berada di Jalan Sultan Agung No. 02 RT 06 RW 03 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Kamis (21/12).

Pelatihan itu sebagai wujud upaya Pemerintah Kelurahan Kepanjen mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat Kelurahan Kepanjen dengan melatih para kader kesehatannya dalam tahun anggaran 2023.

Selain dihadiri kader kesehatan yang meliputi kader Posyandu dan Posbindu, tampak hadir pula Babinsa, sejumlah perangkat, maupun pengurus PKK Kelurahan Kepanjen serta anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Lurah Kepanjen berpose dengan narasumber dan seluruh peserta pelatihan

Acara pelatihan ini dimulai pada pukul 09.19 WIB. Master of Ceremony (MC) Sunarmi Warto Dewo mengawali dengan ucapan selamat datang kepada peserta dan membacakan susunan acara dalam kegiatan ini.

Setelah itu, MC mempersilakan Modin Chamim untuk memimpin doa demi kelancaran dalam penyelenggaraan pelatihan ini, dan setelahnya langsung disambung dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh dirijen Dewi Kartika.

Begitu peserta duduk kembali usai berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara berikutnya adalah sambutan dari Kepala Kelurahan Kepanjen Debby Lavenia Ecantada, S.STP. Pada kesempatan itu, Lurah Kepanjen cukup singkat dalam memberikan sambutan. Ia merasa bersyukur atas terwujudnya Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting bagi kader-kader kesehatan yang ada di wilayahnya sebagai program pemberdayaan masyarakat.

Sambutan Lurah Kepanjen dalam Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting di Aula Kelurahan Kepanjen

Pukul 09.27 WIB Sekretaris Camat (Sekcam) Kepanjen Nurmawan Wibowo Leksono, S.STP, M.Si memaparkan materi “Pencegahan Stunting di Kelurahan”. Dalam paparannya, Sekcam Nurmawan menjelaskan dasar hukum, pembentukan tim percepatan dan penurunan stunting kecamatan dan desa/kelurahan, tugas TPPS desa/kelurahan, tugas TPPS kelurahan/desa, dan upaya pencegahan stunting.

Pengalamannya selaku Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kepanjen, ia bisa berceritera banyak mengenai temuan kasus-kasus stunting. Baginya, stunting bukan hanya mengenai urusan gizi, tetapi ada sarana dan prasarana yang menjadi pemicunya. 

Seperti yang dialami pada sebuah desa penghasil ikan tuna, secara teoritis mereka tidak kekurangan gizi. Namun kasus stunting cukup mengemuka. Setelah diteliti, ternyata banyak yang tidak memiliki jamban.

Sekcam Kepanjen berikan materi dalam penanganan stunting di Kelurahan

Setelah diintervensi dengan jambanisasi, dan warga mau beralih kebiasan buang air di jamban, setahun kemudian angka stunting mulai berkurang.

Dalam mengubah perilaku masyarakat perlu kolaborasi. Tidak bisa hanya dibebankan kepada petugas kesehatan akan tetapi juga harus melibatkan pemangku wilayah masing-masing, dari kepala desa/kelurahan maupun Camat.

Usai Sekcam Kepanjen, acara berikutnya dilanjutkan dengan pemaparan materi “Stunting” yang disampaikan oleh dokter internship Puskesmas Kepanjen, dr. Zakiyatul Amaliyah, yang akrab disapa dengan dr. Lili.

Peserta pelatihan penanganan dan pencegahan stunting

Outline dalam paparan dr. Lili terdiri dari definisi stunting, epidemiologi, etiologi, dampak masalah gizi pada kesehatan, dan pencegahannya. Pada etiologi (sebab musababnya), dr. Lili menerangkan bahwa terjadinya stunting itu bersamaan dengan proses terjadinya hambatan pertumbuhan dan perkembangan semua organ (otak, jantung, ginjal, prankeas), sehingga hal in harus dimengerti betul oleh orangtua.

Selesai dr. Lili, acara langsung dilanjutkan dengan materi “Pencegahan Stunting dengan Pengoptimalan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)” yang dibawakan oleh petugas gizi Puskesmas Kepanjen, Nimas, A.Md.Gz.

Nimas menerangkan apa itu stunting?, 1000 HPK??, mengapa sangat penting?, siklus stunting, “piring makan” ibu hamil (survey), tahapan pemberian MP-ASI, syarat pemberian MP-ASI, tips pemberian MP-ASI, dampak jangka pendek dan jangka panjang, akar permasalahan, pencegahan stunting.

Staf pengajar FKUB fokus pada peran kader kesehatan dalam pencegahan stunting dan pencegahan stunting berbasis keluarga

Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi, kata Nimas, sehingga penanganannya perlu dilakukan oleh multisektor.

Terakhir, pembicara dalam pelatihan ini adalah seorang staf pengajar dari Departemen Keilmuan Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc(FM)., Sp.D.L.P. dengan materinya, “Stunting: Intervensi Berbasi Keluarga.”

Sambil bereuni dengan kader Kepanjen, ia menjawab lima pertanyaan yang diajukan oleh 4 kader dan Lurah Kepanjen, dr. Nuretha berusaha menjelaskan peran kader kesehatan dalam pencegahan stunting dan pencegahan stunting berbasis keluarga.

Acara Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kelurahan Kepanjen ini ditutup oleh Lurah Kepanjen pada pukul 11.36 WIB, dan diakhiri dengan sesi foto bersama seluruh peserta pelatihan sambil membentangkan banner yang telah dilepas dari dinding. *** [211223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 01 April 2022

Pencanangan Kampung Pancasila Di Desa Sukolilo, Posbindu SMARThealth Andil Dalam Sila 2

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia, yang menjadi rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan dibentuk Kampung Pancasila ini untuk membangkitkan semangan Pancasila kepada warga supaya mengingat kembali, melaksanakan kembali, apa saja yang sudah tertuang dan tercantum dalam Pancasila.

Jumat pagi ini (01/04/2022), desa Sukolilo punya gawe Pencanangan Kampung Pancasila dan Lomba Penilaian Kampung Pancasila Tingkat Korem 083/Baladhika Jaya Tahun 2022. Dalam pencanangan dan sekaligus penilaian lomba itu, desa Sukolilo menampilkan giat yang menjabarkan dari ke-5 sila yang terkandung dalam Pancasila.

Sila 1 digelar di dusun Patuk dan dipusatkan di Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nashr. Kemudian sila 2 diselenggarakan giat kesehatan. Sila 3 diadakan di tempat wisata Gentong Mas yang berada di dusun Napel, dan sila 4 dilaksanakan pertunjukan drama/teater di sepanjang jalan masuk ke dusun Patuk. Ceriteranya perihal raja yang menanyakan sila 4 kepada Tim penilai. Lalu, sila 5 dihelat di persawahan untuk jumpa petani.

Kader SMARThealth desa Sukolilo didampingi dokter fungsional Puskesmas Wajak dan Duta Pancasila mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Tim penilai

Terkait sila 2, kader kesehatan bergotong royong untuk bersatu padu menampilan sebuah gelaran dalam rutinitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat sebagai perwujudan pengamalan sila 2 dari Pancasila yang berbunyi: “Kemanusiaan yang adil dan beradab.”

Layanan kesehatan tersebut diadakan di rumah staf desa, Nanda Sisdianto, yang beralamatkan di Jalan Sukolilo, dusun Napel RT 03 RW 01 desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasinya berada di sebelah timur Pos Ronda RT 03 RW 01.

Layanan kesehatan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Di depan rumah ada Posyandu Balita. Kadernya yang berseragam abu-abu (atas) dan hitam (bawah) siap membantu menangani kesehatan ibu hamil maupun balita. Di halaman depan rumah terlihat alat untuk penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak.

Suasana Kampung Sila 2 desa Sukolilo menyambut Tim penilai beserta rombongan

Terus, di sisi sebelah barat rumah menghadap deretan pohon palem merah berjumlah sepuluh pohon itu, ada giat Posyandu Lansia yang berpadu dengan giat Posbindu SMARThealth. Kader Posyandu Lansia mengenakan seragam batik dengan jilbab hijau muda, sementara kader SMARThealth memakai seragam kaos SMARThealth warna abu-abu dan kerudung biru tua bermotif kembangan.

Warga yang akan memeriksakan diri dalam giat Posbindu SMARThealth, akan mulai urut dari meja paling utara. Di situ ada kader Posyandu Lansia Mufidatun Zumaroh yang bertugas untuk melakukan registrasi ke dalam Kartu Skrining PTM Puskesmas Wajak.

Kemudian warga diukur tinggi dan berat badan serta lingkar perut oleh kader Posyandu Lansia Mufidatul Khoiriyah. Hasil pengukurannya ditulis ke dalam Kartu Skrining tersebut. Setelah itu, warga lanjut menuju ke meja berikutnya yang berada di sebelah selatannya. Di meja itu, warga akan mendapatkan layanan pengukuran tekanan darah oleh dua kader SMARThealth Puput Endang Setyorini dan Lailatul Nikmah.

Kader Posyandu Lansia bantu registrasi dalam giat Posbindu SMARThealth desa Sukolilo

Usai tensi, warga bergeser ke meja berikutnya, yaitu meja laborat ringan. Di meja itu terdapat dua kader SMARThealth yang akan memberikan layanan cek gula darah maupun kolesterol, yaitu Sofi’iyah dan Khoirotul Lutfi. Hasil pengecekannya dicatatkan di Kartu Skrining, seperti juga halnya dengan hasil pengukuran tensinya.

Setelah itu, warga menyerahkan Kartu Skrining kepada perawat Nevi Anistia, A.Md. Kep., yang duduk di meja paling selatan. Perawat Nevi akan menerima konsultasi dan sekaligus memberikan edukasi kepada warga dari hasil pengukuran kesehatan yang tertuang dalam Kartu Skrining. 

Jika warga terindikasi mempunyai faktor risiko tinggi, maka perawat Nevi akan memberikan obat untuk kebutuhan beberapa hari. Jika ternyata rasa sakitnya tidak berkurang setelah menghabiskan obat yang diberikan, warga diminta untuk periksa lagi ke Puskesmas Wajak. Sementara itu, kader SMARThealth yang bertugas mencicil input data dengan menggunakan aplikasi eKader adalah Wiwin Hidayati.

Tim SMARThealth UB turut menyaksikan giat Posbindu SMARThealth desa Sukolilo, Kec. Wajak

Tampak hadir dalam giat Posbindu SMARThealth yang mendampingi para kader adalah bidan desa Sukolilo Sari Diah, A.Md. Keb., dan seorang dokter fungsional Puskesmas Wajak, dr. Fauziah Damayanti, serta Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Layanan kesehatan sebagai pengejawantahan sila 2 Pancasila ini, mendapat kunjungan Tim penilai beserta rombongan pada pukul 10.23 WIB. Kunjungan tersebut setelah Tim penilai dan Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) melakukan serangkaian kegiatan seremonial dan pencanangan Kampung Pancasila oleh Dandim 0818 yang dipusatkan di Balai Desa Sukolilo.

Tim penilai beserta rombongan meninjau lokasi gelaran giat kader kesehatan dipandu personil Duta Pancasila Kecamatan Wajak yang didampingi oleh salah seorang kader SMARThealth dan dokter fungsional Puskesmas Wajak.

Perawat desa Sukolilo buka konsultasi dan beri edukasi kepada warga yang punya faktor risiko tinggi PTM

Dalam kunjungan itu, Tim penilai tidak berlama-lama karena masih ada 4 giat sebagai perwujudan sila lainnya di desa Sukolilo yang harus dikunjungi oleh Tim penilai. Ada dua pertanyaan penting dalam kunjungannya ke layanan kader kesehatan, yaitu manfaat apa yang diterima masyarakat dari kegiatan ini, dan apakah giat ini berkesinambungan?

Dengan sigap, kader kesehatan dari kader SMARThealth yang didampingi oleh dr. Fauziah Damayanti berusaha menjawab pertanyaan tersebut dan sekaligus menerangkan eksistensi kegiatan tersebut di tengah-tengah masyarakat.

Setelah itu, Tim penilai berpamitan untuk melanjutkan ke giat lainnya yang ada di desa Sukolilo. Sementara pemeriksaan di Posbindu SMARThealth melanjutkan untuk beberapa warga. Acara giat ini selesai pada pukul 10.51 WIB, dan berhasil melakukan pemeriksaan sejumlah 16 orang dengan rincian 4 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. *** [010422]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 14 Januari 2022

Pertemuan Rutin Kader Kesehatan Desa Sidorahayu Di Awal Tahun 2022

Awal tahun 2022, kader kesehatan Desa Sidorahayu mengadakan pertemuan rutin di Pendopo Balai Desa Sidorahayu yang terletak di Jalan Kresna No. 1 Dusun Niwen RT 12 RW 03 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Jumat (14/01/2022).

Pertemuan yang dihadiri oleh kader Posyandu Balita, Posbindu, dan Lansia dengan mengenakan seragam baru batik dengan motif kembangan warna pink di atas latar warna hitam ini, dimulai pada pukul 09.37 WIB.

Master of ceremony (MC) Rahayu Sulistiowati mengawali dengan mengucapkan selamat datang kepada seluruh kader kesehatan yang hadir dalam pertemuan ini dan diteruskan dengan membacakan susunan acara dalam pertemuan ini.

Sambutan Ketua TP-PKK Desa Sidorahayu

Setelah dilanjutkan dengan doa, dan disambung dengan menyanyikan lagu Mars Germas yang dipimpin oleh Marmiatin sebagai dirigen. Dalam menyanyikan lagu ini, seluruh peserta pertemuan dimohon untuk berdiri.

Usai Mars Germas, acara diisi dengan sambutan dari pihak desa yang diwakili oleh Niksar Arlansyah, staf Kaur Perencanaan Desa Sidorahayu. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Desa Sidorahayu Diah Rahmawati, yang tak lain adalah istri Kepala Desa Sidorahayu.

Dalam sambutannya, Ketua TP-PKK mengaku bahwa dirinya baru kali ini bisa berjumpa dengan kader kesehatan Desa Sidorahayu. Kemudian Ketua TP-PKK menginformasikan akan adanya pelatihan cipta menu dalam upaya ketahanan pangan. Sehingga diharapkan nantinya dalam pemberian makanan tambahan (PMT) bisa membuat aneka makanan sehat.

Menyanyikan lagu Mars GERMAS

Selesai sambutan Ketua TP-PKK, Niksar Arlansyah memimpin agenda kader kesehatan ke depannya dengan menginventarisir terlebih dahulu para kadernya. Berapa jumlah kader Posyandu Balita dan Lansia di setiap dusunnya dan kader Posbindu PTM.

Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab. Dari hasil diskusi itu terhembus kabar yang menggembirakan yang membuat para kader menjadi sumringah. Niksar mengabarkan bahwa uang konsumsi kegiatan kader kesehatan akan dicarikan.

Tidak hanya masalah konsumsi, mulai tahun ini kader kesehatan juga akan menerima hibah intensif dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang sebesar yang telah diterima sebelumnya. Selain itu, bila pandemi COVID-19 bisa tertangani dengan baik, 40% dana refocusing bisa kembali ke semula mungkin kegiatan bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Peserta pertemuan rutin kader kesehatan Desa Sidorahayu

Pukul 10.24 WIB acara diisi dengan pemaparan materi oleh bidan Sartika Arimbi, S.ST. Dalam kesempatan itu, bidan Arimbi menyampaikan materi P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi).

P4K merupakan satu upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir melalui peningkatan akses dan mutu pelayanan antenatal, pertolongan persalinan, pencegahan komplikasi dan keluarga berencana oleh bidan.

Melalui P4K dengan stiker yang ditempel di rumah ibu hamil maka setiap ibu hamil akan tercatat, terdata dan terpantau secara tepat. Stiker P4K berisi data tentang: nama ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transport yang digunakan dan calon donor darah.

Peserta pertemuan di sisi sebelah barat Pendopo Balai Desa Sidorahayu

Dengan data dalam stiker, suami, keluarga, kader, dukun, bersama bidan di desa dapat memantau secara intensif keadaan dan perkembangan kesehatan ibu hamil, untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai standar pada saat antenatal, persalinan dan nifas sehingga proses persalinan sampai nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan selamat, tidak terjadi kesakitan dan kematian ibu serta bayi yang dilahirkan selamat dan sehat.

Selain itu, bidan Arimbi juga mengabarkan bahwa untuk intensif kader kesehatan, hibah dari Pemkab sudah cair. Pengurusan NPWP paguyuban guna mencairkan hibah tersebut mendapat kemudahan dari pihak terkait.

Tepat pukul 10.51 WIB acara pertemuan yang dihadiri oleh 48 kader kesehatan sudah selesai. Perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang diundang dalam pertemuan rutin kader kesehatan kemudian berpamitan karena waktu sudang menginjak salat Jumat.  *** [140122]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog