Tampilkan postingan dengan label Puskesmas Wajak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puskesmas Wajak. Tampilkan semua postingan

Jumat, 01 April 2022

Pencanangan Kampung Pancasila Di Desa Sukolilo, Posbindu SMARThealth Andil Dalam Sila 2

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia, yang menjadi rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan dibentuk Kampung Pancasila ini untuk membangkitkan semangan Pancasila kepada warga supaya mengingat kembali, melaksanakan kembali, apa saja yang sudah tertuang dan tercantum dalam Pancasila.

Jumat pagi ini (01/04/2022), desa Sukolilo punya gawe Pencanangan Kampung Pancasila dan Lomba Penilaian Kampung Pancasila Tingkat Korem 083/Baladhika Jaya Tahun 2022. Dalam pencanangan dan sekaligus penilaian lomba itu, desa Sukolilo menampilkan giat yang menjabarkan dari ke-5 sila yang terkandung dalam Pancasila.

Sila 1 digelar di dusun Patuk dan dipusatkan di Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nashr. Kemudian sila 2 diselenggarakan giat kesehatan. Sila 3 diadakan di tempat wisata Gentong Mas yang berada di dusun Napel, dan sila 4 dilaksanakan pertunjukan drama/teater di sepanjang jalan masuk ke dusun Patuk. Ceriteranya perihal raja yang menanyakan sila 4 kepada Tim penilai. Lalu, sila 5 dihelat di persawahan untuk jumpa petani.

Kader SMARThealth desa Sukolilo didampingi dokter fungsional Puskesmas Wajak dan Duta Pancasila mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Tim penilai

Terkait sila 2, kader kesehatan bergotong royong untuk bersatu padu menampilan sebuah gelaran dalam rutinitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat sebagai perwujudan pengamalan sila 2 dari Pancasila yang berbunyi: “Kemanusiaan yang adil dan beradab.”

Layanan kesehatan tersebut diadakan di rumah staf desa, Nanda Sisdianto, yang beralamatkan di Jalan Sukolilo, dusun Napel RT 03 RW 01 desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasinya berada di sebelah timur Pos Ronda RT 03 RW 01.

Layanan kesehatan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Di depan rumah ada Posyandu Balita. Kadernya yang berseragam abu-abu (atas) dan hitam (bawah) siap membantu menangani kesehatan ibu hamil maupun balita. Di halaman depan rumah terlihat alat untuk penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak.

Suasana Kampung Sila 2 desa Sukolilo menyambut Tim penilai beserta rombongan

Terus, di sisi sebelah barat rumah menghadap deretan pohon palem merah berjumlah sepuluh pohon itu, ada giat Posyandu Lansia yang berpadu dengan giat Posbindu SMARThealth. Kader Posyandu Lansia mengenakan seragam batik dengan jilbab hijau muda, sementara kader SMARThealth memakai seragam kaos SMARThealth warna abu-abu dan kerudung biru tua bermotif kembangan.

Warga yang akan memeriksakan diri dalam giat Posbindu SMARThealth, akan mulai urut dari meja paling utara. Di situ ada kader Posyandu Lansia Mufidatun Zumaroh yang bertugas untuk melakukan registrasi ke dalam Kartu Skrining PTM Puskesmas Wajak.

Kemudian warga diukur tinggi dan berat badan serta lingkar perut oleh kader Posyandu Lansia Mufidatul Khoiriyah. Hasil pengukurannya ditulis ke dalam Kartu Skrining tersebut. Setelah itu, warga lanjut menuju ke meja berikutnya yang berada di sebelah selatannya. Di meja itu, warga akan mendapatkan layanan pengukuran tekanan darah oleh dua kader SMARThealth Puput Endang Setyorini dan Lailatul Nikmah.

Kader Posyandu Lansia bantu registrasi dalam giat Posbindu SMARThealth desa Sukolilo

Usai tensi, warga bergeser ke meja berikutnya, yaitu meja laborat ringan. Di meja itu terdapat dua kader SMARThealth yang akan memberikan layanan cek gula darah maupun kolesterol, yaitu Sofi’iyah dan Khoirotul Lutfi. Hasil pengecekannya dicatatkan di Kartu Skrining, seperti juga halnya dengan hasil pengukuran tensinya.

Setelah itu, warga menyerahkan Kartu Skrining kepada perawat Nevi Anistia, A.Md. Kep., yang duduk di meja paling selatan. Perawat Nevi akan menerima konsultasi dan sekaligus memberikan edukasi kepada warga dari hasil pengukuran kesehatan yang tertuang dalam Kartu Skrining. 

Jika warga terindikasi mempunyai faktor risiko tinggi, maka perawat Nevi akan memberikan obat untuk kebutuhan beberapa hari. Jika ternyata rasa sakitnya tidak berkurang setelah menghabiskan obat yang diberikan, warga diminta untuk periksa lagi ke Puskesmas Wajak. Sementara itu, kader SMARThealth yang bertugas mencicil input data dengan menggunakan aplikasi eKader adalah Wiwin Hidayati.

Tim SMARThealth UB turut menyaksikan giat Posbindu SMARThealth desa Sukolilo, Kec. Wajak

Tampak hadir dalam giat Posbindu SMARThealth yang mendampingi para kader adalah bidan desa Sukolilo Sari Diah, A.Md. Keb., dan seorang dokter fungsional Puskesmas Wajak, dr. Fauziah Damayanti, serta Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Layanan kesehatan sebagai pengejawantahan sila 2 Pancasila ini, mendapat kunjungan Tim penilai beserta rombongan pada pukul 10.23 WIB. Kunjungan tersebut setelah Tim penilai dan Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) melakukan serangkaian kegiatan seremonial dan pencanangan Kampung Pancasila oleh Dandim 0818 yang dipusatkan di Balai Desa Sukolilo.

Tim penilai beserta rombongan meninjau lokasi gelaran giat kader kesehatan dipandu personil Duta Pancasila Kecamatan Wajak yang didampingi oleh salah seorang kader SMARThealth dan dokter fungsional Puskesmas Wajak.

Perawat desa Sukolilo buka konsultasi dan beri edukasi kepada warga yang punya faktor risiko tinggi PTM

Dalam kunjungan itu, Tim penilai tidak berlama-lama karena masih ada 4 giat sebagai perwujudan sila lainnya di desa Sukolilo yang harus dikunjungi oleh Tim penilai. Ada dua pertanyaan penting dalam kunjungannya ke layanan kader kesehatan, yaitu manfaat apa yang diterima masyarakat dari kegiatan ini, dan apakah giat ini berkesinambungan?

Dengan sigap, kader kesehatan dari kader SMARThealth yang didampingi oleh dr. Fauziah Damayanti berusaha menjawab pertanyaan tersebut dan sekaligus menerangkan eksistensi kegiatan tersebut di tengah-tengah masyarakat.

Setelah itu, Tim penilai berpamitan untuk melanjutkan ke giat lainnya yang ada di desa Sukolilo. Sementara pemeriksaan di Posbindu SMARThealth melanjutkan untuk beberapa warga. Acara giat ini selesai pada pukul 10.51 WIB, dan berhasil melakukan pemeriksaan sejumlah 16 orang dengan rincian 4 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. *** [010422]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 30 September 2021

Puskesmas Wajak Gelar Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth Di Kecamatan Wajak Tahun 2021

Puskesmas Wajak menggelar peningkatan kapasitas kader SMARThealth di Kecamatan Wajak tahun 2021 bertempat di Gedung Pertemuan Balai Desa Wajak yang berada di Jalan Panglima Sudirman 167 Dusun Krajan RT 04 RW 11 Desa Wajak, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dari tanggal 30 September hingga 1 Oktober 2021.

Kader kesehatan memegang peran penting dalam pelaksanaan program SMARThealth dikarenakan mereka harus mengumpulkan data dan informasi dari warga, mengedukasi mereka, serta merujuk mereka ke Puskesmas atau layanan kesehatan dasar lainnya.

Camat Wajak beri sambutan dan sekaligus membuka pelatihan kader SMARThealth 

Kader kesehatan juga diperlukan untuk melakukan tindakan lebih lanjut dengan merujuk pasien ke Puskesmas dan berkoordinasi dengan tenaga kesehatan di desa dalam penanganan pasien. Keberhasilan program SMARThealth tergantung pada kualitas masing-masing kader kesehatan dan kontribusinya terhadap program SMARThealth.

Oleh karena itu, agar supaya kader kesehatan yang sudah ada di tiap desa perlu diberikan pelatihan dalam peningkatan kapasitas (capacity building) dalam program SMARThealth, sehingga pada akhirnya diharapkan kader kesehatan yang sudah ada itu menjadi terlatih dan terampil dalam membantu tenaga kesehatan yang ada di desa dalam melakukan skrining penyakit tidak menular (PTM), khususnya dalam deteksi dini penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya.

Gedung Pertemuan Lantai 2 Balai Desa Wajak

Acara ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dipandu oleh Master of Ceremony (MC) Yenny Kuncahyo, A.Md. Kep. dari Puskesmas Wajak. Pertama-tama MC mengucapkan selamat datang kepada hadirin dan kemudian membacakan urutan acara peningkatan kapasitas kader SMARThealth hari ini.

Setelah itu diteruskan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh dirigen Ria Italian, A.Md. Kep., seorang perawat Ponkesdes Bambang. Dalam menyanyikan lagu Indonesia Raya ini, semua hadirin dimohon berdiri.

Pemateri 1 menjelaskan Posbindu SMARThealth

Acara berikutnya diisi dengan sambutan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang disampaikan oleh Kepala Seksi (Kasi) PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam sambutannya, Paulus memaparkan banyaknya data kematian yang disebabkan oleh PTM, seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan penyakit jantung. Oleh karena itu perlu dilakukan skrining kepada warga yang berumur 15 tahun ke atas.

Dalam melakukan skrining ini, peningkatan kapasitas kader kesehatan di Kecamatan Wajak menjadi kader SMARThealth sangatlah penting. Hal ini agar supaya capaian skrining PTM di Kabupaten Malang meningkat.

Pemateri 2 menerangkan praktek pengukuran faktor risiko PTM

Usai sambutan Kasi PTM Dinkes, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Camat Wajak Purwoto, S.Sos., M.Si. Pada kesempatan itu, Camat Wajak memberikan apresiasi pada acara peningkatan kapasitas kader SMARThealth di Kecamatan Wajak.

Apresiasi ini ia berikan berbasis bukti (evidence based). Di dalam kunjungannya memantau vaksinasi di beberapa desa yang ada di lingkungan Kecamatan Wajak yang telah memiliki kader SMARThealth, tenaga kesehatan desa merasa terbantu dalam melakukan pendaftaran maupun skrining PTM.

Pembagian logistik untuk praktek pengukuran faktor risiko PTM oleh staf PTM Dinkes Kabupaten Malang

Camat Wajak benar-benar menyaksikan acara vaksinasi di Desa Dadapan dan Desa Sukolilo, peranan kader SMARThealth di masa pandemi ini sangat membantu. Oleh karena itu, Camat Wajak berharap perlu adanya peningkatan kapasitas dari kader kesehatan menjadi kader SMARThealth: terlatih, terampil, dan pintar menggunakan aplikasi eKader.

Selesai memberikan sambutan, Camat Wajak sekaligus membuka pelatihan kader dalam peningkatan kapasitas kader SMARThealth di Kecamatan Wajak tahun 2021 resmi dimulai, dan kemudian Camat Wajak meninggalkan tempat karena ada pekerjaan lain yang harus ia tangani dengan diiringi oleh Solikin Hazat, S.Kep. Ners, perawat koodinator Puskesmas Wajak yang mewakili Kepala Puskesmas Wajak yang berhalangan hadir.

Praktek mengukur lingkar perut

Setelah itu, acara diteruskan dengan pemaparan materi dari narasumber yang berasal dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Pemateri pertama diisi oleh Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners dengan mengambil judul “Posbindu SMARThealth.”

Dalam paparannya, Nur Ani mengawali dengan pemutaran video kisah kader SMARThealth yang melakukan door to door ke rumah warga dengan memakai alat pelindung diri (APD) dan giat Posbindu SMARThealth di Kelurahan Kepanjen masa pandemi.

Perawat desa sedang memberi contoh melakukan cek gula darah

Setelah itu baru masuk ke penjelasan Posbindu SMARThealth secara detil, mulai dari penyelenggaraan Posbindu SMARThealth, PTM dan faktor risiko, pengukuran faktor risiko PTM, serta upaya pengendalian faktor risiko PTM.

Setelah penjelasan Posbindu SMARThealth yang memakan waktu selama 1 jam 25 menit ini, kemudian rehat sebentar seiring berkumandangnya suara adzan Dhuhur dari masjid yang lokasinya dekat dengan Balai Desa Wajak, dan disambung dengan makan siang terlebih dahulu.

Pemateri 3 menerangkan cara instal dan menggunakan aplikasi eKader

Usai makan siang, acara diteruskan dengan pemaparan materi kedua yang diisi oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners, staf PTM Dinkes Kabupaten Malang. Materi kedua berjudul “Praktek Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko.”

Dalam materi kedua ini, kader kesehatan diajarkan cara melakukan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan alat ukur tekanan darah digital (Automatic Blood Pressure Monitor), cek gula darah (Blood Glucose Monitoring System), pengukuran tinggi badan dengan memakai Stature meter, pengukuran berat badan dengan timbangan badan digital (Arnez Electronic Body Fat Scale), dan pengukuran lingkar perut dengan metlin.

Pemateri 3 sedang melihat praktek kader SMARThealth Desa Bambang

Dalam praktek ini, kader SMARThealth didampingi oleh perawat desa mereka masing-masing dan kader SMARThealth dari Desa Dadapan yang telah menerima pelatihan lebih dulu. Kelima kader SMARThealth dari Desa Dadapan itu menyebar ke setiap kader kesehatan peserta peningkatan kapasitas kader SMARThealth di Kecamatan Wajak.

Setelah dirasa cukup melakukan praktek pengukuran faktor risiko PTM, acara kemudian disusul dengan pemaparan materi ketiga yang disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom, seorang staf IT Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Tim SMARThealth UB senantiasa lihat proses instal dan login yang banyak menemui kendala

Materi ketiga ini terkait dengan cara instal dan penggunaan aplikasi eKader oleh peserta peningkatan kapasitas kader SMARThealth di Kecamatan Wajak. Usai penyampaian materi ini, Candra menganjurkan kepada semua peserta untuk berlatih mengoperasikan aplikasi eKader tersebut.

Pada waktu kader SMARThealth berlatih menggunakan aplikasi eKader, tenaga kesehatan juga mendapatkan penjelasan pemakaian aplikasi eKader untuk tenaga kesehatan serta mengeceknya di ePuskesmas.

Di sini peran kader SMARThealth Desa Dadapan sangat membantu dalam mendampingi kader SMARThealth yang baru untuk mengoperasikan aplikasi tersebut.

Pemegang program PTM Puskesmas Wajak beri informasi kader SMARThealth akan dilibatkan dalam vaksinasi

Pukul 13.05 WIB praktek penggunaan aplikasi eKader selesai. Selesainya materi ketiga ini sekaligus mengakhiri paparan para narasumber dalam pelatihan kader untuk peningkatan kapasitas kader SMARThealth, yang pada hari pertama ini dihadiri oleh kader SMARThealth dan perawat dari 7 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wajak, yaitu Codo, Ngembar, Wonoayu, Bambang, Blayu, Dadapan, dan Patokpicis. 

Closing ceremony disampaikan oleh Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, dan diteruskan dengan pengumuman dari pemegang program PTM Puskesmas Wajak Nurul Hidayati, A.Md. Kep. Pengumumannya berisi bahwa kader SMARThealth Desa Blayu dan Desa Bambang yang hari ini ikut pelatihan peningkatan kapasitas kader SMARThealth, besok akan membantu melakukan skrining PTM dalam vaksinasi yang digelar di kedua desa tersebut. Sedangkan, untuk tanggal 2 Oktober 2021, kader SMARThealth Desa Codo juga akan “unjuk gigi” dalam skrining PTM di vaksinasi yang diselenggarakan di desa itu.

Sementara itu, pelatihan kader dalam peningkatan kapasitas menjadi kader SMARThealth untuk jadwal besok akan diikuti oleh kader SMARThealth dari 6 desa, yaitu Sukolilo, Sukoanyar, Kidangbang, Wajak, Sumber Putih, dan Bringin.

Sama dengan hari ini, setiap desa akan mengirimkan 5 kader kesehatan untuk ditingkatkan kapasitasnya menjadi kader SMARThealth. Sedangkan, kader SMARThealth Desa Sukolilo bersama perawat dari 6 desa tersebut akan menjadi pendamping praktek kader SMARThealth yang baru. *** [300921]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 03 September 2021

SMARThealth Dan Vaksinasi Jalan Bareng di Desa Dadapan

Pagi ini mentari bersinar cerah. Di halaman Balai Desa Dadapan telah tampak antrian warga ikut Vaksinasi Tahap 1 yang digelar untuk ketiga kalinya di desa itu, pada Jumat (03/09/2021). Peserta vaksinasi mengerubuti meja pendaftaran yang berada di areal parkir sebelah timur halaman Balai Desa.

Ada dua meja di sana. Meja sebelah utara diisi oleh staf pamong desa, dan meja di sisi selatan terlihat kader-kader SMARThealth berseragam batik dengan dominasi warna kuning. Kedua meja itu merupakan meja pendaftaran yang saling terkait.

Kades Dadapan ikut vaksinasi disaksikan oleh Camat Wajak

Warga yang menjadi peserta vaksinasi yang berdatangan ke Balai Desa diarahkan menuju ke meja pendaftaran di sisi utara terlebih dahulu. Di meja itu, pamong desa akan melakukan listing warganya yang hadir untuk ikut vaksinasi. Terus ditimbang badannya dan berkasnya yang terdiri atas KTP/Kartu Keluarga dan Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi COVID-19 diberi nomor urut.

Dari situ, warga yang telah mendaftar dipersilakan mengantri sesuai nomor urutnya di meja pendaftaran sisi selatan. Di meja ini, warga akan diskrining oleh kader SMARThealth dengan memakai Kartu Skrining Posbindu PTM. Dalam skrining itu juga dilakukan pengukuran tekanan darah dan kadar gula darah.

Meja Pamong Desa untuk melakukang listing dan pendaftaran

Sebelum server di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengalami trouble, biasanya kader SMARThealth akan langsung menginput dengan aplikasi eKader, tapi berhubung ada trouble di servernya aplikasi praksis tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga, kader SMARThealth terpaksa menginput secara manual terlebih dahulu.

Usai diskrining oleh kader SMARThealth, warga akan dipanggil oleh bagian meja skrining yang berada di dalam gedung pertemuan Balai Desa. Meja skrining bagi peserta vaksinasi ini diisi oleh dua orang Koas dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK UNISMA) dengan berseragam alat pelindung diri (APD) ringan warna hijau muda.

Kader SMARThealth melakukan skrining PTM

Di meja skrining vaksinasi ini, warga akan ditanya oleh kedua Koas dengan menggunakan instrumen yang ada di Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi COVID-19. Kartu itu berlaku untuk siapa saja, kecuali ibu hamil. Ibu hamil akan memakai Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi COVID-19 Khusus Ibu Hamil.

Dari meja skrining vaksinasi inilah, warga akan mengetahui bahwa dirinya bisa lanjut vaksin atau ditunda. Jadi, warga yang telah mendaftar vaksinasi tidak secara otomatis akan dilayani suntik vaksin manakala petugas kesehatan (nakes) menemukan indikasi alasan kesehatan untuk ditunda. Yang umum ditemui adalah bilamana warga tersebut setelah diukur tekanan darahnya sebanyak 5 kali lebih masih menunjukkan hasil tinggi maka biasanya nakes akan menundanya.

Koas FK UNISMA bantu skrining warga dengan Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi COVID-19

Sedangkan bagi warga yang lolos skrining, maka ia akan disuruh menuju ke meja vaksinasi. Di meja itu ada 3 nakes Puskesmas Wajak, 2 nakes bertugas sebagai penyuntik vaksin dan 1 nakes lagi yang menyiapkan vaksin dan suntikan serta sekaligus mencatat penggunaannya.

Dari meja vaksinasi, warga diminta untuk menuju ke meja observasi. Di meja observasi ada 5 nakes dari Puskesmas Wajak dan 1 nakes Ponkesdes Dadapan dengan 6 laptop yang siap menginput berkas warga yang ikut vaksinasi. Namun karena metode yang digunakan metode cepat mengingat hari Jumat, maka warga cukup memberikan berkasnya dan langsung boleh pulang. Mereka diinformasikan bila menemui gejala yang kurang mengenakan segera menghubungi nakes setempat. Selain itu, nakes juga mengabari bahwa print out Kartu Vaksinasi COVID-19 bisa diambil pada hari Senin mendatang di Balai Desa.

Babinsa mendampingi peserta vaksinasi

Dalam pelaksanaan vaksinasi ini, Camat Wajak Purwoto, S.Sos., M.Si., yang dikawal staf perempuan Kecamatan Wajak, berkesempatan melakukan kunjungan untuk melihat dari dekat pelaksanaan vaksinasi tersebut. Kebetulan kehadiran Camat Wajak ini selain menyapa seluruh nakes yang bertugas dalam vaksinasi juga ingin melihat Kepala Desa Dadapan Nur Rohmat Sri Sanjaya, S.E. yang menjadi peserta vaksinasi dengan nomor urut 150, ikut divaksin.

Pelaksanaan vaksinasi kali ini tergolong cepat. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.33 WIB. Dari target sasaran 150 peserta vaksin, berhasil disuntik vaksin sebanyak 148 orang, dan yang ditunda suntik vaksinnya ada 8 orang.

Meja observasi, satu nakes satu laptop

Jadi pas menjelang adzan Jumatan, acara vaksinasi yang bertempat di Balai Desa Dadapan yang beralamatkan di Jalan Raya Pagergunung, Dusun Pagergunung RT 15 RW 05 Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, selesai.

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang ikut menyaksikan jalannya pelaksanaan Vaksinasi Tahap 1 untuk yang ketiga kalinya ini, terus langsung menuju ke Masjid Sabilil Muttaqin yang tepat berada di sebelah barat Balai Desa Dadapan guna menunaikan salat Jumat. *** [030921]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Sabtu, 24 Juli 2021

Vaksinasi Pertama Desa Dadapan Libatkan Kader SMARThealth

Dalam masa perpanjangan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, Puskesmas Wajak menggelar vaksinasi di Balai Desa Dadapan yang beralamatkan di Jalan Raya Pagergunung, Dusun Pagergunung RT 15 RW 05 Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (24/07/2021).

Vaksinasi yang pertama kali dilaksanakan di desa Ddapan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Warga berduyun-duyun menuju ke Balai Desa Dadapan. Vaksinasi ini diutamakan untuk warga desa Dadapan, namun demikian pada prakteknya juga tidak menampik warga yang datang dari lain kecamatan maupun lain kabupaten, asalkan ada izin dari petugas kesehatan yang bertanggung jawab di situ.

Vaksinasi Pertama di Desa Dadapan, Kec. Wajak, Kab. Malang

Warga yang datang, pertama kali akan didaftar untuk melakukan skrining awal di halaman balai desa, tepatnya berada di bawah kanopi areal parkir kantor desa sebelah timur. Di bawah kanopi itu ada dua meja untuk petugas yang melayani skrining awal, yaitu dari kader SMARThealth dan mahasiswi KKN UM.

Dalam pendaftaran itu, warga akan didata terlebih dahulu oleh kader SMARThealth dengan menggunakan Form Kartu Skrining Posbindu sambil dilakukan skrining dengan menanyakan riwayat kesehatan keluarga, diri sendiri dan faktor risiko penyakit tidak menular lainnya. Kemudian diteruskan dengan mengukur berat dan tinggi badan serta lingkar perut.

Kader SMARThealth bantu skrining dengan Form Kartu Skrining Posbindu

Setelah itu, warga akan menerima layanan pengukuran tekanan darah oleh kader SMARThealth lainnya, dan dilanjutkan dengan pengukuran gula darah. Semua hasil pengukuran tadi akan dicatatkan pada Form Kartu Skrining Posbindu.

Dari bawah kanopi itu, kemudian warga dipersilakan duduk di kursi yang telah disediakan oleh perangkat desa di halaman depan balai desa, sambil menunggu panggilan nomor antrian untuk melakukan vaksinasi yang dipusatkan di gedung pertemuan balai desa.

Kepala Desa Dadapan tinjau kader SMARThealth lakukan skrining

Di dalam gedung pertemuan balai desa itu terdapat 4 meja yang akan dilalui oleh warga yang akan melakukan vaksinasi, yaitu meja 1, 2, 3 dan 4. Meja 1 merupakan meja pendaftaran. Di meja ini ada 3 petugas dari Puskesmas Wajak yang akan melayani warga dengan dibekali dua laptop untuk input data. Warga cukup memperlihatkan KTP dan nomor urut antrian.

Dari meja 1, warga akan melanjutkan ke meja 2 yang berada di sebelah selatan meja 1 sisi barat gedung pertemuan. Meja 2 itu merupakan meja skrining. Ada 4 petugas Puskesmas yang ada di meja tersebut, 2 petugas melakukan skrining dan 2 petugas lainnya melakukan input data.

Meja 1 Pendaftaran

Di meja 2 itu, warga akan ditensi ulang untuk memastikan tingkat kestabilan hasil pengukuran tekanan darah sebelumnya, dan sekaligus akan ditanya keluhan fisik atau sakit yang sedang dirasakannya. Hasil skrining di meja ini akan menentukan langkah untuk ke meja 3. Bila ternyata pada skrining itu ditemukan tekanan darah atau gula darah yang tinggi atau keluhan sakit lainnya yang disinyalir belum bisa dilakukan vaksinasi, maka warga tersebut akan dipending dulu.

Sebaliknya apabila dalam skrining tersebut dalam keadaan baik, normal atau sehat, maka warga dipersilakan untuk lanjut ke meja 3. Meja 3 adalah meja vaksinasi. Letaknya berada di atas lantai undakan. Terlihat  ada 3 petugas Puskesmas yang standby di situ. Satu orang akan melakukan input data yang melakukan vaksinasi, dan 2 orang lagi yang bertugas menyuntikkan vaksin kepada warga.

Meja 2 Skrining Petugas Kesehatan

Usai mendapatkan suntikan vaksinasi, warga melanjutkan langkah menuju ke meja 4 dengan menyerahkan secarik kertas yang di bawa oleh warga tersebut. Meja 4 adalah meja observasi. Ada 4 petugas Puskesmas yang melayani di meja observasi dengan 1 laptop beserta printer untuk mencetak kartu vaksinasinya.

Meja 4 ini merupakan meja paling akhir dari rangkaian mengikuti vaksinasi, dan sekaligus merupakan meja yang terlama dalam pelayanannya karena harus melakukan observasi paska mendapatkan suntikan vaksinasi. Waktu yang diperlukan antara 20 hingga 30 menit.

Meja 4 Observasi

Menurut perawat Desa Dadapan Nurul Hidayati, A.Md. Kep., target sasaran vaksinasi pertama di desa Dadapan ini adalah sebanyak 150 orang. Namun sampai akhir vaksinasi pada pukul 13.02 WIB, berhasil dihitung rekapitulasinya di meja pendaftaran di bawah kanopi terhitung sebanyak 112 orang dengan rincian laki-laki ada 43 orang, dan perempuan ada 69 orang.

Pada saat vaksinasi pertama di desa Dadapan ini, sempat mengalami kendala trouble jaringan dalam aplikasi yang digunakan untuk menginput data. Mulai dari aplikasi eKader yang tidak bisa diakses lantaran production servernya bermasalah, lalu aplikasi ePuskesmas, dan aplikasi dari BPJS yang mengalami lemot beberapa saat.

Antrian warga yang akan vaksinasi

Efek dari lemotnya jaringan ini menyebabkan petugas kesehatan terpaksa mencatatnya terlebih dahulu di lembar kertas. Kecuali untuk aplikasi eKader memang dari awal hingga akhir, servernya kurang bersahabat, sehingga terpaksa harus ditulis manual terlebih dahulu. Apabila production servernya dah stabil lagi, kader akan segera melakukan input data.

Dalam vaksinasi pertama ini, Kepala Desa Dadapan Nur Rohmat Sri Sanjaya, S.E., dengan sabar mengikuti proses warganya yang ikut vaksinasi. Selain itu, juga mendapat kunjungan dari jajaran Polsek dan Koramil Wajak yang melakukan peninjauan lapangan. Sementara itu, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) membantu melakukan dokumentasi. *** [240721]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 29 Juni 2021

Rumah Kader Jadi Tempat Giat Posbindu SMARThealth Desa Sukolilo

Bulan Juni ini, tepatnya Selasa (29/06/2021) penyelenggaraan giat Posbindu SMARThealth Desa Sukolilo diselenggarakan di rumah kader SMARThealth Puput Endang Setiyowati yang beralamatkan di Dusun Pohkecik RT 13 RW 05 Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasinya rumahnya berada di sebelah timur Musholla Nurul Huda, atau sebelah timur Toko Jamu Angger Waras.

Acara giat Posbindu dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan target sasaran warga yang bermukim di RT 13 RW 05. Seperti biasanya, warga yang memeriksakan diri dalam giat Posbindu tersebut akan mengikuti alur pemeriksaan dalam beberapa meja.

Kader SMARThealth dan Lansia berpose bersama

Pemeriksaan akan diawali dari meja 1. Meja 1 merupakan meja pendaftaraan yang letaknya berada di serambi muka rumah sisi timur. Pada jam-jam awal, petugas yang melakukan pendaftaran diisi oleh kader SMARThealth Lailiatul Nikmah dan Wiwin Hidayati. Tapi kemudian selang beberapa saat diganti oleh mahasiswi KKN Universitas Negeri Malang (UM) yang hadir dalam giat Posbindu tersebut.

Sedangkan, kader SMARThealth tersebut kemudian bertugas melakukan entry data ke dalam aplikasi eKader bersama kader SMARThealth Puput Endang Setiyowati, dan tempat duduknya pun pindah ke dalam ruang tamu.

Mahasiswi KKN turut membantu skrining dalam giat Posbindu SMARThealth

Setelah didaftar, warga tersebut akan dilakukan skrining dengan menanyakan sejumlah riwayat PTN keluarga dan diri sendiri, aktivitas fisik, dan faktor risiko PTM. Kemudian setelah itu, warga akan melanjutkan pada pengukuran antropometri, seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut. Pengukuran ini dilakukan oleh kader Lansia Rofu’iyah. Hasil pengukurannya dituliskan oleh mahasiswa KKN UM yang membantunya.

Usai diukur, warga akan bergeser ke meja berikutnya yang berada di sebelah barat meja 1. Antara kedua meja itu hanya dibatasi oleh pintu utama sebagai jalur lalu lalang masuk ke dalan ruang tamu. Di situ ada dua kader SMARThealth yang akan melayani pengukuran tekanan darah. Kedua kader tersebut yaitu Khoirutul Lutfi dan Sofi’iyah. Yang satu melakukan pengukuran, dan yang satunya mencatat ke dalam Kartu Skrining Posbindu PTM.

Pengukuran tekanan darah

Setelah itu, warga bergeser ke samping barat untuk mendapatkan layanan pemeriksaan laborat ringan, yaitu gula darah dan kolesterol. Pada layanan pemeriksaan laborat ini, ada dua mahasiswi Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan (ITSK) RS dr. Soepraoen Kesdam V/Brw Malang yang sedang melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL), yaitu Noven Titan dan Lailatul M.

Kedua mahasiswi ITSK itu saling berbagi tugas. Yang satu melakukan pengukuran gula darah dan kolesterol, dan yang satunya melakukan pencatatan hasil pengukurannya ke dalam Kartu Skrining Posbindu PTM.

Cek gula darah dan kolesterol

Dari meja pemeriksaan laborat, warga dipersilakan untuk masuk ke ruang tamu untuk melakukan konsultasi dari hasil pemeriksaan tadi kepada perawat Desa Sukolilo Fahazzah Indra Lukmana, A.Md. Kep., yang dibantu oleh pemegang program PTM Puskesmas Wajak Nurul Hidayati, A.Md. Kep.

Kedua perawat tersebut akan melakukan identifikasi faktor risiko penyakti tidak menular (PTM), edukasi, dan tindak lanjut dari pemeriksaan tadi. Bila teridentifikasi mempunyai faktor risiko PTM tinggi (highrisk) maka perawat tersebut akan memberikan sejumlah obat kepada warga tersebut.

Konsultasi dengan petugas kesehatan

Keluar dari konsultasi di ruang tamu itu, warga akan disambut oleh dua kader Lansia, yaitu Husnul dan Sati. Kedua kader tersebut akan memberikan minuman kacang hijau dikemas dalam gelas plastik yang tutupnya dipress (cup sealer).

Dengan menerima pemberian makanan tambahan (PMT) itu maka rangkaian warga dalam melakukan pemeriksaan dalam giat Posbindu SMARThealth selesai sudah.

Lokasi giat Posbindu SMARThealth

Tampak hadir dalam giat Posbindu SMARThealth itu adalah Candra Hernawan, S.Kom, staf PTM yang bertanggung jawab atas program replikasi SMARThealth di Desa Sukolilo. Selain itu, turut hadir juga salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara giat Posbindu ini ditutup pada pukul 12.30 WIB, dan berhasil diperiksa 20 orang warga dengan rincian laki-laki ada 4 orang, dan perempuan ada 16 orang.

Setelah rekapitulasi, kita semua diajak makan bersama oleh tuan rumah di meja makan yang memanjang. Di meja makan itu ada sayur lodeh tewel, sayur sop, balado tongkol, telor ceplok, perkedel, bakwan jagung, dan rambak. Tinggal ambil sesuai selera masing-masing!

Keluar dari meja makan, acara kemudian ditutup dengan foto bersama antara kader SMARThealth, kader Lansia, pemegang program PTM Puskesmas Wajak, perawat Desa Sukolilo, dan staf PTM Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. *** [290621

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 06 Mei 2021

Kades Dadapan Kunjungi Giat Posbindu SMARThealth

Pelaksanaan giat Posbindu SMARThealth yang keempat kalinya di Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur ini tidak seperti biasanya. Pasalnya pada giat Posbindu SMARThealth yang digawangi oleh perawat Nurul Hidayati, A.Md. Kep itu ditinjau langsung oleh Kepala Desa (Kades) Dadapan, Nur Rohmat Sri Sanjaya, S.E.

Dalam kunjungannya ke giat Posbindu SMARThealth, Kades Dadapan didampingi oleh Bendahara Desa Muhammad Thoyyib. Kades Dadapan berkenan hadir lantaran ingin menyaksikan secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh kader-kader kesehatannya dalam Posbindu SMARThealth.


Kepala Desa Dadapan bersama kader SMARThealth dan Posyandu serta perawat desa

Di samping itu, Kades Dadapan juga bisa melihat seragam baru warna maron dari anggaran Dana Desa untuk kader kesehatan yang berkiprah di desanya. Di sisi lain, para kader juga merasa senang atas kunjungan Kades mereka dalam giat Posbindu SMARThealth ini.

Kunjungan Kades Dadapan tersebut sebagai bentuk perhatian Pemerintah Desa kepada kader-kadernya dalam ikut membantu program Pemerintah Desa dalam mengatasi penyakit tidak menular (PTM) di desanya.


Pengukuran antropometri

Giat Posbindu SMARThealth yang digelar di rumah perangkat desa (Bayan) Siswoyo yang beralamatkan di Dusun Krajan Timur No. 85 RT 08 RW 03 Desa Dadapan ini kebetulan berbarengan dengan giat Posyandu Balita Mawar. Jadi, anaknya yang masih di bawah lima tahun ditimbang berat badan dan diukur tinggi badannya oleh kader Posyandu Mawar, sedangkan orangtuanya yang umumnya ibunya atau neneknya itu juga sekaligus bisa ikut pemeriksaan di Posbindu SMARThealth.

Acara giat ini dimulai pada pukul 08.00 WIB, namun kehadiran dari staf PTM Dinas Kesehatan (Dinkes)  Kabupaten Malang dan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) agak terlambat. Hal ini karena dalam perjalanannya menuju ke Desa Dadapan, mobil yang ditumpangi harus singgah terlebih dahulu ke RSUD Kanjuruhan.

 

Kepala Desa Dadapan ikut periksa di Posbindu SMARThealth

Kebetulan hari itu juga, Tim SMARThealth UB difasilitasi untuk ikut vaksinasi pertama di lantai 4 RSUD Kanjuruhan. Sehingga waktu keberangkatannya terpotong untuk vaksinasi selama 50 menit, dan kemudian baru meluncur ke Desa Dadapan.

Masih ada sekitar 20 orang yang terpantau pemeriksaannya oleh staf PTM Dinkes dan Tim SMARThealth UB tersebut, di antaranya pemeriksaan kepada Kades Dadapan. Seperti pada umumnya, pemeriksaan dalam giat Posbindu SMARThealth ini menggunakan alur pemeriksaan dari pendaftaraan hingga konsultasi/obat.


Perawat Desa Bambang dan Wonoayu ikut membantu dalam giat Posbindu SMARThealth Desa Dadapan

Warga yang datang akan menuju ke meja registrasi untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan memperlihatkan KTP. Di meja itu ada kader SMARThealth Mutmainah dan Suwarni yang  mendaftar warga yang akan memeriksakan diri di Posbindu SMARThealth.

Setelah itu, warga akan mendapatkan pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar perut oleh kader Posynadu Lansia Di’arti, Ugik Swistyani dan Titik Yunani. Hasil pengukurannya akan dicatatkan dalam Form Skrining PTM.


Teras rumah perangkat desa menjadi lokasi Posbindu SMARThealth

Usai itu, warga melanjutkan ke meja pemeriksaan gula darah maupun kolesterol. Di meja ini ada kader SMARThealth Efiana Safitri yang bertugas melakukan pengecekan gula darah maupun kolesterol. Hasil pengukurannya dituliskan ke dalam Form Skrining PTM yang dibawa oleh warga yang memeriksakan diri.

Dari meja pemeriksaan gula darah itu, warga kemudian melanjutkan ke meja berikutnya, yaitu meja obat. Dinamakan meja obat karena di meja itu nantinya warga yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) akan diberikan obat oleh tenaga kesehatan yang bertugas di meja itu.


Staf PTM pantau entry data dengan aplikasi eKader

Dalam pemeriksaan sebelum-sebelumnya, di meja ini diisi oleh dokter Puskesmas yang bertugas mengawal Posbindu SMARThealth, akan tetapi pada kali ini kebetulan dokternya tidak bisa hadir lantaran ada tugas yang tidak bisa ditinggalkannya. Sehingga, di meja itu tadi terlihat perawat Desa Dadapan Nurul Hidayati, A.Md. Kep yang dibantu oleh dua sejawatnya, yaitu perawat Erlin Dwi Jayanti, A.Md. Kep (perawat Desa Wonoayu), dan perawat Ria Italian (perawat Desa Bambang).

Pada giat Posbindu SMARThealth yang berakhir pada pukul 11.58 WIB ini, berhasil diperiksa sebanyak 67 warga yang tinggal di Dusun Krajan Timur, dengan rincian laki-laki ada 4 orang dan perempuannya ada 63 orang.

Kemudian data hasil entry yang dilakukan oleh kader SMARThealth Innana Fauziyah dan Ririn Mafrida  setelah warga usai dari meja obat ini. Dari data yang dientry berhasil bridging ke ePuskesmas sebanyak 47 pasien baru, dan sisanya sebanyak 20 orang itu masuk kategori pasien lama karena pada bulan sebelumnya sudah pernah melakukan skrining dalam giat Posbindu SMARThealth. Ketentuan dalam ePuskesmas, warga berumur 15 tahun ke atas perlu melakukan skrining PTM satu tahun sekali saja. *** [060521]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 08 April 2021

Siang Hari, Staf PTM dan Keswa Hadiri Giat Posbindu SMARThealth di Desa Dadapan

Staf PTM dan Keswa bersama Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) menghadiri giat Posbindu SMARThealth yang diadakan di rumah kader Lansia Titik Yunani yang beralamatkan di Dusun Dadapan No. 99 RT 08 RW 03 Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis siang (08/04/2021).

Mereka berangkat dari Kantor Dinkes Kabupaten Malang dengan berkendara secara konvoi pada pukul 12.27 WIB. Staf PTM dan Keswa Candra Hernawan, S.Kom berkendara dengan sepeda motor Honda Vario warna putih berplat nomor AG 6782 OAK, sedangkan Tim SMARThealth UB memakai sepeda motor Honda Beat warna hitam dengan plat nomor N 3579 HJ.


Kader SMARThealth, kader Lansia, perawat, bidan, dokter, koas, staf PTM dan Tim SMARThealth UB

Konvoi itu mengambil jalan pintas Ketapang-Krebet untuk menuju lokasi gelaran giat Posbindu tersebut. Kiri kanan sepanjang perjalanan yang berpanorama persawahan dan tanaman tebu yang menghijau, membuat perjalanan di bawah teriknya mentari menjadi tak terasa ditelan sepoi-sepoi semilir angin di perjalanan itu.

Tiba di lokasi pada pukul 13.36 WIB. Mereka kemudian melakukan monitoring jalannya giat Posbindu SMARThealth hingga rampung di sore hari. Menurut sejumlah kader SMARThealth, pelaksanaan giat Posbindu tersebut sengaja siang hari karena berdasarkan karakteristik warga yang ada di desa ini. Mereka umumnya banyak yang pergi ke sawah, bekerja serabutan maupun berdagang di pasar pada pagi hari, sehingga kalau warga diundang pagi umumnya sedikit yang datang.


Serambi rumah kader Lansia

Pelaksanaan giat Posbindu di rumah kader Lansia ini mencakup RT 7 sampai RT 12 di lingkungan RW 03. Ketika yang datang masih sedikit, sekitar pukul 14.15 WIB salah seorang takmir Masjid Al Hidayah yang berjarak sekitar 50 m dari lokasi giat Posbindu SMARThealth mengumumkan kepada warga agar datang dalam giat Posbindu untuk memeriksakan diri.

Sejak itu, warga berduyun-duyun mendatangi lokasi giat Posbindu SMARThealth. Di lokasi giat Posbindu, warga akan disambut dan dipandu oleh kader Lansia Titik Yunani. Pertama-tama warga akan dipersilakan ke meja pendaftaran. Di meja itu, warga dimohon untuk mengisi buku hadir dan kader SMARThealth Suwarni yang dibantu oleh Widya, seorang Koas dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK UNISMA) asal Jombang, akan mengisikan di Form Skrining dengan meminjam KTP yang akan memeriksakan diri. Dalam form itu, warga juga akan ditanya perihal riwayat penyakit keluarga maupun dirinya.


Antri pemeriksaan

Dari meja pendaftaran, warga tersebut akan ditimbang berat badannya, lingkar perutnya, dan tinggi badannya. Hasilnya ditulis di secarik kertas yang kemudian dimasukkan ke dalam Form Skrining tadi. Formnya kemudian dibawakan ke warga untuk menghadap ke meja pemeriksaan tekanan darah dan pengukuran gula darah maupun kolesterol.

Di meja itu, ada kader SMARThealth Efiana Safitri dan Koas UNISMA Baiq asal Lombok Timur. Koas Baiq membantu melakukan pengukuran tekanan darah atau tensi, sedangkan kader SMARThealth Efiana melakukan pemeriksaan gula darah maupun kolesterol. Hasil pengukuran dan pemeriksaannya dicatatkan dalam Form Skrining yang akan dibawa warga untuk menghadap ke meja berikutnya, yaitu meja konsultasi.


Pasien yang keluhan tangannya sakit berkonsutasi dengan dokter dari Puskesmas Wajak

Di meja konsultasi ini terlihat dr. Intan Putri Hadiyanti dari Puskesmas Wajak yang dibantu oleh perawat Puskesmas Wajak Erlin Dwi J., dan Koas FK UNISMA Sandi asal Sumbermanjing Wetan. Di meja itu, warga bisa berkonsultasi dengan dokter, dan dokter akan memberikan terapi. Bila warga memiliki faktor risiko tinggi, dokter akan memberikan obat dengan memberikan wejangan kepada warga tersebut.

Setelah dari meja konsultasi ini, warga sudah selesai rangkaian pemeriksaannya dan sudah boleh meninggalkan tempat. Begitu keluar dari meja konsultasi, warga akan disambut oleh kedua ibu pamong yang turut membantu jalannya giat Posbindu SMARThealth tersebut. Kedua ibu pamong itu adalah Juariyah dan Erma, akan memberikan konsumsi kepada warga yang telah paripurna dalam pemeriksaan di Posbindu tersebut.


Entry data dengan aplikasi eKader

Sedangkan, Form Skrining yang dibawa oleh warga tersebut akan lanjut ke kader SMARThealth Ririn Mafrida dan Innana Fauziyah. Kedua kader tersebut bertugas melakukan entry data dengan menggunakan aplikasi eKader, yang didampingi oleh Bidan Desa Dadapan Sugiati Enny, A.Md. Keb dan perawat Desa Dadapan Nurul Hidayati, A.Md. Kep.

Dalam giat Posbindu SMARThealth Desa Dadapan ini dihadiri oleh warga sebanyak 47 orang dengan rincian laki-laki ada 9 orang, dan perempuan berjumlah 32 orang. Dari 47 orang itu berhasil dientri dengan aplikasi eKader sebanyak 46 orang. Sedangkan yang satu orang lagi tidak bisa dientri ke dalam aplikasi eKader karena orang itu tidak berkenan untuk diperiksa gula darahnya lantaran merasa takut.

Giat Posbindu SMARThealth Desa Dadapan ini selesai pada pukul 15.23 WIB. Sebelum mencicipi hidangan makanan yang telah disediakan tuan rumah, kader SMARThealth, kader Lansia, perawat, bidan, koas, staf PTM dan Keswa serta Tim SMARThealth UB melakukan foto bersama terlebih dahulu. *** [080421]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog