Tampilkan postingan dengan label Grand Miami Hotel Kepanjen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Grand Miami Hotel Kepanjen. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Desember 2023

5 Desa di Kecamatan Bantur Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Wonokerto

Hari ini, Jumat (08/12), 5 desa di wilayah Kecamatan Bantur – Karangsari, Pringgodani, Rejosari, Rejoyoso, dan Wonokerto - mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Wonokerto yang diadakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) di Grand Miami Ballroom, Grand Miami Hotel, Kepanjen. Setiap desa mengirimkan 5 orang kader kesehatan dan seorang perawat desanya ditambah dengan seorang Pemegang Program PTM Puskesmas Wonokerto.

Sebelumnya, pada Selasa (12/09), 5 desa lainnya yang berada di Kecamatan Bantur, yakni Bandungrejo, Bantur, Sumberbening, Srigonco, dan Wonorejo - juga telah mengikuti Pelatihan Kader SMARThealth di Puskesmas Bantur yang digelar di Ruang Pertemuan Lantai 2.

Kabid P2P berpose bersama peserta sosialisasi dan pelatihan

Jadi, pada tahun 2023 ini, 10 desa yang ada di wilayah Kecamatan Bantur telah mengikuti pelatihan kader SMARThealth di 2 Puskesmas yang ada di wilayahnya, yaitu Puskesmas Bantur dan Puskesmas Wonokerto. Dan, Puskesmas Wonokerto merupakan Puskesmas terakhir dari 39 Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang yang siap mengimplementasikan replikasi SMARThealth.

Pada sosilisasi dan pelatihan hari ini, juga terlihat hadir personil Sub Substansi PTM dan Keswa, seperti Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ner; Candra Hernawan, S.Kom; dan Ulinati, S.IP.

Untuk pelatihan hari ini, acara dimulai pada pukul 08.38 WIB. Staf PTM Nur Ani Sahara mengawali dengan memberikan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” sambil menunggu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang tiba di Grand Miami Hotel Kepanjen.

Kabid P2P mengajak menyanyikan lagu Mars GERMAS

Dalam materinya, Nur Ani berusaha menjelaskan mengenai Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024 (5 RPJM dan 6 Pilar Transformasi); Indikator Pembangunan Kesehatan (RPJM 2020-2024); Faktor Risiko Penyebab PTM yang Harus Diperbaiki; PTM dan Faktor Risiko Perilaku; Trend PTM dan Faktor Risiko (Riskesdas 2018); Proporsi Kasus PTM di Kabupaten Malang Tahun 2020-2021; Hasil Survey Penguatan Sistem Pencatatan Kelahiran, Kematian dan Penyebab Kematian (Balitbangkes 2020); Data Kematian Berdasarkan 10 Besar Penyakit Tahun 2022; Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS); Kebijakan Posbindu; Capaian Skrining Usia > 15 Tahun Periode Jan – Okt 2023; Target – Capaian Skrining Obesitas dan Jumlah Obesitas Periode Jan-Okt 2023; Capaian Skrining Usia > 15 Tahun Ke Atas Berdasarkan Jenis Kunjungan Dalam dan Luar Gedung Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto Jan-Nov 2023; Stok Stik Gula darah 2023; Peningkatan Gaya Hidup Sehat Dengan Perilaku CERDIK; Kendalikan Hipertensi dengan PATUH; Regulasi Pendukung Program SMARThealth Perbup No 31 Tahun 2021.

Usai pemaparan dari Nur Ani, acara berikutnya dilanjutkan dengan penyampaian materi “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer” yang dibawakan oleh Penyuluh Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Muda Sie Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesmas Dinkes, Dewi Prahmatari, S.T.

Pada kesempatan itu, Dewi membeberkan mengenai Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya berfokus pada layanan primer; Fokus Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer; Salah satu Penguatan Penting dalam Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer adalah Penguatan Struktur yang Mengjangkau Masyarakat; Perbedaan Posyandu Sebelum dan Era Transfromasi Kesehatan; Posyandu di Era Transformasi Layanan Primer; Kunjungan Rumah; Alur Pelayanan dan Kegiatan Hari Buka Posyandu; Tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan dasar; dan lagu Virus Rota.

Pemateri 1 dan 2 bagikan doorprize yang dibawa Penyuluh Promkes dan Pmberdayaan Masyarakat Dinkes

Selesai pemaparan, Dewi berkenan membagikan doorprize bagi mereka yang bertanya atau diberi pertanyaan. Terdapat 5 doorprize menarik yang diperuntukkan bagi peserta sosialisasi dan pelatihan yang ada di Grand Miami Ballroom.

Acara berikutnya disambung dengan praktek pengukuran kesehatan dengan menggunakan SMARThealth Kit, seperti alat kesehatan untuk pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Setiap kader harus berlatih dengan dipandu oleh perawat desa yang mendampinginya, dan hasil pengukurannya harus dicatat sendiri-sendiri karena datanya nanti akan digunakan untuk lathan input data dengan aplikasi eKader.

Usai praktek menggunakan SMARThealth Kit, peserta sosialisasi dan pelatihan melakukan ishoma (istirahat, sholat, dan makan). Namun peserta yang berjenis kelamin laki-laki sudah meninggalkan ballroom terlebih dahulu untuk menjalankan kewajiban sholat Jumat di Masjid Sholahuddin yang berada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kepanjen, yang berada di sebelah utara Grand Miami Hotel.

Buffet lunch untuk Dinkes berada di Cattelya Restaurant Lantai 1 Grand Miami Hotel. Di meja memanjang dari barat ke timur itu tersaji es buah jelly, sup ikan bumbu rajang, steamed rice, nasi kuning, tumus buncis sosis, telur bumbu Bali, beef curry, patin bakar rica, kerupuk, sambal trasi, acar, assorted slice fruit, orange juice, mineral water, dan infused water.

Semua personil Sub Substansi PTM dan Keswa mendampingi dalam penggunaan aplikasi eKader

Pukul 13.04 WIB, peserta kembali memasuki Grand Miami Ballroom. Acara selanjutnnya diisi dengan Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh Candra Hernawan. Pada kesempatan itu, Candra menerangkan di mana aplikasi ini dapat berjalan; cara instalasi; tampilan awal aplikasi; tampilan setelah login; pemeriksaan pasien; tampilan pasien ditemukan; tampilan pasien tidak ditemukan; proses pendaftaran pasien baru (belum terdaftar ePuskesmas); hasil pemeriksaan, dan tampilan saat tidak ada signal.

Selain eKader, Candra juga mengajarkan strategi optimalisasi pencatatan dan pelaporan dengan menggunakan aplikasi ePuskesmas untuk skrining luar gedung yang didampingi oleh tenaga kesehatan. Tujuannya agar datanya bisa segera teinput manakala aplikasi eKader mangalami trouble.

Pukul 14.06 WIB, Nur Ani menanyakan RTL (Rencana Tindak Lanjut) per desa. Setiap meja bundar yang berisi 5 kader dan seorang perawat desa ditanyai semua, menyangkut apa yang akan dikerjakan dalam waktu dekat usai pulang dari pelatihan ini.

Kader berlatih penggunaan aplikasi eKader untuk input data hasil skrining faktor risiko PTM

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Wonokerto ini berakhir pada pukul 14.21 WIB. Sebelum ditutup, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes mengajak peserta menyanyikan lagu Mars GERMAS yang dipandu dirijen Ulinati.

Akhirnya, dengan didampingi Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto dan Pemegang Program PTM Puskesmas Wonorejo Dwi Irawati, A.Md.Kep, menutup rangkaian sosialisasi dan pelatihan pada pukul 14.34 WIB dan terus melakukan foto bersama. *** [081223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 07 Desember 2023

Gelombang 2 Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Diikuti 9 Desa

Tiga orang kader kesehatan – Trisnowati, Herwin Yuli Astutik, Ratna Andriastuti - dari Desa Panggungrejo memasuki Grand Miami Ballroom Lantai 7 Grand Miami Hotel Kepanjen pada pukul 07.57 WIB. Selang 4 menit, datang seorang kader dari Desa Jenggolo, Rike Werdiningsih, dan 5 menit kemudian hadir 5 orang kader kesehatan dari Desa Kedungpedaringan dan 5 orang kader kesehatan dari Desa Mangunrejo.

Setelah itu, kader kesehatan dari desa-desa lainnya berdatangan juga. Hari ini, Kamis (07/12), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) kembali menggelar Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang 2.

Sebelumnya, pada Sabtu (25/11), telah diselenggarakan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang 1 di Rayz UMM Hotel yang diikuti 4 kelurahan (Ardirejo, Cepokomulyo, Kepanjen, Penarukan) dan 5 desa (Dilem, Jatirejoyoso, Mojosari, Ngadilangkung, Talangagung).

Kabid P2P berpose bersama seluruh peserta sosialisasi dan pelatihan

Hari ini, pada Gelombang 2, diikuti oleh pemegang program PTM Puskesmas Kepanjen, kader kesehatan dan tenaga kesehatan (nakes) dari 9 desa lainnya yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kepanjen, yaitu Curungrejo, Jenggolo, Kedungpedaringan, Kemiri, Mangunrejo, Panggungrejo, Sengguruh, Sukoraharjo, dan Tegalsari. Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatan dan seorang nakes.

Selain itu, tampak hadir pula personil Sub Substansi PTM dan Keswa, seperti Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md. Keb.; Kristina Dewi, A.Md.Keb., Candra Hernawan, S.Kom, Ulinati, S.IP.

Acara sosialisasi dan pelatihan ini dimulai pada pukul 08.30 WIB. Staf PTM Nur Ani Sahara mengawali dengan pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” sambil menunggu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang, tiba di Grand Miami Hotel Kepanjen.

Penutupan acara hari ini dilakukan oleh Kabid P2P yang didampingi Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa serta Pemegang Program PTM Puskesmas Kepanjen

Dalam materi itu, Nur Ani menjelaskan Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024 (5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi); Indikator Pembangunan Kesehatan (RPJMN 2020-2024); Faktor Risiko Penyebab PTM yang Harus Diperbaiki; PTM dan Faktor Risiko Perilaku; Trend PTM dan Faktor Risiko (Riskesdas 2018); Proporsi Kasus PTM di Kabupaten Malang Tahun 2020-2021; Hasil Survey Penguatan Sistem Pencatatan Kelairan, Kematian dan Penyebab Kematian (Balitbangkes 2020); Data Kematian Berdasarkan 10 Besar Penyakit Tahun 2022; Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS); Bentuk Kegiatan GERMAS; Kebijakan Posbindu; Kegiatan Posbindu PTM; Capaian Skrining Usia > 15 Tahun Periode Jan – Okt 2023; Target - Capaian Skrining DM dan Jumlah Kasus DM yang Dilayani Periode Jan-Okt 2023; Target – Capaian Skrining Obesitas dan Jumlah Obesitas Periode Jan-Okt 2023; Capaian Skrining HT dan Kasus HT yang Dilayani Periode Jan-Okt 2023; Stok Stik Gula Darah 2023; Perbandingan JLM Skrining DM dengan Stok GD 2023; Capaian Skrining Usia > 15 Tahun Ke Atas Berdasarkan Jenis Kunjungan Dalam dan Luar Gedung Wilayah Kerja Puskesmas Kepanjen Periode Mar-Nv 2023; Peningkatan Gaya Hidup Sehat Dengan Perilaku CERDIK; Kendalikan Hipertensi dengan PATUH; dan Regulasi Pendukung Program SMARThealth Perbup No. 31 Tahun 2021.

Pukul 10.03 WIB pemateri kedua dari Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Malang, Ririz Iffa Istiqomah, SKM, memasuki Grand Miami Ballroom. Sebelum memberikan materi, Ririz mengajak senam peregangan terlebih dahulu dengan menggunakan senam peregangan ala Puskesmas Gedangan, agar supaya ketegangan berkurang.

Staf PTM bahas Capaian Program PTM di Kabupaten Malang

Setelah itu, Ririz membawakan materi “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer”. Pada kesempatan itu, Ririz menerangkan Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya fokus pada layanan primer; fokus transformasi pelayanan kesehatan primer, salah satunya penguatan penting dalam transformasi pelayanan kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau masyarakat; perbedaan Posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan; Posyandu di era transformasi layanan primer, kunjungan rumah; paket layanan di Posyandu – lintas siklus hidup pencegahan penyakit terbanyak; alur pelayanan dan kegiatan hari buka Posyandu; 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan; tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan desa; dan integrasi paket layanan di Posyandu oleh kader berkompeten untuk penguatan upaya promotif dan preventif.

Di akhir pemaparannya, Ririz berkenan membagikan sejumlah doorprize kepada 4 orang kader, yaitu Atik Masfufah (Sukoraharjo), Nurul Latifah (Curungrejo), Sunakyah (Kemiri), dan Ratna Wilujeng (Kedungpedaringan) yang menyanyikan lagu Virus Rota di depan, dan Fitria Apriyanti dari Desa Panggungrejo yang bisa menjawab kuis dengan benar dari Nur Ani tentang kader purwa.

Pukul 11.33 WIB Nur Ani memutarkan video Mewujudkan Kampung Cerdik Seat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung, agar supaya peserta sosialisasi dan pelatihan di Gelombang 2 ini mengetahui apa yang harus dikerjakan setelah mengikuti pelatihan ini.

Staf Promkes dan Pemberdayaan Masayarakat bahas transformasi kesehatan dalam Intrgrasi Layanan Primer

Sambil menunggu makan siang, staf PTM Krisitina Dewi memandu kader untuk berlatih melakukan pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah dengan menggunakan SMARThealth Kit.

Dua kader dipersilakan ke depan untuk melakukan demo pengukuran untuk tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. Selama ini, kader umumnya sudah familiar dalam melakukan pengukuran-pengukuran tersebut, namun pada pelatihan ini mereka diajarkan dengan benar dan safety, mengingat alat-alat yang digunakan memiliki kekhasan sendiri terutama dalam sensitivitas alat tersebut.

Setelah melihat demo, semua peserta sosialisasi dan pelatihan wajib melakukan latihan, dan hasilnya dicatat sendiri-sendiri untuk bahan melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader yang akan diajarkan setelah ini.

Seorang perawat desa sedang mengajari cara melakukan cek kadar gula darah

Usai berlatih dalam praktek penggunaan SMARThealth Kit, peserta melakukan ishoma (istirahat, sholat, dan makan) dari pukul 12.41 WIB hingga 13.30 WIB. Mereka turun ke lantai 1 di mana buffet lunch untuk Dinkes disediakan, tepatnya berada di Cattelya Restaurant. Di meja memanjang dari barat ke timur itu tersaji es sago melon, Hainan chicken rice, steamed rice, mie goreng panjang umur, cah caisim sosis, ayam goreng Vietnam, cumi asam manis, kerupuk, sambal trasi, acar, assorted slice fruit, infused water, mineral water, dan melon juice.

Peserta kembali memasuki Grand Miami Ballroom pada pukul 13.44 WIB. Acara dilanjutkan dengan pemaparan Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh Candra Hernawan. Pada kesempatan itu, Candra menjelaskan di mana aplikasi ini dapat berjalan, cara instalasi, tampilan awal, tampilan setelah login, dan kemudian tinggal input data.

Kader mulai belajar melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader. Setiap kader harus berlatih menginput data hasil pengukuran yang telah dipraktekkan sebelumnya. Mereka terlihat antusias dalam berlatih aplikasi eKader, dan hasilnya bisa dilihat di aplikasi ePuskesmas karena antara eKader dan ePuskesmas sudah bridging.

Kader berlatih input data dengan aplikasi eKader

Selain aplikasi eKader, Candra juga mengajarkan aplikasi ePuskesmas untuk mengantisipasi bila aplikasi eKader mengalami gangguan. ePuskesmas yang diajarkan adalah yang untuk melakukan skrining luar gedung.

Pukul 15.07 WIB Nur Ani ingin mengetahui RTL (Rencana Tindak Lanjut) setelah kader yang mengikuti sosialisasi dan pelatihan ini kembali ke desanya masing-masing. Ia pun menanyakan kader-kader per desa agar supaya mendapatkan gambaran yang mereka lakukan selanjutnya.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang 2 ini berakhir pada pukul 15.28 WIB, dan ditutup secara resmi oleh Kabid P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. *** [071223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 04 Desember 2023

Kader Kesehatan Dari 15 Desa Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi SMARThealth Pada Puskesmas Tumpang

Pukul 08.14 WIB, lima kader kesehatan dan bidan Desa Benjor memasuki Grand Miami Ballroom Lantai 7, tempat kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi SMARThealth pada Puskesmas Tumpang yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa).

Selang 9 menit kemudian, disusul kehadiran lima kader kesehatan dan perawat dari Desa Wringinsongo, dan 3 menit kemudian disusul, lima kader kesehatan dan perawat dari Desa Tumpang juga memasuki Grand Miamia Ballroom, Grand Miami Hotel Kepanjen. Mereka menempati meja bundar yang telah diatur sedemikian rupa oleh pihak hotel.

Kabid P2P Dinkes berpose bersama seluruh peserta sosialisasi dan pelatihan

Setelah itu, desa-desa yang lainnya menyusul. Sosialisasi dan pelatihan yang diadakan pada Senin (04/12) ini menghadirkan pemegang program PTM Puskesmas Tumpang (Danela Tristiana Sari, A,Md.Kep.), kader kesehatan ditambah tenaga kesehatan dari 15 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tumpang, meliputi Duwet, Duwet Krajan, Benjor, Bokor, Jeru, Kambingan, Kidal, Malangsuko, Ngingit, Pandanajeng, Pulungdowo, Slamet, Tulusbesar, Tumpang, dan Wringinsongo.

Selain itu, tampak hadir pula personil dari Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, seperti Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb; Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners; Candra Hernawan, S.Kom; dan Ulinati, S.IP.

Acara sosialisasi dan pelatihan ini dimulai pada pukul 09.02 WIB. Master of Ceremony (MC) Bastamil Anwar Aziz mengawali dengan ucapan selamat pagi dan selamat datang kepada peserta serta membacakan susunan acara dalam kegiatan ini.

Menyanyikan lagu kebangsaan dan Mars GERMAS

Kemudian peserta diminta berdiri sejenak untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirijen Ulinati.

Selesai menyanyikan lagu kebangsaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Tri Awignami mengawali dengan salam GERMAS (Sehat, Bugar, Produktif, Ceria). Kemudian ia mengungkapkan bahwa adanya peningkatan PTM setiap tahunnya. Dari 18.340 kasus kematian yang telah disurvey oleh Balitbangkes Kemenkes bersama Dinkes Kabupaten Malang pada tahun 2020, 43% didominasi PTM.

Oleh karena itu, perlu dilakukan skrining faktor risiko PTM terhadap penduduk yang ada di Kabupaten Malang. Target Puskesmas Tumpang melakukan skrining sebanyak 62 ribuan orang, namun sampai saat ini baru terskrining 10.370 orang (16%).

Pemateri pertama

Sehingga, dengan adanya sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth ini diharapkan ada kenaikan yang signifikan karena telah dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kader SMARThealth agar bisa membantu tenaga kesehatan di desa untuk melakukan skrining faktor risiko PTM.

Usai sambutan, Tri Awignami langsung membuka pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan ini, dan diteruskan dengan foto bersama seluruh peserta dari 15 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tumpang.

Pukul 09.26 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” yang disampaikan oleh staf PTM Dinkes Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani menerangkan transformasi sistem kesehatan 2021-2024; indikator pembangunan kesehatan; faktor risiko penyebab PTM yang harus diperbaiki; PTM di Kabupaten Malang 2020-2021 dan 2022, hasil survey penguatan sistem pencatatan kelahiran, kematian dan penyebab kematian; data kematian berdasarkan 10 besar penyakit tahun 2021; GERMAS; kebijakan Posbindu, capaian SPM PTM periode Jan-Okto 2023; capaian skrining usia > 15 tahun periode Jan-Okto 2023, rumus perhitungan cakupan deteksi dini DM, dan lain-lain

Usai pemaparan dari Nur Ani, acara diisi dengan senam peregangan Via Valen – Sayang terlebih dahulu sebelum pemaparan materi kedua. Materi kedua, “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer”, yang dibawakan oleh Diva Mukhtalifani Sakinah, SKM, seorang staf Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Staf Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Dinkes bagikan doorprize

Dalam materi itu, Diva menerangkan Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya fokus pada layanan primer; fokus transformasi pelayanan kesehatan primer, salah satunya penguatan penting dalam transformasi pelayanan kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau masyarakat; perbedaan Posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan; Posyandu di era transformasi layanan primer, kunjungan rumah; paket layanan di Posyandu – lintas siklus hidup pencegahan penyakit terbanyak; alur pelayanan dan kegiatan hari buka Posyandu; 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan; tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan desa; dan integrasi paket layanan di Posyandu oleh kader berkompeten untuk penguatan upaya promotif dan preventif.

Selesai pemaparan, Diva membagikan doorprize kepada peserta yang mau melantunkan lagu Virus Rota dengan maju ke depan. Ada 4 kader yang bersedia maju ke depan untuk menyanyikan lagu tersebut.

Sambil menunggu waktu ishoma (istirahat, sholat, makan), Nur Ani mengisi waktu dengan memberikan gambaran aktivitas kader yang akan dijalaninya setelah mendapatkan pelatihan kader SMARThealth, dan memutarkan video mengenai Mewujudkan Kampung Cerdik Sehat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung serta menjelaskan Perbup No. 31/2021 tentang Posbindu SMARThealth.

Perawat sedang mengajari praktek menggunakan SMARThealth Kit

Pukul 11.45 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB, peserta ishoma. Mereka menuju ke Cattelya Restaurant di lantai 1 untuk makan siang maupun sholat yan mushollanya ada di dekatnya. Menu makan siang tersaji di meja memanjang dari barat ke timur. Ada tahu gejrot, sup tekwan, steamed rice, pok coy cah daging sapi, ayam betutu, ikan sambal matah, beef rendang, kerupuk, sambal trasi, acar, assorted slice fruit, es sago melon, infused water, mineral water, dan orange juice.

Memasuki Grand Miami Ballroom lagi, kader kesehatan mulai berlatih melakukan pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah dengan SMARThealth Kit yang telah dibagikan.

Dalam pelatihan tersebut, tenaga kesehatan desa wajib mendampingi kader-kadernya agar bisa berlatih dengan benar, dan ujung-ujungnya akan menjadi terampil. Semua kader berlatih mengukur diri, dan hasilnya terus dicatat sendiri-sendiri agar nanti dalam input data, mempunyai bahan untuk praktek penggunaan aplikasi.

PP PTM Puskesmas Tumpang menjajal aplikasi eKader

Tepat pukul 14.00 WIB acara berikutnya adalah Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh Candra Hernawan. Setelah memberikan pemahaman sebentar mengenai aplikasi eKader, kader langsung belajar melalukan input data.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi SMARThealth pada Puskesmas Tumpang berakhir pada pukul 15.12 WIB, dan ditutup secara resmi oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. *** [041223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 02 Desember 2023

6 Desa di Kecamatan Sumawe Ikuti Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Sitiarjo

Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Sitiarjo yang diadakan di Ruang Edelweiss 1 & 2 Grand Miami Hotel, Kepanjen, pada Sabtu (02/12), diikuti oleh 6 desa yang ada di Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), meliputi Sumberagung, Sitiarjo, Kedungbanteng, Tambakrejo, Tambak asri, dan Sidoasri.

Perlu diketahui, bahwa di Kecamatan Sumawe ini terdiri dari 15 desa dengan 2 Puskesmas, yaitu Puskesmas Sumawe dan Puskesmas Sitiarjo. Puskesmas Sumawe membawahi 9 desa, dan Puskesmas Sitiarjo membawahi 6 desa yang umumnya berada di daerah Pantai Selatan menghadap Samudra Indonesia.

Acara sosialisasi dan pelatihan ini dihadiri oleh kader kesehatan dari 6 desa tersebut dan perawat desa serta pemegang program PTM Puskesmas Sitiarjo. Setiap desa menghadirkan 5 orang kader kesehatan untuk mengikuti acara ini.

Kabid P2P ajak foto bersama dengan peserta sosialisasi dan pelatihan

Selain itu, tampak hadir pula personil dari Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang, seperti Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb; Kristina Dewi, A.Md.Keb, dan Ulinati, S.IP.

Acara dimulai pada pukul 09.15 WIB. Master of Ceremony (MC) Kristina Dewi mengawali dengan ucapan selamat datang kepada peserta, membacakan susunan acara kegiatan, dan memandu doa bagi kelancaran acara ini.

Kemudian, MC mempersilakan peserta sosialisasi dan pelatihan untuk berdiri sejenak guna menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh seorang dirijen Ulinati.

Sambutan Kabid P2P yang didampingi Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa

Usai menyanyikan lagu kebangsaan, acara berikutnya adalah sambutan dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Tri Awignami mengatakan bahwa SMARThealth Kit telah dibelikan dalam anggaran tahun 2023. Namun berhubung, Puskesmas ada yang merencanakan penganggaran pelatihan kader SMARThealth di tahun 2024, sehingga Dinkes berusaha menganggarkan untuk merampungkan di 2023 ini agar supaya SMARThealth Kit bisa langsung digunakan oleh kader dalam melakukan skrining faktor risiko PTM.

Survey kematian yang dilakukan oleh Balitbangkes Kemenkes bersama Dinkes Kabupaten Malang pada tahun 2020 memperlihatkan ada 3 penyakit yang mendominasi penyebab kematian terbanyak, yaitu stroke (3.142 kasus),  jantung iskemik (3.141 kasus), dan DM (1.593 kasus). Ketiga kasus tersebut merupakan PTM.

Inilah kenapa Kemenkes sampai ke bawah perlu dilakukan skrining faktor risiko PTM. Bila ditemukan secara dini bisa diobati dan dikendalikan.

Peserta sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth dari 6 desa di lingkungan kerja Puskesmas Sitiarjo

Capaian SPM Puskesmas Sitiarjo menunjukkan bahwa SPM Usia Produktif (Uspro) mencapai 25.703 orang (64%), Hipertensi sejumlah 12.604 orang (34%), dan Diabetes Mellitus (DM) sebanyak 574  orang (99,4%).

Bila skrining faktor risiko PTM ini hanya dibebankan kepada tenaga kesehatan, capaian SPM tentunya sulit terwujud, oleh karena itu perlu adanya pemberdayaan kader kesehatan agar bisa membantu dalam melakukan skrining faktor risiko PTM.

Selesai sambutan, Tri Awignami mengucapkan salam GERMAS (Sehat, Bugar, Produktif, Ceria) dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim ia pun berkenan membuka sosialisasi dan pelatihan ini serta kemudian melakukan foto bersama dengan seluruh peserta.

Pukul 09.39 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” yang disampaikan oleh staf PTM Dinkes Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani menerangkan transformasi sistem kesehatan 2021-2024; indikator pembangunan kesehatan; faktor risiko penyebab PTM yang harus diperbaiki; PTM di Kabupaten Malang 2020-2021 dan 2022, hasil survey penguatan sistem pencatatan kelahiran, kematian dan penyebab kematian; data kematian berdasarkan 10 besar penyakit tahun 2021; GERMAS; kebijakan Posbindu, capaian SPM PTM periode Jan-Okto 2023; capaian skrining usia > 15 tahun periode Jan-Okto 2023, rumus perhitungan cakupan deteksi dini DM, dan lain-lain.

Usai pemaparan materi pertama, langsung dilanjutkan dengan pemaparan materi “Pelayanan Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer” yang dibawakan oleh Penyuluh Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Muda Sie Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesmas Dinkes, Dewi Prahmatari, S.T.

Sebelum memulainya, Dewi mengajak peserta untuk melakukan peregangan dengan permainan tepuk tangan dengan menyanyikan lagu “Jika Kau Suka Hati Tepuk Tangan!” agar konsentrasi peserta menjadi fokus kembali.

Dalam pemaparan materi, Dewi menjelaskan Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya berfokus pada layanan primer; fokus transformasi pelayanan kesehatan primer, salah satunya penguatan penting dalam transformasi pelayanan kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau masyarakat; perbedaan Posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan; Posyandu di era transformasi layanan primer, kunjungan rumah; paket layanan di Posyandu – lintas siklus hidup pencegahan penyakit terbanyak; alur pelayanan dan kegiatan hari buka Posyandu; 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan; tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan desa; dan integrasi paket layanan di Posyandu oleh kader berkompeten untuk penguatan upaya promotif dan preventif.

Pada materi kedua ini, pemateri membuka pertanyaan dan juga bertanya. Ada 4 pertanyaan dari peserta dan 1 bertanya dari pemateri. Mereka semua mendapat doorproze yang telah disiapkan pemateri kedua yang berani bertanya dan mendapat pertanyaan.

Pukul 12.10 WIB, acara memasuki ishoma (istirahat, sholat, dan makan siang). Panitia acara ini memberikan waktu selama satu jam untuk ishoma. 

Penyuluh Kesehatan Masyarakat Dinkes berikan materi perihal ILP dalam Posyandu

Peserta ummnya langsung menuju buffet lunch yang ditempatkan di Cattelya Restaurant Grand Miami Hotel. Di meja memanjang dari barat ke timur itu tersaji es shanghai, sup sechuan, steamed rice, tami capcay, ayam bakar taliwang, beef balado, ika saue telur asin, kerupuk, sambal trasi, acar, assorted slice fruit, mineral water, infused water, dan siomay Bandung.

Peserta memasuki Ruang Edelweiss 1 & 2 lagi pada pukul 13.10 WIB. Acara diisi dengan pemutaran video Menuju Kampung Cerdik Sehat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung yang didalamnya ada gambaran apa yang akan dilakukan oleh kader SMARThealth.

Selesai video, acara selanjutnya adalah praktek penggunaan SMARThealth Kit. Mula-mula dipandu oleh Kristina Dewi sebagai contohnya dan kemudian diteruskan oleh perawat desa yang mendampingi kadernya masing-masing.

Perawat desa sedang mengajari kadernya cara menggunakan GE 100 blood glucose minitoring system

Pada praktek itu, kader diajarkan cara pengukuran antropometri yang benar seperti pengukuran tinggi badan, berat badan, maupun lingkar perut. Terus pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Setiap kader harus melakukannya semua, dan hasilnya dicatat sendiri-sendiri. Karena hasil praktek pengukuran kesehatan itu nanti akan digunakan dalam latihan input data dengan menggunakan aplikasi eKader yang telah diinstal di handphone masing-masing kader.

Pukul 14.24 WIB pemaparan materi ”Petunjuk Instalasi Aplikasi “eKader” yang dijelaskan oleh Ulinati. Pada materi ini, kader diajarkan cara melakukan input data menggunakan aplikasi eKader, cara membaca speedometer hasil skrining, dan edukasi berdasarkan rekomendasi dalam aplikasi tersebut.

Kader belajar input data dengan aplikasi eKader

Setelah semua menginput data hasil praktek pengukuran tadi, hasilnya bisa dilihat di ePuskesmas. Karena aplikasi eKader langsung bridging ke ePuskesmas. Jadi, semua skrining PTM yang dilakukan dalam giat Posyandu maupun Posbindu bila diinput memakai aplikasi eKader maka pada saat itu juga langsung masuk ke ePuskesmas secara otomatis.

Pukul 15.10 WIB staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Candra Hernawan menambahkan cara input data menggunakan ePuskesmas untuk skrining PTM di luar gedung seandainya aplikasi eKader kurang optimal.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Sitiarjo ditutup oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes, Paulus Gatot Kusharyanto, tepat pada pukul 15.30 WIB. *** [021223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 21 November 2023

Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth Pada Puskesmas Tirtoyudo

Pagi hingga siang ini, Selasa (21/11), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) melaksanakan sosialisasi dan pelatihan aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Tirtoyudo di Ruang Edelweiss 1 & 2 Grand Miami Hotel yang berada di Jalan Jatirejoyoso No. 1 Dusun Dawuhan, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Sosialisasi dan pelatihan ini diikuti oleh pemegang program PTM Puskesmas Tirtoyudo, 13 perawat, dan kader kesehatan dari 13 desa, meliputi: Ampelgading, Tamankuncaran, Gadungsari, Kepatihan, Jogomulyan, Pujiharjo, Purwodadi, Sukorejo, Sumbertangkil, Tamansatriyan, Tirtoyudo, Tlogosari, dan Wonoagung. Setiap desa mengirimkan 3 orang kader kesehatan.

Selain itu, tampak hadir pula sejumlah staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, seperti Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb., Candra Hernawan, S.Kom, Kristina Dewi, A.Md.Keb., dan Ulinati, S.IP.

Kabid P2P berpose dengan peserta sosialisasi dan pelatihan aplikasi eKader SMARThealth Puskesmas Tirtoyudo

Acara sosialisasi dan pelatihan dimulai pada pukul 08.32 WIB. Master of Ceremony (MC) Nur Ani Sahara mengawali dengan ucapan selamat datang kepada peserta dan diteruskan daengan membacakan susunan acara pada hari ini.

Setelah itu, dilanjutkan berdoa bersama dan diteruskan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirijen Ulinati, S.IP.

Usai menyanyikan lagu, acara berikutnya adalah sambutan dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Tri Awignami mengatakan bahwa setiap tahun penyakit tidak menular (PTM) meningkat terus karena adanya pergeseran gaya hidup di sejumlah negara.

Sambutan Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang

Di Kabupaten Malang, sasaran skrining PTM sebanak 2 juta lebih, dan saat ini baru 900 an orang yang sudah diskrining (30%). Menurut Tri Awignami, tidak mungkin tenaga kesehatan di Puskesmas mampu melakukannya.

Oleh karena itu, perlu ada pemberdayaan kader kesehatan dengan memberikan pelatihan secara intensif agar supaya bisa membantu tugas tenaga kesehatan melakukan skrining faktor risiko PTM di luar gedung.

Hari ini, kata Tri Awignami, kader kesehatan dari 13 desa di Kecamatan Tirtoyudo akan dilatih pengetahuan dasar deteksi dini dan aplikasi eKader untuk melakukan input data secara real time dan sekaligus bisa untuk melakukan edukasi kepada masyarakat.

Peserta sosialisasi dan pelatihan aplikasi eKader SMARThealth Puskesmas Tirtoyudo

Diakhiri dengan Salam Germas: Sehat, Bagus, Produktif, Ceria, Tri Awignami membuka sosialisasi dan pelatihan ini secara resmi dengan diawali ucapan Bismillahirrahmanirrahim, dan setelahnya dilakukan foto bersama.

Pukul 08.54 WIB pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” yang disampaikan oleh staf PTM Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani menjelaskan transformasi sistem kesehatan 2021-2024, indikator pembangunan kesehatan, faktor risiko penyebab PTM yang harus diperbaiki, trend PTM dan Faktor Risiko, proporsi kasus PTM di Kabupaten Malang Tahun 2020-2021, hasil survey kematian di Kabupaten Malang Tahun 2020, data kematian berdasarkan 10 besar penyakit di Tahun 2020, GERMAS, kebijakan Posbindu, kegiatan Posbindu PTM, capaian SPM PTM, hasil skrining, capaian SPM, dan lain-lain.

Setelah itu, Nur Ani memutarkan video Mewujudkan Kampung Cerdik Sehat Melalui SMARThealth Sijaritung, dan Pemecahan Rekor MURI, agar peserta sosialisasi dan pelatihan ini mendapatkan gambaran nantinya apa yang mesti dilakukan.

Staf PTM berikan materi pertama dan kedua

Sambil menunggu penyiapan materi berikutnya, acara diisi dengan melakukan senam peregangan Puskesmas Tirtoyudo. Tiga belas tenaga kesehatan yang hadir dari 13 desa berada di depan untuk memandu senam peregangan tersebut.

Usai senam, Nur Ani kembali membawakan materi “Implementasi Posbindu SMARTealth.” Dalam paparannya, menurut Nur Ani, kita perlu solusi dan inovasi yang tepat dalam peningkatan penemuan dini kasus CVD dan tatalaksana tepat melalui SMARThealth.

Lalu, membahas peningkatan gaya hidup sehat dengan perilaku CERDIK, kendalikan hipertensi dengan PATUH, apakah SMARThealth itu, prosedur pelayanan SMARThealth, apa keunggulan SMARThealth, launching replikasi program SMARThealth oleh Gubernur Jatim dan Bupati Malang, Bupati banyak terima penghargaan, advokasi program Posbindu tingkat kecamatan, advokasi program Posbindu Institusi, road map pengembangan SMARThealth.

Demo penggunaan SMARThealth Kit

Sambil menunggu petugas yang akan memberikan pelatihan dalam praktek penggunaan SMARThealth Kit, Nur Ani mengisinya dengan RTL (Rencana Tindak Lanjut) Pertemuan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Tirtoyudo, dengan menanyai langsung dari kader maupun perawat setelah pulang dari sosialisasi dan pelatihan ini.

Setelah itu, waktu pun disi dengan karaokean. Perawat dan kader kesehatan unjuk gigi dalam melantunkan tembang-tembang. Ada empat tembang berirama koplo yang dinyanyikan sambil menunggu pemateri pemeriksaan, yaitu Sido Rondo, Nemu, Nemen, dan Santri Pekok.

Pukul 11.05 WIB staf PTM Dinkes Kristina Dewi, A.Md. mengajarkan cara melakukan pengukuran menggunakan SMARThealth Kit secara benar. Mulai dari pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa memandu penggunaan aplikasi eKader

Pengajaran ini bersifat demo. Beberapa kader maju ke depan untuk mempraktekkan hal tersebut dihadapan peserta yang lainnya. Mereka tidak praktek seperti pelatihan yang lainnya, karena kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tirtoyuda telah dilatih sebelumnya oleh perawat desa setempat.

Selesai demo, acara memasuki ishoma (istirahat, sholat, makan). Mereka langsung menuju ke Buffet Lunch Dinkes yang berada di dekat Ruang Edelweiss 1 & 2. Menu hidangan makan siang ada miso soup, steamed rice, bakmi goreng, pokcoy garlic, ayam sauce Inggris, cumi telur asin, sambal trasi, acar, kerupuk, cilok, slice fruits, es jelly, mineral water, infused water, dan orange juice.

Pukul 12.40 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi “Petunjuk Penggunaan Aplikasi eKader” yang dipandu oleh staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Candra Hernawan. Pada kesempatan ini, Candra mengulas di mana aplikasi ini dapat berjalan, penggunaan aplikasi eKader, strategi optimalisasi pencatatan dan pelaporan, serta teknis pelaksanaan input data oleh kader.

Rangkaian acara sosialisasi dan pelatihan aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Tirtoyudo ini berakhir pada pukul 13.23 WIB. *** [211123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 20 November 2023

Dinkes Kabupaten Malang Adakan Pertemuan Koordinasi Program NAPZA Tahun 2023

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) mengadakan pertemuan koordinasi program NAPZA Tahun 2023 di Ruang Edelweiss 1 & 2 Grand Miami Hotel yang beralamatkan di Jalan Jatirejoyoso No. 1 Dusun Dawuhan, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Senin (20/11).

Pertemuan koordinasi ini dihadiri oleh Pemegang Program (PP) Keswa-NAPZA Puskesmas se-Kabupaten Malang. Perlu diketahui, Kabupaten Malang memiliki 33 kecamatan dan 39 Puskesmas. Sehingga, dalam pertemuan koordinasi ini diundang 39 PP Keswa-NAPZA.

Selain itu, terlihat sejumlah personil dari Sub Substansi PTM dan Keswa yang mengurusi pertemuan koordinasi ini, seperti Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Imam Ghozali, S.Kep.Ners, Wildan Adi Yatma, S.Psi, Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb., Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners, dan Ulinati, S.IP.

Kabid P2P berpose dengan seluruh peserta pertemuan koordinasi Program NAPZA Tahun 2023

Acara dimulai pada pukul 08.44 WIB. Master of Ceremony (MC) Imam Ghozali, S.Kep.Ners mengawali dengan ucapan selamat datang kepada semua peserta pertemuan koordinasi. Kemudian peserta dimohon untuk berdiri sejenak untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS.

Setelah duduk kembali, acara berikutnya diisi dengan arahan dan bimbingan dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. Dalam arahan dan bimbingan itu, Tri Awignami mengatakan bahwa penggunaan NAPZA masih merupakan masalah yang besar, setiap tahun mengalami peningkatan.

Hasil penelitian yang dilakukan BNN pada tahun 2019, angka prevalensi penyalahgunaan NAPZA adalah 1,80%. Ada kenaikan 003% jika dibandingkan dengan survey pada tahun 2017. Oleh karena itu, masalah NAPZA menjadi masalah bersama.

Arahan dan bimbingan dari Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang

Upaya pemerintah dalam persoalan NAPZA ini, selain upaya pemberantasan peredaran narkoba oleh Kepolisian dan BNN, Dinkes berupaya pengendalian atas peningkatan penyalahgunaan NAPZA melalui promosi kesehatan (promkes) tentang bahaya NAPZA di masyarakat luas (termasuk sekolah), deteksi dini dengan pemeriksaan urine dan ASSIST, pelayanan kesehatan korban penyalahgunaan NAPZA di IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) seperti Puskesmas dan lembaga-lembaga rehabilitasi medis serta rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA.

Data dari Program Keswa dan NAPZA Dinkes Kabupaten Malang terlaporkan bahwa indikator 1 jumlah Usia >15 Tahun yang mendapatkan Skrining SDQ, SRQ 20 dan ASSIST dengan target sasaran sebanyak 529.108 orang, sedangkan capaian jumlah Indikator 1 masih 138.703 orang (26.2%) dari target sasaran 30%, capaian Deteksi Dini Skrining (ASSIST) NAPZA sampai Oktober 2023 masih 4.917 orang serta yang melakukan pelaporan IPWL (Institusi Penerimaan Wajib Lapor) penyalagunaan NAPZA yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi medis di Puskesmas Gondanglegi sebanyak 7 orang sampai Oktober 2023.

Usai memberikan arahan dan bimbingan, Kabid P2P berkenan membuka secara resmi dan dimulainya pelaksanaan Pertemuan Koordinasi Program NAPZA Tahun 2023 yang berlangsung selama satu hari ini.

Narasumber yang pertama dari BNN Kabupaten Malang

Sambil menunggu narasumber hadir, MC yang juga staf Keswa Dinkes, mengisi waktu dengan melakukan review sebentar terkait pelaksanaan Program Keswa maupun NAPZA di Kabupaten Malang selama ini dengan cara berdialog dengan peserta pertemuan koordinasi.

Pukul 09.28 WIB acara dilanjutkan dengan pemaparan materi “Deteksi Dini Kasus NAPZA dan Rujukan IPWL” yang disampaikan oleh Novan Arief Purwadi, SST dari, seorang narasumber dari BNN Kabupaten Malang.

Dalam materinya, Novan menjelaskan apa itu narkoba, persebaran kawasan rawan narkotika, pola penyalahgunaan narkoba, data statistik pecandu/korban penyalahgunaan NAPZA lembaga rehabilitasi dan IPWL di wilayah Kabupaten Malang, dan deteksi dini kasus NAPZA.

Koordinator Keswa Dinkes Kabupaten Malang mereview Program Keswa

Selesai materi, MC membuka sesi tanya jawab dengan narasumber Novan untuk peserta pertemuan koordinasi ini. Ada tiga pertanyaan, curhatan atau sharing dalam sesi tersebut yang berasal dari Puskesmas Wonosari, Puskesmas Gondanglegi, dan Puskesmas Bululawang.

Pukul 11.10 WIB dilakukan review aplikasi Simkeswa yang dipandu oleh Imam Ghozali. Dalam review itu, Ghozali berusaha berdialog dengan seluruh peserta pertemuan koordinasi itu agar supaya mengerti permasalahan di lapangan yang sesungguhnya terkait pelaporannya hingga pukul 11.57 WIB.

Setelah itu, waktunya ishoma (istirahat, sholat, makan). Peserta pertemuan koordinasi memasuki Ruang Edelweiss 1& 2 Lantai 1 pada pukul 13.00 WIB. Berhubung narasumber yang kedua belum sampai, maka acara diisi dengan RTL (Rencana Tindak Lanjut) yang dipandu dan dibacakan oleh Imam Ghozali dan disaksikan oleh Sub Koordinator Substasi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto. Ada 6 poin yang ditekankan dalam RTL tersebut.

Bidan Puskesmas Wonosari berikan materi untuk mengisi waktu dalam menunggu narasumber kedua datang

Selang beberapa menit, Paulus Gatot juga berusaha berdialog dengan peserta pertemuan koordinator untuk mereview kegiatan yang telah berjalan selama ini dalam program keswa di Dinkes Kabupaten Malang.

Pukul 14.05 WIB narasumber yang kedua belum datang, waktu pun diisi dengan pemaparan perihal “Fundamental Hypnotherapy” secara dadakan dari seorang bidan Puskesmas Wonosari, Erlinah, S.ST., M.Si (Psy)., CHt(IACT-USA)., C.PS., CI.

Pengalaman belajar hipnoterapi dan mempraktekkannya dalam pekerjaannya serta sering menjadi narasumber dalam sebuah seminar di seantero Indonesia, menjadikan paparan yang ditampilkan dihadapan teman-teman peserta pertemuan koordinator, membangkitkan semangat dalam beraktivitas.

Penutupan pertemuan koordinator Program NAPZA oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes, yang didampingi narasumber kedua dari Ikatan Psikolog Klinis Jawa Timur

Pukul 14.55 WIB acara dilanjutkan dengan pemaparan materi “Dunia Seputar Perkembangan Remaja: Menjelajah dunia perkembangan remaja untuk memahami dan mendukung generasi muda kita menjadi lebih gemilang” yang disampaikan oleh Binar Al Kautsar, M.Psi, seorang psikolog dari Ikatan Psikologis Klinis Jawa Timur.

Pada kesempatan itu, Binar menjelaskan tentang rentang usia perkembangan remaja, perkembangan remaja, perkembangan otak, bagian otak yang mempengaruhi psikologi, perkembangan emosi, emosi yang berkembang di masa remaja, perkembangan kognitif, perkembangan sosial awal, perkembangan sosial remaja tengah, perkembangan sosial remaja akhir, tantangan dan risiko perkembangan remaja, mendukung kesejahteraan psikologis remaja, bagaimana cara menghadapi remaja yang bermasalah, dengarkan dengan aktif & penuh empati, komunikasi verbal-non verbal, proses menghadapi remaja, hal utama yang perlu digali, dan tujuan utama ketika membantu remaja.

Dalam sesi materi yang kedua ini, muncul pertanyaan dari Puskesmas Sitiarjo dan Puskesmas Bululawang.

Usai sesi tanya jawab bersama narasumber kedua ini maka berakhir sudah rangkaian pertemuan koordinasi program NAPZA Tahun 2023, dan ditutup secara resmi oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 16.16 WIB. *** [201123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 13 Juni 2023

Dinkes Kabupaten Malang Gelar Pertemuan Koordinasi Pelayanan Deteksi Dini Jantung dan Stroke di Puskesmas

Selang empat hari mengadakan Pertemuan Koordinasi Pelayanan UBM di Puskesmas, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Keswa kembali menggelar kegiatan lagi. Kali ini kegiatan tersebut berlabel Pertemuan Koordinasi Pelayanan Deteksi Dini Jantung dan Stroke di Pukesmas pada Selasa (13/06).

Bertempat di Ballroom Lantai 7 Hotel Grand Miami Kepanjen, pertemuan ini dihadiri dokter fungsional dan pemegang program Penyakit Tidak Menular (PTM) Puskesmas se-Kabupaten Malang. Ada 39 Puskesmas yang mengirimkan perwakilan tersebut ke pertemuan ini.

Tampak hadir juga sejumlah staf PTM dan Keswa, antara lain Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners; Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Kristiana Dewi, A.Md.Keb; Candra Hernawan, S.Kom; dan Fitriayu Dola Meirina, A.Md. Keb.

Selain itu, terlihat pula asisten IT yang diperbantukan di Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Ulinati, S.IP; mahasisiwi magang di Sub Substansi PTM dan Keswa Herdina Arahmi dari Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM), dan seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara pertemuan dimulai pada pukul 08.55 WIB. Master of Ceremony (MC) Ulinati memulai dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta pertemuan dan membacakan susunan acara serta memandu doa bagi kelancaran acara ini.

Usai membuka pertemuan, Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang mengajak foto bersama dengan sseluruh peserta

Kemudian peserta pertemuan diminta berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh video yang ditayangkan melalui dua layar lebar di depan. Selesai itu, mereka dipersilakan untuk duduk kembali.

Usai itu, acara berikutnya adalah sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto. Dalam sambutannya, Paulus Gatot mengatakan bahwa saat ini PTM menjadi penyebab kematian utama sebesar 40 juta (70%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, di mana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2015).

Lebih lanjut, Paulus Gatot menambahkan bahwa survey penyebab kematian oleh Kemenkes RI di Kabupaten Malang pada tahun 2020 ditemukan 18.009 kematian. Penyebab kematian tertinggi oleh penyakit Kardiovaskular sebesar 47% atau 7.883 kasus.

Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang. Prevalensi PTM di Indonesia berdasarkan Riskesda 2018, Hipertensi usia > 18 tahun (25,8%), Penyakit Jantung Koroner (PJK) >15 tahun (1,5%), gagal jantung (0,3%), gagal ginjal kronik (7,69%), Stroke (12,1%), Asma (4,8%), PPOK (3,8%), Kanker (3,6%), DM (3,0%) dan Hypertyroid (0,4%). Sedangkan, beberapa faktor risiko PTM Obesitas laki-laki (19,7%), Obesitas perempuan (32,9%), Obesitas sentral (31%), konsumsi tembakau (33,8%), dan kurang makan sayur (93,5%).

Berdasarkan Laporan Surveilans PTM Kabupaten Malang tahun 2022, jumlah penderita Kardiovaskular 115.134 orang atau 59,1% dari 194.684 orang yang menderita PTM. Sementara itu, capaian SPM pelayanan kesehatan Hipertensi sebesar 30,4% dan DM sebesar 53,6% dari target capaian sebesar 100%.

Sambutan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang didampingi narasumber pertama dari Dinkes Provinsi Jawa Timur

Dari data ini memperlihatkan capaian SPM pelayanan kesehatan Hipertensi dan DM masih rendah menjadi salah satu faktor penyebabnya, selain manajemen program pelaksanaan skrining yang belum terintegrasi pada lintas program dan fasyankes serta masih belum tercakupnya pencatatan dan pelaporan dari lintas program maupun jejaring serta kedisiplinan menginput data skrining.

“Banyak yang sudah kita lakukan sebenarnya. Lintas program dan kerja sama dengan Disnaker untuk skrining di perusahaan/pabrik, dan penyediaan logistik seperti peralatan kesehatan dan BMHP,” jelas Paulus Gatot di hadapan para peserta pertemuan.

Oleh karena itu, biar mengetahui skrining PTM Prioritas terutama stroke dan jantung diselenggarakan Pertemuan Koordinasi Pelayanan Deteksi Dini Jantung dan Stroke di Pukesmas di Hotel Grand Miami.

Selesai sambutan, Paulus Gatot berkenan membuka Pertemuan Koordinasi Pelayanan Deteksi Dini Jantung dan Stroke di Pukesmas secara resmi, dan diteruskan dengan melakukan foto bersama narasumber yang telah hadir dan seluruh peserta pertemuan di Ballroom Hotel Grand Miami Kepanjen.

Sambil menunggu penyiapan materi ke layar oleh operator, MC mempersilakan peserta mengambil snack dan minuman untuk dibawa ke meja masing-masing. Pagi ini, pihak hotel telah menyiapkan snack di meja panjang mepet tembok sisi barat daya. Snacknya ada crepe, scotel dan roti Madonna, sedangkan minumannya terdapat dua pilihan, hot tea dan hot coffee.

Narasumber pertama dari Dinkes Provinsi Jawa Timur

Pukul 09.16 WIB acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Pemegang Program Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (PJPD) Dinkes Provinsi Jawa Timur, Laksono Boedi Prasetyo, SKM, M.M., dengan titel “Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kardiovaskular Melalui Deteksi Dini.”

Pada kesempatan itu, Laksono Boedi Prasetyo yang akrab dipanggil Soni, menguraikan berbagai topik: Situasi PTM di Indonesia, Transformasi kesehatan, Strategi dan Kebijakan Pengendalian PTM, Deteksi Dini, Layanan PANDU PTM, Pencatatan dan Pelaporan.

Untuk memperluas cakupan deteksi dini, tambah Soni, kegiatan skrining akan diturunkan ke tingkat Posyandu. Selain itu, disiapkan program pendukung untuk membantu deteksi dini, seperti pelatihan kader untuk deteksi dini, pelatihan dokter umum dan perawat untuk penggunaan EKG, pemenuhan alat kesehatan deteksi dini di Puskesmas seperti EKG dan BMHP kolesterol/lipid profil, dan memperluas paket manfaat JKN untuk deteksi dini jantung dan pemeriksaan lipid profil.

Pada materi ini, dibuka sesi tanya jawab. Ada dua penanya pada sesi tersebut, yakni berasal dari dr. Tan Suryo (Puskesmas Kalipare) dan Dita Trisnaningtyas, S.Kep.Ners (Puskesmas Turen). Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian ditanggapi dan dijawab oleh Soni selaku narasumber.

Pukul 11.10 WIB acara diteruskan dengan presentasi materi yang disampaikan oleh dr. Dyah Ayu Ikeningrum, Sp.JP dari RSUD Kanjuhuran Kepanjen dengan judul “Diagnosis dan Tatalaksana Awal Penyakit Kardiovaskular di Faskes Primer.”

Narasumber kedua, dokter spesialis jantung dari RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Presentasi dr. Ike terdapat 8 outlines (garis besar) dalam bahasannya, meliputi Acute Coronary Syndrome (ACS), Angina Pectoris, Hipertensi, Gagal Jantung, Penyakit Jantung Kongenital, Aritmia, Periferal Artery Disease, dan Shock (ACLS).

Dalam presentasi ini muncul sejumlah pertanyaan. Pada kesempatan pertama, pukul 11.40 WIB, ada dua penanya dari dokter fungsional, yaitu dr. Fendy Decha Cahya D. (Puskesmas Sumbermanjing Kulon) dan dr. Furqan Disai (Puskesmas Tumpang). Kemudian pukul 12.16 WIB, pertanyaan datang dari dr. Hadaya Trias Ramadhani (Puskesmas Kepanjen) dan disambung dengan pertanyaan dr. Sigit Estu Iswayudi (Puskesmas Tirtoyudo), dan dr. Hirul Mustofa (Puskesmas Ngantang). Kesemua pertanyaan tersebut berhasil ditanggapi oleh narasumber.

Selesai presentasi dari dr. Ike, acara berikutnya adalah ishoma (istirahat, sholat, makan). Berbeda dengan lokasi makan sebelum-sebelumnya, pada pertemuan ini tempat makannya ditempatkan di Ballroom dengan meja kursinya yang berada di lobby lantai 7.

Menu yang disiapkan oleh pihak hotel dalam pertemuan ini dihidangkan dalam empat meja. Meja 1 memanjang dari utara ke selatan di belakang tempat duduk peserta yang diberi jarak itu, terhidang soup sechuan, steamed rice, kwetiaw goreng sosis, sambal trasi, acar, kerupuk, brokoli aneka jamur, fish katsu, ayam bakar pedas manis, dan tumis sapi bawang jahe.

Pindah ke meja di sebelah selatannya mepet dinding sisi timur, terdapat mie titi dj dengan sawi rebusnya dan irisan daun bawang serta sambal kecap. Lalu bergeser ke meja sebelah baratnya, terhidang  tahu isi, dan slice fruit. Terakhir meja di dinding barat sisi selatan, ada es campur, mineral water, lychee juices, dan infused water.

Narasumber ketiga, dokter spesialis jantung dari RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Peserta pertemuan memasuki Ballroom pada pukul 13.47 WIB. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan Fahmy Rusnanta, MD, FIHA dengan judul “The Common Elctrocardiogram Abnormalities in Primary Health Care.”

Dalam presentasinya, dr. Fahmi menjelaskan Cells of the Hearth, Cardiac Conduction System, ECG Calibration, Basic Waveforms and Intervals, ECG Interpretation, Normal sinus rhythm ECG, Arrythmia, Tachyarrhythmias (Increased Firing Rate), Bradyarrhythmias (Decreased Firing Rate), Sinus Bradycardia, Sinus Arrhythmia, Sinus Arrest Distance A is longer than distance B, Sick Sinus Syndrome, Normal AV Conduction, Atrioventricular (AV) Block, The Summary Block, Maklumat ACLS PERKI 2021, Atrial Flutter, Atrial Fibrillation, Supraventricular Tachycardia, dan lain-lain.

Selesai presentasi pada pukul 15.33 WIB, dibuka sesi tanya jawab. Pertanyaan datang dari dr. Mentari Indah Bramanti (Puskesmas Sumberpucung) dan langsung ditanggapi dengan gamblang. Kemudian sebelum acara Rencana Tindak Lanjut (RTL) waktu dimanfaatkan oleh staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Nur Ani Sahara, untuk Monitoring dan Evaluasi Laporan Bulanan Program PTM Prioritas.

Pada kesempatan itu, Nur Ani melakukan verifikasi hasil upload data PTM yang dilaporkan ke Dinkes Kabupaten Malang, karena setiap laporan akan terekam dan tercatat waktu pengirimannya dan ini menjadi bukti otentik waktu laporannya.

Pukul 15.56 WIB pembacaan RTL dari Pertemuan Koordinasi Pelayanan Deteksi Dini Jantung dan Stroke di Pukesmas, dilakukan oleh staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Bastamil Anwar Aziz.  Setelah itu, dilanjutkan dengan acara penutupan. Penutupan dilakukan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 16.02 WIB dengan harapan Puskesmas bisa melakukan skrining seperti yang telah diajarkan oleh para narasumber. *** [130623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog