Tampilkan postingan dengan label Tim Enumerator. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tim Enumerator. Tampilkan semua postingan

Kamis, 05 Desember 2024

Briefing Enumerator ISPF di Ruang Kuliah Amphitheater Jurusan Farmasi FKUB

Briefing enumerator ISPF di Ruang Kuliah Amphitheater Jurusan Farmasi FKUB

Lima enumerator – Slamet Hariono, Elmi Kamilah, Arief Budi Santoso, Suhariadi, dan saya – berkumpul di Ruang Kuliah Amphitheater Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) untuk melakukan briefing enumerator bersama apt. Favian Rafif Firdaus, S.Farm., M.Farm, supervisor penelitian “Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi” pada Rabu (04/11) siang.

Penelitian ini dibiayai oleh International Science Partnerships Fund (ISPF) of the British Council. Oleh karena itu untuk memudahkan penyebutan agar tidak terlalu panjang, enumerator dalam penelitian ini disebut dengan enumerator ISPF.

Penelitian ISPF ini berencana akan mengunjungi ulang (tracking) responden yang terindikasi hipertensi dalam penelitian SMARThealth Extend sebelumnya di 4 desa/kelurahan intervensi, yaitu Sidorahayu (Wagir), Karangduren (Pakisaji), Kepanjen (Kepanjen), dan Sepanjang (Gondanglegi).

Briefing enumerator ISPF sebelum turun lapangan sangat penting untuk memastikan keberhasilan suatu survei atau pengumpulan data. Briefing enumerator ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman antara enumerator tentang tujuan survey, metode pengumpulan data, dan prosedur yang harus diikuti.

Briefing tersebut juga memberikan kesempatan untuk menjelaskan dengan rinci prosedur pengumpulan data, seperti cara melaksanakan wawancara, mencatat jawaban, atau menggunakan perangkat seperti formulir survei atau aplikasi. Teknik ini perlu dipahami agar data yang dikumpulkan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Enumerator di lapangan nantinya akan sering berinteraksi langsung dengan responden. Briefing memberikan kesempatan untuk menekankan pentingnya menjaga etika dalam wawancara, menghormati privasi responden, dan menjelaskan kebijakan kerahasiaan data. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan responden dan menghindari potensi masalah hukum atau etis.

Enumerator perlu mengetahui target survei dan batasan waktu yang ada. Briefing membantu memastikan bahwa mereka memiliki pemahaman yang jelas tentang jumlah sampel yang harus dicapai, lokasi yang harus dijangkau, serta jadwal yang harus diikuti. Ini mencegah keterlambatan atau ketidakefisienan dalam proses pengumpulan data.

Di lapangan, enumerator mungkin menghadapi berbagai situasi yang tidak terduga. Briefing memungkinkan supervisor untuk memberikan arahan tentang bagaimana cara menangani masalah yang mungkin timbul, seperti responden yang enggan memberi jawaban, kesulitan teknis, atau gangguan lainnya. Dengan kesiapan mental dan pengetahuan tentang langkah-langkah yang perlu diambil, enumerator dapat lebih mudah menyelesaikan tantangan tersebut.

Briefing juga penting untuk mengidentifikasi potensi risiko atau bahaya yang mungkin dihadapi oleh enumerator di lapangan, seperti masalah keamanan atau cuaca buruk. Briefing dapat mencakup saran tentang bagaimana melindungi diri mereka serta memberikan kontak darurat atau prosedur keselamatan.

Dalam briefing, enumerator dapat diberikan alat bantu yang diperlukan untuk pengumpulan data, seperti ATK, formulir survei, peta lokasi, serta jas hujan mengingat saat ini sedang musim hujan. Briefing memastikan bahwa enumerator sudah dilengkapi dengan sumber daya yang tepat.

Briefing memberikan kesempatan untuk memotivasi enumerator dengan menjelaskan pentingnya pekerjaan mereka dalam pengumpulan data yang berkualitas untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Memiliki pemahaman yang jelas tentang peran mereka dapat meningkatkan semangat kerja dan akurasi data yang dikumpulkan.

Briefing juga memberi kesempatan untuk memastikan bahwa enumerator memahami instruksi dengan baik dan siap menjalankan tugas mereka. Hal ini juga menjadi ajang untuk mengecek kesiapan mental, fisik, dan teknis enumerator sebelum turun ke lapangan.

Briefing memperkuat komunikasi antar anggota tim, sehingga enumerator merasa lebih terhubung dan memiliki saluran komunikasi yang jelas untuk melaporkan masalah atau mendapatkan bantuan jika diperlukan. Ini juga memungkinkan adanya koordinasi yang lebih baik selama pelaksanaan survei.

Dikutip dari laman The World Bank, briefing enumerator yang di dalamnya juga terdapat pelatihan materi kuesioner merupakan bagian bagian yang sangat penting dari pengumpulan data primer, dan harus direncanakan terlebih dahulu. 

Briefing ini merupakan upaya bersama antara supervisor lapangan, peneliti, dan enumerator. Tim peneliti harus menyiapkan dan menyetujui buku pedoman enumerator (atau buku pedoman lapangan). Buku pedoman enumerator berfungsi sebagai dasar untuk konten pelatihan, dan membantu menyelenggarakan pelatihan.

Jadi, briefing enumerator dengan supervisor lapangan yang mewakili Tim Peneliti sebelum turun lapangan adalah langkah yang sangat penting untuk menjamin kualitas data yang diperoleh dan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan survei. Dengan persiapan yang matang, risiko kesalahan dan ketidakakuratan dalam pengumpulan data dapat diminimalkan, dan enumerator dapat melaksanakan tugasnya dengan percaya diri dan efektif. *** [051224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 05 November 2024

Briefing Turlap Enumerator di EA SMARThealth

Before beginning, plan carefully.” — Marcus Tullius Cicero

Hari ini, Senin (04/11), lima enumerator berkumpul di Sekretariat SMARThealth yang beralamatkan di Jalan Sidoluhur No. 59B Dusun Lemah Duwur, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada pukul 08.46 WIB.

Mereka bertemu di Sekret untuk menindaklanjuti pertemuan dengan peneliti secara Zoom pada Sabtu (26/10), dalam rencana pengumpulan data pada penelitian "Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi."

Kelima enumerator ini telah malang melintang dalam sejumlah penelitian besar kolaborasi dengan lembaga internasional yang pernah ada di Indonesia, seperti Indonesia Family Life Survey (IFLS), The Work and Iron Status Evaluation (WISE), The Study of the Tsunami Aftermath and Recovery (STAR), dan SMARThealth Extend.

Pertemuan kali ini, membahas rencana turun lapangan Tim Enumerator ke 4 desa/kelurahan intervensi SMARThealth, yaitu Sidorahayu, Karangduren, Kepanjen, dan Sepanjang. Saya yang kebetulan mendampingi SMARThealth hingga saat ini mengadakan briefing dengan teman-teman enumerator yang lainnya.

Dalam briefing tersebut, saya memberikan alur turun lapangan. Mulai dari kelengkapan surat yang harus dipegang oleh seorang enumerator, lalu kulo nuwun dengan perangkat desa. Kemudian saya memandunya dengan menghubungi perawat desa untuk membantu Tim Enumerator yang bakal turun lapangan. 

Briefing persiapan turun lapangan di 4 EA SMARThealth

Langkah-langkah tersebut tidak lain agar memudahkan Tim Enumerator dalam mengumpulkan data lapangan nantinya. Dan, yang perlu diperhatikan adalah pengumpulan data ini merupakan kunjungan ulang, atau yang dalam bahasa enumerator di lapangan adalah tracking

Tracking sedikit berbeda dengan pengumpulan data awal pada saat SMARThealth dimulai. Dulu, begitu masuk desa, enumerator bisa leluasa mengunjungi rumah responden. Asalkan ada warga yang berumur 40 tahun ke atas, langsung bisa diwawancarai.

Namun kali ini, dalam tracking kali ini, enumerator harus melakukan validasi terlebih dahulu dengan bantuan kader SMARThealth, dan kemudian baru melacaknya. Jadi, pasien hipertensi yang menjadi target sasaran bisa saja berpencar-berpencar.

Karena bagaimana pun dalam tracking itu, diperlukan strategi sendiri. Mungkin di antara Tim Enumerator dulu pernah ada yang mewawancarai, tapi dalam tracking ini belum tentu hafal semua yang dikunjungi.

Dalam hal ini, sebagian saya sudah mengkondisikan dengan kader SMARThealth untuk membantunya bila dalam tracking nanti, Tim Enumerator mengalami kesulitan untuk menemukannya.

Oleh karena itu, dalam briefing sesama enumerator ini sesungguhnya agar perencanaan turun lapangan ini bisa berjalan sesuai yang ditargetkan atau diharapkan oleh peneliti yang telah mendesain penelitian ini.

Tim Enumerator Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Pendekatan Personalisasi Terapi

Situasi ini seperti apa yang digambarkan oleh Marcus Tullius Cicero (106-43 SM), seorang negarawan, orator, pengacara, dan filsuf Romawi, dalam ujarannya “Before beginning, plan carefully” (Sebelum memulai, rencanakan dengan matang).

Kutipan (quote) Cicero ini menekankan pentingnya persiapan yang matang sebelum mengerjakan tugas atau proyek apa pun. Prinsip ini berlaku dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam usaha pribadi, proyek profesional, atau bahkan inisiatif sosial yang lebih besar.

Tak terkecuali dalam bidang penelitian. Pengurusan perizinan dan pengenalan medan atau karakteristik komunitas merupakan hal baku bagi enumerator sebelum memasuki enumeration area (EA) atau wilayah pencacahan (wilcah).

Setelah itu, bagaimana melakukan verifikasi keberadaan target sasaran respondennya. Mengingat penelitian ini merupakan tracking sehingga Tim Enumerator harus melakukan verifikasi datanya terlebih dahulu guna validasi. Apakah responden itu masih tinggal di desa itu atau sudah meninggal atau yang lainnya.

Proses ini tentunya memerlukan waktu tersendiri guna melakukan validasi. Karena enumerator harus mengetahui keberadaannya dari target sasaran respondennya. *** [051124

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog