Tampilkan postingan dengan label Puskesmas Ngajum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puskesmas Ngajum. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Juni 2024

Dari Posyandu Anggrek Desa Palaan Menuju Posyandu Nusa Indah Desa Maguan

Saat tidak menjumpai pasien hipertensi yang rajin dalam giat Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) dalam giat Posyandu Anggrek Desa Palaan, atas saran perawat Usnul Khoiriyah, A.Md.Kep., staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dr. Arief Alamsyah, MMRS yang didampingi salah seorang anggota Tim SMARThealth UB menuju ke Desa Maguan.

Kebetulan pada hari dan jam yang sama, di Desa Maguan juga diadakan giat Posyandu Nusa Indah yang dipusatkan Ponkesdes yang berada di Balai Desa Maguan yang berlamatkan di Jalan Ir. Soekarno No. 21, Dusun Maguan RT 01 RW 01 Desa Maguan, Kecamatan Ngajum. Kabupaten Malang.

Penimbangan balita dalam Posyandu Balita Nusa Indah Desa Maguan, Kecamatan Ngajum

Tiba di Balai Desa Maguan, dr. Arief dan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB diterima oleh perawat Desa Maguan Masfu Lailiyah A.Md.Kep., bersamaan dengan ada giat Focus Group Discussion (FGD) di Pendopo. Sehigga parkiran mobil di depan Balai Desa cukup penuh, namun tertata rapi karena perangkat desa bersama dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa berusaha mengaturnya.

Ponkesdes yang berada di sisi samping utara bagian belakang Balai Desa, terlihat ramai warga yang berbondong-bondong untuk mengikuti giat Posyandu Nusa Indah yang terdiri dari Posyandu Balita, Posbindu, dan Posyandu Lansia.

Suasana giat Posbindu/Posyandu Lansia Nusa Indah Desa Maguan, Kecamatan Ngajum

Dalam giat Posyandu Nusa Indah itu, dr. Arief melihat prosesi gelaran Posyandu Nusa Indah karena dr. Arief sedang menyelesaikan S3 di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, ingin menyusun disertasinya mengenai Pengembangan Model Health Coaching Untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer.

Dalam giat Posyandu Balita, kader melakukan pengukuran antropometri balita seperti penimbangan badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala. Kemudian hasilnya dicatatkan dalam buku Balita.

Staf pengajar FKUB (berbaju batik) melihat prosesi dalam giat Posbindu/Posyandu Lansia Nusa Indah Desa Maguan, Kecamatan Ngajum

Sedangkan, dalam giat Posbindu/Posyandu Lansia, perawat desa dengan dibantu kader Posbindu/Lansia melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular, seperti pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Di sela-sela giat Posyandu Nusa Indah, dr. Arief sempat melakukan in-depth interview dengan 3 pasien PTM di serambi depan rumah Sukadi yang berada di Jalan Ir. Soekarno No. 18 Dusun Maguan RT 01 RW 01 agar tak bersahutan dengan suara sound system FGD. Lokasinya di depan pintu masuk paduraksa SD Negeri 1 Maguan.

In-depth interview dengan pasien pertama yang rajin dalam giat Prolanis

Ketiga pasien tersebut aktif berkegiatan di Prolanis. Pasien pertama adalah Kardi, kemudian disusul dengan Haryanto dan istrinya, Katmiati. Sejoli lansia tersebut juga aktif dalam giat Prolanis. Sehingga, dr. Arief bisa mendapatkan gambaran untuk permodelan terkait health coaching bagi penderita hipertensi nantinya.

Perlu diketahui, target sasaran Posyandu Nusa Indah dalam mengkover cukup banyak meliputi 4 RW, yakni RW 01 (RT 01 dan RT 02), RW 02 (RT 03 dan RT 04), RW 03 (RT 05, RT 06, dan RT 07) dan RW 04 (RT 08 dan RT 09).

In-depth interview dengan sejoli lansia yang rajin dalam giat Prolanis

Dari 4 RW tersebut, menurut salah seorang kader mengatakan bahwa untuk target sasaran dalam Posyandu Lansia ada 45 orang, Posbindu terdapat 40 orang, dan Posyandu Balita ada sekitar 75 balita.

Pukul 09. 57 WIB, dr. Arief dan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB berpamitan dengan perawat Liya dan 11 kader kesehatan yang membantunya, yang terdiri dari 5 orang kader Posbindu/Posyandu Lansia, dan 6 orang kader Posyandu Balita. *** [060624]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Posyandu Anggrek Desa Palaan Berkegiatan di Dua Tempat

Palaan merupakan salah satu desa yang berada di wilayah administratif Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Desa tersebut dibelah Jalan Raya Gunung Kawi yang mulus dan lebar. Dalam giat Posyandu Anggrek, Jalan Raya Gunung Kawi juga membagi dua tempat bagi pelaksanaan kegiatannya di dua tempat.

Menurut perawat Desa Palaan Usnul Khoiriyah, A.Md.Kep, berhubung lokasi Ponkesdes Palaan yang sekaligus menjadi Taman Posyandu Anggrek tempatnya kurang mencukupi bila Posyandu diadakan secara bersamaan atau gabungan, maka akhirnya dipisah menjadi dua tempat.

Giat Posyandu Balita ditempatkan di Taman Posyandu Anggrek atau Ponkesdes Palaan, Kecamatan Ngajum

Hari ini, Rabu (06/06), Posyandu Anggrek Desa Palaan mengadakan giatnya secara gabungan. Dalam giat tersebut ada giat Posyandu Balita, Posbindu dan Posyandu Lansia sekaligus. Untuk giat Posyandu Balita menempati Taman Posyandu Anggrek atau Ponkesdes Desa Palaan yang berada di Jalan Raya Gunung Kawi, Dusun Krajan RT 01 RW 01, sedangkan giat Posbindu/Posyandu Lansia ditempatkan di rumah bidan Desa Palaan Heru Cahyaningati, A.Md.Kep yang beralamatkan di Jalan Raya Gunung Kawi, Dusun Krajan RT 01 RW 04.

Kendati berbeda lokasi maupun RT/RWnya, namun sesungguhnya letaknya berhadapan antara Ponkesdes Palaan dan rumah bidan desa yang bertingkat tersebut. Letak Ponkesdes berada di sebelah barat Jalan Gunung Kawi, dan letak rumah bidan Heru berada di sebelah timur Jalan Gunung Kawi.

Bidan desa sedang mengukur tekanan darah orangtua balita di Ponkesdes Palaan

Giat Posyandu Anggrek Desa Palaan dimulai pada pukul 08.30 WIB. Warga dari RT 01 hingga 06 yang tersebar dalam 3 RW mulai berdatangan untuk mengikuti giat Posyandu Anggrek, sehingga suasananya cukup ramai. 

Terlihat ada 3 orang kader Posbindu/Posyandu Lansia yang membantu perawat desa dalam melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), seperti pengukuran antropometri, tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. 

Lokasi giat Posbindu/Posyandu Lansia di sebelah timur Ponkesdes Palaan

Sedangkan, dalam giat Posyandu Balita, bidan Heru dibantu oleh 5 orang kader Posyandu Balita. Staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dr. Arief Alamsyah, MMRS yang didampingi salah seorang anggota Tim SMARThealth UB berkenan menghadiri giat tersebut.

Pada kesempatan itu, dr. Arief yang sedang menyelesaikan S3 di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, ingin menyusun disertasinya mengenai Pengembangan Model Health Coaching Untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer.

Perawat desa dengan dibantu kader melakukan skrining PTM

Ia menghadiri giat tersebut ingin melihat dari dekat prosesi pelaksanaan Posyandu Anggrek Desa Palaan, utamanya pada giat Posbindu maupun Posyandu Lansia. Pada kesempatan itu juga, dr. Arief melakukan in-depth interview dengan salah seorang pasien hipertensi. Kebetulan salah seorang kadernya ada yang memiliki riwayat hipertensi, sehingga dr. Arief pun melakukan wawancara mendalam di ruang tamu rumah bidan Heru.

Kemudian, saat ingin menjumpai pasien hipertensi yang aktif dalam Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis), kebetulan tidak bisa hadir. Oleh perawat Usnul, dr. Arief disarankan untuk mengunjungi giat Posyandu di Balai Desa Maguan yang pada saat bersamaan juga melangsungkan giat Posyandu.

In-depth interview dengan pasien hipertensi yang hadir dalam giat Posyandu Anggrek Desa Palaan

Dr. Arief bersama dengan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB pun kemudian menuju ke giat Poysandu di Desa Maguan yang berjarak sekitar 4,4 kilometer untuk berjumpa dengan pasien hipertensi yang aktif dalam giat Prolanis.

Usai dari giat Posyandu di Desa Maguan, dr. Arief singgah lagi ke Posyandu Anggrek untuk mengantar salah seorang anggota Tim SMARThealth UB yang masih ingin melihat giat Posyandu Anggrek lagi. Sementara itu, dr. Arief langsung kembali ke Kampus UB untuk mengajar. *** [060624]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 21 Februari 2024

In-Depth Interview di Puskesmas Ngajum pada Minggu Ke-3 Bulan Februari 2024

Setelah 9 hari melakukan in-depth interview di Puskesmas Pakisaji, Rabu (21/02) ini dr. Arief Alamsyah – staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) kembali melakukan in-depth interview.

Pada Minggu ke-3 di bulan Februari 2024, sesusai jadwalnya, in-depth interview dilakukan di Puskesmas Ngajum. In-depth interview ini dilakukan sebagai bahan menyusun disertasi mengenai health coaching hipertensi di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.

Audiensi dengan Kapus Ngajum untuk kulo nuwun dan izin in-depth interview

Sebelum melakukan in-depth interview dengan sejumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Ngajum, terlebih dahulu dr. Arief Alamsyah mengutarakan maksud dan tujuannya kepada Kepala Puskesmas (Kapus Ngajum, dr. Maritha Devi.

Dr. Arief Alamsyah yang didampingi oleh salah seorang anggota Tim SMARThealth UB diterima oleh Kapus Ngajum di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Ngajum pada pukul 09.25 WIB. Kebetulan dr. Devi adalah teman sekelas saat menempuh pendidikan S1 Kedokteran di FKUB, sehingga obrolan pun terlihat santai tapi tersampaikan maksud dan tujuannya.

In-depth interview bersama Pj PTM

Berhubung pengumpulan data tahap 1 bersifat kualitatif maka metode yang digunakan adalah dengan in-depth interview alias wawancara mendalam. Sehingga, prosesnya tidak mengganggu jalannya layanan di Puskesmas Ngajum, karena pada in-depth interview ini tidak sama seperti focus group discussion (FGD) yang semua respondennya perlu dikumpulkan secara bersamaan.

In-depth interview ini dilakukan secara one by one. Oleh karena itu, Kapus dr. Devi bisa mengaturnya dengan leluasa. Artinya, mana dulu nakes yang longgar bisa melakukan in-depth interview.

In-depth interview pertama bersama Penanggung jawab (Pj) PTM Puskesmas Ngajum Masfu Lailiyah, A.Md.Kep.  Wawancara mendalam dilakukan dengan santai untuk menggali perihal health coaching selama ini yang telah dijalankan oleh pihak Puskesmas Ngajum. In-depth ini berlangsung sekitar 25 menit.

Menunggu mobil untuk meluncur ke Pustu Balesari

Kemudian setelah merampungkan in-depth interview dengan Pj. PTM, selanjutnya hendak mewawancara dokter fungsional Puskesmas Ngajum dr. Indrawati, tapi sayangnya sang dokter baru sibuk melayani pasien yang sifatnya gawat darurat, sehingga dokter memintanya setelah menyelesaikan layanan kepada pasien-pasiennya tersebut.

Akhirnya, Kapus dr, Devi dan Pj. PTM mengajaknya untuk mewawancarai terlebih dahulu kepada Pj. Promkes dan Pj. Prolanis Puskesmas Ngajum terlebih dahulu. Tapi keduanya kebetulan sedang bertugas dalam Sub PIN Putaran 2 di Desa Balesari.

Sehingga, dr. Arief yang didampingi Kapus dan Pj. PTM serta salah seorang anggota Tim SMARThealth UB meluncur dengan mobilnya dr. Arief menuju ke Pustu Balesari, tempat mereka akan bertemu.

In-depth interview bersama Pj. Promkes

Pustu Balesari berada di lereng Gunung Kawi, sehingga perjalanan menuju ke sana bernuasa pegunungan yang berkelok-kelok dengan panorama yang asri karena banyaknya pepohonan di kiri kanan jalan yang dilaluinya dan berhawa sejuk.

Namun bila berpapasan dengan truk-truk pengangkut susu dari Pabrik Susu Greenfields Gunung Kawi yang letaknya berada di perbatasan antara Kecamatan Ngajum dan Kecamatan Wagir itu, diperlukan kehatian-hatian dalam berkendara karena banyak tikungan tajam dengan jalanan yang sempit. Kendaraan yang berpapasan harus mengalah yang satunya. 

In-depth interview bersama Pj. Prolanis

Di Pustu Balesari, dr. Arief melakukan in-depth interview di ruang pemeriksaan umum. Lokasi Pustu Balesari berada di Jalan Balesari, Dusun Balesari RT 01 RW 04 Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Jarak dari Pustu Balesari ke Puskesmas Ngajum sekitar 10 kilometer.

In-depth pertama diruang pertemuan umum Pustu Balesari dalah dengan Pj. Promkes Puskesmas Ngajum Denok Pitra Rhena, SKM. Interview guideline-nya sama, hanya saja dari sisi kualitatifnya akan berbeda, karena hal ini menyangkut persepsi dan pengalamannya masing-masing.

Kunjungan staf pengajar FKUB diabadikan dalam foto bersama

Selesai dengan Pj. Promkes, dilanjutkan dengan wawancara mendalam bersama Pj. Prolanis Dedy Setya Darma, A.Md.Kep. Sama dengan yang lainnya, setiap akan diwawancarai diminta kesediannya untuk menandatangi consent form sebagai wujud kesediaan berpartisipasi dalam in-depth interview.

Selesai in-depth interview di Pustu Balesari, dr. Arief beserta salah seorang anggota Tim SMARThealth UB sempat disuruh mencicipi lupis khas Desa Balesari. Aneka warna lupis memikat hati. Ada putih, hijau, dan pink.

In-depth interview bersama dokter fungsional

Sebelum meninggalkan tempat, dr. Arief diajak foto bersama di depan Pustu Balesari untuk kenang-kenangan atas kunjungannya selama di Pustu Balesari, dan setelahnya rombongan mobil dr. Arief langsung kembali ke Puskesmas Ngajum yang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 22 Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Ngajum.

Tiba di ruang pertemuan lantai 2 Puskesmas Ngajum, dr. Arief pun kemudian melakukan wawancara secara mendalam dengan dokter fungsional Puskesmas Ngajum dr. Indrawati yang sudah longgar usai melayani pemeriksaan pasien. Dr. Indrawati ini juga terlibat dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).

Rangkaian in-depth interview selesai pada pukul 12.55 WIB, dan kemudian dr. Arief berpamitan untuk kembali ke Malang guna mengerjakan transkrip rekaman hasil in-depth interview terhadap empat nakes di Puskesmas Ngajum. *** [210224]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 07 November 2023

Pelatihan Kader SMARThealth di Wilayah Kerja Puskesmas Ngajum

Puskesmas Ngajum menyelengggarakan pelatihan kader SMARThealth di wilayah kerjanya pada Selasa (07/11) bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Ngajum yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani No. 22 Dukuh Krajan RT 01 RW 01 Desa Ngajum, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.

Pelatihan kader ini diikuti oleh 9 desa yang ada di Kecamatan Ngajum, yaitu Balesari, Babadan, Maguan, Kesamben, Kranggan, Banjarsari, Ngasem, Palaan dan Ngajum. Setiap desa mnegirimkan masing-masing 5 orang kader kesehatan ditambah 1 orang perawat desa untuk mengikuti pelatihan kader SMARThealth ini.

Acara pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Ngajum ini dimulai pada pukul 09.02 WIB usai rombongan dari Sub Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, yang terdiri dari Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, Kristina Dewi, A.Md.Keb, dan Candra Hernawan, S.Kom ditambah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) memasuki ruang pertemuan.

Peserta pelatihan kader SMARThealth berpose bersama Kapus Ngajum dan Dinkes Kabupaten Malang

Mula-mula Master of Ceremony (MC) Masfu Lailiyah, A.Md.Kep (perawat Desa Maguan) mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta, dan kemudian membacakan susunan acara terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan doa agar dalam pelatihan ini diberikan kemudahan dan kelancaran.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan dikumandangkannya lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh seorang dirijen Usnul Khoiriyah, A.Md.Kep (perawat Desa Palaan) dengan birama 4/4, yaitu birama terdapat 4 ketukan.

Selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara berikutnya diisi dengan sambutan dari Dinkes Kabupaten Malang yang diwakili olef staf PTM Nur Ani Sahara. Dalam sambutannya, Nur Ani mengatakan bahwa setiap tahun PTM mengalami peningkatan. “Skrining PTM kalau dikerjakan tenaga kesehatan saja tidak bakal nutut (terkejar),” tegas Nur Ani. “Oleh karena itu, kader kesehatan di desa diberdayakan untuk bisa membantu dalam melakukan skrining PTM.”

Sambutan dan pembukaan pelatihan kader SMARThealth oleh Kapus Ngajum

Senada dengan Nur Ani, Kepala Puskesmas (Kapus) Ngajum dr. Maritha Devi dalam sambutan berikutnya juga menegaskan bahwa kehadiran kader kesehatan dalam mengikuti pelatihan ini sebagai jawaban dalam melakukan pemberdayaan kader kesehatan agar mengalami peningkatan kapasitas dan kemudian mampu membantu tenaga kesehatan di desa dalam melakukan skrining faktor risiko PTM di desanya masing-masing.

Usai dibuka secara resmi oleh Kapus Ngajum, acara langsung dilanjutkan dengan pemaparan materi yang  berjudul Posbindu SMARThealth oleh Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani mengawali dengan mengabsen peserta pelatihan beserta perawat desanya.

Lalu, ia memotivasi kader dengan memberikan gambaran perihal kader prima di mana kader kesehatan nantinya tidak terkotak-kotak seperti sekarang (Balita, Posbindu, dan Lansia), tapi kader kesehatan nantinya harus memiliki 25 ketangkasan yang harus dikuasai.

Peserta pelatihan kader SMARThealth dari 9 desa di wilayah kerja Puskesmas Ngajum

Di antara ketangkasan tersebut termasuk dalam peningkatan kapasitasnya melalui pelatihan kader SMARThealth ini. Setelah itu, Nur Ani memutarkan video mengenai mewujudkan kampuk cerdik sehat jantung melalui SMARThealth.

Setelah itu, barulah Nur Ani menjelaskan tentang Posbindu SMARThealth, mulai dari filosofinya, prakteknya sampai dengan evaluasinya dalam laporan capaian skrining faktor risiko PTM per puskesmas yang ada di Kabupaten Malang.

Pukul 11.35 WIB kader kesehatan dari 9 desa yang mengikuti pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Ngajum ini melakukan praktek skrining faktor risiko PTM yang praktek pengukurannya dibimbing oleh tenaga kesehatan desa yang mendampinginya.

Perawat desa mengajari cara melakukan pengecekan kadar gula darah

Mereka berlatih melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. Dalam praktek itu, mereka menggunakan SMARThealth Kit yang telah dibagikan. 

Ada Remedi Latex Examinatio Gloves Powder Free Non Sterile (sarung tangan latex tidak bertepung – non steril), alcohol swab, dan tempat pembuangan barang medis habis pakai (BMHP). Kemudian alat untuk pengukuran antropometri yang dipakai adalah Stature Meter GEA Medical SH2A (pengukur tinggi badan), General Care Measuring Tape 150 cm (pengukur lingkar perut), dan timbangan manual.

Sedangkan, untuk mengukur tekanan darah ada Forsch Digital Blood Pressure Monitor Model FTM-1 Arm Style, dan GE100 For self-testing buatan Bionime Corporation untuk mengecek kadar gula darah atau glucose levels.

Di sela-sela itu, rombongan Dinkes menjumpai masih ada kader kesehatan belum benar dalam melakukan pengukuran, maka Kristina Dewi, A.Md Keb, salah seorang dari rombongan Dinkes yang juga sekaligus pembina SMARThealth di lingkungan Puskesmas Ngajum memberikan contoh mengenai cara pengukuran yang benar.

Penggunaan aplikasi eKader dalam input data hasil skrining faktor risiko PTM

Selesai praktek, acara diteruskan dengan penjelasan Petunjuk Penggunaan Aplikasi eKader sebagai bentuk pelaporan kegiatan skrining faktor risiko PTM yang dilakukan oleh kader SMARThealth nantinya. Penjelasan ini dipandu oleh seorang staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Candra Hernawan, dan hasil praktek tadi dijadikan bahan untuk melakukan input data ke dalam aplikasi eKader.

Pukul 13.00 WIB Nur Ani kembali mengisi dengan RTL (Rencana Tindak Lanjut) dari pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Ngajum ini. Dalam kesempatan itu, Nur Ani meminta salah seorang perwakilan kader dari 9 desa untuk memaparkan RTL yang akan dilakukan sepulang dari pelatihan ini nantinya. Hal ini agar supaya mendapat gambaran ke depannya dan sekaligus serapan materi yang diajarkannya.

Acara pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Ngajum ini berakhir pada pukul 13.21 WIB. Rombongan Sub Substansi Dinkes Kabupaten Malang pun kemudian berpamitan untuk kembali ke Kantor Dinkes Kabupaten Malang lagi. *** [071123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 15 Maret 2023

Tingkatkan Layanan, Puskesmas Ngajum Gelar Lokakarya Mini Lintas Sektor

Puskesmas Ngajum menggelar lokakarya mini lintas sektor yang berlangsung di ruang pertemuan lantai 2 puskesmas yang berada di Jalan Ahmad Yani No. 22 Dukuh Krajan RT 01 RW 01 Desa Ngajum, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, pada Rabu (15/03). Forum komunikasi publik ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas Ngajum.

Kegiatan ini diikuti dari unsur Kecamatan, Polsek, Koramil, Ketua TP PKK Kecamatan, KUA Kecamatan Ngajum, Koordinator Wilayah Kerja Pendidikan Ngajum, 4  orang dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) dan perwakilan kader, TP-PKK maupun kepala desa dari 9 desa, yang meliputi: Ngajum, Palaan, Ngasem, Banjarsari, Kranggan, Kesamben, Babadan, Balesari, dan Maguan.

Acara lokakarya dimulai pada pukul 09.22 WIB setelah Camat Ngajum memasuki ruangan. Master of Ceremony (MC) Kusmiarsih, A.Md. Kep, seorang bidan Desa Ngasem, mengawali dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta lokakarya mini dan salam serta membacakan susunan acara dalam lokakarya ini.

Sebagian peserta lokakarya mini berpose dengan Camat dan Muspika Ngajum

Setelah itu dilakukan pemutaran video mengenai safety briefing Puskesmas Ngajum sekitar tiga menit lamanya, dan kemudian setelahnya disambung dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Germas yang dipimpin dirigen Enggihon Andi Trista, A.Md.Keb, seorang bidan UGD Puskesmas Ngajum.

Selesai menyanyikan lagu kebangsaan dan mars itu, acara berikutnya diisi dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Ngajum dr. Siti Haryanti. Dalam sambutannya, Kapus Ngajum menginformasikan tiga hal dari program puskesmas yang membutuhkan peran lintas sektor, yaitu ODF, advokasi dan sosialisasi SMARThealth serta inovasi baru tentang Kampung CERIA (Care sEhat bERsih dan Asri).

Sambutan kedua disampaikan dari Polsek Ngajum yang diwakili oleh Kanit Bimmas Abdul Haris M. Pada kesempatan itu, jajaran Polsek Ngajum akan mendukung apa yang disampaikan oleh Kapus Ngajum, karena hal ini terkait dengan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).

Sementara itu, pada sambutan ketiga yang disampaikan oleh Koramil yang diwakili oleh Djari menyoroti masalah stunting. Baginya, stunting bukanlah soal kurang gizi saja. Banyak persoalan yang menyertainya, seperti pernikahan dini, keturunan, dan sebagainya.

Pembukaan lokakarya mini lintas sektor di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Ngajum

Kendala yang sering dijumpai di lapangan, mereka yang mempunyai anak stunting tidak mau dikatakan stunting. Sehingga harus digunakan dengan istilah lain seperti pertumbuhan anak belum optimal.

Sehabis tiga sambutan, acara disisipi dengan penandatangan kesepakatan dan dilanjutkan dengan deklarasi ODF (Open Defecation Free) Kecamatan Ngajum yang dibacakan langsung oleh Camat Akhmad Taufik sambil berdiri dan menghadap ke layar dengan diikuti seluruh peserta lokakarya mini:


Kami seluruh masyarakat Kecamatan Ngajum

Mendeklarasikan bahwa: masyarakat Kecamatan Ngajum sudah tidak lagi melakukan perilaku BABS dan siap melaksanakan 5 pilar STBM:

STOP BUANG ARI BESAR SEMBARANGAN

CUCI TANGAN PAKAI SABUN

PENGAMANAN AIR MINUM DAN MAKANAN

PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN BENAR

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DENGAN AMAN


Deklarasi ODF yang dibacakan oleh Camat Ngajum

Pukul 10.09 WIB sambutan berikutnya datang dari Camat Ngajum Akhmad Taufik J., S.STP, M.M. Menurut Camat Ngajum, persoalan kesehatan merupakan hal penting setelah keimanan. Boleh dibilang, urusan kesehatan merupakan nomor 1 dalam kehidupan sosial. “Promosi dan preventif itu lebih murah ketimbang kuratif,” katanya. “Ini kaitannya dengan peran kepala desa bahwa kepala desa yang hadir saya kasih jempol 3.”

“Mumpung kita masih menjabat di sini sebagai legasi berbuat baik. Kesempatan amalnya luar biasa. Kebijakan Anda buat sanitasi, air bersih, bisa dinikmati selamanya,” tegas Camat Ngajum dihadapan kepala desa atau yang mewakili hadir dalam lokakarya mini ini.

Pada kesempatan ini, Camat Ngajum juga sedang menggagas perihal Desa Berseri yang harapannya dalam tindakannya, antara pelestarian lingkungan hidup dan kesehatan bisa berjalan berdampingan dan kolaboratif.

Usai sambutan Camat Ngajum, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi “Program Posbindu SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular di Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang” oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Sambutan Camat Ngajum dalam lokakarya mini lintas sektor di Puskesmas Ngajum

Setelah itu disambung dengan presentasi materi “Sosialisasi Germas Tahun 2023 Puskesmas Ngajum” dan “Inovasi Kampung CERIA RW 03 Desa Kesamber” yang disampaikan oleh Penanggung Jawab (Pj) Kesehatan Lingkungan (Kesling) Puskesmas Ngajum, Denok Pitra Rhena, SKM.

Menanggapi materi Pj Kesling, Camat Akhmad Taufik mengatakan bahwa secara prinsip sudah ada kesepakatan antara Muspika dan Puskesmas. Jadi siap turun dan sekaligus ingin memadukan program kerjanya.

“Nanti yang diperlukan, ada Pokja Lintas Sektor. Saran saya, Kesling perlu menjabarkan di 5 pilar dari 10 indikatar PHBS,” katanya. “Lingkungan hidup dan kesehatan musti bersatu padu sehingga punya efek ke ekonomi masyarakat.”

Pukul 11.34 WIB acara dilanjutkan dengan “Review Kinerja Tahunan Stunting” oleh Penanggung Jawab Gizi UKM dan sekaligus Kepala TU Puskesmas Ngajum, Zana Eka Mayang Sari, S.Tr. Gz.

Peserta lokakarya mini lintas sektor di Puskesmas Ngajum 

Pada kesempatan ini, Camat Akhmad Taufik bersama kepala desa pada intinya mendukung. Hanya saja, menurut Camat Akhmad Taufik, kita perlu diskusi start programnya yang dalam forum komunikasi publik ini disinyalir akibat adanya pernikahan dini.

“Sehingga dalam pelaksanaan programnya perlu melibatkan KUA, Korwil, dan Puskesmas,” terang Camat Akhmad Taufik kepada seluruh peserta lokakarya mini ini.

Sehabis tanggapan Camat Ngajum, acara diteruskan dengan melakukan foto bersama, dan acara ini selesai pada pukul 12.0B WIB setelah ditutup dengan doa oleh Ketua MUI Kecamatan Ngajum, Jais Husnan. *** [150323]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog