Tampilkan postingan dengan label Pelatihan Kader Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pelatihan Kader Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 29 Juni 2024

Pelatihan Kader PPOK Puskesmas Bululawang

Saat bertugas memoderatori FGD Fase 1 dengan perawat dan staf terkait lainnya dari Ponkesdes dan Puskesmas, fasilitator NIHR mendapat undangan secara lisan dari Penanggung jawab (Pj) PTM Puskesmas Bululawang untuk menghadiri pelatihan kader PPOK esok harinya (Sabtu, 29/06).

Menurut Pj PTM Puskesmas Bululawang Intati, A.Md.Keb., pelatihan kader PPOK ini sesuai ‘roh’ dari penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NHR-GHRC NCDSs & EC), yaitu pengembangan inovasi SMARThealth untuk menurunkan risiko penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan penyakit jantung yang disebabkan oleh polusi udara akibat pembakaran sampah di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Bidan Koordinator Puskesmas Bululawang berikan sambutan dalam pelatihan kader PPOK

Pelatihan kader PPOK ini diselenggarakan oleh Puskesmas Bululawang di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Bululawang yang beralamatkan di Jalan Stasiun No. 11-13, dan diikuti oleh kader PPOK dari 14 desa yang ada dalam wilayah kerja Puskesmas Bululawang, yaitu Sempalwadak, Wandanpuro, Bululawang, Lumbangsari, Sukonolo, Gading, Krebet, Bakalan, Sudimoro, Kasri, Pringu, Kuwolu, Kasembon, dan Krebet Senggrong.

Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan capaian skrining PPOK di wilayah kerja Puskesmas Bululawang dengan memberdayakan kader PPOK yang ada, dan penyelenggaraannya didanai oleh BOK (Belanja Operasional Kesehatan).

Acara pelatihan dimulai pada pukul 09.01 WIB. Mula-mula Master of Ceremony (MC) Lintang Hanum Pertiwi, SKM (Pj. Promkes) mengajak menyimak pemutaran video safety briefing Puskesmas Bululawang. Safety briefing ini merupakan prosedur keselamatan yang diterapkan oleh Puskesmas Bululawang bila dalam keadaan darurat.

Peserta pelatihan kader PPOK, diambil dari sudut barat Ruang Pertemuan Latani 2 Puskesmas Bululawang

Selesai pemutaran video safety briefing, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya guna meningkatkan rasa nasionalisme dan diteruskan dengan lagu Mars GERMAS yang dipimpin oleh dirijen Yunani, seorang kader PPOK dari Desa Lumbangsari. Kemudian setelahnya, MC Lintang memandu doa demi kelancaran acara ini.

Usai berdoa, acara berikutnya adalah sambutan dari Kepala Puskesmas Bululawang yang diwakili oleh Bidan Koordinator Puskesmas Bululawang Sumaidah, S.ST. Dalam sambutannya, Sumaidah berharap agar ilmu yang diserap nanti dari pelatihan ini bisa diterapkan di desanya masing-masing. Karena diakui oleh Sumaidah, untuk mencapai Indonesia Sehat itu sulit, terutama bagi yang berada di bawah. Oleh karena itu, Puskesmas Bululawang berbagi ilmu dengan kader PPOK yang ada di desa-desa untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia Sehat. “Peran kader itu mulia dalam berbagi ilmu untuk hidup yang lebih sehat di tengah-tengah masyarakat,” tegas Sumaidah.

Pukul 09.16 WIB acara diisi dengan pemaparan materi “PPOK: Penyakit Paru Obstruktif Kronik” yang disampaikan oleh dokter fungsional Puskesmas Bululawang dr. Hidayatulloh Arief. PPOK menurut dr. Hidayatulloh Arief, adalah istilah yang digunakan untuk sejumlah penyakit yang menyerang paru-paru untuk jangka panjang. Istilah awamnya disebut paru-paru molor.

Peserta pelatihan kader PPOK, diambil dari sudut timur Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Bululawang

Penyakit ini menghalangi aliran udara dalam paru-paru sehingga pengidap akan mengalami kesulitan dalam bernapas. PPOK umumnya merupakan kombinasi dari dua penyakit pernapasan, yaitu bronchitis kronis dan emfisema.

Bronkitis adalah infeksi pada saluran udara menuju paru-paru yang menyebabkan pembengkakan dinding bronkus dan produksi cairan di saluran udara berlebihan. Sedangkan emfisena adalah kondisi rusaknya kantung-kantung udara pada paru-paru yang terjadi secara bertahap.

Apa itu PPOK? Menurut dr. Hidayatulloh Arief adalah penyakit paru yang kronik (waktu lama), ada obstruksi (hambatan) aliran udara di saluran pernapasan, sifat progresif (cepat bertambah buruk), nonreversibel (tidak dapat sembuh) atau reversibel parsial (sembuh sebagian).

Pemaparan materi atau penyuluhan dari dokter fungsional Puskesmas Bululawang

Selain itu, dr. Hidayatulloh Arief juga mengemukakan sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap PPOK, seperti rokok, usia, pajanan polusi udara, dan faktor keturunan.

“Selain asap rokok, asap pabrik gula (PG) juga berpengaruh terhadap paru-paru kita,” jelas dr. Hidayatulloah Arief dihadapan para kader dari 14 desa yang ada di lingkungan kerja Puskesmas Bululawang. “Dan, PPOK juga bakal mempengaruhi jantung kita.”

Mengakhiri paparannya usai berdiskusi dengan kader, dr. Hidayatulloh Arief mengatakan bahwa ia adalah seorang dokter, jadi umumnya hanya mengobati pasien yang memeriksakan diri ke Puskesmas Bululawang. 

Senam peregangan Kun Anta (Jadilah Dirimu Sendiri)

Mengenai sebab-sebabnya yang terkait dengan lingkungan di mana pasien itu tinggal, peran kader PPOK ini sangatlah penting dalam meminimalisirkan faktor risiko pencetus PPOK di tengah-tengah masyarakat yang ada di desanya masing-masing. Oleh karena itu, kader tidak melakukan skrining PPOK namun mencatat riwayat penyakitnya, seperti merokok dan lain-lainnya.

Selesai dr. Hidayatulloh Arief, dilakukan senam peregangan sebelum melanjutkan acara berikutnya. Senam peregangannya mengambil dari Refresehment Dinkes Provinsi DKI Jakarta dengan diiringi lagu Kun Anta (Jadilah Dirimu Sendiri) yang dinyanyikan oleh pemuda ganteng Humood Alkhudner dalam bahasa Arab.

Lima menit berolah badan, acara dilanjutkan dengan materi yang dibawakan oleh Pj. PTM Puskesmas Bululawang tentang pencatatan input skrining ke dalam ePuskesmas. Pada kesempatan itu, Pj. PTM Puskesmas Bululawang mengajari para kader yang mengikuti pelatihan ini dalam pelaporan pencatatannya.

Pj. PTM Puskesmas Bululawang mengajari input data skrining PPOK dalam ePuskesmas

"Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan kader mampu membantu melakukan input skrining PPOK ke dalam ePuskesmas,” himbau Pj. PTM Puskesmas Bululawang kepada kader agar supaya capaian skrining PPOK per desa menjadi meningkat.

Kemudian Pj. PTM juga menjelaskan kepada fasilitator NIHR yang sekaligus juga anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), yang dengan seksama menyimak jalannya pelatihan ini, bahwa kasus PPOK di wilayah kerja Puskesmas Bululawang ini teridentifikasi antara Januari-Mei 2024 ini sebanyak 124 orang. *** [290624]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 20 Januari 2023

Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat Tentang COVID-19 di Kabupaten Malang

Selang sebulan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA Untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang kembali menggelar Pelatihan Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kalau pada sosialisasi dulu, pelatihan difokuskan untuk empat desa intervensi (Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng) di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, hari Jumat (20/01/2023) ini, pelatihan ditujukan bagi empat desa kontrol di Grand Miami Hotel yang terletak di Jalan Jatirejoyoso No. 1 Dusun Dawuhan RT 01 RW 01 Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan ini dihadiri Tim RISPRO DIPi AREEMA Universitas Brawijaya (UB), Tim SMARThealth UB, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), jajaran Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), Pengelola Program Surveilans dan PTM Keswa Puskesmas Turen dan Pamotan serta perawat dan para kader kesehatan dari empat desa kontrol, yaitu Talangsuko, Kemulan, Talok, dan Rembun.

Usai pembukaan, seluruh peserta pelatihan melakukan foto bersama di Grand Miami Ballroom

Desa Talangsuko, Kemulan, dan Talok masuk wilayah Kecamatan Turen, sedangkan Desa Rembun ikut Kecamatan Dampit tapi masuk wilayah kerja Puskesmas Pamotan. Setiap desa mengirimkan 20 kader kesehatannya dalam pelatihan ini, ditambah seorang perawat desa yang mendampinginya.

Tujuan pelatihan ini adalah melatih kader kesehatan untuk melakukan pengumpulan data dalam survei pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di empat desa kontrol tersebut.

Acara ini dimulai pada pukul 08.49 WIB dengan diawali Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.ST., M.Pd., staf PTM dan Keswa Dinkes, mengucapkan selamat datang kepda semua undangan yang hadir, dan sekaligus membacakan susunan acaranya.

Team Leader SMARThealth UB didampingi Sub Koordinator Substansi Surveilans dan PTM Keswa, memberikan arahan kepada peserta pelatihan 

Setelah itu diisi dengan pembukaan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) yang sedang ada pertemuan dengan Bupati Malang.

Usai pembukaan, dilanjutkan dengan arahan dari Ketua Tim RISPRO DIPi AREEMA yang sekaligus juga merupakan Team Leader SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP., M.Si., MPA, Ph.D. Dalam arahannya itu, Sujarwoto mengatakan bahwa pelatihan ini dilandasi rasa ingin tahu mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku kader dan masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang. “Siap-siap itu lebih bagus daripada tidak siap,” kata Sujarwoto.

Sehabis itu, seluruh peserta berfoto bersama dan disambung dengan berdoa sesuai keyakinan masing-masing yang dipandu MC. Baru kemudian dilanjutkan dengan pretest Peran Kader Dalam Pencegahan COVID-19.

Pukul 09.21 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi 1 yang disampaikan oleh Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Sujatno, S.T. Dalam materinya itu, Sujatno menyampaikan tentang Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kemudian materi 2 diisi oleh Sub Koordinator PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan itu, Paulus berusaha melakukan review program SMARThealth yang telah berjalan hingga saat ini dengan fokus pada Program Posbindu SMARThealth sebagai Upaya Pengendalian Pencegahan Kesakitan dan Kematian Akibat Komorbid PTM Kasus COVID-19 di Kabupaten Malang Tahun 2022.

Pukul 10.52 WIB peserta pelatihan melakukan relaksasi dengan senam peregangan milik Puskesmas Turen. Dalam senam peregangan itu, dipandu Pengelola Program PTM Puskesmas Turen, Dita Trisnaningtyas, S.Kep.Ners, yang didampingi oleh perawat desa dari Talangsuko, Kemulan, dan Talok.

Suasana pelatihan kader di Grand Miami Ballroom Kepanjen

Usai senam peregangan, acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi 3 oleh Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners. Dalam presentasinya, Nur Ani menguraikan perihal Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Malang.

Sekitar 25 menit berjalan, peserta laki-laki dipersilakan untuk menunaikan sholat Jumat. Kebetulan dalam pelatihan itu ada peserta laki-lakinya sebanyak tiga orang. Akhrinya peserta laki-laki ditambah dengan panitia meninggalkan Grand Miami Ballroom Lantai 7 untuk menuju ke Masjid Sholahuddin yang berada di Kantor Pajak Kepanjen, yang berada di sebelah utara Grand Miami Hotel selang gedung BPS Kabupaten Malang.

Pada waktu pulang dari masjid, acaranya sedang ishoma (istirahat, sholat, makan). Jadi, mereka tidak melihat Kadinkes Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijono, M.M.Kes memberikan sambutan dalam acara tersebut. Sepulang dari masjid, peserta dan panitia laki-laki langsung membaur untuk makan siang. Untuk peserta disiapkan di Lantai 7, sedangkan untuk panitia berada di lantai 1.

Kadinkes selalu menyempatkan menyalami kader setiap usai memberikan sambutan

Pukul 13.05 WIB semua peserta pelatihan kembali ke Ballroom. Acara diisi dengan quiz dan doorpize. Kurang lebih 55 menit berlangsung, acara kemudian diisi dengan materi 4 dari Tim RISPRO DIPi AREEMA.

Rindi Ardika Melsalasa Sahputri, M.M menjelaskan Petunjuk Pelaksanaan Survei Lapangan dengan membahas kuisioner Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang, dan penulis kebagian menerangkan Pemilihan Responden dalam pelaksanaan survei tersebut.

Pukul 14.48 WIB dilakukan quiz permainan lagi untuk seluruh peserta pelatihan dengan membagikan doorprize. Sekitar seperempat jam, rangkaian acara dalam pelatihan itu selesai sudah. Penutupan dilakukan oleh  Kepala P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes pada pukul 15.16 WIB. *** [200123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog