Tampilkan postingan dengan label Balai RW 01. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Balai RW 01. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 01 Februari 2025

Kepanjen Mulai Ber-ILP dalam Giat Posyandu

Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) adalah sebuah inovasi dalam pemberian layanan kesehatan yang menggabungkan berbagai aspek layanan dasar dalam satu tempat untuk memudahkan masyarakat mendapatkan akses pelayanan yang lebih komprehensif. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, terutama bagi ibu dan anak, dengan mengintegrasikan layanan kesehatan seperti imunisasi, pemeriksaan kesehatan ibu hamil, tumbuh kembang anak, dan layanan kesehatan primer lainnya, seperti Posbindu (Posyandu Usia Produktif), dan Posyandu Lansia.

Sabtu (01/02) pagi ini di awal bulan Februari 2025, Kelurahan Kepanjen sudah mulai ber-ILP dalam giat Posyandunya di Posyandu Anggrek 2. Bertempat di Balai Gedung RW 01 yang berada di Jalan Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, giat tersebut diselenggarakan oleh kader kesehatan bersama dengan tenaga kesehatan (nakes) dari Ponkesdes Panji Husada dan dokter fungsional dari Puskesmas Kepanjen.

Kader, bidan, perawat dan dokter berpose bersama sambil kembul bujana

Dalam ILP ini terdapat 5 langkah dalam melakukan pemeriksaan. Langkah pertama adalah pendaftaran yang ditangani oleh kader Indri Astutik. Idealnya 2 orang (Balita dan Posbindu/Lansia), namun mengingat masih mengawali baru 1 petugas.

Langkah 2 merupakan penimbangan dan pengukuran. Kader yang bertugas dalam langkah 2 ini juga masih 1, yaitu kader Edi Hartutik sehingga terlihat masih kerepotan bila ada balita yang perlu penimbangan dengan cara ditidurkan.

Langkah 3 adalah pencatatan dan pelaporan. Pada langkah ini sudah terlihat ideal karena sudah ada 2 kader yang bertugas, yaitu kader Wiwik Setya Anggreni, S.H. dan Nanik Triyudhani. Hanya saja, kedua kader tersebut kebetulan kerap berkutat pada giat Posbindu sehingga dalam pencatatan dan pelaporan awalnya masih menumpuk dan berhenti di situ, khususnya menyangkut yang balita.

Pemberian vitamin A pada balita

Langkah 4 adalah pelayanan kesehatan. Di langkah 4 ini diisi oleh bidan Mamik Makrifatin, S.ST dan perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep dari Ponkesdes Panji Husada dan dr. Afif Bachtiar Rifai. Pada langkah 4 ini sudah ideal.

Pasien usai di langkah 3 langsung konsultasi ke dokter fungsional Puskesmas Kepanjen dr. Afif Bachtiar Rifai. Namun, untuk yang balita bisa langsung ke bidan Mamik dalam pemeriksaan selanjutnya.

Sepengalaman Tim SMARThealth Universitas Brawijaya mendampingi giat ini selama 9 tahun, Kepanjen senantiasa konsisten mendatangkan dokter fungsional dari Puskesmas Kepanjen untuk memberikan layanan kesehatan primer.

Layanan bidan dan perawat Ponkesdes Panji Husada dalam ILP

Langkah 5 merupakan penyuluhan kesehatan. Pada langkah 5 ini, kader yang bertugas adalah Agustin Shintowati. Selain memberikan penyuluhan sesaat, juga membagikan pemberian makanan tambahan (PMT). Ada 3 macam, yakni sop ayam, nagasari dan biskitop sugar puff.

ILP di Posyandu Anggrek 2 Kepnjen ini dimulai pada pukul 08.30 WIB dan berakhir pada pukul 12.17 WIB. Sasarannya meliputi 3 RT, yaitu RT 07, RT 08, dan RT 09 di lingkungan RW 01 Kelurahan Kepanjen. Dalam giat ILP Posyandu Anggrek 2 itu berhasil dilakukan pemeriksaan terhadap 16 balita, 33 usia produktif dan lansia.

Untuk mengawali kegiatan Posyandu ILP, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah memastikan seluruh pihak yang terlibat - baik nakes, masyarakat, maupun pihak terkait lainnya - memahami tujuan dan mekanisme pelaksanaan. Ini meliputi penyesuaian jadwal layanan yang efisien dan mudah diakses masyarakat, serta penguatan koordinasi antara kader kesehatan, Ponkesdes, dan Puskesmas serta Pemerintah Desa.

Konsultasi kesehatan warga kepada dokter fungsional Puskesmas Kepanjen

Keberhasilan kegiatan Posyandu ILP juga bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Edukasi yang efektif melalui sosialisasi dan pelatihan kader posyandu sangat penting untuk mempermudah pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam memanfaatkan layanan ini. 

Selain itu, dengan adanya penguatan sistem pencatatan dan pelaporan data kesehatan yang lebih terintegrasi, pemantauan perkembangan kesehatan di tingkat komunitas dapat dilakukan dengan lebih efektif dan berkelanjutan.

Dengan inisiatif Posyandu ILP, diharapkan masyarakat semakin terlayani dengan baik dalam hal kesehatan dasar, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dan penurunan angka kematian ibu dan anak di tingkat komunitas. *** [010225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 03 Desember 2022

Nakes dan Kader SMARThealth Adakan Giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen di Awal Desember

Rutinitas giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen dirintis mulai akhir 2016 sejak adanya program SMARThealth. Tenaga kesehatan (nakes) dan kader SMARThealth menjadwalkan pada Sabtu Minggu pertama.

Awal bulan Desember ini, giat Posbindu PTM Anggrek 2 diadakan di Gedung Balai RW 01 Kelurahan Kepanjen yang berada di Jalan Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (03/12/2022).

Hadir dalam giat Posbindu Anggrek 2 itu adalah caleg DPRD asal Cepokomulyo dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). Kebetulan caleg tersebut memiliki kepedulian dalam hal kesehatan.

Salah seorang warga menjajal Karada Scan Body Composition Monitor HBF-375

Malahan, pada giat Posbindu kali ini, caleg tersebut membawa Omron Karada Scan HBF-375, sebuah alat yang dapat secara efektif menganalisa fisik tubuh seseorang mulai dari berat badan, persentase lemak tubuh, persentase lemak Subkutan, tingkat lemak Visceral, dan massa otot tubuh seseorang.

Alat ini bisa digunakan sebagai bagian dari program manajemen berat badan yang sedang seseorang lakukan. Tampilan grafis pada monitornya dapat membantu seseorang memahami hasil pengukuran dengan tepat dan dilengkapi kapasitas memori untuk menyimpan data pengukuran untuk 4 pengguna.

Caleg tersebut juga tak segan-segan langsung membantu kader dan nakes untuk melakukan pengukuran dengan Omron Karada Scan HBF-375. Banyak warga yang telah secara rutin ikut dalam giat Posbindu PTM Anggrek 2 itu ingin menjajalnya.

Warga mengujungi giat Posbindu PTM di Balai RW 01 Kepanjen

Acara giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen dimulai pada pukul 08.30 WIB. Kebanyakan warga yang hadir merupakan pasien follow up. Pasien follow up adalah pasien yang mendapat tindak lanjut dari nakes, seperti mengingatkan pasien mengenai jadwal pemeriksaan selanjutnya, pemantauan minum obat, dan edukasi perilaku hidup sehat.

Dalam SMARThealth, follow up pasien yang mempunyai faktor risiko tinggi (highrisk) dilakukan oleh dokter atau nakes. Pasien highrisk akan dikumpulkan di suatu tempat, seperti di Posyandu, Posbindu atau di Balai Desa, guna mendapatkan pemeriksaan oleh dokter atau perawat maupun bidan desa yang telah mendapat delegasi kewenangan dari Puskesmas setempat. 

Pemeriksaan akan dilakukan setelah kader melakukkan follow up terlebih dahulu terhadap pasiennya, seperti mengukur tinggi bada/berat badan maupun lingkar perutnya, tekanan darah, dan cek kadar gula darah/kolesterol/asam urat. Hasil dari pengukuran oleh kader terlatih tersebut akan diserahkan kepada pasien untuk dibawa pada saat pemeriksaan oleh dokter atau nakes lainnya.

Meja pengukuran tekanan darah dan cek kadar gula darah

Dalam giat Posbindu PTM Anggrek 2 ini ada 4 kader yang bertugas dalam layanan pemeriksaan kesehatan. Registrasi dilayani oleh kader SIMPLI Indri Astutik, dan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut) dilakukan oleh kader SIMPLI Wiwik Setyo Anggraeni, S.H.

Sementara itu, pengukuran tekanan darah dijalankan oleh kader SMARThealth Nanik Triyudhani, dan pengecekan kadar gula darah/kolesterol/asam urat dilayani oleh kader SMARThealth Agustin Shintowati. Sedangkan, nakes yang bertugas memberikan konsultasi maupun edukasi kesehatan dilakukan oleh perawat Ponkesdes Panji Husada Kelurahan Kepanjen, Nurul Masfiyah, A.Md.Kep.

Pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM Anggrek 2 ini sebenarnya bukan hanya masalah fisik belaka, tapi yang jauh lebih penting adalah adanya health education oleh nakes. Mindset seseorang yang awalnya berobat dilakukan jika seseorang mengalami keluhan sakit dan tubuh tidak mampu lagi berjuang melawan penyebab penyakit musti diganti dengan memberikan kesadaran kepada warga untuk mau datang ke nakes walau hanya sekadar check up ketika merasa sehat. Karena penyakit tidak menular (PTM) itu seringkali tidak menimbulkan gejala keluhan di badan.

Kader SMARThealth dan SIMPLI berpose bersama perawat Panji Husada dan Caleg

Rutinitas giat ditambah dengan follow up terhadap pasien highrisk ini, membuat giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen senantiasa menjadi jujugan warga sekitar. Bahkan menurut perawat Nurul, banyak pasien highrisk yang punya BPJS senang berkunjung ke Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen ini. Di samping dekat juga bisa berkonsultasi dengan nakes tanpa harus mengantre berjam-jam.

Giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepanjen ini berakhir pada pukul 11.00 WIB dan berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 41 orang, dengan riancian laki-laki sebanyak 7 orang dan perempuan sejumlah 34 orang. *** [031222

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 04 Juni 2022

Kader SMARThealth Berkolaborasi Dengan DM FKUB Dalam Giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen

Tidak seperti biasanya, giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen terbilang berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya. Pagi yang cerah, Sabtu (04/06/2022), kader SMARThealth dan Posbindu Panji Husada berkolaborasi dengan dokter muda dari Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat-Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dalam giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen, yang diadakan di Gedung Balai RW 01 yang terletak di Jalan Banurejo RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Dokter muda (DM) adalah istilah yang digunakan bagi Sarjana Kedokteran atau S.Ked yang tengah atau telah menyelesaikan program kerja lapangan selama dua tahun (koas) untuk mendapatkan gelar dokter (dr.).

Ada tiga dokter muda yang melebur dalam giat Posbindu tersebut, yaitu Farrah Ziva Putri Handri Ansyah, Sami Irma Lydiawati, dan Maximillian Raynanda Darmawan. Mereka melakukan wawancara dengan memakai kuesioner dalam rangka penelitian “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Masyarakat dengan Risiko Hipertensi terhadap Program Edukasi Terapi Hipertensi di Kelurahan Kepanjen.” Tujuan pengumpulan data ini akan digunakan untuk kepentingan dan manfaat intervensi gaya hidup yang berada di masyarakat, membantu menentukan prioritas masalah di masyarakat dan intervensi yang dibutuhkan.

Kader SMARThealth berpose dengan dokter muda FKUB dan perawat Ponkesdes Panji Husada Kepanjen

Setengah jam sebelum dimulai, kader dari RW 01, 03, dan 05 dengan berseragam kaos warna merah bertuliskan “SMARThealth Indonesia”, telah berkumpul untuk menyambut kedatangan warga dalam giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen. Kaos warna merah itu merupakan seragam untuk pertama kalinya bagi kader SMARThealth. Warna merah melambangkan jantung yang sehat, sesuai dengan tujuan SMARThealth untuk melakukan skrining deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB. Warga yang berdatangan ke lokasi giat Posbindu disambut oleh para kader. Mereka diarahkan untuk ke meja 1 terlebih dahulu. Meja 1 adalah meja pendaftaran yang berada di serambi depan bangunan RW 01. Di meja itu ada kader SIMPLI, Indri Astutik dan Wiwik Setyo Anggraeni, S.H., yang siap melayani registrasi warga yang akan melakukan periksa dalam giat Posbindu.

Dari meja 1, warga dipersilakan menuju ke meja 2. Meja 2 adalah meja buat kader yang mengukur berat dan tinggi badan serta lingkar perut. Dua kader, yaitu kader SIMPLI Minarsih dan kader Posyandu Edy Hartutik, siap melayani pengukuran tersebut. Kedua kader ini berbagi peran, yang satu melakukan pengukuran dan yang satunya mencatat hasil pengukurannya ke lembar pemeriksaan.

Pengukuran tinggi badan oleh kader Posyandu dan SIMPLI

Setelah itu, warga lanjut ke meja 3. Meja 3 adalah meja memanjang dari timur ke barat yang digunakan untuk pengecekan tekanan darah, gula darah, kolesterol maupun asam urat. Kader SMARThealth yang melakukan pengukuran tekanan darah yaitu Ninik Kartini dan Nanik Triyudani.

Usai diukur tensinya, warga bergeser di sebelah barat di meja yang sama. Warga akan menerima layanan pengecekan gula darah/kolesterol/asam urat. Petugas yang melayani pengecekan itu adalah seorang alumnus STIKes Kepanjen Shynta Dinar Audia dan kader SMARThealth Agustin Shintowati.

Dari meja 3, warga mengantri ke meja 4. Meja 4 merupakan meja yang digunakan oleh DM FKUB untuk mewawancarai warga dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner itu berisi pertanyaan untuk menggali tingkat pengetahuan masyarakat dengan risiko hipertensi. Kuesioner itu berisi pertanyaan tentang karakteristik demografis, sosioekonomi dan riwayat kesehatan, aspek pengetahuan (knowledge), aspek sikap (attitude), aspek perilaku (practice), dan penilaian skala stress.

Meja 3: pengukuran tekanan darah dan cek gula darah

Ada dua meja yang digunakan untuk meja 4. Satu di sisi utara, dan satunya di sisi selatan. Kedua meja itu membelah jalur untuk menuju ke meja 5. Meja 4 sisi utara, ada DM Farrah Ziva Putri Hardi Ansyah. Sementara itu, di meja 4 sisi selatan terlihat dua DM, yaitu Sami Irma Lydiawati dan Maxmillian Raynanda Darmawan.

Meja terakhir yang harus dilalui oleh warga yang hadir dalam pemeriksaan dalam giat Posbindu tersebut adalah meja 5. Meja 5 tertulis bagian obat. Meja ini dipergunakan untuk konsultasi dan edukasi warga. Petugas yang ada di meja 5 adalah perawat Ponkesdes Panji Husada Kepanjen, Nurul Mashfiyah, A.Md. Kep.

Perawat Nurul akan menerima konsultasi dari warga dan sekaligus akan memberikan edukasi menyangkut gaya hidup sehat. Apabila dalam konsultasi itu, warga terindikasi mempunyai faktor risiko PTM tinggi (highrisk) maka warga akan diberikan obat secara gratis untuk kebutuhan beberapa hari.

Meja 4 sisi utara: dokter muda FKUB

Setelah itu, warga bisa meninggalkan tempat dengan melewati pintu yang berbeda ketika mereka masuk ke Balai RW 01. Pintu keluarnya melalui pintu belakang terus menyusuri lorong yang berada di sisi selatan Balai RW 01.

Giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen selesai pada pukul 11.28 WIB. Dari hasil rekapitulasi dari kader yang bertugas di bagian pendaftaran, berhasil diperiksa sebanyak 59 orang, dengan rincian terdiri dari 10 laki-laki dan 49 perempuan.

Mengakhiri acara giat Posbindu dilakukan foto bersama antara kader SMARThealth, SIMPLI, dan Posyandu, perawat Ponkesdes, serta DM FKUB. Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang sedianya akan mengabadikan momen foto itu, malah diajak ikut serta dalam foto bersama, dengan diapit oleh dua alat peraga milik KB Tunas Ceria PKK RW 01 Kepanjen.

Meja 4 sisi selatan: dokter muda FKUB

Sebelum berpamitan, DM FKUB sedianya diminta kader untuk mencicipi hidangan yang telah disediakan. Namun, mengingat waktu DM FKUB yang cukup padat maka hidangan itu dibawanya. Mereka undur diri dengan berkendara dalam satu mobil Toyota Sport warna putih.

Sementara itu, yang masih tinggal di Balai RW 01 juga dipersilakan untuk menikmati hidangan yang telah disediakan berupa nasi bundar yang dikemas dalam kotak dengan dikelilingi oleh telur dan tahu bumbu bali, oseng-oseng daun pepaya, dan sambal goreng buah pepaya.

Nasi bundar dalam kotak itu merupakan masakan yang dibuat oleh salah seorang kader SMARThealth, Nanik Triyudani, yang saat ini menggeluti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terkait produk makanan dengan merek Gayatri Snack dengan motto: Enak, Lezat, Halal. *** [040622]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog