Penyuluhan jantung kembali digelar oleh mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (PPDS FKUB). Kali ini, penyuluhan diadakan berbarengan dengan giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen.
Mengingat tempatnya yang tidak terlalu luas dalam giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen, maka penyuluhan jantung diadakan di rumah Ketua RW 01, Luluk Tamawati, yang beralamatkan di Jalan Banurejo No. 98 RT 05 RW 01 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (03/04/2021).
Lokasi untuk penyuluhan ini tidak jauh dari giat Posbindu SMARThealth. Kalau penyuluhan berada di rumah Ketua RW 01, giat Posbindu SMARThealth berada di sebelah timur rumah Ketua RW 01 yang berjarak sekitar 30 m.
Peserta Penyuluhan Jantung di Kepanjen, Malang |
Di Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen, kedua dokter menyaksikan dari dekat pemeriksaan warga untuk beberapa saat. Posbindu SMARThealth ini merupakan salah satu inovasi layanan yang dikembangkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang untuk melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular.
Jadi, boleh dibilang Posbindu SMARThealth ini merupakan salah satu giat dalam program pengendalian kasus jantung di bagian hulu. Aplikasi eKader perluasan dari aplikasi SMARThealth membantu kader SMARThealth melakukan skrining terhadap warga berumur 15 tahun ke atas, apakah warga tersebut memiliki faktor risiko rendah, sedang, atau tinggi.
Penyuluhan Jantung oleh dr. RA Lukitasari Ayu Galuh Ardhi, PPDS FKUB |
Materi penyuluhan yang pertama disampaikan oleh dr. RA Lukitasari Ayu Galuh Ardhi dengan judul “Penyakit Jantung Koroner: Kenali Faktor-Faktor Risikonya untuk Pencegahan yang Lebih Baik”. Dengan bantuan proyektor, materi tersebut disorotkan ke layar yang besar sehingga para kader yang mengikuti penyuluhan bisa sambil membacanya.
Dalam penyuluhan itu, baik dokter maupun kader duduk di lantai dengan beralaskan babut (lesehan). Sehingga suasananya terlihat lebih akrab. Pada penyuluhan itu, dr. Galuh menyampaikannya materinya dengan bahasa yang mudah dimengerti, perlahan dan menggunakan intonasi yang jelas. Bahkan, dr. Galuh juga menjelaskan bahwa pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tensi, dan gula darah berkaitan dengan upaya deteksi dini dalam upaya pengendalian penyakit jantung atau kardiovaskular.
Penyuluhan Aplikasi Detak oleh dr. Akita Rukmana Akbar, PPDS FKUB |
Setelah itu, kader diberi kesempatan untuk bertanya kepada dokter. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh beberapa kader untuk menanyakan perihal penyakit jantung. Ada yang menanyakan tentang penyakit jantung bawaan, dan ada pula yang menanyakan bagaimana agar pasien yang menderita jantung mau periksa. Semua pertanyaan yang diajukan ini dijawab oleh dr. Galuh dengan gamblang.
Usai pemaparan dr. Galuh, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi penyuluhan yang kedua. Materi kedua disampaikan oleh dr. Akita Rukmana Akbar terkait dengan aplikasi Detak. Aplikasi ini bisa diunduh dari Play Store. Kader tinggal ketikkan Detak Apps pada bar telusuri aplikasi & game di bagian atas. Kemudian akan muncul DETAK yang berlogo jantung dengan latar warna dominan merah, lalu diklik dan muncul tulisan Instal. Tulisan Instal itu tinggal diklik saja, dan terjadilah proses instalasi aplikasi Detak (Detak Apps).
Dokter PPDS FKUB membantu instal aplikasi Detak |
Aplikasi Detak merupakan aplikasi pertama di Indonesia yang membantu mengarahkan pasien dengan keluhan pada jantung. Pengguna akan mendapat rekomendasi penanganan jantung sekaligus membantu tenaga medis mengurangi kegawatan akibat serangan jantung.
Penyuluhan ini selesai pada pukul 10.34 WIB, dan ditutup oleh Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Kepala Seksi (Kasi) PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang. Dalam kata penutupnya itu, Kasi PTM dan Keswa mengucapkan terima kasih kepada kedua dokter yang telah berkenan turun ke lapangan untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat, dan berharap agar dokter masih berkenan untuk memberikan penyuluhan di desa yang pada saat ini sedang menjalankan replikasi SMARThealth.
Dokter PPDS FKUB, dokter Puskesmas Kepanjen, petugas kesehatan Ponkesdes Panji Husada, dan kader SMARThealth |
Dari giat Posbindu SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen yang dimulai pada pukul 08.00 WIB ini, terperiksa 30 orang dengan rincian 23 perempuan dan 7 laki-laki. Kader yang bertugas dalam giat itu adalah Agustin Shintowati, Indri Astutik, Wiwik Setiyo, Sri Handayani, dan Edi Hartutik, yang dibantu oleh mahasiswi STIKes Kepanjen Profesi Ners, Shynta Dinar Audia.
Selain itu, ada perawat Nurul Mashfiyah, A.Md. Kep., bidan Reny Dewi Prasasti, A.Md. Keb., dan dr. Gia Noor Pratami dari Puskesmas Kepanjen serta Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang menjaga Sekretariat. *** [030421]
Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo