Tampilkan postingan dengan label Skrining Polimorfisme. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Skrining Polimorfisme. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 23 Agustus 2025

Community Development oleh Tim Peneliti Farmasi FKUB: Edukasi dan Terapi Tailored untuk Pasien Hipertensi di Kepanjen

Suasana Aula Kelurahan Kepanjen di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, tampak berbeda pada Kamis (21/08) pagi itu. Tepat pukul 09.02 WIB, kegiatan Community Development bertajuk “Education and Development of Tailored Therapy for Hypertension Patients in Malang District” resmi dibuka. 

Acara ini merupakan aktivitas yang dilaksanakan oleh Tim Peneliti dari Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), bekerja sama dengan International Science Partnership Fund (ISPF) atau Dana Kemitraan Sains Internasional dari British Council untuk kerja sama penelitian antara UB dan University of Manchester (UoM).

Tim Peneliti Farmasi FKUB berpose dengan Prof. Delvac Oceandy (University of Manchester), Lurah Kepanjen, Bidan Ponkesdes Panji Husada, dan Kader SMARThealth Kepanjen

Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pengembangan terapi individual bagi pasien hipertensi di wilayah Kabupaten Malang, khususnya di Kelurahan Kepanjen. Sebanyak 58 warga dengan risiko tinggi terhadap tekanan darah tinggi diundang dalam kegiatan ini. Mereka telah disaring sebelumnya oleh tim enumerator, dan hari itu datang untuk mengikuti serangkaian pemeriksaan dan edukasi kesehatan secara menyeluruh.

Acara dimulai dengan sapaan hangat dari Master of Ceremony (MC) Kiki, kemudian dilanjutkan sambutan dari Lurah Kepanjen Bobby Setya Abdi, S.STP, M.M., yang menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah konkret mendekatkan layanan kesehatan berbasis riset kepada masyarakat. Sambutan berikutnya datang dari tamu istimewa, Prof. Delvac Oceandy dari UoM, yang turut hadir mendampingi tim peneliti FKUB.

Pengukuran tekanan darah oleh kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen dan wawancara dengan kuesioner skrining model SMARThealth NIHR oleh mahasiswa dan Tim Peneliti Farmasi FKUB

Salah satu peneliti, apt. Favian Rafif Firdaus, S.Farm., M.Farm, selanjutnya memaparkan alur teknis kegiatan. Terdapat lima pos pemeriksaan yang harus dilalui oleh peserta. Pos 1 – Registrasi, ditangani langsung oleh Favian bersama mahasiwa Farmasi FKUB. Pos 2 – Antropometri dan Tekanan Darah, di mana pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut dilakukan oleh mahasiswa, sedangkan pengukuran tekanan darah dipercayakan kepada lima kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen yang sudah cukup terlatih, yaitu Agustin Shintowati, Kristin Mariana, Sunarmi Warto Dewo, Rusmini, dan Ninik Kartini.

Pos 3 – Pemeriksaan Sampel Darah, dijalankan oleh tenaga kesehatan dari Klinik UB. Pos 4 – Pengisian Kuesioner Skrining Model NIHR-GHRC NCDs & EC, difasilitasi oleh mahasiswa Farmasi FKUB dan dua anggota peneliti – apt. Ferri Widodo, S.Si., M.Biomed dan apt. Rudy Salam, S.Farm., M.Biomed, yang sebelum telah dilatih oleh Field Facilitator NIHR UB.

Pemeriksaan sampel darah oleh tenaga kesehatan Klinik UB

Pos 5 – Edukasi Kesehatan, ditangani oleh Tim Peneliti ahli, yaitu apt. Efta Triastuti, M.Farm.Klin., Ph.D; dr. Bayu Lestari, M.Biomed., Ph.D; Dr. apt Valentina Yurina, S.Si, M.Si, serta Prof. Delvac yang turut memberikan edukasi langsung secara face to face dengan pasien.

Setelah menyelesaikan kelima pos, setiap pasien menjalani verifikasi kelengkapan data. Mereka yang telah menyelesaikan semua pemeriksaan mendapatkan paket gift berisi uang transport, tas ISPF British Council UB–UoM, serta kaos ISPF sebagai bentuk apresiasi. Tak hanya pasien, para kader SMARThealth dan Field Facilitator NIHR UB pun turut mendapatkan apresiasi serupa.

Edukasi kesehatan oleh Tim Peneliti Ahli

Dari total 58 pasien yang diundang, 42 orang berhasil diperiksa di Aula Kelurahan, sementara 3 orang lainnya dikunjungi langsung melalui home visit di RW 01, RW 04, dan RW 05. Sisanya tidak hadir karena berbagai alasan, mulai dari kondisi kesehatan yang memburuk, kegiatan pribadi yang tidak dapat ditinggalkan, hingga ketakutan terhadap jarum pengambilan darah.

Kegiatan Community Development ini tidak hanya menjadi ajang pengabdian masyarakat semata, tetapi juga merupakan jembatan antara hasil riset ilmiah dan penerapan nyata di lapangan. Harapannya, edukasi dan pengembangan terapi yang lebih tailored ini mampu meningkatkan kualitas hidup pasien hipertensi di Kepanjen dan menjadi model yang bisa direplikasi di daerah lain.

Acara ditutup pukul 14.10 WIB, meninggalkan kesan mendalam bagi peserta, kader, dan seluruh tim pelaksana. Sebuah langkah kecil yang bermakna besar dalam upaya memperkuat sistem kesehatan berbasis komunitas dan kolaborasi ilmiah. *** [230825]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 16 Agustus 2025

Pelatihan Enumerator untuk Skrining Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi

Kata pembuka moderator dalam Pelatihan Enumerator ISPF dengan kuesioner model SMARThealth

Usai dari monitoring dalam health coaching di Puskesmas Pakisaji, penulis selaku personil Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) diminta peneliti dari Farmasi Fakultas Kedokteran UB (FKUB) yang terlibat dalam ISPF (International Science Partnerships Fund), untuk memberikan pelatihan enumerator pada Kamis (14/08) sore, bakda Ashar.

Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan teknis menjelang skrining kesehatan dan pengumpulan data untuk penelitian bertema "Deteksi Polimorfisme Pasien Hipertensi sebagai Personalisasi Terapi" yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (21/08) di Aula Kelurahan Kepanjen.

Sebanyak 11 mahasiswa Jurusan Farmasi FKUB menjadi peserta dalam pelatihan yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom mulai pukul 15.00 WIB. Pelatihan ini dipandu oleh apt. Favian Rafif Firdaus, S.Farm., M.Farm., selaku dosen pembimbing sekaligus supervisor penelitian, dengan materi disampaikan langsung oleh penulis selaku narasumber dari Tim SMARThealth UB yang telah mendampingi program SMARThealth di Kabupaten Malang sejak 2016.

Memahami Kuesioner SMARThealth: Lebih dari Sekadar Mengisi Formulir

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi model SMARThealth versi 4.06/7/2023, sebuah alat yang dirancang secara komprehensif untuk mendeteksi faktor risiko kesehatan dengan pendekatan personal. 

Modul kuesioner terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: Riwayat Medis, Pengukuran, dan Catatan Pewawancara. Riwayat Medis berisi total 64 pertanyaan yang mencakup informasi gaya hidup, kondisi kesehatan saat ini dan sebelumnya, serta riwayat kesehatan keluarga.

Bagian Pengukuran mencakup 53 pertanyaan, dengan 26 di antaranya berfokus pada Quality of Life menggunakan skala Likert. Sementara itu, Catatan Pewawancara digunakan untuk mencatat hasil wawancara yang tidak bisa diakomodasi dalam pertanyaan tertutup (closed questions).

Pengenalan instrumen ini menuntut pemahaman mendalam terhadap makna konseptual setiap pertanyaan, bukan hanya membacakan teks secara mekanis. Oleh karena itu, narasumber menekankan pentingnya deep reading dan interpretative probing - terutama pada bagian Quality of Life, yang dinilai lebih subjektif dan personal.

Tantangan dan Dinamika Selama Pelatihan

Suasana pelatihan berlangsung aktif dan interaktif. Salah satu momen menarik terjadi saat membahas pertanyaan Quality of Life bagian pertanyaan A48 yang memancing senyum ringan dari peserta lainnya. 

Meski terdengar ganjil, pertanyaan ini memiliki peran penting dalam mengukur aspek emosional keseharian pasien. Narasumber menjelaskan bahwa dalam praktiknya, enumerator dapat menyampaikan pertanyaan dengan sikap empati, misalnya dengan sedikit menunduk atau memelankan suara, sebagai bentuk pendekatan sensitif terhadap subjek wawancara.

Selama kurang lebih satu jam, peserta tak hanya menerima materi, tetapi juga didorong untuk memahami konteks sosial-kultural dalam menyampaikan pertanyaan. Mereka dibekali tips untuk membaca ulang setiap item kuesioner dan diizinkan untuk bertanya kembali jika masih ada ketidakjelasan, baik melalui WhatsApp maupun panggilan langsung ke narasumber.

Pelatihan Enumerator: Menanam Benih Data yang Berkualitas

Pelatihan ini bukan sekadar acara seremonial atau pelengkap administratif menjelang penelitian lapangan. Ia adalah fondasi penting untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan benar-benar mencerminkan kondisi nyata pasien di lapangan. Enumerator bukan hanya penyampai pertanyaan, tapi jembatan antara instrumen riset dan pengalaman hidup responden.

Kualitas data dimulai dari kualitas enumerator. Sejauh mana seorang enumerator memahami substansi pertanyaan, mampu membangun komunikasi yang nyaman, dan bersikap profesional dalam interaksi - semua itu akan menentukan validitas dan reliabilitas hasil penelitian. 

Maka, pertanyaannya kini adalah: Sudahkah kita cukup membekali enumerator dengan keterampilan yang tak hanya teknis, tapi juga empatik dan kontekstual?

Pelatihan ini memberi jawaban awal yang menjanjikan. Namun, kerja nyata masih menanti di lapangan. *** [160825]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog