Tampilkan postingan dengan label EKG. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label EKG. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 04 Mei 2024

Giat Posbindu PTM dan Pemeriksaan Rekam Jantung di Balai RW 01 Kelurahan Kepanjen

Tidak seperti bulan-bulan sebelumnya, Sabtu (04/05) pagi ini, giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen berkolaborasi dengan PACCE (Pakisaji Cardiovascular Center) sehingga giatnya tidak hanya melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) saja tetapi juga mengadakan pemeriksaan rekam jantung.

Giat Posbindu PTM Anggrek 2 ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Warga sekitar pun berdatangan secara mengalir. Mereka akan mengikuti skrining faktor risiko PTM terlebih dahulu dengan melakukan pendaftaran, pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah, pengecekan kadar gula darah, dan konsultasi. 

Mula-mula warga akan melakukan pendaftaran dan mengambil nomor antrian di meja 1 yang dilayani oleh kader SIMPLI Indri Astutik. Kemudian setelah mendaftrar, mereka akan menuju ke meja 2 untuk mendapatkan layanan pengukuran antropometri (tinggi dan berart badan, lingkar perut) yang dilakukan oleh 2 kader kesehatan, yakni Aris Winarti (Kader Posyandu Anggrek 1) dan Waskini (Kader Posyandu Anggrek 3).

Kader kesehatan berpose bersama Sekretaris Kelurahan Kepanjen, perawat, dokter dan tenaga kesehatan PACCE

Dari meja 2, mereka akan melangkah menuju meja 3. Di meja 3, mereka akan mendapatkan layanan pengukuran tekanan darah oleh kader SMARThealth Nanik Triyudhani dan pengecekan kadar gula darah oleh kader SMARThealth Agustin Shintowati.

Selesai di meja 3, mereka lanjut menuju ke meja 4. Di meja 4 itu ada dokter muda Afif Bahtiar Rifai yang siap menerima konsultasi tentang hasil skrining yang diikutinya. Bila ternyata dari hasil pengukurannya tersebut terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) maka dokter muda tersebut akan meresepkan obat untuk diambil di meja 5 yang diisi oleh perawat Kelurahan Kepanjen Nurul Masfiyah, A.Md.Kep.

Namun bagi yang mempunyai riwayat hipertensi atau diabetes mellitus disarankan oleh dokter muda untuk mengikuti pemeriksaan rekam jantung yang dilakukan oleh PACCE. Pemeriksaan tersebut ditempatkan di rumah Ketua RW 01 Luluk Tanawati, yang kebetulan rumahnya bisa tembus ke halaman Balai RW 01 Kepanjen.

Pengukuran tekanan darah

Pemeriksaan rekam jantung yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dari PACCE Diki Miranda Ali ini bersifat gratis. Kalau melakukan pemeriksaan seperti ini di klinik atau rumah sakit cukuplah mahal. Pemeriksaan tidak bisa terlalu cepat karena di tubuh pasien akan dipasangi banyak kabel yang terhubung dengan elektrokardiogram.

Pemeriksaan EKG (Elektrokardiografi) merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung. EKG adalah pemantulan aktivitas listrik dari serat-serat otot jantung secara goresan.

Manfaat dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kelainan-kelainan pada jantung seperti gangguan irama jantung, gangguan pada otot jantung, adanya pembesaran jantung, gangguan elektrolit, adanya pericarditis dan adanya pengaruh dari obat-obatan jantung.

Permeriksaan rekam jantung dari Klinik PACCE dalam giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen

Setelah hasilnya keluar, pasien akan dipanggil kembali untuk menghadap ke dr. Viola Marcellyana yang dibantu Resky Putri, yang keduanya dari PACCE. Pada kesempatan itu, dr. Viola akan membacakan hasil pemeriksaan rekam jantung tersebut. Jika terdapat indikasi yang mengkawatirkan, biasanya disuruh datang ke rumah sakit atau klinik PACCE untuk mendapatkan pemeriksaan lebih kanjut.

Giat Posbindu PTM yang dihadiri oleh Sekretaris Kelurahan Kepanjen Adi Suroso dan pensiunan staf PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Gatot Sujono, S.ST, M.Pd ini selesai pada pukul 11.30 WIB, dan berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 33 orang dengan rincian 10 laki-laki dan 23 perempuan.

Dari 33 orang yang terperiksa dalam giat Posbindu PTM Anggrek 2 Kepnajen ini, mereka yang mengikuti pemeriksaan rekam jantung ada sebanyak 25 orang. *** [040524]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 22 Agustus 2023

Deteksi Dini Faktor Risiko PTM Dinkes Kabupaten Malang Tahun 2023

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengadakan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) bagi karyawannya secara rutin setiap tahunnya. Tahun 2023 ini, Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) kembali menyelenggarakan deteksi dini faktor risiko PTM bagi seluruh karyawan di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang.

Deteksi dini ini dilakukan selama tiga hari dari tanggal 22 hingga 24 Agustus 2023 yang dipusatkan di Gedung Socrates dan UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Malang. Tiga hari kegiatan tersebut mengacu kepada pembagian jadwal pemeriksaan dalam deteksi dini faktor risiko PTM.

Suasana kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang di hari pertama (Selasa, 22/08)

Jadwal hari pertama dikhususkan untuk Bidang Kesmas (Kesehatan Masyarakat), Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit), UPT Labkes (Laboratorium Kesehatan), Satpol PP, dan Cleaning Service.

Kemudian pada hari kedua, akan dijadwalkan bagi karyawan di lingkungan Bidang SDK (Sumber Daya Kesehatan), Bidang Yankes (Pelayanan Kesehatan), UPT Kalibrasi, dan Public Safety Center (PSC) 119, dan hari ketiga diikuti oleh karyawan di lingkungan Sekretariat, Koperasi dan Kantin.

Kepala Bidang P2P sedang dicek kadar gula darah, kholesterol, dan asam urat dalam rangka ikut deteksi dini faktor risiko PTM

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2023 ini Dinkes Kabupaten Malang menjalin kerja sama dengan Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE). Jadi, dalam deteksi dini faktor risiko PTM tahun 2023 ini tidak melulu melakukan kegiatan skrining PTM dan konsultasi tapi juga mengadakan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) yang ditempatkan di Gedung UPT Labkes.

Seluruh karyawan yang berumur 45 tahun ke atas bisa ikut dalam EKG yang dilayani oleh tenaga medis berpengalaman dari PACCE dengan menggunakan Bionet Cardio ECG, yaitu alat yang digunakan untuk merekan aktivitas listrik (elektrik) di jantung pasien untuk mengetahui apakah ada gangguan di jantung pasien atau tidak.

Antrean karyawan Dinkes Kabupaten Malang yang akan melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter Puskesmas Kepanjen

Pada deteksi dini faktor risiko PTM yang digelar bagi karyawan Dinkes beserta rekanannya itu, juga menghadirkan dokter dari Puskesmas Kepanjen untuk memberikan edukasi bagi karyawan yang memiliki indikasi faktor risiko tinggi, dan sekaligus bisa berkonsultasi kesehatan dengannya.

Selain itu, di antara deretan meja pemeriksaan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dari lingkungan Dinkes sendiri, juga terlihat satu meja yang dikhususkan untuk melakukan skrining kesehatan jiwa dengan instrumen Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29).

Pemeriksaan Elektor kardiografi (EKG) oleh tenaga kesehatan Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE) di Gedung UPT Laboratorium Kesehatan Dinkes Kabupaten Malang

SRQ 29 merupakan kuesioner yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai alat ukur adanya masalah/gangguan jiwa. SRQ 29 berisi 29 pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang mungkin mengganggu selama 30 hari terakhir. Setiap gangguan yang ditemukan sebaiknya segera dilakukan intervensi untuk mengatasinya.

Pada hari pertama deteksi dini faktor risiko PTM di Gedung Socrates yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 12.13 WIB, berhasil memberikan layanan skrining sebanyak 57 orang dengan rincian 28 laki-laki dan 29 perempuan. *** [220823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog