Tampilkan postingan dengan label Diskoperindag Kab. Gresik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diskoperindag Kab. Gresik. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Agustus 2024

In-Depth Interview NIHR Bersama Diskoperindag Gresik

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terakhir yang diwawancarai oleh Tim Penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC) dari Universitas Brawijaya (UB) di Kabupaten Gresik adalah Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag).

Setelah janjian, Tim Penelitian NIHR – Serius Miliyani Dwi Putri, SKM, M.Ked.Trop dan saya – akhirnya bisa berkunjung ke Diskoperidag Gresik untuk melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) di Ruang Pertemuan yang berada di Lantai 3 yang terletak di Jalan Wahidin Sudirohusodo No. 245 Gresik, pada Selasa (20/08).

Tiba di Diskoperindag, Tim Penelitian NIHR diterima oleh stafnya. Beberapa menit kemudian, Tim Penelitian NIHR diterima dengan ramah oleh Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian pada Diskoperindag Sunik, S.Sos, M.Si yang didampingi Penyuluh Indag Ahli Muda Bambang Widarto, S.H. di Ruang Pertemuan yang ber-AC dingin.

Gedung Diskoperindag Kab. Gresik

Setelah konfirmasi janjian by phone dan mengutarakan maksud dan tujuan dari kedatangan, Tim Penelitian NIHR pun langsung dipersilakan untuk melakukan in-depth interview. Wawancara mendalam yang berjalan sekitar 1 jam itu, mula-mula bersama dua orang. Kemudian karena ada pertanyaan menyangkut pasar tradisional, Kabid Sunik terus menghadirkan Analis Perdagangan Ahli Pertama Izzatul Mulabbiyah.

Wawancara mendalam tersebut berjalan lancar dan terbuka. Dari hasil in-depth interview diketahui bahwa peran Diskperindag dalam manjamen sampah/limbah/polusi yang dihasilkan sektor industri dan perdagangan itu bersifat koordinatif dengan leading sector, yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Diskoperidag berpartisipasi dalam pengelolaan sampah berdasarkan peraturan yang ada maupun himbauan yang dikeluarkan dari Pemerintah Kabupaten Gresik (Pemkab Gresik) yang biasanya melalui Sekretariat Daerah (Sekda), seperti pemilahan sampah di lingkungan Diskoperindag dan Gerakan Jumat Bersih setiap dua minggu sekali.

Kantor Diskoperindag berada di Lantai 3

Diakui oleh Kabid Perindustrian bahwa industri yang ada di Kabupaten Gresik ini berjumlah sekitar 7.511 berdasarkan KLBI Industri, baik skala industri kecil menengah (IKM) maupun industri menengah besar.

Kehadiran industri-industri tersebut, menurut Kabid Perindustrian memang mampu mengangkat harkat martabat secara ekonomi, namun secara pribadi juga dipercaya memberikan dampak bagi kesehatan. Pengalaman pribadi Kabid yang rumahnya dekat industri, merasakan dalam membesarkan anak-anaknya kerap terdampak polusi asap pabrik, seperti batuk-batuk dan flu.

Sementara itu, dari sektor pengolahan makanan dan minuman diperkirakan mencapai 24 ribu termasuk Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tidak terdaftar dalam Diskoperindag, akan tetapi turut berandil dalam menghasilkan volume sampah yang luar biasa.

In-depth interview dengan Kabid Perindustrian Kab. Gresik

Pada 2 tahun ini, sudah digalakkan bagi industri menengah besar agar memiliki fasilitas TPS 3 R. Tujuannya agar sampah yang keluar dari lingkungan pabrik bisa diminimalisir, sehingga yang dibawa ke TPA adalah sampah yang memang benar-benar sudah tidak bisa reuse, reduce, dan recycle (mengurangi, menggunakan, dan daur ulang).

Sehingga setiap ada pertanyaan terkait hambatan-hambatan pengelolaan sampah, Diskoperindag hampir tidak menjumpainya. Karena sifatnya hanya koordinatif dengan DLH, dan tidak dalam kapasitas action plan di lapangan seperti yang dilakukan oleh DLH.

Meski demikian, Kabid Perindustrian yang diamini oleh dua stafnya yang turut dalam in-depth interview tersebut bahwa Diskoperindag juga membantu menyediakan bak sampah di 7 pasar tradisional yang dikelola Pemkab Gresik melalui UPT Pengelolaan Pasar. Tidak termasuk pasar yang dikelola Pemerintah Desa yang berjumlah 121 pada 3 tahun yang lalu.

Suasana in-dpeth interview yang santai tapi mengena

Izzatul Mulabbiyah pun menambahkan bahwa Bidang Perdagagangan pada Diskoperindag juga melakukan sosialisasi terkait penilaian pasar. Pasar yang ada di Kabupaten Gresik terutama yang dikelola oleh Pemkab Gresik sebisa mungkin sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), seperti pengelolaan sampah pasar, dan pengaturan lokasi (area jualan). Penilaian ini harus selaras dengan perlindungan konsumen.

“Masih terbatas sosialisasi pasar sehat sejak tahun 2023 ini. Realisasinya cukup berat, terutama pada area penjualan produksi basah seperti ayam potong maupun daging,” jelas Analis Perdagangan Ahli Pertama tersebut. “Kebersihan sulit terjaga!”

In-depth interview yang berjalan komunikatif  dan terbuka ini berakhir pada pukul 11.03 WIB. Setelah selesai, Tim Penelitian NIHR undur diri dan berpamitan untuk kembali ke Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB). *** [210824]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 16 Juli 2024

Tim Penelitian NIHR Berkunjung Ke BAPPEDA, Diskoperindag, dan Dinkes Kabupaten Gresik

Tiga anggota Tim Penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC), yang terdiri dari Serius Miliyani Dwi Putri, SKM, M.Ked.Trop. (manajer program), Meutia Fildzah Sharfina, SKM, MPH (asisten peneliti), dan saya (fasilitator NIHR), berkunjung ke tiga organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Gresik.

Hari Senin (15/07), ketiga anggota Tim Penelitian NIHR berkunjung ke Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA), Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), dan Dinas Kesehatan (Dinkes).

Kantor BAPPEDA Kab. Gresik

Kunjungan ini dalam rangka sowan dan mengagendakan in-depth interview dengan ketiga OPD tersebut dalam rangka pengumpulan data kualitatif penelitian NIHR dari sejumlah OPD yang ada di Kabupaten Gresik.

Begitu memasuki Kompleks Perkantoran Kabupaten Gresik, kesan lapang, luas, dan asri begitu terasa. Yang menariknya ketika hendak menuju ke Kantor BAPPEDA, Tim Penelitian NIHR juga melihat Tempat Sampah Khusus Botol Plastik sebagai bagian dari program Go green yang dicanangkannya.

Kantor Diskoperindag Kab. Gresik

Di samping pintu masuk menuju bangunan utama dari Kompleks Kantor Bupati, kumpulan botol plastik terlihat dengan rapi dimasukkan ke dalam keranjang setinggi orang warna biru, yang telah dibuat khusus dari bagian dari corporate social responsibility (CSR) PT. Indospring Tbk., member of Indoprima Group.

Kemudian saat naik ke lantai 2, Tim Penelitian NIHR juga melihat keranjang sampah besar yang terbuat dari kayu berbentuk pallet berplitur yang diletakkan tepat di samping pintu masuk ke Kantor BAPPEDA. Pallet tersebut ditulisi “Sedekah Botol Plastik.”

Kantor Dinkes Kab. Gresik

Di BAPPEDA, Tim Penelitian NIHR diterima oleh Willian Silky, S.T. (Analis Penataan Kawasan Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan), dan ia pun mengatakan akan segera disampaikan ke Kepala Bidang (Kabid) untuk segera dijadwalkan wawancaranya.

Dari BAPPEDA, kemudian Tim Penelitian NIHR bergeser ke Kantor Diskoperindag yang lokasinya tak berjauhan. Di Diskoperindag, Tim Penelitian NIHR juga diterima dengan ramah oleh Yus (Kepala Sub Bagian Umum) di meja kerjanya. Usai mengutarakan maksud dan tujuan sowan ke Diskoperidag, ia pun akan menyampaikan ke pimpinannya untuk segera diagendakan wawancaranya.

Pallet sedekah Botol Plastik di Pintu Masuk Kantor BAPPEDA Kab. Gresik

Lalu, Tim Penelitian NIHR ingin langsung ke Dinkes namun mendapat pesan dari whatsapp (WA) bahwa contact personnya bisa dihubungan pada pukul 14.00 WIB. Masa tunggu selama satu jam dimanfaatkan oleh Tim Penelitian NIHR bersama sopir untuk makan siang di Kedai Rindang Jati, yang lokasinya tidak jauh dari Kompleks Kantor Bupati Gresik.

Menjelang pukul 14.00 WIB, Tim Penelitian NIHR langsung meluncur ke Kantor Dinkes Kabupaten Gresik, yang letaknya berdekatan dengan Kantor Diskoperindag. Di Dinkes, Tim Penelitian NIHR dijumpai oleh Tiwi Santini, S.T. (Pemeriksa Sanitasi) di lorong selasar, depan Ruang Kerja Kadinkes.

Tempat Sampah Khusus Plastik di Lantai 1 menuju Kantor BAPPEDA Kab. Gresik

Setelah menyampaikan maksud kedatangannya dan berdiskusi sebentar, Tiwi Santini akan segera menjadwalkan agenda wawancaranya. Selesai itu, Tim Penelitian NIHR pun berpamitan dan langsung menuju basecamp di Front One Hotel Gresik yang beralamatkan di Jalan Veteran No. 68 Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

Diletakkan di Lantai 5 dari hotel tersebut dan jendela kamar menghadap ke utara, memberikan impresi bagi Tim Penelitian NIHR. Dari jendela itu, Tim Penelitian NIHR bisa melihat cerobong pabrik-pabrik yang mengeluarkan asap siang dan malam. *** [160724]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog