Tampilkan postingan dengan label Dinkes Kabupaten Malang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dinkes Kabupaten Malang. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 Oktober 2024

Bulan Oktober 2024 Ini, Dinkes Kabupaten Malang Adakan Skrining Faktor Risiko PTM Bagi Pegawainya

Sejak menginisiasi Posbindu Institusi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang secara rutin dan konsisten selalu mengadakan hajatan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) bagi pegawainya yang berada di lingkungan Kantor Dinkes yang beralamatkan di Jalan Panji No. 120 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Tahun 2024 ini, Dinkes kembali menggelar skrining faktor risiko PTM selama tiga hari, yang dimulai pada hari ini, Rabu (09/10) hingga Jumat (11/10). Pemeriksaan untuk Rabu (09/10), dijadwalkan untuk pegawai Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), cleaning service, Bidang P2P, dan UPT. Labkesmas. Pemeriksaan untuk hari Kamis (10/10) diperuntukkan bagi pegawai Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK), UPT. Kalibarasi, Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes), dan PSC. Sedangkan untuk hari Jumat (11/10), pemeriksaan diagendakan bagi pegawai sekretariat, koperasi dan kantin yang ada di dalam lingkungan Kantor Dinkes.

Hari ini, kegiatan skrining dipusatkan di Gedung Socrates. Alur pelayanan pemeriksaannya: pendaftaraan; anamnese; pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut); pengukuran tekanan darah; pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat; CO Analyzer, skrining jiwa, konsultasi, dan EKG (elektrokardiogram).

Cek kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat

Pemeriksaan skrining faktor risiko PTM ini dilakukan oleh tenaga kesehatan yang menjadi pegawai di lingkungan Dinkes. Sementara itu, untuk konsultasi kesehatan menghadirkan dokter fungsional dari Puskesmas Kepanjen, yakni dr. Hadaya Trias Ramadhani. Sedangkan, untuk pemeriksaan EKG dilakukan oleh tenaga kesehatan dari PACCE (Pakisaji Cardiovascular Center) di UPT Labkesmas, yang berada di sebelah timurnya Gedung Socrates.

Yang menarik dan membedakan dari skrining faktor risiko PTM yang diadakan oleh Dinkes Kabupaten Malang ini pada umumnya, adalah adanya CO Analyzer, skrining jiwa yang dilakukan oleh staf Kesehatan Jiwa (Keswa) Substansi PTM dan Keswa, dan pemeriksaan EKG.

Dalam pemeriksaan CO Analyzer, digunakan Micro Advance Smokerlyzer – Portable CO Analyzer, yaitu monitor karbon monoksida napas dengan fungsionalitas canggih yang terpasang sehingga ideal untuk penggunaan menyeluruh dalam pemantauan CO napas dan udara sekitar. Monitor ini memiliki tiga mode yang dapat dipilih untuk pengujian pada orang dewasa, remaja, dan wanita hamil. Mode udara sekitar juga dapat dipilih untuk menguji kadar CO di lingkungan sekitar.

CO Analyzer

Menurut Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners, Koordinator KTR (Kawasan Tanpa Rokok) dan UBM (Upaya Berhenti Merokok) Dinkes, dalam rangka melaksanakan program PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) dan UBM, Dinkes telah menganggarkan CO Analyzer bagi 39 Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang. Setiap Puskesmas memiliki 1 alat CO Analyzer, dan untuk Dinkes sendiri mempunyai 2 alat CO Analyzer. Semua CO Analyzer yang dimiliki produk dari pabrikan Bedfont Scientific Limited Seri CM9181691920.

Alat CO Analyzer ini, kata Bastamil, terdiri dari tiga bagian, yaitu Smoke analyzer, D-piece (alat filternya), dan Mouth pieces (semacam sedotan untuk sarana meniup). Smoke analyzer merupakan detektor alat hitungnya. D-piece merupakan alat filter yang menjembatani antara Smoke Analyzer dan Mouth pieces. D-piece akan diganti dalam penggunaannya setelah pengukuran untuk 20 orang. Sedangkan, mouth pieces diganti setiap pengukuran seseorang, atau sekali pakai saja.

Kemudian Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM menambahkan bahwa semua Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang telah mendapatkan pelatihan PANDU PTM dari UPT Latkesmas Murnajati di bawah Dinkes Provinsi Jawa Timur.

Pemeriksaan EKG

Dengan adanya PANDU PTM, setiap Puskesmas memiliki Klinik PANDU PTM di mana di dalamnya ada PPOK. Tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas sudah dilatih secara umum terkait PANDU PTM dan secara khusus berkenaan dengan PPOK.

Kemudian untuk skrining jiwa, menurut staf Keswa Imam Ghozali, S.Kep.Ners, instrumennya menggunakan SRQ (Self-Reporting Questionnaiere) 20. SRQ 20 yang terdiri dari 20 item pertanyaan tersebut dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) untuk mendeteksi tekanan psikologis nonspesifik; subskala meliputi depresi/kecemasan, gejala somatik, energi vital yang berkurang, dan pikiran depresif. Karena pilihan responsnya adalah ya/tidak, hal ini dapat dipahami oleh banyak individu.

Instrumen SRQ-20 berisi 20 pertanyaan dalam bahasa sederhana, yang menanyakan responden tentang gejala dan masalah yang terkait dengan gangguan mental umum (common mental disorder). Setiap pertanyaan memerlukan respons ya/tidak dan karenanya diberi skor "0" atau "1", dengan skor "1" menunjukkan bahwa gejala tersebut ada dalam sebulan terakhir, dan skor "0" menunjukkan bahwa gejala tersebut tidak ada (Beusenberg & Orley, 1994).

Konsultasi kesehatan dengan dokter fungsioalis Puskesmas Kepanjen

Sementara itu, pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram) yang memerlukan ruangan khusus itu ditangani oleh dokter dan perawat terampil dari Klinik PACCE. EKG adalah pemeriksaan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. EKG umumnya dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung dan menilai efektivitas pengobatan penyakit jantung.

Elektrokardiogram, atau yang disebut juga dengan pemeriksaan rekam jantung, dilakukan dengan menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik jantung yang disebut elektrokardiograf. Dengan alat tersebut, impuls atau aktivitas listrik jantung akan terpantau dan tampak berupa grafik yang ditampilkan di layar monitor.

Kegiatan skrining faktor risiko PTM yang dilaksanakan oleh Dinkes ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB. Kegiatan rutin yang telah berjalan selama 3 tahun ini, sangat membantu dalam melakukan deteksi dini bagi pegawai yang bekerja dalam lingkungan Kantor Dinkes Kabupaten Malang. *** [101024]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 07 Juni 2024

Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA di Ruang Rapat Raden Panji Pulang Jiwo Pemkab Malang

Diseminasi hasil penelitian adalah penyebaran informasi, pengetahuan, atau hasil penelitian ke khalayak yang lebih luas. Sehingga, ada proses membagikan kepada publik mengenai hasil penelitian.

Sedangkan, Riset Inovatif-Produktif Kolaborasi Internasional (RISPRO KI) AREEMA (Aplikasi Screening Mandiri) yang diketuai (Principal Invenstigator) oleh Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D telah dipercaya selama tiga tahun oleh LPDP (Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan dari Kementerian Keuangan) dan DIPI (Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia).

Penelitian yang diusung bertitel “SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pandemic in rural Indonesia,” dan telah dimulai sejak tahun 2019. Perjalanan surveynya termasuk lengkap, mulai dari baseline, midline dan endline.

Peserta Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA berpose bersama

Dalam dunia akademik, diseminasi terhadap hasil penelitian dilakukan dengan publikasi ilmiah, dan peneliti RISPRO KI AREEMA telah menghasilkan banyak publikasi ilmiah. Lalu, pada hari ini, Jumat (07/06), peneliti RISPRO KI AREEMA menggelar diseminasi melalui presentasi temuannya di hadapan stakeholder kesehatan di Kabupaten Malang, yaitu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang.

Bertempat di Ruang Rapat Raden Raden Panji Pulang Jiwo Pemerintah Kabupaten Malang yang berada di Jalan Panji No. 158 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ini, kepanitaan penyelenggaraannya ditangani oleh Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Tampak hadir dalam diseminasi ini adalah personil perwakilan dari semua bidang yang ada di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang, dan empat orang dari LPPM Universitas Brawijaya (UB) serta salah seorang anggota Tim Peneliti RISPRO KI AREEMA.

Acara ini dimulai pada pukul 08.58 WIB. Master of Ceremony (MC) Imam Ghozali, S.Kep.Ners dengan ucapan selamat datang kepada peserta diseminasi dan kemudian guna menumbuhkan rasa nasionalisme, peserta dipersilakan berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan disambung dengan Mars GERMAS yang dipimpin oleh dirijen Ulinati, S.IP.

Sambutan Kabid Yankes mewakili Plt Kadinkes Kabupaten Malang

Selesai menyanyikan lagu tersebut, MC membacakan susunan acara dan terus mempersilakan peserta untuk berdoa menurut keyakinannya masing-masing, dan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yankes) Dinkes Kabupaten Malang, drg. Anita Flora Br. Purba.

Dalam sambutannya yang mewakili Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang yang sedang ada tugas di Jakarta, drg. Anita berusaha membacakan sambutan milik Kadinkes tersebut. Menurut drg. Anita, yang terpapar umumnya adalah mereka yang masih pada usia produktif di mana perannya sangat vital dalam keluarga karena adanya komorbid.

Kasus kesakitan dan kematian akibat terpapar COVID-19 dengan komorbid penyakit tidak menular (PTM) per Desember 2022, ada 28.024 kasus terkonfirmasi COVID-19. Kasus sembuh sebanyak 26.807 kasus, dan kasus meninggal sejumlah 1.077 kasus.

Sedangkan, angka kematian yang diakibatkan komorbid PTM adalah 15% diabetes mellitus (DM), 6% hipertensi, 5% penyakit jantung, dan 1% penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).

Pemaparan materi dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Pelaksanaan penelitian RISPRO KI LPDP DIPI yang bekerja sama dengan UB dan Dinkes Kabupaten Malang ini, jelas drg. Anita, perlu didukung karena penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengujicobakan aplikasi deteksi dini risiko COVID-19 dan tata kelola risikonya (long COVID-19) yang hasilnya diharapkan dapat digunakan dalam penyusunan kebijakan program pada Dinkes Kabupaten Malang.

Usai meresmikan pelaksanaan diseminasi secara resmi yang dilakukan oleh drg. Anita, acara dilanjutkan dengan foto bersama dengan seluruh peserta yang hadir dalam Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA.

Pukul 09.17 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi “Long COVID-19: Tahukah Kamu?” disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Menurut Paulus Gatot, long COVID-19 merupakan gejala sakit berkepanjangan yang diketahui diderita pasien penyintas meski sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Perlu diketahui, 5-205 pasien COVID-19 mengalami long COVID-19 lebih dari 4 minggu.

Suasana Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA di Ruang Rapat Raden Panji Pulang Jiwo Pemkab Malang

Gejala long COVID-19 bisa muncul setelah pulih atau kelanjutan dari penyakit awal. Gejala long COVID-19 bisa dialami pada penyintas (mantan penderita) COVID-19, baik yang terinfeksi tanpa gejala, bergejala ringan, berat hingga kritis.

Selesai pemaparan materi Long COVID-19, muncul pertanyaan dari Prof. Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto, S.Pi, M.P. dari LPPM UB terkait penarikan data dalam materi yang telah disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa.

Paulus pun berusaha menjelaskan, bahwa pengumpulan data yang dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Malang bersumber dari e-Puskesmas, sebuah aplikasi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pencatatan data secara digital pada puskesmas yang ada di Kabupaten Malang. Sistem ini terintegrasi yang mengimplementasikan aplikasi berbasis desktop dengan aplikasi berbasis online (website) yang digunakan oleh puskesmas untuk melakukan pencatatan data pelayanan sehari-hari.

Aplikasi e-Puskesmas ini, jelas Paulus Gatot, sudah dapat bridging dengan eKader, sebuah aplikasi SMARThealth untuk melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya.

Principal Investigator RISPRO KI AREEMA memaparkan hasil penelitiannya

Pukul 09.40 WIB, acara inti dari Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA dalam penyampaian informasi temuan dalam penelitian RISPRO KI AREEMA ini yang disampaikan oleh Principal Investigator Sujarwoto.

Pada kesempatan itu, Sujarwoto bercerita bahwa 9 hari yang lalu pada saat ada Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Kepanjen, Kabid P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes dan Plt Kadinkes dr. Nur Syamsu Dhuha bertanya apakah ada datanya dan temuannya. Dari sinilah akhirnya diadakan Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA untuk data baseline.

Dengan menggunakan STATA, Sujarwoto berhasil menjelaskan secara gamblang temuan dari data baseline yang dikumpulkan sebelum ujicoba AREEMA di 8 desa, yaitu Jatiguwi, Kemulan, Pandanrejo, parangargo, Rembun, Senggreng, Talangsuko, dan Talok.

Kemudian Sujarwoto juga menerangkan karakteristik sosial dan demografi; komorbid dan obat; repsonden yang pernah memiliki gejala COVID-19, responden yang pernah test PCR dan antigen; rawat inap dan kematian akibat COVID-19; responden yang melaporkan gejala long COVID-19; gejala long COVID-19; responden yang telah memperoleh vaksin COVID-19 dan vaksin apa saja yang terbanyak digunakan; dan praktek pencegahan COVID-19 dan pengetahuan tentang long COVID-19.

Disaksikan dari LPPM UB, Principal Investigator RISPRO KI AREEMA berikan data hasil penelitiannya kepada Dinkes yang diwakili Kabid Yankes

Data-data yang ada dalam SMARThealth COVID-19, jelas Sujarwoto, bila data yang telah dikumpulkan, terus dianalisa dan diubah menjadi informasi akan lebih bermakna. Informasi tersebut akan dapat digunakan menjadi kebijakan, dan kebijakan itu hendaknya Making a Difference.

Pada paparan Sujarwoto ini, seorang staf dari Gizi, Dedik K., yang kebetulan juga menjadi mahasiswanya, bertanya tentang output dan penggunaan data. Kemudian Sujarwoto menjelaskan bahwa AREEMA ini berfokus pada gejala-gejala saja. “Prinsipnya, AREEMA itu mencegah lebih baik. Mengenali gejala itu lebih bagus,” tukasnya.

Usai tanya jawab, acara dilanjutkan dengan penyerahan data yang telah dipresentasikan oleh Sujarwoto kepada Dinkes Kabupaten Malang yang diwakili oleh Kabid Yankes dengan disaksikan oleh Prof. Asep Awaludin ari LPPM UB.

Acara diseminasi ini selesai pada pukul 10.24 WIB dengan closing statement dari Kabid Yankes. Menurut Kabid Yankes, ternyata banyak yang belum tahu apa itu long COVID-19. Temuan ini menarik karena apa-apa saja yang harus kita lakukan dalam semua bdang di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang. *** [070624]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 08 Desember 2023

5 Desa di Kecamatan Bantur Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Wonokerto

Hari ini, Jumat (08/12), 5 desa di wilayah Kecamatan Bantur – Karangsari, Pringgodani, Rejosari, Rejoyoso, dan Wonokerto - mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Wonokerto yang diadakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) di Grand Miami Ballroom, Grand Miami Hotel, Kepanjen. Setiap desa mengirimkan 5 orang kader kesehatan dan seorang perawat desanya ditambah dengan seorang Pemegang Program PTM Puskesmas Wonokerto.

Sebelumnya, pada Selasa (12/09), 5 desa lainnya yang berada di Kecamatan Bantur, yakni Bandungrejo, Bantur, Sumberbening, Srigonco, dan Wonorejo - juga telah mengikuti Pelatihan Kader SMARThealth di Puskesmas Bantur yang digelar di Ruang Pertemuan Lantai 2.

Kabid P2P berpose bersama peserta sosialisasi dan pelatihan

Jadi, pada tahun 2023 ini, 10 desa yang ada di wilayah Kecamatan Bantur telah mengikuti pelatihan kader SMARThealth di 2 Puskesmas yang ada di wilayahnya, yaitu Puskesmas Bantur dan Puskesmas Wonokerto. Dan, Puskesmas Wonokerto merupakan Puskesmas terakhir dari 39 Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang yang siap mengimplementasikan replikasi SMARThealth.

Pada sosilisasi dan pelatihan hari ini, juga terlihat hadir personil Sub Substansi PTM dan Keswa, seperti Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ner; Candra Hernawan, S.Kom; dan Ulinati, S.IP.

Untuk pelatihan hari ini, acara dimulai pada pukul 08.38 WIB. Staf PTM Nur Ani Sahara mengawali dengan memberikan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” sambil menunggu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang tiba di Grand Miami Hotel Kepanjen.

Kabid P2P mengajak menyanyikan lagu Mars GERMAS

Dalam materinya, Nur Ani berusaha menjelaskan mengenai Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024 (5 RPJM dan 6 Pilar Transformasi); Indikator Pembangunan Kesehatan (RPJM 2020-2024); Faktor Risiko Penyebab PTM yang Harus Diperbaiki; PTM dan Faktor Risiko Perilaku; Trend PTM dan Faktor Risiko (Riskesdas 2018); Proporsi Kasus PTM di Kabupaten Malang Tahun 2020-2021; Hasil Survey Penguatan Sistem Pencatatan Kelahiran, Kematian dan Penyebab Kematian (Balitbangkes 2020); Data Kematian Berdasarkan 10 Besar Penyakit Tahun 2022; Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS); Kebijakan Posbindu; Capaian Skrining Usia > 15 Tahun Periode Jan – Okt 2023; Target – Capaian Skrining Obesitas dan Jumlah Obesitas Periode Jan-Okt 2023; Capaian Skrining Usia > 15 Tahun Ke Atas Berdasarkan Jenis Kunjungan Dalam dan Luar Gedung Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto Jan-Nov 2023; Stok Stik Gula darah 2023; Peningkatan Gaya Hidup Sehat Dengan Perilaku CERDIK; Kendalikan Hipertensi dengan PATUH; Regulasi Pendukung Program SMARThealth Perbup No 31 Tahun 2021.

Usai pemaparan dari Nur Ani, acara berikutnya dilanjutkan dengan penyampaian materi “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer” yang dibawakan oleh Penyuluh Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Muda Sie Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesmas Dinkes, Dewi Prahmatari, S.T.

Pada kesempatan itu, Dewi membeberkan mengenai Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya berfokus pada layanan primer; Fokus Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer; Salah satu Penguatan Penting dalam Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer adalah Penguatan Struktur yang Mengjangkau Masyarakat; Perbedaan Posyandu Sebelum dan Era Transfromasi Kesehatan; Posyandu di Era Transformasi Layanan Primer; Kunjungan Rumah; Alur Pelayanan dan Kegiatan Hari Buka Posyandu; Tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan dasar; dan lagu Virus Rota.

Pemateri 1 dan 2 bagikan doorprize yang dibawa Penyuluh Promkes dan Pmberdayaan Masyarakat Dinkes

Selesai pemaparan, Dewi berkenan membagikan doorprize bagi mereka yang bertanya atau diberi pertanyaan. Terdapat 5 doorprize menarik yang diperuntukkan bagi peserta sosialisasi dan pelatihan yang ada di Grand Miami Ballroom.

Acara berikutnya disambung dengan praktek pengukuran kesehatan dengan menggunakan SMARThealth Kit, seperti alat kesehatan untuk pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Setiap kader harus berlatih dengan dipandu oleh perawat desa yang mendampinginya, dan hasil pengukurannya harus dicatat sendiri-sendiri karena datanya nanti akan digunakan untuk lathan input data dengan aplikasi eKader.

Usai praktek menggunakan SMARThealth Kit, peserta sosialisasi dan pelatihan melakukan ishoma (istirahat, sholat, dan makan). Namun peserta yang berjenis kelamin laki-laki sudah meninggalkan ballroom terlebih dahulu untuk menjalankan kewajiban sholat Jumat di Masjid Sholahuddin yang berada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kepanjen, yang berada di sebelah utara Grand Miami Hotel.

Buffet lunch untuk Dinkes berada di Cattelya Restaurant Lantai 1 Grand Miami Hotel. Di meja memanjang dari barat ke timur itu tersaji es buah jelly, sup ikan bumbu rajang, steamed rice, nasi kuning, tumus buncis sosis, telur bumbu Bali, beef curry, patin bakar rica, kerupuk, sambal trasi, acar, assorted slice fruit, orange juice, mineral water, dan infused water.

Semua personil Sub Substansi PTM dan Keswa mendampingi dalam penggunaan aplikasi eKader

Pukul 13.04 WIB, peserta kembali memasuki Grand Miami Ballroom. Acara selanjutnnya diisi dengan Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh Candra Hernawan. Pada kesempatan itu, Candra menerangkan di mana aplikasi ini dapat berjalan; cara instalasi; tampilan awal aplikasi; tampilan setelah login; pemeriksaan pasien; tampilan pasien ditemukan; tampilan pasien tidak ditemukan; proses pendaftaran pasien baru (belum terdaftar ePuskesmas); hasil pemeriksaan, dan tampilan saat tidak ada signal.

Selain eKader, Candra juga mengajarkan strategi optimalisasi pencatatan dan pelaporan dengan menggunakan aplikasi ePuskesmas untuk skrining luar gedung yang didampingi oleh tenaga kesehatan. Tujuannya agar datanya bisa segera teinput manakala aplikasi eKader mangalami trouble.

Pukul 14.06 WIB, Nur Ani menanyakan RTL (Rencana Tindak Lanjut) per desa. Setiap meja bundar yang berisi 5 kader dan seorang perawat desa ditanyai semua, menyangkut apa yang akan dikerjakan dalam waktu dekat usai pulang dari pelatihan ini.

Kader berlatih penggunaan aplikasi eKader untuk input data hasil skrining faktor risiko PTM

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Wonokerto ini berakhir pada pukul 14.21 WIB. Sebelum ditutup, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes mengajak peserta menyanyikan lagu Mars GERMAS yang dipandu dirijen Ulinati.

Akhirnya, dengan didampingi Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto dan Pemegang Program PTM Puskesmas Wonorejo Dwi Irawati, A.Md.Kep, menutup rangkaian sosialisasi dan pelatihan pada pukul 14.34 WIB dan terus melakukan foto bersama. *** [081223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 07 Desember 2023

Gelombang 2 Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Diikuti 9 Desa

Tiga orang kader kesehatan – Trisnowati, Herwin Yuli Astutik, Ratna Andriastuti - dari Desa Panggungrejo memasuki Grand Miami Ballroom Lantai 7 Grand Miami Hotel Kepanjen pada pukul 07.57 WIB. Selang 4 menit, datang seorang kader dari Desa Jenggolo, Rike Werdiningsih, dan 5 menit kemudian hadir 5 orang kader kesehatan dari Desa Kedungpedaringan dan 5 orang kader kesehatan dari Desa Mangunrejo.

Setelah itu, kader kesehatan dari desa-desa lainnya berdatangan juga. Hari ini, Kamis (07/12), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) kembali menggelar Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang 2.

Sebelumnya, pada Sabtu (25/11), telah diselenggarakan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang 1 di Rayz UMM Hotel yang diikuti 4 kelurahan (Ardirejo, Cepokomulyo, Kepanjen, Penarukan) dan 5 desa (Dilem, Jatirejoyoso, Mojosari, Ngadilangkung, Talangagung).

Kabid P2P berpose bersama seluruh peserta sosialisasi dan pelatihan

Hari ini, pada Gelombang 2, diikuti oleh pemegang program PTM Puskesmas Kepanjen, kader kesehatan dan tenaga kesehatan (nakes) dari 9 desa lainnya yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kepanjen, yaitu Curungrejo, Jenggolo, Kedungpedaringan, Kemiri, Mangunrejo, Panggungrejo, Sengguruh, Sukoraharjo, dan Tegalsari. Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatan dan seorang nakes.

Selain itu, tampak hadir pula personil Sub Substansi PTM dan Keswa, seperti Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md. Keb.; Kristina Dewi, A.Md.Keb., Candra Hernawan, S.Kom, Ulinati, S.IP.

Acara sosialisasi dan pelatihan ini dimulai pada pukul 08.30 WIB. Staf PTM Nur Ani Sahara mengawali dengan pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” sambil menunggu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang, tiba di Grand Miami Hotel Kepanjen.

Penutupan acara hari ini dilakukan oleh Kabid P2P yang didampingi Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa serta Pemegang Program PTM Puskesmas Kepanjen

Dalam materi itu, Nur Ani menjelaskan Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024 (5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi); Indikator Pembangunan Kesehatan (RPJMN 2020-2024); Faktor Risiko Penyebab PTM yang Harus Diperbaiki; PTM dan Faktor Risiko Perilaku; Trend PTM dan Faktor Risiko (Riskesdas 2018); Proporsi Kasus PTM di Kabupaten Malang Tahun 2020-2021; Hasil Survey Penguatan Sistem Pencatatan Kelairan, Kematian dan Penyebab Kematian (Balitbangkes 2020); Data Kematian Berdasarkan 10 Besar Penyakit Tahun 2022; Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS); Bentuk Kegiatan GERMAS; Kebijakan Posbindu; Kegiatan Posbindu PTM; Capaian Skrining Usia > 15 Tahun Periode Jan – Okt 2023; Target - Capaian Skrining DM dan Jumlah Kasus DM yang Dilayani Periode Jan-Okt 2023; Target – Capaian Skrining Obesitas dan Jumlah Obesitas Periode Jan-Okt 2023; Capaian Skrining HT dan Kasus HT yang Dilayani Periode Jan-Okt 2023; Stok Stik Gula Darah 2023; Perbandingan JLM Skrining DM dengan Stok GD 2023; Capaian Skrining Usia > 15 Tahun Ke Atas Berdasarkan Jenis Kunjungan Dalam dan Luar Gedung Wilayah Kerja Puskesmas Kepanjen Periode Mar-Nv 2023; Peningkatan Gaya Hidup Sehat Dengan Perilaku CERDIK; Kendalikan Hipertensi dengan PATUH; dan Regulasi Pendukung Program SMARThealth Perbup No. 31 Tahun 2021.

Pukul 10.03 WIB pemateri kedua dari Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Malang, Ririz Iffa Istiqomah, SKM, memasuki Grand Miami Ballroom. Sebelum memberikan materi, Ririz mengajak senam peregangan terlebih dahulu dengan menggunakan senam peregangan ala Puskesmas Gedangan, agar supaya ketegangan berkurang.

Staf PTM bahas Capaian Program PTM di Kabupaten Malang

Setelah itu, Ririz membawakan materi “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer”. Pada kesempatan itu, Ririz menerangkan Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya fokus pada layanan primer; fokus transformasi pelayanan kesehatan primer, salah satunya penguatan penting dalam transformasi pelayanan kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau masyarakat; perbedaan Posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan; Posyandu di era transformasi layanan primer, kunjungan rumah; paket layanan di Posyandu – lintas siklus hidup pencegahan penyakit terbanyak; alur pelayanan dan kegiatan hari buka Posyandu; 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan; tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan desa; dan integrasi paket layanan di Posyandu oleh kader berkompeten untuk penguatan upaya promotif dan preventif.

Di akhir pemaparannya, Ririz berkenan membagikan sejumlah doorprize kepada 4 orang kader, yaitu Atik Masfufah (Sukoraharjo), Nurul Latifah (Curungrejo), Sunakyah (Kemiri), dan Ratna Wilujeng (Kedungpedaringan) yang menyanyikan lagu Virus Rota di depan, dan Fitria Apriyanti dari Desa Panggungrejo yang bisa menjawab kuis dengan benar dari Nur Ani tentang kader purwa.

Pukul 11.33 WIB Nur Ani memutarkan video Mewujudkan Kampung Cerdik Seat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung, agar supaya peserta sosialisasi dan pelatihan di Gelombang 2 ini mengetahui apa yang harus dikerjakan setelah mengikuti pelatihan ini.

Staf Promkes dan Pemberdayaan Masayarakat bahas transformasi kesehatan dalam Intrgrasi Layanan Primer

Sambil menunggu makan siang, staf PTM Krisitina Dewi memandu kader untuk berlatih melakukan pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah dengan menggunakan SMARThealth Kit.

Dua kader dipersilakan ke depan untuk melakukan demo pengukuran untuk tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. Selama ini, kader umumnya sudah familiar dalam melakukan pengukuran-pengukuran tersebut, namun pada pelatihan ini mereka diajarkan dengan benar dan safety, mengingat alat-alat yang digunakan memiliki kekhasan sendiri terutama dalam sensitivitas alat tersebut.

Setelah melihat demo, semua peserta sosialisasi dan pelatihan wajib melakukan latihan, dan hasilnya dicatat sendiri-sendiri untuk bahan melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader yang akan diajarkan setelah ini.

Seorang perawat desa sedang mengajari cara melakukan cek kadar gula darah

Usai berlatih dalam praktek penggunaan SMARThealth Kit, peserta melakukan ishoma (istirahat, sholat, dan makan) dari pukul 12.41 WIB hingga 13.30 WIB. Mereka turun ke lantai 1 di mana buffet lunch untuk Dinkes disediakan, tepatnya berada di Cattelya Restaurant. Di meja memanjang dari barat ke timur itu tersaji es sago melon, Hainan chicken rice, steamed rice, mie goreng panjang umur, cah caisim sosis, ayam goreng Vietnam, cumi asam manis, kerupuk, sambal trasi, acar, assorted slice fruit, infused water, mineral water, dan melon juice.

Peserta kembali memasuki Grand Miami Ballroom pada pukul 13.44 WIB. Acara dilanjutkan dengan pemaparan Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh Candra Hernawan. Pada kesempatan itu, Candra menjelaskan di mana aplikasi ini dapat berjalan, cara instalasi, tampilan awal, tampilan setelah login, dan kemudian tinggal input data.

Kader mulai belajar melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader. Setiap kader harus berlatih menginput data hasil pengukuran yang telah dipraktekkan sebelumnya. Mereka terlihat antusias dalam berlatih aplikasi eKader, dan hasilnya bisa dilihat di aplikasi ePuskesmas karena antara eKader dan ePuskesmas sudah bridging.

Kader berlatih input data dengan aplikasi eKader

Selain aplikasi eKader, Candra juga mengajarkan aplikasi ePuskesmas untuk mengantisipasi bila aplikasi eKader mengalami gangguan. ePuskesmas yang diajarkan adalah yang untuk melakukan skrining luar gedung.

Pukul 15.07 WIB Nur Ani ingin mengetahui RTL (Rencana Tindak Lanjut) setelah kader yang mengikuti sosialisasi dan pelatihan ini kembali ke desanya masing-masing. Ia pun menanyakan kader-kader per desa agar supaya mendapatkan gambaran yang mereka lakukan selanjutnya.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang 2 ini berakhir pada pukul 15.28 WIB, dan ditutup secara resmi oleh Kabid P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. *** [071223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 06 Desember 2023

13 Desa Kirimkan Kader Kesehatannya Untuk Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Ngantang yang Digelar Dinkes Kabupaten Malang

Desa Mulyorejo memasuki Edelweiss 1 & 2 Meeting Room Grand Miami Hotel Kepanjen paling awal, yakni sekitar pukul 08.20 WIB. Selang 6 menit kemudian, disusul Desa Pagersari dan Banjarejo yang hadir secara bersamaan, dan setelahnya baru menyusul desa-desa lainnya.

Hari ini, Rabu (06/12), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) menggelar Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Ngantang di Edelweiss 1 & 2 Meeting Room Grand Miami Hotel Kepanjen.

Sosialisasi dan pelatihan yang diikuti kader kesehatan dari 13 desa ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas kader menjadi kader SMARThealth yang nantinya akan mampu membantu tenaga kesehatan di desa dalam melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang berpose dengan seluruh peserta sosialisasi dan pelatihan

Ke-13 desa itu meliputi Banjarejo, Banturejo, Jombok, Kaumrejo, Mulyorejo, Ngantru, Pagersari, Pandansari, Purworejo, Sidodadi, Sumberagung, Tulungrejo, dan Waturejo. Setiap desa menghadirkan 5 orang kader kesehatan dengan seorang tenaga kesehatan (nakes) desa setempat.

Di samping itu, terlihat hadir juga personil Sub Substansi PTM dan Keswa, yaitu Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Mierina, A.Md.Keb; Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners; Candra Hernawan, S.Kom; dan Ulinati, S.IP.

Acara sosialisasi dan pelatihan dimulai pada pukul 08.59 WIB. Master of Ceremony (MC) Nur Ani Sahara mengawali dengan mengabsen terlebih dahulu dan membacakan susunan acara. Kemudian Nur Ani memaparkan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023.”

Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh seorang dirijen

Dalam paparannya, Nur Ani menjelaskan Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024; Indikator Pembangunan Kesehatan; Faktor Risiko PTM yang Harus Diperbaiki; PTM & Faktor Risiko Perilaku; Trend PTM dan Faktor Risiko; Proporsi Kasus PTM di Kabupaten Malang Tahun 2020-2021, dan 2022; Hasil Survey Penguatan Sistem Pencatatan Kelahiran, Kematian dan Penyebab Kematian (Balitbangkes 2020); Data Kematian Berdasarkan 10 Besar Penyakit Tahun 2021, 2022; Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS); Bentuk Kegiatan GERMAS; Kebijakan Posbindu; Kegiatan Posbindu PTM; Capaian SPM PTM Priode Jan-Okto 2023; Capaian Skrining Usia > 15 Tahun Periode Jan-Okto 2023; Target – Capaian Skrining Obesitas dan Jumlah Obesitas Periode Jan – Okt 2023; Stok Stik Gula Darah 2023; Capaian Skrining Usia >15 Tahun Ke atas Berdasarkan Kunjungan Dalam dan Luar Gedung Wilayah Kerja Pusksmas Ngantang Periode Jan-Nov 2023; Regulasi Pendukung Program SMARThealth; dan Perbup No. 31/2021 tentang Posbindu SMARThealth.

Pukul 10.06 WIB, MC Bastamil Anwar Aziz mempersilakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang yang telah hadir untuk melakukan seremonial pembukaan Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Ngantang.

Sebelum melangkah lebih lanjut, MC memandu doa bagi kelancaran kegiatan ini, dan diteruskan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirijen Ulinati.

Staf PTM Dinkes berikan materi

Setelah itu, Kabid P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Tri Awignami mengatakan bahwa kematian tertinggi masih didominasi PTM. COVID-19 yang menghebohkan masih kalah dengan PTM.

“43% penyebab kematian dari survey kematian yang dijalankan Balitbangkes Kemenkes 2020 bersama Dinkes Kabupaten Malang pada tahun 2020 karena PTM,” jelas Kabid P2P.

Kemudian Kabid P2P membuka secara resmi dimulai pelaksanaannya, dan dilanjutkan dengan melakukan foto bersama dengan seluruh peserta sosialisasi dan pelatihan.

Usai foto bersama, acara diisi dengan senam peregangan ala Puskesmas Gedangan agar supaya peserta mengalami relaksasi untuk mengikuti pemaparan materi selanjutnya. Materi berikutnya adalah “Pelayanan Poyandu Dalam Pelaksanaan Interasi Layanan Primer”, yang disampaikan oleh Diva Mukhtalifani Sakinah, SKM, seorang staf Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Pada kesempatan itu, Diva membeberkan  Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya fokus pada layanan primer; fokus transformasi pelayanan kesehatan primer, salah satunya penguatan penting dalam transformasi pelayanan kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau masyarakat; perbedaan Posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan; Posyandu di era transformasi layanan primer, kunjungan rumah; paket layanan di Posyandu – lintas siklus hidup pencegahan penyakit terbanyak; alur pelayanan dan kegiatan hari buka Posyandu; 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan; tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan desa; dan integrasi paket layanan di Posyandu oleh kader berkompeten untuk penguatan upaya promotif dan preventif.

Staf Promkes dan Pemeberdayaan Masyarakat Dinkes berikan materi

Mengakhiri pemaparannya, Diva membagikan sejumlah doorprize kepada peserta yang berani menyanyikan lagu Virus Rota. Ada 4 orang peserta yang berani mempraktekkannya, yaitu 2 orang kader dari Desa Tulungejo dan 2 orang dari Desa Waturejo.

Sambil menunggu saatnya ishoma (istirahat, sholat, dan makan), acara diisi dengan pemutaran video Mewujudkan Kampanye Cerdik Sehat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung. Tujuannya agar supaya peserta sosialisasi dan pelatihan ini mendapatkan gambaran apa yang akan dilakukan oleh seorang kader SMARThealth di mana 5 meja giat Posbindu dikerjakan oleh satu orang yang dibekali SMARThealth Kit dan aplikasi eKader.

Setelah itu, Nur Ani membagikan doorprize dengan memberikan kuis kepada peserta untuk melihat hasil serapan materi yang telah diajarkan. Terdapat 5 orang yang menjawab dengan benar pertanyaan dari Nur Ani, seperti hipertensi, DM, lingkar perut, kader purwa maupun kader utama. Ke-5 orang kader tersebut adalah Reza Reni (Desa Purworejo), Suprapti (Desa Pandansari), Ariska (Desa Kaumrejo), Veno (Desa Ngantru), dan Lilik Suciati (Desa Waturejo).

Usai mengajari kader, perawat menjadi pasien pertama kader dalam pelatihan pengecekan kadar gula darah

Pukul 11.36 WIB, seluruh peserta sosialisasi dan pelatihan ini melakukan praktek pengukuran kesehatan yang terdiri dari pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan serta lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. Dalam praktek tersebut, kader dipandu dan didampingi oleh nakes desa mereka masing-masing. Semua kader wajib mencoba semua pengukuran kesehatan tersebut, dan hasilnya dicatat sendiri-sendiri untuk nanti digunakan dalam penggunaan aplikasi eKader.

Pukul 12.30 WIB, peserta ishoma. Mereka menuju buffet lunch Dinkes yang berada di sebelah barat daya Edelweiss 1 & 2 Meeting Room. Di meja memanjang dari barat ke timur yang diatur mepet dengan partisi berongga dengan Cattelya Restaurant itu, tersaji soup aneka jamur, steamed rice, cah brokoli bakso ikan, tahu cabe garam, ayam masak rica, tongseng daging sapi, kerupuk, sambal trasi, acar, gado-gado, slice fruits, es kelapa muda, infused water, mineral water, dan ice tea.

Pukul 13.05 WIB Nur Ani melakukan review terhadap SMARThealth Kit yang akan digunakan oleh kader dalam melakukan skrining faktor risiko PTM. Setiap alat tersebut mempunyai karakteristik sendiri-sendiri, termasuk tabung strip gula darah harus senantiasa tertutup, tata cara pengukuran tekanan darah, lingkar perut, dan lain-lain.

Petunjuk penggunaan aplikasi eKader oleh staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa

Pukul 13.12 WIB acara dilanjutkan dengan Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang disampaikan oleh Candra Hernawan. Pada kesempatan itu, Candra menjelaskan di mana aplikasi ini dapat berjalan, cara instalasi, tampilan awal aplikasi, tampilan setelah login, dan cara input data.

Kemudian kader peserta sosialisasi dan pelatihan berlatih melakukan input data dengan menggunakan data hasil pengukuran kesehatan yang telah dilakukan dalam praktek sebelumnya. Mereka terlihat antusias dalam berlatih aplikasi eKader, namun hasilnya masih ada yang belum berhasil terkirim.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Ngantang ini berakhir pada pukul 14.54 WIB, dan ditutup secara resmi oleh staf PTM Dinkes Bastamil Anwar Aziz. *** [061223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 04 Desember 2023

Kader Kesehatan Dari 15 Desa Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi SMARThealth Pada Puskesmas Tumpang

Pukul 08.14 WIB, lima kader kesehatan dan bidan Desa Benjor memasuki Grand Miami Ballroom Lantai 7, tempat kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi SMARThealth pada Puskesmas Tumpang yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa).

Selang 9 menit kemudian, disusul kehadiran lima kader kesehatan dan perawat dari Desa Wringinsongo, dan 3 menit kemudian disusul, lima kader kesehatan dan perawat dari Desa Tumpang juga memasuki Grand Miamia Ballroom, Grand Miami Hotel Kepanjen. Mereka menempati meja bundar yang telah diatur sedemikian rupa oleh pihak hotel.

Kabid P2P Dinkes berpose bersama seluruh peserta sosialisasi dan pelatihan

Setelah itu, desa-desa yang lainnya menyusul. Sosialisasi dan pelatihan yang diadakan pada Senin (04/12) ini menghadirkan pemegang program PTM Puskesmas Tumpang (Danela Tristiana Sari, A,Md.Kep.), kader kesehatan ditambah tenaga kesehatan dari 15 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tumpang, meliputi Duwet, Duwet Krajan, Benjor, Bokor, Jeru, Kambingan, Kidal, Malangsuko, Ngingit, Pandanajeng, Pulungdowo, Slamet, Tulusbesar, Tumpang, dan Wringinsongo.

Selain itu, tampak hadir pula personil dari Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, seperti Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb; Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners; Candra Hernawan, S.Kom; dan Ulinati, S.IP.

Acara sosialisasi dan pelatihan ini dimulai pada pukul 09.02 WIB. Master of Ceremony (MC) Bastamil Anwar Aziz mengawali dengan ucapan selamat pagi dan selamat datang kepada peserta serta membacakan susunan acara dalam kegiatan ini.

Menyanyikan lagu kebangsaan dan Mars GERMAS

Kemudian peserta diminta berdiri sejenak untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirijen Ulinati.

Selesai menyanyikan lagu kebangsaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Tri Awignami mengawali dengan salam GERMAS (Sehat, Bugar, Produktif, Ceria). Kemudian ia mengungkapkan bahwa adanya peningkatan PTM setiap tahunnya. Dari 18.340 kasus kematian yang telah disurvey oleh Balitbangkes Kemenkes bersama Dinkes Kabupaten Malang pada tahun 2020, 43% didominasi PTM.

Oleh karena itu, perlu dilakukan skrining faktor risiko PTM terhadap penduduk yang ada di Kabupaten Malang. Target Puskesmas Tumpang melakukan skrining sebanyak 62 ribuan orang, namun sampai saat ini baru terskrining 10.370 orang (16%).

Pemateri pertama

Sehingga, dengan adanya sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth ini diharapkan ada kenaikan yang signifikan karena telah dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kader SMARThealth agar bisa membantu tenaga kesehatan di desa untuk melakukan skrining faktor risiko PTM.

Usai sambutan, Tri Awignami langsung membuka pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan ini, dan diteruskan dengan foto bersama seluruh peserta dari 15 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tumpang.

Pukul 09.26 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” yang disampaikan oleh staf PTM Dinkes Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani menerangkan transformasi sistem kesehatan 2021-2024; indikator pembangunan kesehatan; faktor risiko penyebab PTM yang harus diperbaiki; PTM di Kabupaten Malang 2020-2021 dan 2022, hasil survey penguatan sistem pencatatan kelahiran, kematian dan penyebab kematian; data kematian berdasarkan 10 besar penyakit tahun 2021; GERMAS; kebijakan Posbindu, capaian SPM PTM periode Jan-Okto 2023; capaian skrining usia > 15 tahun periode Jan-Okto 2023, rumus perhitungan cakupan deteksi dini DM, dan lain-lain

Usai pemaparan dari Nur Ani, acara diisi dengan senam peregangan Via Valen – Sayang terlebih dahulu sebelum pemaparan materi kedua. Materi kedua, “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer”, yang dibawakan oleh Diva Mukhtalifani Sakinah, SKM, seorang staf Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Staf Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Dinkes bagikan doorprize

Dalam materi itu, Diva menerangkan Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya fokus pada layanan primer; fokus transformasi pelayanan kesehatan primer, salah satunya penguatan penting dalam transformasi pelayanan kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau masyarakat; perbedaan Posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan; Posyandu di era transformasi layanan primer, kunjungan rumah; paket layanan di Posyandu – lintas siklus hidup pencegahan penyakit terbanyak; alur pelayanan dan kegiatan hari buka Posyandu; 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan; tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan desa; dan integrasi paket layanan di Posyandu oleh kader berkompeten untuk penguatan upaya promotif dan preventif.

Selesai pemaparan, Diva membagikan doorprize kepada peserta yang mau melantunkan lagu Virus Rota dengan maju ke depan. Ada 4 kader yang bersedia maju ke depan untuk menyanyikan lagu tersebut.

Sambil menunggu waktu ishoma (istirahat, sholat, makan), Nur Ani mengisi waktu dengan memberikan gambaran aktivitas kader yang akan dijalaninya setelah mendapatkan pelatihan kader SMARThealth, dan memutarkan video mengenai Mewujudkan Kampung Cerdik Sehat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung serta menjelaskan Perbup No. 31/2021 tentang Posbindu SMARThealth.

Perawat sedang mengajari praktek menggunakan SMARThealth Kit

Pukul 11.45 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB, peserta ishoma. Mereka menuju ke Cattelya Restaurant di lantai 1 untuk makan siang maupun sholat yan mushollanya ada di dekatnya. Menu makan siang tersaji di meja memanjang dari barat ke timur. Ada tahu gejrot, sup tekwan, steamed rice, pok coy cah daging sapi, ayam betutu, ikan sambal matah, beef rendang, kerupuk, sambal trasi, acar, assorted slice fruit, es sago melon, infused water, mineral water, dan orange juice.

Memasuki Grand Miami Ballroom lagi, kader kesehatan mulai berlatih melakukan pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah dengan SMARThealth Kit yang telah dibagikan.

Dalam pelatihan tersebut, tenaga kesehatan desa wajib mendampingi kader-kadernya agar bisa berlatih dengan benar, dan ujung-ujungnya akan menjadi terampil. Semua kader berlatih mengukur diri, dan hasilnya terus dicatat sendiri-sendiri agar nanti dalam input data, mempunyai bahan untuk praktek penggunaan aplikasi.

PP PTM Puskesmas Tumpang menjajal aplikasi eKader

Tepat pukul 14.00 WIB acara berikutnya adalah Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh Candra Hernawan. Setelah memberikan pemahaman sebentar mengenai aplikasi eKader, kader langsung belajar melalukan input data.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi SMARThealth pada Puskesmas Tumpang berakhir pada pukul 15.12 WIB, dan ditutup secara resmi oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. *** [041223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 30 November 2023

10 Desa Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon

Hari ini, Kamis (30/11), 10 desa yang ada di Kecamatan Pujon mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) di Golden Swan Ballroom Rayz UMM Hotel yang beralamatkan di Jalan Raya Sengkaling No. 1 Dusun Jetis, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Ke-10 desa yang meliputi Tawangsari, Madiredo, Wiyurejo, Ngabab, Ngroto, Pandesari, Pujon Lor, Pujon Kidul, Sukomulyo, dan Bendosari, masing-masing mengirimkan 5 orang kader kesehatan dan seorang perawat desanya.

Selain itu, tampak hadir personil dari Sub Substansi PTM dan Keswa, seperti Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, Kristina Dewi, A.Md.Keb, Candra Hernawan, S.Kom, dan Ulinati, S.IP.

Usai membuka acara, Kabid P2P berpose dengan peserta sosialisasi dan pelatihan

Acara sosialisasi dan pelatihan dimulai pada pukul 09.03 WIB. Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto mengawali opening speech dengan mengucapkan selamat datang untuk berkenan mengikuti acara sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth ini.

Setelah itu langsung dilanjutkan dengan pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” yang disampaikan oleh staf PTM Nur Ani Sahara. Pertama-tama, Nur Ani memutar video Pemecahan Rekor MURI terkait skrining PTM massal di 390 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang.

Kemudian Nur Ani mengabsen kader dan perawat dari 10 desa yang diundang dalam sosialisasi dan pelatihan ini, dan diteruskan dengan materi. Dalam pemaparan materi itu, Nur Ani menjelaskan transformasi sistem kesehatan 2021-2024; indikator pembangunan kesehatan; faktor risiko penyebab PTM yang harus diperbaiki; PTM di Kabupaten Malang 2020-2021 dan 2022; hasil survey penguatan sistem pencatatan kelahiran, kematian dan penyebab kematian (Balitbangkes 2020); data kematian berdasarkan 10 besar penyakit tahun 2021 (Sumber: SIMKES Dinkes 2022); GERMAS; kebijakan Posbindu, capaian SPM PTM periode Jan-Okto 2023; capaian skrining usia > 15 tahun periode Jan-Okto 2023, rumus perhitungan cakupan deteksi dini DM, dan lain-lain.

Sambutan Kabid P2 yang ddidampingi Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa serta fungsional Promkes

Usai pemaparan materi, Master of Ceremony (MC) Kristina Dewi, staf PTM Dinkes, mengawali dengan membacakan susunan acara dalam rangkaian seremonial, dan diteruskan dengan berdoa untuk kelancaran acara ini.

Lalu, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirijen Ulinati.

Usai menyanyikan lagu kebangsaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Tri Awignami mengatakan bahwa pada survey kematian yang diadakan oleh Balitbangkes Kemenkes bersama Dinkes Kabupaten Malang pada tahun 2020 ditemukan 18.130 kasus kematian.

Suasana Golden Swan Ballroom UMM Hotel dalam sosialiasi dan pelatihan kader SMARThealth di lingkungan kerja Puskesmas Pujon

Dari jumlah kematian tersebut 43% meninggal karena kardiovaskular, jantung iskemik, dan Diabetes Mellitus. Ketiga penyakit penyebab kematian terbesar ini, menurut Tri Awignami, bisa diatasi dengan deteksi dini. Kenapa deteksi dini? Hal ini agar supaya segera dapat diketahui faktor risikonya dan kemudian terus diobati, sehingga tidak menjadi parah, seperti penyakit jantung, stroke, dan lain-lainnya.

Dari 2,6 jutaan penduduk di Kabupaten Malang baru 900 ribuan warganya yang terskrining faktor risiko PTM hingga Oktober 2023. “Jadi, baru sekitar 30%”, jelas Tri Awignami.

Oleh karena itu, hari ini Dinkes mendorong pemberdayaan masyarakat dengan melakukan pelatihan kader SMARThealth agar bisa membantu tenaga kesehatan di desa untuk melakukan skrining faktor risiko PTM.

Selesai sambutan, Tri Awignami langsung membuka acara sosialisasi dan pelatihan secara resmi, dan disudahi dengan melakukan foto bersama peserta Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon di Rays UMM Hotel.

Pukul 10.42 WIB acara diisi dengan pemaparan materi “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer” yang disampaikan oleh fungsional Promosi Kesehatan (Promkes) Nura Auliya Ahyarini, SKM.

Pada kesempatan itu, Nura menerangkan Kemenkes berkomitmen untuk mentansformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya berfokus pada layanan primer. Fokus transformasi pelayanan kesehatan primer, salah satunya penguatan penting dalam transformasi pelayanan kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau masyarakat. 

Perbedaan Posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan; Posyandu di era transformasi layanan primer; kunjungan rumah; paket layanan di Posyandu – lintas sklus hidup pencegahan penyakit terbanyak; alur pelayanan dan kegiatan hari buka Posyandu, 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan; tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan desa; dan integrasi paket layanan di Posyandu oleh kader berkompoten untuk penguatan upaya promotif dan perventif.

Pemateri 2 dari Promkes Dinkes bagikan doorpeiae kepada kader dengan disaksikan pemateri 1 dan pemegang program Promkes Puskesmas Pujon

Di akhir pemaparan, Nura membagikan doorprize bagi yang bisa menjawab pertanyaan maupun menyanyikan lagu Virus Rota. Pada kesempatan ini, pemegang program Promkes Puskesmas Pujon Ovalya Zakaroma, S.ST sharing kepada peserta bahwa pelatihan hari ini termasuk dalam 25 ketrampilan dasar bidang kesehatan yang akan dijalani oleh kader. Oleh karena itu, Ova menegaskan perunya komitmen kader untuk mewujudkan itu semua.

Pukul 11.40 WIB, sambil menunggu ishoma (istirahat, sholat, dan makan) pada pukul 12.00 WIB, Nur Ani Sahara mengisinya dengan memutar video Mewujudkan Kampung Cerdik Sehat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung.

Peserta melakukan ishoma selama satu jam. Begitu keluar dari Golden Swan Ballroom, peserta langsung menuju ke buffet lunch yang berada di lobby depan ballroom tersebut. Di meja panjang yang membujur dari selatan ke utara tersaji soup ayam Klaten, nasi putih, i fu mie, kamar bola, rolade ayam, daging lada hitam, kerupuk, acar, dan sambal trasi.

Seorang perawat sedang melatih penggunaan glucose test kepada kader kesehatan

Di sebelah utaranya, ada meja yang mepet tembok utara, terhidangkan ronde, slice fruit, dan huzaren salad. Kemudian, meja yang berada di dekat kolom sisi timur meja panjang terdapat mineral water dan ice tea.

Memasuki Golden Swan Ballroom, peserta memulai praktek menggunakan SMARThealth Kit sebagai bagian dari skrining faktor risiko PTM yang nantinya akan dijalani oleh kader SMARThealth di desanya masing-masing.

Dalam praktek, staf PTM Kristina Dewi mula-mula memandu cara pengukuran antropometri yang benar, dan seterusnya peserta berlatih dengan perawat desa yang mendampinginya. Mulai dari pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Kader berlatih input data dengan menggunakan aplikasi eKader

Pukul 13.50 WIB acara dilanjutkan dengan Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Candra Hernawan. Pada kesempatan itu, Candra menjelaskan di mana aplikasi ini dapat berjalan dan sekaligus memandu cara melakukan input data dengan setiap peserta yang telah melakukan praktek menggunakan SMARThealth Kit tadi.

Selesai aplikasi eKader, Nur Ani menjelaskan Posbindu SMARThealth bagi peserta sosialisasi dan pelatihan dengan menekankan kepada capaian skrining usia >15 tahun ke atas kunjungan dalam dan luar gedung wilayah kerja Puskesmas Pujon periode Jan-Okt 2023, road map, dan regulasinya.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon ditutup secara resmi oleh Sub Koordinator Substansi Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 15.07 WIB dengan diiringi hujan yang lebat. *** [3011223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog