Tampilkan postingan dengan label Dinkes Kabupaten Malang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dinkes Kabupaten Malang. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Desember 2023

5 Desa di Kecamatan Bantur Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Wonokerto

Hari ini, Jumat (08/12), 5 desa di wilayah Kecamatan Bantur – Karangsari, Pringgodani, Rejosari, Rejoyoso, dan Wonokerto - mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Wonokerto yang diadakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) di Grand Miami Ballroom, Grand Miami Hotel, Kepanjen. Setiap desa mengirimkan 5 orang kader kesehatan dan seorang perawat desanya ditambah dengan seorang Pemegang Program PTM Puskesmas Wonokerto.

Sebelumnya, pada Selasa (12/09), 5 desa lainnya yang berada di Kecamatan Bantur, yakni Bandungrejo, Bantur, Sumberbening, Srigonco, dan Wonorejo - juga telah mengikuti Pelatihan Kader SMARThealth di Puskesmas Bantur yang digelar di Ruang Pertemuan Lantai 2.

Kabid P2P berpose bersama peserta sosialisasi dan pelatihan

Jadi, pada tahun 2023 ini, 10 desa yang ada di wilayah Kecamatan Bantur telah mengikuti pelatihan kader SMARThealth di 2 Puskesmas yang ada di wilayahnya, yaitu Puskesmas Bantur dan Puskesmas Wonokerto. Dan, Puskesmas Wonokerto merupakan Puskesmas terakhir dari 39 Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang yang siap mengimplementasikan replikasi SMARThealth.

Pada sosilisasi dan pelatihan hari ini, juga terlihat hadir personil Sub Substansi PTM dan Keswa, seperti Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ner; Candra Hernawan, S.Kom; dan Ulinati, S.IP.

Untuk pelatihan hari ini, acara dimulai pada pukul 08.38 WIB. Staf PTM Nur Ani Sahara mengawali dengan memberikan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” sambil menunggu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang tiba di Grand Miami Hotel Kepanjen.

Kabid P2P mengajak menyanyikan lagu Mars GERMAS

Dalam materinya, Nur Ani berusaha menjelaskan mengenai Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024 (5 RPJM dan 6 Pilar Transformasi); Indikator Pembangunan Kesehatan (RPJM 2020-2024); Faktor Risiko Penyebab PTM yang Harus Diperbaiki; PTM dan Faktor Risiko Perilaku; Trend PTM dan Faktor Risiko (Riskesdas 2018); Proporsi Kasus PTM di Kabupaten Malang Tahun 2020-2021; Hasil Survey Penguatan Sistem Pencatatan Kelahiran, Kematian dan Penyebab Kematian (Balitbangkes 2020); Data Kematian Berdasarkan 10 Besar Penyakit Tahun 2022; Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS); Kebijakan Posbindu; Capaian Skrining Usia > 15 Tahun Periode Jan – Okt 2023; Target – Capaian Skrining Obesitas dan Jumlah Obesitas Periode Jan-Okt 2023; Capaian Skrining Usia > 15 Tahun Ke Atas Berdasarkan Jenis Kunjungan Dalam dan Luar Gedung Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto Jan-Nov 2023; Stok Stik Gula darah 2023; Peningkatan Gaya Hidup Sehat Dengan Perilaku CERDIK; Kendalikan Hipertensi dengan PATUH; Regulasi Pendukung Program SMARThealth Perbup No 31 Tahun 2021.

Usai pemaparan dari Nur Ani, acara berikutnya dilanjutkan dengan penyampaian materi “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer” yang dibawakan oleh Penyuluh Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Muda Sie Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesmas Dinkes, Dewi Prahmatari, S.T.

Pada kesempatan itu, Dewi membeberkan mengenai Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya berfokus pada layanan primer; Fokus Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer; Salah satu Penguatan Penting dalam Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer adalah Penguatan Struktur yang Mengjangkau Masyarakat; Perbedaan Posyandu Sebelum dan Era Transfromasi Kesehatan; Posyandu di Era Transformasi Layanan Primer; Kunjungan Rumah; Alur Pelayanan dan Kegiatan Hari Buka Posyandu; Tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan dasar; dan lagu Virus Rota.

Pemateri 1 dan 2 bagikan doorprize yang dibawa Penyuluh Promkes dan Pmberdayaan Masyarakat Dinkes

Selesai pemaparan, Dewi berkenan membagikan doorprize bagi mereka yang bertanya atau diberi pertanyaan. Terdapat 5 doorprize menarik yang diperuntukkan bagi peserta sosialisasi dan pelatihan yang ada di Grand Miami Ballroom.

Acara berikutnya disambung dengan praktek pengukuran kesehatan dengan menggunakan SMARThealth Kit, seperti alat kesehatan untuk pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Setiap kader harus berlatih dengan dipandu oleh perawat desa yang mendampinginya, dan hasil pengukurannya harus dicatat sendiri-sendiri karena datanya nanti akan digunakan untuk lathan input data dengan aplikasi eKader.

Usai praktek menggunakan SMARThealth Kit, peserta sosialisasi dan pelatihan melakukan ishoma (istirahat, sholat, dan makan). Namun peserta yang berjenis kelamin laki-laki sudah meninggalkan ballroom terlebih dahulu untuk menjalankan kewajiban sholat Jumat di Masjid Sholahuddin yang berada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kepanjen, yang berada di sebelah utara Grand Miami Hotel.

Buffet lunch untuk Dinkes berada di Cattelya Restaurant Lantai 1 Grand Miami Hotel. Di meja memanjang dari barat ke timur itu tersaji es buah jelly, sup ikan bumbu rajang, steamed rice, nasi kuning, tumus buncis sosis, telur bumbu Bali, beef curry, patin bakar rica, kerupuk, sambal trasi, acar, assorted slice fruit, orange juice, mineral water, dan infused water.

Semua personil Sub Substansi PTM dan Keswa mendampingi dalam penggunaan aplikasi eKader

Pukul 13.04 WIB, peserta kembali memasuki Grand Miami Ballroom. Acara selanjutnnya diisi dengan Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh Candra Hernawan. Pada kesempatan itu, Candra menerangkan di mana aplikasi ini dapat berjalan; cara instalasi; tampilan awal aplikasi; tampilan setelah login; pemeriksaan pasien; tampilan pasien ditemukan; tampilan pasien tidak ditemukan; proses pendaftaran pasien baru (belum terdaftar ePuskesmas); hasil pemeriksaan, dan tampilan saat tidak ada signal.

Selain eKader, Candra juga mengajarkan strategi optimalisasi pencatatan dan pelaporan dengan menggunakan aplikasi ePuskesmas untuk skrining luar gedung yang didampingi oleh tenaga kesehatan. Tujuannya agar datanya bisa segera teinput manakala aplikasi eKader mangalami trouble.

Pukul 14.06 WIB, Nur Ani menanyakan RTL (Rencana Tindak Lanjut) per desa. Setiap meja bundar yang berisi 5 kader dan seorang perawat desa ditanyai semua, menyangkut apa yang akan dikerjakan dalam waktu dekat usai pulang dari pelatihan ini.

Kader berlatih penggunaan aplikasi eKader untuk input data hasil skrining faktor risiko PTM

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Wonokerto ini berakhir pada pukul 14.21 WIB. Sebelum ditutup, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes mengajak peserta menyanyikan lagu Mars GERMAS yang dipandu dirijen Ulinati.

Akhirnya, dengan didampingi Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto dan Pemegang Program PTM Puskesmas Wonorejo Dwi Irawati, A.Md.Kep, menutup rangkaian sosialisasi dan pelatihan pada pukul 14.34 WIB dan terus melakukan foto bersama. *** [081223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 07 Desember 2023

Gelombang 2 Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Diikuti 9 Desa

Tiga orang kader kesehatan – Trisnowati, Herwin Yuli Astutik, Ratna Andriastuti - dari Desa Panggungrejo memasuki Grand Miami Ballroom Lantai 7 Grand Miami Hotel Kepanjen pada pukul 07.57 WIB. Selang 4 menit, datang seorang kader dari Desa Jenggolo, Rike Werdiningsih, dan 5 menit kemudian hadir 5 orang kader kesehatan dari Desa Kedungpedaringan dan 5 orang kader kesehatan dari Desa Mangunrejo.

Setelah itu, kader kesehatan dari desa-desa lainnya berdatangan juga. Hari ini, Kamis (07/12), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) kembali menggelar Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang 2.

Sebelumnya, pada Sabtu (25/11), telah diselenggarakan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang 1 di Rayz UMM Hotel yang diikuti 4 kelurahan (Ardirejo, Cepokomulyo, Kepanjen, Penarukan) dan 5 desa (Dilem, Jatirejoyoso, Mojosari, Ngadilangkung, Talangagung).

Kabid P2P berpose bersama seluruh peserta sosialisasi dan pelatihan

Hari ini, pada Gelombang 2, diikuti oleh pemegang program PTM Puskesmas Kepanjen, kader kesehatan dan tenaga kesehatan (nakes) dari 9 desa lainnya yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kepanjen, yaitu Curungrejo, Jenggolo, Kedungpedaringan, Kemiri, Mangunrejo, Panggungrejo, Sengguruh, Sukoraharjo, dan Tegalsari. Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatan dan seorang nakes.

Selain itu, tampak hadir pula personil Sub Substansi PTM dan Keswa, seperti Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md. Keb.; Kristina Dewi, A.Md.Keb., Candra Hernawan, S.Kom, Ulinati, S.IP.

Acara sosialisasi dan pelatihan ini dimulai pada pukul 08.30 WIB. Staf PTM Nur Ani Sahara mengawali dengan pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” sambil menunggu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang, tiba di Grand Miami Hotel Kepanjen.

Penutupan acara hari ini dilakukan oleh Kabid P2P yang didampingi Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa serta Pemegang Program PTM Puskesmas Kepanjen

Dalam materi itu, Nur Ani menjelaskan Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024 (5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi); Indikator Pembangunan Kesehatan (RPJMN 2020-2024); Faktor Risiko Penyebab PTM yang Harus Diperbaiki; PTM dan Faktor Risiko Perilaku; Trend PTM dan Faktor Risiko (Riskesdas 2018); Proporsi Kasus PTM di Kabupaten Malang Tahun 2020-2021; Hasil Survey Penguatan Sistem Pencatatan Kelairan, Kematian dan Penyebab Kematian (Balitbangkes 2020); Data Kematian Berdasarkan 10 Besar Penyakit Tahun 2022; Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS); Bentuk Kegiatan GERMAS; Kebijakan Posbindu; Kegiatan Posbindu PTM; Capaian Skrining Usia > 15 Tahun Periode Jan – Okt 2023; Target - Capaian Skrining DM dan Jumlah Kasus DM yang Dilayani Periode Jan-Okt 2023; Target – Capaian Skrining Obesitas dan Jumlah Obesitas Periode Jan-Okt 2023; Capaian Skrining HT dan Kasus HT yang Dilayani Periode Jan-Okt 2023; Stok Stik Gula Darah 2023; Perbandingan JLM Skrining DM dengan Stok GD 2023; Capaian Skrining Usia > 15 Tahun Ke Atas Berdasarkan Jenis Kunjungan Dalam dan Luar Gedung Wilayah Kerja Puskesmas Kepanjen Periode Mar-Nv 2023; Peningkatan Gaya Hidup Sehat Dengan Perilaku CERDIK; Kendalikan Hipertensi dengan PATUH; dan Regulasi Pendukung Program SMARThealth Perbup No. 31 Tahun 2021.

Pukul 10.03 WIB pemateri kedua dari Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Malang, Ririz Iffa Istiqomah, SKM, memasuki Grand Miami Ballroom. Sebelum memberikan materi, Ririz mengajak senam peregangan terlebih dahulu dengan menggunakan senam peregangan ala Puskesmas Gedangan, agar supaya ketegangan berkurang.

Staf PTM bahas Capaian Program PTM di Kabupaten Malang

Setelah itu, Ririz membawakan materi “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer”. Pada kesempatan itu, Ririz menerangkan Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya fokus pada layanan primer; fokus transformasi pelayanan kesehatan primer, salah satunya penguatan penting dalam transformasi pelayanan kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau masyarakat; perbedaan Posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan; Posyandu di era transformasi layanan primer, kunjungan rumah; paket layanan di Posyandu – lintas siklus hidup pencegahan penyakit terbanyak; alur pelayanan dan kegiatan hari buka Posyandu; 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan; tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan desa; dan integrasi paket layanan di Posyandu oleh kader berkompeten untuk penguatan upaya promotif dan preventif.

Di akhir pemaparannya, Ririz berkenan membagikan sejumlah doorprize kepada 4 orang kader, yaitu Atik Masfufah (Sukoraharjo), Nurul Latifah (Curungrejo), Sunakyah (Kemiri), dan Ratna Wilujeng (Kedungpedaringan) yang menyanyikan lagu Virus Rota di depan, dan Fitria Apriyanti dari Desa Panggungrejo yang bisa menjawab kuis dengan benar dari Nur Ani tentang kader purwa.

Pukul 11.33 WIB Nur Ani memutarkan video Mewujudkan Kampung Cerdik Seat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung, agar supaya peserta sosialisasi dan pelatihan di Gelombang 2 ini mengetahui apa yang harus dikerjakan setelah mengikuti pelatihan ini.

Staf Promkes dan Pemberdayaan Masayarakat bahas transformasi kesehatan dalam Intrgrasi Layanan Primer

Sambil menunggu makan siang, staf PTM Krisitina Dewi memandu kader untuk berlatih melakukan pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah dengan menggunakan SMARThealth Kit.

Dua kader dipersilakan ke depan untuk melakukan demo pengukuran untuk tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. Selama ini, kader umumnya sudah familiar dalam melakukan pengukuran-pengukuran tersebut, namun pada pelatihan ini mereka diajarkan dengan benar dan safety, mengingat alat-alat yang digunakan memiliki kekhasan sendiri terutama dalam sensitivitas alat tersebut.

Setelah melihat demo, semua peserta sosialisasi dan pelatihan wajib melakukan latihan, dan hasilnya dicatat sendiri-sendiri untuk bahan melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader yang akan diajarkan setelah ini.

Seorang perawat desa sedang mengajari cara melakukan cek kadar gula darah

Usai berlatih dalam praktek penggunaan SMARThealth Kit, peserta melakukan ishoma (istirahat, sholat, dan makan) dari pukul 12.41 WIB hingga 13.30 WIB. Mereka turun ke lantai 1 di mana buffet lunch untuk Dinkes disediakan, tepatnya berada di Cattelya Restaurant. Di meja memanjang dari barat ke timur itu tersaji es sago melon, Hainan chicken rice, steamed rice, mie goreng panjang umur, cah caisim sosis, ayam goreng Vietnam, cumi asam manis, kerupuk, sambal trasi, acar, assorted slice fruit, infused water, mineral water, dan melon juice.

Peserta kembali memasuki Grand Miami Ballroom pada pukul 13.44 WIB. Acara dilanjutkan dengan pemaparan Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh Candra Hernawan. Pada kesempatan itu, Candra menjelaskan di mana aplikasi ini dapat berjalan, cara instalasi, tampilan awal, tampilan setelah login, dan kemudian tinggal input data.

Kader mulai belajar melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader. Setiap kader harus berlatih menginput data hasil pengukuran yang telah dipraktekkan sebelumnya. Mereka terlihat antusias dalam berlatih aplikasi eKader, dan hasilnya bisa dilihat di aplikasi ePuskesmas karena antara eKader dan ePuskesmas sudah bridging.

Kader berlatih input data dengan aplikasi eKader

Selain aplikasi eKader, Candra juga mengajarkan aplikasi ePuskesmas untuk mengantisipasi bila aplikasi eKader mengalami gangguan. ePuskesmas yang diajarkan adalah yang untuk melakukan skrining luar gedung.

Pukul 15.07 WIB Nur Ani ingin mengetahui RTL (Rencana Tindak Lanjut) setelah kader yang mengikuti sosialisasi dan pelatihan ini kembali ke desanya masing-masing. Ia pun menanyakan kader-kader per desa agar supaya mendapatkan gambaran yang mereka lakukan selanjutnya.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang 2 ini berakhir pada pukul 15.28 WIB, dan ditutup secara resmi oleh Kabid P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. *** [071223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 06 Desember 2023

13 Desa Kirimkan Kader Kesehatannya Untuk Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Kader SMARThealth pada Puskesmas Ngantang yang Digelar Dinkes Kabupaten Malang

Desa Mulyorejo memasuki Edelweiss 1 & 2 Meeting Room Grand Miami Hotel Kepanjen paling awal, yakni sekitar pukul 08.20 WIB. Selang 6 menit kemudian, disusul Desa Pagersari dan Banjarejo yang hadir secara bersamaan, dan setelahnya baru menyusul desa-desa lainnya.

Hari ini, Rabu (06/12), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) menggelar Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Ngantang di Edelweiss 1 & 2 Meeting Room Grand Miami Hotel Kepanjen.

Sosialisasi dan pelatihan yang diikuti kader kesehatan dari 13 desa ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas kader menjadi kader SMARThealth yang nantinya akan mampu membantu tenaga kesehatan di desa dalam melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang berpose dengan seluruh peserta sosialisasi dan pelatihan

Ke-13 desa itu meliputi Banjarejo, Banturejo, Jombok, Kaumrejo, Mulyorejo, Ngantru, Pagersari, Pandansari, Purworejo, Sidodadi, Sumberagung, Tulungrejo, dan Waturejo. Setiap desa menghadirkan 5 orang kader kesehatan dengan seorang tenaga kesehatan (nakes) desa setempat.

Di samping itu, terlihat hadir juga personil Sub Substansi PTM dan Keswa, yaitu Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Mierina, A.Md.Keb; Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners; Candra Hernawan, S.Kom; dan Ulinati, S.IP.

Acara sosialisasi dan pelatihan dimulai pada pukul 08.59 WIB. Master of Ceremony (MC) Nur Ani Sahara mengawali dengan mengabsen terlebih dahulu dan membacakan susunan acara. Kemudian Nur Ani memaparkan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023.”

Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh seorang dirijen

Dalam paparannya, Nur Ani menjelaskan Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024; Indikator Pembangunan Kesehatan; Faktor Risiko PTM yang Harus Diperbaiki; PTM & Faktor Risiko Perilaku; Trend PTM dan Faktor Risiko; Proporsi Kasus PTM di Kabupaten Malang Tahun 2020-2021, dan 2022; Hasil Survey Penguatan Sistem Pencatatan Kelahiran, Kematian dan Penyebab Kematian (Balitbangkes 2020); Data Kematian Berdasarkan 10 Besar Penyakit Tahun 2021, 2022; Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS); Bentuk Kegiatan GERMAS; Kebijakan Posbindu; Kegiatan Posbindu PTM; Capaian SPM PTM Priode Jan-Okto 2023; Capaian Skrining Usia > 15 Tahun Periode Jan-Okto 2023; Target – Capaian Skrining Obesitas dan Jumlah Obesitas Periode Jan – Okt 2023; Stok Stik Gula Darah 2023; Capaian Skrining Usia >15 Tahun Ke atas Berdasarkan Kunjungan Dalam dan Luar Gedung Wilayah Kerja Pusksmas Ngantang Periode Jan-Nov 2023; Regulasi Pendukung Program SMARThealth; dan Perbup No. 31/2021 tentang Posbindu SMARThealth.

Pukul 10.06 WIB, MC Bastamil Anwar Aziz mempersilakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang yang telah hadir untuk melakukan seremonial pembukaan Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Ngantang.

Sebelum melangkah lebih lanjut, MC memandu doa bagi kelancaran kegiatan ini, dan diteruskan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirijen Ulinati.

Staf PTM Dinkes berikan materi

Setelah itu, Kabid P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Tri Awignami mengatakan bahwa kematian tertinggi masih didominasi PTM. COVID-19 yang menghebohkan masih kalah dengan PTM.

“43% penyebab kematian dari survey kematian yang dijalankan Balitbangkes Kemenkes 2020 bersama Dinkes Kabupaten Malang pada tahun 2020 karena PTM,” jelas Kabid P2P.

Kemudian Kabid P2P membuka secara resmi dimulai pelaksanaannya, dan dilanjutkan dengan melakukan foto bersama dengan seluruh peserta sosialisasi dan pelatihan.

Usai foto bersama, acara diisi dengan senam peregangan ala Puskesmas Gedangan agar supaya peserta mengalami relaksasi untuk mengikuti pemaparan materi selanjutnya. Materi berikutnya adalah “Pelayanan Poyandu Dalam Pelaksanaan Interasi Layanan Primer”, yang disampaikan oleh Diva Mukhtalifani Sakinah, SKM, seorang staf Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Pada kesempatan itu, Diva membeberkan  Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya fokus pada layanan primer; fokus transformasi pelayanan kesehatan primer, salah satunya penguatan penting dalam transformasi pelayanan kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau masyarakat; perbedaan Posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan; Posyandu di era transformasi layanan primer, kunjungan rumah; paket layanan di Posyandu – lintas siklus hidup pencegahan penyakit terbanyak; alur pelayanan dan kegiatan hari buka Posyandu; 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan; tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan desa; dan integrasi paket layanan di Posyandu oleh kader berkompeten untuk penguatan upaya promotif dan preventif.

Staf Promkes dan Pemeberdayaan Masyarakat Dinkes berikan materi

Mengakhiri pemaparannya, Diva membagikan sejumlah doorprize kepada peserta yang berani menyanyikan lagu Virus Rota. Ada 4 orang peserta yang berani mempraktekkannya, yaitu 2 orang kader dari Desa Tulungejo dan 2 orang dari Desa Waturejo.

Sambil menunggu saatnya ishoma (istirahat, sholat, dan makan), acara diisi dengan pemutaran video Mewujudkan Kampanye Cerdik Sehat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung. Tujuannya agar supaya peserta sosialisasi dan pelatihan ini mendapatkan gambaran apa yang akan dilakukan oleh seorang kader SMARThealth di mana 5 meja giat Posbindu dikerjakan oleh satu orang yang dibekali SMARThealth Kit dan aplikasi eKader.

Setelah itu, Nur Ani membagikan doorprize dengan memberikan kuis kepada peserta untuk melihat hasil serapan materi yang telah diajarkan. Terdapat 5 orang yang menjawab dengan benar pertanyaan dari Nur Ani, seperti hipertensi, DM, lingkar perut, kader purwa maupun kader utama. Ke-5 orang kader tersebut adalah Reza Reni (Desa Purworejo), Suprapti (Desa Pandansari), Ariska (Desa Kaumrejo), Veno (Desa Ngantru), dan Lilik Suciati (Desa Waturejo).

Usai mengajari kader, perawat menjadi pasien pertama kader dalam pelatihan pengecekan kadar gula darah

Pukul 11.36 WIB, seluruh peserta sosialisasi dan pelatihan ini melakukan praktek pengukuran kesehatan yang terdiri dari pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan serta lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. Dalam praktek tersebut, kader dipandu dan didampingi oleh nakes desa mereka masing-masing. Semua kader wajib mencoba semua pengukuran kesehatan tersebut, dan hasilnya dicatat sendiri-sendiri untuk nanti digunakan dalam penggunaan aplikasi eKader.

Pukul 12.30 WIB, peserta ishoma. Mereka menuju buffet lunch Dinkes yang berada di sebelah barat daya Edelweiss 1 & 2 Meeting Room. Di meja memanjang dari barat ke timur yang diatur mepet dengan partisi berongga dengan Cattelya Restaurant itu, tersaji soup aneka jamur, steamed rice, cah brokoli bakso ikan, tahu cabe garam, ayam masak rica, tongseng daging sapi, kerupuk, sambal trasi, acar, gado-gado, slice fruits, es kelapa muda, infused water, mineral water, dan ice tea.

Pukul 13.05 WIB Nur Ani melakukan review terhadap SMARThealth Kit yang akan digunakan oleh kader dalam melakukan skrining faktor risiko PTM. Setiap alat tersebut mempunyai karakteristik sendiri-sendiri, termasuk tabung strip gula darah harus senantiasa tertutup, tata cara pengukuran tekanan darah, lingkar perut, dan lain-lain.

Petunjuk penggunaan aplikasi eKader oleh staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa

Pukul 13.12 WIB acara dilanjutkan dengan Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang disampaikan oleh Candra Hernawan. Pada kesempatan itu, Candra menjelaskan di mana aplikasi ini dapat berjalan, cara instalasi, tampilan awal aplikasi, tampilan setelah login, dan cara input data.

Kemudian kader peserta sosialisasi dan pelatihan berlatih melakukan input data dengan menggunakan data hasil pengukuran kesehatan yang telah dilakukan dalam praktek sebelumnya. Mereka terlihat antusias dalam berlatih aplikasi eKader, namun hasilnya masih ada yang belum berhasil terkirim.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Ngantang ini berakhir pada pukul 14.54 WIB, dan ditutup secara resmi oleh staf PTM Dinkes Bastamil Anwar Aziz. *** [061223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 04 Desember 2023

Kader Kesehatan Dari 15 Desa Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi SMARThealth Pada Puskesmas Tumpang

Pukul 08.14 WIB, lima kader kesehatan dan bidan Desa Benjor memasuki Grand Miami Ballroom Lantai 7, tempat kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi SMARThealth pada Puskesmas Tumpang yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa).

Selang 9 menit kemudian, disusul kehadiran lima kader kesehatan dan perawat dari Desa Wringinsongo, dan 3 menit kemudian disusul, lima kader kesehatan dan perawat dari Desa Tumpang juga memasuki Grand Miamia Ballroom, Grand Miami Hotel Kepanjen. Mereka menempati meja bundar yang telah diatur sedemikian rupa oleh pihak hotel.

Kabid P2P Dinkes berpose bersama seluruh peserta sosialisasi dan pelatihan

Setelah itu, desa-desa yang lainnya menyusul. Sosialisasi dan pelatihan yang diadakan pada Senin (04/12) ini menghadirkan pemegang program PTM Puskesmas Tumpang (Danela Tristiana Sari, A,Md.Kep.), kader kesehatan ditambah tenaga kesehatan dari 15 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tumpang, meliputi Duwet, Duwet Krajan, Benjor, Bokor, Jeru, Kambingan, Kidal, Malangsuko, Ngingit, Pandanajeng, Pulungdowo, Slamet, Tulusbesar, Tumpang, dan Wringinsongo.

Selain itu, tampak hadir pula personil dari Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, seperti Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb; Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners; Candra Hernawan, S.Kom; dan Ulinati, S.IP.

Acara sosialisasi dan pelatihan ini dimulai pada pukul 09.02 WIB. Master of Ceremony (MC) Bastamil Anwar Aziz mengawali dengan ucapan selamat pagi dan selamat datang kepada peserta serta membacakan susunan acara dalam kegiatan ini.

Menyanyikan lagu kebangsaan dan Mars GERMAS

Kemudian peserta diminta berdiri sejenak untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirijen Ulinati.

Selesai menyanyikan lagu kebangsaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Tri Awignami mengawali dengan salam GERMAS (Sehat, Bugar, Produktif, Ceria). Kemudian ia mengungkapkan bahwa adanya peningkatan PTM setiap tahunnya. Dari 18.340 kasus kematian yang telah disurvey oleh Balitbangkes Kemenkes bersama Dinkes Kabupaten Malang pada tahun 2020, 43% didominasi PTM.

Oleh karena itu, perlu dilakukan skrining faktor risiko PTM terhadap penduduk yang ada di Kabupaten Malang. Target Puskesmas Tumpang melakukan skrining sebanyak 62 ribuan orang, namun sampai saat ini baru terskrining 10.370 orang (16%).

Pemateri pertama

Sehingga, dengan adanya sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth ini diharapkan ada kenaikan yang signifikan karena telah dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kader SMARThealth agar bisa membantu tenaga kesehatan di desa untuk melakukan skrining faktor risiko PTM.

Usai sambutan, Tri Awignami langsung membuka pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan ini, dan diteruskan dengan foto bersama seluruh peserta dari 15 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tumpang.

Pukul 09.26 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” yang disampaikan oleh staf PTM Dinkes Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani menerangkan transformasi sistem kesehatan 2021-2024; indikator pembangunan kesehatan; faktor risiko penyebab PTM yang harus diperbaiki; PTM di Kabupaten Malang 2020-2021 dan 2022, hasil survey penguatan sistem pencatatan kelahiran, kematian dan penyebab kematian; data kematian berdasarkan 10 besar penyakit tahun 2021; GERMAS; kebijakan Posbindu, capaian SPM PTM periode Jan-Okto 2023; capaian skrining usia > 15 tahun periode Jan-Okto 2023, rumus perhitungan cakupan deteksi dini DM, dan lain-lain

Usai pemaparan dari Nur Ani, acara diisi dengan senam peregangan Via Valen – Sayang terlebih dahulu sebelum pemaparan materi kedua. Materi kedua, “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer”, yang dibawakan oleh Diva Mukhtalifani Sakinah, SKM, seorang staf Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Staf Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Dinkes bagikan doorprize

Dalam materi itu, Diva menerangkan Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya fokus pada layanan primer; fokus transformasi pelayanan kesehatan primer, salah satunya penguatan penting dalam transformasi pelayanan kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau masyarakat; perbedaan Posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan; Posyandu di era transformasi layanan primer, kunjungan rumah; paket layanan di Posyandu – lintas siklus hidup pencegahan penyakit terbanyak; alur pelayanan dan kegiatan hari buka Posyandu; 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan; tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan desa; dan integrasi paket layanan di Posyandu oleh kader berkompeten untuk penguatan upaya promotif dan preventif.

Selesai pemaparan, Diva membagikan doorprize kepada peserta yang mau melantunkan lagu Virus Rota dengan maju ke depan. Ada 4 kader yang bersedia maju ke depan untuk menyanyikan lagu tersebut.

Sambil menunggu waktu ishoma (istirahat, sholat, makan), Nur Ani mengisi waktu dengan memberikan gambaran aktivitas kader yang akan dijalaninya setelah mendapatkan pelatihan kader SMARThealth, dan memutarkan video mengenai Mewujudkan Kampung Cerdik Sehat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung serta menjelaskan Perbup No. 31/2021 tentang Posbindu SMARThealth.

Perawat sedang mengajari praktek menggunakan SMARThealth Kit

Pukul 11.45 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB, peserta ishoma. Mereka menuju ke Cattelya Restaurant di lantai 1 untuk makan siang maupun sholat yan mushollanya ada di dekatnya. Menu makan siang tersaji di meja memanjang dari barat ke timur. Ada tahu gejrot, sup tekwan, steamed rice, pok coy cah daging sapi, ayam betutu, ikan sambal matah, beef rendang, kerupuk, sambal trasi, acar, assorted slice fruit, es sago melon, infused water, mineral water, dan orange juice.

Memasuki Grand Miami Ballroom lagi, kader kesehatan mulai berlatih melakukan pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah dengan SMARThealth Kit yang telah dibagikan.

Dalam pelatihan tersebut, tenaga kesehatan desa wajib mendampingi kader-kadernya agar bisa berlatih dengan benar, dan ujung-ujungnya akan menjadi terampil. Semua kader berlatih mengukur diri, dan hasilnya terus dicatat sendiri-sendiri agar nanti dalam input data, mempunyai bahan untuk praktek penggunaan aplikasi.

PP PTM Puskesmas Tumpang menjajal aplikasi eKader

Tepat pukul 14.00 WIB acara berikutnya adalah Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh Candra Hernawan. Setelah memberikan pemahaman sebentar mengenai aplikasi eKader, kader langsung belajar melalukan input data.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi SMARThealth pada Puskesmas Tumpang berakhir pada pukul 15.12 WIB, dan ditutup secara resmi oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. *** [041223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 30 November 2023

10 Desa Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon

Hari ini, Kamis (30/11), 10 desa yang ada di Kecamatan Pujon mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) di Golden Swan Ballroom Rayz UMM Hotel yang beralamatkan di Jalan Raya Sengkaling No. 1 Dusun Jetis, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Ke-10 desa yang meliputi Tawangsari, Madiredo, Wiyurejo, Ngabab, Ngroto, Pandesari, Pujon Lor, Pujon Kidul, Sukomulyo, dan Bendosari, masing-masing mengirimkan 5 orang kader kesehatan dan seorang perawat desanya.

Selain itu, tampak hadir personil dari Sub Substansi PTM dan Keswa, seperti Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, Kristina Dewi, A.Md.Keb, Candra Hernawan, S.Kom, dan Ulinati, S.IP.

Usai membuka acara, Kabid P2P berpose dengan peserta sosialisasi dan pelatihan

Acara sosialisasi dan pelatihan dimulai pada pukul 09.03 WIB. Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto mengawali opening speech dengan mengucapkan selamat datang untuk berkenan mengikuti acara sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth ini.

Setelah itu langsung dilanjutkan dengan pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” yang disampaikan oleh staf PTM Nur Ani Sahara. Pertama-tama, Nur Ani memutar video Pemecahan Rekor MURI terkait skrining PTM massal di 390 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang.

Kemudian Nur Ani mengabsen kader dan perawat dari 10 desa yang diundang dalam sosialisasi dan pelatihan ini, dan diteruskan dengan materi. Dalam pemaparan materi itu, Nur Ani menjelaskan transformasi sistem kesehatan 2021-2024; indikator pembangunan kesehatan; faktor risiko penyebab PTM yang harus diperbaiki; PTM di Kabupaten Malang 2020-2021 dan 2022; hasil survey penguatan sistem pencatatan kelahiran, kematian dan penyebab kematian (Balitbangkes 2020); data kematian berdasarkan 10 besar penyakit tahun 2021 (Sumber: SIMKES Dinkes 2022); GERMAS; kebijakan Posbindu, capaian SPM PTM periode Jan-Okto 2023; capaian skrining usia > 15 tahun periode Jan-Okto 2023, rumus perhitungan cakupan deteksi dini DM, dan lain-lain.

Sambutan Kabid P2 yang ddidampingi Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa serta fungsional Promkes

Usai pemaparan materi, Master of Ceremony (MC) Kristina Dewi, staf PTM Dinkes, mengawali dengan membacakan susunan acara dalam rangkaian seremonial, dan diteruskan dengan berdoa untuk kelancaran acara ini.

Lalu, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirijen Ulinati.

Usai menyanyikan lagu kebangsaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Tri Awignami mengatakan bahwa pada survey kematian yang diadakan oleh Balitbangkes Kemenkes bersama Dinkes Kabupaten Malang pada tahun 2020 ditemukan 18.130 kasus kematian.

Suasana Golden Swan Ballroom UMM Hotel dalam sosialiasi dan pelatihan kader SMARThealth di lingkungan kerja Puskesmas Pujon

Dari jumlah kematian tersebut 43% meninggal karena kardiovaskular, jantung iskemik, dan Diabetes Mellitus. Ketiga penyakit penyebab kematian terbesar ini, menurut Tri Awignami, bisa diatasi dengan deteksi dini. Kenapa deteksi dini? Hal ini agar supaya segera dapat diketahui faktor risikonya dan kemudian terus diobati, sehingga tidak menjadi parah, seperti penyakit jantung, stroke, dan lain-lainnya.

Dari 2,6 jutaan penduduk di Kabupaten Malang baru 900 ribuan warganya yang terskrining faktor risiko PTM hingga Oktober 2023. “Jadi, baru sekitar 30%”, jelas Tri Awignami.

Oleh karena itu, hari ini Dinkes mendorong pemberdayaan masyarakat dengan melakukan pelatihan kader SMARThealth agar bisa membantu tenaga kesehatan di desa untuk melakukan skrining faktor risiko PTM.

Selesai sambutan, Tri Awignami langsung membuka acara sosialisasi dan pelatihan secara resmi, dan disudahi dengan melakukan foto bersama peserta Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon di Rays UMM Hotel.

Pukul 10.42 WIB acara diisi dengan pemaparan materi “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer” yang disampaikan oleh fungsional Promosi Kesehatan (Promkes) Nura Auliya Ahyarini, SKM.

Pada kesempatan itu, Nura menerangkan Kemenkes berkomitmen untuk mentansformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya berfokus pada layanan primer. Fokus transformasi pelayanan kesehatan primer, salah satunya penguatan penting dalam transformasi pelayanan kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau masyarakat. 

Perbedaan Posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan; Posyandu di era transformasi layanan primer; kunjungan rumah; paket layanan di Posyandu – lintas sklus hidup pencegahan penyakit terbanyak; alur pelayanan dan kegiatan hari buka Posyandu, 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan; tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan desa; dan integrasi paket layanan di Posyandu oleh kader berkompoten untuk penguatan upaya promotif dan perventif.

Pemateri 2 dari Promkes Dinkes bagikan doorpeiae kepada kader dengan disaksikan pemateri 1 dan pemegang program Promkes Puskesmas Pujon

Di akhir pemaparan, Nura membagikan doorprize bagi yang bisa menjawab pertanyaan maupun menyanyikan lagu Virus Rota. Pada kesempatan ini, pemegang program Promkes Puskesmas Pujon Ovalya Zakaroma, S.ST sharing kepada peserta bahwa pelatihan hari ini termasuk dalam 25 ketrampilan dasar bidang kesehatan yang akan dijalani oleh kader. Oleh karena itu, Ova menegaskan perunya komitmen kader untuk mewujudkan itu semua.

Pukul 11.40 WIB, sambil menunggu ishoma (istirahat, sholat, dan makan) pada pukul 12.00 WIB, Nur Ani Sahara mengisinya dengan memutar video Mewujudkan Kampung Cerdik Sehat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung.

Peserta melakukan ishoma selama satu jam. Begitu keluar dari Golden Swan Ballroom, peserta langsung menuju ke buffet lunch yang berada di lobby depan ballroom tersebut. Di meja panjang yang membujur dari selatan ke utara tersaji soup ayam Klaten, nasi putih, i fu mie, kamar bola, rolade ayam, daging lada hitam, kerupuk, acar, dan sambal trasi.

Seorang perawat sedang melatih penggunaan glucose test kepada kader kesehatan

Di sebelah utaranya, ada meja yang mepet tembok utara, terhidangkan ronde, slice fruit, dan huzaren salad. Kemudian, meja yang berada di dekat kolom sisi timur meja panjang terdapat mineral water dan ice tea.

Memasuki Golden Swan Ballroom, peserta memulai praktek menggunakan SMARThealth Kit sebagai bagian dari skrining faktor risiko PTM yang nantinya akan dijalani oleh kader SMARThealth di desanya masing-masing.

Dalam praktek, staf PTM Kristina Dewi mula-mula memandu cara pengukuran antropometri yang benar, dan seterusnya peserta berlatih dengan perawat desa yang mendampinginya. Mulai dari pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Kader berlatih input data dengan menggunakan aplikasi eKader

Pukul 13.50 WIB acara dilanjutkan dengan Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Candra Hernawan. Pada kesempatan itu, Candra menjelaskan di mana aplikasi ini dapat berjalan dan sekaligus memandu cara melakukan input data dengan setiap peserta yang telah melakukan praktek menggunakan SMARThealth Kit tadi.

Selesai aplikasi eKader, Nur Ani menjelaskan Posbindu SMARThealth bagi peserta sosialisasi dan pelatihan dengan menekankan kepada capaian skrining usia >15 tahun ke atas kunjungan dalam dan luar gedung wilayah kerja Puskesmas Pujon periode Jan-Okt 2023, road map, dan regulasinya.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon ditutup secara resmi oleh Sub Koordinator Substansi Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 15.07 WIB dengan diiringi hujan yang lebat. *** [3011223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 25 November 2023

Empat Kelurahan dan Lima Desa Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang I Tahun 2023

Sabtu (25/11) pagi ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Malang mengadakan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang I Tahun 2023 di Golden Swan Ballroom Rayz UMM Hotel yang beralamatkan di Jalan Raya Sengkaling No 1 Dusun Jetis, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Berhubung wilayah kerja Puskesmas Kepanjen terdiri atas 18 desa/kelurahan, maka pada sosialisasi dan pelatihan ini dibagi dalam 2 gelombang guna efisiensi dan efektivitas dalam penyerapan materi ajar maupun praktek penggunaan SMARThealth Kit.

Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang berpose dengan peserta sosialisasi dan pelatihan

Pada kegiatan Gelombang I ini diikuti 9 desa/kelurahan, yaitu Desa Jatirejoyoso, Desa Mojosari, Desa Ngadilangkung, Desa Dilem, Kelurahan Ardirejo, Kelurahan Kepanjen, Kelurahan Penarukan, Kelurahan Cepokomulyo, dan Desa Talangagung. Setiap desa/kelurahan mengirimkan 5 orang kader, dan didampingi oleh seorang perawat desa/kelurahan masing-masing.

Selain itu, tampak hadir juga personil dari Sub Substansi PTM dan Keswa, seperti Paulus Gatot Kusharyant, SKM; Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, dan Ulinati, S.IP.

Acara sosialisasi dan pelatihan ini dimulai pada pukul 09.02 WIB. Master of Ceremony (MC) Nur Ani Sahara mengawali dengan ucapan selamat datang, dan membacakan susunan acara. Setelah itu, MC meminta peserta sosialisasi dan pelatihan untuk berdiri sejenak guna menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS.

Sambutan dari Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang

Selesai menyanyikan lagu kebangsaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. Dalam sambutannya, pertama-tama Kabid P2P mengucapkan terima kasih kepada kader atas perannya dalam pemecahan rekor MURI pada tanggal 16 November 2023.

Kemudian Kabid P2P mengatakan bahwa PTM kian tahun mengalami peningkatan. Oleh karena itu, Dinkes senantiasa menggalakkan deteksi dini melalui skrining faktor risiko PTM. Namun jika skrining dibebankan kepada tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas maupun desa/kelurahan tidaklah bakal tercapai.

“Kita perlu dukungan kader kesehatan untuk melakukan skrining,” jelas Kabid P2P. “Hari ini kita melatih kader kesehatan menjadi kader SMARTealth agar mampu melakukan skrining faktor risiko PTM.”

Narasumber pertama berikan materi sambil berada di tengah-tengah peserta

Pukul 09.27 WIB, Kabid P2P menyatakan dimulai pelaksanaan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang I, dan setelah itu diteruskan dengan melakukan foto bersama.

Pukul 09.31 WIB acara disambung dengan pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” yang disampaikan oleh staf PTM Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani menerangkan transformasi sistem kesehatan 2021-2024; indikator pembangunan kesehatan; faktor risiko penyebab PTM yang harus diperbaiki; PTM dan faktor risiko perilaku; trend PTM dan faktor risiko (Riskesdas 2018); proporsi kasus PTM di Kabupaten Malang 2020-2021 dan 2022; hasil survey penguatan sistem pencatatan kelahiran, kematian dan penyebab kematian (Balitbangkes 2020); data kematian berdasarkan 10 besar penyakit tahun 2021 (Sumber: SIMKES Dinkes 2022); GERMAS; kebijakan Posbindu, capaia SPM PTM periode Jan-Okto 2023; capaian skrining usia > 15 tahun periode Jan-Okto 2023, rumus peritungan cakupan deteksi dini DM, dan lain-lain.

Usai pemaparan materi pertama, waktu diisi dengan senam peregangan. Musiknya menggunakan senam peregangan milik Puskesmas Gedangan yang menyabet juara I lomba senam peregangan. Semua peserta diminta berdiri dan mengikuti dalam gerak dan lagu yang disorotkan melalui layar di depan.

Pukul 10.25 WIB pemaparan materi “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer” yang disampaikan oleh pemegang progam Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Malang, Ririz Iffa Istiqomah, SKM. 

Ia menerangkan Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasikan sistem kesehatan Indonesia; inisiatif utama penguatan upaya preventif di layanan primer; upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu – lintas siklus hidup; Kemenkes terus mendorong pelayanan posyandu terintegrasi untuk mendukung transformasi kesehatan; perbedaan posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan, posyandu di era transformasi layanan primer, alur pelayanan dan kegiatan hari buka posyandu; 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan.

Selesai pemaparan materi, Nur Ani Sahara mengisi waktu dengan memutarkan video mengenai pemecahan rekor MURI dan mewujudkan kampung Cerdik Sehat Jantung dengan SMARThealth Sijaritung serta implementasi Posbindu SMARThealth di Kabupaten Malang, seperti roadmap dan Perbup N0. 31 Tahun 2021 tentang Posbindu SMARThealth.

Seorang perawat sedang berikan contoh pengecekan kadar gula darah

Pukul 11.55 WIB hingga pukul 13.00 WIB waktu digunakan untuk ishoma (istirahat, sholat, makan). Lokasi makan ditempatkan di lobby depan Golden Swan Ballroom. Di situ tersedia aneka hidangan: soup ayam Klaten, nasi putih, i fu mie, kamar bola, rolade ayam, daging lada hitam, kerupuk udang, sambal trasi, acar, slice fruit, huzaren salad, ronde, mineral water, dan ice tea.

Setelah memasuki Golden Swan Ballroom lagi pada pukul 13.08 WIB, kader kesehatan mulai mengatur mejanya dan didampingi perawat desa/kelurahan masing-masing untuk melakukan praktek pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah sebagai bagian dari melakukan skrining faktor risiko PTM.

Dalam praktek ini semua kader kesehatan harus berlatih. Selain agar mengerti bagaimana melakukan pemeriksaan, timbul keberanian, dan juga sebagai bahan untuk melakukan input data nantinya.

Testimoni kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen

Di sela-sela merampungkan praktek pengukuran dari sejumlah desa/kelurahan, MC menampilkan testimoni dari perawat maupun kader SMARThealth dari Kelurahan Kepanjen yang telah menjadi role model dalam implementasi Posbindu SMARThealth.

Mula-mula perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep yang memberikan testimoni sebagai bahan sharing dalam kegiatan Posbindu SMARThealth, kemudian diteruskan dengan kader SMARThealth Agustin Shintowati. Tujuannya agar desa/kelurahan yang belum pernah mereplikasi program SMARThealth mendapat gambaran suka maupun dukanya.

Pukul 14.10 WIB acara berikutnya adalah petunjuk instalasi aplikasi “eKader” yang dijelaskan oleh asisten IT Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes, Ulinati. Pada kesempatan ini, Uli memandunya secara bertahap sesuai urutan alur input data hasil skrining faktor risiko PTM agar supaya kader yang baru ikut pelatihan tidak bingung.

Narasumber dan pelatih dalam penggunaan aplikasi eKader

Dalam latihan aplikasi eKader, terdapat sejumlah permasalahan seperti  masih adanya hasil inputan yang belum bisa bridging ke ePuskesmas. Persoalan ini kemudian dicek oleh Ulinati bersama Staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Candra Hernawan yang kebetulan mampir ke Rayz Hotel pada pukul 15.08 WIB.

Pukul 15.22 WIB Nur Ani mengemukakan RTL (Rencana Tindak Lanjut) dari pelatihan ini, dan kemudian mendengarkan apa langkah aksi yang akan dilakukan oleh empat kelurahan dan 5 desa tersebut setelah mengikuti pelatihan aplikasi eKader SMARThealth ini.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang I Tahun 2023 ini berakhir pada pukul 15.38 WIB, dan penutupan dilakukan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto. *** [251123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 24 November 2023

Sosialisasi Penguatan Pelayanan Pada Posyandu Disabilitas di Kabupaten Malang

Setelah memberikan sambutan dan membuka secara resmi Monev Pelaksanaan Pelayanan UBM bagi Puskesmas, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes, bergeser ke Ruang Arjuno yang berada di timurnya Ruang Semeru 1.

Di Ruang Arjuno 1 itu, Dinkes Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Keswa juga menyelenggarakan Sosialisasi Penguatan Pada Posyandu Disabilitas pada jam dan hari yang sama dengan Monev Pelaksanaan Pelayanan UBM bagi Puskesmas, pada Kamis (23/11) di Hotel éL yang terletak di Green Hills Residence, Jalan Bukit Palem Raya No. 1 & 3 Dusun Kendalsari, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Hadir dalam sosialisasi ini berasal dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang, Ketua Lingkar Sosial (LinkSos), Ikatan Fisioterapi Indonesia, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), dokter fungsional dan pemegang program Indra Puskesmas (Lawang, Pujon, dan Pakisaji), dan 14 kader Posyandu Disabilitas yang ada di Kecamatan Lawang (Bedali, Turirejo, Wonorejo, Sumberporong, dan Kelurahan Lawang), Pujon (Desa Mardiredo), dan Pakisaji (Desa Pakisaji).

Kabid P2P berpose dengan kader Posyandu Disabilitas dan peserta lainnya

Selain itu, tampak hadir juga dari Sub Subtansi PTM dan Keswa yang mengurusi jalannya acara Sosialisasi Penguatan Pelayanan Pada Posyandu Disabilitas di Kabupaten Malang, yakni Imam Ghozali, S.Kep.Ners, dan Wildan Adi Yatma, S.Psi.

Desa atau kelurahan yang diundang adalah desa yang telah memiliki Posyandu Disabilitas. Ada 7 desa di Kabupaten Malang yang telah mempunyai Posyandu Disabilitas, yaitu dari Kecamatan Lawang ada 5 desa, dari Kecamatan Pujon ada 1 desa, dan dari Kecamatan Pakisaji ada 1 desa. Setiap desanya mengirimkan 2 orang kadernya.

Acara sosialisasi ini dimulai pada pukul 09.41 WIB. Master of Ceremony (MC) Imam Ghozali, seorang staf Keswa, mengucapkan selama datang dan meminta hadirin untuk berdiri sejenak guna menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirijen Ulinati, S.IP.

Sambutan dari Kabid P2P Dinkes yang didampingi oleh narasumber pertama dari Dinsos Kabupaten Malang

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kabid P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Kabid P2P mengatakan bahwa Pemerintah menghendaki hak yang sama terhadap penyandang disabilitas. 

Dinkes akan berupaya memenuhi hak penyandang disabiltas yang fokus pada bidang kesehatan, seperti mental, sensorik, dan lain-lainnya.

Pada kesempatan itu, Kabid P2P juga mengucapkan terima kasih kepada 7 desa di Kabupaten Malang yang sudah memilki Posyandu Disabilitas. “Kalau desa sudah ada inisiatif mendirikan Posyandu Disabilitas sendiri itu lebih bagus. Beda kalau Dinkes yang meminta, seakan-akan terlihat sebagai sebuah keterpaksaan,” jelas Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang.

Setelah sambutan, Kabid P2P langsung membuka secara resmi pelaksanaan Sosialisasi Penguatan Pelayanan Pada Posyandu Disabilitas di Kabupaten Malang, dan dilanjutkan dengan foto bersama.

Suasana Ruang Arjuno Lantai 2 Hotel éL Karangploso

Acara berikutnya adalah pemaparan materi “Peran Dinas Sosial Dalam Pelayanan Posyandu Disabilitas” yang disampaikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Malang, Dra. Retno Tri Damayanti, M.M.

Pada kesempatan itu, Retno membahas dasar pelaksanaan, penyelenggaraan kesejahteraan sosial (kesos), definisi rehabilitasi sosial, pemerlu pelayanan kesos, jenis-jenis pemerlu pelayanan kesos, definisi penyandang disabilitas, jenis-jenis penyandang disabilitas, rehabilitasi penyandang disabilitas, tujuan penanganan penyandang disabilitas, permasalahan penyandang disabilitas, kondisi permasalahan penyandang disabilitas Kabupaten Malang, peran Dinsos dalam mendukung Posyandu Disabilitas, program dan kegiatan Dinsos Kabupaten Malang, dan persyaratan pengajuan permohonan bantuan dari Pemkab Malang yang harus dipenuhi.

“Setiap penyandang disabilitas memiliki hak untuk berada di dalam lingkungan yang dapat menjamin bahwa mereka terlindungi,” tegas Retno.

Selesai paparan, Kabid P2P langsung memandu jalannya diskusi, sharing maupun pertanyaan kepada narasumber pertama. Dalam hal ini Kabid P2P ingin mendapatkan masukan terkait persoalan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Posyandu Disabilitas.

Narasumber pertama dari Dinsos Kabupaten Malang

Pada kesempatan ini, Kabid P2P mempersilakan semua unsur yang hadir dalam sosialisasi ini agar berbicara terkait Posyandu Disabilitas, baik dari Ikatan Fisioterapi Indonesia, LinkSos, dokter dan pemegang program Indra Puskesmas, DPMD hingga kader Posyandu Disabilitas dari 7 desa.

Tujuannya agar dimengerti persoalan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Posyandu Disabilitas, dan bisa dipecahkan bersama dalam acara ini. Umumnya desa-desa tertarik menyelenggarakan giat Posyandu Disabilitas, namun mereka tidak berani mendirikan karena merasa tidak memiliki tenaga fisioterapi.

Pukul 11.52 WIB hingga 12.45 WIB acara diisi ishoma (istirahat, sholat, makan). Tempat makannya diletakkan di lantai 1 berdampingan dengan swimming pool yang dikitari taman yang menghijau. Di lokasi itu, peserta tidak hanya sekadar bersantap saja tapi sekaligus juga bisa menikmati aneka koleksi tanaman indah miliki Hotel éL.

Narasumber kedua dari RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Pukul 13.04 WIB acara selanjutnya adalah pemaparan materi “Latihan Dasar bagi Care Giver Penyandang Disabilitas” yang disampaikan oleh dr. Dimas B. Respati, M.Ked.Klin., Sp.KFR., AIFO-K dari RSUD Kanjuruhan Kepanjen.

Dokter dengan suara yang mendayu-dayu itu yang sesekali mampu membuat gelak tawa para peserta sosialisasi itu menjelaskan mengenai tim rehabilitasi medik, disabilitas, latihan pada disabilitas intelektual, dan kemampuan dasar fisioterapi untuk care giver.

Setelah paparan, pada materi yang kedua ini juga dilakukan tanya jawab. Ada sejumlah pertanyaan dari Dinkes, kader Posyandu Disabiltas, dan DPMD. Dalam tanya jawab ini, sang dokter kerap mengundang gelak tawa dalam memberikan jawaban, dan ini justru malah tidak bikin ngantuk di siang hari.

Acara Sosialisasi Penguatan Pelayanan Pada Posbindu Disabilitas di Kabupaten Malang ini berakhir pada pukul 14.46 WIB, dan penutupannya dilakukan oleh Kabid P2P yang sedari pagi mengikuti acara ini. *** [241123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog