Tampilkan postingan dengan label Desa Kebobang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Desa Kebobang. Tampilkan semua postingan

Senin, 19 Desember 2022

Pertemuan Advokasi SMARThealth di Puskesmas Wonosari

Puskesmas Wonosari menyelenggarakan pertemuan advokasi SMARThealth di Ruang Dahlia Puskesmas Wonosari yang beralamatkan di Jalan Raya Bumirejo No. 85, Dusun Bumirejo RT 03 RW 12 Desa Kebobang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Senin (19/12/2022).

Kegiatan ini dihadiri oleh 8 kepala desa yang ada di wilayah Kecamatan Wonosari, dan sekaligus wilayah kerja Puskesmas Wonosari, ditambah dengan perawat desanya. Kedelapan desa itu meliputi Wonosari, Kebobang, Plaosan, Plandi, Kluwut, Bangelan, Sumbertempur, dan Sumberdem.

Sesuai undangan, acara pertemuan akan dimulai pada pukul 09.00 WIB. Namun pada pelaksanaannya, pertemuan advokasi ini molor 1 jam lebih 2 menit. Pertemuan dimulai setelah perwakilan dari Kantor Kecamatan Wonosari tiba di Ruang Dahlia.

Peserta pertemuan advokasi SMARThealth Kecamatan Wonosari berpose bersama

Master of Ceremony (MC) Ririn Khasanah, S.Kep. Ns, perawat Desa Kebobang, mengawali dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta pertemuan, dan diteruskan dengan membacakan susunan acara dalam kegiatan ini.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh perawat Desa Sumberdem, Ria Candra Puspita, A.Md.Kep selaku dirigennya. Begitu selesai menyanyikan Indonesia Raya, acara disambung dengan doa yang dipandu oleh MC.

Pukul 10.09 WIB acara diisi dengan sambutan dari Kepala Puskesmas Wonosari selaku tuan rumah. Berhubung Kepala Puskesmas sedang ada rapat dengan Sekretariat Daerah, maka sambutan diwakili oleh penanggung jawab UKM Puskesmas Wonosari, Pujianto, S.Kep.Ns.

Dalam sambutannya, Pujianto mengatakan bahwa perkembangan zaman menyebabkan terjadi pergeseran penyakit dari menular menjadi penyakit tidak menular (PTM). “Dulu hipertensi maupun diabetes mellitus di luar 10 besar, kini malah mendominasi,” jelas Pujianto.

Sambutan dari Puskesmas Wonosari selaku tuan rumah dalam pertemuan lintas sektor ini

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menjalankan program SMARThealth untuk melakukan skrining faktor risiko PTM. Puskesmas Wonosari sendiri juga sudah memiliki program inovasi BERSINAR (Bersama Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular) sejak Januari 2022, yang diharapkan bisa berjalan seiring dengan SMARThealth nantinya.

Dengan deteksi dini, minimal PTM bisa dicegah. Karena barang medis habis pakai (BMHP) seperti strip gula darah dari Dinkes terbatas anggarannya, maka perlu dipikirkan sharing pemenuhan BMHP melalui ADD dalam pertemuan advokasi ini nantinya.

Usai sambutan dari pihak Puskesmas Wonosari, acara berikutnya dilanjutkan dengan sambutan dari Camat Wonosari, yang pada kesempatan ini diwakili oleh Kasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Wonosari, Tyas Hari Prastyo, S.P.

Mengawali dengan permohonan maaf atas keterlambatan datang di Puskesmas Wonosari, Tyas mengatakan bahwa jajaran Muspika akan mendukung. Sekarang ini, pelaksanaan SMARThealth sebagai program unggulan kesehatan memang sebaiknya harus kolaboratif.

Puskesmas Wonosari hadirkan Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang sebagai narasumber

“Kita akan mengerjakan berbarengan dengan desa-desa yang ada di wilayah Kecamatan Wonosari. Peran desa sangat diharapkan, agar supaya manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakatnya,” ujar Tyas Hari.

Setelah sambutan, Tyas Hari pun berkenan membuka acara pertemuan advokasi ini, dan diteruskan dengan foto bersama dengan seluruh peserta pertemuan tersebut dengan latar belakang banner pertemuan advokasi SMARThealth.

Tepat pukul 10.30 WIB, acara diteruskan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, dengan judul “Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kec. Wonosari di Kabupaten Malang.”

Dalam materinya, Paulus Gatot menguraikan permasalahan PTM di Kabupaten Malang yang terus kian meningkat setiap tahunnya. Peningkatan ini tentunya akan menimbulkan persoalan dalam pembiayaan maupun penanganan kesehatannya.

Delapan Kepala Desa dan Perawat Desa ikuti pertemuan advokasi SMARThealth di Puskesmas Wonosari

Kemudian upaya yang telah dilakukan melalui kebijakan dan strategi program P2PPTM hingga replikasi program inovasi SMARThealth oleh Bupati Malang ke seluruh desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang secara bertahap, termasuk tahun 2022 ini merupakan jadwalnya Puskesmas Wonosari.

Selain itu, Paulus Gatot juga meyakinkan peserta pertemuan advokasi dengan adanya regulasi berupa Peraturan Bupati Malang Nomor 31 Tahun 2021 tentang Upaya Penurunan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Penyakit Jantung Melalui Pos Pembinaan Terpadu SMARThealth, di mana di dalamnya tersirat ada peran desa dalam turut menyukseskan program SMARThealth tersebut.

Sehabis pemaparan materi ini, ada tiga pertanyaan dari kepala desa yang terdiri dari Kebobang, Plandi, dan Kluwut. Semua pertanyaan itu umumnya terkait penganggaran yang sudah terlambat karena APBDes sudah ketok palu. Baru tahun berikutnya akan dianggarkan, Namun demikan, kepala desa berusaha akan mencarikan dari silpa bila memang mencukupi.

Acara pertemuan advokasi SMARThealth ini selesai pada pukul 11.41 WIB. MC mengucapkan terima kasih atas kehadiran peserta, dan mohon maaf bila ada yang kurang berkenan dalam pertemuan advokasi ini. *** [191222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog