Tampilkan postingan dengan label Tahun 2022. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tahun 2022. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 Desember 2022

Rakor Linsek Bidang Kesehatan Dan Sosialisasi Posbindu PTM Di Pendopo Kecamatan Poncokusumo

Empat hari jelang tutup tahun 2022, Puskesmas Poncokusumo mengadakan rapat koordinasi (rakor) lintas sektor (linsek) bidang kesehatan dan sosialisasi Posbindu PTM di Pendopo Kecamatan Poncokusumo yang beralamatkan di Jalan Raya Wonorejo No. 4 Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (27/12/2022).

Rakor linsek ini dihadiri oleh Muspika, kader Posbindu, Kepala Desa, Sekretaris Desa, PLKB, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Korwil Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, KUA, serta perawat desa. Yang hadir ada sekitar 70 an orang.

Acara rakor linsek dimulai pada pukul 09.18 WIB. Master of Ceremony (MC) Zunita Muthiatul Farida, A.Md.Keb, bidan Desa Belung, mengawali dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta rakor, dan membacakan susunan acara pada rakor ini.

Kapus Poncokusumo berpose bersama peserta Rakor Linsek di Pendopo Kecamatan 

Setelah itu, acara disambung dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh dirigen Retno Dwi Puspitarini, A.Md.Gz, staf bagian gizi Puskesmas Poncokusumo, dengan birama 4/4.

Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara dilanjutkan dengan sambutan Camat Poncokusumo, Didik Agus Mulyono, S.P., MAP. Dalam sambutannya, Camat Poncokusumo mengatakan bahwa kesehatan menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat, maka kita perlu bersinergi.

“Progres hipertensi dari 2019 hingga sekarang meningkat terus. Saya heran, apa karena masyarakat sudah makmur, atau karena ketidaktahunan masyarakat?” seloroh Camat Poncokusumo dengan nada menggelitik.

Faktor kematian tertinggi karena PTM, seperti diabetes mellitus, darah tinggi, dan jantung. Hal ini umumnya dipengaruhi gaya hidup masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, dalam rakor ini akan ada sosialisasi gerakan Posbindu dan deteksi dini. Dalam hal ini, nantinya akan ada pelatihan kader sebagai ujung tombaknya.

Peserta Rakor Linsek mengisi daftar hadir

Sementara itu, Pemerintah Desa (Pemdes) diharapkan menyediakan alokasi dana desa untuk ikut andil dalam mendukung gerakan Posbindu PTM dalam program SMARThealth. Mumpung APBDes belum didok. Pada kesempatan ini, Camat Poncokusumo menghimbau perawat desa segera berkomunikasi dengan Pemdes terkait pendanaan yang diperlukan sesuai kemampuan desa. Sehabis memberikan sambutan, Camat Poncokusumo berkenan membuka rakor linsek ini.

Sambutan kedua dari Kormail, yang disampaikan oleh Danramil Poncokusumo, Kapten Infanteri Pitono. Pada kesempatan itu, Danramil berpesan agar di wilayah Poncokusumo jangan sampai terdengar orang sakit sampai tidak tersentuh layanan kesehatan.

Generasi muda harus sehat agar pertahanan negara bisa terjamin. Hubungannya sangat erat. Semakin bagus kesehatannya, pertahanan akan semakin mantap.

Sambutan ketiga diberikan kesempatan dari Polsek Poncokusumo, yang disampaikan oleh Kanit Reskim Ipda Teguh. Di sambutannya itu, Ipda Teguh mengungkapkan bahwa sehat itu mahal. Jadi kalau ada program deteksi dini itu tentunya sangat bagus.

Sambutan Camat Poncokusumo dalam Rakor Linsek

Ia pun mengisahkan salah satu program kesehatan yang ada di Jerman yang ia dapat dari ceritera istrinya ketika belajar di Jerman. Di Jerman, kalau orang sudah memasuki pensiun akan dikursuskan atau disekolahkan lagi, agar supaya pikirannya tetap fresh.

Negara Jerman tidak mendiamkan orang yang sudah pensiun. Orang kalau selalu refreshing, belajar hal-hal baru, akan menyehatkan. Hal-hal baru, teman baru, agar membuat panjang umur, dan ilmu-ilmu baru yang tetap bikin produktif.

Sebagai sambutan terakhir, disampaikan oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Poncokusumo, dr. Wiwit Wijayanti. Dalam sambutannya, Kapus Poncokusumo menjelaskan bahwa agenda atau program kerja Puskesmas sangatlah banyak.

Dari sekian agenda itu, ada yang bisa mencapai target dengan baik, dan ada juga yang belum tercapai. Program kerja yang menyangkut keterlibatan masyarakat perlu adanya dukungan dari semua pihak, seperti Posyandu dan Posbindu.

Kepala TU Puskesmas Poncokusumo berikan Hasil RTL UKPP Semester 2 Tahun 2022

Dalam Posbindu, sebenarnya sudah ada sejak lama, dan ini akan ditingkatkan menjadi Posbindu SMARThealth dalam rangka replikasi.

“Saya berharap dalam pelaksanaannya nanti agar dibantu oleh Pemdes sesuai anggaran desa masing-masing, seperti pulsa dan transport kader serta bahan medis habis pakai (BMHP), khususnya strip gula darah,” terang Kapus Poncokusumo dihadapan peserta rakor linsek ini.

Deteksi dini yang dilakukan oleh kader SMARThealth nantinya tentunya akan sangat membantu tenaga kesehatan (nakes) dalam memenuhi capaian SPM PTM dari 17 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Poncokusumo, yang meliputi Argosuko, Belung, Dawuhan, Gubukklakah, Jambesari, Karanganyar, Karangnongko, Ngadas, Ngadireso, Ngebruk, Pajaran, Pandansari, Poncokusumo, Sumberejo, Wonomulyo, Wonorejo, dan Wringinanom.

Pukul 10.16 WIB acara berikutnya adalah pemaparan Hasil Rencana Tindak Lanjut Pelayanan Usaha Kesehatan Perseorangan Dan Penunjang (UKPP) Semester 2 Tahun 2022 UPT Puskesmas Poncokusumo oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas Poncokusumo, Herman Adi Wijayanto, S.Kep.Ners.

Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes beri materi tentang Posbindu SMARThealth

Menurut Herman, ada 7 prioritas masalah kegiatan program kesehatan Puskesmas Poncokusumo yang perlu dukungan dari lintas sektor karena capaiannya masih di bawah target. Ketujuh kegiatan program tersebut adalah kasus TBC yang ditemukan dan diobati; balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D); deteksi dini faktor risiko PTM usia ≥ 15 tahun; desa/kelurahan yang Stop Buang Aur Besar Sembarangan; ibu hamil yang diperiksa HIV, balita yang ditimbang berat badannya (D/S); dan pelayanan kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat.

Selesai paparannya, acara diselingi dengan senam peregangan ala Puskesmas Poncokusumo. Dalam senam ini, Kapus dr. Wiwit tak segan-segan berada di depan peserta rakor dalam ikut senam tersebut.

Sehabis senam peregangan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dengan judul “Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kecamatan Poncokusumo di Kabupaten Malang.”

Pada kesempatan itu, Paulus menjelaskan secara runut. Dimulai dengan fakta adanya beban ganda yang muncul akibat adanya transisi epidemiologi di Indonesia. Penyakit menular masih ada, penyakit tidak menular (PTM) kian tahun semakin meningkat.

Kapus Poncokusumo memperkenalkan penanggung jawab PTM Puskesmas Poncokusumo

Banyak upaya kebijakan maupun strategi yang dijalankan oleh Dinkes. Salah satunya adalah dengan program inovasi SMARThealth. Mulanya berawal dari pilot project kerja sama antara Universitas Brawijaya (UB) dengan Dinkes di 4 desa intervensi dan 4 desa kontrol, yang memberikan hasil yang signifikan.

Setelah itu direplikasi ke semua desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang secara bertahap. Road map pun dibuatnya, dan regulasi juga telah disiapkan berupa Peraturan Bupati Malang Nomor 31 Tahun 2021 tentang Upaya Penurunan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Penyakit Jantung Melalui Posbindu SMARThealth.

Acara rakor linsek ini berakhir pada pukul 12.09 WIB dengan ditutup doa yang disampaikan oleh penanggung jawab program UKM Puskesmas Poncokusumo Tito Harnowo, S.Kep.Ners, dan dteruskan dengan foto bersama. *** [271222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 06 Oktober 2022

Advokasi SMARThealth Puskesmas Karangploso

Dalam rangka replikasi program SMARThealth, Puskesmas Karangploso mengadakan advokasi SMARThealth di Ruang Pertemuan Puskesmas Karangploso yang beralamatkan di Jalan  Panglima Sudirman No. 65 Dusun Girimoyo RT 01 RW 01 Desa Karangploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (06/10/2022).

Dalam advokasi ini, Puskesmas Karangploso mengundang Camat Karangploso dan Kepala Desa serta perawat dari 9 desa yang berada di wilayah adiminstratif Kecamatan Karangploso, yaitu Ngenep, Bocek, Ngijo, Donowarih, Tawangargo, Girimoyo, Kepuharjo, Tegalgondo, dan Ampeldento.

Kapus Karangploso mengajak foto bersama Camat dan 9 Kepala Desa se-Kecamatan Karangploso saat mengikuti advokasi SMARThealth

Sedangkan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menghadirkan Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), yang mengajak salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa tiba di lokasi pada pukul 09.03 WIB, namun ruang pertemuan masih tampak sepi. Hanya terlihat Camat Karangploso dan stafnya yang telah datang duluan.

Sambil menunggu Kepala Desa hadir, Camat Karangploso dan Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa berkesempatan jumpai pasien korban insiden Stadion Kanjuruhan di ruang IGD atas pemberitahuan Kepala Puskesmas (Kapus) Karangploso.

Di ruang IGD itu, baik Camat maupun Sub Koordinator memberikan semangat kepada pemuda kelas 3 salah satu SMK di Karangploso yang mengalami luka lecet di sekujur tubuhnya. Kulit dipunggung mengelupas.

Peserta advokasi SMARThealth Puskesmas Karangploso

Setelah banyak Kepala Desa yang hadir, acara advokasi SMARThealth pun dimulai pada pukul 09.48 WIB. Acara diawali dengan ucapan selamat datang oleh pembawa acara dan doa, kemudian dilanjutkan dengan sambutan singkat dari  Kapus Karangploso, drg. Izzah El Maila.

Dalam sambutannya, drg Izzah mengatakan bahwa tujuan advokasi ini adalah untuk memperoleh komitmen atau dukungan dalam bidang kesehatan dari pemangku kebijakan yang ada di kecamatan maupun di desa.

Usai sambutan Kapus Karangploso, acara diteruskan dengan sambutan dan pemaparan materi dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam sambutannya, Paulus mengatakan bahwa Karangploso termasuk dari 10 kecamatan yang masuk replikasi SMARThealth tahun 2022. Karangploso diurutan yang ke-8 dalam advokasi ini.

Selesai sambutan, Paulus langsung memberikan materi “Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.”

Pemaparan materi Program SMARThealth dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Pada kesempatan itu, Paulus mengawalinya dengan memutarkan video mengenai kader SMARThealth. Kemudian, Paulus menguraikan tentang kondisi PTM terkini di Kabupaten Malang di mana penyakit jantung dan pembuluh darah lainnyaserta diabetes mellitus menduduki peringkat tertinggi.

Menurut data di Seksi PTM dan Keswa, proporsi kasus PTM di Kabupaten Malang sejak 2015 meningkat terus. PTM ini dipicu oleh faktor risiko perilaku masyarakat, seperti merokok, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan alkohol.

Kebijakan dan strategi program pencegahan dan pengendalian PTM ada 4, yaitu promosi kesehatan (promkes), deteksi dini, perlindungan khusus, dan penangananan kasus. Salah satu program unggulan sebagai strategi program pengendalian PTM adalah Posbindu PTM SMARThealth.

Lebih lanjut, Paulus menjelaskan tentang keunggulan SMARThealth di antaranya memiliki speedometer yang menjadi indikator apakah orang itu berisi rendah, sedang atau tinggi. Dengan aplikasi berbasis smartphone, kader SMARThealth mampu melakukan deteksi dini tentang faktor risiko PTM.

Camat Karangploso beri sambutan dalam advokasi SMARThealth

Paulus mengakhiri paparan materinya dengan menampilkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 31 Tahun 2021, yang di dalamnya dibahas perlunya keterlibatan desa-desa/kelurahan dalam mendukung implementasi program SMARThealth.

Pukul 10.43 WIB acara berikutnya adalah sambutan dari Camat Karangploso Drs. Dwi Ilham Prastyanto. Dalam sambutannya, Camat Karangploso berbicara tentang pentingnya kesehatan bagi kita. PTM semakin meningkat, Dinkes memperkenalkan aplikasi SMARThealth yang bisa untuk deteksi dini faktor risiko PTM.

“Advokasi ini tepat waktu, karena desa akan segera menyelenggarakan Musrengbangdes”, ungkap Camat Karangploso. “Perbup yang dijelaskan Pak Paulus bisa jadi cantolan dalam Musrenbangdes.”

Usai sambutan dari Camat, Kapus Karangploso langsung memimpin diskusi singkat. “Ikan sepat, ikan gabus. Lebih cepat,lebih bagus”, kata Kapus drg Izzah.

Penandatanganan penggalangan komitmen oleh Kepala Desa yang disaksikan Camat dan Kapus Karangploso serta Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Lebih lanjut, Kapus Karangploso mengatakan bahwa sesuai amanat Perbup Nomor 31 Tahu 2021 tadi, desa perlu menganggarkan pulsa, uang transportasi, dan BMHP (Barang Medis Habis Pakai) sesuai kemampuan desa masing-masing. 

Sebagai penggalangan komitmen mendukung kegiatan SMARThealth di Kecamatan Karangploso, maka dilakukan penandatangan bersama oleh Kapus, Camat, dan 9 Kepala Desa atau yang mewakili sebagai wujud komitmen tersebut.

Lalu setelah itu dilakukan foto bersama di antara peserta advokasi SMARThealth di Ruang Pertemuan Puskesmas Karangploso. Usai foto, acara pun ditutup tepat pada pukul 11.00 WIB dan diakhiri dengan doa. *** [061022]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 01 Februari 2022

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog