Tampilkan postingan dengan label Desa Dadapan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Desa Dadapan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 03 September 2021

SMARThealth Dan Vaksinasi Jalan Bareng di Desa Dadapan

Pagi ini mentari bersinar cerah. Di halaman Balai Desa Dadapan telah tampak antrian warga ikut Vaksinasi Tahap 1 yang digelar untuk ketiga kalinya di desa itu, pada Jumat (03/09/2021). Peserta vaksinasi mengerubuti meja pendaftaran yang berada di areal parkir sebelah timur halaman Balai Desa.

Ada dua meja di sana. Meja sebelah utara diisi oleh staf pamong desa, dan meja di sisi selatan terlihat kader-kader SMARThealth berseragam batik dengan dominasi warna kuning. Kedua meja itu merupakan meja pendaftaran yang saling terkait.

Kades Dadapan ikut vaksinasi disaksikan oleh Camat Wajak

Warga yang menjadi peserta vaksinasi yang berdatangan ke Balai Desa diarahkan menuju ke meja pendaftaran di sisi utara terlebih dahulu. Di meja itu, pamong desa akan melakukan listing warganya yang hadir untuk ikut vaksinasi. Terus ditimbang badannya dan berkasnya yang terdiri atas KTP/Kartu Keluarga dan Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi COVID-19 diberi nomor urut.

Dari situ, warga yang telah mendaftar dipersilakan mengantri sesuai nomor urutnya di meja pendaftaran sisi selatan. Di meja ini, warga akan diskrining oleh kader SMARThealth dengan memakai Kartu Skrining Posbindu PTM. Dalam skrining itu juga dilakukan pengukuran tekanan darah dan kadar gula darah.

Meja Pamong Desa untuk melakukang listing dan pendaftaran

Sebelum server di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengalami trouble, biasanya kader SMARThealth akan langsung menginput dengan aplikasi eKader, tapi berhubung ada trouble di servernya aplikasi praksis tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga, kader SMARThealth terpaksa menginput secara manual terlebih dahulu.

Usai diskrining oleh kader SMARThealth, warga akan dipanggil oleh bagian meja skrining yang berada di dalam gedung pertemuan Balai Desa. Meja skrining bagi peserta vaksinasi ini diisi oleh dua orang Koas dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK UNISMA) dengan berseragam alat pelindung diri (APD) ringan warna hijau muda.

Kader SMARThealth melakukan skrining PTM

Di meja skrining vaksinasi ini, warga akan ditanya oleh kedua Koas dengan menggunakan instrumen yang ada di Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi COVID-19. Kartu itu berlaku untuk siapa saja, kecuali ibu hamil. Ibu hamil akan memakai Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi COVID-19 Khusus Ibu Hamil.

Dari meja skrining vaksinasi inilah, warga akan mengetahui bahwa dirinya bisa lanjut vaksin atau ditunda. Jadi, warga yang telah mendaftar vaksinasi tidak secara otomatis akan dilayani suntik vaksin manakala petugas kesehatan (nakes) menemukan indikasi alasan kesehatan untuk ditunda. Yang umum ditemui adalah bilamana warga tersebut setelah diukur tekanan darahnya sebanyak 5 kali lebih masih menunjukkan hasil tinggi maka biasanya nakes akan menundanya.

Koas FK UNISMA bantu skrining warga dengan Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi COVID-19

Sedangkan bagi warga yang lolos skrining, maka ia akan disuruh menuju ke meja vaksinasi. Di meja itu ada 3 nakes Puskesmas Wajak, 2 nakes bertugas sebagai penyuntik vaksin dan 1 nakes lagi yang menyiapkan vaksin dan suntikan serta sekaligus mencatat penggunaannya.

Dari meja vaksinasi, warga diminta untuk menuju ke meja observasi. Di meja observasi ada 5 nakes dari Puskesmas Wajak dan 1 nakes Ponkesdes Dadapan dengan 6 laptop yang siap menginput berkas warga yang ikut vaksinasi. Namun karena metode yang digunakan metode cepat mengingat hari Jumat, maka warga cukup memberikan berkasnya dan langsung boleh pulang. Mereka diinformasikan bila menemui gejala yang kurang mengenakan segera menghubungi nakes setempat. Selain itu, nakes juga mengabari bahwa print out Kartu Vaksinasi COVID-19 bisa diambil pada hari Senin mendatang di Balai Desa.

Babinsa mendampingi peserta vaksinasi

Dalam pelaksanaan vaksinasi ini, Camat Wajak Purwoto, S.Sos., M.Si., yang dikawal staf perempuan Kecamatan Wajak, berkesempatan melakukan kunjungan untuk melihat dari dekat pelaksanaan vaksinasi tersebut. Kebetulan kehadiran Camat Wajak ini selain menyapa seluruh nakes yang bertugas dalam vaksinasi juga ingin melihat Kepala Desa Dadapan Nur Rohmat Sri Sanjaya, S.E. yang menjadi peserta vaksinasi dengan nomor urut 150, ikut divaksin.

Pelaksanaan vaksinasi kali ini tergolong cepat. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.33 WIB. Dari target sasaran 150 peserta vaksin, berhasil disuntik vaksin sebanyak 148 orang, dan yang ditunda suntik vaksinnya ada 8 orang.

Meja observasi, satu nakes satu laptop

Jadi pas menjelang adzan Jumatan, acara vaksinasi yang bertempat di Balai Desa Dadapan yang beralamatkan di Jalan Raya Pagergunung, Dusun Pagergunung RT 15 RW 05 Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, selesai.

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang ikut menyaksikan jalannya pelaksanaan Vaksinasi Tahap 1 untuk yang ketiga kalinya ini, terus langsung menuju ke Masjid Sabilil Muttaqin yang tepat berada di sebelah barat Balai Desa Dadapan guna menunaikan salat Jumat. *** [030921]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Sabtu, 24 Juli 2021

Vaksinasi Pertama Desa Dadapan Libatkan Kader SMARThealth

Dalam masa perpanjangan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, Puskesmas Wajak menggelar vaksinasi di Balai Desa Dadapan yang beralamatkan di Jalan Raya Pagergunung, Dusun Pagergunung RT 15 RW 05 Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (24/07/2021).

Vaksinasi yang pertama kali dilaksanakan di desa Ddapan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Warga berduyun-duyun menuju ke Balai Desa Dadapan. Vaksinasi ini diutamakan untuk warga desa Dadapan, namun demikian pada prakteknya juga tidak menampik warga yang datang dari lain kecamatan maupun lain kabupaten, asalkan ada izin dari petugas kesehatan yang bertanggung jawab di situ.

Vaksinasi Pertama di Desa Dadapan, Kec. Wajak, Kab. Malang

Warga yang datang, pertama kali akan didaftar untuk melakukan skrining awal di halaman balai desa, tepatnya berada di bawah kanopi areal parkir kantor desa sebelah timur. Di bawah kanopi itu ada dua meja untuk petugas yang melayani skrining awal, yaitu dari kader SMARThealth dan mahasiswi KKN UM.

Dalam pendaftaran itu, warga akan didata terlebih dahulu oleh kader SMARThealth dengan menggunakan Form Kartu Skrining Posbindu sambil dilakukan skrining dengan menanyakan riwayat kesehatan keluarga, diri sendiri dan faktor risiko penyakit tidak menular lainnya. Kemudian diteruskan dengan mengukur berat dan tinggi badan serta lingkar perut.

Kader SMARThealth bantu skrining dengan Form Kartu Skrining Posbindu

Setelah itu, warga akan menerima layanan pengukuran tekanan darah oleh kader SMARThealth lainnya, dan dilanjutkan dengan pengukuran gula darah. Semua hasil pengukuran tadi akan dicatatkan pada Form Kartu Skrining Posbindu.

Dari bawah kanopi itu, kemudian warga dipersilakan duduk di kursi yang telah disediakan oleh perangkat desa di halaman depan balai desa, sambil menunggu panggilan nomor antrian untuk melakukan vaksinasi yang dipusatkan di gedung pertemuan balai desa.

Kepala Desa Dadapan tinjau kader SMARThealth lakukan skrining

Di dalam gedung pertemuan balai desa itu terdapat 4 meja yang akan dilalui oleh warga yang akan melakukan vaksinasi, yaitu meja 1, 2, 3 dan 4. Meja 1 merupakan meja pendaftaran. Di meja ini ada 3 petugas dari Puskesmas Wajak yang akan melayani warga dengan dibekali dua laptop untuk input data. Warga cukup memperlihatkan KTP dan nomor urut antrian.

Dari meja 1, warga akan melanjutkan ke meja 2 yang berada di sebelah selatan meja 1 sisi barat gedung pertemuan. Meja 2 itu merupakan meja skrining. Ada 4 petugas Puskesmas yang ada di meja tersebut, 2 petugas melakukan skrining dan 2 petugas lainnya melakukan input data.

Meja 1 Pendaftaran

Di meja 2 itu, warga akan ditensi ulang untuk memastikan tingkat kestabilan hasil pengukuran tekanan darah sebelumnya, dan sekaligus akan ditanya keluhan fisik atau sakit yang sedang dirasakannya. Hasil skrining di meja ini akan menentukan langkah untuk ke meja 3. Bila ternyata pada skrining itu ditemukan tekanan darah atau gula darah yang tinggi atau keluhan sakit lainnya yang disinyalir belum bisa dilakukan vaksinasi, maka warga tersebut akan dipending dulu.

Sebaliknya apabila dalam skrining tersebut dalam keadaan baik, normal atau sehat, maka warga dipersilakan untuk lanjut ke meja 3. Meja 3 adalah meja vaksinasi. Letaknya berada di atas lantai undakan. Terlihat  ada 3 petugas Puskesmas yang standby di situ. Satu orang akan melakukan input data yang melakukan vaksinasi, dan 2 orang lagi yang bertugas menyuntikkan vaksin kepada warga.

Meja 2 Skrining Petugas Kesehatan

Usai mendapatkan suntikan vaksinasi, warga melanjutkan langkah menuju ke meja 4 dengan menyerahkan secarik kertas yang di bawa oleh warga tersebut. Meja 4 adalah meja observasi. Ada 4 petugas Puskesmas yang melayani di meja observasi dengan 1 laptop beserta printer untuk mencetak kartu vaksinasinya.

Meja 4 ini merupakan meja paling akhir dari rangkaian mengikuti vaksinasi, dan sekaligus merupakan meja yang terlama dalam pelayanannya karena harus melakukan observasi paska mendapatkan suntikan vaksinasi. Waktu yang diperlukan antara 20 hingga 30 menit.

Meja 4 Observasi

Menurut perawat Desa Dadapan Nurul Hidayati, A.Md. Kep., target sasaran vaksinasi pertama di desa Dadapan ini adalah sebanyak 150 orang. Namun sampai akhir vaksinasi pada pukul 13.02 WIB, berhasil dihitung rekapitulasinya di meja pendaftaran di bawah kanopi terhitung sebanyak 112 orang dengan rincian laki-laki ada 43 orang, dan perempuan ada 69 orang.

Pada saat vaksinasi pertama di desa Dadapan ini, sempat mengalami kendala trouble jaringan dalam aplikasi yang digunakan untuk menginput data. Mulai dari aplikasi eKader yang tidak bisa diakses lantaran production servernya bermasalah, lalu aplikasi ePuskesmas, dan aplikasi dari BPJS yang mengalami lemot beberapa saat.

Antrian warga yang akan vaksinasi

Efek dari lemotnya jaringan ini menyebabkan petugas kesehatan terpaksa mencatatnya terlebih dahulu di lembar kertas. Kecuali untuk aplikasi eKader memang dari awal hingga akhir, servernya kurang bersahabat, sehingga terpaksa harus ditulis manual terlebih dahulu. Apabila production servernya dah stabil lagi, kader akan segera melakukan input data.

Dalam vaksinasi pertama ini, Kepala Desa Dadapan Nur Rohmat Sri Sanjaya, S.E., dengan sabar mengikuti proses warganya yang ikut vaksinasi. Selain itu, juga mendapat kunjungan dari jajaran Polsek dan Koramil Wajak yang melakukan peninjauan lapangan. Sementara itu, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) membantu melakukan dokumentasi. *** [240721]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 04 Juni 2021

Giat Posbindu SMARThealth Desa Dadapan di Dusun Pagergunung

Giat Posbindu SMARThealth Desa Dadapan yang ke-5 ini telah bergeser ke dusun lainnya. Kalau selama ini dalam 4 kali giat Pobindu SMARThealth dilaksanakan di lingkungan Dusun Dadapan, mulai giat yang ke-5 ini mencoba menyasar warga di Dusun Pagergunung.

Giat Posbindu SMARThealth ini diadakan di rumah Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan, As’ari, yang beralamatkan di Dusun Pagergunung RT 19 RW 06 Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Jumat siang (04/06/2021).

Kader, perawat, bidan, dan staf PTM

Sesuai namanya, Dusun Pagergunung ini berada di lereng sebelah barat Gunung Semeru dengan ketinggian 525 m di atas permukaan laut. Dusun ini dikelilingi perbukitan yang menyatu dengan lereng Gunung Semeru. Udaranya sejuk, dan mata senantiasa dimanjakan dengan hijaunya pepohonan.

Acara giat Posbindu SMARThealth ini dimulai pada pukul 13.00 WIB selepas salat Jumat. Target sasaran warga yang akan diskrining adalah warga dari RT 17, 18, dan 19 di lingkungan RW 06. Kedatangan warga tidak serempak, akan tetapi mengalir sesuai longgarnya warga.

Periksa tekanan darah

Menurut perawat Desa Dadapan Nurul Hidayati, A.Md. Kep., pelaksanaan giat Posbindu ini dilakukan siang hari karena menurut pengalaman-pengalaman terdahulu, umumnya warga di sini bisa ditemui pada siang hari. Pagi hari kebanyakan pada pergi ke sawah/kebun.

Giat Posbindu ini dihadiri oleh staf PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Candra Hernawan, S.Kom., dan salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). Kedatangan mereka biasanya datang secara bersamaan namun kali ini berangkat sendiri-sendiri mengingat hari ini adalah hari Jumat. Staf PTM berangkat dari Ruang PTM dan Keswa di Kepanjen, sedangkan Tim SMARThealth UB berangkat dari Sekretariat SMARThealth di Dilem. Jarak tempuh dari Dilem sekitar 27 kilometer, dan ditempuh hampir satu jam perjalanan melewati Desa Sukolilo Sentra Rumput Taman.

Pasien konsultasi dengan perawat

Seperti biasa, warga yang datang akan diarahkan menuju ke meja 1 terlebih dahulu. Di meja itu, ada dua kader SMARThealth yang melakukan pendaftaran terhadap warga yang akan memeriksakan diri dalam giat Posbindu tersebut. Kedua kader SMARThealth tersebut adalah Mutmainah dan Suwarni.

Dari meja pendaftaran, warga akan bergeser ke meja 2. Di meja 2, warga akan diwawancara berdasarkan Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM (sesuai offline Puskesmas) oleh kader SMARThealth Innana Fauziyah.

Setelah itu, warga tersebut akan mendapatkan layanan pengukuran antropometri oleh kader Posbindu Juariyah. Kader tersebut akan melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut warga. Hasil pengukurannya dicatatkan dalam Kartu Skrining.

Usai pengukuran antropometri, warga dipersilakan menuju ke meja 3. Meja 3 merupakan meja laborat ringan. Di meja itu ada bidan yang magang di Polindes Desa Dadapan, Elga Roshinta Prodentia Nikmawanti, A.Md. Keb., dan kader SMARThealth Efiana Safitri. Di meja 3 itu, warga akan diukur tekanan darah (tensi), gula darah dan kolesterol. Hasilnya pengukurannya akan dituliskan di Kartu Skrining.

Kemudian setelah itu, warga akan menuju ke meja 4. Meja 4 ini merupakan meja konseling dan obat. Warga akan mendapatkan pemeriksaan oleh perawat Nurul Hidayati, A.Md. Kep., dan setelah itu bisa melakukan konsultasi tentang keluhan fisik yang dirasakan. Bila dalam pemeriksaan itu terindikasi mempunyai faktor risiko tinggi (highrisk) maka perawat desa akan memberikan obat.

Selain ada perawat, di samping meja 4 juga terlihat kader SMARThealth Ririn Mafrida yang bertugas melakukan entry data dengan menggunakan aplikasi eKader. Dalam entry data ini, jika tidak terkendala sinyal umumnya hasil entriannya akan langsung bridging ke ePuskesmas.

Acara giat Posbindu SMARThealth di Desa Dadapan ini selesai pada pukul 15.28 WIB, akan tetapi setelah kader SMARThealth melakukan foto bareng staf PTM Dinkes Kabupaten Malang dan diteruskan dengan makan bersama yang telah disediakan oleh tuan rumah, masih ada dua warga yang akan memeriksakan diri.

Kedua warga tersebut tetap dilayani sebagaimana mestinya, dan akhirnya giat Posbindu SMARThealth ditutup pada pukul 15.39 WIB. Dalam giat itu berhasil diperiksa sejumlah 44 orang dengan rincian laki-laki sebanyak 12 orang, dan perempuan sejumlah 32 orang. *** [040621]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 06 Mei 2021

Kades Dadapan Kunjungi Giat Posbindu SMARThealth

Pelaksanaan giat Posbindu SMARThealth yang keempat kalinya di Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur ini tidak seperti biasanya. Pasalnya pada giat Posbindu SMARThealth yang digawangi oleh perawat Nurul Hidayati, A.Md. Kep itu ditinjau langsung oleh Kepala Desa (Kades) Dadapan, Nur Rohmat Sri Sanjaya, S.E.

Dalam kunjungannya ke giat Posbindu SMARThealth, Kades Dadapan didampingi oleh Bendahara Desa Muhammad Thoyyib. Kades Dadapan berkenan hadir lantaran ingin menyaksikan secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh kader-kader kesehatannya dalam Posbindu SMARThealth.


Kepala Desa Dadapan bersama kader SMARThealth dan Posyandu serta perawat desa

Di samping itu, Kades Dadapan juga bisa melihat seragam baru warna maron dari anggaran Dana Desa untuk kader kesehatan yang berkiprah di desanya. Di sisi lain, para kader juga merasa senang atas kunjungan Kades mereka dalam giat Posbindu SMARThealth ini.

Kunjungan Kades Dadapan tersebut sebagai bentuk perhatian Pemerintah Desa kepada kader-kadernya dalam ikut membantu program Pemerintah Desa dalam mengatasi penyakit tidak menular (PTM) di desanya.


Pengukuran antropometri

Giat Posbindu SMARThealth yang digelar di rumah perangkat desa (Bayan) Siswoyo yang beralamatkan di Dusun Krajan Timur No. 85 RT 08 RW 03 Desa Dadapan ini kebetulan berbarengan dengan giat Posyandu Balita Mawar. Jadi, anaknya yang masih di bawah lima tahun ditimbang berat badan dan diukur tinggi badannya oleh kader Posyandu Mawar, sedangkan orangtuanya yang umumnya ibunya atau neneknya itu juga sekaligus bisa ikut pemeriksaan di Posbindu SMARThealth.

Acara giat ini dimulai pada pukul 08.00 WIB, namun kehadiran dari staf PTM Dinas Kesehatan (Dinkes)  Kabupaten Malang dan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) agak terlambat. Hal ini karena dalam perjalanannya menuju ke Desa Dadapan, mobil yang ditumpangi harus singgah terlebih dahulu ke RSUD Kanjuruhan.

 

Kepala Desa Dadapan ikut periksa di Posbindu SMARThealth

Kebetulan hari itu juga, Tim SMARThealth UB difasilitasi untuk ikut vaksinasi pertama di lantai 4 RSUD Kanjuruhan. Sehingga waktu keberangkatannya terpotong untuk vaksinasi selama 50 menit, dan kemudian baru meluncur ke Desa Dadapan.

Masih ada sekitar 20 orang yang terpantau pemeriksaannya oleh staf PTM Dinkes dan Tim SMARThealth UB tersebut, di antaranya pemeriksaan kepada Kades Dadapan. Seperti pada umumnya, pemeriksaan dalam giat Posbindu SMARThealth ini menggunakan alur pemeriksaan dari pendaftaraan hingga konsultasi/obat.


Perawat Desa Bambang dan Wonoayu ikut membantu dalam giat Posbindu SMARThealth Desa Dadapan

Warga yang datang akan menuju ke meja registrasi untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan memperlihatkan KTP. Di meja itu ada kader SMARThealth Mutmainah dan Suwarni yang  mendaftar warga yang akan memeriksakan diri di Posbindu SMARThealth.

Setelah itu, warga akan mendapatkan pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar perut oleh kader Posynadu Lansia Di’arti, Ugik Swistyani dan Titik Yunani. Hasil pengukurannya akan dicatatkan dalam Form Skrining PTM.


Teras rumah perangkat desa menjadi lokasi Posbindu SMARThealth

Usai itu, warga melanjutkan ke meja pemeriksaan gula darah maupun kolesterol. Di meja ini ada kader SMARThealth Efiana Safitri yang bertugas melakukan pengecekan gula darah maupun kolesterol. Hasil pengukurannya dituliskan ke dalam Form Skrining PTM yang dibawa oleh warga yang memeriksakan diri.

Dari meja pemeriksaan gula darah itu, warga kemudian melanjutkan ke meja berikutnya, yaitu meja obat. Dinamakan meja obat karena di meja itu nantinya warga yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) akan diberikan obat oleh tenaga kesehatan yang bertugas di meja itu.


Staf PTM pantau entry data dengan aplikasi eKader

Dalam pemeriksaan sebelum-sebelumnya, di meja ini diisi oleh dokter Puskesmas yang bertugas mengawal Posbindu SMARThealth, akan tetapi pada kali ini kebetulan dokternya tidak bisa hadir lantaran ada tugas yang tidak bisa ditinggalkannya. Sehingga, di meja itu tadi terlihat perawat Desa Dadapan Nurul Hidayati, A.Md. Kep yang dibantu oleh dua sejawatnya, yaitu perawat Erlin Dwi Jayanti, A.Md. Kep (perawat Desa Wonoayu), dan perawat Ria Italian (perawat Desa Bambang).

Pada giat Posbindu SMARThealth yang berakhir pada pukul 11.58 WIB ini, berhasil diperiksa sebanyak 67 warga yang tinggal di Dusun Krajan Timur, dengan rincian laki-laki ada 4 orang dan perempuannya ada 63 orang.

Kemudian data hasil entry yang dilakukan oleh kader SMARThealth Innana Fauziyah dan Ririn Mafrida  setelah warga usai dari meja obat ini. Dari data yang dientry berhasil bridging ke ePuskesmas sebanyak 47 pasien baru, dan sisanya sebanyak 20 orang itu masuk kategori pasien lama karena pada bulan sebelumnya sudah pernah melakukan skrining dalam giat Posbindu SMARThealth. Ketentuan dalam ePuskesmas, warga berumur 15 tahun ke atas perlu melakukan skrining PTM satu tahun sekali saja. *** [060521]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog