Tampilkan postingan dengan label Puskesmas Pagak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puskesmas Pagak. Tampilkan semua postingan

Rabu, 24 April 2024

In-depth Interview NIHR dengan Apoteker dan Pj PTM Puskesmas Pagak serta Kader Kesehatan Desa Gampingan

Hari ini, Rabu (24/04), merupakan hari kedua anggota Tim Penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC), atau yang di Indonesia dikenal dengan penelitian “Dampak Polusi Udara terhadap Risiko Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronik dan Penyakit Jantung di Kabupaten Malang, Jawa Timur.”

Sehari sebelumnya, tiga Tim Penelitian telah melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan dokter fungsional dan perawat Puskesmas Pagar serta kader kesehatan Desa Sumberejo, dan sekarang giliran melakukan in-depth interview dengan apoteker dan penanggung jawab Penyakit Tidak Menular (Pj PTM) Puskesmas Pagak serta kader kesehatan Desa Gampingan.

Tim Penelitian NIHR beraudiensi dengan Kepala Puskesmas Pagak sebelum melakukan in-depth interview

In-depth interview (wawancara mendalam) adalah adalah teknik penelitian kualitatif yang digunakan untuk melakukan wawancara mendetail dengan sejumlah kecil partisipan. Berbeda dengan bentuk penelitian kualitatif lainnya, peneliti yang menggunakan pendekatan wawancara mendalam menginvestasikan banyak waktu dengan setiap partisipan menggunakan format percakapan. Pertanyaan wawancara pada dasarnya bersifat terbuka dan mengarah pada pendekatan berorientasi penemuan (Rutledge & Hogg, 2020).

Tujuan dari wawancara mendalam adalah untuk mendapatkan informasi rinci yang menyoroti sudut pandang, pengalaman, perasaan, dan makna yang diperoleh individu tentang suatu topik atau isu tertentu. Kebetulan topik atau isunya terkait polusi udara dan PTM.

In-depth interview dengan Pj PTM Puskesmas Pagak

Polusi udara merupakan ancaman kesehatan global yang utama. Semakin banyak bukti mengenai dampak negatif polusi udara terhadap kesehatan dan kesejahteraan. Hubungan antara polusi udara dan kesehatan dimediasi oleh persepsi risiko kesehatan dan memainkan peran penting dalam respons masyarakat terhadap hal tersebut. Polusi udara dalam pikiran masyarakat seringkali berbeda dengan polusi udara yang didefinisikan oleh komunitas ilmiah. Oleh karena itu, untuk mengembangkan strategi pencegahan dan pengentasan yang berhasil, pemahaman terhadap persepsi risiko masyarakat adalah kuncinya (Noël et. al., 2022). Dari sinilah, kita akan melihat pemahaman tersebut dari sudut pandang responden yang mungkin berdampak terhadap kesehatan.

Tiga anggota Tim Penelitian NIHR yang terdiri dari dr. Harun Al Rasyid, MPH; Meutia Fildzah Sharfina, SKM, MPH dan saya, tiba di Puskesmas Pagak pada pukul 09.08 WIB. Ketiga anggota Tim Penelitian diterima oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Pagak dr. Cynthia Aristi P.R. di Ruang Tamu Lantai 2 Puskesmas Pagak.

In-depth interview dengan apoteker Puskesmas Pagak

Kemudian dr. Harun Al Rasyid pun mengemukan maksud dan tujuan kehadirannya di Puskesmas Pagak kepada Kapus dr. Cynthia. Kebetulan dr. Cynthia adalah adik kelas sewaktu kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB).

Setelah itu, tanpa berpanjang lebar, Kapus dr. Cynthia pun mempersilahkan untuk bertugas dalam in-depth interview dengan responden yang telah dihadirkan di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Pagak.

Berhubung ketiga responden telah hadir dan siap diajak wawancara mendalam, maka ketiga Tim Penelitian pun juga berbagi peran dalam melakukan in-depth interview kepada responden tersebut. Dr. Harun Al Rasyid melakukan wawancara mendalam dengan Pj PTM Puskesmas Pagak Dwi Cahya Widodo, A.Md.Kep; Meutia Fildzah Sharfina bersama apoteker dan sekaligus Koordinator Risiko Puskesmas Pagak Apt. Rodo Nathania Eirene Sitorus, S.Farm; dan saya melakukan in-depth interview dengan kader kesehatan Desa Gampingan Dianawati.

In-depth interview dengan kader kesehatan Desa Gampingan

Proses wawancara mendalam kali ini bervariasi. In-depth interview dengan apoteker dan kader kesehatan selesainya hampir bersamaan, memakan waktu sekitar 40 menit lebih sedikit. Sedangkan, wawancara mendalam dengan Pj PTM menyita waktu 1 jam lebih, atau berakhir pada pukul 10.02 WIB.

Setelah itu, tiga anggota Tim Penelitian dipersilakan untuk mencicipi hidangan yang telah disediakan di meja tamu yang berada di depan pintu masuk Ruang Pertemuan Puskesmas Pagak. Ada putu ayu, lumpia, pisang goreng, kue lapis, dan lain-lain.

Usai rehat sejenak dan mencicipi hidangan tersebut, tiga anggota Tim Penelitian pun berpamitan kepada Kapus dr. Cynthia untuk kembali ke Kampus FKUB. *** [240424]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 23 April 2024

Wawancara Mendalam NIHR Bersama Dokter dan Perawat Puskesmas Pagak dan Kader Kesehatan Desa Sumberejo

Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah metode terbuka dan berorientasi pada penemuan untuk memperoleh informasi rinci tentang suatu topik dari pemangku kepentingan. Wawancara mendalam merupakan metode penelitian kualitatif; tujuannya adalah untuk mengeksplorasi secara mendalam sudut pandang, pengalaman, perasaan, dan perspektif responden. Wawancara jenis ini, dalam Workbook E: In-Depth Interview (Wallace Foundation Website, 2009), sering kali dilakukan pada awal proyek penelitian.

Satu bulan yang lalu (23/03), anggota Tim Penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseseas and Enviromental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC), atau yang di Indonesia dikenal dengan penelitian “Dampak Polusi Udara terhadap Risiko Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronik dan Penyakit Jantung di Kabupaten Malang, Jawa Timur” telah melakukan uji coba instrumen survey di Puskesmas Bantur.

Dan, hari ini, Selasa (23/04), tiga anggota Tim Penelitian – dr. Harun Al Rasyid, MPH; Meutia Fildzah Sharfina, SKM, MPH dan saya - mencoba mengimplementasikan dalam main survey di Puskesmas Pagak yang beralamatkan di Jalan Hamid Rusdi No. 84 Dusun Sumbernongko, Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.

Anggota Tim Penelitian tiba di Puskesmas Pagak pada pukul 09.00 WIB lebih sedikit, dan diterima langsung dengan ramah oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas Pagak Sulih Mintarum, ST yang mewakili Kepala Puskesmas yang sedang mengikuti acara Lokmin (Lokakarya Mini) di tempat lain.

In-depth interview bersama dokter fungsional Puskesmas Pagak

Setelah anggota Tim Penelitian memperkenalkan diri, dr. Harun Al Rasyid mengungkapkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan dan mengidentifikasi berbagai faktor yang mendukung dan menghambat implementasi kebijakan dan pelayanan promotif preventif untuk mengurangi dampak polusi udara pada risiki penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) dan penyakit jantung pada masyarakat.

Begitu mendengar maksud dan tujuan kehadiran dari tiga anggota Tim Penelitian ini, Kepala Tata Usaha Puskesmas Pagak berusaha memfasilitasi untuk menghubungi responden yang diperlukan dalam in-depth interview (wawancara mendalam) pada hari ini.

Sesuai schedule yang telah dilayangkan kepada Puskesmas Pagak, hari ini tiga Tim Penelitian ingin melakukan in-depth interview dengan dokter fungsional dan perawat yang bertugas di Puskesmas Pagak serta seorang kader kesehatan dari Desa Sumberejo.

Kebetulan responden yang sudah siap adalah dokter fungsional dan perawat di lingkungan Puskesmas Pagak, sementara kader kesehatannya menurut informasi dari perawat Desa Sumberejo, tidak bisa hadir di Puskesmas lantaran sedang ada pertemuan. Ia akan menunggu di Balai Desa Sumberejo untuk in-depth interview.

In-depth interview dengan perawat Puskesmas Pagak

Akhirnya, dua responden dilakukan wawancara mendalam di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Pagak. Dr. Harun Al Rasyid melakukan wawancara mendalam dengan dr. Septian Iqbal Mirzaqom, seorang dokter fungsional dan sekaligus penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium Puskesmas Pagak.

Kemudian Meutia Fildzah Sharfina mewawancarai mendalam bersama Hidayana, A.Md.Kep, seorang perawat UGD dan sekaligus penanggung jawab TB Puskesmas Pagak. Sementara itu, berhubung kader kesehatan tidak bisa hadir di Puskesmas Pagak, saya pun berperan untuk mendokumentasikan jalannya in-depth interview yang umumnya berkisar 1 jam lamanya.

Selesai in-depth interview dengan dokter dan perawat Puskesmas Pagak, tiga Tim Penelitian berpamitan dengan Kepala Tata Usaha Puskesmas Pagak untuk melanjutkan langkah menuju ke Balai Desa Sumberejo yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Puskesmas Pagak, namun arahnya sejalur pulang menuju Malang nantinya.

Pada waktu hendak meninggalkan Lantai 2 Puskesmas Pagak, Kepala Tata Usaha telah menyiapkan hidangan dalam kardus untuk dicicipi. Namun karena sudah ditunggu kader kesehatan di Balai Desa Sumberejo, ketiga kardus hidangannya dibawa pulang.

In-depth interview bersama kader kesehatan Desa Sumberejo

Rombongan Tim Penelitian tiba di Balai Desa Sumberejo sekitar pukul 11.18 WIB. Di Balai Desa itu, tiga anggota Tim Penelitian berjumpa juga dengan Sekretaris Desa (Sekdes) Sumberejo, perawat Desa Sumberejo Hari Purnomo, S.Kep.Ners., Babinsa, dan kader kesehatan serta perangkat desa lainnya.

Begitu diterima oleh Sekdes di salah satu ruangan, dr. Harun Rasyid dan Meutia mengobrol dengan Sekdes dan perawat desa, sementara saya gantian bertugas melakukan in-depth interview dengan kader Posyandu Balita bernama Wiwik Zumawati.

Mula-mula, diterangkan dulu tujuan dari in-depth interview ini kemudian saya pun menyodorkan informed consent untuk dibaca sejenak agar supaya dalam berpartisipasi sebagai responden menerimanya dengan tangan terbuka.

In-depth interview dilakukan di meja panjang yang berada di Pendopo Balai Desa Sumberejo. In-depth interview ini memakan waktu sekitar 51 menit, dan berakhir pada pukul 12.17 WIB dan direkam. Tujuannya direkam ini agar memudahkan peneliti untuk mengulang kembali hasil dari in-depth interview.

Selesai wawancara mendalam dengan kader kesehatan ini, Tim Penelitian pun berpamitan mengingat dr. Harun Al Rasyid masih ada jadwal menguji mahasiswanya di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB). *** [230424]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 18 Oktober 2023

Puskesmas Pagak Adakan Sosialisasi PPN dan Pelatihan Kader SMARThealth

Hari ini, Rabu (18/10), Puskesmas Pagak mengadakan pertemuan kader yang diisi dengan sosialisasi program prioritas nasional (PPN) dan pelatihan kader SMARThealth di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Pagak yang beralamatkan di Jalan Hamid Rusdi No. 84 Dusun Krajan RT 05 RW 02 Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.

Pertemuan kader ini diikuti oleh kader kesehatan dari empat desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pagak, yakni Gampingan, Sumberejo, Pagak, dan Tlogorejo. Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatan, ditambah dengan tenaga kesehatan (nakes) dari desanya masing-masing.

Peserta pertemuan dan pelatihan kader SMARThealth berpose bersama Kepala Puskesmas Pagak

Dalam pertemuan kader ini, Puskesmas Pagak menghadirkan personil Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang untuk memberikan pelatihan SMARThealth bagi kader dari empat desa tersebut. Personil Dinkes Kabupaten Malang, terdiri dari Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners, Candra Hernawan, S.Kom, Ulinati, S.IP, dan seorang perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara pertemuan kader ini dimulai pada pukul 08.46 WIB dengan diawali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirigen Sri Hidayati, A.Md.Kep, seorang perawat Ponkesdes Gampingan.

Peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars GERMAS dipandu oleh dirigen

Setelah itu, Master of Ceremony (MC) Findi Dwi Hartika, A.Md. Ak dari Sistem Informasi Puskesmas Pagak, mengucapkan selamat datang dan membacakan susunan acara dalam pertemuan kader ini dan diteruskan dengan memandu doa menurut keyakinannya masing-masing.

Pukul 08.51 WIB, acara diisi dengan pemaparan materi dari dr. Septian Iqbal Mirzawom, seorang dokter fungsional dan sekaligus penanggung jawab UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium Puskesmas Pagak.

Dokter fungsional Puskesmas Pagak berikan materi Program Prioritas Nasional (PPN)

Dalam materinya yang berjudul Program Prioritas Nasional, dr. Iqbal menjelaskan bahwa ada sepuluh penyebab kematian utama (semua umur) sample registration system (SRS) Indonesia, yakni stroke, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, tuberculosis paru, hipertensi dengan komplikasi, PPOK, penyalit hati, kecelakaan lalu lintas, pneumonia, dan diare maupun penyakit infeksi saluran penceranaan lain.

Penyebab kematian seperti stroke, penyakit jantung koroner, dan diabetes mellitus yang mewakili PTM dengan risiko kematian terbanyak ini menyebabkan Dinkes Kabupaten Malang mengalokasikan alat-alat kesehatan yang tidak sedikit anggaran untuk melakukan skrining faktor risiko PTM bagi warga yang berumur 15 tahun ke atas, dan sekaligus memberikan pelatihan kepada kader kesehatan agar bisa membantu nakes untuk melakukan skrining tersebut.

Staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang berikan materi Posbindu SMARThealth

Usai materi dari dr. Iqbal, acara berikutnya adalah pemaparan materi Posbindu SMARThealth yang disampaikan oleh Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners, staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang bertanggung jawab terhadap program SMARThealth.

Pada kesempatan itu, Nur Ani menguraikan perihal program SMARThealth di Kabupaten Malang. Dalam transisi epidemiologi, Indonesia seperti negara lainnya mengalami peningkatan PTM di tengah belum teratasinya penyakit menular, sehingga beban ganda pemerintah sering menguras keuangan negara.

Salah seorang perawat desa berikan contoh cara melakukan pengecekan kadar gula darah

Oleh karena itu, seiring semakin meningkatnya kasus-kasus PTM maka pemerintah berupaya membuat PPN yang umumnya menyangkut masalah PTM. “Kalau PPN dibebankan kepada perawat desa, tentu tidak akan tercapai. Oleh karena itu, perlu ada pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan kader kesehatan dalam program SMARThealth,” jelas Nur Ani dihadapan para kader.

Setelah pemaparan materi dan memompa semangat kader dari Nur Ani, acara langsung dilanjutkan dengan praktek pengukuran kesehatan. Dalam praktek ini, perawat desanya masing-masing diberi tugas untuk mendampingi kadernya dalam melakukan pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Staf IT PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang berikan materi penggunaan aplikasi eKader

Pada praktek ini, rombongan dari Dinkes Kabupaten Malang akan berkeliling setiap meja untuk memastikan yang diajarkan oleh perawat itu bisa dimengerti oleh kader, dan pengukuran maupun pengecekannya dilakukan dengan benar.

Selesai praktek, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai aplikasi eKader yang dipandu oleh Candra Hernawan, S.Kom, seorang staf IT PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Pada kesempatan itu, Candra mengajarkan bagaimana melakukan instal hingga input data dengan benar dengan menggunakan handphone milik kader masing-masing yang telah diinstal dengan aplikasi eKader.

Kader berlatih input data dengan aplikasi eKader

Pukul 11.52 WIB, Nur Ani memandu untuk rencana tindak lanjut (RTL) setelah pelatihan kader hari ini. Umumnya mereka akan segera berkoordinasi dengan kader kesehatan yang lainnya, dan awal depan sudah mulai action dalam melakukan skrining faktor risiko PTM dengan menggunakan aplikasi eKader.

Acara pertemuan kader yang diselenggarakan oleh Puskesmas Pagak ini berakhir pada pukul 12.05 WIB, dan kemudian seluruh peserta pertemuan kader melakukan foto bareng-bareng bersama Kepala Puskesmas Pagak dr. Cynthia Aristi P.R. *** [181023]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 20 Maret 2023

Jelang Akhir Sya’ban, Puskesmas Pagak Adakan Lokakarya Mini Lintas Sektor

Dua hari jelang berakhirnya bulan Sya’ban sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan, Puskesmas Pagak mengadakan lokakarya mini lintas sektor di Ruang Pertemuan Puskesmas Lantai 2 yang berada di Jalan Hamid Rusdi No. 84 Dusun Krajan RT 05 RW 01 Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, pada Senin (20/03).

Hadir dalam kegiatan itu, Muspika Kecamatan Pagak (Camat, Koramil, dan Polsek), TP PKK Kecamatan Pagak, Korwil, Lingkungan Hidup, UPPD Pagak, PDAM, Dishub, dan 4 Kepala Desa beserta TP PKK, yang meliputi: Gampingan, Tlogorejo, Sumberejo, dan Pagak.

Selain itu, tampak hadir juga rombogan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang terdiri dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, staf PTM Rosida, SKM, pensiunan staf Keswa Gatot Sujono, S.ST, M.Pd, ditambah dengan seorang perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara lokakarya mini ini dimulai pada pukul 09.35 WIB dengan ucapan salam pembuka dari Master of Ceremony (MC) Findi Dwi Hartika, A.Md.Ak (staf Sistem Informasi Puskesmas Pagak dan langsung diteruskan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirigen M. Ovitenasia Dewi, A.Md.Kes, seorang Koordinator Ruang Rawat Inap Puskesmas Pagak.

Peserta lokakarya mini lintas sektor berpose bersama

Selesai menyanyikan kedua lagu, MC mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan diteruskan dengan membacakan susunan acara dalam kokakarya mini lintas sektor ini, dan setelahnya langsung dilanjutkan dengan berdoa yang dipandu oleh MC.

Usai berdoa, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Camat Pagak Drs. Nandang Djumantara. Dalam sambutannya, Camat Pagak mengatakan bahwa lokakarya mini lintas sektor ini bertepatan dengan pelaksanaan Hari Desa Asri Nusantara di Kabupaten Malang, yang sebenarnya Hari Desa Asri Nusantara sendiri jatuh pada 21 Februari 2023. “Diharapkan semua keluarga untuk menanam pohon keras di lahan yang dimilikinya,” himbau Camat Pagak.

Hari Desa Asri Nusantara adalah hari yang ditetapkan oleh Kementerian Desa PDTT melalui Keputusan Menteri Desa PDTT Nomor 110 Tahun 2022 tentang Hari Desa, untuk mengingatkan kepada kita tentang pentingnya lingkungan desa yang ASRI (Aman, Sehat, Rindang, Indah).

Tujuan Hari Desa Asri Nusantara adalah meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap perubahan iklim, mewujudkan Desa Asri yang bersih, hijau dan jauh dari pencemaran lingkungan, dan mengurangi risiko bencana di desa.

Sambutan Camat Pagak

Selain itu, Camat Pagak juga menegaskan kepada peserta yang hadir dalam lokakarya mini ini, bahwa kesehatan itu bukan hanya tanggung jawab Dinkes tapi juga merupakan tanggung jawab kita bersama.

Oleh karena itu, menurut Camat Pagak, perlu jadi komitmen kita bersama. Hal ini tidak terlepas dari dukungan lintas sektoral. Ada PKK dan kader kesehatan yang turut membantu menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat desa.

Puskesmas Pagak sendiri juga telah melakukan upaya dalam peningkatan layanan kepada masyarakat menjadi lebih baik dan lebih lengkap. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga sudah memberikan pendamping asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Malang.

Lebih lanjut, Camat Pagak yang juga pernah menjabat Sekretaris Dinkes Kabupaten Malang  ini, menerangkan perihal advokasi SMARThealth sebagai upaya melakukan deteksi dini penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya.

Sambutan Kepala Pusksmas Pagak

Seperti kita ketahui, tambah Camat Pagak, penyakit tidak menular (PTM) yang diakibatkan oleh jantung maupun stroke menjadi penyebab kematian peringkat tinggi. “Lebih baik preventif daripada kuratif,” jelas Camat Pagak dihadapan peserta lokakarya mini lintas sektor ini.

Usai sambutan Camat Pagak, acara berikutnya adalah sambutan yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Pagak dr. Cynthia Aristi P.R. Pada kesempatan itu, Kapus dr. Cynthia melaporkan bahwa semua desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pagak sudah ODF (Open Defecation Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan. ODF ini menjadi salah satu indikator suatu daerah dikatakan sehat.

Selain itu, Bupati Malang juga berharap adanya UHC (Universal Health Coverage) yang maksimum. UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau. Salah satunya dengan memberikan jaminan kesehatan bagi warga yang tidak mampu, utamanya lansia dan ODGJ yang terlantar.

Di akhir sambutannya, Kapus Pagak dr. Cynthia juga menginformasikan kepada peserta lokakarya mini lintas sektor, bahwa hari ini juga ada advokasi SMARThealth. Sebenarnya jadwal replikasi SMARThealth untuk Puskesmas Pagak pada tahun 2024, namun kita majukan menjadi tahun 2023 karena Kapus Pagak yakin dengan kesiapan kader-kader kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pagak.

Peserta lokakarya mini lintas sektor di Ruang Pertemuan Puskesmas Pagak Lantai 2

Sehabis sambutan Kapus Pagak, acara disambung dengan pemaparan materi Program Posbindu SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Di Kecamatan Pagak Kabupaten Malang, yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Dalam pemaparan itu, Paulus Gatot juga memberikan apresiasi kepada Puskesmas Pagak yang telah memperlihatkan capaian SPM PTM tahun 2022 dengan baik di mana SPM Hipertensi mencapai 111,90 %, Diabetes Mellitus mencapai 100,65% dari target sasaran, Uspro mencapai 79.36 % dan usia > 15 tahun mencapai 82,95%.

Diharapkan saat replikasi SMARThealth nanti, capaiannya semakin meningkat. Nanti dengan aplikasi eKader tidak hanya capaiannya saja tapi juga akan terlihat peran kader kesehatan dalam melakukan skrining faktor risiko PTM. Input data yang dilakukan oleh kader akan terekam dengan baik. Mulai dari siapa kader yang melakukan skrining hingga menit dalam melakukan input data tersebut.

Selain itu, Paulus Gatot juga menjelaskan perihal adanya regulasi berupa Peraturan Bupati Malang Nomor 31 Tahun 2021 tentang Posbindu SMARThealth, yang didalamnya dicantumkan peran desa dalam memberikan dukungan lintas sektor sesuai kewenangannya pada replikasi SMARThealth di desanya masing-masing.

Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes berikan advokasi SMARThealth

Selesai paparan ini, acara berikutnya adalah penandatangan komitmen dukungan terhadap pelaksanaan program SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Pagak oleh para peserta lokakarya mini lintas sektor.

Usai penandatanganan, Camat Pagak berharap dalam rencana tindak lanjutnya, kita harus berkomitmen untuk mendukung segala apa yang telah diprogramkan. Komitmen tidak hanya berwujud tanda tangan saja tapi yang terpenting dalah tindak lanjutnya nanti.

“Keberhasilan tidak akan terwujud tanpa sinergisitas kita semua. Pemerintah, tokoh masyarakat, ulama maupun masyarakat semua. Semua program harus berjamaah!” tegas Camat Pagak mengakhiri acara lokakarya mini lintas sektor di Puskesmas Pagak.

Setelah langsung ditutup oleh MC pada pukul 11.11 WIB dan diakhiri dengan melakukan foto bersama di antara yang hadir dalam acara tersebut. *** [200323]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog