Tampilkan postingan dengan label Desa Sepanjang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Desa Sepanjang. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Maret 2024

Berceritera dengan Foto di Desa Sepanjang

Selama seminggu, staf peneliti Yayasan Percik Salatiga (YPS) Christina Arief T. Mumpuni, S.H., M.I.K. menyelenggarakan uji coba Photovoice bersama 10 kader kesehatan di Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Uji coba Photovoice ini merupakan bagian dari CEI (Community engagement and involvement) yang dikerjakan YPS dalam kerangka penelitian bertitel “Pengembangan Inovasi SMARThealth untuk Menurunkan Risiko Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronik dan Penyakit Jantung yang Disebabkan oleh Polusi Udara Akibat Pembakaran Sampah di Kabupaten Malang, Jawa Timur,” yang berlangsung mulai tanggal 21 hingga 28 Maret 2024.

Dikutip dari Budig et. al. (2018), Photovoice adalah metodologi penelitian visual –dikembangkan oleh Caroline Wang dan Mary Ann Burris - yang menempatkan kamera di tangan partisipan untuk membantu mereka mendokumentasikan, merefleksikan, dan mengomunikasikan isu-isu yang menjadi perhatian, sekaligus merangsang perubahan sosial.

Kamis (28/03) ini, saatnya 10 kader kesehatan – Lilik Kusmiati, Masito, Usfatul Ulumiyah, Siti Aisyah, Yuli Andari, Lina Lestari, Humairoh, Eny Yuliati, Istinah, Ifa Lutfiyah - yang sebelumnya telah melakukan sesi diskusi kelompok kecil (small group discussion), berkumpul lagi untuk storytelling with photographs (berceritera dengan foto) yang telah dilakukan oleh kader kesehatan Desa Sepanjang terkait pengelolaan sampah di lingkungan sekitarnya.

Partisipan Photovoice mengajak foto bersama staf peneliti YPS usai storytelling with photographs

A picture is worth a thousand words,” demikian kata Badanta et. al. (2021) untuk mengilustrasikan apa yang dilakukan oleh kader kesehatan dalam berceritera dengan foto. “Sebuah gambar dapat mewakili ribuan kata.”

Storytelling with photographs yang diinisiasi oleh staf peneliti YPS dan dinotulensi serta didokumentasikan oleh fasilitator NIHR, diselenggarakan di Ponkendes Sepanjang yang beralamatkan di Jalan Basuki Rahmat No. 111 Dusun Krajan RT 01 RW 02 Desa Sepanjang.

Sebelumnya pada pertemuan awal, 10 kader kesehatan telah mendapat pekerjaan rumah (PR) untuk memotret 5 foto dengan identifikasi topik perihal sampah yang ada di lingkungan sekitar rumah kader kesehatan yang telah diskusikan dalam small group discussion.

Hari ini, 10 kader kesehatan yang telah didukung untuk membuat serangkaian foto dan keterangan sebagai respons permintaan tersebut dan mengekspresikan kendali mereka atas foto mana yang ingin mereka bagikan kepada khalayak.

Staf peneliti YPS mencatat narasi dari foto-foto yang telah dikirimkan partisipan

Prosesnya, mula-mula staf peneliti YPS menanyakan kepada 10 kader kesehatan secara one by one. Mereka diminta untuk menarasikan foto-foto yang telah dikirim sebelumnya yang terkait dengan pembakaran sampah di lingkungan sekitarnya.

Setelah mereka menarasikan, staf peneliti YPS akan meminta kepada setiap kader kesehatan untuk memilih 1 foto saja dari foto-foto yang telah dikirim dan dinarasikan. Pilihan foto tersebut kemudian diceriterakan kepada kader-kader yang lain untuk mendapatkan tanggapan. Kenapa mereka memilih lokasinya, kenapa tertarik mengambil foto tersebut, dan lain sebagainya.

Dari storytelling with photographs dalam small group discussion, staf peneliti YPS ingin melihat pengalaman dan perspektif kader kesehatan dalam mengelola sampah di lingkungan sekitarnya. Ada yang dibakar, ada yang ditimbun, ada yang didaur ulang, ada juga yang  dijual terutama untuk sampah dari botol, kardus dan kertas.

Sepanjang diskusi ini, peserta didorong untuk mempertimbangkan bagaimana foto-foto dapat digunakan sebagai alat komunikasi, dan peserta sekaligus dapat menafsirkan dengan cara mereka sendiri. Kesadaran juga muncul dari kader kesehatan dalam mengelola sampah dari diskusi yang mereka jalankan sendiri.

Staf peneliti YPS meminta partisipan untuk memilih 1 foto dari foto-foto yang dikirimkan, terus memberikan narasi dan mendiskusikannya kepada partisipan lainnya untuk mendapatkan tanggapan

Langkah-langkah yang telah dijalankan kader kesehatan Desa Sepanjang dalam Photovoice tersebut, menurut Lorenz & Chilingerian (2011), telah mengikuti alur Photovoice. Proses Photovoice sering kali melibatkan sekelompok peserta dan fasilitator yang bekerja sama untuk merepresentasikan kehidupan dan sudut pandang menggunakan foto dan keterangan (alias narasi).

Alur Photovoice itu meliputi mempelajari tentang Photovoice; mengambil foto untuk mewakili pengalaman, pikiran, dan perasaan; mendiskusikan foto-foto bersama dengan kelompok;memilih beberapa untuk dipamerkan dan menulis keterangan untukmya; dan mengembangkan pameran untuk memberi informasi kepada komunitas lainnya yang kemudian pada akhirnya akan mendorong perubahan.

Antusiasme kader kesehatan dalam Photovoice itu menghasilkan puluhan foto yang dibagikan di antara peserta dan didiskusikannya. Uji coba Photovoice dengan kader kesehatan Desa Sepanjang terkait pengelolaan sampah memberikan pengalaman tersendiri. 

Peserta mempelajari cara-cara baru dalam menceritakan kisah mereka, dan mereka merasa telah mempelajari keterampilan baru yang dapat mereka gunakan di masa depan. *** [280324]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 21 Maret 2024

Ngobrol Bareng Kader Kesehatan Desa Sepanjang: Langkah Menuju Photovoice

Sepuluh kader kesehatan Desa Sepanjang – Masito, Istinah, Ifa Lutfiyah, Usfatul Ulumiyah, Eni Yuliati, Lina Lestari, Lilik Kusmiati, Siti Aisyah, Yuli Andari, Humairoh – berkumpul di ruangan bernuansa teras milik kader SMARThealth, Masito, pada Rabu (20/03). Mereka dengan berdandan rapi dan cantik-cantik menghadiri pertemuan untuk ngobrol bareng bersama staf peneliti dan advokasi Yayasan Percik Salatiga (YPS) Christina Arief T. Mumpuni, S.H., M.I.K., dalam suasana Ramadhan.

Tujuannya mendiskusikan secara santai, tidak formal banget mengenai persampahan (waste) yang ada di lingkungan keluarga mereka masing-masing maupun yang ada di Desa Sepanjang. Suasananya mirip focus group discussion (FGD) tapi yang menjalankan kader kesehatan semua, mulai dari moderatornya hingga proses diskusinya.

Staf peneliti YPS dan fasilitator NIHR Global Health Research Center on Non-Communicable Disease and Environment Change (NIHR-GHRC NCD & EC) hanya berperan sebagai pemantik dalam diskusi yang dilakukan oleh kader tersebut.

Acara dimulai pada pukul 11.36 WIB dengan diawali prakata dari fasilitator NIHR dan sekaligus memperkenalkan staf peneliti YPS serta peranan YPS dalam NIHR ke depannya. Setelah itu, fasilitator menyerahkan sepenuhnya waktu kepada staf peneliti YPS untuk memperkenalkan diri secara langsung serta eksistensi YPS dalam kancah penelitian.

Kader kesehatan Desa Sepanjang berpose dengan staf peneliti Yayasan Percik Salatiga

Usai perkenalan, staf peneliti YPS langsung membentuk formasi duduk mereka, dan memberikan tema bahasan terkait persampahan dalam diskusi yang akan dilakukan oleh 10 kader kesehatan tersebut. Prosesnya diserahkan sepenuhnya kepada kader. 

Staf peneliti YPS dan fasilitator NIHR lebih banyak berperan menjadi pendengar saja dalam diskusi tersebut. Jika ada pertanyaan dari kader, barulah memantiknya. Pengertian memantik di sini adalah merangsang minat dan perhatian kader dalam mendiskusikan sampah yang ada di lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakatnya.

Dalam pertemuan pertama ini, kader kesehatan umumnya bertestimoni mengenai dirinya dalam menangani sampah-sampah yang ada di dalam keluarga mereka masing-masing terlebih dahulu. Dari ceritera-ceritera yang ditangkap fasilitator dalam testimoni kader terdapat pendapat-pendapat yang berbeda di antara mereka.

Ada yang bilang, sampah keluarga dikumpulkan dulu dan nanti kalau sudah banyak dibakar di belakang rumahnya, kecuali air hasil cucian beras umumnya ditampung dalam tong besar berwarna biru untuk digunakan menjadi pupuk.

Prakata fasilitator NIHR dalam diskusi photovoice di Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang

Ada yang berkata, sampah sayur ditaruh di pot dan sampah plastik akan dibakar, seperti tas plastik maupun sachet bumbu masak dan lain-lain, kecuali yang dalam bentuk botol. Mereka akan menjualnya ke pengumpul barang bekas yang berkeliling di desanya.

Terus ada juga, kader yang tidak punya halaman luas berlangganan kepada pengepul sampah dari desa lain, yaitu Putat Kidul. Sampah akan diambil 2 kali dalam seminggu. Kader tersebut akan membayar jasa tersebut secara bulanan. Per bulannya ditarik 25ribu.

Sedangkan, yang memiliki lahan luas di belakang rumah, sampah yang dihasilkan keluarganya akan dibuang di belakang rumah dalam lubang terus nanti ditimbun. Seperti rumah tangga yang dulunya pernah membuat batu bata, beka galiannya yang cukup dalam digunakan untuk menimbun sampah dalam jangka panjang.

Ada juga yang berceritera bahwa di rumahnya masih mempunyai dapur kayu dan belakang rumahnya terdapat bekas lubang pembuatan batu bata. Sampah plastik seperti tas plastik (kresek) dan sachet bumbu masak akan dibakar di tungku berbahan kayu bakar setelah selesai memasak; sampah kertas untuk menyalakan kayu bakar dalam tungkunya; dan sampah basahnya dibuang di bekas lubang pembuatan batu bata. Kalau sudah kering akan dibakar bersama rerontokkan daun bambu yang cukup banyak di halaman belakang rumahnya.

Suasana diskusi sampah rumah tangga dan sampah lingkungan sekitar

Usai mereka bertestimoni, mereka terus berdiskusi dengan obrolan sampah dalam lingkungan masyarakat. Kader yang hadir dalam obrolan ini mengakui bahwa di Desa Sepanjang telah ada bank sampah. Namun dalam 3 tahun ini tidak jalan lagi karena respon dari masyarakat kurang. Hal ini menurut mereka, petugas yang mengambil sampah tidak tentu datangnya dan yang diambil hanya yang laku dijual saja sehingga masyarakat menjadi malas. Pengepulnya juga kerap berganti-ganti personil dan gemar pilih-pilih, petugas bank sampahnya menjadi bingung dan akhirnya mutung (ngambek) dan terus dibunag di belakang halaman rumah dan dibakar. Mereka tak mau ribet, hanya ingin perlu yang praktis saja.

Diakui oleh kader, sebenarnya di Desa Sepanjang telah dilakukan edukasi terkait bahaya sampah yang dibakar, tapi mengingat kendala yang dihadapi seperti dalam pengelolaan bank sampah di atas, terus mereka tidak tahu harus bagaimana lagi.

Di samping itu, kader juga mengemukaan bahwa kader di Desa Sepanjang juga pernah mendapatkan pelatihan sabun ecoenzym, akan tetapi karena kebiasaan masyarakat di Desa Sepanjang gemar menggunakan sabun yang berbusa, produk sabun ecoenzym kurang diminati lantaran tidak berbusa.

Kegaliban lain yang masih dijumpai di Desa Sepanjang, setiap panen raya terlihat pemandangan pembakaran jerami, bonggol jagung maupun sisa panenan tebu. Setiap orang yang melintas di antara persawahan yang sedang panen, akan terlihat asap mengepul dari pembakaran jerami di sawah.

Suasana kader merencanakan pertemuan berikutnya untuk membahas foto-foto yang akan dikirimkan kader

Tak hanya itu, masih adanya “dhiyangan”, sebuah tradisi pengasapan di depan rumah yang sedang memiliki bayi hingga umur selapan dengan membakar agar keluar asap yang mengepul. Konon, asap tersebut dipercaya dapat mengusir jin agar tak mengganggu bayinya. Orangtua akan membakar sepet (sabut kelapa) setiap hari dalam selapan hari.

Usai diskusi dengan suasana yang mengalir, sepuluh kader tersebut mendapatkan tugas untuk memotret apa yang telah diceriterakan dan didiskusikan tadi. Setiap kader diminta untuk memotret sebanyak 5 buah yang berbeda, dan dikirimkan ke staf peneliti YPS atau dalam group yang telah dibuat kader. Kemudian hasil fotonya nanti akan didiskusikan dalam pertemuan berikutnya, yang rencananya akan dilakukan sebanyak 5 kali dalam 5 minggu ke depannya.

Pada taraf itu, kader telah memasuki apa yang dikenal dengan photovoice. Photovoice adalah proses di mana orang dapat mengidentifikasi, mewakili, dan meningkatkan komunitas mereka melalui teknik fotografi tertentu (Wang & Burris, 1997). 

Bagi Wang & Burris, dalam photovoice itu, foto mengandung arti, yang di dalamnya menceriterakan potret atau diri sang pengambil foto, menceriterakan komunitas tertentu, atau mendeskripsikan sebuah fenomena. Photovoice menciptakan peluang representasi diri kader kesehatan melalui fotografi. Dari situ akan terlihat tindakan partisipasif kader kesehatan dalam persampahan. *** [210324]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Minggu, 10 Maret 2024

Giat Posbindu PTM Dalam Penutupan Jamaah Tahlilan se-Desa Sepanjang di Masjid Baqiyatus Sholikhin

Siang yang mendung di hari Sabtu (09/03), ratusan warga Nahdliyin berbondong-bondong menghadiri acara Penutupan Jamaah Tahlilan se-Desa Sepanjang di Kompleks Masjid Baqiyatus Sholikhin yang terletak di Dusun Kasin RT 03 RW 03 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Penutupan Jamaah Tahlilan se-Desa Sepanjang itu diadakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan agar warga Nahdliyin fokus kepada ibadah-ibadah yang diutamakan dalam pelaksanaan bulan puasa.

Pengurus LAZISNU Sepanjang berpose dengan nakes, siswa magang dan kader kesehatan

Acara ini diselenggarakan oleh NU dan banomnya, seperti Muslimat, Fatayat, Banser, dan LAZISNU yang berada di Desa Sepanjang, dan menghadirkan Ketua MUI Gondanglegi Ahmad Zen untuk mengisi tausiyahnya.

Dalam Penutupan Jamaah Tahlilan se-Desa Sepanjang itu juga dimeriahkan dengan giat Posbindu PTM yang lokasinya menempati halaman masjid, tepatnya di sisi timur. Sehingga, setiap warga Nahdliyin yang hendak menuju Gedung Pertemuan yang berada di selatan bangunan utama masjid tentu akan melewati giat Posbindu PTM.

Lapak pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM

Giat Posbindu PTM ini merupakan kolaborasi antara Puskesmas Gondanglegi, Pustu Sepanjang, Ponkesdes Sepanjang, kader SMARThealth, kader SIMPLI, dan siswa-siswa magang dari SMK Madani Turen serta SMKS Modern Al Rifa’i II jurusan keperawatan.

Dari Puskesmas Sepanjang hadir dokter internship dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dr. Faiza Shema Salsabila. Dari Pustu Sepanjang, terlihat hadir Ilham Tri Wicaksa, A.Md.Kep yang sekaligus merupakan Penanggung jawab PTM Puskesmas Sepanjang., dan dari Ponkesdes Sepanjang hadir perawat Istuning Nur Choirunnisa, A.Md.Kep.

Pengukuran tekanan darah

Sementara itu, dari kader SMARThealth ada Ifa Lutfiah, Eny Yuliati, dan Masito, dan dari kader SIMPLI terlihat Usfatul Ulumiyah, Lilik Kusmiati dan Lina Lestari. Sedangkan, dari SMK Madani Turen ada Rahmasari Damayanti dan Riska Adelia Purfitasari. Dari SMKS Modern Al Rifa’i II terlihat Anggun Handayani.N.P.H. dan Maharani Sekar Arum.

Deretan meja panjang diatur sedemikian agar bisa memberikan layanan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) terhadap warga Nahdliyin sebelum memasuki Gedung Pertemuan untuk mengikuti acara Penutupan Jamaah Tahlilan se-Desa Sepanjang.

Ketua LAZISNU Sepanjang cek kadar gula darah

Dalam skrining faktor risiko PTM, warga Nahdliyin mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan, seperti pengukuran antropometri (tinggi/berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, pengecekan kadar gula darah, kolesterol maupun asam urat, dan konsultasi kesehatan dengan dokter.

Urutan pemeriksaan dimulai dari meja panjang sebelah utara mengarah kepada pintu pagar masuk ke halaman Masjid Baqiyatus Sholikhin. Warga Nahdliyin mengisi buku absensi terlebih dahulu yang dikelola oleh pengurus Muslimat. Begitu mengisi buku absensi, langsung mendapatkan sekotak nasi bersama snack.

Dokter internship Puskesmas Gondanglegi berikan konsultasi kesehatan

Kemudian warga Nahdliyin langsung bergeser ke meja panjang untuk berpartisipasi dalam giat Posbindu PTM yang diawali dari meja paling utara kemudian bergeser ke selatan sesuai tahapan alur pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM.

Selesai mengikuti giat Posbindu PTM, mereka langsung bergegas masuk ke dalam Gedung Pertemuan untuk mengikuti acara Penutupan Jamaah Tahlilan se-Desa Sepanjang. Rundown acara tersebut dimulai dengan ucapan selamat datang dari pembawa acara, pembacaan susunan acara, pembacaan ayat suci Al Qur’an, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars Muslimat dan Mars Ya Lal Wathon, sambutan dari Ketua LAZISNU Sepanjang Thobroni, dan tausiyah dari Ketua MUI Gondanglegi.

Dokter internship Puskesmas Gondanglegi berikan penyuluhan DM dan HT dihadapan warga Nahdliyin

Namun sebelum memasuki tausiyah, dokter internship dari Puskesmas Gondanglegi mendapatkan kesempatan untuk melakukan penyuluhan mengenai diabetes mellitus (DM) dan hipertensi dihadapan para warga Nahdliyin di dalam Gedung Pertemuan.

Acara Penutupan Jamaah Tahlilan se-Desa Sepanjang yang dimulai pada pukul 14.00 WIB itu berakhir pada pukul 16.00WIB dengan diiringi rintik-rintik hujan. Dari sekitar 200 warga Nahdliyin yang hadir, berhasil terperiksa sebanyak 68 orang dengan rincian 4 laki-laki dan 64 perempuan.

Warga Nahdliyin pun senang mendapatkan skrining faktor risiko PTM dari insan kesehatan bersama kader yang disupport BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) dari LAZISNU Sepanjang. Warga Nahdliyin tidak hanya terpantau kesehatan fisiknya juga terpantau kesehatan batinnya dengan siraman rohani dari tausiyah Ketua MUI Gondanglegi. *** [100324]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 01 Maret 2024

Giat Posbindu PTM Dalam Pertemuan Dasawisma Desa Sepanjang

Sore yang mendung itu, rumah Ibu Siti Munawaroh yang lokasinya ndelik di ujung gang buntu ramai dikunjungi ibu-ibu berseragam cokelat maron. Mereka berkumpul di rumah tersebut dalam rangka pertemuan rutin Dasawisma RT 15 RW 01 yang berada di Dusun Krajan, Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Pertemuan ini ditangkap dengan cermat oleh lima kader kesehatan terlatih Desa Sepanjang untuk menggelar skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM). Kelima kader tersebut adalah Usfatul Ulumiyah, Istinah, Eny Yuliati, Lilik Kusmiati, dan Lina Lestari. 

Lima kader kesehatan berpose dengan nakes

Kader kesehatan Desa Sepanjang memang smart dalam hal ini. Kata “smart” atau “cerdas” dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk menangkap, merasakan, dan memproses pesan atau data masukan (informasi), dan meresponnya secara cepat dan tepat.

Informasi setiap kumpulan publik disimaknya, seperti pertemuan PKK, Dasawisma, Fatayat, Muslimat, pengajian-pengajian lainnya, dan lain-lain. Hari ini, Jumat (01/03), mereka berlima bersama tiga tenaga kesehatan (nakes) dari Ponkesdes Sepanjang dan Puskesmas Gondanglegi mengadakan giat Posbindu PTM dalam pertemuan Dasawisma tersebut.

Suasana pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM Desa Sepanjang

Ketiga nakes tersebut terdiri dari dr. Faiza Shema Salsabila (Puskesmas Gondanglegi), Ilham Tri Wicaksa, A.Md.Kep. (Penanggung jawab (Pj) PTM Puskesmas Gondanglegi), dan Istuning Nur Choirunnisa, A.Md.Kep. (perawat Desa Sepanjang).

Mereka memberikan layanan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah, pengecekan kadar gula darah/kolesterol/asam urat, wawancara skrining, dan konsultasi kesehatan kepada ibu-ibu kader Dasawisma RT 15 RW 01 Desa Sepanjang.

Dokter Puskesmas Gondanglegi berikan penyuluhan Diabetes Mellitus

Alur pakem giat Posbindu PTM pun diatur sedemikian rupa di serambi depan rumah Ibu Siti Munawaroh. Dua meja pendek memanjang diletakkan berhadapan  yang dipisahkan sejengkal jalur untuk ibu-ibu kader Dasawisma mengikuti pertemuan yang ditempatkan di ruangan sejurus jalur tersebut.

Meja sisi barat diperuntukkan bagi pendaftaran dan pengukuran antropometri. Meja tersebut dilayani oleh Usfatul Ulumiyah (pendaftaran) dan Istinah (pengukuran antropometri). Kemudian meja yang berada di sisi timur digunakan untuk melayani pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah/kolesterol/asam urat. Di meja itu, ada tiga orang kader yakni Eny Yuliati (pengukuran tekanan darah), Lilik Kusmiati (pengecekan kadar gula darah), dan Lina Lestari pengecekan kolesterol/asam urat), dan sesekali dibantu oleh perawat Istuning.

Dokter Puskesmas berikan konsultasi ibu kader Dasawisma, Pj. PTM kasih konsultasi warga laki-laki

Setelah rangkaian pemeriksaan selesai, ibu-ibu kader Dasawisma bisa berkonsultasi dengan dokter maupun Pj PTM Puskesmas Gondanglegi. Sambil mengantre konsultasi, ibu-ibu kader bisa lanjut mengikuti pertemuan Dasawisma tersebut.

Di sela-sela pertemuan Dasawisma dan giat Posbindu PTM, dr. Faiza diberi kesempatan untuk memberikan penyuluhan mengenai Diabetes Mellitus selama 10 menit dihadapan ibu-ibu kader Dasawisma tersebut.

Giat Posbindu PTM ini selesai pada pukul 17.02 WIB dan diakhir dengan berpose bersama dengan disambut rintik-rintik hujan. Dalam giat itu berhasil dilakukan skrining terhadap 36 orang dengan rincian 2 laki-laki dan 34 perempuan. *** [010324]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 23 September 2023

Skrining Modifiable Risk Factor Sebagai Predicting Factor Terhadap Peluang Terjadinya Stroke Pada Populasi Usia Produktif dan Usia Lanjut di Desa Sepanjang, Gondanglegi, Kabupaten Malang

Stroke adalah gejala-gejal defisit saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak, bukan oleh sebab yang lain (WHO). Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik.

Kian tahun trend penyakit tidak menular, seperti stroke, terus mengalami peningkatan. Hari ini, Sabtu (23/09), RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang dan Program Studi Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) mengadakan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Desa Binaan FKUB dengan titel “Skrining Modifiable Risk Factor Sebagai Predicting Factor Terhadap Peluang Terjadinya Stroke Pada Populasi Usia Produktif dan Usia Lanjut di Desa Sepanjang, Gondanglegi, Kabupaten Malang.”

Kader Sepanjang berpose dengan Program Studi Neurologi FKUB

Berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Sepanjang, Puskesmas Gondanglegi, Tenaga Kesehatan Desa Sepanjang, dan kader kesehatan setempat, Pengmas tersebut diselenggarakan di Pendopo Balai Desa Sepanjang, yang beralamatkan di Jalan Basuki Rahmat No. 111 Dusun Krajan RT 01 RW 02, Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Kegiatan yang berisi penyuluhan masyarakat dan skrining kesehatan berbasis AI ini dimulai pada pukul 08.00 WB. Dimulai dengan sambutan dari Ketua TP PKK Desa Sepanjang Suryaning Dewi, Ketua Tim Pengmas Dr. dr. Machlusil Husna, Sp.S (K), dan Kepala Puskesmas Gondanglegi drg. Imam Mashuda.

Kemudian acara berikutnya diisi dengan penyuluhan masyarakat yang disampaikan oleh dr. Catur Ari Setianto, Sp.S (K), anggota Tim Inovator SI NARSIS, dengan judul “Pencegahan Stroke Berbasis Aplikasi.”

Penyuluhan masyarakat mengenai stroke dan penggunaan aplikasi Si Narsis berbasis AI

Dalam penyuluhan itu, dr. Catur menjelaskan apa itu stroke dan gejala-gejalanya. Menurut dr. Catur, dampak penanganan penyembuhan yang relatif lama ini menyebabkan menurunnya kualitas hidup penderita dan keluarganya. Sehingga juga berdampak pada aktivitas sosial dan perekonomian.

Oleh karena itu, perlu adanya deteksi dini kelainan neurologi. Kalau sebelumnya, pelayanan skrining masih manual, kini bisa menggunakan Si Narsis (Skrining Neurologi Akurat dan Praktis). Si Narsis merupakan jawaban akan deteksi dini kelainan neurologi lewat aplikasi berbasis AI milik RSSA Malang.

Aplikasi Si Narsis merupakan salah satu bagian dari pelayanan neurologi untuk menjaga kualitas hidup masyarakat agar terhindar dari penyakit neurologi. Aplikasi ini bisa diunduh di playstore.

Skrining stroke oleh kader kesehatan di Pendopo Balai Desa Sepanjang

Setelah penyuluhan masyarakat, acara dilanjutkan dengan melakukan skrining deteksi dini kelainan neurologi lewat aplikasi Si Narsis yang dilakukan oleh kader SMARThealth, SIMPLI dan Posyandu. Dalam skrining itu mempunyai kemiripan dengan aplikasi SMARThealth, mulai dari pertanyaan riwayat kesehatan, aktivitas fisik, pengukuran tekanan darah dan cek kadar gula darah maupun kolesterol.

Sehingga dalam menangani itu semua, kader Sepanjang memperlihatkan kepiawaiannya dalam melakukan skrining stroke tersebut. Ada 8 kader yang dilibatkan oleh Tim Pengmas FKUB tersebut, yaitu Ifa Lutfiyah, Eny Yuliati, Istinah, Usfatul Ulumiyah, Lilik Kusmiati, Lina Lestari, dan  Humairoh.

Dalam skrining stroke yang berakhir pada pukul 12.26 WIB itu, kader Desa Sepanjang berhasil memeriksa dan langsung menginput ke dalam Si Narsis sebanyak 85 orang dari 100 orang yang menjadi target undangan, dengan rincian 3 laki-laki dan 82 perempuan. *** [230923]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 08 Juni 2023

Sambil Mengenali Suasana Pedesaan Kabupaten Malang, Peneliti Yayasan Percik Salatiga Kunjungi Kader Desa Sepanjang

Peneliti Yayasan Percik Salatiga beradiensi dan berdialog dengan kader Desa Sepanjang di malam hari


Hari ini, Kamis (08/06), peneliti Yayasan Percik Salatiga (YPS) – Damar Waskitojati dan Singgih Nugroho – berkeliling pedesaan. Mereka ingin mengenali suasana pedesaan di Kabupaten Malang, sambil berusaha janjian untuk mengunjungi sejumlah orang yang diidentifikasi memiliki sumber informasi terkait perilaku masyarakat berkenaan dengan pengelolaan sampah di suatu daerah.

Didampingi seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), mereka memulai mengarah ke Kecamatan Kromengan dan Wonosari sambil berencana untuk melakukan kunjungan ke Desa Kranggan, Kecamatan Ngajum, di mana salah seorang staf PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang bermukim.

Rencananya kedua peneliti tersebut akan melakukan audiensi dan in depth interviewing karena staf tersebut mengetahui suasana pembakaran gamping dengan limbah plastik di desa mertuanya, yaitu Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak. Namun ternyata ia sedang ada tugas kerja ke Surabaya.

Rencana berubah, karena yang sediannya juga akan berjumpa dengan Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Malang Hj. Mutiah Faridah untuk mengetahui gerakan ecopesantren berbasis perempuan di Kabupaten Malang, ternyata tidak bisa dilaksanakan pada hari ini juga.

Rencana pun kemudian menuju ke Desa Sepanjang untuk beraudiensi dengan seorang kader Desa Sepanjang bernama Masito. Kader ini memiliki sejumlah pengalaman. Pernah menjadi Pengurus  Fatayat Ranting Desa Sepanjang, kader Pansimas, kader Posyandu, dan kader SMARThealth Desa Sepanjang.

Pengalaman ini menjadi salah ketertarikan peneliti YPS ingin melakukan diskusi berkenaan dengan pengalaman dalam “merubah perilaku” seseorang dalam sebuah program yang ada di masyarakat, seperti PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), ODF (Open Defecation Free), PTM (Penyakit Tidak Menular) hingga budaya masyarakat yang membakar kayu guna mengeluarkan asap di saat ada anggota keluarga sedang memiliki anak bayi seumuran sepasar (kira-kira 1 sampai 5 hari).

Tiba di rumah kader Masito yang berada di Dusun Sonokembang RT 05 RW 04 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, pas berkumandangnya adzan Maghrib. Satu peneliti YPS dan Tim SMARThealth UB kemudian bergabung dulu dengan jamaah salat Maghrib di Musholla Miftakhul Khoir yang berada di dekat rumahnya.

Setelah berjamaah, barulah peneliti YPS berdialog dengan kader Masito. Turut serta suaminya juga kerap memberikan informasi juga. Dialog yang berlangsung satu jam lebih itu belangsung dalam suasana mengalir sehingga peneliti YPS mendapat rangkaian gambaran sebuah proses pemberdayaan masyarakat dalam merubah perilaku utamanya menyangkut kesehatan, dari pelaksanaan, pengelolaan hingga budaya yang ada di daerah tersebut.

Selesai wawancara, sedianya peneliti YPS akan berpamitan tapi diminta oleh kader Masito untuk stay sesaat lagi. Ternyata, keluarlah bakso di antara sejumlah toples berisi aneka roti dan teh panas yang telah keluar terlebih dahulu.

Akhirnya SMP! Setelah Menikmati (Makanan) Pulang menuju ke Sekretariat SMARThealth yang berada di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, dan tiba di rumah sekitar pukul 21.15 WIB. *** [080623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 31 Mei 2023

Kolaborasi Dengan NU-Care LAZISNU, Kader SMARThealth Desa Sepanjang Adakan Giat Posbindu PTM di Dusun Sonokembang

Dari Masjid Sabilil Mustaqim mengarah ke timur sekitar pukul 13.20 WIB, banner warna hijau bertuliskan “NU-Care LAZISNU Memberdayakan Umat Mendukung Masyarakat Sehat Yang Mandiri “ dan banner warna merah bertuliskan “Posbindu PTM Desa Sepanjang” terpasang di rumah Suhartini, salah seorang kader Posyandu Matahari (Posyandu 45), yang terletak di Jalan Sonokembang, Dusun Sonokembang RT 10 RW 04 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Kedua banner itu sebagai penanda adanya kegiatan pemeriksaan PTM dari kolaborasi NU-Care LAZISNU Ranting Sepanjang dan kader SMARThealth serta SIMPLI bersama perawat Desa Sepanjang. 

Bertempat di teras rumah sisi selatan, kader-kader berjajar dari barat ke timur. Meja 1 diisi kader SMARThealth Usfatul Ulumiyah yang bertugas melakukan pendaftaran kepada warga yang akan ikut pemeriksaan skrining faktor risiko PTM.

Kader SMARThealth, SIMPLI dan Posyandu Lansia berpose dengan perawat Desa Sepanjang dan pengurus NU-Care LAZISNU Ranting Sepanjang

Usai didaftar, warga akan ditimbang dan diukur lingkar pinggangnya oleh kader SMARThealth Istinah, dan diteruskan dengan pengukuran tinggi badan dilakukan oleh kader Posyandu Lansia Siti Ismaini.

Setelah itu, mereka akan meneruskan ke meja yang berada di timurnya, yaitu meja 2. Di meja ini ada kader SMARThealth Masito dan Eny Yuliati yang bertugas mengukur tekanan darah. Sementara itu, di sebelah timurnya lagi ada meja 3 yang digunakan untuk mengecek kadar gula, kolesterol maupun asam urat. Terlihat ada dua kader SIMPLI yang bertugas mengecek laboratorium ringan itu, yaitu Lina Lestari dan Lilik Kusmiati.

Dari pemeriksaan meja 1 hingga meja 3 bila warga terindikasi mempunyai faktor risiko PTM tinggi maka warga akan melanjutkan konsultasi ke meja 4 yang diisi oleh perawat Desa Sepanjang, Istuning Nur Choirunisa, A.Md.Kep.

Ketua NU-Care LAZISNU Ranting Sepanjang sedang diwawancara dalam skrining oleh kader SMARThealth

Terlihat hadir dalam giat Posbindu PTM tiga pengurus NU-Care LAZISNU Ranting Sepanjang Gondanglegi, yakni Ketua Tobroni, Sekretaris Vera Dwi Wulanari, dan Bendahara Ainuzulfa. Selain itu, juga tampak hadir perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang selesai ikut dalam penyambutan kaji banding Puskesmas Teja dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan di Puskesmas Sumberpucung.

Lokasi giat Posbindu PTM ini berada di perbatasan dengan dengan Desa Sidorejo, Kecamatan Pagelaran. Jarak dari lokasi pemeriksaan yang bertempat di Posyandu Matahari ini menuju ke Puskesmas Gondanglegi sekitar 6 kilometer, sedangkan kalau menuju ke Puskesmas Pagelaran hanya berjarak sekitar 1,7 kilometer.

Sehingga dari pemantauan perwakilan Tim SMARThealth UB, banyak masyarakat di daerah ini jika ingin mengakses layanan puskesmas cenderung memilih ke Puskesmas Pagelaran. Selain dekat, tempatnya juga di jalan raya dan melewati Pasar Pagelaran.

Pemeriksaan kadar gula darah, kolesterol dan asam urat

Dari catatan Tim SMARThealth UB, daerah ini memang jarang diselenggarakan giat Posbindu PTM. Kebanyakan diadakan di Dusun Sonokembang bagian utara di seputaran Lapangan Pidek. Daerah ini dikelilingi tanaman tebu yang cukup luas. Sehingga pemilik rumah yang menjadi tempat penyelenggaraan Posbindu PTM ini sempat mengumumkan ulang lewat microfon milik Masjid Sabilil Mustaqim yang berada di sebelah baratnya.

Selama 2,5 jam, kader kesehatan berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 21 orang dengan rincian laki-laki ada 4 orang da perempuan berjumlah 17 orang. Dari total yang hadir itu, diperkirakan yang memiliki faktor risiko hipertensi 5 orang, gula darah 1 orang, dan kolesterol 2 orang.

Dari target sasaran warga RT 09 dan RT 10 di lingkungan RW 04, kehadiran yang periksa masih tergolong sedikit. Menurut salah seorang kader yang diamini oleh pemilik rumah, sebab pada saat ini mereka banyak yang tidak datang karena sedang bekerja di sawah untuk berebut jatah air irigasi, dan yang bekerja di pabrik rook belum pulang. *** [310523]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 18 Maret 2023

Luar Biasa! Kemarin di Dusun Kasin, Hari Ini Giat Posbindu PTM Sepanjang di Dusun Sonokembang

Di kehijauan hamparan sawah yang berbulir, orang berduyun-duyun pergi ke acara penutupan sementara jamaah tahlil Muslimat/Fatayat/Yasin/Waqi’ah/Diba’ dan Khoul Umum yang diadakan di halaman Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Khoir yang terletak di Jalan Dewi Sartika No. 04 Dusun Sonokembang RT 05 RW 04 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, pada Sabtu (18/03) siang.

Diperkirakan acara ini dihadiri oleh jamaah dari Muslimat, Fatayat, NU Care-LAZISNU, dan NU setempat sekitar 300-an orang. Dari panggung di sisi barat dekat tempat bermain milik RA Miftahul Khoir hingga rumah ustadz H. Hasan Bisri, jamaah tumplek blek

Kader SMARThealth & SIMPLI berpose dengan nakes dan perangkat desa maupun pengurus NU Care-LAZISNU

Acara penutupan jamaah tahlil dan khoul umum itu semata-mata karena ingin menyambut dan melaksanakan kegiatan di bulan suci Ramadhan, sehingga jamaah biar benar-benar fokus pada ibadah yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam.

Dalam mauidhoh hasanah, panitia menghadirkan K.H. Abdul Aziz dari Kasembon. Secara bahasa, mauidhoh hasanah berasal dari kata mauidhoh yang berarti nasihat dan hasanah yang berarti kebaikan. Maka, mauidhoh hasanah adalah metode dakwah yang dilakukan oleh penceramah dengan memberikan nasihat atau arahan baik kepada jamaahnya.

Sama dengan pada acara Haflah Akhirussanah di Dusun Kasin kemarin, hari ini kader SMARThealth dan kader SIMPLI serta tenaga kesehatan (nakes) Desa Sepanjang kembali menggunakan waktu kumpul warga untuk mengadakan giat Posbindu PTM. Mereka berkolaborasi dengan NU Care-LAZISNU juga.

Warga Nahdliyin berduyun-duyun menuju ke acara mauidhoh hasanah di halaman RA Miftahul Khoir Sonokembang, Sepanjang

Kader SMARThealth yang bertugas dalam giat Posbindu PTM hari ini, terdiri dari  Usfatul Ulumiyah, Hj. Siti Aisyah, Istinah, Eny Yuliati, dan Ifa Lutfiyah. Kader Masito tidak bisa membantu dalam pemeriksaan karena dia menjadi panitia dalam acara ini, dan digantikan oleh Hj. Siti Aisyah.

Sementara itu, 2 kader SIMPLI yang terlibat dalam giat Posbindu PTM ini meliputi Lilik Kusmiati dan Lina Lestari. Adapun nakesnya ada 3 orang, yakni Hermin Ningsih, A.Md.Keb, Istuning Nur Chourunnisa, A.Md.Kep, dan Ilham Tri Wicaksa, A.Md.Kep.

Mereka bahu-membahu menggelar lapak pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM dengan sejumlah meja untuk pendaftaran, pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah, pengecekan kadar gula darah/koleterol/asam urat, dan konseling/edukasi kesehatan.

Suasana pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM Sepanjang

Semangat mereka patut diacungi jempol. Luar biasa! Kemarin di Dusun Kasin, hari ini mereka kembali menyelenggarakan giat Posbindu PTM di Dusun Sonokembang. Waktunya pun sama, mulai siang hari hingga sore hari. Bedanya, sewaktu di Dusun Kasin, langit diliputi mendung tebal. Sedangkan, di Dusun Sonokembang diguyur hujan yang cukup lebat.

Antusias jamaah dalam melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) juga tinggi. Mereka berebut mengantre dalam pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM yang dilaksanakan di depan rumah ustadz H. Hasan Bisri yang juga merupakan modin Desa Sepanjang, dan Munifah olshop. Kedua rumah tersebut berada di timur Musholla Miftakhul Khoir, atau tempat penyelenggaraan acara tersebut.

Tak jauh dari situ, terlihat sejumlah penjual bakso, cilok maupun yang lainnya turut menyemarakkan dalam acara tersebut. Sepintas suasananya seperti ada pasar rakyat. Tak ketinggalan, masyarakat setempat terlihat guyup dalam mengatur kendaraan yang diparkir di sepanjang jalan tersebut.

Lapak pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM selalu ramai dengan warga Nahdliyin

Giat Posbindu PTM yang mulai digelar mulai pukul 13.25 WIB sebelum pembukaan hingga selesainya mauidhoh hasanah pada pukul 15.53 WIB itu, atau sekitar 2 jam 33 menit itu, berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 90 orang dengan rincian 9 laki-laki dan 81 perempuan.

Kemudian kader dan nakes dipersilakan untuk mencicipi nasi soto yang telah disediakan oleh panitia selain nasi kotak yang dibawa pulang. Tim SMARThealth Universitas Brawijaya yang hadir dalam mauidhoh hasanah itu, juga diajak makan bersama.

Setelah itu barulah, dilakukan foto bersama antara pengurus NU Care-LAZISNU, modin, perangkat desa, babinsa dengan kader SMARThealth, SIMPLI dan nakes dengan latar banner bertuliskan: “NU Care-LAZISNU Memberdayakan Umat Mendukung Masyarakat Sehat Yang Mandiri – NU Care-LAZISNU Ranting Sepanjang, Gondanglegi.” *** [180323]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 17 Maret 2023

Giat Posbindu PTM Di Acara Pelantikan Pengurus LAZISNU Ranting Sepanjang

Dari masjid Baitusholikhin, terlihat lambaian umbul-umbul NU Care-LAZISNU. Umbul-umbul itu sebagai penanda adanya acara di TPQ Roudlotus Sibyan namun panggungnya dipusatkan di halaman  yang lumayan luas milik rumah sebelah timur TPQ.

Lepas Jumatan (17/03), di situ akan ada acara Haflah Akhirussanah yang di dalamnya juga ada pelantikan pengurus LAZISNU Ranting Sepanjang dan sekaligus pengajian menyambut datangnya bulan suci Ramadhan oleh K.H. Mahfud Sattar dari Gondanglegi Kulon. 

Kader dan nakes berpose bersama warga Muslimat Desa Sepanjang

Haflah Akhirussanah adalah sebuah acara penutupan kegiatan yang menandakan berakhirnya kegiatan pengajaran di Khotmil Qur’am ke-24 Metode At-Tartil TPQ Rodlotus Sibyan yang berada di Dusun Kasin RT 04 RW 03 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Selain itu, dalam Haflah Akhirussanah juga menjadi penanda penutupan sementara kegiatan jamaah tahlil dan Yasinan guna fokus pada datangnya bulan suci Ramadhan. Warga Nahdliyin diminta untuk menjalankan puasa Ramadhan beserta keutamaan-keutamaan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam.

Dalam acara itu, kader SMARThealth dan tenaga kesehatan (nakes) Desa Sepanjang berkolaborasi dengan NU Care-LAZISNU melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) terhadap jamaah yang hadir dalam acara tersebut.

Warga Nahdliyin mengantre pendaftaran dan pengukuran tekanan darah

Dikutip dari laman nucare.id, disebutkan bahwa NU Care-LAZISNU merupakan lembaga nirlaba milik perkumpulan Nahdlatul Ulama (NU) yang bertujuan untuk berkhidmat dalam rangka membantu kesejahteraan dan kemandirian umat; mengangkat harkat sosial dengan mendayagunakan dana Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dan dana sosial-keagamaan lainnya (DSKL).

Kolaborasi yang dilakukan itu juga selaras dengan kiprah NU Care-LAZISNU yang ingin memberdayakan umat mendukung masyarakat sehat yang mandiri. Sehingga dalam pelaksanaannya, NU Care-LAZISNU juga menggelontorkan dana untuk pengadaan bahan medis habis pakai (BMHP) kepada kader SMARThealth untuk melakukan skrining faktor risiko PTM terhadap warga Nahdliyin yang hadir dalam acara Haflah Akhirussanah.

Bertempat di teras depan rumah almarhum Bapak Samad, 5 kader SMARThealth (Usfatul Ulumiyah, Istinah, Eny Yuliati, Masito, dan Ifa Lutfiyah) dan 2 kader SIMPLI (Lina Lestari dan Lilik Kusmiati) serta 2 nakes (perawat Istuning Nur Chourunnisa, A.Md.Kep dan bidan Eli Dwi Lestari, A.Md.Keb) membuka lapak pemeriksaan kesehatan. 

Kader SMARThealth memperihatkan hasil pengecekan kadar gula darah

Mereka berbagi peran dalam memberikan layanan pemeriksaan kepada jamaah yang hadir dalam acara tersebut, mulai dari pendaftaran, pengukuran antropometri, pengukuran tekanan daah, pengecekan kadar gula darah/kolesterol/asam urat serta konsultasi dengan nakes serta input data menggunakan aplikasi eKader.

Warga Nahdliyin yang berbondong-bondong menghadiri acara Haflah Akhirussanah itu ada yang langsung memeriksakan diri tapi ada juga yang langsung duduk di tikar yang telah disediakan oleh panitia menghadap ke panggung.

Dari perkiraan jumlah yang hadir dalam acara tersebut sekitar 100-an orang. Sambil mendengarkan acara, mereka bergantian untuk ikut skrining faktor risiko PTM. Ada yang mau ikut skrining tapi ada pula yang takut dengan jarum.

Perawat dan bidan Desa Sepanjang berikan konsultasi dan edukasi kepada warga Nahdliyin

Dari target sasaran itu, hingga selesai acara tersebut pada pukul 16.30 WIB, kader berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 58 orang dengan rincian 1 laki-laki dan 57 perempuan.

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam acara tersebut, turut menyaksikan kemeriahan acara yang didukung oleh warga Nahdliyin dari berbagai elemen, terlihat organisasi Muslimat, LAZISNU, pengurus NU Ranting Desa Sepanjang maupun sejumlah banser.

Yang menariknya lagi, terbersit kabar dari salah seorang kader SMARThealth bahwa NU Care-LAZISNU berkenan memberikan bantuan BHMP selama empat kali dalam setahun untuk melakukan skrining faktor risiko PTM di Desa Sepanjang. Sebuah kolaborasi yang elok! *** [170323]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 14 Januari 2023

Rangkaian Giat Posbindu PTM Warnai Suling Forkopimcam Gondanglegi

Dini hari pada Jumat (13/01/2023), kader Posbindu PTM, tenaga kesehatan (nakes), dan jajaran perangkat desa telah beraktivitas di lingkungan Kantor Desa Sepanjang yang beralamatkan di Jalan Basuki Rahmat No. 111 Dusun Krajan RT 01 RW 02, Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Mereka guyup dalam menyiapkan ubarampe dalam menyemarakkan acara Sholat Subuh Berjamaah Keliling (Suling) dalam rangka memakmurkan masjid, ukhuwah, dan sekaligus menyapa masyarakat guna berkomunikasi antara pemerintah dengan masyarakat.

Kegiatan sholat Subuh dipusatkan di Masjid Al Ihsan yang berada di Pondok Pesantren Salafiyah Shirothul Fuqoha’ yang berjarak sekitar 150 m dari Kantor Desa Sepanjang. Sementara itu, untuk konsumsi, pembagian sayur dan pemeriksaan kesehatan secara gratis dilakukan di Pendopo Balai Desa dan teras Taman Posyandu PAUD/KB Cempaka.

Kades Sepanjang bersama Camat Gondanglegi, MUI Gondanglegi, Wakil Ketua NU Ranting Sepanjang, Pengasuh PP Sirothul Fuqoha', MWC NU Gondanglegi, dan Ketua BPD Sepanjang di Pendopo Balai Desa Sepanjang ba'da Suling

Acara ini dihadiri oleh Camat Gondanglegi Drs. Ahmad Muwassi’ Arif, M.Si beserta jajaran Forkopimcam, MUI Kecamatan Gondanglegi, MWC NU Gondanglegi, GP Ansor Gondanglegi, Fatayat dan Muslimat Tingkat Ranting, Kepala Desa Sepanjang beserta jajarannya, tokoh agama dan masyarakat serta warga Desa Sepanjang.

Dalam acara Suling ini, kegiatan diawali dengan sholat Subuh berjamaah. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan Camat Gondanglegi dan diteruskan dengan kultum serta diakhiri dengan doa penutup oleh yang mengisi khotbah Subuh.

Usai doa, diumumkan oleh panitia agar jamaah Suling untuk menuju ke Pendopo Balai Desa Sepanjang. Di situ telah disediakan aneka hidangan untuk sarapan. Kepala Desa (Kades) Sepanjang Syaiful Anwar telah memerintahkan jajarannya yang ada di Desa Sepanjang untuk menyiapkan jamuan untuk jamaah Suling sehari sebelumnya.

Dalam pesannya kepada jajarannya, Kades Syaiful mengingatkannya agar dalam menyemarakkan dan menjamu jamaah Suling hendaknya senantiasa dilandasi dengan niatan beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Camat Gondanglegi ikut skrining dalam giat Posbindu PTM usai acara Suling Forkopimcam Gondanglegi

Menunya ada beraneka masakan, seperti rawon, soto, dan balado terong. Takaran saji hidangan sarapan itu, tak hanya bisa dinikmati oleh jamaah Suling sesuai undangan tapi juga bisa dinikmati oleh sejumlah santri yang ada di Pondok Pesantren Salafiyah Shirothul Fuqoha’.

Pada saat jamaah Forkopimcam Gondanglegi yang didampingi oleh Kades Syaiful Anwar sebagai tuan rumah menuju ke Kantor Desa Sepanjang, terlihat di sebelah timurnya telah siap lapak pemeriksaan gratis yang dilakukan oleh kader Posbindu PTM dan nakes Desa Sepanjang.

Di sela-sela mengantre untuk sarapan, banyak jamaah Suling yang berusaha memeriksakan diri dalam giat Posbindu PTM tersebut. Mereka menuju ke meja registrasi. Di meja registrasi ada kader SMARThealth Usfatul Ulumiyah yang melayani pendaftaran bagi jamaah Suling untuk ikut skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Setelah didaftar, jamaah Suling akan mendapatkan layanan pengukuran antropometri, seperti berat/tinggi badan dan lingkar perut. Kader Posbindu PTM Lina Lestari dan kader SMARThealth Istinah secara bergantian melakukan pengukuran tersebut. Bila yang satu sedang mengukur, yang satunya menuliskan hasil pengukurannya.

Kasi Pemerintah Kec. Gondanglegi sedang ditensi, dan mantan Ketua Ansor Kec. Gondanglegi cek kadar gula darah dalam giat Posbindu PTM Desa Sepanjang

Selesai pengukuran antropometri, jamaah Suling menuju ke meja pemeriksaan tekanan darah. Ada dua meja untuk mengantisipasi jumlah jamaah yang secara bersamaan melakukan pengukuran tensi. Meja tensi 1 terlihat kader SMARThealth Eny Yuliati, dan meja tensi 2 ada kader SMARThealth Ifa Lutfiyah.

Dari meja tensi, jamaah Suling bergeser ke sebelahnya. Di meja tensi 1 tadi, di sampingnya ada kader SMARThealth yang siap memberikan layanan pengecekan kadar gula darah. Sedangkan di meja tensi 2, di sebelahnya tampak terlihat perawat Desa Sepanjang, Istuning Nur Chourunnisa, A.Md.Kep, yang bertugas mengecek kadar gula darah bagi jamaah Suling.

Usai cek kadar gular darah, jamaah Suling akan menuju ke meja konsultasi, Di meja itu ada dua bidan dari Desa Sepanjang yang bertugas di meja tersebut, yaitu bidan Hermin Ningsih, A.Md.Keb dan bidan Eli Dwi Lestari, A.Md.Kep.

Di meja konsultasi ini, kedua bidan tersebut melakukan wawancara untuk mendapatkan riwayat kesehatan jamaah Suling. Dari hasil wawancara dan pengukuran yang dilakukan oleh kader, kedua bidan akan memberikan konsultasi kesehatannya.

Kedua bidan Desa Sepanjang, selain memberikan konsultasi kesehatan dalam giat Posbindu PTM juga berkesempatan melakan vaksinasi COVID-19 kepada warga yang ikut jamaah Suling

Pada kegiatan tersebut, kedua bidan itu juga berkesempatan melakukan vaksin untuk 3 orang dengan rincian 2 orang mendapat vaksin dosis 1, sedangkan 1 orang lainnya mendapat vaksin dosis 3 (booster).

Dari meja konsultasi itu, jamaah Suling telah selesai mengikuti alur pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM. Lembar skrining yang berkeliling mengikuti jamaah Suling dari meja ke meja pemeriksaan tadi akhirnya dikumpulkan ke kader SMPLI Lilik Kusmiati yang bertindak untuk melakukan entri data dengan menggunakan aplikasi eKader.

Sejauh ini, pelaksanaan giat Posbindu PTM ba’da Subuh itu berjalan dengan tertib dan masyarakat terlihat sangat antusias. Pemeriksaan ini selesai sekitar pukul 06.30 WIB, dan berhasil melakukan skrining terhadap 62 jamaah Suling, dengan rincian 23 laki-laki dan 39 perempuan.

Dari beberapa kali Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) menghadiri sejumlah acara Suling ini, Desa Sepanjang memperlihatkan jamaah Suling perempuannya yang ikut skrining faktor risiko PTM lebih banyak ketimbang jamaah Suling laki-lakinya. *** [140123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Senin, 18 Juli 2022

Posbindu PTM Pertama Kali Digelar Di Kampung Kramat

Tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Gondanglegi dan Pustu Sepanjang beserta kader SMARThealth menggelar giat Posbindu PTM di Kampung Kramat pada Senin siang (18/07/2022). Kampung Kramat merupakan salah satu kampung kecil yang terletak di Dusun Krajan 1, Desa Sepanjang. Lokasinya berada di selatan makam Desa Sepanjang, atau waduk Sepanjang.

Beberapa warga di Kampung Kramat sebenarnya sudah tahu giat Posbindu PTM yang diselenggarakan oleh kader SMARThealth dengan nakes. Akan tetapi, semenjak ada program SMARThealth, baru kali ini wilayah Kampung Kramat diadakan giat Posbindu PTM. 

Kader SMARThealth berpose dengan PP PTM Puskesmas Gondanglegi dan perawat Pustu Sepanjang

Giat Posbindunya dilaksanakan di rumah salah seorang kader Posyandu (Balita) Anggrek, Ibu Silaturahmi, yang terletak di Kampung Kramat RT 15 RW 01 Dusun Krajan 1, Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Ancer-ancernya berada di sebelah barat Mushola Al Ikhsan.

Kendati baru pertama kali, warga terlihat antusias mendatangi giat Posbindu PTM dan sebagian besar melakukan pengecekan secara lengkap (gula darah, kolesterol, dan asam urat). Selain itu, mereka juga siap mengantre untuk konsultasi dengan nakes, baik yang dari Puskesmas Gondanglegi maupun yang dari Pustu Sepanjang.

Begitu lapak pemeriksaan dibuka pada pukul 13.08 WIB, sudah ada yang mengantre tiga orang ibu-ibu. Mereka bersama-sama melakukan pendaftaran terlebih dahulu kepada kader SMARThealth Usfatul Ulumiyah. Dari registrasi ini, ketiga warga tersebut akan diberi form skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) untuk dibawa keliling menuju meja pemeriksaan.

Kader SMARThealth beri edukasi pentingnya deteksi dini faktor risiko PTM dalam giat Posbindu

Setelah itu, mereka akan diukur berat badan, tinggi badan dan lingkar perut oleh kader SMARThealth Masito tepat di depan meja pendaftaraan. Hasil pengukurannya dicatatkan di dalam form skrining tersebut.

Usai diukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut, mereka dipersilakan menuju ke meja berikutnya, yaitu meja 2 atau meja pengukuran tekanan darah. Ada dua kader SMARThealth yang bertugas melakukan pengukuran tensi, yaitu Istinah dan Eny Yuliati. Hasilnya dituliskan juga di dalam form skrining tadi.

Selesai pengukuran tensi, ketiga warga tadi duduk di meja 3, atau meja cek kadar gula darah/kolesterol/asam urat. Berhubung kader SMARThealth yang bertugas melakukan pengecekan masih dalam perjalanan, mereka dipersilakan duduk terlebih dahulu.

Meja cek kadar gula darah dan pengukuran tensi berdampingan

Sementara itu, meja 1 dan meja 2 tetap melayani warga yang mulai berdatangan di giat Posbindu PTM. Setelah agak longgar, sambil menunggu petugas cek kadar gula darah maupun nakesnya, kader SMARThealth Usfatul Ulumiyah memberikan edukasi kepada warga perihal giat Posbindu PTM sebagai sarana deteksi dini faktor risiko PTM.

Setelah kader yang bertugas melakukan pengecekan kadar gula darah datang, yaitu Ifa Lutfiyah dan Lina Lestari, maka warga yang tadi kepending di meja 3 bisa langsung lanjut ikut pemeriksaan/pengecekan kadar gula darah, kolesterol maupun asam urat.

Dari meja 3, warga langsung menuju ke meja 4 atau meja konsultasi. Meja 4 ini diisi oleh Pemegang Progam PTM Puskesmas Gondanglegi Ilham Tri Wicaksa, A.Md. Kep dan perawat Pustu Sepanjang Istuning Nur Choirunnisa, A.Md. Kep.

Tim SMARThealth UB lihat kader cek kadar gula

Kedua nakes itu selain memberikan konseling terkait faktor risiko PTM maupun kesehatan lansia, juga memberikan edukasi tentang gaya hidup sehat. Bagi warga yang terindikasi memiliki faktor risiko PTM tinggi (highrisk) maka nakes akan memberikan obat untuk beberapa hari ke depan.

Dalam giat Posbindu PTM di Kampung Kramat, juga terlihat nakes menemukan sejumlah warga lansia yang terindikasi katarak, dan memberikan arahan agar periksa ke Puskesmas Gondanglegi. Bagi pemegang BPJS, akan dirujuk ke rumah sakit.

Usai konsultasi, form skrining akan lanjut dibawa ke meja 5, yaitu meja input data dengan menggunakan aplikasi eKader. Di situ terlihat kader Lilik Kusmiati yang memulai input data sambil menunggu kader yang lainnya longgar agar bisa bantu input datanya. Dari lima handphone yang berisi aplikasi eKader, tiga buah bisa untuk input data dengan lancar, sementara yang dua buah masih muyer-muyer saja.

Perawat Pustu Sepanjang berikan konseling kepada milineal dan PP PTM berikan konseling kepada Lansia

Menjelang akhir giat Posbindu, dua kader dan perawat Ilham melakukan home visit atas permintaan salah seorang warga yang tadi periksa untuk memeriksa orangtuanya yang sudah sepuh. Mereka bertiga dengan salah seorang Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) melakukan home visit yang jarak rumahnya sekitar 200 meter dari lokasi giat Posbindu. Namun setibanya di rumah warga lansia tadi, ternyata kurang berkenan karena masih sedang cuci baju.

Giat Posbindu PTM di Kampung Kramat selesai pada pukul 16.06 WIB dan berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 23 orang warga di RT 15 RW 01, dengan rincian ada 7 laki-laki dan 16 perempuan. *** [180722]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog