Tampilkan postingan dengan label Kampanye Sehat Tanpa Rokok. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kampanye Sehat Tanpa Rokok. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 Agustus 2023

Dua SD di Ngebruk Dapat Kunjungan Kemenkes dan UNICEF Dalam Rangka Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok

Setelah kemarin berkegiatan di MA An-Nur Bululawang, hari ini (Rabu, 30/08), Kemenkes dan UNICEF mengadakan Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok di dua Sekolah Dasar (SD) yang ada di Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Kedua SD tersebut, yaitu SD Negeri 1 Ngebruk dan SD Negeri 4 Ngebruk. SD Negeri (SDN) 1 Ngebruk berada di Jalan Nasional III, Dusun Krajan RT 20 RW 03 Desa Ngebruk, dan SDN 4 Ngebruk beralamatkan di Jalan Kodari No. 116 Dusun Mentaraman, Desa Ngebruk. Jarak dari SDN 1 Ngebruk ke SDN 4 Ngebruk adalah 1,1 kilometer.

UNICEF Chief of Java Field Office berdialog dengan murid-murid SDN 1 Ngebruk dalam Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok

Hadir dalam kegiatan tersebut adalah dari Kemenkes, UNICEF, Forum Anak Kabupaten Malang, Dinkes Kabupaten Malang, Puskesmas Sumberpucung, Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Sumberpucung, kader SMARThealth Desa Ngebruk, dan seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Kemenkes diwakili dua staf, yaitu Yolmi Satri, SKM dan Fika Destari, S.E. Lalu, rombongan UNICEF terdiri dari Riana Wulandari (Health Officer UNICEF Indonesia Country Office), Hafiz Al Asad (Communication Officer UNICEF Indonesia Country Office), Tubagus Arie Rukmantara, M.Sc., M.H. (UNICEF Chief of Java Field Office), dan Dr. Armunanto, MPH (Health Specialist Office Java Field Office).

Dari Dinkes Kabupaten Malang, terlihat dua staf PTM dan Keswa, yaitu Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners dan Candra Hernawan, S.Kom. Sementara itu, dari Puskesmas Sumberpucung ada Sugianto, S.Kep.Ners, M.Kes (KTU), Istitik Wahyuni, S.Kep.Ners (PP PTM), dr. Mentari Indah Bramanti (dokter fungsional), Nur Kusniati, A.Md. Keb (Petugas UKS), Rahmad Kurniawan, A.Md.Kep (perawat desa Ngebruk), dan Iik Cahyo Putri Suciningati, A.Md.Kep (bidan desa Ngebruk).

Skrining CO Analyzer murid-murid SDN 1 Ngebruk berumur 10 tahun ke atas

Lalu, dari Forum Anak Kabupaten Malang tampak Aryasta Keananda Pradipa Yudha, dan dari Korwil Dinas Pendidikan Sumberpucung adalah Eko Susanto, M.Pd, serta kader SMARThealth Desa Ngebruk ada tiga orang, yakni Nikmatul Ajizah Gumi Ariani, Sriati Gita Rahayu, dan Siti Aisyah.

Berbeda dengan saat Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok di MA An-Nur Bululawang, kegiatan di dua SD ini tidak ada skrining PTM. Skrining yang dilakukan hanya dengan menggunakan Serenity CO Analyzer Pro, yaitu perangkat skrining Karbon Monoksida untuk membantu setiap orang yang ingin mengetahui seberapa banyak tingkat CO ada di tubuh mereka atau di lingkungan mereka yang dapat membahayakan kehidupan.

Rombongan yang hadir diterima dengan ramah oleh Kepala SDN 1 Ngebruk, Sri Rahayu, S.Pd., beserta jajarannya. Acara dimulai pada pukul 09.09 WIB di SDN Ngebruk 1. Mula-mula murid kelas 4, 5, dan 6 dikumpulkan di ruang kelas III dan II terhubung. Mereka mendengarkan terlebih dahulu pengantar dari Kemenkes, lalu dilanjutkan dengan pemberian materi bahaya merokok dari Aryasta Keananda Pradipa Yudha (Forum Anak Kabupaten Malang).

Suasana skrining CO Analyzer di Aula SDN 1 Ngebruk

Setelah rombongan UNICEF tiba di SDN 1 Ngebruk, acara langsung diisi dengan Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok. Tubagus Arie Rukmantara selaku UNICEF Chief of Java Field Office senantiasa menyempatkan diri untuk berdialog dengan murid-murid. Dipanggil satu persatu untuk beberapa orang murid.

Dalam berdialog tersebut, Arie selalu menyelipkan pesan untuk memastikan murid-murid di sini mempunyai cita-cita tanpa harus merokok. Makanya, setiap usai berdialog, Arie selalu mengingatkan kepada murid, “Kalau mencapai cita-cita tidak boleh merokok.”

Usai kampanye yang sarat dengan pesan-pesan dari UNICEF, murid-murid dipanggil secara berkelompok menuju ke aula untuk mengikuti skrining CO Analyzer yang dilakukan oleh Bastamil Anwar Aziz (Dinkes), Istitik Wahyuni (Puskesmas Sumberpucung), dan dr. Mentari Indah Bramanti (Puskesmas Sumberpucung).

Usai diskrining CO Analyzer, murid-murid membubuhkan tanda tangan dan menulis pesan untuk tidak merokok dengan kata-kata mereka sendiri

Di SDN 1 Ngebruk ini ada 100 orang yang diskrining CO Analyzer, yang diambil dari murid kelas 4, 5, dan 6. Setelah ikut skrining, murid-murid membubuhkan tanda tangan dan kata-kata berisi anjuran tidak merokok di banner Siap Menerapkan Sekolah Sebagai Kawasan Tanpa Rokok, dan setelah itu diteruskan dengan mengisi daftar hadir sambil mengambil snack maupun nasi kotak yang telah disediakan oleh Kemenkes.

Selesai skrining CO Analyzer bagi 100 murid SDN 1 Ngebruk, rombongan bergerak menuju ke SDN 4 Ngebruk untuk berkegiatan yang sama dengan apa yang telah dilakukan di SDN 1 Ngebruk. 

Tiba di SDN 4 Ngebruk, rombongan diterima dengan ramah oleh Kepala SDN 4 Ngebruk, Suci Wulandari, S.Pd.SD beserta jajarannya. Di SDN 4 Ngebruk dilakukan skrining CO Analyzer terhadap 105 orang murid, yang diambil dari kelas 3, 4, 5, dan 6 SD. Syaratnya minimal berumur 10 tahun.

Suasana skrining CO Analyzer di SDN 4 Ngebruk

Jadi, total skrining CO Analyzer dari dua SD di Ngebruk itu ada 205 murid, sama banyaknya saat melakukan skrining CO Analyzer tatkala melakukan Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok di MA An-Nur Bululawang, sehari sebelumnya. Hasil skrining sebanyak 205 murid dari dua SD itu, untuk entry datanya dibantu oleh tiga kader SMARThealth dari Desa Ngebruk.

Pulang dari SDN 4 Ngebruk usai mencicipi hidangan yang telah disediakan, rombongan kembali ke SDN 1 Ngebruk untuk berpamitan karena tadi mengejar waktu sebelum murid SDN 4 Ngebruk pada pulang semua. Sekitar pukul 13.00 WIB, rombongan berpamitan kepada Kepala SDN 1 Ngebruk setelah disuguhi aneka hidangan dan bakso. *** [300823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 29 Agustus 2023

UNICEF dan Kemenkes Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok di MA An-Nur Bululawang

Sebuah mobil Kijang berplat nomor CD memasuki halaman Madrasah Aliyah (MA) An-Nur yang terletak di Jalan Diponegoro 4 No. 262 Desa Bululawang, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Kepanjangan dari CD adalah Corps Diplomatic atau disebut juga dengan Corps Consulaire (CC). Biasanya yang menggunakan plat berkode CD merupakan kendaraan milik kedutaan besar dari negara-negara yang membuka kantor perwakilannya di Indonesia, juga bisa merupakan kendaraan dari organisasi internasional.

Berpose bersama siswa santriwan MA An-Nur Bululawang

Mobil Kijang berplat nomor CD itu ternyata mobil rombongan dari United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) atau Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hari ini, Selasa (29/08), UNICEF bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengadakan Kampanye Generasi Sehat Tanpa Rokok di MA An-Nur Bululawang yang dipusatkan di Aula MA yang berada di lantai 3 di dalam kompleks sekolahan, yang merupakan milik Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nur.

Sambutan dari perwakilan Kemenkes RI

Rombongan UNICEF terdiri dari empat orang. Tiga orang datang duluan, terdiri dari Riana Wulandari (Health Officer UNICEF Indonesia Country Office), Hafiz Al Asad (Communication Officer UNICEF Indonesia Country Office) dan Dr. Armunanto, M.PH (Health Specialist Java Field Office), sedangkan Tubagus Arie Rukmantara, M.Sc., M.H. (UNICEF Chief of Java Field) datang menyusul. Sementara dari Kemenkes, terlihat Yolmi Satri, SKM dan Fika Destari, S.E.

Selain UNICEF dan Kemenkes, acara ini juga dihadiri oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dan Puskesmas Bululawang serta seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). 

Siswa santriwan ikuti skrining dengan CO Analyzer

Dari Dinkes ada dua orang dari Sub Substansi PTM dan Keswa, yakni Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners dan Candra Hernawan, S.Kom. Kemudian dari Puskesmas Bululawang hadir enam orang, meliputi drg. Lely Kumalasari (Kepala Puskesmas), dr. Nugraha Saputra (dokter fungsionalis), dan empat perawat (Intati, Ike Sri Mey Wulan, Nur Azizah, dan Anis Indah Sari).

Kehadiran mereka semua disambut langsung oleh Kepala MA An-Nur Bululawang, K.H. Mursidi, S.Ag, M.Pd.I beserta sejumlah jajaran guru dan siswa santriwan. Siswa santriwatinya belum tampak. Karena dalam tradisi ponpes, jam sekolah antara siswa santriawan dan siswa santriwati harus dipisah.

Staf Kemenkes bersama UNICEF berdialog dengan siswa santriwan

Pada acara kampanye ini berisikan sejumlah kegiatan, seperti pemaparan materi, skrining faktor risiko PTM dan diagnostik menggunakan Serenity CO Analyzer PRO, yaitu perangkat skrining Karbon Monoksida untuk membantu setiap orang yang ingin mengetahui seberapa banyak tingkat CO ada di tubuh mereka. Alat ini dapat membantu keberhasilan orang dalam berhenti merokok.

Pemaparan materi dengan judul “Zaman sekarang ga ngerokok? Emang keren?” disampaikan oleh Aryasta Keananda Pradipa Yudha dari Forum Anak Kabupaten Malang, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang, yang  juga Koordinator Divisi Teknologi dan Informasi.

Berpose bersama siswa santriwati MA An-Nur Bululawang

Usai pemparan materi, acara langsung dilanjutkan dengan kegiatan skrining PTM maupun CO Analyzer yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Bululawang, baik dokter maupun perawatnya.

Dari banyaknya siswa yang berjumlah sekitar 670-an orang itu, akan diambil 205 orang untuk mengikuti skrining PTM dan CO Analyzer dalam kegiatan tersebut, yang dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama diikuti oleh siswa santriwan, dan lepas Dhuhur dan makan siang acara disambung dengan skrining PTM dan CO Analyzer bagi siswa santriwati.

Siswa santriwati ikuti skrining dengan CO Analyzer

Setiap sesi diisi juga pembagian kaos biru bertuliskan "I Support UNICEF untuk setiap anak" bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh UNICEF, dan sekaligus ajakan untuk hidup sehat tanpa rokok. Pada sesi siswa santriwan dibagikan tiga kaos, begitu pula pada sesi siswa santriwati juga dibagikan tiga kaos.

Dari hasil skrining PTM, diketahui bahwa siswa baik santriwan maupun santriwati nihil dalam memiliki faktor risiko PTM. Namun pada skrining dengan CO Analyzer diketahui terdapat dua siswa santriwan yang mendapatkan hasil pengukuran yang di atas normal. Artinya, dua orang siswa santriwan tersebut mempunyai faktor risiko terhadap risiko PTM yang disebabkan oleh rokok.

Usai diajak berdialog dengan bahasa Inggris  bersama UNICEF Chief of Java Field, santriwati mendapatkan kaos biru I Support UNICEF untuk setiap anak

Oleh karena itu, UNICEF melakukan sosialisasi untuk tidak merokok. Karena merokok adalah salah satu faktor yang paling berbahaya menimbulkan PTM, seperti jantung, stroke, diabetes, hipertensi, dan sebagainya.

UNICEF ingin membantu anak-anak Indonesia untuk bertahan hidup dan berkembang maksimal dari usia dini hingga remaja. Dengan semakin meningkatnya prevalensi perokok anak, maka UNICEF bersama Kemenkes menginisiasi Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok. *** [290823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog