Tampilkan postingan dengan label Desa Pojok. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Desa Pojok. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 Desember 2022

Sore Hari, Perawat dan Kader SMARThealth Desa Pojok Adakan Giat Posbindu PTM

Menjelang Ashar, Kamis (15/12/2022), pemilik rumah terlihat sedang menyapu selasar depan (serambi) dan halaman. Ibu Tuni, nama sang pemilik rumah itu membantu menyiapkan untuk giat Posbindu PTM yang diadakan oleh perawat Desa Pojok bersama kader SMARThealth.

Ibu Tuni adalah istri almarhum Bapak Muslimin, mantan Modin Desa Pojok. Rumahnya tepat berada di pertigaan isi ulang air minum higienis Surya Water Double Ultraviolet di Jalan Masjid, Dusun Pojok RT 06 RW 01 Desa Pojok, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Meja pendaftaran dalam giat Posbindu PTM di Desa Pojok

Rumah berlantai dua warna kuning itu menghadap ke selatan, tepat menghadap ke Pos Kamling RT 06. Serambi yang dirancang mengitari rumah itu, yang digunakan untuk giat Posbindu PTM. Sedangkan, halaman depan yang cukup luas dipakai untuk parkir kendaraan warga yang hendak memeriksakan diri dalam giat Posbindu PTM tersebut.

Acara giat Posbindu dimulai pada pukul 15.30 WIB setelah warga mulai berdatangan ke rumah Ibu Tuni. Kader, pengelola PTM Puskesmas Pamotan, dan perawat Desa Pojok telah mempersiapkan diri setengah jam sebelumnya.

Warga berdatangan secara mengalir. Mula-mula, mereka akan menuju ke meja registrasi yang letaknya berada di sisi barat pintu utama rumah. Di meja itu, ada kader SMARThealth Lilik Endang Rahayu yang bertugas melakukan pendaftaran kepada warga yang akan memeriksakan kesehatannya dengan ikut skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Kader sedang mengukur lingkar perut warga

Dari meja registrasi, warga akan lanjut menerima pengukuran antropometri, seperti berat/tinggi badan dan lingkar perut. Dalam pengukuran antropometri itu dilakukan oleh tiga orang kader SMARThealth sisi timur pintu masuk rumah.

Kader SMARThealth Ella Ayu Rahmawati melakukan pengukuran berat badan. Kemudian dilanjutkan dengan pengukuran tinggi badan oleh kader SMARThealth Ela Astika. Sementara itu, pengukuran lingkar perut dijalankan oleh kader SMARThealth Arienda Wahyu Fitriani.

Usai pengukuran antropometri, warga akan bergeser ke meja yang terletak di serambi sisi timur rumah. Di meja itu, warga akan menerima layanan pengukuran tekanan darah. Sebelum perawat Desa Pojok Putri Ayu Dyah Puspita, A.Md.Kep tiba, pengukuran tensi ditunaikan oleh kader SMARThealth Diah Puspitasari. Namun setelah perawat Putri Ayu datang, pengukuran tekanan darah diambilalih. Kader Diah Puspitasari kemudian membantu mengecek buku daftar hadir dan rekapitulasi.

Meja pengukuran tensi dan cek kadar gula darah/kolesterol

Setelah ditensi, warga akan bergeser ke sebelah utara. Di situ ada pengelola PTM Puskesmas Pamotan Dian Puryaningtyas, A.Md.Kep yang bertindak melakukan pengecekan kadar gula darah maupun kolesterol.

Dalam tahapan pemeriksaan itu, jika dijumpai warga yang terindikasi mempunyai faktor risiko PTM tinggi (highrisk) maka baik pengelola PTM Puskesmas Pamotan maupun perawat Desa Pojok akan memberikan obat.

Sekitar pukul 16.30 WIB, Ketua RT 06 Sutaji menyempatkan diri ikut periksa dalam giat Posbindu PTM di wilayahnya. Dari hasil pengukuran dan pengecekan, semua terasa normal. Akan tetapi Ketua RT 06 meminta obat untuk menghilangkan rasa ngethok-ngethok di persendian yang dialaminya beberapa hari ini, dan pengelola PTM Dian Puryaningtyas memberikan satu emplek obat Diclofenac Sodium Tablet salut enterik 50 mg.

Kader SMARThealth berpose bersama pengelola PTM Puskesmas Pamotan dan perawat Desa Pojok

Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dari awal hingga akhir itu tertarik ingin tahu kenapa Desa Pojok sering menyelenggarakan giat Posbindu PTM di sore hari. Menurut perawat Putri Ayu, giat Posbindu PTM pernah dilakukan mulai pagi hingga siang tapi yang datang sedikit. “Pernah diadakan mulai pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB, yang datang cuma 12 orang,” jelas perawat Putri Ayu.

Sejak itu, perawat Putri Ayu menjadikan giat Posbindu PTM di sore hari dan digilir per RT tiap bulannya. Alasannya, kalau sore hari umumnya warga sudah banyak yang di rumah, tidak di sawah atau kerja lainnya.

Acara giat Posbindu PTM di Desa Pojok ini ditutup tepat pada pukul 17.00 WIB. Dari hasil giat tersebut berhasil terskrining sebanyak 22 orang dengan rincian 3 laki-laki dan 19 perempuan, dan acara diakhiri dengan foto bersama antara kader bersama petugas kesehatan di halaman rumah Ibu Tuni. *** [151222

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 22 Oktober 2021

Silaturahmi Ke Rumah Uli

Pulang dari peningkatan kapasitas kader SMARThealth tahun 2021 di Gedung Serbaguna Desa Pojok, dua orang staf PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang beserta seorang perwakilan dari Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) singgah ke rumah Ulinati, atau yang biasanya dipanggil Uli.

Rumahnya berjarak sekitar 500 meter arah tenggara Gedung Serbaguna Desa Pojok. Jadi dari gedung itu, mobil Kijang Innova yang ditumpangi melaju ke arah timur dengan dipandu Uli yang tadi juga membantu dalam pelaksanaan pelatihan kader SMARThealth wilayah kerja Puskesmas Pamotan yang dipusatkan di desanya. Sampai pertigaan, belok ke kanan atau arah selatan. Rumahnya berada di pojok perempatan kecil. 

Silaturahmi ke rumah Uli

Siapakah Uli itu? Uli adalah seorang mahasiswi dari Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang melakukan magang di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mulai dari tanggal 23 Agustus sampai dengan 22 Oktober 2021.

Uli mengambil kuliah magang dengan fokus kepada teknologi informasi. Karena di Dinkes baru menjalankan replikasi SMARThealth, maka Uli tertarik kepada implementasi aplikasi eKader. Sehingga, setiap ada kegiatan lapangan yang berhubungan dengan replikasi SMARThealth, ia selalu diajak oleh Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Di saat kader SMARThealth mengadakan Posbindu PTM, ia akan diajak oleh staf PTM yang menjadi pemegang wilayah di situ. Juga, di kala Seksi PTM dan Keswa diundang menjadi narasumber dalam setiap advokasi SMARThealth maupun peningkatan kapasitas kader SMARThealth di tahun 2021 ini, Uli senantiasa tampak.

Bertiga kembul bujono aneka menu

Ia bisa membantu pemegang wilayah melihat penggunaan aplikasi eKader oleh kader SMARThealth di saat Posbindu PTM, dan membantu melakukan instal aplikasi eKader di handphone atau telepon seluler milik kader yang mengikuti pelatihan kader kesehatan dalam peningkatan kapasitas kader SMARThealth yang diadakan oleh 7 Puskesmas, yaitu Wagir, Sumberpucung, Turen, Gondanglegi, Pakisaji, Ketawang, dan Pamotan.

Sebenarnya, tinggal satu lagi Puskesmas yang akan mengadakan peningkatan kapasitas kader SMARThealth, yaitu Puskesmas Dampit, yang pelaksanaannya akan diadakan pada tanggal 27 Oktober 2021. Akan tetapi, Uli mungkin sudah tidak bisa ikut lantaran masa magangnya akan berakhir hari ini, Jumat (22/10).

Di rumah Uli, kami bersilaturahmi dengan keluarganya. Karena kebetulan berdekatan dengan lokasi penyelenggaran pelatihan kader tersebut, maka kami berkunjung ke rumahnya sebentar. Rumah yang didominasi warna kuning itu, memiliki garasi di mana di bagian atasnya membentuk lantai dua rumah tersebut.

Fasade bangunan rumah Uli

Masuk rumah lewat pintu utama, kami melintas sebuah teras yang dilihat dari bentuknya dalam istilah arsitektur dikenal dengan porch. Porch adalah konstruksi menempel pada bangunan dengan atap dinding atau kolom, menandai dan digunakan untuk pintu masuk utama dan berfungsi sebagai ruang peralihan antara luar dan dalam.

Atap porch itu serasi dengan atap bangunan utamanya yang depannya membentuk gevel juga. Di sekeliling terasnya dimanfaatkan untuk meletakkan tanaman yang ditaruh di dalam pot. Ada pohon kelapa, gelombang cinta, janda bolong, aglonema luliawan, puring, sri rejeki, dewa ndaru, dan lain-lain.

Di depan teras dipasang tirai bambu, orang Jawa menyebutnya dengan kêré. Tirai bambu ini berfungsi sebagai penghalau matahari ketika di atas pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, karena rumah ini menghadap ke barat.

Di rumah Uli, kami disambut oleh ibunya. Beberapa saat duduk sambil menikmati segarnya es Oyen dan makanan ringan yang ada di dalam stoples di atas meja utama tamu, kami disuruh bergeser ke meja yang berada di sebelah selatannya.

Di meja itu telah dihidangkan menu untuk makan siang. Ada nasi putih, usus dan ayam crispy, mujair crispy, bothok, selada untuk lalapan, sambal, ikan pindang, tempe, dan sayur lodeh manisa. Aneka menu yang bertepatan dengan suasana perut usai pelatihan kader SMARThealth, menjelma menjadi sebuah ‘kenikmatan’ untuk membugarkan tubuh.

Selesai makan, kami santai beberapa saat dan terus berpamitan kepada Uli dan ibunya. Silaturahmi ini memang singkat, namun telah memberi makna akan kebersamaan selama ini dalam berkegiatan di replikasi SMARThealth.

Semoga nanti ketika kembali ke Kampus, kegiatan selama ini bisa memberikan manfaat bagi Uli dalam mengembangkan keilmuannya.  *** [221021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 21 Oktober 2021

Puskesmas Pamotan Langsungkan Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth Tahun 2021 di Gedung Serbaguna Desa Pojok

Selang 6 hari selenggarakan advokasi SMARThealth di Rumah Makan Chicken Pingsaw Dampit, Puskesmas Pamotan mengadakan pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan kapasitas kader SMARThealth di tahun 2021.

Acara ini berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Pojok yang beralamatkan di Jalan Kantor Desa No. 35 RT 06 RW 01 Desa Pojok, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (21/10).

Pemaparan Materi 1: Posbindu SMARThealth

Pelatihan ini diikuti oleh 30 kader kesehatan dan perawat yang berasal dari 6 desa di wilayah kerja Puskesmas Pamotan, yaitu Pamotan, Sumbersuko, Majangtengah, Rembun, Pojok, dan Jambangan. Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatannya dalam peningkatan kapasitas kader SMARThealth.

Acara dimulai setelah mobil Kijang Innova berplat merah N 547 DP memasuki halaman Gedung Serbaguna yang tepat berada di sebelah timur Balai Desa Pojok, yang tak jauh dari Kolam Pemancingan Pojok Indah “Kenta”.

Sambutan Camat Dampit

Mobil itu berisi perlengkapan alat-alat kesehatan dan rombongan Seksi PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang bakal menjadi narasumber, serta perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Setelah memasuki gedung, narasumber meminta kepada semua kader kesehatan untuk mengumpulkan handphonenya yang tidak berhasil melakukan instal. Handphone tersebut akan diinstal oleh narasumber 2 dan 3 serta dibantu mahasiswi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang magang di Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang.

Camat Dampit meninggalkan tempat, diantar Kepala Puskesmas keluar gedung

Pukul 08.49 WIB Kepala UPT Puskesmas Pamotan drg. Putri Lestari maju ke depan untuk menginformasikan bahwa acara pertemuan ini akan diisi materi dulu sambil menanti kedatangan Camat Dampit yang akan memberi sambutan dan sekaligus membuka pelatihan ini.

Materi pertama disampaikan oleh Gatot Sujono, S.St., M.Pd., staf PTM dan Keswa sekaligus pemegang wilayah Puskesmas Pamotan, dengan judul “Posbindu SMARThealth”. Namun baru menerangkan penyebab utama beban penyakit, penyakit jantung di Indonesia, dan proporsi kasus PTM di Kabupaten Malang, Camat Dampit hadir.

Senam peregangan dengan lagu Syantik

Akhirnya, waktu diserahkan kepada Camat Dampit Abai Saleh, S.Sos., M.M. untuk memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Camat Dampit mengatakan bahwa kemarin Puskesmas Pamotan sudah menginisiasi pertemuan lintas sektor untuk advokasi SMARThealth, dan hari ini menuju ke pemahaman yang lebih mendalam mengenai menjadi kader SMARThealth.

“Barangsiapa membantu programnya pemerintah agar masyarakat sehat, maka kader akan masuk surga”, demikian seloroh Camat Dampit. 

Pemateri kedua memberi contoh cara menggunakan glucose meter

Lebih lanjut, Camat Dampit mengatakan bahwa uangnya mungkin tidak seberapa besar tapi pahalanya luar biasa. Tepuk tangan pun membahana di dalam gedung tersebut.

Sebelum meninggalkan tempat, Camat Dampit berjanji akan meminta keenam desa di wilayah kerja Puskesmas Pamotan berkenan menganggarkan untuk Posbindu SMARThealth. Kembali terdengar riuh tepuk tangan peserta pelatihan.

Perawat desa sedang mengajari kader SMARThealth melakukan pengukuran kesehatan

Usai Camat Dampit meninggalkan gedung, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama. Gatot Sujono meneruskan penjelasannya dalam materi pertama itu, antara lain: pandemi COVID-19, beban masalah PTM, PTM sebagai prioritas, kebijakan Posbindu, apa Posbindu PTM itu, Pandu PTM, peningkatan gaya hidup sehat dengan perilaku CERDIK, prosedur pelayanan SMARThealth, pelatihan tenaga kesehatan, promkes, pengobatan, kunjungan ulang, apa saja keunggulan SMARThealth, road map pengembangan SMARThealth, regulasi, hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes.

Pukul 10.14 WIB pemaparan materi pertama selesai, dan peserta pelatihan dipersilakan untuk istirahat sejenak sambil menyantap snack yang telah dibagikan. Kemudian diteruskan dengan senam peregangan dengan mengambil lagu Syantik dari Youtube.

Tim SMARThealth melihat perawat desa mengajari kader

Pukul 10.22 WIB Kepala Puskesmas Pamotan izin untuk meninggalkan tempat karena ada tugas untuk melakukan monitor vaksinasi di desa yang menyelenggarakan. Acara pun kemudian disambung dengan pemaparan materi kedua yang disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners., staf PTM Dinkes.

Bastamil mengajarkan “Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM” yang diawali dengan pemahaman pengertian/konsep terlebih dahulu, baru kemudian disusul dengan praktek melakukan pengukuran kesehatan, seperti tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah dan cek gula darah.

Mahasiswi magang bantu penggunaan aplikasi eKader

Dalam praktek, Bastamil meminta kepada perawat desanya untuk mendampingi kadernya masing-masing. Smentara, kader SMARThealth dari Majangtengah disebar dalam kelompok kader dari desa lainnya agar turut membantu menularkan pengalamannya dalam melakukan pengukuran kesehatan tersebut.

Selesai praktek pengukuran, acara diteruskan dengan pemaparan materi ketiga yang disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom, staf IT Seksi PTM Dinkes. Dalam paparannya, Candra menjelaskan bagaimana melakukan instalasi aplikasi eKader dan kemudian dilanjutkan dengan menerangkan cara menggunakan aplikasi eKader untuk melakukan skrining Faktor Risiko PTM.

Pemateri ketiga mengajari aplikasi kepada perawat desa

Setelah itu, para kader diminta untuk mempraktekkan cara melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader yang telah terinstal di dalam handphonenya masing-masing. Dalam pelatihan ini, ada handphone milik kader Pamotan yang tidak bisa terinstal karena RAM (random-access memory) tidak mencukupi.

Usai praktek, kemudian Candra memperlihatkan hasil inputan kader yang sukses pasti akan masuk secara langsung ke ePuskesmas. Yang bisa melihat hanyalah petugas kesehatan di desa. Jadi, jika kader SMARThealth lupa sudah berapa yang diinput, harus bertanya kepada perawat desa.

Selain itu, juga diajarkan oleh Candra perihal penggunaan aplikasi tenaga kesehatan. Setiap yang diinput kader pasti akan masuk ke dalam aplikasinya tenaga kesehatannya. Tujuannya agar tenaga kesehatan bisa menindaklanjuti hasil skrining yang dilakukan oleh kader SMARThealth. Setiap yang ditindaklanjuti, akan menghasilkan SPM usia produktif untuk PTM hipertensi dan diabetes.

Pukul 12.50 WIB materi ketiga selesai. Lalu, Gatot Sujono memberikan closing statement. Dalam closing statement, Gatot Sujono mengatakan bahwa kita tidak berhenti di sini tapi harus segera action. Bisa terlibat dalam vaksinasi atau menggelar Posbindu SMARThealth di setiap dusun yang ada di desanya masing-masing. “Orang yang baik adalah orang yang bisa memberi manfaat kepada orang lain”. *** [211021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog