Tampilkan postingan dengan label Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Februari 2025

Diseminasi Hasil Penelitian AREEMA SMARThealth COVID-19: Menjembatani Ilmu dan Solusi

Penelitian ilmiah seringkali dianggap hanya relevan bagi kalangan akademik, padahal hasil-hasilnya dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan masyarakat luas. Diseminasi atau penyebaran hasil penelitian kepada publik adalah langkah penting untuk menjembatani dunia riset dan solusi nyata yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Dengan mendiseminasikan hasil penelitian, masyarakat tidak hanya memperoleh informasi terbaru yang berbasis ilmiah, tetapi juga diberdayakan untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga kebijakan publik. Pengetahuan yang tersebar ini bisa mempengaruhi perubahan pola pikir, mendorong inovasi, dan bahkan memecahkan masalah sosial yang ada.

Kades Talangsuko Burhanuddin memberikan sambutan dan sekaligus membuka acara diseminasi hasil penelitian di Gedung Serba Guna Gatotkaca Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang

Selain itu, diseminasi juga meningkatkan akuntabilitas para peneliti dan lembaga riset, karena hasil-hasil penelitian yang dikomunikasikan secara terbuka dapat menjadi bahan evaluasi dan diskusi. Maka dari itu, penting bagi para peneliti untuk tidak hanya mengandalkan publikasi ilmiah, tetapi juga mencari cara yang lebih inklusif dan mudah diakses oleh masyarakat untuk memperkenalkan temuan-temuan mereka.

Delapan hari ini, Tim Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Kolaborasi Internasional (KI) berjudul “SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pandemic in rural Indonesia” atau yang di Indonesia akrab dengan sebutan penelitian “Aplikasi Skrining Mandiri (AREEMA) SMARThealth COVID-19”, melakukan tur diseminasi hasil penelitian di Kabupaten Malang.

Materi 1 disampaikan oleh Sub Koordinator Subtansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Tur diseminasi yang diadakan oleh Tim RISPRO KI AREEMA Universitas Brawijaya (UB) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang ini mencakup Desa Rembun, Kecamatan Dampit (Jumat,07/02); Desa Talok, Kecamatan Turen (Sabtu, 08/02); Desa Talangsuko, Kecamatan Turen (Selasa, 11/02); Desa Kemulan, Kecamatan Turen (Rabu, 12/02); Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir (Kamis, 13/02); Desa Parangargo, Kecamatan Wagir (Jumat, 14/02); Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung (Sabtu, 15/02); dan Desa Senggrong, Kecamatan Sumberpucung (Selasa, 18/02).

Kedelapan desa merupakan locus dari enumeration area (EA) dalam penelitian tersebut, yang terlibat dalam pengumpulan data, mulai dari AREEMA 1 (2021), AREEMA 2 (2002), dan AREEMA 3 (2023), yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan LPDP) Kementerian Keuangan dan DIPI (Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia).

Materi 2 disampaikan oleh Team Leader RISPRO KI AREEMA UB

Dalam tur diseminasi AREEMA ini, dalam kegiatan di setiap desanya dihadiri oleh 20 kader kesehatan yang pernah terlibat dalam pengumpulan data di lapangan, tenaga kesehatan Ponkesdes, Pj. PTM dan Pj. Surveilans Puskesmas, perangkat desa, sejumlah Tim RISPRO KI AREEMA UB dan personil Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang.

Pada kesempatan itu, ada pemaparan tiga materi. Pemateri pertama disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang dengan judul “Long COVID-19: Tahukah Kamu? 5-20% pasien COVID-19 mengalami long COVID-19 lebih dari 4 minggu.”

Materi 3 disampaikan oleh staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Kemudian materi yang kedua dibawakan oleh Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D selaku Team Leader RISPRO KI AREEMA UB, dengan titel “Pembelajaran Pandemi COVID-19: Apa Yang Sebaiknya Kita Bersama Lakukan?”

Dan, materi yang ketiga disampaikan oleh staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep., Ners dengan judul “Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Malang.”

Suasana diseminasi hasil penelitian AREEMA di Gedung Serba Guna Gatotkaca Desa Talangsuko

Umumnya setiap acara tur diseminasi hasil penelitian ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.00 WIB. Melalui kolaborasi antara dunia riset dan masyarakat, kita bisa mengoptimalkan potensi penelitian untuk menciptakan kemajuan yang lebih inklusif dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Temuan-temuan dari hasil penelitian memberikan petunjuk tentang cara untuk lebih efektif melibatkan para pembuat kebijakan, yang mengarah pada kemungkinan yang lebih besar untuk menerjemahkan bukti-bukti penelitian menjadi tindakan kebijakan. 

Melibatkan pembuat kebijakan sejak dini sebagai anggota tim peneliti yang berkontribusi, menjaga komunikasi selama proses penelitian, dan menyajikan temuan relevan dengan cara yang jelas dan ringkas dapat memberdayakan baik peneliti maupun pembuat kebijakan untuk lebih jauh menerapkan bukti ilmiah guna meningkatkan kebijakan di Kabupaten Malang. *** [150225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 07 Juni 2024

Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA di Ruang Rapat Raden Panji Pulang Jiwo Pemkab Malang

Diseminasi hasil penelitian adalah penyebaran informasi, pengetahuan, atau hasil penelitian ke khalayak yang lebih luas. Sehingga, ada proses membagikan kepada publik mengenai hasil penelitian.

Sedangkan, Riset Inovatif-Produktif Kolaborasi Internasional (RISPRO KI) AREEMA (Aplikasi Screening Mandiri) yang diketuai (Principal Invenstigator) oleh Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D telah dipercaya selama tiga tahun oleh LPDP (Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan dari Kementerian Keuangan) dan DIPI (Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia).

Penelitian yang diusung bertitel “SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pandemic in rural Indonesia,” dan telah dimulai sejak tahun 2019. Perjalanan surveynya termasuk lengkap, mulai dari baseline, midline dan endline.

Peserta Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA berpose bersama

Dalam dunia akademik, diseminasi terhadap hasil penelitian dilakukan dengan publikasi ilmiah, dan peneliti RISPRO KI AREEMA telah menghasilkan banyak publikasi ilmiah. Lalu, pada hari ini, Jumat (07/06), peneliti RISPRO KI AREEMA menggelar diseminasi melalui presentasi temuannya di hadapan stakeholder kesehatan di Kabupaten Malang, yaitu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang.

Bertempat di Ruang Rapat Raden Raden Panji Pulang Jiwo Pemerintah Kabupaten Malang yang berada di Jalan Panji No. 158 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ini, kepanitaan penyelenggaraannya ditangani oleh Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Tampak hadir dalam diseminasi ini adalah personil perwakilan dari semua bidang yang ada di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang, dan empat orang dari LPPM Universitas Brawijaya (UB) serta salah seorang anggota Tim Peneliti RISPRO KI AREEMA.

Acara ini dimulai pada pukul 08.58 WIB. Master of Ceremony (MC) Imam Ghozali, S.Kep.Ners dengan ucapan selamat datang kepada peserta diseminasi dan kemudian guna menumbuhkan rasa nasionalisme, peserta dipersilakan berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan disambung dengan Mars GERMAS yang dipimpin oleh dirijen Ulinati, S.IP.

Sambutan Kabid Yankes mewakili Plt Kadinkes Kabupaten Malang

Selesai menyanyikan lagu tersebut, MC membacakan susunan acara dan terus mempersilakan peserta untuk berdoa menurut keyakinannya masing-masing, dan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yankes) Dinkes Kabupaten Malang, drg. Anita Flora Br. Purba.

Dalam sambutannya yang mewakili Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang yang sedang ada tugas di Jakarta, drg. Anita berusaha membacakan sambutan milik Kadinkes tersebut. Menurut drg. Anita, yang terpapar umumnya adalah mereka yang masih pada usia produktif di mana perannya sangat vital dalam keluarga karena adanya komorbid.

Kasus kesakitan dan kematian akibat terpapar COVID-19 dengan komorbid penyakit tidak menular (PTM) per Desember 2022, ada 28.024 kasus terkonfirmasi COVID-19. Kasus sembuh sebanyak 26.807 kasus, dan kasus meninggal sejumlah 1.077 kasus.

Sedangkan, angka kematian yang diakibatkan komorbid PTM adalah 15% diabetes mellitus (DM), 6% hipertensi, 5% penyakit jantung, dan 1% penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).

Pemaparan materi dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Pelaksanaan penelitian RISPRO KI LPDP DIPI yang bekerja sama dengan UB dan Dinkes Kabupaten Malang ini, jelas drg. Anita, perlu didukung karena penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengujicobakan aplikasi deteksi dini risiko COVID-19 dan tata kelola risikonya (long COVID-19) yang hasilnya diharapkan dapat digunakan dalam penyusunan kebijakan program pada Dinkes Kabupaten Malang.

Usai meresmikan pelaksanaan diseminasi secara resmi yang dilakukan oleh drg. Anita, acara dilanjutkan dengan foto bersama dengan seluruh peserta yang hadir dalam Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA.

Pukul 09.17 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi “Long COVID-19: Tahukah Kamu?” disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Menurut Paulus Gatot, long COVID-19 merupakan gejala sakit berkepanjangan yang diketahui diderita pasien penyintas meski sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Perlu diketahui, 5-205 pasien COVID-19 mengalami long COVID-19 lebih dari 4 minggu.

Suasana Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA di Ruang Rapat Raden Panji Pulang Jiwo Pemkab Malang

Gejala long COVID-19 bisa muncul setelah pulih atau kelanjutan dari penyakit awal. Gejala long COVID-19 bisa dialami pada penyintas (mantan penderita) COVID-19, baik yang terinfeksi tanpa gejala, bergejala ringan, berat hingga kritis.

Selesai pemaparan materi Long COVID-19, muncul pertanyaan dari Prof. Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto, S.Pi, M.P. dari LPPM UB terkait penarikan data dalam materi yang telah disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa.

Paulus pun berusaha menjelaskan, bahwa pengumpulan data yang dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Malang bersumber dari e-Puskesmas, sebuah aplikasi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pencatatan data secara digital pada puskesmas yang ada di Kabupaten Malang. Sistem ini terintegrasi yang mengimplementasikan aplikasi berbasis desktop dengan aplikasi berbasis online (website) yang digunakan oleh puskesmas untuk melakukan pencatatan data pelayanan sehari-hari.

Aplikasi e-Puskesmas ini, jelas Paulus Gatot, sudah dapat bridging dengan eKader, sebuah aplikasi SMARThealth untuk melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya.

Principal Investigator RISPRO KI AREEMA memaparkan hasil penelitiannya

Pukul 09.40 WIB, acara inti dari Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA dalam penyampaian informasi temuan dalam penelitian RISPRO KI AREEMA ini yang disampaikan oleh Principal Investigator Sujarwoto.

Pada kesempatan itu, Sujarwoto bercerita bahwa 9 hari yang lalu pada saat ada Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Kepanjen, Kabid P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes dan Plt Kadinkes dr. Nur Syamsu Dhuha bertanya apakah ada datanya dan temuannya. Dari sinilah akhirnya diadakan Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA untuk data baseline.

Dengan menggunakan STATA, Sujarwoto berhasil menjelaskan secara gamblang temuan dari data baseline yang dikumpulkan sebelum ujicoba AREEMA di 8 desa, yaitu Jatiguwi, Kemulan, Pandanrejo, parangargo, Rembun, Senggreng, Talangsuko, dan Talok.

Kemudian Sujarwoto juga menerangkan karakteristik sosial dan demografi; komorbid dan obat; repsonden yang pernah memiliki gejala COVID-19, responden yang pernah test PCR dan antigen; rawat inap dan kematian akibat COVID-19; responden yang melaporkan gejala long COVID-19; gejala long COVID-19; responden yang telah memperoleh vaksin COVID-19 dan vaksin apa saja yang terbanyak digunakan; dan praktek pencegahan COVID-19 dan pengetahuan tentang long COVID-19.

Disaksikan dari LPPM UB, Principal Investigator RISPRO KI AREEMA berikan data hasil penelitiannya kepada Dinkes yang diwakili Kabid Yankes

Data-data yang ada dalam SMARThealth COVID-19, jelas Sujarwoto, bila data yang telah dikumpulkan, terus dianalisa dan diubah menjadi informasi akan lebih bermakna. Informasi tersebut akan dapat digunakan menjadi kebijakan, dan kebijakan itu hendaknya Making a Difference.

Pada paparan Sujarwoto ini, seorang staf dari Gizi, Dedik K., yang kebetulan juga menjadi mahasiswanya, bertanya tentang output dan penggunaan data. Kemudian Sujarwoto menjelaskan bahwa AREEMA ini berfokus pada gejala-gejala saja. “Prinsipnya, AREEMA itu mencegah lebih baik. Mengenali gejala itu lebih bagus,” tukasnya.

Usai tanya jawab, acara dilanjutkan dengan penyerahan data yang telah dipresentasikan oleh Sujarwoto kepada Dinkes Kabupaten Malang yang diwakili oleh Kabid Yankes dengan disaksikan oleh Prof. Asep Awaludin ari LPPM UB.

Acara diseminasi ini selesai pada pukul 10.24 WIB dengan closing statement dari Kabid Yankes. Menurut Kabid Yankes, ternyata banyak yang belum tahu apa itu long COVID-19. Temuan ini menarik karena apa-apa saja yang harus kita lakukan dalam semua bdang di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang. *** [070624]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog