Tampilkan postingan dengan label Deteksi Dini Faktor Risiko PTM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Deteksi Dini Faktor Risiko PTM. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Agustus 2023

Team Leader SMARThealth UB Ikut Deteksi Dini PTM Di Dinkes Kabupaten Malang

Hari ketiga, atau hari terakhir, pelaksanaan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) terasa berbeda dari hari-hari sebelumnya. Pasalnya, pada hari penutupan skrining faktor risiko PTM ini, di samping dilayani oleh tenaga kesehatan (nakes) dari lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Puskesmas Kepanjen, dan Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE), juga mendapat kunjungan dari Team Leader SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Dalam perjalanan menghadiri undangan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, Team Leader SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D, menyempatkan diri singgah ke Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 11.52 WIB.

Nakes Dinkes Kabupaten Malang, Puskesmas Kepanjen berpose bersama Team Leader SMARThealth UB di Gedung Socrates

Di Gedung Socrates itu, Team Leader SMARThealth menyapa nakes yang bertugas, dan dirinya sekaligus juga ikut berpartisipasi dalam deteksi dini faktor risiko PTM. Diawali dari pendaftaran kemudian pengukuran tekanan darah, dan lanjut ke pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat.

Dari situ, lalu Team Leader SMARThealth UB menuju ke Gedung UPT Laboratorium Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) yang dilayani oleh nakes dari PACCE yang berseragam merah maron.

Suasana skrining faktor risiko PTM hari ketiga di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang

Usai periksa EKG, Team Leader SMARThealth melakukan konsultasi dengan dokter dari PACCE perihal hasil EKG tersebut, dan terakhir mengikuti skrining kesehatan jiwa yang dilakukan oleh staf Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Selesai skrining PTM Team Leader SMARThealth UB sekaligus berakhir pula persinggahan perjalanan menuju ke Bappeda yang lokasinya tak jauh dari Dinkes Kabupaten Malang, tepatnya arah selatan dari Dinkes.

Konsultasi jantung dilayani dokter dari PACCE dan konsultasi PTM ditangani dokter fungsional Puskesmas Kepanjen di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang

Sesuai jadwal, deteksi dini faktor risko hari ketiga ini, Kamis (24/08), diikuti oleh karyawan Bagian Sekretariat, Koperasi, dan Kantin. Namun tak menutup kemungkinan bagi bidang lain yang pada hari pertama dan kedua tidak bisa hadir karena sebelumnya sedang dinas luar.

Begitu pula halnya pada hari kedua yang tak sempat dihadiri oleh nakes dari Puskesmas Kepanjen, hari terakhir ini nakes Puskesmas Kepanjen berformasikan dua perawat (Anis Fatati Nuriana, A.Md.Kep dan Yunaita, A.Md.Kep) dan dr. Hadaya Trias Ramadhani yang bertindak memberikan konseling kesehatan maupun faktor risiko PTM.

Pada kegiatan deteksi dini hari terakhir ini dilakukan mulai pukul 08.30 WIB dan berakhir pada pukul 12.30 WIB dengan terperiksa sebanyak 36 orang, serta diakhir dengan melakukan foto bersama antara nakes yang bertugas melakukan skrining faktor risiko PTM, baik dari lingkungan Dinkes Kabupaten Malang, Puskesmas Kepanjen dan PACCE, dengan Team Leader SMARThealth UB. *** [240823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 23 Agustus 2023

Agenda Hari Kedua Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang

Hari kedua, Rabu (23/08), deteksi dini faktor risiko PTM di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang diikuti oleh segenap karyawan dari Bidang SDK (Sumber Daya Kesehatan), UPT Kalibrasi, dan Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) yang di dalamnya termasuk Public Safety Center (PSC) 119.

Namun dalam prakteknya juga terlihat karyawan dari Bidang P2P maupun yang lainnya yang pada hari pertama kemarin tidak bisa datang lantaran sedang dinas luar. Hari kedua ini yang bertugas dalam melakukan deteksi dini juga ada perubahan. Terlihat ada karyawan dari SDK, PTM dan Keswa serta Yankes.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat turut serta dalam skrining faktor risiko PTM di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang di hari kedua

Hari kedua ini kebetulan dokter dari Puskesmas Kepanjen juga tidak bisa hadir sehingga untuk konsultasinya digantikan oleh staf PTM dan Keswa Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners. Namun demkian, untuk konsultasi jantung masih tampak dokter dari Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE) yang menanganinya.

Pemeriksaan dalam deteksi dini faktor risiko PTM di hari kedua ini masih sama dengan pemeriksaan di hari pertama, yaitu meliputi kegiatan skrining PTM, konsultasi dokter, skrining kesehatan jiwa, dan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG).

Suasana skrining faktor risiko PTM di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang

Kegiatan skrining PTM, konsultasi dokter, dan skrining kesehatan jiwa dilakukan oleh insan kesehatan dari lingkungan Dinkes Kabupaten Malang, dan pemeriksaan EKG di Gedung Laboratoriun Kesehatan beserta konsultasi dokternya ditangani oleh tenaga kesehatan dari PACCE.

Dalam kegiatan skrining sebagai upaya deteksi dini faktor risiko PTM di hari kedua, sedikit mengalami perbedaan pola penempatan mejanya. Kalau di hari pertama, meja tertata dari selatan ke utara, sedangkan pada hari kedua ini penataan mejanya menjadi bentuk L. Hal ini disebabkan karena pada hari kedua ini, di dalam Gedung Socrates di sisi utara telah ditempati timbunan material kits pesanan Dinkes Kabupaten Malang dari PT ENDO Indonesia Surabaya.

Tenaga kesehatan yang akan cek kadar gula, kolesterol dan asam urat dibantu memegangi tangan karyawan yang takut jarum suntik

Perbedaan yang mencolok lagi adalah di hari pertama, kita bisa menyaksikan seragam berwarna-warna, seperti ASN mengenakan seragam cokelat muda, karyawan kontrak memakai seragam putih hitam, satpol PP menggunakan seragam cokelat muda, cleaning service berseragam biru hitam, dan tenaga kesehatan PACC mengenakan seragam merah maron.

Hari kedua, seragamnya hampir didominasi warna putih hitam, Hanya tenaga kesehatan dari PACC yang masih tetap memakai seragam merah maron dan celana panjang warna hitam.

Acara deteksi dini faktor risiko PTM Dinkes Kabupaten Malang hari kedua ini dilaksanakan dari pukul 08.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Pemeriksaan hari kedua ini berhasil melakukan skrining PTM terhadap 43 karyawan di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang. *** [230823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 22 Agustus 2023

Deteksi Dini Faktor Risiko PTM Dinkes Kabupaten Malang Tahun 2023

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengadakan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) bagi karyawannya secara rutin setiap tahunnya. Tahun 2023 ini, Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) kembali menyelenggarakan deteksi dini faktor risiko PTM bagi seluruh karyawan di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang.

Deteksi dini ini dilakukan selama tiga hari dari tanggal 22 hingga 24 Agustus 2023 yang dipusatkan di Gedung Socrates dan UPT Laboratorium Kesehatan Kabupaten Malang. Tiga hari kegiatan tersebut mengacu kepada pembagian jadwal pemeriksaan dalam deteksi dini faktor risiko PTM.

Suasana kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang di hari pertama (Selasa, 22/08)

Jadwal hari pertama dikhususkan untuk Bidang Kesmas (Kesehatan Masyarakat), Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit), UPT Labkes (Laboratorium Kesehatan), Satpol PP, dan Cleaning Service.

Kemudian pada hari kedua, akan dijadwalkan bagi karyawan di lingkungan Bidang SDK (Sumber Daya Kesehatan), Bidang Yankes (Pelayanan Kesehatan), UPT Kalibrasi, dan Public Safety Center (PSC) 119, dan hari ketiga diikuti oleh karyawan di lingkungan Sekretariat, Koperasi dan Kantin.

Kepala Bidang P2P sedang dicek kadar gula darah, kholesterol, dan asam urat dalam rangka ikut deteksi dini faktor risiko PTM

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2023 ini Dinkes Kabupaten Malang menjalin kerja sama dengan Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE). Jadi, dalam deteksi dini faktor risiko PTM tahun 2023 ini tidak melulu melakukan kegiatan skrining PTM dan konsultasi tapi juga mengadakan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) yang ditempatkan di Gedung UPT Labkes.

Seluruh karyawan yang berumur 45 tahun ke atas bisa ikut dalam EKG yang dilayani oleh tenaga medis berpengalaman dari PACCE dengan menggunakan Bionet Cardio ECG, yaitu alat yang digunakan untuk merekan aktivitas listrik (elektrik) di jantung pasien untuk mengetahui apakah ada gangguan di jantung pasien atau tidak.

Antrean karyawan Dinkes Kabupaten Malang yang akan melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter Puskesmas Kepanjen

Pada deteksi dini faktor risiko PTM yang digelar bagi karyawan Dinkes beserta rekanannya itu, juga menghadirkan dokter dari Puskesmas Kepanjen untuk memberikan edukasi bagi karyawan yang memiliki indikasi faktor risiko tinggi, dan sekaligus bisa berkonsultasi kesehatan dengannya.

Selain itu, di antara deretan meja pemeriksaan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dari lingkungan Dinkes sendiri, juga terlihat satu meja yang dikhususkan untuk melakukan skrining kesehatan jiwa dengan instrumen Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29).

Pemeriksaan Elektor kardiografi (EKG) oleh tenaga kesehatan Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE) di Gedung UPT Laboratorium Kesehatan Dinkes Kabupaten Malang

SRQ 29 merupakan kuesioner yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai alat ukur adanya masalah/gangguan jiwa. SRQ 29 berisi 29 pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang mungkin mengganggu selama 30 hari terakhir. Setiap gangguan yang ditemukan sebaiknya segera dilakukan intervensi untuk mengatasinya.

Pada hari pertama deteksi dini faktor risiko PTM di Gedung Socrates yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 12.13 WIB, berhasil memberikan layanan skrining sebanyak 57 orang dengan rincian 28 laki-laki dan 29 perempuan. *** [220823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 25 Januari 2023

Dari Kantor Kelurahan, Giat Perdana Posbindu SMARThealth Dimulai di Pagentan

Pemandangan Kantor Kelurahan Pagentan sedikit berbeda dengan hari biasa pada umumnya. Parkir sepeda motor tampak penuh, dan mobil seorang dokter Puskesmas Singosari turut menghiasi halaman tersebut.

Di lantai 2 Kantor Kelurahan Pagentan yang berada di Jalan Sidodadi No. 20 RT 01 RW 08 Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur itu, terlihat banyak orang usia produktif memadati ruang pertemuan. Mereka cukup antusias!

Hari ini, Rabu (25/01/2023), tenaga kesehatan dan kader SMARThealth Kelurahan Pagentan mengadakan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dalam giat Posbindu SMARThealth.

Kader SMARThealth berpose bersama tenaga kesehatan dan mahasiswi Poltekkes Malang

Giat Perdana Posbindu SMARThealth di Kelurahan Pagentan ini tergolong gercep (gerak cepat) juga. Belum ada sebulan, perawat menerima SMARThealth Kit. Mereka langsung semangat menyelenggarakan giat Posbindu SMARThealth, dan diawali dari Kantor Kelurahan Pagentan dulu.

Kantor Kelurahan Pagentan yang berada di timur laut Pasar Singosari dan berjarak sekitar 270 m itu berada di lingkungan yang cukup padat. Jarak dari rumah yang satu ke rumah yang lain hampir tak ada jarak tanah yang kosong.

Acara giat Posbindu SMARThealth dimulai pada pukul 08.00 WIB. Begitu warga naik tangga menuju ruang pertemuan yang berada di lantai 2, mereka akan disambut oleh Ketua RW 08 Suriya Ninawulan di depan pintu masuk.

Suasana giat Posbindu SMARThealth di Ruang Pertemuan Lantai 2 Kantor Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari

Di meja registrasi itu, Ketua RW 08 Suriya melakukan pendaftaran bagi warganya yang akan ikut dalam deteksi dini faktor risiko PTM. Mereka akan diminta untuk memperlihatkan KTP guna disalin dalam Form Skrining Posbindu PTM.

Dari meja pendaftaran, warga dipersilakan memasuki ruang pertemuan. Di ruangan itu, mereka akan memperoleh layanan pengukuran tinggi/berat badan dan lingkar perut oleh kader SMARThealth Etty Lailatoel Fitrijah.

Usai diukur, mereka diminta untuk duduk di kursi yang telah disediakan, dan akan dipanggil satu per satu. Yang dipanggil akan langsung menuju ke meja panjang, mulai dari arah selatan di samping pengukuran tinggi/berat badan tadi.

Kader SMARThealth sedang mengukur berat badan warga

Di meja itu, mereka akan menerima layanan pengukuran tekanan darah. Ada dua petugas yang melakukan pengukuran tensi, yaitu kader SMARThealth Irma Dwi Andianita dan bidan Devita Olivia Putri, S.Tr.Keb. Selain mengukur tensi, kedua petugas tersebut juga melakukan skrining faktor risiko PTM berdasarkan Form Skrining Posbindu PTM.

Setelah itu, warga akan bergeser ke sebelah utara untuk mendapatkan pengecekan kadar gula darah oleh kader SMARThealth Anjar Ambarwati. Dari sini, warga disuruh duduk di kursi yang telah disediakan tadi.

Mereka masih akan dipanggil untuk menghadap dengan dokter Puskesmas Singosari dr. Yuanita Faradiba yang bertugas memberikan konsultasi dan sekaligus edukasi kesehatan, dan selanjutnya bergeser ke sebelah utaranya lagi.

Kader SMARThealth mengecek kadar gula darah

Mereka akan diwawancarai oleh dua orang yang bertugas melakukan entri data dengan aplikasi eKader. Kedua petugas input data itu adalah kader SMARThealth Novi Sulistyana dan perawat Kelurahan Pagentan, Rerie Ujiprihatiningrum, A.Md.Kep.

Selama giat Posbindu, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) baru menjumpai entri data yang sesuai dengan alur aplikasi eKader. Semua warga yang akan diwawancarai dengan memakai aplikasi eKader, begitu duduk mereka akan diminta untuk tanda tangan di dalam aplikasi eKader. Jadi, tanda tangan dalam giat Posbindu SMARThealth itu merupakan tanda tangan warga yang bersangkutan.

Setelah tanda tangan, mereka akan ditanyai sesuai variabel instrumen yang ada di dalam aplikasi eKader tersebut. Kedua petugas ini tidak terlihat grogi karena mereka berlatih terus sebelum benar-benar berjumpa dengan warga.

Setiap warga diwawancarai dengan aplikasi eKader secara langsung dengan diawali setiap warga dipersilakan membubuhkan tanda tangannya terlebih dahulu

Sehabis diskrining dengan dengan aplikasi eKader, warga akan lanjut bergeser ke ujung meja panjang ini di bagian utara bagi mereka yang terindikasi hipertensi. Mereka akan menerima layanan pengecekan kolesterol oleh dua mahasiswi Poltekkes Malang yang sedang mengambil penelitian di Kelurahan Pagentan, yaitu Sonia Amalia Putri dan Shervin Anggraeni. Di meja itu, warga juga akan diwawancarai dengan kuesioner oleh kedua mahasiswi tersebut.

Acara giat Posbindu SMARThealth ini selesai pada pukul 11.54 WIB. Dari deteksi dini itu berhasil dilakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 52 orang dengan rincian 9 laki-laki dan 43 perempuan. Acara ditutup dengan melakukan foto bersama antara tenaga kesehatan, kader SMARThealth, dan dua mahasiswa dari Poltekkes Malang. *** [250123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 22 Juli 2022

Advokasi Dan Sosialisasi Program SMARThealth Di Kecamatan Ampelgading Tahun 2022

Pukul 06.26 WIB, suatu pagi yang damai di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Menghadap ke timur sambil menuju ke Ruang PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), terlihat fajar bakal semburat. Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang datang pagi-pagi baru jumpa dengan janitor yang sedang bersih-bersih ruangan.

Ketika baru menanggalkan jaket jeans warna biru tua di sebuah kursi, berjumpalah dengan Kepala Seksi PTM dan Keswa (Kasi PTM Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, yang akan mengajak Tim SMARThealth UB ke Puskesmas Ampelgading dalam rangka advokasi dan sosialisasi program SMARThealth di Kecamatan Ampelgading.

Para Kades di wilayah administratif Kec. Ampelgading berpose bersama staf Dinkes dan Puskesmas Ampelgading

Berdua berangkat dengan mobil Kijang Innova lawas menuju Ampelgading. Tiba di pertigaan Turen, seorang staf PTM Keswa Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners bergabung, dan menggantikan menyopiri mobil menggantikan Kasi PTM Keswa.

Perjalanan ke Ampelgading terasa menyenangkan. Liukan demi liukan jalan yang tepatnya di lembah sisi selatan Gunung Semeru, cukup memanjakan pandangan mata kita dalam melihat rerimbunan tanaman menghijau di celah-celah lembah.

Pukul 08.22 WIB tibalah rombongan Dinkes di Puskesmas Ampelgading setelah menempuh jarak sekitar 45 kilometer. Di halaman Puskesmas Ampelgading, rombongan Dinkes diterima oleh Kepala Tata Usaha (TU) Totok Tri Kaharto, dan terus diantar ke Ruang Kepala Puskesmas (Kapus) yang berada di lantai dua.

Sambutan dan pembukaan oleh Camat Ampelgading

Kapus drg. Nuryani Mubayin sudah ada di ruangan. Rombongan Dinkes diterima di ruangannya. Sambil menunggu Camat Ampelgading dan Kepala Desa (Kades) yang ada di lingkungan adminstrastif Kecamatan Ampelgading, Kasi PTM Keswa mengobrol dengan Kapus sambil menikmati secangkir teh panas dan rebusan singkong, ketela, pisang serta kacang tanah.

Pukul 09.10 WIB acara advokasi dan sosialisasi program SMARThealth dimulai. Bertempat di Ruang Pertemuan Wijaya Kusuma, yang bersebelahan dengan Ruang Kapus, Master of Ceremony (MC) Retno Ismawati, SKM (staf Promkes Puskesmas Ampelgading) mengawali dengan mengucapkan selamat datang dan membacakan susunan acara dalam advokasi dan sosialisasi.

Setelah itu dilanjutkan dengan berdoa, dan terus menyanyikan lagu Indonesia Raya serta disambung dengan lagu Mars Germas. Kesemuanya itu dipandu oleh MC. Dalam menyanyikan kedua lagu tersebut, peserta dimohon untuk berdiri semua.

Kasi PTM Keswa beri prolog sebelum pemaparan materi

Usai menyanyi, peserta dimohon duduk kembali, dan acara berikutnya adalah pemutaran video tentang keselamatan di Puskesmas Ampelgading. Sekitar lima menit durasinya pemutaran video tersebut, lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Kapus Ampelgading.

Dalam sambutannya, Kapus drg. Nuryani mengatakan bahwa tujuan dari pertemuan ini adalah utuk mengupayakan pemberdayaan kader di Ampelgading bisa terwujud. Dengan terwujudnya pemberdayaan diharapkan akan terjadi pengurangan penyakit tidak menular (PTM), seperti hipertensi dan stroke.

“Mohon Bapak Camat untuk berkenan membantu dalam kegiatan SMARThealth ini. Pengalaman di Gedangan barangkali nanti bisa dishare,” pinta Kapus

Sehabis sambutan Kapus, acara berikutnya adalah sambutan dari Camat Ampelgading Stefanus Lodewyk. Camat Stefanus ini dulunya merupakan Camat Gedangan yang pernah memberikan sambutan dalam peningkatan kapasitas kader SMARThealth di Kecamatan Gedangan.

Staf PTM Keswa Bastamil berikan materi program SMARThealth dihadapan para Kades

Dalam sambutannya, Camat Stefanus menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi dan advokasi program SMARThealth sangat penting. Tahun 2021, program SMARThealth di Gedangan sudah berjalan. Kader-kadernya sudah dlatih, dan pelaksanaannya mendahului Ampelgading.

Program ini sangat penting karena latar belakang sesuai dengan hasil riset tahun 2018 yang dilakukan oleh UB dan universitas di Inggris. Hasil riset diketahui, bahwa penyakit jantung dan pembuluh darah dari tahun ke tahun terus meningkat di Kabupaten Malang.

Tahun 2020 awal COVID-19 mendunia, komorbid menjadi penyebab keterparahan bagi yang terpapar COVID-19. Jadi, program SMARThealth sangat penting untuk memantau masalah komorbid tersebut.

Kades diundang sosialisasi dan advokasi ini agar supaya bisa mendukung program SMARThealth hingga bisa mencapai sasaran di desa. Setelah itu, Camat Stefanus membuka secara resmi acara sosialisasi dan advokasi program SMARThealth dengan mengetuk meja sebanyak tiga kali.

Para Kades di wilayah administratif Kec. Ampelgading ikuti advokasi dan sosialisasi program SMARThealth

Selepas pembukaan, acara disambung dengan sambutan dari Kasi PTM Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Dalam sambutannya, Kasi PTM Keswa mengatakan bahwa program SMARThealth ini merupakan program inovasi kesehatan di Kabupaten Malang. Bupati menghendaki replikasi program SMARThealth di semua desa di Kabupaten Malang secara bertahap. Oleh karena itu, program ini juga dibekali dengan Perbup Nomor 31 Tahun 2021 tentang Upaya Penurunan Angka Kematian Penyakit Jantung Melalui Posbindu SMARThealth, di mana dalamnya perlu adanya dukungan dari Kades.

Pukul 09.43 WIB staf PTM Keswa Bastamil memberikan materi dengan judul “Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian Komorbid Penyakit Tidak Menular Pada Kasus Kesakitan Dan Kematian COVID-19 Di Kabupaten Malang.”

Pada kesempatan itu, Bastamil menjelaskan bahwa PTM itu kalau tidak dicari, tentu tidak akan kelihatan. Kalau cuma menunggu warga periksa ke Puskesmas bila sakit, beban negara akan jadi membengkak gegara PTM.

Kapus Ampelgading berikan closing speech

“Indonesia sehat itu, yang sakit terdeteksi dan dapat layanan kesehatan dasar,” tegas Bastamil kepada para peserta advokasi dan sosialisasi itu

Oleh karena itu, nantinya perlu melatih sejumlah kader kesehatan dalam program SMARThealth sebagai wujud pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya kader terlatih yang akan melakukan skrining faktor risiko PTM, tentunya tidaklah mudah. Perlu adanya dukungan dalam operasional tersebut. Dinkes dan Puskesmas akan memiliki keterbatasan anggaran dalam mendukung giat kader nantinya.

Dalam advokasi dan sosialiasi program SMARThealth ini diperlukan dukungan dari Kades, misalnya membelikan pulsa untuk input data, transportasi kader dalam melakukan tugas skrining, strip gula, strip kolesterol, dan sebagainya.

Usai paparan, dibuka sesi tanya jawab. Ada dua kades yang bertanya dalam pertemuan tersebut. Kades Tirtomarto mennyakan perihal dana apa saja yang diperlukan dari APBDes dalam mendukung program SMARThealth tersebut?

Satu per satu para Kades membubuhkan tanda tangan Penggalangan Komitmen Mendukung Kegiatan SMARThealth di Kecamatan Ampelgading

Sementara itu, perangkat desa yang mewakili Kades Tamansari juga menanyakan mengenai fasilitas apa saja yang diperlukan dari desa?

Kedua kades itu kemudian menegaskan bahwa kalau program itu memang memberikan manfaat kesehatan bagi warganya, sebenarnya desa mampu untuk membantunya namun harus sesuai dengan Musyawarah Desa.

Oleh karena itu, Kades menghimbau petugas kesehatan di desa agar turut hadir dan mengusulkan untuk program SMARThealth saat ada Musyawarah Desa. *** [220722

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Minggu, 26 Juni 2022

Ahad, Giat Posbindu PTM Khusus Bagi Perumnas Sidorahayu

Hari Ahad identik dengan hari libur bagi kebanyakan orang. Setelah sepekan beraktivitas, dipilihlah akhir pekan sebagai waktu mengistirahatkan dan menghibur diri. Situasi ini dibaca oleh tenaga kesehatan Posbindu Sidorahayu dan kader SMARThealth.

“Harus hari Ahad kalau mengadakan giat Posbindu di Perumnas Sidorahayu,” kata perawat Dimas Kurniawan, A.Md. Kep kepada Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), yang juga diamini oleh kader SMARThealth.

Tenaga kesehatan Ponkesdes Sidorahayu berpose bersama kader SMARThealth dan Posyandu Lansia

Soalnya kalau tidak hari Ahad, warga yang ingin melakukan pemeriksaan atau skrining faktor risiko PTM hanya sedikit. Mereka umumnya bekerja selain hari Ahad. Jadi, untuk Perumnas Sidorahayu senantiasa mengagendakan pada hari Ahad setiap hendak melakukan giat Posbindu PTM.

Makanya, usai dari giat Posbindu PTM di stand Gebyar Panggung Rakyat dalam rangka Semarak Berkah Bersih Dusun Bunder, tenaga kesehatan Ponkesdes Sidorahayu dan kader SMARThealth bergegas ke Perumnas Sidorahayu yang jaraknya sekitar 2 kilometer.

Meja pendaftaran, antropometri, dan tekanan darah

Lokasi giat Posbindu PTM dipusatkan di Kantor RW 07 Niwen yang beralamatkan di Perumnas Sidorahayu Blok A Dusun Niwen RT 29 RW 07 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Begitu sampai di lokasi, tenaga kesehatan dan kader SMARThealth langsung menyiapkan ruangan bersama kader Posyandu Lansia setempat. Acara giat Posbindu dimulai pada pukul 10.11 WIB. Mulai pemeriksaan, di gedung itu sudah ada tiga warga perumnas yang mengantri.

Pengukuran tensi oleh kader Posyandu Lansia

Setiap warga yang akan ikut giat Posbindu PTM harus mengikuti alur pemeriksaan. Warga melakukan registrasi terlebih dahulu di meja pendaftaran yang berada di sisi utara. Ada tiga kader Posyandu Lansia yang berada di meja pendaftaran, yaitu Sri Rochani (petugas pendaftaran), Tatik Marwulani (petugas ukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut), dan Lilik Astuti (petugas ukur tekanan darah).

Setelah itu, warga menuju ke meja berikutnya, yaitu meja laborat sederhana. Dua kader SMARThealth, Beny Yuliati dan Sumartiani, siap melayani pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat. Hasilnya dicatatkan dalam lembar pemeriksaan.

Pengecekan kadar gula darah/kolesterol/asam urat

Usai cek di meja laborat sederhana, warga bergeser ke meja di sebelah selatannya. Di situ terlihat bidan Okta Wiyanti Prastika, A.Md. Keb., dan perawat Dimas Kurniawan, A.Md.Kep., yang siap memberikan konseling kepada warga perihal hasil skrining faktor risiko PTM dan gaya hidup sehat. Bagi warga Perumnas yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk), perawat akan memberikan obat untuk beberapa hari ke depan.

Dari meja konsultasi itu, berakhir sudah perjalanan skrining faktor risiko PTM dalam giat Posbindu PTM di Perumnas Sidorahayu. Pulangnya, warga akan mendapat snack untuk dibawa pulang. Snacknya disuruh milih satu di antara dua, ongol-ongol atau gethuk. Sedangkan bagi petugas yang melayani warga, menu snacknya agak lebih banyak. Terlihat ongol-ongol, gethuk, pastel, dan jeruk. Minumannya air mineral Cleo botol kecil.

Konseling warga dengan petugas kesehatan

Dalam giat Posbindu PTM di Perumnas Sidorahayu itu berakhir pada pukul 12.53 WIB dan berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM sebanyak 29 orang. Rinciannya terdiri dari 6 orang laki-laki, dan 23 orang perempuan.

Usai rekapitulasi, dilakukan foto bersama antara perawat, bidan, kader SMARThealth, dan kader Posyandu Lansia dengan memanfaatkan latar belakang banner Posbindu PTM Desa Sidorahayu yang menjadi ikon setiap ada pergelaran giat Posbindu. *** [260622

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Jumat, 17 Juni 2022

Ini Hasil Akhir Deteksi Dini Faktor Risiko PTM Di Dinkes Kabupaten Malang

Hari terakhir (ke-5), Jumat (17/06/2022), Dinkes Kabupaten Malang melakukan skrining PTM atau mendeteksi dini mungkin adanya faktor risiko PTM bagi seluruh jajaran stafnya yang dipusatkan di Gedung Socrates, Kepanjen.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Seksi PTM Keswa ini merupakan upaya dalam deteksi dini faktor risiko PTM sebagai perwujudan giat Posbindu Institusi, dan sekaligus giat Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) yang menyasar pekerja non-staf dalam upaya promotif dan preventif di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang.

Hari ke-5 ini merupakan jadwal deteksi dini faktor risiko PTM untuk struktural dan staf Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) dan Public Safety Center (PSC) 119. PSC adalah unit pelayanan kesehatan prafasyankes di bawah naungan Dinkes, sebagai wadah koordinasi untuk memberikan pelayanan gawat darurat secara cepat, tepat dan cermat bagi masyarakat.

Kabid P2P melakukan pengukuran tensi dengan Blood Pressure BPBIO 320 Biospace

Upaya deteksi dini faktor risiko PTM ini dilakukan dengan mengikuti alur pemeriksaan yang harus dilalui oleh struktural, staf, dan non staf. Peserta mengambil Kartu Menuju Sehat faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (KMS FR PTM) di meja 1 dan 2 dan dilanjutkan dengan anamnesa atau wawancara oleh petugas. Petugas hari kelima di meja tersebut adalah Lia Putri Mangesti, S.Kep.Ns., dari Yankes Primer.

Setelah itu, peserta meneruskan menuju ke meja 3. Di meja 3, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Rahmita Cahyaning Ulum, S.Keb., Bd (Yankes Rujukan). Kemudian peserta akan mendapatkan layanan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut.

Dari meja 3, peserta dipersilakan untuk menuju ke meja 4 di sisi selatan. Peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Gatot Sujono, S.St., M.Pd (Seksi PTM Keswa) dan dilanjutkan dengan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan Blood Pressure BPBIO 320 Biospace seharga 40 juta, yang hasilnya bisa dilihat dalam bentuk print out.

Kabid Yankes dan Kasi Yankes Primer ikuti skrining faktor risiko PTM

Selesai ditensi, peserta bergeser ke meja 4 di sisi utara. Meja itu digunakan untuk pemeriksaan laborat sederhana, seperti pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat. Ada 2 petugas yang siap melayani pemeriksaan di meja itu, yaitu Kristina Dewi, A.Md. Keb., dan Rosida. Keduanya dari Seksi PTM Keswa.

Dalam pemeriksaan laborat sederhana itu, petugas menggunakan Accu-Chek Safe-T-Pro Uno Lancets. Jarum/lancet Accu-Chek Safe-T-Pro Uno isi 200 merupakan single-use lancing devices (jarum sekali pakai, aman, tidak dapat digunakan berulangkali), dan mudah untuk digunakan.

Usai dari meja laborat sederhana, peserta bergeser ke meja 5 yang berada di sebelah utaranya. Peserta menyerahkan KMS FR PTM dan kemudian akan mendapatkan layanan skrining kesehatan jiwa. Ada 2 petugas di meja 5, yaitu Ghozali dan Wildan Adi Yatma, S.Psi. Keduanya dari Seksi PTM Keswa.

Peserta sedang konseling hasil deteksi dini faktor risiko PTM dengan dokter dari Puskesmas Kepanjen

Di meja 5 ini, waktu skrining memerlukan waktu yang lebih banyak ketimbang di meja-meja lainnya. Karena dalam skrining kesehatan jiwa, menggunakan Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29). SRQ 29 merupakan kuesioner yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai alat ukur adanya masalah/gangguan jiwa. SRQ 29 berisi 29 pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang mungkin mengganggu selama 30 hari  terakhir. Setiap gangguan yang ditemukan sebaiknya segera dilakukan intervensi untuk mengatasinya.

Dari meja 5, peserta bergeser lagi ke meja 6 yang berada di sebelah utaranya.  Meja 6 merupakan meja konsultasi dan skrining mata serta telinga. Di meja itu, yang memberikan konseling dari hasil deteksi dini faktor risiko PTM adalah dr. Afif Bachtiar Rifai, sedangkan yang melayani pemeriksaan ketajaman penglihatan (visus) dan telinga adalah Achmad Wahyudi, A,Md. Kep. Kedua petugas itu dari Puskesmas Kepanjen.

Meja terakhir yang dituju oleh peserta deteksi dini faktor risiko PTM adalah meja 7, yaitu meja input data. Semua hasil skrining faktor risiko PTM tersebut akan diinput oleh Zahira Syalwa Regita Amada, seorang mahasiswi magang Kesmas Universitas Negeri Malang di Seksi PTM Keswa.

Peserta terakhir yang daftar skrining faktor risiko PTM dari PSC 119

Hasil input data ini akan terlapor sebagai data skrining faktor risiko PTM dari jejaring Puskesmas Kepanjen dalam Capaian Harian Skrining Usia 15 Tahun Ke Atas yang digelar dalam rangka Bulan Deteksi Dini tahun 2022.

Kegiatan hari ke-5 yang dihadiri oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes, dan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) drg. Anita Flora ini, dimulai pada pukul 08.30 WIB dan ditutup pada pukul 11.30 WIB, mengingat hari ini adalah hari Jumat. Dalam deteksi dini di hari ke-5 ini  berhasil diperiksa sejumlah 23 peserta, dengan rincian 8 laki-laki dan 15 perempuan.

Jadi, diakhir kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM bagi seluruh karyawan di Dinkes Kabupaten Malang dari tanggal 13 hingga 17 Juni 2022 ini, total yang terperiksa sebanyak 160 orang. Dari total itu, jumlah laki-laki yang terperiksa sebanyak 61 orang. Sementara untuk perempuannya berjumlah 99 orang. *** [170622

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Kamis, 16 Juni 2022

Hari Keempat Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Pos UKK Dinkes Kabupaten Malang

Dalam suasana mendung, deteksi dini faktor risiko PTM di Pos UKK Dinkes Kabupaten masih berjalan seperti biasa di Gedung Socrates. Hari ini, Kamis (15/06/2022), merupakan hari keempat pelaksanaan kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM.

Pada hari keempat ini seharusnya jadwal pemeriksaan untuk struktural dan staf Sekretariat dan Satpol PP di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang. Namun, bagi yang longgar dari bidang mana saja boleh memeriksakan diri.

Petugas sedang mengukur tinggi badan salah seorang staf Evapor Dinkes Kabupaten Malang

Sesuai nota dinas nomor 005/2859/35.07.103/2022, setiap harinya ada sebagian pergantian petugas yang melayani pemeriksaan dalam deteksi dini tersebut. Akan tetapi untuk alur pemeriksaannya masih sama.

Peserta akan mengambil Kartu Menuju Sehat Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (KMS FR PTM) di meja 1 dan 2, dan dilanjutkan dengan anamnesa atau wawancara oleh petugas Reni Meyla, A,Md. Keb., dari Sekretariat.

Setelah itu, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Nara Elkarima, A.Md. Keb (Sekretariat) di meja 3. Lalu, diteruskan dengan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut.

Peserta sedang menjajal Serenity CO Analyser Pro

Dari meja 3, peserta bisa menjajal Serenity CO Analyser Pro untuk mengetahui kadar karbon monoksida dalam tubuh terlebih dahulu, atau langsung menuju ke meja 4. Di meja 4, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Gatot Sujono, S.St., M.Pd di meja 4 sisi selatan. Kemudian peserta akan menerima layanan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan Blood Pressure BPBIO 320 Biospace, yang hasil pengukurannya bisa keluar dalam bentuk print out.

Usai diukur tensinya, peserta bergeser ke meja 4 sisi utara. Di meja itu, peserta menyerahkan KMS FR PTM dan langsung mendapatkan layanan pengecekan kadar gula darah, kolesterol dan asam urat. Ada 2 petugas yang melayani laborat sederhana tersebut, yaitu Kristina Dewi, A.Md. Keb., dan Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ns. Keduanya dari Seksi PTM Keswa.

Urutan berikutnya, peserta menuju ke meja 5 yang letaknya tepat berada di sebelah utara meja 4. Meja 5 merupakan meja untuk skrining kesehatan jiwa. Peserta menyerahkan KMS FR PTM dan akan diwawancarai dengan menggunakan Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29). Di meja 5 terdapat 2 petugas, yaitu Ghozali dan Wildan Adi Yatma, S.Psi dari Seksi PTM Keswa.

Seorang dokter Puskesmas Kepanjen sedang memeriksa hasil pengukuran di KMS FR PTM untuk bahan konseling kepada peserta

Dari meja 5, peserta menyerahkan KMS FR PTM ke meja 6. Meja 6 merupakan meja konsultasi hasil pemeriksaan deteksi dini faktor risiko PTM, dan pemeriksaan ketajaman penglihatan (visus). Petugas yang memberikan konseling ada 2 orang, yaitu Marina Anjarwati, A.Md. Kep., dan dr. Muhammad Abdul Razak. Keduanya dari Puskesmas Kepanjen. Sedangkan, petugas yang melakukan visus adalah Chofriana Kristiyas Wulandari, A.Md. Kep., dari Puskesmas Kepanjen.

Setelah itu, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas input data di meja 7. Biasanya petugasnya ada 2 orang, akan tetapi hari ini cuma terlihat 1 orang, yaitu Ulinati, mantan mahasiswi magang Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang.

KMS FR PTM itu langsung diinput saat itu juga. Hasil data yang diinput akan terlaporkan ke dalam jejaring Puskesmas Kepanjen, sehingga bisa menambah kumulatif capaian harian skrining di bulan deteksi dini ini.

Peserta bagian umum ikut deteksi dini faktor risiko PTM menjelang kegiatan ditutup

Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB ini berakhir pada pukul 12.42 WIB dengan hasil terperiksa sebanyak 38 orang. Rinciannya, 11 laki-laki, dan 27 perempuan. Seperti biasanya, mengakhiri kegiatan ini, para petugas mendapatkan snack dan nasi, yang dipesan dari Inna Catering and Party Service. Tak terkecuali Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut hadir menyaksikan kegiatan tersebut.

Dalam kotak snack, berisi risoles, putu ayu, kacang kapri, jeruk, dan air mineral Cleo botol kecil. Sedangkan, di kotak nasi terdapat nasi bundar yang dikelilingi telur bali, cap jay, perkedel, udang/ikan tepung, kering tempe, sambal asli (origin chilli sauce) Sasa, kerupuk udang, dan sebutir buah pisang serta air mineal Aqua dalam bentuk gelas. *** [160622]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Rabu, 15 Juni 2022

Hari Ketiga Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Pos UKK Dinkes Kabupaten Malang

Memasuki hari ketiga, kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM di Pos UKK Dinkes Kabupaten Malang berjalan seperti biasanya. Struktural maupun staf yang ada di lingkungan Kantor Dinkes Kabupaten Malang, berdatangan ke Gedung Socrates.

Jadwal pemeriksaan hari ini seharusnya untuk struktual maupun staf Bidang Sumberdaya Kesehatan (SDK) dan UPT Kalibrasi. Akan tetapi, Rabu (15/06/2022) ini terlihat peserta pemeriksaan berasal dari Sekretariat, Pelayanan Kesehatan (Yankes), SDK, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kesehatan Masyarakat (Kesmas).

Kabid Kesmas berpartisipasi dalam deteksi dini faktor risiko PTM di Gedung Socrates

Alur kegiatan deteksi dini faktor risiko hari ketiga ini sama persis dengan hari kedua. Peserta mengambil Kartu Menuju Sehat Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (KMS FR PTM) di meja 1 dan 2, dan dilanjutkan dengan anamnesa atau wawancara oleh petugas Rosida dari Seksi PTM Keswa.

Dari meja 1 dan 2, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas meja 3, yaitu Erna Rimawati, A.Md. Keb., dari SDK, dan kemudian diukur tinggi badan, berat badan, serta lingkar perutnya.

Dari meja 3, peserta boleh menuju pemeriksaan kadar karbon monoksida dengan Smokerlyzer Breath Carbon Monoxide Monitors  terlebih dahulu, atau langsung ke meja 4. Apabila periksa kadar karbon monoksida maka tempatnya berada di sisi timur meja 3. Petugasnya dalah Agung dari PT Mitra Asa, rekanan pengadaan strip GD Benechek.

Pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat

Namun bagi yang ingin langsung ke meja 4, peserta menuju ke meja yang lokasinya berada di depan meja 1 dan 2. Meja 4 terdiri atas 2 meja, yaitu meja untuk pengukuran tekanan darah dan meja untuk pengecekan gula darah/kolesterol/asam urat.

Urutannya, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas pengukur tekanan darah. Hari ini cuma terlihat satu petugas saja, yaitu Gatot Sujono, S.St., M.Pd., dari Seksi PTM Keswa. Peserta akan diukur dengan menggunakan Blood Pressure BPBIO 320 Biospace seharga 40 juta per unitnya.

Usai diukur tensinya, peseta bergeser ke meja 4 yang berada di sebelah utaranya. Peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas, dan diteruskan dengan pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat. Ada 2 petugas di laborat sederhana itu, yaitu Kristina Dewi, A.Md. Keb., dan Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ns. Keduanya dari Seksi PTM Keswa.

Meja konseling dan visus

Selesai di meja 4, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas di meja 5. Meja 5 merupakan meja untuk skrining kesehatan jiwa. Ada 2 petugas yang melakukan skrining, yaitu Ghozali dan Wildan Adi Yatma, S.Psi. Kedua petugas dari Seksi PTM Keswa itu akan melakukan konsultasi kecemasan yang dirasakan oleh peserta, dengan menggunakan Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29).

Dari meja 5, peserta bergeser ke meja 6 yang letaknya berada di sebelah utara meja 5. Meja 6 merupakan meja untuk konsultasi pemeriksaan hasil deteksi dini faktor risiko PTM dan skrining mata serta telinga. Petugas konseling adalah Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns., dari Seksi PTM Keswa dan dr. Alif Bachtiar Rifai (Puskesmas Kepanjen), sedangkan petugas visus (ketajaman penglihatan) adalah Chofriana Kristiyas Wulandari, A.Md. Kep., dari Puskesmas Kepanjen. Dalam layanan konseling itu, Nur Ani Sahara karena ada tugas lain, digantikan oleh Marina Anjarwati, A.Md. Kep dari Puskesmas Kepanjen.

Setelah selesai di meja 6, peserta tinggal menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas input data yang berada di meja 7. Ada 2 petugas yang melakukan input data di meja itu, yaitu Candra Hernawan, S.Kom (Seksi PTM Keswa) dan Ulinati, mantan mahasiswi magang dari Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang di Seksi PTM Keswa.

Pemeriksaan ketajaman penglihatan (visus)

Pada pemeriksaan deteksi dini faktor risiko di Pos UKK Dinkes Kabupaten Malang menginjak hari ketiga ini terlihat Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Gunawan Djoko Untoro, SKM, M.Si turut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.30 WIB dan berakhir pada pukul 11.46 WIB berhasil diperiksa sejumlah 26 orang dari 5 bidang. Rinciannya adalah 14 laki-laki dan 12 perempuan. Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut menyaksikan jalannya kegiatan ini, baru hari ini menjumpai jumlah yang terperiksa laki-lakinya lebih banyak dari perempuan.

Selesai rekapitulasi, para petugas mendapatkan snack dan nasi yang dipesan dari Inna Catering and Party Service. Dalam kotak snack berisi pastel, pudding, kue basah, dan air mineral Cleo botol kecil. Sementara di dalam kotak nasi, berisi nasi bundar yang dikelilingi ayam bakar dengan sambel sachet, oseng-oseng wortel buncis, bakmi goreng, mentimun, udang tepung, kerupuk udang, dan pisang. *** [150622]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Selasa, 14 Juni 2022

Hari Kedua Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Pos UKK Dinkes Kabupaten Malang

Ditengarai mentari yang bersinar kurang cerah, Selasa pagi ini (14/06/2022), deteksi dini faktor risiko di Pos UKK Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang berjalan seperti kemarin. Memasuki hari kedua, merupakan jadwal pemeriksaan untuk staf Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dan UPT Laborat.

Namun karena pengalaman hari sebelumnya banyak yang DL (dinas luar), Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (Kasi PTM Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, melakukan pendekatan semua bidang untuk menghimbau stafnya yang longgar untuk menuju ke Gedung Socrates tempat pelaksanaan deteksi dini faktor risiko PTM.

Smokerlyzer Breath Carbon Monoxide Monitors

Pintu masuknya hanya dibuka dari sisi selatan. Staf yang hendak melakukan pemeriksaan, bisa membaca alur deteksi dini faktor risiko PTM di Pos UKK yang ditempelkan di kaca pintu masuk. Alur adalah proses menampilkan langkah-langkah beserta urutannya.

Ada 7 meja yang harus dilalui oleh pekerja di lingkungan Dinkes. Di meja 1 dan 2, peserta mengambil Kartu Menuju Sehat Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (KMS FR PTM) dan dilanjutkan dengan anamnesa atau wawancara oleh petugas Rosida dari Seksi PTM Keswa.

Dari meja 1 dan 2, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Zahira Syalwa Regita Amada, seorang mahasiswi magang Kesmas Universitas Negeri Malang di Seksi PTM Keswa di meja 3, dan diteruskan dengan pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta lingkar perut. Petugas yang melakukan pengukuran antropometri adalah Gatot Sujono, S.St., M.Pd., dari Seksi PTM Keswa.

Blood Pressure Monitor BPBIO 320 Biospace

Berbeda dengan hari pertama, pada hari kedua ini ada tambahan layanan pemeriksaan CO dengan Smokerlyzer Breath Carbon Monoxide Monitors. Smokerlyzer adalah alat pemeriksaan kadar karbon monoksida (CO) melalui tiupan napas (non-invasif) untuk membantu penilaian dan kontrol dampak akibat asap pada perokok aktif ataupun pasif.

Bagi karyawan, Smokerlyzer bisa digunakan untuk menilai status level seorang perokok secara lebih kuantitatif dan menentukan tindakan/terapi selanjutnya yang cocok bagi pasien. Bagi perokok bisa digunakan sebagai alat bantu visual agar dapat lebih mengerti kondisinya dan terdorong untuk berhenti atau setidaknya mengurangi konsumsi rokok. 

Lokasi pemeriksaan Smokerlyzer berada di sisi timur meja 3 dengan petugas Agung dari PT Mitra Asa, rekanan jual strip GD Benecek yang sering menyuplai peralatan habis pakai (php) di Dinkes Kabupaten Malang.

Salah satu peserta harus dipegangi petugas agar tidak takut dicek gula darahnya

Meja berikutnya adalah meja 4. Meja 4 ada 2 buah, yang satu untuk pengukuran tekanan darah dan yang satunya untuk pengecekan gula darah/kolesterol/asam urat. Di meja 4 ini, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Ratna Wahyuningsih, S.Kep. Ns. (P2PM) dan Imatul Azizah, A.Md. Keb (Surveilans dan Imunisasi). Setelah dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah (tensi).

Ada 3 alat yang digunakan di meja 4 sisi selatan, yaitu 1 manual dan 2 digital. Tensimeter manual bermerek ABN, dan yang digital ada merek microlife dan BPBIO 320 Biospace. Peserta bisa memilihnya. Kalau ingin hasilnya yang bisa dibawa pulang, peserta bisa memilih BPBIO 320. Karenanya hasilnya akan keluar dengan sendirinya dalam bentuk print out.

Usai diukur tensinya, peserta akan bergeser ke meja 4 yang berada di sisi utara. Di meja itu, peserta akan dicek kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat oleh Kristina Dewi, A.Md. Keb. (Seksi PTM Keswa) dan Arifa Dwi Rahayu A.Md. Kep (Puskesmas Kepanjen). Hasil pengecekannya akan dituliskan di KMS FR PTM.

Antrian skrining kesehatan jiwa di meja 5

Dari meja 4, peserta menuju ke meja 5 yang berada di sebelah utaranya. Meja 5 merupakan meja untuk skrining kesehatan jiwa. Ada 2 petugas yang melakukan skrining, yaitu Ghozali dan Wildan Adi Yatma, S.Psi. Peserta akan melakukan konsultasi mengenai kecemasan yang dirasakan. Sebelumnya peserta sudah dihimbau untuk mengisi Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29).

SRQ 29 merupakan kuesioner yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai alat ukur adanya masalah/gangguan jiwa. SRQ 29 berisi pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang mungkin menganggu selama 30 hari terakhir. Setiap gangguan yang ditemukan sebaiknya segera dilakukan intervensi untuk mengatasinya.

Meja selanjutnya adalah meja 6. Meja 6 merupakan meja untuk konsultasi pemeriksaan hasil deteksi dini faktor risiko PTM dan skrining mata maupun telinga. Petugas yang ada di meja itu sebanyak 2 orang. Yang melakukan konsultasi pemeriksaan kesehatan adalah Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns. (Seksi PTM Keswa), sedangkan yang melakukan skrining mata dan telinga adalah Yunaita, A.Md. Kep. (Puskesmas Kepanjen).

Kasi SDK konsultasi hasil deteksi dini FR PTM di meja 6

Meja terakhir dari alur pemeriksaan dalam deteksi dini faktor risiko PTM adalah meja 7. Meja 7 merupakan meja input data. Semua KMS FR PTM akan berakhir perjalanannya di meja ini untuk dilakukan input. Ada 2 petugas di meja tersebut, yaitu Ulinati, mantan mahasiswi magang dari Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang di Seksi PTM Keswa, dan Candra Hernawan, S.Kom (Seksi PTM Keswa).

Kegiatan deteksi dini yang dimulai pada pukul 08.30 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB ini, berhasil diperiksa sebanyak 42 orang, dengan rincian 14 laki-laki dan 28 perempuan. Dari total 42 orang itu, 6 orang dari UPT Labkesda, 9 orang dari UPT Kalibrasi, 5 orang dari Sekretariat, 2 orang dari Yankes, 8 orang dari SDK, 10 orang dari P2P, dan 2 orang dari Kesmas.

Selesai gelaran deteksi dini, para petugas mendapatkan snack dan nasi, yang dipesan dari Inna Catering and Party Service. Tak terkecuali Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam kotak snack terdapat roti ayam, risoles, roti bolu, dan teh kotak S-tee. Sementara itu, nasi bundar dalam kotak dikelilingi oleh rendang daging sapi, sambal ijo, telur dadar, sayur tewel, rebusan daun singkong, krupuk udang, dan pisang. *** [140622]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog