Tampilkan postingan dengan label RISPRO KI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RISPRO KI. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Agustus 2024

Diskusi Progress RISPRO AREEMA 3 Di Gedung A Lantai 6 FKUB

Diskusi Progress Riset  Inovatif Produktif (RISPRO) Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) Tahun Ke-3 atau RISPRO AREEMA 3 diadakan di Ruang Kuliah 2 GBP Lantai 6 Gedung A Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), pada Selasa (13/08).

RISPRO merupakan program pendanaan riset yang bertujuan untuk meningkatan daya saing bangsa melalui komersialisasi produk/teknologi atau penerapan kebijakan/tata kelola atau publikasi yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang bekerja sama dengan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI).

Principal Investigator RISPRO AREEMA 3 mempresentasikan progress

Kebetulan RISPRO yang dijalankan oleh Tim Peneliti AREEMA ini merupakam RISPRO Kolaborasi Internasional (RISPRO KI). RISPRO KI adalah pendanaan riset dengan tema yang sudah ditetapkan oleh LPDP untuk skim riset dasar melalui pelaksanaan kerja sam,a dengan pihak lain berupa joint-call, dan lain-lain.

Diskusi ini dihadiri oleh Prof. Delvac Oceandy, MD., Ph.D (University of Machester), sejumlah anggota Tim Peneliti RISPRO AREEMA (Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes., Sp.KKLP; dr. Holipah, Ph.D; saya), NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC), dan sejumlah mahasiswa S1, S2, S3 FKUB.

RISPRO AREEMA 3

Acara diskusi ini dimulai pada pukul 09.35 WIB. Mula-mula Principal Investigator Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D memberikan gambaran mengenai RISPRO AREEMA 3 dan progress (kemajuan) dari penelitian yang telah dipercayakan untuk ketiga kalinya oleh LPDP kepada Tim Peneliti AREEMA dari Universitas Brawijaya (UB).

Pada kesempatan itu, Sujarwoto mempresentasikan terlebih dahulu mengenai RISPRO AREEMA 3 atau yang dalam judul aslinya adalah “SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management in rural Indonesia RISPRO-KI-648/DIPI/2021 Universitas Brawijaya-DIP-LPDP 2023.”

Kegiatan RISPRO 3 dalam bingka foto

Menurut Sujarwoto, RISPRO AREEMA ini bertujuan untuk mengembangkan dan membangun layanan kesehatan primer yang inovatif dan multifaset dengan dukungan teknologi seluler untuk pencegahan dan penanggulangan penyebaran pandemi COVID-19 di masyarakat pedesaan di Indonesia.

Untuk mencapai tujuan ini, jelas Sujarwoto, Tim Peneliti AREEMA menetapkan tujuan dalam tiga tahapan yang terbagi dalam AREEMA 1, AREEMA 2, dan AREEMA 3. Nomor 1 hingga 3 menunjukkan pendanaan dari LPDD tahun pertama (2021), tahun kedua (2022), dan tahun ketiga (2023).

Presentasi Process evaluation data (qualitative interviews)

Pada AREEMA 1, Tim Peneliti AREEMA melakukan analisis komprehensif tentang efektivitas teknologi aplikasi seluler yang ada untuk menanggulangi pandemi COVID-19 di negara-negara berkembang. Lalu, pada AREEMA 2, Tim Peneliti AREEMA mengembangkan, membangun, dan menerapkan sistem SMARThealth COVID-19 untuk menanggulangi pandemi COVID-19 di masyarakat pedesaan Indonesia. Sedangkan, pada AREEMA 3, Tim Peneliti AREEMA melakukan uji efektivitas sistem SMARThealth COVID-19 dalam menanggulangi pandemi COVID-19 di pedesaan Indonesia.

Selanjutnya, Principal Investigator Sujarwoto yang tidak lain juga Team Leader AREEMA, juga menjelaskan bahwa tahun ketiga ini diminta merevisi apa yang sudah dilakukan pada tahun 1 hingga 3 termasuk harus menambah submit artikel ilmiah ke jurnal internasional bereputasi. Karena sebelumnya sebenarnya sudah mengirimkan, namun berhubung submit lebih awal sebelum AREEMA 3 dideklarasikan maka Tim Peneliti AREEMA harus submit lagi artikel ilmiah.

Usai dilanda gempa magnitudo 4,5, presentai dan diskusi pindah ke Ruang Kuliah 202 di lantai 2

Selain itu, Sujarwoto juga menguraikan secara gamblang kegiatan apa saja yang telah dilakukan dalam RISPRO KI AREEMA ini, seperti pematenan HAKI, pelatihan kader kesehatan, data collecting, diseminasi hingga capacity building melalui pelatihan analisis statistik.

Pada saat pemaparan progress RISPRO AREEMA 3 di lantai 6 FKUB, sekitar pukul 10.03 WIB peserta diskusi dikejutkan oleh gempa magnitudo 4,5 yang mengguncang Kabupaten Malang dan sekitarnya. Gempa yang berpusat di Samudera Indonesia itu menyebabkan peserta diskusi yang semula berlindung di bawah meja, kemudian berhamburan turun ke lantai 2. Begitu sudah dirasa aman, acara presentasi dan diskusi dilanjutkan di Ruang Kelas 202  Lantai 2 FKUB.

Meski acara presentasi dan diskusi formal usai, tapi diskusi informal yang tak kalah gayengnya masih berlanjut

Memasuki diskusi yang dimotori dan dikomentari oleh Prof. Delvac dari University of Manchester, Inggris, diskusi menjadi hidup dan melahirkan sejumlah ide dalam penulisan di jurnal internasional lagi, seperti pola penyakit kronis sebelum, selama, dan setelah pandemic; hipertensi pada kehamilan antar wilayah geografi (pegunungan, pantai, kota); dan satu paper evaluasi dengan komprehensif outcome.

Tidak hanya itu saja, menurut Sujarwoto, ke depannya juga telah disiapkan tahapan berikutnya dalam pengembangan dunia penelitian, antara lain mempersiapkan proposal untuk mengembangkan SMARThealth untuk kesehatan mental secara digital; menunggu pengumuman British Council International Science Partnership Fund (BC ISPF) putaran kedua dalam project MOVE; serta menunggu pengumuman dari UK Research and Innovation (UKRI) mengenai Psychological suppoRt fOr cliMate-related mental difficulties in cOasTal communitiEs (PROMOTE) in Indonesia. *** [140824]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 07 Juni 2024

Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA di Ruang Rapat Raden Panji Pulang Jiwo Pemkab Malang

Diseminasi hasil penelitian adalah penyebaran informasi, pengetahuan, atau hasil penelitian ke khalayak yang lebih luas. Sehingga, ada proses membagikan kepada publik mengenai hasil penelitian.

Sedangkan, Riset Inovatif-Produktif Kolaborasi Internasional (RISPRO KI) AREEMA (Aplikasi Screening Mandiri) yang diketuai (Principal Invenstigator) oleh Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D telah dipercaya selama tiga tahun oleh LPDP (Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan dari Kementerian Keuangan) dan DIPI (Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia).

Penelitian yang diusung bertitel “SMARThealth COVID-19: an innovative multifaceted mobile technology for community mitigation management of COVID-19 pandemic in rural Indonesia,” dan telah dimulai sejak tahun 2019. Perjalanan surveynya termasuk lengkap, mulai dari baseline, midline dan endline.

Peserta Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA berpose bersama

Dalam dunia akademik, diseminasi terhadap hasil penelitian dilakukan dengan publikasi ilmiah, dan peneliti RISPRO KI AREEMA telah menghasilkan banyak publikasi ilmiah. Lalu, pada hari ini, Jumat (07/06), peneliti RISPRO KI AREEMA menggelar diseminasi melalui presentasi temuannya di hadapan stakeholder kesehatan di Kabupaten Malang, yaitu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang.

Bertempat di Ruang Rapat Raden Raden Panji Pulang Jiwo Pemerintah Kabupaten Malang yang berada di Jalan Panji No. 158 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ini, kepanitaan penyelenggaraannya ditangani oleh Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Tampak hadir dalam diseminasi ini adalah personil perwakilan dari semua bidang yang ada di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang, dan empat orang dari LPPM Universitas Brawijaya (UB) serta salah seorang anggota Tim Peneliti RISPRO KI AREEMA.

Acara ini dimulai pada pukul 08.58 WIB. Master of Ceremony (MC) Imam Ghozali, S.Kep.Ners dengan ucapan selamat datang kepada peserta diseminasi dan kemudian guna menumbuhkan rasa nasionalisme, peserta dipersilakan berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan disambung dengan Mars GERMAS yang dipimpin oleh dirijen Ulinati, S.IP.

Sambutan Kabid Yankes mewakili Plt Kadinkes Kabupaten Malang

Selesai menyanyikan lagu tersebut, MC membacakan susunan acara dan terus mempersilakan peserta untuk berdoa menurut keyakinannya masing-masing, dan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yankes) Dinkes Kabupaten Malang, drg. Anita Flora Br. Purba.

Dalam sambutannya yang mewakili Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang yang sedang ada tugas di Jakarta, drg. Anita berusaha membacakan sambutan milik Kadinkes tersebut. Menurut drg. Anita, yang terpapar umumnya adalah mereka yang masih pada usia produktif di mana perannya sangat vital dalam keluarga karena adanya komorbid.

Kasus kesakitan dan kematian akibat terpapar COVID-19 dengan komorbid penyakit tidak menular (PTM) per Desember 2022, ada 28.024 kasus terkonfirmasi COVID-19. Kasus sembuh sebanyak 26.807 kasus, dan kasus meninggal sejumlah 1.077 kasus.

Sedangkan, angka kematian yang diakibatkan komorbid PTM adalah 15% diabetes mellitus (DM), 6% hipertensi, 5% penyakit jantung, dan 1% penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).

Pemaparan materi dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Pelaksanaan penelitian RISPRO KI LPDP DIPI yang bekerja sama dengan UB dan Dinkes Kabupaten Malang ini, jelas drg. Anita, perlu didukung karena penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengujicobakan aplikasi deteksi dini risiko COVID-19 dan tata kelola risikonya (long COVID-19) yang hasilnya diharapkan dapat digunakan dalam penyusunan kebijakan program pada Dinkes Kabupaten Malang.

Usai meresmikan pelaksanaan diseminasi secara resmi yang dilakukan oleh drg. Anita, acara dilanjutkan dengan foto bersama dengan seluruh peserta yang hadir dalam Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA.

Pukul 09.17 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi “Long COVID-19: Tahukah Kamu?” disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Menurut Paulus Gatot, long COVID-19 merupakan gejala sakit berkepanjangan yang diketahui diderita pasien penyintas meski sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Perlu diketahui, 5-205 pasien COVID-19 mengalami long COVID-19 lebih dari 4 minggu.

Suasana Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA di Ruang Rapat Raden Panji Pulang Jiwo Pemkab Malang

Gejala long COVID-19 bisa muncul setelah pulih atau kelanjutan dari penyakit awal. Gejala long COVID-19 bisa dialami pada penyintas (mantan penderita) COVID-19, baik yang terinfeksi tanpa gejala, bergejala ringan, berat hingga kritis.

Selesai pemaparan materi Long COVID-19, muncul pertanyaan dari Prof. Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto, S.Pi, M.P. dari LPPM UB terkait penarikan data dalam materi yang telah disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa.

Paulus pun berusaha menjelaskan, bahwa pengumpulan data yang dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Malang bersumber dari e-Puskesmas, sebuah aplikasi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pencatatan data secara digital pada puskesmas yang ada di Kabupaten Malang. Sistem ini terintegrasi yang mengimplementasikan aplikasi berbasis desktop dengan aplikasi berbasis online (website) yang digunakan oleh puskesmas untuk melakukan pencatatan data pelayanan sehari-hari.

Aplikasi e-Puskesmas ini, jelas Paulus Gatot, sudah dapat bridging dengan eKader, sebuah aplikasi SMARThealth untuk melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya.

Principal Investigator RISPRO KI AREEMA memaparkan hasil penelitiannya

Pukul 09.40 WIB, acara inti dari Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA dalam penyampaian informasi temuan dalam penelitian RISPRO KI AREEMA ini yang disampaikan oleh Principal Investigator Sujarwoto.

Pada kesempatan itu, Sujarwoto bercerita bahwa 9 hari yang lalu pada saat ada Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Kepanjen, Kabid P2P Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes dan Plt Kadinkes dr. Nur Syamsu Dhuha bertanya apakah ada datanya dan temuannya. Dari sinilah akhirnya diadakan Diseminasi Hasil RISPRO KI AREEMA untuk data baseline.

Dengan menggunakan STATA, Sujarwoto berhasil menjelaskan secara gamblang temuan dari data baseline yang dikumpulkan sebelum ujicoba AREEMA di 8 desa, yaitu Jatiguwi, Kemulan, Pandanrejo, parangargo, Rembun, Senggreng, Talangsuko, dan Talok.

Kemudian Sujarwoto juga menerangkan karakteristik sosial dan demografi; komorbid dan obat; repsonden yang pernah memiliki gejala COVID-19, responden yang pernah test PCR dan antigen; rawat inap dan kematian akibat COVID-19; responden yang melaporkan gejala long COVID-19; gejala long COVID-19; responden yang telah memperoleh vaksin COVID-19 dan vaksin apa saja yang terbanyak digunakan; dan praktek pencegahan COVID-19 dan pengetahuan tentang long COVID-19.

Disaksikan dari LPPM UB, Principal Investigator RISPRO KI AREEMA berikan data hasil penelitiannya kepada Dinkes yang diwakili Kabid Yankes

Data-data yang ada dalam SMARThealth COVID-19, jelas Sujarwoto, bila data yang telah dikumpulkan, terus dianalisa dan diubah menjadi informasi akan lebih bermakna. Informasi tersebut akan dapat digunakan menjadi kebijakan, dan kebijakan itu hendaknya Making a Difference.

Pada paparan Sujarwoto ini, seorang staf dari Gizi, Dedik K., yang kebetulan juga menjadi mahasiswanya, bertanya tentang output dan penggunaan data. Kemudian Sujarwoto menjelaskan bahwa AREEMA ini berfokus pada gejala-gejala saja. “Prinsipnya, AREEMA itu mencegah lebih baik. Mengenali gejala itu lebih bagus,” tukasnya.

Usai tanya jawab, acara dilanjutkan dengan penyerahan data yang telah dipresentasikan oleh Sujarwoto kepada Dinkes Kabupaten Malang yang diwakili oleh Kabid Yankes dengan disaksikan oleh Prof. Asep Awaludin ari LPPM UB.

Acara diseminasi ini selesai pada pukul 10.24 WIB dengan closing statement dari Kabid Yankes. Menurut Kabid Yankes, ternyata banyak yang belum tahu apa itu long COVID-19. Temuan ini menarik karena apa-apa saja yang harus kita lakukan dalam semua bdang di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang. *** [070624]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 28 Mei 2024

Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Kepanjen

Sebelum pukul 08.00 WIB, kader dari empat desa (Talok, Kemulan, Talangsuko, dan Parangargo) telah berdatangan di Grand Miami Hotel yang beralamatkan di Jalan Jatirejoyoso No. 1 Dusun Dawuhan, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Mereka berkumpul di halaman depan hotel dan berpotret di patung singa sebelum naik ke Grand Miami Ballroom Lantai 7.

Kader sebanyak 79 orang datang ke Grand Miami dalam rangka mengikuti Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dan Tim Riset Inovatif-Produktif Kolaborasi Internasional (RISPRO KI) atau yang dikenal juga dengan sebutan Tim AREEMA (Aplikasi Screening Mandiri COVID-19) atas dukungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan dan dIPI (Indonesian Science Fund).

Dalam pelatihan tersebut juga tampak hadir dari perawat dari empat desa tersebut ditambah dengan Penanggung jawab PTM Puskesmas Turen dan Wagir. Perlu diketahui tiga desa, yakni Talok, Kemulan dan Talangsuko masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Turen, dan Desa Parangargo masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Wagir. Selain itu, juga terlihat hadir beberapa personil Tim RISPRO KI AREEMA dan personil dari Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang.

Seluruh peserta Pelatihan & Endline Survey SMARThealth COVID-19 berpose bersama

Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 ini akan diadakan selama dua hari, yaitu Selasa (28/05) dan Rabu (29/05). Hari pertama ini diikuti oleh kader dari Talok, Kemulan, Talangsuko, dan Parangargo. Kemudian hari berikutnya akan diikuti oleh kader dari empat desa lagi, yaitu Rembun (Puskesmas Pamotan), Pandanrejo (Puskesmas Wagir), dan Jatiguwi maupun Senggreng (Puskesmas Sumberpucung).

Acara pelatihan dimulai pada pukul 08.46 WIB. Master of ceremony (MC) Imam Ghozali, S.Kep. Ners mengawali dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta dan kemudian dilanjutkan dengan membacakan susunan acara pada kegiatan ini.

Setelah itu, dilanjutkan dengan opening speech dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan itu, Paulus mengatakan bahwa pelatihan ini sangat penting dalam memahami faktor risiko dini dalam long COVID-19.

Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang berikan materi

Selesai opening speech, langsung diteruskan dengan pemaparan materi “Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang” yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang, Sujanto, ST.

Dalam paparannya, Sujatno menjelaskan apa itu virus corona, apa itu COVID-19, berapa lama masa inkubasi COVID-19, bagaimana cara COVID-19 menyebar, apa saja gejala COVID-19, pandemi menuju endemi, Kabupaten Malang status: risiko rendah, total kasus COVID-19 Kecamatan Kabupaten Malang, total kasus COVID-19 meninggal dunia Kecamatan Kabupaten Malang, tren rilis kasus COVID-19 di Kabupaten Malang Tahun 2020-2024, penyakit berpotensi COVID-19, strategi penanggulangan COVID-19, apa itu pelacakan kontak erat, pelacakan kontak erat di masyarakat, siapa saja yang diperbolehkan menjadi tracer, target & indikator pencapaian, tugas dan fungsi tracer, target & indikator pencapaian pelacakan, sasaran pemberian imunisasi, dan total cakupan vaksinasi.

Usai memberikan paparan, Sujanto berkenan memberikan quiz bagi peserta untuk melihat tingkat pemahaman dalam menyerap hasil penjelasannya tadi. Setiap peserta yang bisa menjawab akan diberikan doorprize yang telah disediakan oleh panitia.

Suasana Pelatihan & Endline Survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Hotel Kepanjen

Pukul 10.05 WIB dilakukan ice breaking dengan melakukan senam peregangan dari UPT Puskesmas Bantur yang disorotkan ke layar besar di sisi kiri kanan podium. Peserta berdiri dan langsung mengikuti gerakan yang ditampilkan dalam layar tersebut.

Kurang lebih selama enam menit melakukan senam, acara disambung dengan pemaparan materi dari Paulus Gatot Kusharyanto. Pada kesempatan itu, Paulus Gatot sekaligus membawakan dua materi sekaligus. Materi pertama berjudul “Edukasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular” dan materi kedua bertitel “ Long COVID-19: Tahukah Kamu?”

Seperti pada pemaparan materi sebelumnya, Paulus Gatot juga memberikan quiz kepada peserta pelatihan, dan bagi yang bisa menjawab dengan benar akan diberikan doorprize yang telah disiapkan oleh panitia.

Team Leader RISPRO KI AREEMA berikan penjelasan Endline Survey SMARThealth COVID-19

Pukul 11.07 WIB acara diisi dengan ishoma (istirahat, sholat, dan makan). Lokasi makan siang disiapkan di resto utama yang berada di lantai satu. Dalam pelatihan ini, pihak Grand Miami Hotel telah menyiapkan hidangan yang tersaji di meja memanjang dari barat ke timur.

Menu yang tersaji meliputi salad buah, es mocca cincau, steamed rice, mie goreng seafood, angsio tofu, ayam lada hitam, udang sauce Singapore, sambal terasi, acar, kerupuk, soup merah, assorted slice fruit, kiwi juice, infused water, dan mineral water.

Peserta masuk Grand Miami Ballroom lagi pada pukul 12.32 WIB, dan acara diisi dengan penjelasan Team Leader RISPRO KI AREEMA Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D. Pada kesempatan itu, Sujarwoto menjelaskan prinsip dari Endline Survey SMARThealth COVID-19. Kader yang sudah dilatih akan mengunjungi ulang responden yang pada putaran kedua telah dikunjunginya. Kemudian, Sujarwoto juga menerangkan bagaimana mekanisme, pelaporan dan sekaligus pemberian insentif bagi kader yang telah menjalankan tugas tersebut.

Staf PTM dan Keswa Dinkes berikan materi kuesioner survei individu pada Endline Survey SMARThealth COVID-19

Selesai memberikan penjelasan, Sujarwoto langsung berpamitan untuk kembali ke Kampus Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) untuk mengajar mahasiswanya, dan acara dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait Survei Individu yang akan dijalankan dalam Endline Survey ini, yang disampaikan oleh staf komputer pada Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Candra Hernawan, S.Kom.

Usai menjelaskan materi kuesioner, Candra juga berkesempatan membagi-bagikan doorprize bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Pelatihan dan Endline Survey SMARThealth COVID-19 di hari pertama ini selesai pada pukul 14.17 WIB, dan penutupannya dilakukan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang didampingi oleh staf PTM dan Keswa serta salah seorang Tim RISPRO KI AREEMA. Sebagai penutupnya dilakukan foto bersama dengan seluruh peserta Pelatihan dan Endline SMARThealth COVID-19. *** [280524]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 13 Oktober 2023

Scientific Writing Workshop Untuk Mahasiswa S3 dan Dosen UB di Golden Tulip Holland Resort Batu

Dalam rangkaian acara RISPRO KI Tahun 2, Tim Peneliti RISRO KI menginisiasi kegiatan pelatihan (workshop) scientific writing bagi mahasiswa S3 dan dosen Universitas Brawijaya (UB), yang dilaksanakan di sebuah hotel bintang 5 yang bernama Golden Tulip Holland Resort Batu, pada Senin (10/07).

Acara workshop ini diikuti sebanyak 36 peserta. Instrukturnya berasal dari mitra luar negeri, yang terdiri dari Prof. Dr. Gindo Tampubolon, Prof. Dr. Delvac Oceandy, dan dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D. Ketiganya bermukim di Inggris.

Tiga instruktur berpose dengan para peserta scientific wrting workshop

Workshop ini dinilai sangat penting, karena menjadi salah satu agenda RISPRO KI dalam penguatan dan peningkatan kapasitas (capacity building) peneliti di Indonesia, khususnya peneliti muda.

Para mahasiswa S3 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dan beberapa dosen UB yang menjadi peserta workshop scientific writing terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Dalam workshop ini, Prof. Dr. Gindo menjelaskan mengenai tips dan trik menulis paper ilmiah di jurnal internasional bereputasi.

Prof. Dr. Gindo berikan konsultasi

Hal ini merupakan hal penting bagi para ilmuwan yang ingin berkarya dalam kancah internasional. Pada kesempatan itu, Gindo dengan sabar mengajarkan berbagai kesalahan umum yang sering dilakukan peneliti muda, dan bagaimana mereka seharusnya membiasakan diri untuk tidak melakukannya.

Selain Prof. Dr. Gondo, Prof. Dr. Delvac Oceandy juga memberikan wejangan dan tips khusus bagaimana hasil penelitian bisa tembus di jurnal internasional bereputasi dalam bidang kedokteran. Begitu halnya dengan instruktur wanita, dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D. Ia juga memberikan konsultasi dengan intens kepada masing-masing peserta selama workshop berlangsung.

Asri Maharani, Ph.D berikan konsultasi kepada salah seorang peserta scientific writing workshop

Asri Maharani menyampaikan pentingnya memiliki kemampuan melakukan analisis data yang baik bagi setiap peserta, dan tentu saja, kemampuan menulis dalam bahasa Inggris.

Dengan tiga instruktur yang telah memiliki reputasi internasional tersebut, peserta workshop begitu antusias dan serius dalan mengikuti jalannya workshop tersebut. Mereka juga aktif dalam diskusi dan juga merevisi draft papernya masing-masing dengan harapan hasil papernya nanti bisa terbit di jurnal internbasional bereputasi. ***

Oleh: Sujarwoto
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog