Tampilkan postingan dengan label Rayz UMM Hotel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rayz UMM Hotel. Tampilkan semua postingan

Kamis, 30 November 2023

10 Desa Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon

Hari ini, Kamis (30/11), 10 desa yang ada di Kecamatan Pujon mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) di Golden Swan Ballroom Rayz UMM Hotel yang beralamatkan di Jalan Raya Sengkaling No. 1 Dusun Jetis, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Ke-10 desa yang meliputi Tawangsari, Madiredo, Wiyurejo, Ngabab, Ngroto, Pandesari, Pujon Lor, Pujon Kidul, Sukomulyo, dan Bendosari, masing-masing mengirimkan 5 orang kader kesehatan dan seorang perawat desanya.

Selain itu, tampak hadir personil dari Sub Substansi PTM dan Keswa, seperti Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, Kristina Dewi, A.Md.Keb, Candra Hernawan, S.Kom, dan Ulinati, S.IP.

Usai membuka acara, Kabid P2P berpose dengan peserta sosialisasi dan pelatihan

Acara sosialisasi dan pelatihan dimulai pada pukul 09.03 WIB. Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto mengawali opening speech dengan mengucapkan selamat datang untuk berkenan mengikuti acara sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth ini.

Setelah itu langsung dilanjutkan dengan pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” yang disampaikan oleh staf PTM Nur Ani Sahara. Pertama-tama, Nur Ani memutar video Pemecahan Rekor MURI terkait skrining PTM massal di 390 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang.

Kemudian Nur Ani mengabsen kader dan perawat dari 10 desa yang diundang dalam sosialisasi dan pelatihan ini, dan diteruskan dengan materi. Dalam pemaparan materi itu, Nur Ani menjelaskan transformasi sistem kesehatan 2021-2024; indikator pembangunan kesehatan; faktor risiko penyebab PTM yang harus diperbaiki; PTM di Kabupaten Malang 2020-2021 dan 2022; hasil survey penguatan sistem pencatatan kelahiran, kematian dan penyebab kematian (Balitbangkes 2020); data kematian berdasarkan 10 besar penyakit tahun 2021 (Sumber: SIMKES Dinkes 2022); GERMAS; kebijakan Posbindu, capaian SPM PTM periode Jan-Okto 2023; capaian skrining usia > 15 tahun periode Jan-Okto 2023, rumus perhitungan cakupan deteksi dini DM, dan lain-lain.

Sambutan Kabid P2 yang ddidampingi Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa serta fungsional Promkes

Usai pemaparan materi, Master of Ceremony (MC) Kristina Dewi, staf PTM Dinkes, mengawali dengan membacakan susunan acara dalam rangkaian seremonial, dan diteruskan dengan berdoa untuk kelancaran acara ini.

Lalu, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirijen Ulinati.

Usai menyanyikan lagu kebangsaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Tri Awignami mengatakan bahwa pada survey kematian yang diadakan oleh Balitbangkes Kemenkes bersama Dinkes Kabupaten Malang pada tahun 2020 ditemukan 18.130 kasus kematian.

Suasana Golden Swan Ballroom UMM Hotel dalam sosialiasi dan pelatihan kader SMARThealth di lingkungan kerja Puskesmas Pujon

Dari jumlah kematian tersebut 43% meninggal karena kardiovaskular, jantung iskemik, dan Diabetes Mellitus. Ketiga penyakit penyebab kematian terbesar ini, menurut Tri Awignami, bisa diatasi dengan deteksi dini. Kenapa deteksi dini? Hal ini agar supaya segera dapat diketahui faktor risikonya dan kemudian terus diobati, sehingga tidak menjadi parah, seperti penyakit jantung, stroke, dan lain-lainnya.

Dari 2,6 jutaan penduduk di Kabupaten Malang baru 900 ribuan warganya yang terskrining faktor risiko PTM hingga Oktober 2023. “Jadi, baru sekitar 30%”, jelas Tri Awignami.

Oleh karena itu, hari ini Dinkes mendorong pemberdayaan masyarakat dengan melakukan pelatihan kader SMARThealth agar bisa membantu tenaga kesehatan di desa untuk melakukan skrining faktor risiko PTM.

Selesai sambutan, Tri Awignami langsung membuka acara sosialisasi dan pelatihan secara resmi, dan disudahi dengan melakukan foto bersama peserta Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon di Rays UMM Hotel.

Pukul 10.42 WIB acara diisi dengan pemaparan materi “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer” yang disampaikan oleh fungsional Promosi Kesehatan (Promkes) Nura Auliya Ahyarini, SKM.

Pada kesempatan itu, Nura menerangkan Kemenkes berkomitmen untuk mentansformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya berfokus pada layanan primer. Fokus transformasi pelayanan kesehatan primer, salah satunya penguatan penting dalam transformasi pelayanan kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau masyarakat. 

Perbedaan Posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan; Posyandu di era transformasi layanan primer; kunjungan rumah; paket layanan di Posyandu – lintas sklus hidup pencegahan penyakit terbanyak; alur pelayanan dan kegiatan hari buka Posyandu, 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan; tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan desa; dan integrasi paket layanan di Posyandu oleh kader berkompoten untuk penguatan upaya promotif dan perventif.

Pemateri 2 dari Promkes Dinkes bagikan doorpeiae kepada kader dengan disaksikan pemateri 1 dan pemegang program Promkes Puskesmas Pujon

Di akhir pemaparan, Nura membagikan doorprize bagi yang bisa menjawab pertanyaan maupun menyanyikan lagu Virus Rota. Pada kesempatan ini, pemegang program Promkes Puskesmas Pujon Ovalya Zakaroma, S.ST sharing kepada peserta bahwa pelatihan hari ini termasuk dalam 25 ketrampilan dasar bidang kesehatan yang akan dijalani oleh kader. Oleh karena itu, Ova menegaskan perunya komitmen kader untuk mewujudkan itu semua.

Pukul 11.40 WIB, sambil menunggu ishoma (istirahat, sholat, dan makan) pada pukul 12.00 WIB, Nur Ani Sahara mengisinya dengan memutar video Mewujudkan Kampung Cerdik Sehat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung.

Peserta melakukan ishoma selama satu jam. Begitu keluar dari Golden Swan Ballroom, peserta langsung menuju ke buffet lunch yang berada di lobby depan ballroom tersebut. Di meja panjang yang membujur dari selatan ke utara tersaji soup ayam Klaten, nasi putih, i fu mie, kamar bola, rolade ayam, daging lada hitam, kerupuk, acar, dan sambal trasi.

Seorang perawat sedang melatih penggunaan glucose test kepada kader kesehatan

Di sebelah utaranya, ada meja yang mepet tembok utara, terhidangkan ronde, slice fruit, dan huzaren salad. Kemudian, meja yang berada di dekat kolom sisi timur meja panjang terdapat mineral water dan ice tea.

Memasuki Golden Swan Ballroom, peserta memulai praktek menggunakan SMARThealth Kit sebagai bagian dari skrining faktor risiko PTM yang nantinya akan dijalani oleh kader SMARThealth di desanya masing-masing.

Dalam praktek, staf PTM Kristina Dewi mula-mula memandu cara pengukuran antropometri yang benar, dan seterusnya peserta berlatih dengan perawat desa yang mendampinginya. Mulai dari pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Kader berlatih input data dengan menggunakan aplikasi eKader

Pukul 13.50 WIB acara dilanjutkan dengan Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Candra Hernawan. Pada kesempatan itu, Candra menjelaskan di mana aplikasi ini dapat berjalan dan sekaligus memandu cara melakukan input data dengan setiap peserta yang telah melakukan praktek menggunakan SMARThealth Kit tadi.

Selesai aplikasi eKader, Nur Ani menjelaskan Posbindu SMARThealth bagi peserta sosialisasi dan pelatihan dengan menekankan kepada capaian skrining usia >15 tahun ke atas kunjungan dalam dan luar gedung wilayah kerja Puskesmas Pujon periode Jan-Okt 2023, road map, dan regulasinya.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon ditutup secara resmi oleh Sub Koordinator Substansi Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 15.07 WIB dengan diiringi hujan yang lebat. *** [3011223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 25 November 2023

Empat Kelurahan dan Lima Desa Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang I Tahun 2023

Sabtu (25/11) pagi ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Malang mengadakan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang I Tahun 2023 di Golden Swan Ballroom Rayz UMM Hotel yang beralamatkan di Jalan Raya Sengkaling No 1 Dusun Jetis, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Berhubung wilayah kerja Puskesmas Kepanjen terdiri atas 18 desa/kelurahan, maka pada sosialisasi dan pelatihan ini dibagi dalam 2 gelombang guna efisiensi dan efektivitas dalam penyerapan materi ajar maupun praktek penggunaan SMARThealth Kit.

Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang berpose dengan peserta sosialisasi dan pelatihan

Pada kegiatan Gelombang I ini diikuti 9 desa/kelurahan, yaitu Desa Jatirejoyoso, Desa Mojosari, Desa Ngadilangkung, Desa Dilem, Kelurahan Ardirejo, Kelurahan Kepanjen, Kelurahan Penarukan, Kelurahan Cepokomulyo, dan Desa Talangagung. Setiap desa/kelurahan mengirimkan 5 orang kader, dan didampingi oleh seorang perawat desa/kelurahan masing-masing.

Selain itu, tampak hadir juga personil dari Sub Substansi PTM dan Keswa, seperti Paulus Gatot Kusharyant, SKM; Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, dan Ulinati, S.IP.

Acara sosialisasi dan pelatihan ini dimulai pada pukul 09.02 WIB. Master of Ceremony (MC) Nur Ani Sahara mengawali dengan ucapan selamat datang, dan membacakan susunan acara. Setelah itu, MC meminta peserta sosialisasi dan pelatihan untuk berdiri sejenak guna menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS.

Sambutan dari Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang

Selesai menyanyikan lagu kebangsaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. Dalam sambutannya, pertama-tama Kabid P2P mengucapkan terima kasih kepada kader atas perannya dalam pemecahan rekor MURI pada tanggal 16 November 2023.

Kemudian Kabid P2P mengatakan bahwa PTM kian tahun mengalami peningkatan. Oleh karena itu, Dinkes senantiasa menggalakkan deteksi dini melalui skrining faktor risiko PTM. Namun jika skrining dibebankan kepada tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas maupun desa/kelurahan tidaklah bakal tercapai.

“Kita perlu dukungan kader kesehatan untuk melakukan skrining,” jelas Kabid P2P. “Hari ini kita melatih kader kesehatan menjadi kader SMARTealth agar mampu melakukan skrining faktor risiko PTM.”

Narasumber pertama berikan materi sambil berada di tengah-tengah peserta

Pukul 09.27 WIB, Kabid P2P menyatakan dimulai pelaksanaan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang I, dan setelah itu diteruskan dengan melakukan foto bersama.

Pukul 09.31 WIB acara disambung dengan pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” yang disampaikan oleh staf PTM Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani menerangkan transformasi sistem kesehatan 2021-2024; indikator pembangunan kesehatan; faktor risiko penyebab PTM yang harus diperbaiki; PTM dan faktor risiko perilaku; trend PTM dan faktor risiko (Riskesdas 2018); proporsi kasus PTM di Kabupaten Malang 2020-2021 dan 2022; hasil survey penguatan sistem pencatatan kelahiran, kematian dan penyebab kematian (Balitbangkes 2020); data kematian berdasarkan 10 besar penyakit tahun 2021 (Sumber: SIMKES Dinkes 2022); GERMAS; kebijakan Posbindu, capaia SPM PTM periode Jan-Okto 2023; capaian skrining usia > 15 tahun periode Jan-Okto 2023, rumus peritungan cakupan deteksi dini DM, dan lain-lain.

Usai pemaparan materi pertama, waktu diisi dengan senam peregangan. Musiknya menggunakan senam peregangan milik Puskesmas Gedangan yang menyabet juara I lomba senam peregangan. Semua peserta diminta berdiri dan mengikuti dalam gerak dan lagu yang disorotkan melalui layar di depan.

Pukul 10.25 WIB pemaparan materi “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer” yang disampaikan oleh pemegang progam Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Malang, Ririz Iffa Istiqomah, SKM. 

Ia menerangkan Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasikan sistem kesehatan Indonesia; inisiatif utama penguatan upaya preventif di layanan primer; upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu – lintas siklus hidup; Kemenkes terus mendorong pelayanan posyandu terintegrasi untuk mendukung transformasi kesehatan; perbedaan posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan, posyandu di era transformasi layanan primer, alur pelayanan dan kegiatan hari buka posyandu; 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan.

Selesai pemaparan materi, Nur Ani Sahara mengisi waktu dengan memutarkan video mengenai pemecahan rekor MURI dan mewujudkan kampung Cerdik Sehat Jantung dengan SMARThealth Sijaritung serta implementasi Posbindu SMARThealth di Kabupaten Malang, seperti roadmap dan Perbup N0. 31 Tahun 2021 tentang Posbindu SMARThealth.

Seorang perawat sedang berikan contoh pengecekan kadar gula darah

Pukul 11.55 WIB hingga pukul 13.00 WIB waktu digunakan untuk ishoma (istirahat, sholat, makan). Lokasi makan ditempatkan di lobby depan Golden Swan Ballroom. Di situ tersedia aneka hidangan: soup ayam Klaten, nasi putih, i fu mie, kamar bola, rolade ayam, daging lada hitam, kerupuk udang, sambal trasi, acar, slice fruit, huzaren salad, ronde, mineral water, dan ice tea.

Setelah memasuki Golden Swan Ballroom lagi pada pukul 13.08 WIB, kader kesehatan mulai mengatur mejanya dan didampingi perawat desa/kelurahan masing-masing untuk melakukan praktek pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah sebagai bagian dari melakukan skrining faktor risiko PTM.

Dalam praktek ini semua kader kesehatan harus berlatih. Selain agar mengerti bagaimana melakukan pemeriksaan, timbul keberanian, dan juga sebagai bahan untuk melakukan input data nantinya.

Testimoni kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen

Di sela-sela merampungkan praktek pengukuran dari sejumlah desa/kelurahan, MC menampilkan testimoni dari perawat maupun kader SMARThealth dari Kelurahan Kepanjen yang telah menjadi role model dalam implementasi Posbindu SMARThealth.

Mula-mula perawat Nurul Masfiyah, A.Md.Kep yang memberikan testimoni sebagai bahan sharing dalam kegiatan Posbindu SMARThealth, kemudian diteruskan dengan kader SMARThealth Agustin Shintowati. Tujuannya agar desa/kelurahan yang belum pernah mereplikasi program SMARThealth mendapat gambaran suka maupun dukanya.

Pukul 14.10 WIB acara berikutnya adalah petunjuk instalasi aplikasi “eKader” yang dijelaskan oleh asisten IT Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes, Ulinati. Pada kesempatan ini, Uli memandunya secara bertahap sesuai urutan alur input data hasil skrining faktor risiko PTM agar supaya kader yang baru ikut pelatihan tidak bingung.

Narasumber dan pelatih dalam penggunaan aplikasi eKader

Dalam latihan aplikasi eKader, terdapat sejumlah permasalahan seperti  masih adanya hasil inputan yang belum bisa bridging ke ePuskesmas. Persoalan ini kemudian dicek oleh Ulinati bersama Staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Candra Hernawan yang kebetulan mampir ke Rayz Hotel pada pukul 15.08 WIB.

Pukul 15.22 WIB Nur Ani mengemukakan RTL (Rencana Tindak Lanjut) dari pelatihan ini, dan kemudian mendengarkan apa langkah aksi yang akan dilakukan oleh empat kelurahan dan 5 desa tersebut setelah mengikuti pelatihan aplikasi eKader SMARThealth ini.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi eKader SMARThealth pada Puskesmas Kepanjen Gelombang I Tahun 2023 ini berakhir pada pukul 15.38 WIB, dan penutupan dilakukan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto. *** [251123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Kamis, 27 Oktober 2022

Workshop Implementasi KTR dan UBM bagi FKTP di Kabupaten Malang

Dua hari ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menyelenggarakan kegiatan terkait dengan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Rayz UMM Hotel yang terletak di Jalan Raya Sengkaling No. 1 Dusun Jetis, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Hari pertama, Rabu (26/10/2022), kegiatan diadakan di Meeting Room 1st Floor dengan tema Sosialisasi Perda dan Perbup KTR pada Instansi dan Lembaga, yang dihadiri sejumlah instansi dan lembaga yang ada di Kabupaten Malang.

Sedangkan pada hari kedua, Kamis (27/10/2022), kegiatan dilaksanakan di The Golden Swan Ballroom 2nd Floor dengan topik Workshop Implementasi KTR dan UBM bagi FKTP. Kegiatan hari kedua ini diperuntukkan bagi dokter fungsional dan penanggung jawab PTM dari 39 Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang.

Narasumber dari Dinkes Provinsi Jawa Timur berpose dengan peserta workshop

Hari kedua ini, acara dimulai pada pukul 08.59 WIB, satu menit lebih awal dari yang dijadwalkan. Master of Ceremony (MC) Ulinati, S.IP, asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang, memulai dengan ucapan selamat datang kepada peserta, membacakan susunan acara, dan memandu doa menurut keyakinannya masing-masing.

Setelah itu, semua peserta dimohon berdiri oleh MC untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh rekaman melalui layar TV dan videotron yang ada di dalam ballroom Hotel Rayz UMM tersebut.

Selesai lagu Indonesia Raya, para hadirin dipersilakan duduk kembali dan dilanjutkan dengan sambutan dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam sambutannya, Paulus mengatakan bahwa saat ini kita berada di masa transisi epidemiologi di mana penyakit menular belum dapat teratasi dengan baik, sudah muncul adanya penyakit tidak menular (PTM), yang ditandai dengan meningkatnya kasus kematian dan kesakitan akibat PTM seperti tingginya kasus penyakit jantung, stroke, hipertensi, PPOK, asma, dan diabetes mellitus.

Hasil Survei Kematian tahun 2020 menunjukkan bahwa 48% penyebab kematian tertinggi adalah penyakit kardiovaskular. Untuk itu, perlu ada upaya pengendalian akibat merokok yaitu dengan upaya penerapan Perda Nomor 5 Tahun 2018 tentang KTR.

Sambutan dan pembukaan workshop oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Upaya lain adalah UBM (Upaya Berhenti Merokok) di Puskesmas. UBM adalah salah satu bentuk upaya keterpaduan antara upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang ada di Puskesmas untuk melayani orang atau masyarakat yang punya keinginan untuk berhenti merokok.

Tujuannya agar konsumsi rokok dapat dikurangi dan kasus akibat rokok juga berkurang. Untuk itu, kami harapkan target tahun 100% Puskesmas sudah memiliki Poli UBM. Syaratnya, pertama ada SK Kepala Puskesmas tentang UBM. Kedua ada pelayanan, dan ketiga ada tempat pelayanannya serta keempat ada tenaga yang sudah siap dilatih dan peralatan yang memadai.

Untuk itu, tujuan dari workshop ini diharapkan para dokter fungsional dan perawat pengelola PTM Puskesmas ada peningkatan dalam pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan dalam melaksanakan program UBM di Puskesmas sehingga masyarakat yang ingin berhenti merokok dapat dilayani dengan upaya konseling dan terapi UBM di Puskesmas.

Usai sambutan dan pembukaan secara resmi oleh Paulus Gatot, acara diteruskan dengan pemberian tutorial penggunaan BeneCheck Multi-Monitoring System (Total Cholesterol, Blood Glucose, Uric Acid) dan Smokerlyzer Pico+ oleh Agung dari PT Mitra Asa Pratama, salah satu rekanan penyedian alkes di Dinkes Kabupaten Malang.

Demo cara menggunakan Smokerlyzer

BeneCheck Multi-Monitoring System adalah alat untuk mengukur kadar glukosa, asam urat dan kolesterol dalam darah. Alat memungkinkan untuk memeriksa kadar gula darah, asam urat dan kolesterol dalam hitungan detik.

Sedangkan, Smokerlyzer Pico+ adalah alat pemeriksaan kadar karbon monoksida (CO) melalui tiupan nafas (non-invasif) untuk membantu penilaian dan kontrol dampak akibat asap pada perokok aktif ataupun pasif.

Sehabis demo penggunaan kedua alat tersebut, sambil menunggu narasumber 1 tiba di The Golden Swan Ballroom, acara diisi dengan penjelasan mengenai Kuseioner PUMA oleh penanggung jawab (Pj) PTM Puskesmas Turen, Dita Trisnaningtyas, S.Kep.Ners.

Kuesioner PUM merupakan salah satu instrumen yang berisi penetuan skor untuk deteksi dini dalam menentukan pasien mengarah ke PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) atau tidak. PPOK merupakan penyakit yang sering ditermukan pada usia di atas 40 tahun, dan sering mengalami penyulit berupa gangguan pernapasan yang berat, seringnya eksaserbasi, komorbid yang dapat menyebabkan buruknya kualitas hidup dan meningkatkan morbiditas dan mortalitas.

Narasumber dari RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Selesai Kuesioner PUMA, acara diisi dengan senam peregangan ala Senam Puskesmas Cemoro Donomulyo. Semua peserta turut serta dalam gerak senam dengan mengikuti panduan yang ditayangkan dalam videotron besar dalam ballroom.

Pukul 10.08 acara disambung dengan pemaparan materi pertama yang disampaikan oleh dr. Rakhmat Ramadhani dari RSUD Kanjuruhan Kepanjen dengan judul “Rokok dan Resikonya.” Dalam paparannya itu, dr. Dhani menjelaskan bahwa rokok menjadi faktor kematian lebih dari 8 juta orang per tahun. Lebih dari 7 juta kematian di antaranya terjadi karena efek langsung perokok aktif, sementara 1,2 juta lainnya karena perokok pasif.

Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin  dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 (satu) batang dalam sehari, atau orang yang mengisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekadar coba-coba dan cara mengisap rokok cuma sekadar menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru.

Sedangkan, yang dimaksud dengan perokok pasif (second hand smoke/third hand smoke) adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok.

Suasana workhsop di The Golden Swan Ballroom Rayz UMM Hotel

Dalam sesi ini, terdapat  enam penanya. Enam penanya itu berasal dari Puskesmas Sumberpucung, Puskesmas Ngantang, Puskesmas Gondanglegi, Puskesmas Tajinan, dan Puskesmas Ngantang. Kesemua pertanyaan dari enam penanya dijawab oleh dr. Dhani.

Pukul 11.05 WIB sambil menunggu narasumber 2 hadir, waktunya dimanfaatkan untuk ishoma (istirahat, sholat, makan) dulu. Dalam ishoma itu, para peserta menuju ke lunch place yang berada di lantai bawah dekat kolam renang atau Kids Corner untuk makan siang terlebih dahulu.

Pukul 12.30 WIB acara dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua berjudul “Konselor, Konseling, dan Tahap Perubahan dalam UBM” yang disampaikan oleh Malik Afif, SKM, M.Kes dari Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Provinsi Jawa Timur.

Pada kesempatan itu, Malik Afif menerangkan bahwa peran konseling pada UBM  adalah membantu orang/masyarakat melihat permasalahannya lebih jelas sehingga dapat memilih jalan keluar yang positif, membangkitkan motivasi agar mengubah tingkah lakunya, membantu mengambil keputusan dan membuat rencana pribadi untuk berubah, serta belajar mekanisme koping baru untuk menghadapi keadaan saat berhenti merokok.

Narasumber dari RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Dalam sesi Malik Afif ini, ada tiga peserta workshop yang mengajukan pertanyaan. Mereka dari Puskesmas Pakisaji, Puskesmas Sumberpucung, dan Puskesmas Gondanglegi. Kemudian Malik Afif berusaha menjawabnya.

Pukul 13.54 WIB pemaparan materi ketiga dari dr. Nur Aida, Sp.KJ dari RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dengan judul “Penanganan Putus Nikotin Pada Perokok.” Pada paparannya, dr. Nur Aida menjelaskan perihal pencitraan otak memperlihatkan bahwa nikotin secara akut meningkatkan aktivitas otak di lobus prefrontal, korteks, thalamus, dan sistem visual.

Paparan nikotin berulang akan menyebabkan neuroadaptasi yaitu toleransi terhadap efek nikotin,  hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah reseptor nikotinik koligernik di otak berupa pelepasan dopamine yang akan mencetuskan sensasi pengalaman yang menyenangkan pada otak, menekan rasa lapar, dan meningkatkan metabolisme tubuh.

Oleh karena itu, gejala putus nikotin ditandai dengan gejala emosi yang menurun, cemas, sulit berkonsentrasi, lapar,  peningkatan berat badan, gangguan tidur, dan stress yang meningkat. Hal inilah yang biasanya orang akan sulit menuju UBM.

Peserta workshop mengisi daftar hadir

Pada sesi tanya jawab ini, terdapat dua peserta yang bertanya kepada narasumber 3. Kedua penanya itu berasal dari Puskesmas Turen dan Karangploso. Semua pertanyaan dari peserta workshop dijawab secara langsung oleh dr. Nur Aida.

Usai pemaparan narasumber 3, acara berikutnya adalah Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk Puskesmas yang dipandu oleh staf PTM Dinkes Kabupaten Malang, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners yang diamini oleh peserta workshop.

Acara Workshop Implementasi KTR dan UBM bagi FKTP di Kabupaten Malang ini ditutup secara resmi oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang tepat pada pukul 15.01 WIB dengan harapan semua Puskesmas bisa ber-UBM. *** [271022]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo




Share:

Rabu, 26 Oktober 2022

Sosialisasi Perda dan Perbup KTR Pada Instansi dan Lembaga di Kabupaten Malang

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menyelenggarakan Sosialisasi Perda dan Perbup KTR pada Instansi dan Lembaga di Meeting Room 1st Floor Rayz UMM Hotel yang beralamatkan di Jalan Raya Sengkaling No. 1 Dusun Jetis, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (26/10/2022).
Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah instansi dan Lembaga di Kabupaten Malang, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Lingkungan Hidup, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia, PPNI Kabupaten Malang, Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Daerah, Kementerian Agama Kabupaten Malang, Puskesmas Turen, Puskesman Kepanjen, Klinik Cakra Husada Turen, Klinik Asy-Syifa Sumbermanjing Wetan, RSUD Lawang, RS Wava Husada Kepanjen serta Subbag Umum dan Kepegawaian.

Peserta berpose bersama peserta sosialisasi KTR di Rayz UMM Hotel

Acara pertemuan sosialisasi ini dimulai pada pukul 09.10 WIB. Master of Ceremony (MC) Ulinati, S.IP, asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang, mengawali dengan ucapan selamat datang kepada peserta pertemuan, dan dilanjutkan dengan membacakan susunan acara serta memandu doa bersama sebelum acara dimulai.
Kemudian seluruh peserta diminta berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan setelah selesai dimohon untuk duduk kembali. Acara berikutnya dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Dinkes Kabupaten Malang yang dibacakan oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.
Dalam sambutan itu, Paulus mengatakan bahwa indikator penyebab banyaknya penyakit tidak menular (PTM) adalah faktor risiko, seperti pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat serta kebiasaan merokok. Survey Kematian tahun 2020 yang diadakan Dinkes dan Kemenkes, diketahui bahwa 48% kematian disebabkan penyakit kardiovaskular, yang salah satu penyebabnya adalah kebiasaan merokok.

Sub Kontraktor Substantif PTM dan Keswa beri sambutan dan membuka secara resmi Pertemuan Sosialisasi KTR

Oleh karena itu, kita perlu pengendalian dengan regulasi yang mengatur KTR (Kawasan Tanpa Rokok). Pertemuan ini untuk sosialisasi Perda dan Perbup KTR dan sekaligus terbuka untuk masukan dari peserta yang hadir dalam pertemuan ini. Kemudian Paulus Gatot langsung membuka pertemuan sosialiasasi ini dengan resmi.
Usai dibuka oleh Paulus Gatot, acara diteruskan dengan pemaparan materi pertama yang disampaikan oleh Baruna Firmansyah, S.H, Sub Koordinator Perancangan Perundang-undangan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Malang. Dalam materinya, Baruna menjelaskan mengenai Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2018 tentang Kawasan Tanpa Rokok.
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kepentingan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau mempromosikan produk tembakau. Perda KTR ini adalah peraturan yang memutlakkan aturan merokok dalam sebuah Kawasan yang telah ditentukan. Permasalahannya kadang-kadang ada KTR yang tidak digunakan. Hal ini karena tempatnya tidak layak, dan tidak ada petugas yang mengingatkan di KTR.

Pemaparan materi oleh narasumber

Dalam materi pertama ini muncul pertanyaan dari dua penanya. Satu pertanyaan dari Dinkes, dan satunya lagi dari Dinas Pendidikan. Kesemua pertanyaan itu pun kemudian dijawab oleh Baruna. Setelah itu pada pukul 10.13 WIB acara diisi dengan senam peregangan dengan menggunakan ritme Senam Puskesmas Cemoro Donomulyo.
Sehabis ikut senam, pemateri pertama meninggalkan tempat, dan MC mengumumkan saatnya untuk coffee break dulu. Seluruh dipersilakan untuk mencicipi snack dan hot tea/coffee yang telah disediakan oleh pihak hotel.
Pukul 10.37 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi kedua oleh Kepala Satpol PP Drs. Firmando Hasiholan Matondang dengan judul “Implementasi Penegakan Perda Kabupaten Malang Nomor 5 Tahun 2018.”  Pada kesempatan itu, Firmando menerangkan tugas dan tanggung jawab pemerintah yang dalam hal ini dilakukan oleh Satpol PP.

Peserta Pertemuan Sosialisasi KTR di Meeting Room 1st Floor Rayz UMM Hotel

Menurut Firmando, tugas dan tanggung jawab Satpol PP yaitu melaksanakan penegakan Perda Nomor 5 Tahun 2018, dan memberikan himbauan kepada masyarakat pada tempat-tempat yang telah ditentukan sesuai dengan pasal 6 ayat 2 yaitu berupa standing banner. Satpol PP akan gencar melakukan sosialisasi KTR dan sekaligus membangun komunikasi dengan OPD yang lainnya.
Pada sesi tanya jawab dalam materi kedua ini, ada pertanyaan dan masukan dari empat penanya. Empat penanya itu berasal dari Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup, Puskesmas Turen, dan Dinkes. Dalam kesempatan itu, Firmando pun menanggapi semua pertanyaan maupun saran yang diberikan.
Pertemuan sosialisasi ini ditutup oleh Sub Kontraktor Substantif PTM dan Keswa pada pukul 11.46 WIB. Sub Kontraktor Substantif PTM dan Keswa mengucapkan terima kasih atas masukan untuk Perbup yang masih digodok, dan berharap agar instansi Lembaga bersinergi dalam mengimplementasikan KTR dengan baik. *** [261022]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo




Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog