Tampilkan postingan dengan label Desa Jatiguwi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Desa Jatiguwi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 14 Oktober 2023

Skrining AREEMA di Desa Jatiguwi

Desa Jatiguwi merupakan satu dari empat desa yang menjadi baseline implementasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) untuk pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang. Desa tersebut merupakan salah satu desa yang berada di lingkungan administratif Kecamatan Sumberpucung, kabupaten Malang.

Secara geografis, Desa Jatiguwi terletak pada ketinggian 296 meter di atas permukaan laut dan berbatasan dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Kromengan (sebelah utara); Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung (sebelah timur); Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare (sebelah selatan); dan Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung (sebelah barat).

Kader Desa Jatiguwi lakukan skrining AREEMA

Desa Jatiguwi terdiri dari tiga dusun, yakni Jatimulyo, Mentaraman, dan Krajan. Dusun Jatimulyo terdiri dari 1 RW dengan 5 RT, Dusun Mentaraman terdiri dari 6 RW dengan 25 RT, dan Dusun Krajan terdiri dari 2 RW dengan 10 RT.

Dikutip dari Kecamatan Sumberpucung Dalam Angka 2022 (BPS Kabupaten Malang, 2022), luas Desa Jatiguwi adalah 459,1 hektar. Luas ini merupakan 13,21% dari luas Kecamatan Sumberpucung dan masuk urutan kelima luasnya dari tujuh desa yang ada di wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung, setelah Karangkates (21,26%), Sumberpucung (17,14%), Senggreng (16,44%), Ternyang (13,21%).

Jarak dari Desa Jatiguwi menuju ke ibukota Kecamatan Sumberpucung adalah 3 kilometer, dan jarak menuju ke ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen adalah sejauh 13 kilometer.

Skrining AREEMA di Desa Jatiguwi

Bulan Juli 2023, kader AREEMA Desa Jatiguwi yang telah mendapatkan pelatihan melakukan skrining dengan menggunakan aplikasi AREEMA. Ada 20 kader AREEMA yang melaksanakan skrining SMARThealth COVID-19 di desanya dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah.

Target responden per kader adalah 60 orang dewasa yang bermukim di Desa Jatiguwi. Jadi secara keseluruhan, jumlah responden di Desa Jatiguwi adalah sebanyak 1200 orang. Dalam skrining tersebut, kader AREEMA akan dipantau oleh perawat Desa Jatiguwi Yusvika Triswindari, A.Md.Kep yang kesehariannya mengelola Ponkesdes Jatiguwi, dan hasilnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. *** 

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 18 Juli 2023

Dua Desa Ikuti Refreshing Kader AREEMA di Puskesmas Sumberpucung

Kader AREEMA dari dua desa, yaitu Jatiguwi dan Senggreng, mengikuti penyegaran (refreshing) terkait aplikasi  AREEMA di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Sumberpucung yang beralamatkan di Jalan  TGP No. 2 Dusun Rekesan RT 01 RW 01 Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, pada Selasa (18/07) siang.

Didampingi oleh perawat desanya masing-masing, mereka hadir dalam refreshing tersebut. Setiap desa ada 20 orang kader AREEMA, namun kebetulan di setiap desa ada yang tidak bisa hadir satu orang karena sakit.

Tampak hadir dalam pertemuan itu dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang terdiri dari Paulus Gatot Kusharyanto, SKM (Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa), Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb (staf PTM dan Keswa), dan Candra Heranawan, S.Kom (staf IT Substansi PTM dan Keswa). Kemudian terlihat juga Pemegang Program PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, S.Kep. Ners dan seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Suasana refreshing kader AREEMA di Ruang Pertemuan Lanta2 Puskesmas Sumberpucung

Acara dimulai pada pukul 12.50 WIB dengan diawali sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Dalam sambutannya, Paulus Gatot mengatakan bahwa dalam survey mengenai long COVID-19 ini bertujuan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian serta penatalaksanaan terkait COVID-19.

“Saya menyadari ibu-ibu kader terlah berbuat maksimal dalam melakukan wawancara secara door to door. Akan tetapi, karena aplikasi error melulu, maka ibu-ibu kader dikumpulkan dalam pertemuan penyegaran kader AREEMA ini,” jelas Paulus Gatot.

Oleh karena itu, ibu-ibu kader nanti akan dipandu oleh programmer Wijayadi Saputra, S.Kom dari CV. Putra Adi Jaya Soft Malang. “Mohon nanti ibu-ibu kader menyampaikan permasalahan yang dihadapi selama ini dalam melakukan input data dengan aplikasi AREEMA,” pungkas Paulus Gatot.

Peserta refreshing dari Desa Jatiguwi dan Senggreng

Selesai sambutan dari Sub Koordiantor Substansi PTM dan Keswa, waktu diserahkan kepada Wijayadi Saputra untuk memandu jalannya mengenai permasalahan yang dihadapi oleh kader AREEMA dalam input data.

Dalam pertemuan itu diketahui bahwa hasil entrian kader sebelum tanggal 2 Juli masih bisa terekap di server dalam bentuk excel. Namun yang dientri setelah tanggal 3 Juli, hasil entriannya tidak bisa masuk karena aplikasi error.

Dari problem yang ditemukan dari dua desa tersebut adalah kader sudah merasa menginput hasil skrining yang dilakukan tapi ternyata data tidak tersimpan di pencarian. Sehingga, kader merasa bingung dan khawatir kalau terjadi double entry.

Programmer berusaha mendeteksi permasalahan yang dijumpai kader Desa Senggreng

Permasalahan ini diatasi oleh programmer dengan menambahkan item draft dalam aplikasinya. Dalam hal ini kader AREEMA harus menginstal update terbaru, dan sebagian besar bisa melihat hasil entrian sebelumnya.

Akan tetapi, pada saat kader AREEMA mencoba melakukan input data yang setelah tanggal 3 Juli (yang tidak masuk/terekap) dengan aplikasi terbaru, masih ada kader yang mengalami sudah melakukan entri dan bisa disimpan tapi di draft tidak muncul.

Selain itu, temuan kasus yang dialami oleh kader AREEMA dari Desa Jatiguwi juga lebih banyak ketimbang dari Desa Senggreng. Kader Desa Jatiguwi mengalami jika salah memilih jawaban, tapi tidak bisa dimodif atau diperbaiki.

Programmer berusaha mengatasi permasalahan aplikasi yang ditemui oleh kader Desa Jatiguwi

Aplikasi tiba-tiba kembali ke awal lagi. Di file skrining bagian pertanyaan kuesioner berulang lagi, dan ketika disimpan gagal karena isian ada yang terlewat dan kader tidak bisa langsung menuju yang terlewat tersebut sehingga kader harus cek dari awal lagi.

Lalu, kader Desa Jatiguwi juga mengalami bahwa di aplikasi kader datanya terkirim tapi di perawat sebagian saja yang tampil. Persoalan ini akan menimbulkan mistafsir dalam penghitungan perolehan hasil skrining yang dilakukan oleh kader nantinya.

Sampai menjelang Ashar, sejumlah kasus terkait dengan aplikasi AREEMA masih bermunculan. Acara pun kemudian diakhiri mengingat masih belum fix-nya aplikasi. Programmer akan memperbaikinya dulu, dan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa mewanti-wanti kepada kader agar jangan mengentri dulu. Hal ini juga dipertegas oleh staf IT Substansi PTM dan Keswa agar kader menunggu sampai adanya update aplikasi yang baru. *** [180723]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Jumat, 16 Juni 2023

Stand Puskesmas Sumberpucung Ramai Dikunjungi Jamaah Suling Bupati Malang di Masjid Nurul Akbar Desa Jatiguwi

Tidak seperti biasanya jamaah yang datang untuk menunaikan sholat Subuh di Masjid Jami’ Nurul Akbar yang berada di Dusun Krajan RT 06 RW 01 Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Di hari-hari biasa umumnya jamaah hanya satu hingga dua shaf saja.

Tapi Jumat (16/06) dini hari tadi terlihat berbeda. Ratusan kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua tampak parkir berjajar mulai dari depan Balai Desa Jatiguwi hingga timur Masjid Nurul Akbar, memenuhi kiri kanan Jalan Raya Kepanjen-Karangkates sejauh 200 meter. Mobil plat merah tampak mendominasi.

Nakes Puskesmas Sumberpucung berpose bersama Kadinkes dan Bupati Malang

Unsur-unsur dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Malang, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), OPD Kabupaten Malang, BPJS, perangkat Kecamatan Sumberpucung beserta 7 kepala desa yang ada di wilayahnya, Forum Klinik Swasta, pengusaha, Puskesmas Sumberpucung, tokoh masyarakat, dan jamaah lainnya, tumplek blek. 

Mereka menyemarakan masjid dalam acara Sholat Subuh Berjamaah Bersama Bupati Malang dan Forkopimda Kabupaten Malang. Masyarakat Kabupaten Malang menyebutnya dengan “Subuh Keliling” (Suling).

Sehingga, yang biasanya hanya satu hingga dua shaf, Subuh tadi semua shaf lantai bawah penuh. Yang tidak kebagian shaf bawah, jamaah langsung menuju ke lantai atas, termasuk seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang telah tiba di masjid sekitar pukul 04.00 WIB.

Subuh Keliling Bupati Malang di Masjid Jami' Nurul Akbar Desa Jatiguwi

Suling merupakan salah satu program Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi M.M., yang telah dicanangkan sebelum pandemi COVID-19 namun sempat terhenti dengan adanya pandemi tersebut, dan setelah pandemi, Suling pun digiatkan kembali. Tujuan Suling ini, selain untuk memakmurkan masjid juga sekaligus untuk menyapa dan menyerap aspirasi masyarakat, khususnya terkait program-program yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.

Dalam Suling kali ini yang dilaksanakan di Masjid Nurul Akbar, tidak hanya jamaahnya yang penuh tapi juga stand-stand yang ada di halaman masjid tersebut. Ada khitanan massal, sembako murah, BPJS, layanan KB, drive thru khusus pelayanan e-KTP dan KIA, serta stand Puskesmas Sumberpucung yang berada di sisi paling barat menghadap ke jalan raya.

Stand Puskesmas Sumberpucung menghadirkan skrining PANDU Mobile yang dibantu oleh kader SMARThealth Desa Jatiguwi, layanan pemeriksaan mata yang berkolaborasi dengan PPDS Mata UB, dan layanan vaksin COVID-19. Selain itu ada, sejumlah tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Sumberpucung menangani layanan KB di mobil KB milik BKBN yang warnanya biru, dan menggelar khitanan/sunatan massal di sebelah timur masjid.

Kadinkes Kabupaten Malang tinjau stand Puskesmas Sumberpucung dalam acara Subuh Keliling

Keterlibatan kader SMARThealth Desa Jatiguwi dalam acara Suling tersebut adalah membantu melakukan skrining PTM. Sebelum suara adzan Subuh berkumandang, sebenarnya lima kader SMARThealth Desa Jatiguwi sudah siap semua dengan berseragam kaos SMARThealth warna abu-abu. Namun pada pukul 05.04 WIB, ada salah seorang kader SMARThealth yang harus izin pulang karena tiba-tiba mendapat kabar kalau neneknya yang di rumah telah meninggal dunia.

Stand Puskesmas Sumberpucung cukup ramai. Hal ini tidak terlepas dari kepiawaian semua personil nakesnya yang dimotori oleh pemegang program PTM Puskesmas Sumberpucung, Istitik Wahyuni, S.Kep.Ners bersama perawat Desa Jatiguwi Yusvika Triswindari, A.Md.Kep.

Mereka bahu membahu dengan pembagian tugas. Ada 32 nakes yang dikordinir, baik dokter, perawat maupun bidan, yang aktif dalam stand Puskesmas Sumberpucung. Mereka ada yang melayani vaksinasi COVID-19, pemeriksaan mata, skrining, konsultasi dan terapi, wawancara dengan sejumlah OPD, video maker maupun foto, petugas sunat serta yang “humas” untuk mencari pasien di antara para jamaah tersebut.

Kader SMARThealth Desa Jatiguwi membantu nakes melakukan skrining PTM

Stand Puskesmas Sumberpucung dikunjungi banyak orang. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijoyo, M.M.Kes., usai mengikuti sholat berjamaah di shaf pertama  berupaya meninjau stand Puskesmas Sumberpucung.

Kemudian terlihat Kepala RSUD Kanjuruhan juga ke stand Puskesmas Sumberpucung. Bupati Malang mengunjungi stand Puskesmas Sumberpucung usai menengok khitanan massal dan sarapan yang tempatnya berada di selatan stand Puskesmas Sumberpucung.

Setelah itu, sebagian jamaah Suling tadi mengikuti skrining PTM, pemeriksaan mata maupun ikut vaksinasi COVID-19. Ada takmir masjid, kepala desa, pengurus DMI Kabupaten Malang maupun jamaah lainnya.

Stand Puskesman Sumberpucung yang paling besar dan luas

Hingga ditutup pada pukul 07.09 WIB, Puskesmas Sumberpucung yang dibantu kader SMARThealth Desa Jatiguwi berhasil melakukan skrining PTM terhadap 117 orang dengan rincian 47 laki-laki dan 70 perempuan. Dari total yang diperiksa tersebut, terdapat 38 orang yang terindikasi hipertensi dan 8 orang diabetes.

Sementara itu, di meja pemeriksaan mata, dua dokter PPDS Mata UB berhasil memeriksa sebanyak 23 orang, di mana 5 orang di antaranya terindikasi katarak. Lalu, di meja vaksin berhasil menyuntik vaksin COVID-19 sebanyak 6 orang dengan rincian booster 1 ada 1 orang, dan boster 2 ada 5 orang. *** [160623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Sabtu, 24 Desember 2022

Melongok Rakor Kader Kesehatan Jatiguwi di Zam Zam Hotel & Resort Batu

“Kecantikan seorang wanita bukanlah dari wajahnya tapi kecantikan sesungguhnya dari seorang wanita tercermin dari jiwanya. Kepedulian untuk memberikan semangat yang selalu ia tunjukkan. Kecantikan wanita bertumbuh dari tahun ke tahun.”

-Audrey Hepburn (1929-1993)

Ngomong-ngomong soal kepedulian, ada ceritera menarik dari kader kesehatan Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Ceritera itu berasal dari penanggung jawab PTM Puskesmas Sumberpucung yang berkisah tentang rapat koordinasi (rakor) kader kesehatan Jatiguwi selama 2 hari, dari 21 hingga 22 Desember 2022.

Bermula dari adanya kepedulian teman-teman kader yang biasanya menghadiri kegiatan di hotel. Teman-teman tersebut kemudian berceritera kepada teman yang lainnya saat kumpulan mengenai kehadirannya dalam acara di hotel.

Kader kesehatan Desa Jatiguwi, Sumberpucung, berpose bersama

Teman-teman yang belum pernah sama sekali menjamah hotel ada yang berceletuk, “Gimana ya rasanya ke hotel?” Dari celetukan itu, lalu teman-teman berusaha menabung. Setiap dapat insentif kader, mereka sisihkan.

Dalam setahun mereka bisa mengumpulkan sekitar 350 ribu sampai 400 ribu per orang. Mereka mengumpulkannya ke bendahara kader. Tahun 2022 ini, bendahara langsung membikin acara rapat koordinasi kader kesehatan di akhir tutup tahun.

Tujuannya agar supaya pengalaman semua kader kesehatan bisa merasakan seperti apa sih kalau kegiatan di hotel itu. Lalu, mereka itu membentuk panitia rakor yang terdiri dari Anita Dewi, Yuliana Sri Utami, Mela Fitriningtyas, Sri Wahyuningtyas, Umi Hanik, Parlindaning Rahayu, Winarsih, dan Ana Dwitya.

Dengan inisiatifnya sendiri merencanakan kegiatan tersebut dan cari hotel sendiri. Tenaga kesehatan (nakes) dan penanggung jawab PTM Puskesmas Sumberpucung diberi tahu setelah semua persiapan beres semua.

Pemberian cinderamata kepada kader dengan dedikasi terlama oleh Kepala Desa Jatiguwi

Rakor kader kesehatan ini dilaksanakan di Zam Zam Hotel & Resort, yang merupakan hotel bintang empat yang telah tersertifikasi. Memiliki kamar terluas di kelasnya membuat para tamu merasa nyaman dan bebas ketika bermalam di Zam Zam Hotel & Resort Batu. 

Fasilitas lengkap di setiap kamar yaitu kasur kualitas King Koil, AC, amenities, deposit save box, kulkas, mini bar LED TV dengan channel favorit, dan lain-lain. Selain itu di hotel terdapat fasilitas free WiFi, convention hall, swimming pool, masjid, lounge, shuttle car, motorcyle rent, dan rooftop restaurant, dan lain-lain. 

Zam Zam Hotel & Resort beralamatkan di Jalan Abdul Gani Atas No. 9 Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Lokasi hotel tersebut dekat dengan tempat wisata yang ada di Kota Batu.

Para kader kesehatan Jatiguwi tiba di hotel pada saat Dhuhur. Mereka kemudian istirahat sejenak, sholat, dan makan siang. Setelah itu mereka baru check in kepada resepsionis hotel yang telah mengatur kamar mereka masing-masing.

Posbindu SMARThealth di sela-sela Rakor Kader Kesehatan Jatiguwi di Zam-Zam Hotel & Resort Batu

Lepas Ashar, mereka mulai registrasi untuk mengikuti rakor dalam rangka Evaluasi dan Perencanaan Program Kesehatan Tahun 2023. Pembukaan rakor dimulai pada pukul 15.30 WIB, dan diikuti oleh 30 kader Posyandu Balita, 5 kader Posbindu SMARThealth, 25 kader Posyandu Lansia, dan perawat maupun bidan desa, serta penanggung jawab PTM Puskesmas Sumberpucung.

Setelah pembukaan langsung diisi dengan materi. Materi pertama disampaikan oleh penanggung jawab PTM Puskesmas Sumberpucung, Istitik Wahyuni, S.Kep.Ners, dengan bahasan perihal skrining yang bisa dilakukan oleh semua kader.

Pada kesempatan itu, Istitik meneruskan materi yang pernah dipresentasikan Sub Koordinator Substatif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, pada acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Pencegahan COVID-19 di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall Kepanjen, sehari sebelumnya.

Usai materi pertama, langsung disambung dengan materi kedua yang diisi oleh perawat Desa Jatiguwi, Yusvika Triswindari, A.Md.Kep, tentang Capaian Diabetes Mellitus (DM), Hipertensi, dan rencana kerja tahun 2023.

Keseruan dalam peregangan yang dipandu oleh penanggung jawab PTM Puskesmas Sumberpucung

Selesai materi, acara dilanjutkan ishoma (istirahat, sholat, makan). Kemudian malam harinya, acara dilanjutkan dengan pesan kesan kegiatan, fun game, pembagian doorprize fun game, dan pemberian cinderamata kepada kader yang memilik dedikasi terlama. 

Di sela-sela acara ini, kader SMARThealth (Yuli Prastyorini, Parlindaning Rahayu, Winarsih, Umi Hanik, dan Ana Dwityaningsih) bersama perawat Yusvika dan bidan Nur Khusniati, A.Md.Keb menggelar Posbindu SMARThealth di antara peserta rakor tersebut.

Dari jumlah kader yang hadir berjumlah 60 orang itu, yang ikut skrining faktor risiko PTM pada Posbindu SMARThealth ada sebanyak 50 orang, yang semuanya ibu-ibu. Setelah itu, dilanjutkan dengan penutupan acara di malam hari yang dilakukan oleh Kepala Desa Jatiguwi, Hj. Enggar Sri Wahyuningtyas.

Senam pagi kader kesehatan Desa Jatiguwi di halaman Zam Zam Hotel & Resort Batu

Esok harinya, acara diisi dengan senam pagi di halaman hotel. Dalam senam itu, kader kesehatan mengenakan kaos warna pink, bawahan dan hijab yang didominasi warna hitam, serta sepatu warna putih.

Usai gerak badan, para kader istirahat sejenak dan kemudian menuju ke ruang makan untuk sarapan yang telah disediakan pihak hotel. Setelah sarapan, acaranya sudah bebas dan mereka check out sekitar pukul 10.00 WIB.

"Kemandirian memang membutuhkan uang. Tapi kekurangan uang bukan alasan untuk tidak hidup mandiri." Dengan tekad kuat kader kesehatan Desa Jatiguwi, terwujudlah rakor di hotel. Keseruan dalam rakor ini telah memancarkan rona-rona kegembiraan di wajah-wajah para kader kesehatan Desa Jatiguwi selepas acara rakor tersebut. *** [241222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Rabu, 14 Desember 2022

Singgah di Ponkesdes Sejahtera Jatiguwi

Pulang dari Pelatihan Kader SMARThealth Kecamatan Kalipare, perwakilan Tim SMARThealth singgah di Ponkesdes Sejahtera yang berada di Jalan Bangsa Dusun Krajan RT 22 RW 05 Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (13/12/2022).

Ponkesdes (Pondok Kesehatan Desa) merupakan sarana pelayanan kesehatan yang berada di desa atau kelurahan yang merupakan pengembangan dari Pondok Bersalin Desa (Polindes) sebagai jaringan puskesmas dalam rangka mendekatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.

Fasad bangunan Ponkesdes Sejahtera, Jatiguwi, Sumberpucung

Kunjungan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) ke Ponkesdes Sejahtera yang ada di Desa Jatiguwi itu bukan dalam rangka memeriksakan diri, tapi ingin berjumpa dengan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Ponkesdes tersebut.

Perwakilan Tim SMARThealth diterima oleh Perawat Desa Jatiguwi, Yusvika Triswindari, A.Md.Kep di ruang kerjanya. Pada saat perwakilan Tim SMARThealth tiba, di Ponkesdes Sejahtera sedang ada meeting di ruang pertemuan, sehingga selain bertemu dengan perawat desa juga bersua dengan salah seorang kader SMARThealth dan bidan desa.

Di ruang kerja itu, perwakilan Tim SMARThealth menanyakan beberapa hal terkait karakteristik desa untuk uji coba implementasi aplikasi AREEMA milik UB, seperti jumlah dusun, jumlah RW, jumlah RT, jumlah kader kesehatan, jarak ke Ponkesdes dari setiap dusun, jarak ke Puskesmas dari setiap dusun, mata pencaharian penduduk dalam setiap dusunnya, luas wilayah desa, dan jumlah penduduk.

Mengenal karakteristik desa dari perawat desa Jatiguwi

Dari tiga dusun yang ada di Desa Jatiguwi itu, Dusun Krajan terdapat Pabrik Rokok (PR) Andalan. Jarak dari Ponkesdes Sejahtera ke PR Andalan itu sekitar 1,4 kilometer, sehingga mata pencaharian di Dusun Krajan bervariasi. Tidak hanya bertani, tapi ada juga yang terserap bekerja di PR Andalan.

Desa Jatiguwi ini memiliki luas wilayah nomor dua terkecil dan jumlah penduduk terbanyak nomor 2 dari 7 desa yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Sumberpucung. Di bagian utara desa ini terbelah oleh Jalan Nasional, dan yang bagian selatan mepet dengan Waduk Karangkates. Sementara di tengah desa dilalui Saluran Irigasi Kali Molek, peninggalan zaman Hindia Belanda.

Kunjungan yang memakan waktu sekitar 10 menit itu, tidak hanya ingin melihat karakteristik desa dari nakes, namun juga sekaligus dimanfaatkan perwakilan Tim SMARThealth UB untuk bersilaturahmi dengan nakes di Ponkesdes Sejahtera karena baru kali ini main ke Ponkesdes Sejahtera.

Peta Sebaran Posyandu beserta kader kesehatan di Desa Jatiguwi

Bangunan Ponkesdes Sejahtera cukup bagus dan bersih. Bangunan Ponkesdes Sejahtera berarsitektur limasan dengan interior ruangan yang cukup akomodatif dalam pelayanan kesehatan di desa. Tak hanya mempunyai ruang pemeriksaan, ada juga ruang melahirkan. Selain itu, bangunan Ponkesdes Sejahtera juga dilengkapi dengan ruang pertemuan maupun dapur yang terlihat bersih.

Menurut perawat Yusvika, bangunan Ponkesdes Sejahtera yang menghadap ke selatan ini dibangun Pemerintah Desa Jatiguwi pada tahun 2004. Dari Ponkesdes Sejahtera ke Balai Desa Jatiguwi ini berjarak sekitar 350 meter dengan melewati Jalan Bangsa yang berada di tepian Saluran Irigasi Kali Molek. *** [131222]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Share:

Selasa, 30 Agustus 2022

Giat Posbindu PTM di SMALOKA Sumberpucung

Puskesmas Sumberpucung mengandeng kader SMARThealth Desa Jatiguwi menggelar giat Posbindu PTM di SMA Negeri 1 Sumberpucung yang beralamatkan di Jalan Nusa, Dusun Mentaraman RT 31 RW 08 Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (30/08/2022).

SMA Negeri 1 Sumberpucung dikenal dengan SMALOKA, singakatan dari SMA Lor Kali. Karena memang lokasi sekolah ini berada di ujung Jalan Nusa yang berada di sebelah utara sungai. Sungai itu berada di bawah lembah. Masyarakat setempat menyebutnya jurang. Jadi, yang datang dari arah Jalan Raya Sumberpucung-Kepanjen, senantiasa akan melewati jembatan di atas sungai tersebut dengan turunan dan tanjakan yang sukup tinggi.



Posbindu PTM ini bertujuan untuk mengetahui adanya faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) bagi tenaga pendidik maupun staf administrasi serta karyawan lainnya yang bertugas di SMALOKA. Skrining atau deteksi dini ini berguna untuk menemukan secara awal adanya kemungkinan seseorang terkena PTM atau memiliki faktor risiko.

Kader berpose bersama Kepala Sekolah dan tenaga keehatan Puskesmas Sumberpucung 

Dengan diketahuinya faktor risiko PTM secara dini pada seseorang maka pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan sedini mungkin. Sementara itu, bagi yang sudah terkena maka penting sekali mengendalikan PTM yang disandangnya agar tidak terjadi komplikasi, kecacatan maupun kematian dini akibat PTM serta untuk meningkatkan kualitas hidup.

Giat Posbindu PTM yang digawangi Pemegang Program (PP) PTM Istitik Wahyuni, A.Md. Keb., S.Kep. Ners dan dibantu oleh Pemegang Program Usaha Kesehatan Kerja (UKK) Ikrima Ifadah, S.ST ini, dimulai pada pukul 08.00 WIB.

Giat ini menempati selasar lantai 1 yang berada antara Ruang BP/BK dan Ruang UKS SMALOKA. Meja pemeriksaan yang diatur berderet dari selatan menuju ke utara. Tenaga pendidik, tenaga administrasi maupun security akan memnulai pemeriksaan dari meja 1 yang berada di sisi selasar paling selatan.

Suasana meja 1: pendaftaran dan antropometri

Meja 1 merupakan meja pendaftaran. Di meja 1 ada dua kader Posyandu Lansia yang bertugas, yaitu Lina Septiningsih dan Sri Wahyuningtyas. Kader Lina akan melakukan registrasi bagi mereka yang melakukan pendaftaran dengan mengisikan bidodata mereka ke dalam Kartu Pemantauan Faktor Risiko PTM, Riwayat Kesehatan, dan Self-Reporting Questionnaire-29 (SRQ-29). 

Ketiga lembar form ini akan disuruh bawa mereka untuk pemeriksaan berikutnya. Usai menerima ketiga form tersebut, mereka akan diukur berat dan tinggi badan serta lingkar perut oleh kader Sri Wahyuningtyas. Hasil pengukurannya akan dituliskan dalam lembar Kartu Pemantauan Faktor Risiko PTM dan Riwayat Kesehatan.

Dalam pengukuran berat dan tinggi badan, kader Sri menggunakan timbangan SMIC OneMed OD205 milik SMALOKA, yaitu timbangan badan injak model analog jama sekaligus pengukur tinggi badan dengan pipa berskala untuk segala usia.

Pengukuran tekanan darah di meja 2

Setelah itu, mereka akan bergeser ke meja 2 yang digunakan untuk pengukuran tekanan darah. Ada dua kader SMARThealth yang memberikan layanan pengukuran tensi, yaitu Yuli Prastyorini dan Umi Hanik. Hasil pengukurannya juga dicatatkan dalam kedua lembar form seperti hasil pengukuran antropometri sebelumnya.


Dari meja 2, mereka akan bergeser ke meja 3 yang berada di sebelah utaranya. Di meja 3 ini, mereka akan mendapatkan layanan pemeriksaan gula darah dan kolesterol oleh kader SMARThealth Ana Dwityaningsih dan perawat Desa Jatiguwi Yusvika Triswindari, A.Md.Kep. Hasil pengukuran gula darah maupun kolesterol dimasukkan dalam kedua lembar form juga.

Selesai di meja 3, mereka akan lanjut ke meja 4 yang berada di sebelah utara meja 3. Di  meja 4 ada dua dokter insternship Puskesmas Sumberpucung, yaitu dr. Cindy Priskila Panjaitan dan dr. Sari Marlina Sudin, yang bertugas melakukan skrining faktor risiko PTM dan sekaligus memberikan konseling maupun edukasi bagi mereka dari hasil pengukuran dan pengisian ketiga form yang dibawanya. Kedua dokter tersebut dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (FK UKI) Jakarta.

Skrining dokter, konseling dan edukasi di meja 4

Dari meja 4, mereka akan melanjutkan ke meja 5. Meja 5 ini meja terakhir dari pemeriksaan dalam giat Posbindu PTM yang diadakan di SMALOKA. Meja 5 itu merupakan meja pemeriksaan mata. Petugas yang melakukan pemeriksaan mata adalah dr. Dian Rosalia dan dr. Herisa Rahmasari. Keduanya merupakan PPDS (Prodi Pendidikan Dokter Spesialis) Mata RSSA (RSUD Dr. Saiful Anwar)  Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB).

Dalam pemeriksaan mata, kedua PPDS itu memakai tes ketajaman mengintip (peak acuity test). Peak acuity adalah aplikasi penglihatan berbasis smartphone yang dikembangkan oleh para ahli mata untuk memungkinkan siapa saja memeriksa ketajaman visual hanya dengan menggunakan smartphone Android.

Mengutip dari laman peekvision.org, Peak acuity membantu menyaring dan mengidentifikasi orang-orang yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pemeriksaan rinci dari ahli kesehatan yang berkualifikasi.

Pemeriksaan mata oleh PPDS Mata RSSA FKUB

Usai dari meja 5, mereka bisa meninggalkan tempat dan lembar form yang telah dibawa berkeliling dalam pemeriksaan, diserahkan kepada kader SMARThealth Parlindaning Rahayu untuk dimulai input data dengan menggunakan aplikasi eKader. Kendati sinyalnya lemot, namun terlihat kader masih bisa melakukan input data.


Setelah kader yang berada di meja 2 dan 3 longgar, mereka langsung membantu input data di sisi utara meja 5. Sepintas terlihat seperti lomba dalam memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77.

Acara giat Posbindu PTM di SMALOKA ditutup pada pukul 12.00 WIB. Tim SMARThealth UB yang mengikuti jalannya giat Posbindu tersebut, turut menyaksikan penghitungan rekapitulasi di meja 1. Dari target sasaran sekitar 110 orang di SMALOKA, berhasil diperiksa sejumlah 70 orang dengan rincian 34 laki-laki dan 36 perempuan. Dari semua yang terperiksa, ada 20 orang yang terindikasi memiliki faktor risiko hipertensi dan 1 orang diabes mellitus. *** [300822

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo


Share:

Sabtu, 17 April 2021

Penyuluhan Kesehatan Jantung di Posbindu PTM Sejahtera Desa Jatiguwi

Penyuluhan kesehatan jantung yang ketiga diadakan oleh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Jurusan Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah, pada minggu pertama di bulan puasa. Tepatnya pada Sabtu (17/04/2021).

Penyuluhan ini berbarengan dengan giat Posbindu PTM yang dihelat di rumah Ibu Suparmi yang beralamatkan di Dusun Krajan RT 05 RW 01 Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi giat Posbindu berada di antara Mushola Waqaf Subulus Salam dan rumah Ketua RT 05 RW 01, yang tak lain adalah menantu Ibu Suparmi.


PPDS FKUB, Dinkes, Puskesmas Sumberpucung, Ponkesdes Jatiguwi, Kepala Desa Jatiguwi, Kader, Tim SMARThealth UB

Tampak hadir dalam kegiatan penyuluhan itu adalah Kepala Desa Jatiguwi Hj. Enggar Sri Wahyuningtyas, Kepala UPT Puskesmas Sumberpucung dr. Nur Eko Muhamad Samsudi, Bagian Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Puskesmas Sumberpucung Farida Azizah Nur, S.Kep. Ners, Pemegang Program PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, A.Md. Keb., Kader Posbindu, Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Pemegang Program PTM Kanker Dinkes Fitriayu Dola M., A.Md. Keb., Tim SMARThealth UB, dan masyarakat yang hadir dalam giat Posbindu PTM.

Acara penyuluhan dimulai pada pukul 09.19 WIB. Materi pertama disampaikan oleh dr. Sawitri Satwikajati dengan judul “Penyakit Stroke Akibat Gangguan Jantung”. Menurut dr. Sawitri, stroke adalah suatu penyakit yang menyerang susunan saraf pusat (otak) yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah maupun sumbatan pada pembuluh darah otak. Stroke ini bisa disebabkan oleh darah tinggi yang tidak terkontrol, gangguan jantung atrial fibrilasi maupun kolesterol tinggi.


dr. Sawitri Satwijati beri penyuluhan jantung dan stroke

Lebih lanjut, dr. Sawitri menjelaskan tentang tanda dan gejala stroke. Stroke biasanya muncul tiba-tiba, bisa didahului oleh keluhan sakit kepala yang diikuti mual muntah nyembur hingga penurunan kesadaran, atau bisa tanpa sakit kepala, namun tiba-tiba didapati sudut bibir asimetris, tangan/kaki menjadi sulit digerakkan, atau tiba-tiba pelo.

Lalu apa yang harus dilakukan jika muncul gejala tersebut? Dr. Sawitri menyarankan segeralah mencari pertolongan di fasilitas kesehatan terdekat. Karena jika lebih dari enam jam, kecacatan bersifat permanen.


Peserta Penyuluhan Jantung

Setelah paparan materi penyuluhan selesai, dr. Sawitri membuka pertanyaan kepada semua yang hadir dalam penyuluhan tersebut. Ada seorang kader yang bertanya mengenai nyeri dada dan pada umur berapa penyakit jantung itu menyerang seseorang. Dr. Sawitri menjawab dengan gamblang atas pertanyaan dari kader tersebut. Nyeri, tergantung kepada kasusnya. Karena nyeri bisa disebabkan oleh jantung maupun lambung. Sementara itu, mengenai penyakit jantung bisa dari ketika masih bayi belum lahir hingga tutup usia.

Pukul 10.01 WIB, penyuluhan dilanjutkan dengan penjelasan aplikasi Detak. Aplikasi ini diberi nama Detak berasal dari singkatan deteksi jantung secara cepat dan akurat. Aplikasi Detak merupakan aplikasi yang berbasis algoritma kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang menggunakan gawai atau smartphone.


dr. Yuri Afifah mengajari aplikasi Detak

Dengan menggunakan aplikasi ini, masalah keterlambatan penanganan pasien serangan jantung bisa diminimalisir serta bisa menyelamatkan pasien serangan jantung. Pengguna cukup mengisi data diri dan menjawab beberapa pertanyaan tentang nyeri dada yang dialami pada aplikasi tersebut.

Dari beberapa pertanyaan tersebut nantinya akan diketahui apakah nyeri yang dialami pasien adalah serangan jantung atau tidak. Jika kemungkinan besar pasien mengalami sindrom koroner akut (SKA), maka aplikasi akan mengarahkan ke rumah sakit atau dokter jantung yang terdekat dengan tempat tinggal pasien.


Kepala Desa Jatiguwi sedang mencoba aplikasi Detak

Oleh karena itu, untuk mengenal aplikasi Detak ini, peserta penyuluhan menyimak aplikasi tersebut mulai dari instal hingga menjalankannya. Dr. Yuri Afifah, PPDS FKUB lainnya, menyorotkan materi cara instal aplikasi itu dengan LCD ke layar dan kemudian membantu peserta penyuluhan untuk melakukan instal bersama dr. Sawitri. Aplikasinya bisa diinstal dari Play Store.

Karena umumnya yang datang kebanyakan Lansia, maka yang mempraktekkan instalasi aplikasi Detak hanyalah beberapa orang yang belum Lansia, seperti kader Posbindu, Pemegang Program PTM Puskesmas Sumberpucung, dan Kepala Desa Jatiguwi.


Kasi PTM dan Keswa pantau giat Posbindu di Jatiguwi

Usai penyuluhan kemudian diisi oleh Kasi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto sebagai penutup rangkaian acara penyuluhan. Dalam kesempatan itu, Paulus mengucapkan terima kasih kepada PPDS Jantung FKUB yang telah berkenan memberikan penyuluhan dalam giat Posbindu ini dan berharap kepada hadirin agar melakukan pemeriksaan secara rutin ke Posbindu guna deteksi dini hipertensi, diabetes maupun penyakit jantung.

Setelah itu kemudian dilakukan foto bersama antara PPDS FKUB, Puskesmas Sumberpucung, Kepala Desa Jatiguwi, Dinkes Kabupaten Malang, kader SMARThealth dan kader Posbindu serta Tim SMARThealth UB. Setelah itu, PPDS FKUB, Kepala UPT Puskesmas Sumberpucung, dan Kepala Desa Jatiguwi meninggalkan tempat.


Staf PTM Dinkes berkeliling meja untuk monitoring

Kasi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, Pemegang Program PTM Kanker Dinkes Fitriayu Dola yang sekaligus menjadi penanggung jawab program SMARThealth di Sumberpucung, serta Tim SMARThealth UB pulangnya agak belakangan. Hal ini karena masih melihat giat Posbindu PTM hingga paripurna.

Menurut Istitik Wahyuni, giat Posbindu PTM ini merupakan kolaborasi Posbindu SMARThealth dengan Posbindu PTM Sejahtera Desa Jatiguwi. Perlu diketahui, bahwa di Desa Jatiguwi ini telah ada kader Posbindu di setiap RW. Jadi bila ada giat Posbindu, mereka saling bersinergi.


dr. Ganesa periksa pasien lansia dan terus memberikan obat

Hingga kelar, giat Posbindu ini dihadiri oleh warga sebanyak 49 orang dengan rincian laki-laki sebanyak 6 orang dan perempuan sejumlah 43 orang. Dari jumlah itu berhasil bridging ke ePuskesmas sebanyak 20 orang.

Dalam giat Posbindu itu melibatkan 5 orang kader SMARThealth dan 4 orang kader Posbindu. Mereka menyebar di setiap meja yang jumlahnya ada 6. Meja 1 merupakan meja pendaftaran diisi oleh dua orang kader Posbindu, yaitu Suwanti dan Kasmiatin, dan kader SMARThealth Ana Dwityaningsih.


Kasi PTM dan Keswa sedang bincang-bincang dengan Kepala UPT Puskesmas Sumberpucung

Meja 2 yang menjadi meja untuk administrasi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut dilakukan oleh kader Posbindu Yuliana dan kader SMARThealth Yuli Prastyorini. Meja 4 yang digunakan untuk melakukan pengukuran tekanan darah, dilakukan oleh kader Posbindu Ferinda dan kader SMARThealth Parlindaning Rahayu.

Sementara itu, meja 4 merupakan meja cek laborat untuk pemeriksaan gula darah maupun kolesterol. Di meja 4 ini diisi oleh kader SMARThealth Umi Hanik. Lalu, meja 5 merupakan meja untuk melakukan entry data menggunakan aplikasi eKader. Yang melakukan entry data adalah kader SMARThealth Winarsih.

Sedangkan, meja terakhir adalah meja pengobatan. Di meja itu terdapat 3 orang petugas kesehatan, yaitu perawat Yusvika Triswindari, A.Md.Kep, Pemegang Program PTM Puskesmas Sumberpucung Istitik Wahyuni, A.Md. Kep., dan dr. Ganesa, seorang dokter internship Puskesmas Sumberpucung. *** [170421]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo
Share:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Risk Checker

Risk Checker

Indeks Massa Tubuh

Supplied by BMI Calculator Canada

Statistik Blog

Sahabat eKader

Label

Arsip Blog